You are on page 1of 3

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG Jembatan merupakan salahsatu wujud terpenting dari sarana pelayanan publik pemerintah dalam bentuk barang yang dipergunakan sebagai fasilitas umum. Keberadaan jembatan menjadi sangat penting karena di balik sebuah jembatan yang terbentang, tercermin hubungan antarwilayah yang melancarkan akses ekonomi, sosial, dan budaya. Eksistensi sebuah jembatan juga mencerminkan sebuah komitmen penguasa mengenai perlindungan/jaminan keamanan yang diberikan kepada rakyat pengguna terhadap bahaya alam, terutama sungai besar (W. Riawan Tjandra, 2011). Pembangunan sebuah jembatan mengharuskan adanya perencanaan

berdasarkan analisis konstruksi yang sangat cermat, apalagi sebagai sebuah jembatan gantung yang panjangnya lebih dari 500 meter, tentu membutuhkan standar keamanan yang sangat tinggi. Pemeliharaan sebuah jembatan merupakan suatu hal yang tak kalah penting dibandingkan dengan momentum saat membangun jembatan itu. Pemeliharaan sebuah jembatan harus diserahkan kepada kontraktor yang memiliki standar, karena di balik pemeliharaan sebuah jembatan tercermin manajemen keselamatan terhadap masyarakat pengguna jembatan tersebut. Dan bukan hal yang sangat mungkin jika suatu jembatan mengalami runtuh yang diakibatkan oleh berbagai hal. Baik dari desain perencanaan, metode pelaksanaan, pengawasan, hingga pemeliharaan karena semuanya berkaitan satu sama lain. Pada hari Sabtu, tanggal 26 November 2011, sekitar pukul 16.20 WITA telah terjadi keruntuhan Jembatan Mahakam II di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Jembatan 1

1.2. TUJUAN Tujuan dilakukannya penulisan ini memiliki tujuan, diantaranya : 1. Sebagai Laporan Tugas Besar mata kuliah Metode Pelaksanaan Konstruksi 2. Mahasiswa dapat mengetahui informasi yang berkenaan dengan ambruknya Jembatan Mahakam II 3. Memberikan solusi terkait metode pelaksanaan konstruksi secara umum pada Jembatan Mahakam II

1.3. BATASAN MASALAH Keterbatasan waktu dan informasi dalam penulisan ini, maka penulis dalam menyusun laporan tugas besar memfokuskan dan membatasi pada : 1. Informasi yang digunakan adalah informasi awal saat kejadian. 2. Hasil investigasi yang digunakan berupa fakta-fakta yang berhasil dihimpun oleh beberapa tim investigasi independen dari kalangan akademisi.

1.4. SISTEMATIKA

BAB 1

PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang kerja praktek, maksud dan tujuan kerja praktek, batasan masalah, lokasi kerja praktek, dan sistematika penulisan.

BAB 2

STUDI PUSTAKA Berisi tentang informasi terkait fenomena dan literatur yang digunakan oleh penulis dalam menyusun laporan ini.

BAB 3

PEMBAHASAN Berisi tentang pembahasan terkait fenomena yang dikaji oleh penulis.

BAB 4

KESIMPULAN DAN SARAN Berisi kesimpulan dan saran penulis tentang apa yang telah dilakukan selama melaksanakan kerja praktek di lapangan dan masalah khusus yang diperhitungkan.

You might also like