Professional Documents
Culture Documents
HSNI
Nasional Standar Indonesia
Geometri JalanPerkotaan
tcs
BSN
I iii iv
1 1 1 6 6 6 7 I 9
l,l 11
Dawasia..
5.5.3 Penempatan utilitas Potongan melintang potongan Komposisi melintang Jalurlalu-lintas kendaraan EA2 jalur.. Lebar 5.6.4 Lajur Kemiringan e!intang jalan m jalan 5.6.6 Bahu 5.6.7 Jalur lambat KAA Separator ialan (AO jalan. Median 5.6.10 Jalurhijau
4At
13
IJ 1n 1A
'15
lo
18 18 18 19
l:,
zz
ZJ
5.8
AlinyemenhorisoJttal
24
to
5.8.3 Suoerelevasi
5.8.3.1 Jari-jari tikungan . peralihan 5.8.3.3 Lengkung 5.8.3.4 Diagram superelevasi jalur 5.8.4 Pelebaran talulintas 5.8.5 Tikungan matemuk
30
JI JD Jd
RSNIT- 14 -2004
40 40 40 41 44 45
+o
LampiranA
RSNI 14 -2004 T-
Daftar tabel
Tabel 1 Klasifikasijalan secara umummenurut kelas, fungsi, kendaraan dimensi
(MST) maksimurn muatan dan sumbu ierberat 7 Tabel 2 Ekivalen jalanperkotaan teibagi(UD)...........7 mobilpenumpang (emp)untuk tak Tabel 3 Ekivalen perkotaan arahdan (emp)untukjalan mobilpenumpang satu
L?rbagi
lj
jalan Tabel 4 Kecepalan (V6) perkotaan rencana sesuai klasifikasi di kawasan Tabel 5 Dimensi kendaraan (m) rencana jalan Tabel 6 Tipe{ipe jalan Tabel 7 Lebarlajurjalandanbahu jalandan lebar jalurtepian Tabel I Lebarmedian Tabel I Lebar (m) lrotoar minimur Tabel10 Jarakpandang (Ss) henti Tabel11 Panjang bagian lengkung minimum Tabel Jari-jari 12 tikungan minimum, (m) R''ri pararneter Tabel13 Hubungan perencanaan lengkung horisontai kecepatan dengan rencana Tabel'14 Panjang peralihan, (m) minimum lengkung Ls perubahan Tabel Tingkat 15 kelandaian melintang maksimum, (m/m) A Tabel16 Jari-jari yangtidakmemerlukan tikungan peralihan lengkung Tabel Nilaiperhitungan perencanaan 17 jalanpadajari-jari dan untukpelebaran ialan (2 jalur2 lajur, lajuratau2 ldjuO 1 untuk kendaraan rencana as tunggal truk
9 10 16
to
18
IJ
27
z6
30 30 ,lt
(su).....
Tabel18 Nilaiperhitungan perencanaan pelebaran jalanpadajari.iarijalan dan untuk .l (2 ialu(2la.iur, lajuralau2 lajur) untukkendaraan rencana semitrailer truk kombinasi (WB-l2) sedang Tabel1I Kelandaian yangdiijinkan jalanarteri maksimum perkotaan untuk ........................ ... 4 1 Tabel20 Kontrol perencanaan jarak lengkung untuk vertikal cembung berdasarkan Tabel Kontrol perencanaan 21 jarak untuk lengkung vertikal cekung berdasarkarr pandang henti......,.....-............... 43
JO
itl
. Daftar gambar
Gambar1 Kendaraan rencana .................... 11 Gambara ripikarDamaja, D;t; J;;D;;;j" :--:.:"-::-::;:'......'.'..' .. '13 Gambar I rprKat.pena.mpang jalanperkotaan metintang z_lajur_2-arahlerbagi tak yangdilengkapi pejalan jatur kaki ....................................:............................... 14 Gambar^ l,rprkal potongan jalan2Jajur-2-arah terbagi, melintang yang tak jalur dilengkapi hiiau, jalursepeda, trotoar saturan yan-g dan tepi ditempatkan bawahtrotoar ..............._...... di 15 Gambar5 riglf t golgnOqn.melinrang ditengkapi yang (termasuk repian), jatur median pemisah jalur, jalurlambat trotoar dan t5 G3mbaro Tipikal kemiringan jalan melintang bahu Gambar I rprKat 7 yangditurunkan meotan .........,....... Gambar Tipikal 6 yangditinggikan median 19 Gambarv r rprKar penempatan trotoar sebelah bahu di luar tl Gambar 1 0 Tipikal penernpatan irotoar sebetrh di luarialuroatkir Gambar1 1 Tipikal penempatan trotoar sebetah jaluririjau di tuar 22 Gambar Diagranl ilustrasi komponen meneniukan pandang jarak unluk horisontal Batasan perancangan pengendalian jarakpandang desain untuk henti padatikungan Gambar'14 Tikungan Circte Full (FC) 25 Gambar15 Tikungan Spiral Circle Spiral SCS) ( Gambar16 Tikungan Spirat Spirat SS ) ( 26 Gambar17 Diagram yangmemperlihatkan pencapaian metoda superelevasi untuktikungan kanan............... ke Gambar18 pencapaiansupe,"l""rii iirril;;tipe 3Cs-:._.:.".".-.-.-..'...'...'. p"J" .-:. 32 JJ Gambar'19 pencapaian superelevasi tikungan FC .......................... pada lipe Gambar20 Metoda pencapaian superelevasi tikungan SCSdengan pada tipe bentuk tigadimensi Gambar21 Tikungan majemuk yangharus searah dihindarkan 38 Gambar22 Tikungan m-ajemuk searah dengan sisipan bagian lurus minimum Gambar23 Gambar24 GambarI J
sepanjang meter 30 40 Gambar25 Parameter yangdlpertimbangkan panjang dalammenentukan lengkung vertikal cembung jarak untuk menetapkan pandang henti.-.....].....,................... A' Gambar26 Jarakpandang padalintasan bawah di
44
riiungan-majemuk ffiil;;ililiil;;ffi b;ii .,.:.:-_----"-:.'..'.*";;h I rl(ungan maiemuk balikarahderrgan sisipan bagian lurusminimum
sepanjang meter 20
iV
Prakata StandarGeometri Jalan Perkotaan merupakan ini geometri standaruntukmerencanakan perkotaan yang dipersiapkan Sub Panitia ialan di kawasan oleh TeknikBidangprasarana Transportasi melalui GugusKerjaTeknikLaluLintasdan Geometri. ini Standar diprakarsai oleh Direktorat Bina Teknik,Direktorat JenderalTata Perkotaan dan Tata perdesaan. Departemen Permukiman Prasarana dan Wilayah. Standarini merupakan penyempurnaan sebagiandari Standarperencanaan Geometrik untukJalan Perkotaan (Maret1992)yang disusunoleh Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umumdan disesuaikan denganbuku A Policyon Geometric Destgn of Highways and Streets, MSHTO tahun2001.Standar tidaktermasuk ini standar-untuk perencanaan geometrisimpang dan jalan bebashambatan. Denganadanyastandarini, sebagian dari Standar Perencanaan Geometrik geometri untukJalanPerkotaan, khususnya ruasjalandinyatdkan tidakberlaku lagi. Standarini diharapkan dapat menjadistandarbagi semua pihak yang terlibatdalarll jalan perencanaan perkotaan. profesi, Standar telahdibahas ini dan mendapat masukan dari Perguruan Asosiasi Tinggi, Pemerintah Propinsi/Kota/Kabupaten, Instansi terkait, anggota GugusKerjaBidang Teknik prasarana LaluLintasdan Geometri, anggota Sub Panitia TeknikBidang Transporasi, dan Panitia TeknikBidang Konstruksi Bangunan. dan Tata cara penulis6n standarini mengacu padastandar dari BadanStandarisasi Nasional (BSN), NomorStahun 2000.
rRSNI 14-2004
Pendahuluan
dalam keseragaman ini untukmendapatkan StandarGeometri Jalan Perkotaan bertuiuan jalan khususriyadi kawasan perkotaan,sehingga dihasilkan merencanakangeometri jalan yang dapat memberikan bagi geometri dan kelancaran, kenyamanan keselamatan, jalan. pengguna geometrik (Maret1992)yang disusunoleh untukj6lan perkotaan Standarperencanaan meniadi: JenderalBinaMarga,Departemen Pekerjaan Umum,dikembangkan Oirektorat (ruasjalan), RSNIT-14-2004; 1. Standar Geomelri JalanPerkotaan (sebidangitidak JalanPerkotaan; 2. Standar sebidang) Geometri Persimpangan Persimpangan Geometri 3. PedomanTeknisNo. Pt{2-2002-8, Tata Cara Perencanaan Sebidang: Nomor: 4. Tata CaraPerencanaan Nomor:031/T/BM/1999/SK. Geometri JalanPerkotaan, 76/KPTS/Db/1999; (Flyover/Overpass/ 3. Tata Cara Perencanaan Tidak Sebidang Persimpangan Geometri Underpass) lainlain. dan tahun2001,belumdisesuaikan Standar Teknisyangtelahdisi sun sebelum dan Pedoman (BSN) yangditerbitkan Badan Nasional Standarisasi dengan standar oleh tatacarapenulisan Design tahun 2000,selain itu belumjuga disesuaikan denganbuku : A Policyon Geometric of Highways and S/reets, AASHTO tahun2001 . jalanperkotaan nrengatur geometri geornetri Standar ketentuan-ketentuan ruasjalan,dan ini jalan bebashambatan. geometri persimpangan Perbedaan standar tidaktermasuk maupun penulisan ketentuanpenyesuaian ini dengan dan standar lain: standar sebelumnya antara kelentuan dari MSHTO tahun2001tentang,4 Policyon GeometicDesignof Highways and Streets.
RSNI 14 -2004 T-
Geometri JalanPerkotaan
1 Ruang lingkup
t'
standarini memuatketenluan umumdan ketentuan teknisgeometri ruasjalan perkotaan untukberbagai klasifikasi fungsijalan.Geometri yangdimaksud dalamstandar meliputi ini alinyemen verlikal, alinyemen horisontal jalantermasuk sertadimensi dan bentuk meliniang fasilitas standarini tidakmengatur geometri persimpingan jalan ialanyangdiperlukan. dan bebashambatan. 2 Acuan normatif
geometiijalan Standar perkotaan merujuk padabuku-buku ini sebagai acuan berikut : Undang Rl Undang Nomor13 l-ahun1980 tentang Jalan. UndangUndangRl No. 14Tahun1992tentangLaluLintasdanAngkutan Jatan. Peraturan Pemerintah Nomor Tahun Rl 26 1995tentanq Jalan. prasarana Peraturan Pemerintah Nomor43 Tahun1993lentand Rl dan LaluLintasJalan. StandarNasionaf Indonesia (SNl),No. 03-2447-1591 Trotoar , Spesifikasi MSHTO. Tahun2001, A Policyon Geometric Designof Highways and Streets; Pedoman Teknis No. Pt-02-2002-8,Tara cara perenlanain Geometri persimnanoan Sebidang; slandarNo. 031ir/BM/1999sK. No.76/Kprs/Db/1s99 / Geometi ,Tatacara perencanaan Jalan Perkotaan. 3 lstilah dan definisi
lstilah yangdigunakan dandefinisi dalam standar adalah ini sebagai berikut : 3.1 jalan perkotaan jalandi daerahperkolaan yangmempunyai permanen menerus oerkembangan secara oan sepanja.ng jalan,minimum seluruh atauhampir padasatusisijalan,apakah seluruh berupa perkembangan lahan atau bukan;jalan di atau dekat pusatperkotatndenganpenduduk lebih dari 100.000iiwa selalu digolongkan dalam kelompokini; ialan di daeiah pe*otaan 'dalam denganpenduduk kurangdari 100.000 kelompok jika ini, iiwa juga digolongkan mempunyai perkembangan jalsnyangpermanen menerus. samping dan Tahun1997] I NIKJI, 3.2 ialanarteri jalan.yang melayani angkutan utamadengan perjalanan jarakjauh, kecepatan chi.ciri rataratatinggi jalanmasuk danjumlah dibatasi secara efisien. Rl lUndang-U{dang No.13Tahun 19801 3.3 jalankolektor jalan yang melayani pengumpulan/pembagian angkutan jarak denganciri-ciriperialanan sedang, kecepalan rata-rata yangsedang jumlah jalanmasuk dan dibatasi. Rl I Undang-UndangNo.l3Tahun19801 1 dari46
RSN| 14-2004 T-
3.4 jalanlokal jalan yang melayani jarak dekat,kecepatan perjalanan angkutan selempat denganciri-ciri jalanma6uk rala-rata rendah jumlah dan tidakdibatasl. j Rl lundang-Undang No.13 Tahun1980 3.5 jalanarteriprimer jalan yang menghubungkan secaraefisien antarpusatkegiatan nasional atau antarpusat kegiatan pusatkegiatan nasional dengan wilayah. 3.6 jalankoiektot primer jalan. yang menghubungkan secara efisien antar pusat kegiatan wilayah atau nlenghubungkan pusatkegiatan antara pusat wilayah dengan lokal. kegiatan 3.7 jalan arterisekunder j6lan yang menghubungkan kawasanprimer dengan kawasansekunderkesatu atau menghubungkan kawasan sekunderkesatu dengan kawasansekunderkesatu atau menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan kawasan sekunder kedua. 3.8 jalankolektor sekunder kawasan .ialanyang menghubungkan sekunder keduadengankawasan sekunder kedua ataumenghubungkan kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder ketiga. 3-9 ialanlokalsekunder menghubungkan kawasan sekunder kesatu denganperumahan, menghubungkan kawasan sekunder keduadenganperumahan, kawasan sekunder ketigadan seterusn'ya sampaike oerumahan. 3.10 alinyemen horisontal proyeksi garissumbu jalanpadabidang horisontal. 3-11 alinyemen vertikal proyeksi garissumbu jalanpadabidang yangmelalui vertikal sumbu.ialan. 3.12 jarakpandang(S) jarak di sepaniang tengah-tengah suatujalurjalan dari mata pengemudi suatutitik di ke mukapadagarisyangsamayangdapat dilihat olehpengemudi.
2 dari46
? t?
jarakpandang ( ) menyiap SD jarak pandangan pengemudi depanyang dibutuhkan ke untukdenganamen melakukan gerakan mendahuluidalam keadaannormal, didefinisikan .sebagaijarak pandangan minimum yang diperlukan sejak pengemudi memutuskan untuk menyusul,kemudian pergerakan melakukan penyusulan kembalike lajur semula;SD diukurberdasarkan dan anggapan bahwatinggimalapengemudi adalah108crndan tinggihalangan adalah108cm jalan. diukur daripermukaan
IMSHro,2001 ]
3.14 jarakpandang henti( S") jarak pandangan pengemudi depanuntukberhenti ke denganaman dan waspada dalam keadaanbiasa, didefinisikan sebagaijarak pandangan minimumyang diperlukan oleh pengemudi seorang untukmenghentikan kendaraannya dengan amanbegitu melihat adanya halangandidepannya; diukur berdasarkan Ss anggapan bahwa tinggi mata pengemudi dan tinggi halanganadatah 60 cm diukur dari permukaan jatan. -aqql?f _10E^!T IMSHTO,20011
a lq
paniang peralihanLr) lengkung ( panjangjalan yang dibutuhkan perubahan untuk mencapai dari bagianlurus ke bagian Iingkaran dari tikungan(kemiringan melintang dari kemiringan normalsanrpaiden-gan penuh). kemiringan 3.16 lengkung horisontal jalanyangmenikung bagian dengan yangterbatas. radius 3.17 lengkung vertikal jalanyangmelengkung bagian dalamarahverlikal yangmenghubungkan segmen,alan dua dengan kelandaian berbeda. 3..t8 peralihan lengkung lengkungyang disisipkandiantara bagian jalan yang lurus dan bagian jalan yang melengkung berjari-jari tetapR, dimanabentuklengkung peralihan merupakan a6tnoiai. 3.19 superelevasi kemiringanmelintang permukaanjalan khusus di tikungan yang berfungsi untuk gaya mengimbangi sentrifugal.
3 dari46
RSN|T- 14 -2004 3.20 kecepatan ( rencanaVq) yangdipilih kecepatan untuk. mengikat perencanaan komponen geomet!-i dinyatakan jaran dalam kilometer jam (km/h). per
o.z I
waktureaksi waktu yang diperlukan orehseorang pengemudi sejakdia merihat halangan dicrepannya, membuat keputusan sampai dan dengan saiat akanmlmulaireaksi. 3.22 ekivalen mobllpenumpangemp) ( pengaruh berbagai kendaraan tipe dibandingkan kendaraan ringan f !l?t,Ii"g]1:)I-TJUkkan tnraoap kecepalan, kemudahan bermanufer, dimensikendaraan ringandalamarus ialu l.i.nt3s. (_untuk mobil penumpang kendaman dan ringanyang sasisnyj mirip;enlj =1,9 J (MKJI, Tahunl997) 3.23 mobilpenumpang setiapkendaraan bermotor beroda empatatau rebihyang direngkapi -naif sehanyak-banyaknya delapan tempat duduktidaktermasuk iempat dudukpengJmuCi, Oeng";;;"t;; i;;;; pertengkapan pengangkutan bagasi. 3.24 jalan badan bagian jarur lalanyangmeliputi raru rintas, dengan jarurpemisah, bahuiaran. atautanp6 dan 3.25 bahujalan jatanyanoberdampingan jalurratutintas dengan untukmenamouno 9:gia^d-T"f monfaat Kendaraan yang trerhenti,keperluandarurat,dan untuk pendukung bii E;i; pondasi bawah, pondasi atasdanoermukaan. ""rping 3.26 kereb
dipesans pembaras tatu jatur tinras sebasai densan basian :?:gY::1.?:l::g[aPj?]",1,v..ng jugasebagai penghatang/pencegah kendaraan darijitur ketual 'dan fi:",,':jlllt^::l^l!_ungsj raru Inras; pengaman lerhadappejalan
estetika. kakl; memperteg,s jalan; tepi perkerasan 3.27 jalur jalanyangdipergunakan bagian untuklalulintas.
4 dari46
RSN|T- 14 -2004
3.28 lajur jalur yang memanjang, bagian yang memiliki denganatautanpamarka.ialan, lebarcukup untuksatukendaraan bermotor sedang sepeda berjalan, selain motor. 1993 I PP Rl No.43 Tahun | 3.29 jalurlalulintas untukkendaraan jalurjalanyangdirencanakan bagian khusus untuklintasan kendaraan bermotor. 3.30 jalurlalulintasuntukpeialan kaki jalurjalanyangdirencanakan bagian khusus untukpejalan kaki. 3.31 jalurhijau bagiandari jalan yang disediakan untukp6nataan tanaman pohon,perdu, ( atau rumput) yang ditempatkan jalur sepedaatau menerus berdampingan dengantrotoaratau dengan dengan jalur( median jalan). bahujalanataupadapemisah 3.32 jalurtepian yangditinggikan separalor bagian darimedian yangberfungsi atau memberikan ruang bebas bagikendaraan yangberialan jalurlalulintasnya. pada 3.33 trotoar jalurlalulintasuntukpejalan jalandanlebihtinggi kakiyangumumnya dengan sejajar sumbu dari permukaanperkerasan jalan (untuk menjaminkeselamabn pejalan kaki yang bersangkutan). 3.34 jalan median bagian darijalanyant tidakdapatdilalul olehkendaraan dBngan memanjang bentuk sejajar jalan,dimaksudkan terletak sumbu/tengah di yang untukmemisahkan lalu lintas Jalan, arus berfawanan.median dapat berbentukmedian yang ditinggikan (raised), median yang diturunkan (depressedt, atau medlandatar( flush). 3.35 damaja merupakan jalan yang dibatasi ruangsepanjang oleh lebar,tinggidan kedalaman ruang bebastertentu,dimanaruang tersebut meliputi seluruhbadanjalan, salurantepi jalan, trotoar, lereng, pengaman, ambang perlengkapan jalan gorong-gorong, timbunan galian, dan pelengkap dan bangunan lainnya. Pemerintah No.26 Tahun198S Rl I Peraturan I
5 dari46
I
J.JO
RSNI 14-2004 T-
damija
jalan yang dibatasioleh lebar dan tinggi tertentuyang merupakanruang sepanjang jalur jalandan pelebaran jalanmaupun penambahan lalu diperuntukkan daerah bagi manfaat lintas di kemudian hari, serla kebutuhan ruangan untuk pengamananjalan, Pemerintah No.26 tahun19851 Rl lPeraturan 3.37 dawasja jalan, dittrjukan penguasa lajur lahan di luar Damijayang beradadi bawahpengawasan penjagaah pandangan pengemudi untukkonstruksi dan untuk terhadap bebas terhalangnya jalan,dalamhal ruangdaerah jalantidakmencukupi. milik Pemerintah No.26 Tahun1985 Rl I Peraturan ] 4 Ketentuan umum
jalanperkotaan Geometri harus : a) memenuhi ramahlingkungan dan aspekkeselamatan, kelancaran, ekonomi, efisiensi, Kenyamanan; b) mempertimbangkan dimensi kendaraan; perencanaan; c) mempertimbangkan efisiensi jalan d ) mendukung hirarkifungsidan kelasjalan dalamsuatu tatanansistemjaringan secara konsislen; jalan; pandangan e ) mempertimbangkan pemakai bebas jalan; f) memperlimbangkan drainase para kepentingan penyandang cacat. s) mempertimbangkan Alinyemenho sontal dan vertihalharus mempenimbangkan aspek kebutuhanteknik dan pemakai yangmemadai eJisien. aspekkebutuhan dan .jalan Pemilihan perlumempertimbangkan alternatif alinyemen : a) b) c) d) penumpang pejalan keselamatan kenyamanan pengemudi, dan bagi kaki; dan geografi geologi sekitarjalan; kesesuaian dengan keadaan topografi, dan di koordinasi anlaraalinyemen horisontal vertlkal; dan ekonomi lingkungan. dan
Ketentuan teknis
5.1 Klasifikasijalan jalan untukmenerima Klasifikasi menurul kelasjalanberkaitan dengankemampuan beban lalu lintasyang dinyatakan ( dalammuatansumbuterberat MST ) dalamsatuanton, dan kemampuan kendaraan dengandimensimaksimum ialan tersebutdalam nrenyalurkan tertentu. jalan,fungsljalan dlmensi Klasltikasi (panjang kelas menurut dan kendaraan mak6imum dan jalan tersebut, yang diijinkan lebar)kendaraan melalui secaraumumdapatdilihatdalam pasal11, Peraturan Tabel1; ( sesuai Pemerintah No.43/1993). Rl
6 dari46
Tabel 1 Klasilikasijalan secara umummenurut kelas, dimensi fungsi, kendaraan maksimum dan muatan sumbuterberat MST) { Kelas Jalan Dimensi kendaraan maksimum (m) Panjang Lebar (m) Muatan sumbu terberat (ton) > 10
jalan Fungsi
18
tl ilt A iltA
Arteri
18
18
2,5 2,5
10
6
6
Kolektor
ilt B
18
I Lokal I I
iltc
5.2
jumlahlajur Penentuan
Jumlah laiur ditentukanberdasarkan prakiraan volume lalu lintas harian (VLR) yang dinyatakan dalam smp/hari dan menyatakan volumelalu lintasuntukkeduaarah.Dalam menghitung jenis kendaraan, VLR, karenapengaruh berbagai digunakan faktorekivalen (emp). Ketentuan mobil penumpanS nilai emp, untuk ruas jalan yang arusnyatidak dipengaruhi oleh persimpangan, padaTabel2 dan Tatet 3, sedangkan sepertl ditunjukkan apabilaruasjalan tersebut, arus lalu lintasnya dipengaruhi oleh persimpangan akses dan jalan,makatitikkritisperencanaannya padaaruslalulintas persimpangan. ada
Tabel2 Ekivalensi penumpang mobil (emp) perkotaan terbagi ) (UD untukjalan tak
TipeJalan
Emp HV <6
MC jalur lalu lintas,Wc (m) Lebar
>6
1,3
0,50
A?R
I,J
1,2
7 dari46
RSNIT- 14 - 2404
per talu Arus lintas Iajur (kend./jam) 0 s.d.1.050 > 1.050 0 s . d1 . 1 0 0 . > 1.000
Emp HV
I,J
MC
0,40 0,25
0,40 0,25
1)
1,3
jarak as lebih Keterangan HV : kendaraan : berat;kendaraan dari3,50m, bermotor dengan biasanya lebih beroda dari4 (termasuk truk2 as,lruk3 as dantruk bus, kombinasi) MC : sepedamotor:kendaraan berodadua atautiga, bermotor
Kendaraan bermotor (sepeda, tak becakdan kenCaraan ditarikhewan) tidakdiberikan nilai emp,karena sangat bervariasi terganlung kondisi lintaspadasaatitu.Dalam lalu kepada hal jumlah kendaraan jenis ini dominan, perencanaan maka perlu dilakukan khususuntuk jalurkhusus. menentukan fasilitasnya, misalnya dengan Pada jalan arteri, iika proporsikendaraan tidak bermotorlebih besar dari 10 o/o dan atau perbedaan kecepalanrata-ratakendaraan bermotor dengankendaraan tidak bermotor lebih besar d6ri30 kmih,makahsrusdibuatjalur lambat. Volumejam sibuk rencsna (VJR) merupakan prakiraan volume lalu lintas padajam sibuk tahunrencana. PadaJalan 2-lajur2-arah-tak terbagi, VJR dinyatakan dalamsmp/jam untuk jalan4Jajur-2-arah dua arah.Padajalan berlajur banyak, misal terbagi, makaVJR dihitung dalam (Fsp). smp/jam untukarahtersibuk VJRdihitung dengan rumus : Untukjalsn-jalan2JaJur-Z.arah
L '"I ' VJR= VLRx x I 00 .i?
I v.rR=vLRx-!-x54*
r00 t00 F denganpengertian k : faktorvolumelalu lintasjam sibuk,9o; dalamhaltldakadadata,boleh digunakan = 9; k jam F perseperempat dalam faktor variasl tlngkat lintas lalu iam = 0,8; sibuk; dalam tidakadadata,boleh hal digunakan F per Fsp koefisien volume lintas lalu dalamarahtersibuk arah,%, yangditetapkan berdasarkan data;dalamhal tidakada data, boleh digunakan = 6q. Fsp
8 dari46
RSNIT- 14 -2004
jumlahlajurjalan dan fasilitas VJR digunakan untukmenghilung lalu lintaslainnyayang padajalanarteri kawasan perkotaan. diperlukan di 5.3 Kecepatan ( rencana Vp) yang dipilihuntukmengikat geometri Kecepatan perencanaan komponen ialandinyatakan per dalamkilometer jam (km/h). VRunluksuaturuasjalandengan samasepanjang kelasdan fungsiyangsama,dianggap ruasjalan tersebut. untukmasing-masing Vp ditetapkan sesuaiTabel4. fungsijalan Untukkondisilingkungan ataumedanyang sulit,Vn suatubagianjalandalamsuaturuas dan jalan dapat ditutunkan, tersebut tidak boleh lebih oari dengansyaratbahlvapenurunan per 20 kilometer iam (km/h). Tabel 4 perkotaan ( Kecepatan rencana VR) sesuaiklasifikasijalan kawasan di jalan Fungsi Kecepatan Vs rencana, (knr/h)
1. 2. 3. 4. 5.
Arteri Primer Kolektor Primer Arteri Sekunder Kolektor Sekunder Lokal Sekunder
5.4 Kendaraan rencana Dimensi jalan perkotaan, kendaraan perencanaan geometri bermotor untukkeoerluan pada Tabel 5 dan sepeni diilustrasikan Gambar1, dengan ditetapkan pada seperti pada memperhatikan ketentuan Tabel 1.
I d a r i4 6
Penumpang rvlobil
I
f'
t.\)
SU
4,1
A-BUS
3,4
2.9
WB-12
4,1
2,4
13,I
0,9
0,8
12,2
qo
W8.15
4,1
2,5
16,8
0,9
0,6
13,7
SB
J,Z
10,9
0,8
11,9
2,5
12,O
2,0
.t 2,8
10 dati46
TRSNI 14-2A04
-J
( TruckAs Tunggal SU ) b) Kendaraan
10,9
-T.
-T--
<-
6,4
*lI c'r
_t_
T I
c==
T
11dari46
"l
_f
_-J_
G)
T
10,1
I
e) Kendaraan Tempel Gandengan Bus / (A-BUS)
-1
+
(wB-12)
g) Kendaraan Semitrai Kombinasi er Besar (WB-15) Gambar1 Kendaraan ( rencana lanjutan ) 12 dari46
5.5 Bagian-bagianjalan 5.5.1 Damala jalan)dibatasi 2) oleh (Gambar : Damaia(daerahmanfaat slslJalan; pengaman konstruksi dl kedua a) batasambang ialan padasumbuialail;dan perkerasan b) tinggiminimum5 m dl ataspermukaan jalan. perkerasan prmukaan 1,5 di c) kedilaman minlmum mgter bawah jalan,separatbr, perkerasan bahujalan,salurantepi bagi median, Damajadiperuntukkan untuk prasarana jalan, trotoar,lereng,ambangpengaman dan tidak boleh dimanfaatkan perkotaan la;nnya.
"-
D - o l AlM I-J A r a :I
il !L
I+ 5 r I
zi
Ii Sl
ri 1
ri
Ei
I
I .r,5Hi
5.5.2 Dawasja Dawasja (daerah pengawasanialan) diukur dari tepi ialur luar (perkerasan),seperti padaGambar2, denganbatasan dituniukkan sebagaiberikut: a) jalan arteriminhnum meter; 20 b) jalan kolektorminimum meter; 7 c) ialanlokalminimum meter. 4 Untuk keselamatsn pemakai jalan, Dawasja di daerah tikungan ditentukanoleh jarak pandanganpengemudiyang ditetapkan sebagaidaerah bebas sampingdi tikungan, sebagaimana diatur dalam subbab5.7.2. 5.5.3 PenemDaEn utilitas sebagai berikut di Bangunan utilitasdapatditempatkan dalamDamajadenganketentuan : tentang,jalan] Pemerintah No.26/1985 Rl 21 ayat(3) Peraturan [pasal
i
13dari46
RSN|T- 14 -2004
a) untukutilitas yangberada atasmukatanahditempatkan paling di ridak0,60m dari tepi paling jalan; luarbahujalanatauperkerasan b) untukulilitasyang berada bawahmukatanahharusditempatkan di tidak 1,50m baling jalan. daritepipaling luarbahuialanatauperkerasan 5.6 Poiongan melintang 5.6.1 Komposisi potongan melintang jalanterdiri Potonoan melintang atasbagian-bagian sebagai berikut : jalurlaluJintas; a) b) bahujalan; c) saluran samping jalurtepian; d) median, termasuk e) trotoar jalurpejalan / kaki; jalursepeda; 0 g) $eparatorjalurhiiau; / h) jalurlambat; i) lereng talud. / :,.
6 ,52 f fl l r a L u R i i e q
P ' J L NA e l
--J
ttt
I
]ALUR LALULINTAS
i {,ll K 4 5lr' 1 1a e H u (
ffl
3\
Gambar3 Tipikalpenampang jalan perkotaan melintang 2-lajur-2-arah terbagi tak yangdilengkapijalur pejalan kaki
14dari46
RSNTT- -2004 14
TRO]OAR SEPEDA
iir lr\l
ll.ll
ft:il ,,](
SAMPING
Gambar4 Tipikalpotongan jalan 2-lajur-2-arah terbagi, melintang tali yangdilengkapijalur jalursepeda, hijau, trotoar saluran dan samping yangditempatkan bawah di trotoar
ll4olo^ir..4$ri!4,!a'lf!4^In
.. - -r+tn4!v.,qtr!_-___-t-!-,6rll!T -__**r&a!.r,_.}a!_.fq,_!+u!j4ts.t*ors.1
Gambar Tipikal S potongan jalan melinteng yang dilengkapi median (termasuk tepian), jalur jalui, pemisah jalur'iam'bat troroar . dan 5.6.2 Jalur lalu-lintas kendraan Jalur lalu rintaskendaraen jaranyang dipergunakan adarah bagian untukrarurintas kendaman secara berupa yang fisik perke-rasan;aran.'oatis;aiur aafji dild:--iaru rintas a) median jalan; jalan b) bahu ; c) trotoar: o) separator jalan.
l5 dari46
TRSNI 14-2004
jalan yangdisarankan. Tabel 6 menyajikan tipe-tipe Tipejalan 3Jajur-2-arah-tak terbagidan 4-lajur-2-arah-tak terbagi, tidakdisarankan digunakan. untuk Tabel6 n Tipe Jalan 2Jajur-2-a rah-takterbagi Jalurdi sisijalan utalna PerluJalurlambat
Perlu trotoar
Jalurlambatdapatdigunakan Tipikal untukkendaraan tidak bermotor. tipe beberapa ialan padaGambar 4 dan5, dan ketentuan lambat jatur dapaldiiihat pada 3, diuraikan sub bab5.6.7. jalur 5.6.3 Lebar a) Lebarialur ditentukan olehjumlahdan lebarlaiurserla bahujalan.Tabel7 menetapkan jalannya; ukuran lebarlajurdan bahuialansesuai dengan kelas b) Lebar jalur minimumadalah 4,5 m, memungkinkan kendaraar, 2 dengan lebar maksimum m saling 2,1 berpapasan. Papasan kendaraan 2 lebarmaksimum m yang 2,5 terjadi sewaktu-waktu dapatmemanfaatkan jalan. bahu Tabel7 Lebarlsjurjalandan bahujalan
sebelah (m) luar Lebar bahu TanDa trotoar 2,50 2,50 2,00 2,00 2,00 2,00 0,50 Adatrotosr 1,00 0,50 0,50 0,50 0,50 0,25 0,25 0,25 0,25
Disrankan Minimum Disarankan Minimum
ilt A
ilt B
2,s0
2,50 I,50
m
3,60
iltc
3,60
0,5c
Padajalan arteri,jalur kendaraan tidak bermotar disarankan dipisahdenganjalur kendaraan bermotor. Bila banyakkendaraan lambat, lalur bolehlebihlebar. Lebarbahujalansebelah yangditurunkan datar, dalampadamedian atau minimum sebesar 0,50m.
16dari 46
RSNIT- 14 -2004
5.6.4 Lajur a) Apabila lajurdibatasi garismembujur olehmarka terputus, makalebarlaiurdiukur darisisi dalam garis lengah markagaris tepi jalan sampaidengangaris tengahmarkagaris pembagiarah pada jalan2)ajur-2-anhatau sampaidengangaristengahgaris pembagi lajurpadajalanberlajur lebih darisatu. b) Apabilalajur dibatasioleh markagaris membujur utuh, maka lebar lajur diukurdari maslng-maslng sebelah tepi dalammarkamembujur garisutuh. 5.6.5 Kemiringan jalan melinbng Untukkelanca.ran pennukaan, drainase jalan yang lajurlalu lintaspada bagianalinyemen lurusmemerlukan kemiringan melintang (lihat noimalsebagai berikut Gam6ar : 6) a) untukperkerasan aspaldan pe*erasanbeton/semen, kemiringan melintanb 2-3; b) padajalanberlajur lebih dari2, kemiringan melintang ditambah % ke arahyangsama; 1 perkerasan c) untukjenis yanglain,kemiringan melint,ng disesuaikan dengan'karakteristik permukaanny6. 5.6.6 Bahujalan a) Kemiringan jeianyangnormal - bVo melintang bahu (lihstGambar 3 6), b) Lebarminimal bahujalanuntull bahuluardan bahudalam dapat dilihat dalam Tabel7. c) Kemiringan melintang bahu jalan harus leblh besar dari kemiringan melintang lajur kendaraarl. permukaan d ) Ketinggian bahulalanharus permukaan jalan. menerus dengan Derkerasan
17 dari46
5.6.7 Jalurlambat yang bergerak Jalur lambatberfungsi untukmelayani kendaraan lebihlambatCansearah jalan jalur peralihan denganjalur ulamanya. dari hirarki Jalurini dapatberfungsi sebagai yang ada ke hirarki yanglebihrendah Ketentusn untukjalur lambat atausebaliknya. ialan adalahsebagaiberikut: jalurlambat; a) Untuk dengan lajurataulebih, dilengkapi 4 oengan ialanarteri2 arahterbagi jalur cepat denganlebarjalur dapat b) Jalur lambatdirencanakan mengikuti alinyemen mengikuti ketentuan sebelumnya. jalan 5.6.8 Separator jalur jalurcepat.Separator Separator dengan terdiri ialandibuatuntukmemisahkan lambat atas bangunantisik yang ditinggikan dengan kereb dan jalur tepian. Lebar minimum separator adalah1,00m. jalan 5.6.9 Median jalanadalah 1) Fungsi median untuk:. a) memisahllan aliran lintasyang dua lalu berlawanan arah; b) mencegah kendaraan beloR kanan. jalan; c) lapaktunggupenyeberang penempatan d) lasilitas untukmengurarrgi silaudari sinar lampekendaraan arah dari yang berlawanan. jalan; e) penempatan fasilitas pendukung cadangan lajurfiika cukupluas); 0 g) tempatprasarana kerjasementara; h) dimanfaatkan untukjalur hijau; 2) Jalandua arahdengan laiurataulebihharus empat dilengkapi median. 3) Jika lebar ruangyang tersedia untukmedian< 2,5 m, medianharusditinggikan atau pembatas agartidakdilanggar kendaraan dilengkapi dengan (Gambar dan8). fisik oleh 7 jalur,ditetapkan 4) Lebarminimum median, pemisah terdiri atasjalurtepiandan bangunan jalan,agar sesuaiTabel8. Dalamhal penggunaan median untukpemasangan fasilitas dipertimbangkan keperluan ruang bebas kendaraan setiap untuk arah.
t,tl i l tA , i l tB , i l tc
2,50 1,50
: pada Catatan" digunakan jembatan bentang 50 m,terowongarr, lokasi atau terbatas. > Damaja
18dari46
RSNtT- 14 -2044
I
'il-^" l:l ,ALUR ;-ig ---f;|--t^'.u rryr4s
it |
jalanyangditinggikan Gambar 8 Tipikalmdian 5.6.10Jelurhijau Jalur hijau pada mediandibuatdenganmempertimbangkan pengurangan sitau cahaya lampu kndaraandari arah yang berlawanan. Selaln itu, jalur hlJauJugs berlungsiuntuk pelestarian estetislingkungan usdhamereduksi nilai polusiudara. padajalur dan Tanaman hijaudapatjuga penghalang berfunOsi pejalan sebagal kaki. jenis lnamandan cara penanamannya Pemilihan. pada jalur h|au, agar mengacukepada Standar Penataan Tanaman Untuk Jalan( pd. 035/T/BM/1999 ). parkir 5.6.11Fasilitas Jalur lalu lintas tidak direncanakan parkir.Dalam keadaanmendesak sebagaiFasilitas parkh fasilitas jalandapatdisediakan, : jika sejajarjalur lintas badan lalu di a) kebuluhan akanparkir tinggi; parkkdi luarbadan b) fasilitas lalantidaktersedia.
19dari 46
R S N | T - 4- 2 A Q 4 1
untuk memenuhl hal-hal tersebut a,"., o"r"n."naan parkirsejajar jalur lalu lintasharus o, mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : a) hanyapadajalankolektor sekunder lokalsekunder: dan b) lebarlaiurparkir minimum m; 3,0 jalanyang memadai, c) kapasitas dan d) mempertimbangkan keselamatan llntas. lalu 5.C.12 Jalurpejalan kaki pe,lalan disediakan 1) Fasilitas kaki pejalan untukpergerakan kbki.semuajatanperkotaan harusdilengkapi kakidi satu sisiataudi keduasisi. ialur pejalan Jalurpejalan kakiharus penyandang mempertimbangkan cacat, dapatberupa dan : a) ialurpejalan kakiyangtldakditinggikan, permukaannya; tetapidiperkEras b) trotoar: c) penyeberangansebidang; d) penyeberangan lidak sebidang (jembatan penyeberanganatau terowongan penyeberangan); e) penyandang cacat tl Jalur pejalankaki yang tidahditinggikan, harusditempatkan sebelahluar saluran di jalui Lebar.minimum pejalan yangtidakditinggikan kaki adalah m. 1,5 .smping. 3) Khususuntukjalan arteridan kolektor perhotaan di sangatdianjurkan berupa tiotoar. 4t Lebar trotoar harus disesuaikan pe.ja-lan yang menggunakannya. dengan1umlah kaki trotoa.r yangdipertukan, agarmengacu kepada'spjsifikasiiroroariSttt :"n:ltglle9gI No.03-2447-1991). g. Lebar minimum trotoar ditentukan sesuaiTabel Tabel9 Lebartrotoarminimum (m) jalan Fungsi Minimum *) Minimum khusus
1,50 1,50
1,50 1,00
Catatan: ', digunakan.pada lemUatan volumelatulintaspe.lalan i100 S00oring per 1Zjam kaki
Polongan melintang trotoar : a) trotoarhendaknya ditempalkan sisl ruarb6hujaranataujika iarandirenokapi di -- 'iarur rglg trotoar ditempatkan di sebelah jalurparkir (GimOjr aan1Oi tuar S ,-, .p."-rkirl b) bilajalur huau tersedia terletak sebetah bahuaiaujalur parkir, dan di iuar maia trotoar harus dibuat bersebelahan dengan hijau; Jalur c) jika trotoar bersebelahan langiun!dengan tanahmilikperoranqan, makaialurhiiau (tanamsn) harusterretak s'berahdardm di (Gambar r).-r'ramun troroar r ;iiiieraifai .yangcukupanlaratrotoardan tanahmilikperorangan, ruang haka jalui hijauboieh ditempatkan sisisebelah di luartrotoar. I penyeberangan untuk pejatankaki sebidang,sgar mengacukepada l:l:f:ry.r: Menteri Perhubungan KM60 rahun No. 1993 tenrang MirkaJatan, sedangkan l-".p.$i:ll seoidang, unruK uoaK agar mengikuti standar spesifikasi atau yang oenyeberangan ada.
20 deri46
RSN| 14-2044 r-
e
tEl
1Zi
| fi I rn oror n
t<l
l < li ? t
ll,1l
h\-.rl' tl
Gambar I
JALUR PARKIR
JATUR LALU-LMAs
21 dari46
RSNIT-14 -2004
(,
zI F
EI < l TROTOAR (').l. zl
<t
--i
<l
luar di penempatan trotoar sebelah ialurhijau Gamb6r 11 Tlpikal 5.7 Jamkpandang henti(Ss) 5.7,1Jarakpandang iarak' yaitu: Jarakpandang(S6)terdiridarl dua elemen jarak pergerakan kendaraansejak pengemudimelihal a) jarak awal reaksi (Sr) actalah pengemudi ia suatu nalangan yang menye'UaUtah trarus berhenti sampai saat tem;dan menginjak sejak pengemudi u) iarak awal pengereman(56) adalah jarak pergetakankendaraan ' be(henti' tersebut kendaraaB rem sampaldengan menginiak ( rumus MSHTO' 2001) : dengan dapat dihitung meter, S" dalamsatuan
', 2
pembulatanrumusdi atasdengan berdasarkan yangdihitung Tabel10 berisiSs minimum Ss' bablan Ve. pembulatan ialanharusmemenuhi untukberbagai Setiap 22 dari46
RSNrr-14-2004
100
l Ci
on
80 130
7n
60
CK
40 65
(n
30
1K
160
105
di samping tikungan 5.7.2Daerah bebas pandangantikungan di kemudahan untuk dimaksudkan memberikan samping bebas Daerah lajur dari M penghalang sejauh (m),diukur garistengah obyek-obyek J"ng"n n.u;beUasi<ari Ss pandangan, sehinggapersyaratan dipenuhi dalam sampai obyek penghalang (Gambar ). 12
jarak menentukan pandang untuk ilustrasi komponen 12 Diagram Gambar (daerah sanlplng) bebas horlzontal rumus sebagal Daerah bebas samping dl tikungan dlhittrngberdasarkan (MSHTO,2001):
u = nlr-.",f'8'15s')l \ R )J
L
pengertian : dengan (m) R tikungan iari-lari M
jarak pandang (rr\ henti yang diukurt dari garis tengah lajur dalam sampai obyek iarak penghalang pandangan (m) 23dari46
RSNIr-14- 2004
rumus di atas. Gralik tersebut Gambar 13 menyaiikan nilai wt yang dihitungmenggunakan M. untukmenetapkan dapatdipakai dalamgrafik pada Pada kenyataannya, oleh garis putus-putus nilai M yang ditunjukkan 13 tidakdigunakan. Gambar tersebut
d
t! E
!m E
:
o
.E
's
6
to o tadtbdE t4dr.lcrtr strhr kirddan sarpeCrd<FEHatg FrkEFl jarakpandang perancangan pengendalian henti untuk desain Gambar13 Batiasan padatikungan 5.8 Alinyemenhorisontal 5.8.1 Bentuk tikungan yaitu: Tikungan terdiri atas3 bentuk umum, yang berbentuk 1) Futl circle(FCl yaitutikungan secarapenuh.Tikunganini busurlingkaran jari-jari yangseragam. memiliki satutitikpusatlingkaran dengan (SCS)yaitutikungan yangterdiriatas 1 lengkung circledan 2lengkung 2) Spiral-circle-spiral spiral yaitutikungan yangterdiri spiral. 3) Sphal-spral(SS) atasdualengkung
24 rlari46
HitNl l- 14 /UU4
DT
4.o
,tr.
i
.aT ,.\,
.Rc
l.
ra
. 5r\
25 dari46
RSNIT-
.142004
p
"lc
Es
5.8.2Paniang tikungan spiral 2lengkung (Lc) busur.lingkaran. danpanjang (Lt) Panjang atas tikungan terdiri panjang dan jtlan. Untukmenjamin kelancaran kemudahan jlng diukui sipanjang (Ls') sumd makapanjang padaialanarterlperkotaan, pida iten!6muiit<an kendaraair saatmenikung suatJ tkungan sebaiknyaiidak kurang dari 6 detik perialanan'Paniangitti dapat 1 Tabel 1' sesuai ditelapkan VR diperhitungkan berdasarkan atau Lt full nilai Pada tikungan circle, Ls= 0, sehingga = Lc.-. - 0, sehingga = 2Ls. Lt nilai Pada tikungan spiral-spiral, Lc
26dari46
TRSN| 14 - 2004
100 90 80
170
155
120
60 50 40 30
105 85
70 55
5.8.3Superelevasi 1. Superelevasi harus dibuatpada semuatikungankecualitikunganyang memiliki ndius yang lebih besar dari Rmtntanpa superelevasi. Besarnya superelevasi harus direncanakan sesuai V". denoan jalurlalulintas Superelevasi pada berlaku dan bahujalan. J. Nilai superelevasi maksimumditetapkan 6%. Tabel 13, menunjukkan hubungan parameter perencanaan lengkung horisontal dengan rencana. kecepatan 4 . Harus diperhatikan padapencapaian masalah dralnasi kemiringan. Pada ialan perkolaan untuk kecpatanrendah bila keadaan tidak memungkinkan, misalnya (akses lahan, persimpangan, tanggung jawab, perbedan elevasi). Superelevasi ditikungan ditiadakan boleh sehingga kemiringan melintang tetapnormal. Jikakondisi tidakmemun0kinkan, superelevasi dapat ditiadakan. 5.8.3.1Jari-jaritikungan 1. Jari-jari tikungan (Rmtn) minimum ditetapkan sebagai berikut:
"""- 'r7ml7J
D t 't R2
pengertian dengan : jari-jari adalah (m) tikungan minimum (km/h) adalah kecepatan rencana (%) emax adalah superelevasi maksimum gesekuntukperkerasan fro* adalah koefisien aspal f=0.012-0.017
Rmln
27 oari46
RSNIr-14-2004
sebagai Rmin denganketentuan-ketentuan 2. Tabel 12 dapatdipakaiuntukmenetapk3n : berikut Rtln Pemilihan R6;,1. tidak digunakan kenyamanan, sebaiknya a. Untuk memenuhi kenyamanan. kurangmemberikan untuksualulikungan dengan e661 atautikungan Denganciemikian' menikungbervariasi' kendarairn Di sampingitu, liecepatan dana, penggunaan Rrln hanyauntukkondisiteffainyangsulit dan keterbatasan yanglebihbesar daripadaRmtn. R sehingga disarankan digunakan tanpa Rmin untuktikungan dapatdigunakan dengan yangpaniang R b. Padatikungan suoerelevasi. Tabel12 Rnrn tikungan minimum, (m) Jari-jari
(et"t = 6 oi)
(km/h)
fr""t
100
90
80
70
0,14
60 0,1 5 135
0,16
40 0,17 55
?n
0,14 250
0,17 30
Rmh
(m)
195
90
28 dari46
c{ rir F
u q q r,'1.1c'I'J^lN,4q N-\o. \ cE (Y
Z aI Nol aal?t <. lt $ ra r/l
- ^ t4 { d N {. t\ t-r u)0o ft1 t\ N veNNrqrnrnrn+<lflf|r/l'o
s
E . F 'F 6
s;
th E
U) (
:is :
5q t
a o
{l
nt
!, !
:s B FB s '; ru i 1, e EB o E E E EC : 'i:
o o o
!t
e2ePix.x-I;s3:.::.*n
da{'O t c,ft1t d\OlraN ^ ^ ^ ^OO !r u e e r\l a\r .\r .\t N Nct ri d) \l v u) rn
E5fii;;.s
.i;sE*Eg
6 a
E::IEEEE EEsE:ic
F{F3=9-9
lt t! ll 11 ll ll ll
o d r{o a1 .or
l-C o
|!|'
o
E
^ ^ ^ ^ ^ ^ a o a ba hd F 1 r c D N ' o r L / t o N a!a!t\|6t(r)tisqrrrntn
^ ^ ^ ^ ^^NN
!.
(o
(!
c
It
c o c o
(t
c{
e o
0, ilt 4
u u uuuu uuu uu n$,(o-qqNF O l')rl(ol\@Q 222 &.d d .i .i .i r'i .'i d dvivi ur'uiuiyi d 2 2222
o t a
ooooooooo<>oPPS9$hBggSghgeSSg ooooooooo..99j99SRiRRXRRhKRE
' U u U U u U u U U U U u U . 1 t l - 1 1 1 q . l t - t l , o - q q N . !ln q q z Z z z z z, z z z z z aag N |\r.t r,r r'1tl n tt tt t ln r,t ut tn
oooooooooooooo$S)ft
RSRFhRSES$3gS
aooooeoooooooo99l*:9:I9ERRNRSSR
r{ u u U U u u O (J U e U U U U U U r'l.o- o. q u'l (o.(o.q -.1 u'!\ tq A ,can ra r
z zz zz, z zzz zzzzzd,d, N t v c ] . f ) r " . . l a t r y l* $ $ t
1 R S N T T -4- 2 0 0 4
peralihan 5.8.3.2 Lengkung untuk kepadapengemudi peralihanberfungsi kesempatan Lengkung untuk memberikan perubahan mengantisipasi alinyemen iatandari bentuklurus( R tak hingga) sampaibagian pada yang bekerja gaya sentrifugal lengkung tetap R. Dengandemikian, ialan berjari-iari kendaraan baik berangsur-angsur, ketika tikungan berubah secara kendaraan saat melintasi peralihan adalah lengkung Ketentuan maupun meninggalkan tikungan. mendekati tikungan sebagai berikut : yangdigunakan adalahbentukSpiral(C/otl,o,i/e). a) bntuklengkungperalihan sebagai peralihan Le) ditetapkan ( ataspertimbangan-pertimbangan b) panjang lengkung berikut: perlud;batasi peralihan untukmenghindarkan melintasi lengkung 1. Waktuperjalanan minimum detlk( pada 2 yang mendadak, ditetapkan kesanperubahan alinyemen denganrumus: kecepatan VR).Kriteria dapatdihitung ini
t. = "T
J.O !
t'-
peralihan, padalengkung denganpengertian:T waktutempuh 2 ditelapkan detik. (km/h) Vq kecepatan rencana ataudigunakan Tabel14 berikut : ini Tabeli4 peralihan, (m) Panjang L5 lengkung minimum
(km/h)
Lr - nrtr
100
EA
90
qn
80 44
70 39
60
5U
40
,l^
28
22
17
jalan( A ) daribentuk perubahan normal kelandaian ke Tingkat kelandaian melintang penuh tidak boleh melampauiA maksimumyang kelandaiansuperelevasl padaTabel15. ditetapkan seperti Tabel15 A Tingkatperubahan maksimum, (m/m) kelandaian melintang
Vg
(km/h) A (m/m)
100
90
80
70
OU
50
40
30
I tl a.t
30 dari46
RSNIT- 14 -2004
perubahan normalsampai ke Panjangpencapaian dari kelandaian kelandaian penuh (Ls) : menggunakan rumus kelandaian superelevasi dapat dihitung dengan + Ls = W.Ar. (ea enc) pengertian dengan : A W eNc 6 Ls 3. perubahan (o/o) tingkat kelandaiai melintang maksimum, lebarsatulajurlalulintas (m)(tipikal m) 3,6 , (%) kemirlngan melintang nOrmal, tingkat superelevasi rencana, \%) panjang pencapaian (m) minimum superelevasi,
yang memenuhi nilai keduakriteria di dipilih Ls ditentukan tersebut atas,sehingga L" yangterpanjang. pada yang memiliki lebihbesaralau sama denganyang ditunjukkan Tikungan R peralihan. Tabel16,tidakmemerlukan lengkung
4.
pencapaian padaGambar Diagram superelevasi dapat 17. dilihat Tabel16 yangtidakmemerlukan perelihan Jari-jari tikungan lengkung
(knr/h)
100
90
80
70
60
50
40
30 500
(m) Rrsn tanpa peralihan s000 3000 2500 2000 1500 lengkung
1200 800
peralihan 5. Jika lengkung digunakan, makaposisilintasan tikungan bergeser bagian dari yang luruske arahsebelah dalam(lihatGambar15)sebesarp. ialan Apabila peralihan nilaip kurang dari 0,20m, makalengkung tidakdiperlukan, sehingga tipe tikungan menjadi FC.
31 dari46
Sth{'ct*slr.rr+ln
,..-]< -_--l--
suFdey.tl.r,tot
suFdcv6tp.nut
i
-r
)---'T
-i-r
Tpt tUErpcrkr!.rn
tstan
Il t l f
i i
i
.,,1
pdLa..srn
irtn
lirl
i'l'
r,
'l '
l;l
p-',,,p,,,e *onoo,
i.
'l' ","-n*
ll
l,.r.ng norn&l
supc,.r.v!rt|'4r orl
I
I
p.,,r, Srrp.,ero,o.r
\,'
i
| |
| | -'
|
|
Jal.n
| --'
,-i-------
ABCDE g. lereng normal - diagram 3upe.elevasi dengan tepi dalam prkerasan scbagri sumbq putrr
Gambar '17
5.8,3.3Diagremsupe(elevasi a) Superelevasi dicapalsecarabertahap dari kemiringan melintang normalpada bagian penuh padabagian sampai superelevasi ke lengkung. ialanyanglurus b) Pada tikungantipe SCS, pencapaian superelevasi dilakukansecarclinear,diawalidari bentuknormalpada titik TS, kemudian meningkat secaraberangsur-angsur sampai penuhpadalitik SC (lihalGambar18). mencapai superelevasi
32 dari46
RSNI T- 14 -2004
c)
pencapaian Padatikungantipe FC, biladiperlukan dilakukansecaralinear superelevasi pada (lihat Gambar1g), diawalidari bagianlurussepanjang Ls dan dilanjutkan 2i3 penuh panjang lingkaran baqian separijang bagian 1/3 15.
B A G [ ' \ NL U R U S
TS
:SC
- - -li
BAGIAN LINGKARAN
CS s6rKrRrrxuNGAN
NO R l"lAL
o/o '
en
RSNI 14-2004 TI t .
1f"
I
.l
dolor"'
--q
Keterangan: Pl TS Sle SC Ls n e Gambar20 Titikperpotongan sumbujalan Titiktangen spiral pencapaian Titikpermulaan superelevasi Titikperalihan spiral lengkungan lingkaran ke Panlang spiral, ke SC (m) TS Superelevasi manual(o/o) SuDerelevasi
pencapaian Metoda pada superelevasi tikungan SCSdengan bentuk lipe tigadimensi 34 dari46
RSN| T- 14 - 2004
jalur 5.8.4 Pelebaran lalulintas tikungan di Pelebaran pada tikungEn dimaksudkanuntuk, mempertahankan kondisi petayanan operasional lintasdi bagian lalu pelayanan tikungan, sehingga samadengan operasional di jalanyanglurus. bagian Pelebaran (lihattabel 17 dan 18), yang nilainya lebihkecildari 0,60 m dapatdiabaikan. jalan2-jalur-6-laiur-terbagi, Wc harus Untuk jalan2-jalur-g-lajur nilai dikali't,5.Untuk terbagi, nilaiWc harusdikall2.
pengerlian dengan I
Wg
35 dari46
I I
I
.i-
t^
-\
lo o! F! 9 m$l')rn(olr)\o doddddciddddi
l=
@
N @
(\
$ F @
or d d d d d d d d d d d d o '
o1r'l m ms
olaldl..lV\tlnlr|l/)toF,CD(o
ld!
ro
gt
L=
ta c ,,r
r-,1 0, F\
;rc tsc
FC
o o ddctciddddddci.i dddddddddddddo.i
mrrlN(r) Q q $
$rnuln(r)6@orr_r
01 a d'! a 14 rf V ti V n) In (o N @ o
rf \f, tr) ro C| F\ oh o
sg
,9.:
Jsl
tE
10
o dddddddddjjj.ij
a\ . f l N f n
rr rr
:o
u)l
01 flI V- a1 g!'llnrrl(o@0oclooo-{Nm
ci d d o' ci d d d d d d dd
Oc|rrc)..{la!N(nNrrt+Lr)
'i,<' j
FrJ
tIl-
$.: Po
gT
E9
lC
l.
dciddo'l
ddddddd
L-
TfE
gEi
-gJ
.3H
EE
,dg
ll o lcc
L
q
I qqqoF{.rlNNNff|du)rf)
dddddo'1
ddddddoi
,< .rlru -r N.4 S f rr) F.
q g C C,1
n
Ldl
orlt '
+l ul
JVI
9.1
E:r
oo oCN
E3
| ^ lF -c
t-\
dr-J
I*
oo ocr{
{J:
oo N l8 o -dQdqdod d o ododocHi c i c i o d
l*l
INtr
ll'. -:( o ll o o
+fL
In
zF
N
;l3.3-3-"q3-3-:-S.3.3.:.13.i 333S533i 3 :.
f,QNN.rr-l
'3
.N
tm!ftitlnullooNoo
idddddddo'ddo'
t{
d I
2
a
a d8
o
t! ll o toc
O F.
?^
-\
(tl
i.l(f|.nrt $ rtr'|ntoF.6
oo
F)r'r't$+|nlrl\Ol\(l|o\-.(n oooooooooooo-rr{
Eo iF'I 6 R
,-c
nO
.1
"1 "1
q q
"r
.!f-q t q o- \ \ q^ o- N.
-t
3 ol()
I --l
Nlrt
o.j<
g
!=
o{,
OF
ai
F.c
o|
ooo-{-{
(vNaOtloroN
(oF
v-
ooorrFrr{
NN
Cl \ful
oNo
O.- u
ll o
oooooo
ooo-ro,-r,.1 ooooooo
N
r-r 0J N
riVtrOF
ql E F.
*!l
Ti;
=o
JY
o ro
OOOOOO'''|
NN(r1$tntO@ol\Oc|-{-{ oooooooo'.{tr-{'l
uL
!t5 [,E
tLf
sta
o O o o ri -tlN
{') o V Ln F o Oi
o q o! o! ul
j j j j
C ,-r
iit
FO
ooooooooooloo
I
6({ Ca
JG
oooocoooo,rlNr.tlr oooooooooolooo
NF
I
I
Et '- u L
o:
F:3
.,:: u
r.r qJ N Lt
-"1
I
l l o CO d d d d d d d d d d o ' l d d d d
ooooooooooHlN14cto
O()OOOOOO()c''il!-rcit10
l.'
o t{
t3
c 'tro
L
t-
o q q q o - q o . o _q o - o - o . o l . 1 1 q
tn o o o o oooo C)C'O olooo
q o._1o.\1q \
O O OOOO
-,
d'r
t
N
oooooo(JooooooooooooQ.oq9
O O O O O O O O O O O O tn O ur $ {a{''l'r OUrOI/lOC|\dI\(olni'rq
oc
gr!
ri c,r'oi .i j
rq r{ -{ O ol O t\ r< d d'r
5.8.5Tikungan majemuk 1) Adadua macam majemuk tikungan : yang yaitudua ataulebihtikungan a) tikungan majemuk dengan arahbelokan searah; jari-jari yang berbeda. samatetapi dengan yaitudua atau lebihtikungan b) tikungan majemuk balik-arah; denganarah belokan yangberbeda. 2) Penggunaan berdasarkan majemuk(Gambar 21 - 24), dipertimbangkan tikrJngan perbandingan dan R2,dimanadiasumsikan yang bahwaR1 adalah tikungan R1 iari-jari lebihbesar. Ketentuan berikut : untuk tikungan majemuk adalah sebagai a) Setiap normal tikungan majemuk lurusyangmemiliki kemiringan harus disisipi bagian dengan ketentuan berikut sebagai : - Pada tikunganmajemuksearah, panjang hagian lurus paling tidak 20 m (lihat 22). Gambar - Pada tikunganmajemukbalik-arah panjangbagian lurus palingtidak 30 m
(cambar ),dan > ] , maka dihindarkan 21 tikungan maiemuk searah harus 2 3 nraka lurus tikungan majemuk balikarahharus disisipi bagian atau (lihalGambar bagian spiraf /clathoide 24).
Jika
2l Gambar
38 dari46
Ir'
39 dari46
RSNIr-14- 2004
balikarahdengansisipanbagianlurusminimum Gambar24 Tikunganmalemuk sepanjang meter 30 5.9 Alinyemen vertikal 5.9.1Umum a) Alinyemen vertikalterdiri bagian lurus danbagian lengkung atas ; b) Ditiniaudari titik awal perencanaan, bagianlurusdapat berupalandaipositif(tanjakan), vertikal dapat Bagianlengkung atau landainegatif(turunan), atau landainol (datar). berupa lengkung cekung ataulengkung cembung; pembangunan pelaksanaan a) Kemungkinan secar8 bertahapharuF dipertimbangkan, peningkatan perkerasan, penambahan dengan misalnya lajur,dan dapatdilaksanakan yangakan perubahan dimasa vertikal biayayangetisien. Sekalipun demikian, alinyemen sebaiknya datang dihindarkan. 5.9.2Kelandaian maksimum Pembatasankelandaian(maksimum)dimbksudkan kendaraan untuk memungkinkan yangberarti. bergerak terustanpaharuskehilangan kecepatan yangsesuai Tabel19. Kelandaian maksimum dengan ditetapkan Vn, sesuai
100
90
80
6
70
b
60
7
50 8
(v')
5 diletapkan %' penyandang maksimum cacatkelandaian Untuk keperluan verlikal lengkung 5.9.3 Panjang Lengkung ve(ikal harus disediakan pada setiap lokasi yang mengalami perubahan : kelandaian, dengan tuiuan perubahan dan kelaridaian; goncangan akibat fl) mengurangi jarakpandang henti. b) menyediakan
paniang lengkung yangdipertimbangkan dalammenentukan Gambar25 Parameter jarak pandang henti vertikalcmbung untukmenetapkan Lengkungvertikal dalam standar ini diteiapkanberbentukparabolasederhana.Paniang dengan hentidapatditentukan leng-kung vertikalcembung, berdasarkan ,arakpandangan rumusberikut : verlikal(S < L) lengkung lebihkecildari paniang a) iika iarak pondang A.S1 658
l.-zs-651
41 oari46
trenti, untuk Paniang minimum lengkungvertikalcembungtrerdasarkan iarak pandangan Tabel20. menggunakan kecepatan rencana(Ve)dapat seliap jarak vertikalcembungberdasarkan untuk tengkung Tabel20 Kontrol perencanaan pandanghenti Rencana Kecepatan ( km/h ) 20
JU
40 50
OU
3U bD
70 BO 90 100
7 11 17
to at
(L) panjang vertikal cembung dan perbandingan lengkung antara : KeleranganNilaiK adalah = UA perbedaan (A), aljabar kelandaian K
jarak pandangan henti dapat ditentukan Panjanglengkungvertikalcekungberdasarkan (AASHTO, dengan 2001): rumusberikut (S vertikal < L) lengkung lebihkecildaripanjang a) jikajarakpandang
L=-
A.S,
| 20+ 3.5S
b)
^-
.120+3,5S. I
A
pengertian: L dengan A S
!
(m) panjang lengkung cekung (%) landai aliabar Perbedaan jarakpandang (m) henti
42 dari46
TRSNI 14 -2004
jarak pandangan henti, untuk Panjangminimumlengkung vertikalcekungberdasarkan Tabel21, setiap kecepatan rencana(VR) dapatmenggunakan jarak vertikalcekungberdasarkan untuk lengkting Tabel21 Kontrol perencanaan pandanghenti Kecepatan Rencana ( kmjh )
ZU
NilaiLengkungVertikal (K)
30 40
5U
60 70 80 90 100
13 18 23 30 38 45
(L) cekung dan lengkung vertikal Keterangan NilaiK adalahperbandingan : antarapanjang perbedaan (A), aliabar kelandaian K = UA
jarak pandangan lirrtasan bawahdapat di vertikal Panjanglengkung cekungberdasarkan (AASHTO, dengan rumusberikut 2001): ditentukan (S vertikal < L) lengkung a) jikajarakpandang lebihkecildaripanjang
panjanglengkung vertikalcekung(m) perbedaan al.iabar landai(o/o) jarakpandang (m) (m) kebebasan vertikal
I
43 dari46
RSNIT- 14 -2004
padalintasan bawah Gambar Jarakpandang 26 di 5.9.4 Koordinasialinyemen jalan arteri perkotaan Alinyemen vertikal,alinyemen horisontal dan potongan melintang harusdikoordinasikan sedemikian sehingga menghasilkan suatu bentukjalan yang baik pengemudi dalam arti memudahkan mengemudikan dengan aman dan kendaraannya jalantersebut nyaman. Bentuk kesatuan ktiga kesan elemen diharapkan dapatmemberikan pengemudi jalanyangakandilaluididepannya, ataupetuniuk kepada akanbentuk sehingga pengemudi dapatmelakukan antisipasi lebiharval. Koordinasi alinyemen vertikal alinyemen dan horisontal harusmemenuhi ketentuan sebagai berikut :
44 dari46
Lampiran A ( informatif ) Daftar namadan lembaga 1) Pemrakarsa Direktorat Bina Teknik, Direktorat Tata perkotaan Tata perdesaan, Jenderal dan Departemen Permukiman Prasarana dan Wilayah. 2) Penyusun
lr. l-laryanto Pranowo. C. l\il.Eng. lr.Agusbari Sailendra, M.Sc. lr. Tasripin Sartiyono, M.T. Arif Rachman, ST Bina Teknik,DitienTata Perkotaan Direktorat danTataPerdesaan Pusat Litbang Transportasi Prasarana Direktorat BinaTeknik, DitjenTata Perkotaan dan Tata Perdesaan BinaTeknik, Direktorat DitjenTata Perkotaan danTataPerdesaan Direktorat BinaTeknik, DitjenTata Perkotaan danTataPerdesaan
Sumarno, SST
45 dari46
Bibliografi
005/S/BNKT/ 1995, tahun| 995 ; Direktorat Jenderal BinaMarga, Standar erencanaan Geometri F JalanPerkotaan, untuk Maret1992. Direktorat Jenderal Tata Perkotaan Tata perdesaan, dan Tat6Cara Penyelenggaraan Pernisah (No. JalanPerkotaan oalT/KOTDES/2001) ; Keputusan Menteri Perhubungan KM.90 Tahun1993tentang No. Marka Jalan; o . NMSRA, Guide To TrafficEngineering Practice,tahun 1988; 7 . Transpotl and Road Research Laboratory, Towards Safer Roads in Developing Countries,1993.
J.
1 . Direktorat Jenderal BinaMarga, Manual Kapasitas tahun1997; JalanIndonesia, 2. Direktorat Jenderal Bina Marga, Standar Jembatan Penyeberangan,No.
46 dari46
KEPUTUSAN DAN WILAYAH MENTERI PERMUKIMAN PMSARANA NomorzoolKPTS/M/2004 : TENTANG PENGESAHAN (T|GA s8 PULUH DELAPAN) SNt MNCANGAN DAN
.
Menimbang
64(ENAM PULUH TEKNIS EMPAT) PEDOMAN BIDANG KONSTRUKSIBANGUNAN DAN Menteri dan Permukiman Prasarana Wilayah
pengaturan rangka bahwa dalam bidang konstruksi standar dan pembangunan yang bangunan diperlukan menunjang untuk naslonal dan pendayagunaan daya kebijakan Pemerintah meningkatkan dalam sumber dan alam sumber manusia, disusun dipersiapkan daya telah dan 38(tiga puluh delapan) Rancangan dan (enam empat) puluh SNI 64 Pedoman Teknis Bidang Konstruksi Bangunan; dan pada a, bahwa rancangan tersebut butir telah disusun sesuai dengan ketentuan syarat-syarat diperlukan, dan yang sehingga digunakan dapat dandimanfaatkan kepentingan dalam bagi pembangunan umum bidang konslruksi bangunan; dan bahwa pertimbangan berdasarkan yang sebagaimana dimaksud pada permukiman butira danb, perlu ditetapkan dengan Keputusan Menteri danPrasarana Wilayah tentang Pengesahan puluh 38 (tiga delapan) pedoman Rancangan dan (enam puluh SNI 64 empat) Teknis Bidang KonstruksiBangunan. dan
Mengingat
1.
5. Peraturan Pemerintah 28Tahun Nomor 2000 tentang Usaha peran dan lVasyarakal Konstruksi; Jasa 6 PeraluranPemerinlah RI Nomor 29 Tahun 2000 tenrano PenyelenggaraanKon.struksi: Jasa
B. Kepulusan Presiden llomor tahun Rl penyusu;lan, 1Z 1991 tentang --- Penerapan Pengawasan dan Standardisasi InjoinesL;" Nasional Kepulusan Presiden Nomor Tahun1997tentang Rl 13 Badan Standardisasl Nasional;
10. Keputusan PresidenNomor tahun tentairg Rl 102 2001 Kedudukan, Kewenangan, Organisasi i.iu x"rp Susunan oi"n Ir^gi:^Iyryr' ue0aflemen:
11.Keputusan Presiden Nomor Rl 228/1il Tahun 2001 lentang Kabinet Golong r. Royong: permukiman prasarana 12.l(epulusan Menlerl dan Wilayah Nomor 01n(PTS/M/200j tentang Organisasi faE Keria dary. beoarremen rcrmuktman prasarana dan Wilayah. MEMUTUSKAN: Menetapkan permukiman prasarana Keputusan Menteri dan Wilayah tenrang Pengesahan.3S puluh (tiga detapan) Rancangan djn 6aienam SNt pedoman purun empat) Teknis Bidang Konstruksi Bangr.rnan dan puruh 38(1iga Rancangan dan (enam SNt 64 putuh 519:11111, Teknis delapan) empdl),r,edoman Bidang Konstruksi Bangunan dan sebagaimana tersebut dalam Lampiran Keputusan dan meipakan ini, Uagiln hl lerpisahkanKeputusan dari inl. Rancangan danpedoman SNI Teknis Bidang Konstruksi Banounan dan sebagaimana pada dimat(sud DiKum KESATU b;;iu-Orsilnirrno dan masyarakat konstruksi banginan bidang dan sena ??19t,l,rn unsur oapal orgunakan sebagai acuan persyatatan kontra-k oagr dan dalarrr herja pihak-pihak bersangkutan bidang yang dalam tonstrulsi Uinjunan. Oan
KESATU
KEDUA
KETIGA
: Keputusan Menteri mulai ini berlaku padalanggal ditetapkan, dengan ketentuan ternyata terdapat kekelkuan penetapan akan dalam iika ini diperbaiki sebagaimana mestinya,
Tembusan Keputusan inidisampaikan yth: kepada 1. Sekrelaris..lenderal prasarana Deparlemen Permukiman dan Wilayah; prasarana 2. lnspektur Jenderal Departemen Permukiman dan Wlavah: permukimanprasarana 3. Para Kepala Badan lingkungan di Departemen dan wilavah: permukiman prasarana 4, Para Direklur Jenderal lingkungan di Departemen dan Wilavah: 5. Para Gubernur diseluruh wilayah Republik Indonesia; 6. Para Bupati/ Walikota seluruh d.i wilayah Republik Indonesia; 7. Pertinggal. DITETAPKAN : JAKARTA DI PADATANGGAL 10 Mei : MENTERI
Lampiran Keputusan Menteri Permukiman Prasarana dan Wilavah Nomor : zodl(PTS/M/2004 Tanggal 10 r.,re 2004 : i
No.
JUDUL
1. Bidang Sumber Daya Air
Tata perhitungan cara evapotranspirasi acuan tanaman dengan metode Penman Monteith
perhitungan maksimum jadi Tata cara hujan boleh dengan metode Hersfield
2. 3,
Tata penentuan muka tanah lubang itau cara tinggi air pada bor pantau sumur Tata pencatatan dengan cara akuifer metode geolistrik logging tahanan short dan normal rangka normal long dalam ienis eksplorasitanah air
pengukuran inliltrasitanahtapangan Tata cara laiu di clenganmenggunakanltrometer infi g!nda cincin Tata carapenentuan atrbatuan tanah tempaj kadar dan di dengan metode Pendugq Neutron
5,
6.
RSNI T-01-2004Puslitbang Sumber Air Dava RSNt T-02-2004Pus!itbang Sumber Air Daya RSNr T.03-2004 Puslitbang Sumber Air Daya RSNt T-04-2004 Puslitbang Sumber Air Daya RSNr T-05-2004 Puslitbang Sumber Air Daya RSNt T-06-2004 Puslitbang
Sumber Daya Air
Sumber Air Dava RSNt T-08-2004 Puslitbang Sumber Air Daya RSNTT-09.2004 Puslihang Sumber Air Daya 1 0 . Tata penentuan cara gradien pelndung bihantrtter pada RSNi T-10-2004 Puslitbang bangunan urugan tipe Sumber Ah Daya 1 1 . Tata pengukuran jnfiltrasidi cara laju lapangan nrenggunakan RSNt T-1'1-2004Puslitbang infiltrometer ganda cincin dengan cincin yang bagian dalam Sumber Air Daya tertUtuo .t') lvletode penentuan pasir uji kadar dalam bentonit slari RSNI M-01-2004Puslitbang Metode koelisien kelulusan tanah tanah air pada gimbutjenuh RSNr M-02-2004 uslitbang P dengan tekan tinggi tetap Sumber Air Daya 1 4 . Metode kelulusan pada uji air tanahEt< nrenggfrakEi-G RSN| M-03.2004Puslitbang lEnutr triaksial Sumber Daya Ah
tJ.
7. Tata pengukuran cara tegangan tanah takierurh hisap zona menggunakan te!siometer 8. Tata pembandingan simulasi cara hasil model aliran tanah air terhadaF informas! lapanjq! Y. Tata penerapan aliran ranan cara model air
Sumbeil)avaAir
RSNt T-12-2004 Puslitbang Pasarana Transportasi RSNr T-13-2004 Dit.Bina Teknik Ditjen Tata Perkotaan dan Tata Pedesaan
UnitPengusul baja tinggi kadar Spesifikasi berkekuatan dengan aloy Spesikasi berkekuatan dengan baja tinggi kadar rendah alloy yang mempunyai leleh minimum Mpa ketebalan 100 titik 345 dan mm
UnitPengusul
'l
23,
5. 6.
7.
8.
10,
11
12.
tJ.
14.
15.
PdT-01-2004-4Puslitbang Sumber Air Daya Perhitungan kekeringan indeks menggunakan Run teori PdT-02-2004-APuslitbang I Sumber Air i Daya Pemberian pada dengan ah lahan sistem Surjan PdT-03-2004-APuslitbang Sumbr Air Daya Pembuatan dengan semi bendung beronjong sekat kedap air PdT.04-2004-APuslitbang pada irigasi desa Sumber Air Daya teknik Pedoman membangun airtipePUSAIR irigasi PdT-05.2004-APuslilbang kinch untuk desa Sumher Daya Air Peramalan aiiran debit sungai PdT-06-2004-APuslitbang Sumber Air Dava jeti Perbaikan sungai muara dengan PdT.07.2004-APuslitbang Sumber Ak Daya Instrumentesi bendungan urugan tanggul tubuh tipe dan PdT.08-2004-APuslitbang Dava Sumber Air Perencanaan bendung isiudara karet PdT-09-2004-APuslitbang Sumber Air Dava Pengukuran pemetaan sungai dan tedtris FdT-10-2004-APuslitbang Sumber Air Daya pesungaian Pemeliharaan bangunan PdT-11-200+A Puslitbang Sumber Air Daya pengendali sungai Perencanaan bendung teknis dasar PdT-12-2004-APuslitbang Sumber Ah Daya pita Desain konstruksi drain dan prefabrikasi (PDVP) vertikal PdT-13-2004-APuslitbang untuk bangunan air Daya Sumber Ait Analisis stabilitas bendungan urugan tipe akibat gempa beban PdT-14-2004-APuslitbang bumi Sumber Air Daya Perencanaan dan hidraulik operasi pemeliharaan serta bangunan PdT-15-2004-APuslitbang
penangkaptipe air PUSAIR Dava Sumber Air
PdT-18"2004-APuslitbang Sumber Air Daya 1 9 Penqawasan penvimpanan pemanlaatan kualitas PdT-19-20C4-A dan serta data Puslitbang
alj
tio.
JUDUL.
UniiPengusul
tL
PdT-17-200+8Dit. Teknik Bina Ditjsn Tata Pe*otaan dan Tata Psrdessarl T-1&2m4BDit. Toknik Pd Bina Ditjen Tata Perkolaan dan Tata Prdesaan Pd T-'1S200+BDit. Teknik Eina Ditjen Tata Perkotaan dan Tata Perdesaan PdT.zG2M+B Bina Dit. Teknik Drtjen Tata PertoBan dan Tata Perdesaan Pds-01-200+8Dit. Jen. Penataan RuaU
pgmanfaatan danpsngendalian 21. Kritoria pmanfaatan ruang jalan ruang sepaniang arteri primer kota di antar
T{4200+c Puslitbang Pd
Pemukiman Pd T-0s2004c Puslitbang
Permukiman
3.
No.
JUDUL
Pengawetan pada kap yang bangunan sudah berdiri dffi pasak pentil menggunakan dan injeksi 7 . Pelunjuk pengawetan dengan tekarun teknis bambu cara
q
6.
9.
1 0 . Penilaian kesesuaian vedikal rencana ruano rara Pemeriksaan kerusakan awal bangunan bertulang;kibA beton gempa _!. Perancangan komponen arsitektural, mekanikai elektrikal tran terhadap geqpa beban 1 3 . Perbaikan kerusakan bangunan sederhana berbasis dinding pasangan kebakaran pasca 14. Pendetailan konstruksi tinggal rumah sedehana geffi tahan pasangan berbasis 1E penyusunan kebakaran Metode pos-pos leroasi*an trast analisis resil(o kebakaran wilayah dalam manaiemen kebakaran perkotaan _ 16. Spesifikasi pengolahansistem instalasi ah nerpinOafr-oinOatr (Mobile) kapasitas Udetik 0,5 1 7 . Spesifikasi sarana umum rnandi kakus oreEb
11
No, UnltPengusul Pedoman Teknis PdT-06-2004.c Puslitbang Permukiman Pd T-07-2004-c Puslitbang Permukiman PdT-08.2004-CPuslitbang Permukiman PdT-09-2004-c Puslitbang Permukiman
Pd s-01.2004-c uslitbang P
Permukiman Pds-02-2004-c Puslitbang
Permukiman
MENTERI