You are on page 1of 3

Putri Anisa Yuliani NIM : 109054100019 Tugas wawancara supervisor Supervisi Peksos Narasumber adalah Bapak Wahid kepala

bagian keuangan di Yayasan Mitra Netra Jakarta Selatan. Assalamualaikum Bapak Wahid, apa kabar? Waalaikumussalam, Alhamdulillah baik. Sebelumnya saya memperkenalkan diri dahulu. Nama saya Putri dari UIN Jakarta. Hari ini saya ingin mewawancarai bapak tentang bagaimana cara bapak mengelola diri bapak sebagai kepala bagian dari sebuah divisi serta bagaimana bapak mengelola kedisiplinan staf-staf bapak dalam bekerja. Baik, silahkan dengan senang hati saya akan menjawab apabila dapat membantu adik. Sudah berapa lama bapak bekerja di yayasan ini? Saya sudah 8 tahun di yayasan ini. Awalnya saya hanya staf biasa, tetapi kemudian karena pengurus atas melihat kinerja saya baik dalam hal manajemen keuangan, maka saya ditunjuk menjadi kepala bagian keuangan. Alhamdulillah. Bagaimana proses pengelolaan disiplin dalam diri bapak sebagai kepala bagian keuangan? Saya sebenarnya baru menjadi kepala bagian. Baru sekitar 2-3 tahun ini. Sejak awal menjadi karyawan di yayasan ini, saya telah ditanamkan bahwa lembaga ini adalah lembaga non profit, artinya tidak mengambil keuntungan. Apalagi ini adalah lembaga sosial. Sehingga saya menanamkan pada diri saya bahwa saya bekerja disini tidak hanya sekadar bekerja tapi juga beribadah. Karena itu, bila nila-nilai tersebut telah ditanamkan dalam diri, insya Allah kita akan bekerja dengan penuh keikhlasan sehingga kedisiplinan pun akan timbul dengan sendirinya dalam diri kita. Hal yang sama pun saya terapkan pada para kawan-kawan staf saya. Sejak awal mereka bekerja disini yang ditanamkan adalah tujuan lembaga ini adalah bergerak di

bidang sosial untuk memandirikan tuna netra sehingga nilai tambah bekerja disini adalah untuk ibadah. Kalau boleh tahu, ada berapa staf keuangan yang dimiliki saat ini? Saat ini staf keuangan ada 2 orang. Satu orang di kasir dan satu orang di bagian accounting. Apakah ada training untuk menambah keahlian atau untuk memotivasi karyawan? Kalau training secara khusus tidak ada ya. Hanya untuk membangkitkan semangat dan motivasi dalam bekerja pada karyawan kita mengadakan pertemuan secara berkala. Disitulah kami kembali mengingatkan tujuan, visi dan misi yayasan. Keluhan-keluhan karyawan yang ada kita jawab dengan baik, kita beri pengertian. Ya, bekerja di lembaga sosial kan memang tidak mengharapkan keuntungan sehingga, hal it uterus-menerus kita tanamkan kepada karyawan. Bagaimana bapak mengelola stress dan rasa lelah atau bosan yang terkadang dating saat bekerja? Yah, yang namanya manusia ada rasa bosan dan lelah itu wajar. Namun, sebisa mungkin kita meminimalisir rasa yang seperti itu ya. Kalau saya sih, biasanya pergi ke halaman belakang untuk refresh kembali pikiran saya. Lalu melihat target-target apa yang belum terlaksana. Dengan begitu biasanya pikiran saya segar kembali. Bagaimana menajeman keuangan yang diterapkan dalam lembaga ini? Apakah keputusan diambil oleh ketua baru kemudian turun ke kepala bagian? Ya, dalam rapat pengurus yang diadakan satu tahun sekali kan membahas program-program kerja yang ada. Nanti disitulah segala program yang ada di setujui atau tidak disetujui. Setelah itu baru dicocokkan apakah sesuai dengan anggaran yang ada. Jika sesuai maka, program tersebut bisa dijalankan. Saya sebagai kepala juga memiliki keterbatasan. Tugas saya hanya mengelola bagaimana supaya anggaran dan proker bisa berjalan sesuai dan tidak defisit ya. Apakah ada evaluasi yang dilakukan oleh bagian keuangan secara khusus? Evaluasi ada, tetapi tidak secara formal ya. Sekitar 1 atau 2 bulan sekali. Hanya melihat targettarget dalam pekerjaan. Apak sudah atau belum memenuhi. Karena tugas bagian keuangan

juga salah satunya adalah membuat laporan keuangan untuk membantu bagian operasional melihat sejauh mana kekuatan keuangan lembaga. Seperti itu. Sejauh ini, apakah masalah terberat yang bapak alami selama bekerja di bagian keuangan? Sejauh ini, saya belum pernah mengalami masalah terberat jika itu dikaitkan dengan individu diri saya. Namun, secara umum, masalah terberat yang saya hadapi adalah sewaktu ada donator yang sewaktu itu telah lama menjadi donator disini, menyokong kebutuhan yayasan ini lalu kemudian ia pindah dan tidak lagi mendonasikan disini. Waktu itu keadaannya cukup sulit ya, sehingga kita terpaksa merumahkan beberapa karyawan. Waktu itu bias dibilang keadaan yayasan benar-benar jatuh. Ya pilihannya adalah apakah perahu yang hamper karam ini harus mengurangi beban agar tidak tenggelam atau membiarkannya benar-benar tenggelam. Namun, kita harus tetap mawas diri dan bangkit dari keadaan itu. Sampai sekarangpun yayasan masih dalam proses bangkit ya. Semoga saja bisa terus ada. Baik, terima kasih Pak Wahid atas kesediaannya untuk saya wawancarai. Terima kasih banyak atas ilmunya. bapak sehat selalu. Ya sama-sama.

You might also like