You are on page 1of 43

1

Kelompok V Pembimbing : dr.Safyuni SpKJ

DT1 wawancara psikiatri-status mental

6/28/2012

Marcelina Jessica Chintia Dewi Tuti Aliana Rita Resmiasih

112011073 112011074 1102007281 1102008304

DT1 wawancara psikiatri-status mental

6/28/2012

DT1 wawancara psikiatri-status mental

6/28/2012

Tujuan 1. Mengenal faktor-faktor genetik-biologik-fisik-medik temperamen psikologik perkembangan pendidikan sosial- budaya yang mempengaruhi pasien dan penyakitnya 2. Menentukan evaluasi (multiaksial) yang tepat agar bersama dengan pasien, dapat melakukan terapi (obat, manipulasi lingkungan atau psikoterapi) yang komprehensif dan efektif

DT1 wawancara psikiatri-status mental

6/28/2012

Alloanamnesis Autoanamnesis

PASIEN

TRUST KOMUNIKASI EMPATI

DOKTER

DT1 wawancara psikiatri-status mental

6/28/2012

Wawancara Medik Wawancara Psikiatrik

DT1 wawancara psikiatri-status mental

6/28/2012

1. 2.

3.
4.

5. 6. 7.

8.

Introduksi formal Menjelaskan sifat dan tujuan wawancara Mendapatkan persetujuan Gunakan pertanyaan terbuka dan diteruskan dengan hal2 yg detail khusus atau pertanyaan tertutup. Gunakan pernyataan2 yg memfasilitasi Tangkap tanda2 verbal dan non-verbal Pertahankan wawancara dg pernyataan2 empatik dan teknik refokus Mengakhiri wawancara
6/28/2012

DT1 wawancara psikiatri-status mental

Tanda2 non-verbal berkaitan dg bahasa tubuh, spt tampak gelisah, cemas, depresi, kemarahan Tanda2 verbal berkaitan dg bahasa, tonasi suara yg menggambarkan latar blkg perasaannya Cue-based responses bermanfaat utk mendapatkan informasi ttg perasaan spt pd wkt sdr cerita ttg anak tampak mata sdr memerah, sptnya sdr sedih
6/28/2012

DT1 wawancara psikiatri-status mental

Pasien agresif dan mengancam Pasien yang lelah dan sangat depresif, sukar utk konsentrasi (perlu beberapa hari utk wawancara) Pasien yang bicaranya melantur sukar dimengerti (perlu alloanamnesis) Pasien yang membisu (perlu alloanamnesis)

DT1 wawancara psikiatri-status mental

6/28/2012

10

DT1 wawancara psikiatri-status mental

6/28/2012

11

Catatan kehidupan pasien yang memungkinkan dokter psikiatrik untuk mengerti siapa pasiennya, dari mana asalnya dan ke arah mana pasien selanjutnya pada masa mendatang. Biarkan dengan pertanyaan terbuka.

DT1 wawancara psikiatri-status mental

6/28/2012

12

Garis Besar Riwayat Psikiatri


I. Data Identifikasi II. Keluhan Utama III. Riwayat penyakit sekarang Onset Faktor pencetus IV. Penyakit Sebelumnya Psikiatrik Medis Riwayat alkohol dan zat lain V. Riwayat pribadi Pranatal dan Perinatal Masa anak-anak awal (sampai 3th) Masa anak-anak pertengahan (3-11th) Masa anak-anak akhir (pubertas-remaja) Masa Dewasa 1.Riwayat pekerjaan 2. Riwayat perkawinan dan hubungan. 3. Riwayat militer 4. Riwayat pendidikan 5. Keagamaan 6. Aktivitas sosial 7. Situasi hidup sekarang 8. Riwayat hukum Riwayat psikoseksual DT1 wawancara psikiatri-status mental Riwayat keluarga

6/28/2012

13

I. Data pribadi Berisi identitas pasien, berupa nama, alamat, umur, jenis kelamin, status, pendidikan, pekerjaan, suku, agama, dan data lain yang berhubungan

DT1 wawancara psikiatri-status mental

6/28/2012

14

II. Keluhan Utama Pasien dibiarkan untuk menceritakan segalanya, sehingga mampu menggambarkan keluhan yang dialami pasien. Perlu diwaspadai adanya keluhan yang bersifat kabur.

DT1 wawancara psikiatri-status mental

6/28/2012

15

III. Riwayat Gangguan Sekarang Harus kronologis dan menggambarkan sifat dan situasi pada awal munculnya penyakit, sehingga dapat ditemukan perkembangan dari penyakit, faktor pemicu, dan alasan berobat pasien, serta eksplorasi kemungkinan gejala psikofisiologis, gejala fisik
DT1 wawancara psikiatri-status mental 6/28/2012

16

IV. Riwayat Gangguan Sebelumnya Keterangan mengenai segala kejadian yang pernah dialami pasien dari lingkungan luar maupun dalam diri pasien, serta reaksi terhadapnya. Meliputi : Riwayat kelahiran/tumbuh kembang, Kesehatan, Pendidikan, Pekerjaan, Minat, Prilaku, Penyakit sebelumnya, Seksual dan perkawinan.
DT1 wawancara psikiatri-status mental 6/28/2012

17

Riwayat gangguan psikiatrik Episode terdahulu, derajat disfungsi, riwayat terapi, lama gangguan Riwayat gangguan medis Penyakit medis, riwayat bedah, trauma kepala, penyakit neurologis, tumor, kejang, gangguan kesadaran, HIV, PMS, gangguan psikosomatis
6/28/2012

DT1 wawancara psikiatri-status mental

18

Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif


Alkohol Narkoba

Riwayat Hidup

Riwayat prenatal dan perinatal : masa kehamilan, proses kelahiran, cedera lahir, kesehatan ibu, emosi ibu, penggunaan obat. Masa kanak awal (< 3th) : pola interaksi, gangguan perkembangan, kegiatan anak sehari-hari, gizi. Masa kanak tengah (3-11 th): aktivitas pendidikan, interaksi sosial, aktivitas harian.
6/28/2012

DT1 wawancara psikiatri-status mental

19

V. Riwayat Hidup

Masa kanak akhir dan remaja : aktivitas harian, interaksi sosial, pendidikan, masa pubertas. Masa dewasa: Pekerjaan, Perkawinan Agama Hukum Psikoseksual Keluarga Mimpi dan fantasi

DT1 wawancara psikiatri-status mental

6/28/2012

20

DT1 wawancara psikiatri-status mental

6/28/2012

21

I. Deskripsi umum A. Penampilan B. Perilaku dan aktivitas psikomotor C. Sikap terhadap pemeriksa II. Mood dan afek A. Mood B. Afek C. Keserasian afek III. Ciri pembicaraan IV. Persepsi V. Isi pikiran dan arah pikiran ( mental trends ) A. Proses / bentuk pikiran B. Isi pikiran VI. Kesadaran dan kognisi VII. Pengendalian impuls VIII. Daya nilai dan tilikan IX. Taraf dapat dipercaya
DT1 wawancara psikiatri-status mental 6/28/2012

22

1. Deskripsi Umum - Penampilan


- Sikap terhadap pemeriksa - Perilaku dan aktivitas psikomotor
1. 2. 3.

4.
5. 6.

Stupor katatonia Furor katatonia Katelepsia Flexibilitas cerea Akinesia Bradikinesia


6/28/2012

DT1 wawancara psikiatri-status mental

23

2. Mood dan Afek

Mood: suasana perasaan yang bersifat pervasif dan tahan lama yang dinilai dari suasana perasaan atas pernyataan pasien, ekspresi wajah, prilaku, dan perubahan suasana hati. Afek: gambaran situasi emosi sesaat yang dinilai dari ekspresi, intonasi dan motorik pasien. Keserasian afek
6/28/2012

DT1 wawancara psikiatri-status mental

24

Mood
1. 2.

3.

4.

5.

6.

7.

Eutimia: suasana perasaan dalam rentang normal Hipotimia: suasana yang diwarnai kesedihan dan kemurungan Disforia: suasana perasaan yang tidak menyenangkan Hipertimia: suasana yang memperlihatkan kegairahan yang berlebihan terhadap berbagai aktivitas kehidupan Euforia: perasaan gembira dan sejahtera secara berlebihan Ekstasia: perasaan dengan kegairahan yang meluapluap Aleksitimia: ketidakmampuan individu untuk menghayati perasaannya
6/28/2012

DT1 wawancara psikiatri-status mental

25

8.

9.

10.

11.

Anhedonia: suasana kehilangan minat dan kesenangan terhadap aktivitas kehidupan Mood kosong: kehidupan emosi yang sangat dangkal Mood labil: suasana perasaan yang berubah dari waktu kewaktu Mood iritabel: suasana perasaan yang sensitif, mudah tersinggung, mudah marah dan sering kali bereaksi berlebihan terhadap situasi yang tidak disenanginya

DT1 wawancara psikiatri-status mental

6/28/2012

26

Afek
Afek luas: afek pada rentang normal 2. Afek menyempit: nuansa ekspresi emosi yang terbatas 3. Afek menumpul: penurunan serius dari kemampuan ekspresi emosi (tatapan kosong, irama suara monoton, dll) 4. Afek mendatar: suatu gangguan afektif berat yang lebih parah dari afek menumpul 5. Afek serasi: menggambarkan keadaan normal dari ekspresi emosi yang terlihat dari keserasian antara ekspresi emosi dan suasana hati yang dihayatinya 6. Afek tidak serasi: kondisi kebalikan antara ekspresi emosi dan suasana yang dihayatinya 7. Afek labil: menggambarkan perubahan irama DT1 wawancara psikiatri-status mental 6/28/2012 perasaan yang cepat dan tiba-tiba
1.

27

3. Pembicaraan Pola bicara, kuantitas bicara, kualitas bicara, irama bicara.

4. Persepsi adalah sebuah proses mental yang merupakan pengiriman stimulus fisik menjadi informasi psikologis sehingga stimulus sensorik dapat menerima secara sadar.
DT1 wawancara psikiatri-status mental 6/28/2012

28

Persepsi
1.

2.

3.

4.

Depersonalisasi, merasakan diri sendiri sebagai tidak nyata atau khayal Derealisasi, merasa lingkungannya tidak nyata Ilusi, persepsi yang keliru atau menyimpang dari stimulus eksternal yang nyata Halusinasi, terdiri dari halusinasi hipnagogik, hipnapompik, audiotorik, visual, penciuman, pengecapan, taktil, somatik, liliput
6/28/2012

DT1 wawancara psikiatri-status mental

29

5. Pikiran
Proses pikir
1.

2.

3. 4.

Pola pikir primer; terminologi yang umum untuk pikiran derealistic, tidak logis, magis; secara normal ditemukan pada mimpi, tidak normal pada psikosis Gangguan bentuk pikir/arus pikir a) Asosiasi longgar b) Inkoherensia c) Flight of Ideas Sirkumstansial Tangensial

DT1 wawancara psikiatri-status mental

6/28/2012

30

Isi pikir
1. 2.

Kemiskinan isi pikir Waham/delusi 1. Waham bizzare, keyakinan yang keliru, mustahil dan aneh 2. Waham sistematik, keyakinan yang tergabung dengan suatu tema 3. Waham nihilistik 4. Waham somatik, keyakinan yang keliru yang melibatkan fungsi tubuh 5. Waham paranoid, termasuk didalamnya waham kebesaran, waham kejaran, waham rujukan, dan waham dikendalikan
6/28/2012

DT1 wawancara psikiatri-status mental

31

3.

4.

Waham cemburu, waham tentang pasangan yang tidak setia 7. Erotomania, keyakinan yang keliru biasanya pada wanita, merasa yakin bahwa seseorang sangat mencintainya Obsesi: ide kuat yang menetap,sering kali tidak rasional Kompulsi: kebutuhan dan tindakan patologis untuk melaksanakan suatu impuls
6.

DT1 wawancara psikiatri-status mental

6/28/2012

32

5.

Fobia: ketakutan patologis yang irrasional yang persisten, irrasional, berlebihan.

Contohnya:
a. b. c.

d.
e. f. g.

h.
i.

Fobia spesifik Fobia sosial Akrofobia Agorafobia Klaustrofobia Ailurofobia Zoofobia Xenofobia Fobia jarum

DT1 wawancara psikiatri-status mental

6/28/2012

33

6.

Sensorium dan kognisi


Kesadaran : Suatu kondisi kesigapan mental individu dalam menanggapi rangsang dari luar maupun dari dalam diri.
Ada beberapa tingkatan kesadaran, yaitu: 1. Kompos mentis 5. Koma 2. Apatia 6. Kesadaran berkabut 3. Somnolensi 7. Delirium 4. Sopor 8. Kesadaran seperti mimpi 9. Twilight state

DT1 wawancara psikiatri-status mental

6/28/2012

34

Kognisi
Adalah kemampuan untuk mengenal atau mengetahui benda, keadaan, situasi yang dikaitkan dengan pengalaman pembelajaran dan kapasitas seseorang. Termasuk memori, konsentrasi, orientasi, kemempuan bahasa, berhitung, visuospasial, fungsi eksekutif, abstraksi dan intelegensi.

DT1 wawancara psikiatri-status mental

6/28/2012

35

Perhatian dan Konsentrasi


Terdapat beberapa gangguan konsentrasi: 1. Distraktibilitas: ketidakmampuan individu untuk memusatkan dan mempertahankan perhatian. Sering ditemui pada keadaan cemas akut dan maniakal 1. Inatensi Selektif: ketidakmampuan memusatkan perhatian pada objek atau situasi tertentu, biasanya situasi yang membangkitkan kecemasan 2. Kewaspadaan Berlebih (Hyper-vigilance): pemusatan perhatian yang terlalu berlebih pada stimulus eksternal dan internal sehingga pasien tampak sangat tegang
DT1 wawancara psikiatri-status mental 6/28/2012

36

Orientasi
Adalah kemampuan individu untuk mengenali objek atau situasi sebagaimana adanya. Terdiri dari orientasi personal, orientasi ruang/spasial, dan orientasi waktu. Gangguan pada orientasi dikaitkan dengan kerusakan organik pada otak

DT1 wawancara psikiatri-status mental

6/28/2012

37

Memori (daya ingat)

Jenis gangguan memori : 1. Amnesia


1.

2.

Amnesia anterograd, apabila hilangnya memori terhadap pengalaman setelah titik waktu kejadian. Amnesia retrograd, hilangnya memori sebelum titik waktu kejadian

DT1 wawancara psikiatri-status mental

6/28/2012

38

2.

Paramnesia (Ingatan Palsu)


a.

Konfabulasi: ingatan palsu untuk mengisi kekosongan memori b. Dj vu: ingatan palsu terhadap pengalaman baru c. Jamais Vu: kebalikan dj vu, yaitu pasien merasa asing terhadap situasi yang pernah dialaminya d. Hiperamnesia: ingatan yang mendalam dan berlebihan terhadap suatu pengalaman e. Screen memory: menutupi pengalaman traumatis dengan sesuatu yang dapat ditolerir f. Letologika: ketidakmampuan menemukan kata yang tepat untuk mendeskripsikan DT1 wawancara psikiatri-sta pengalamannya 6/28/2012 tus mental

39

Berdasarkan waktu kehilangan daya ingatnya: 1. Memori segera, 2. Memori baru, 3. Memori jangka menengah 4. Memori jangka panjang,

DT1 wawancara psikiatri-status mental

6/28/2012

40

Reality Testing of Ability Adalah kemampuan seseorang untuk menilai realitas. Kemampuan ini akan menentukan persepsi, respons emosi dan perilaku dalam berelasi dengan realitas kehidupan

DT1 wawancara psikiatri-status mental

6/28/2012

41

7. Daya nilai
1.

2.

Daya nilai sosial, Kemampuan seseorang untuk menilai situasi secara benar, dan bertindak dalam sesuai dengan situasi tersebut Uji daya nilai, kemampuan untuk menilai situasi secara benar dan bertindak yang sesuai dalam situasi imajiner yang diberikan

DT1 wawancara psikiatri-status mental

6/28/2012

42

Tilikan Jenis-jenis tilikan: 1. Derajat 1 : penyangkalan total terhadap penyakitnya 2. Derajat 2 : ambivalensi terhadap penyakitnya 3. Derajat 3 : menyalahkan faktor lain sebagai penyebab penyakitnya 4. Derajat 4 : menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan namun tidak memahami penyakitnya 5. Derajat 5 : menyadari penyakitnya dan faktor yang berhubungan dengan penyakitnya namun tidak menerapkan dalam perilaku praktisnya 6. Derajat 6 : menyadari sepenuhnya tentang situasi dirinya, disertai motivasi untuk mencapai perbaikan
DT1 wawancara psikiatri-status mental 6/28/2012

43

DT1 wawancara psikiatri-status mental

6/28/2012

You might also like