You are on page 1of 4

www.at-taqwa.

org

JUMADDIL AKHIR 1433H / MEI 2012

INFAQ, ZAKAT, & SHODAQOH bisa disalurkan melalui Takmir Masjid At-Taqwa atau transfer ke Rekening BCA 20-10-21-35-95 KCP Kraksaan a/n Budhi Santoso/Yusuf Effendy atau Menghubungi Takmir.

Kiat Membentengi Keluarga Dari Sihir


Majalah As-Sunnah SEKILAS TENTANG HAKIKAT SIHIR Secara etimologis, sihir artinya sesuatu yang tersembunyi dan sangat halus penyebabnya. Sedangkan menurut istilah syariat, Abu Muhammad Al Maqdisi menjelaskan, sihir adalah azimat-azimat, mantra-mantra atau pun buhul-buhul yang bisa memberi pengaruh terhadap hati sekaligus jasad, bisa menyebabkan seseorang menjadi sakit, terbunuh, atau pun memisahkan seorang suami dari istrinya. [1] Jadi sihir benar-benar ada, memiliki pengaruh dan hakikat yang bisa mencelakakan seseorang dengan taqdir Allah yang bersifat kauni . Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : "Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang bisa mereka gunakan untuk menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya. Dan mereka (ahli sihir) itu tidak dapat memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorang pun kecuali dengan izin Allah" [Al Baqarah : 102]. Demikian juga firman Allah yang memerintahkan kita berlindung dari kejahatan sihir : "Dan (aku berlindung kepada Allah) dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembuskan pada buhul-buhul". [Al Falaq : 4]. Seandainya sihir tidak memiliki pengaruh buruk, tentu Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak akan memerintahkan kita agar berlindung darinya. [2] Sihir juga pernah menimpa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Yaitu ketika seorang Yahudi bernama Labid bin Al Asham menyihir Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam. Aisyah rahimahullah menceritakan: "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah disihir, sehingga Beliau merasa seolah-olah mendatangi istri-istrinya, padahal tidak melakukannya".[3] Berkaitan dengan hadits ini, Al Qadhi Iyadh menjelaskan: Sihir adalah salah satu jenis penyakit diantara penyakit-penyakit lainnya yang wajar menimpa Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam, seperti halnya penyakit lain yang tidak diingkari. Dan sihir ini tidak menodai nubuwah Beliau. Adapun keadaan Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam ketika itu, seolaholah membayangkan melakukan sesuatu, padahal Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak melakukannya. Hal itu tidak mengurangi kejujuran Beliau. Karena dalil dan ijma telah menegaskan tentang kemashuman Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dari sikap tidak jujur. Terpengaruh sihir perkara yang hanya mungkin terjadi pada diri Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam masalah duniawi yang bukan merupakan tujuan risalah Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak diistimewakan lantaran masalah duniawi pula. Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah manusia biasa yang bisa tertimpa penyakit seperti halnya manusia. Maka bisa saja terjadi, Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam dikhayalkan oleh perkara-perkara dunia yang tidak ada hakikatnya. Kemudian perkara itu (pada akhirnya) menjadi jelas sebagaimana yang terjadi pada diri Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam.[4] Sihir memiliki bentuk beraneka ragam dan bertingkat-tingkat. Di antara contohnya adalah tiwalah (sihir yang dilakukan oleh seorang istri untuk mendapatkan cinta suaminya/pelet), namimah (adu domba), al athfu (pengasihan), ash sharfu (menjauhkan hati) dan sebagainya. Sebagian besar sihir ini masuk ke dalam perbuatan kufur dan syirik, kecuali sihir dengan membubuhi racun atau obat-obatan serta namimah, maka ini tidak termasuk syirik. Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sadi menjelaskan: Sihir termasuk perbuatan syirik ditinjau dari dua sisi. 1

Pertama : Karena dalam sihir itu terdapat unsur meminta pelayanan dan ketergantungan dari setan serta pendekatan diri kepada mereka melalui sesuatu yang mereka sukai, agar setan-setan itu memberi pelayanan yang diinginkan. Kedua : Karena di dalam sihir terdapat unsur pengakuan (bahwa si pelaku) mengetahui ilmu ghaib dan penyetaraan diri dengan Allah dalam ilmuNya, dan adanya upaya untuk menempuh segala cara yang bisa menyampaikannya kepada hal tersebut. Ini adalah salah satu cabang dari kesyirikan dan kekufuran.[5] Hukum mempelajari dan melakukan sihir adalah haram dan kufur. Hukuman bagi para tukang sihir adalah dibunuh, sebagaimana yang diriwayatkan dari beberapa orang sahabat [6]. Dan sihir merupakan perbuatan setan. Allah Azza wa Jalla berfirman : "Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (dan tidak mengerjakan sihir), tetapi setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia". [Al Baqarah : 102] PETUNJUK NABI UNTUK MENANGKAL DAN MENGOBATI SIHIR Seperti telah dijelaskan oleh para ulama, sihir termasuk jenis penyakit yang bisa menimpa manusia dengan izin Allah Azza wa Jalla . Tidaklah Allah Azza wa Jalla menurunkan satu penyakit melainkan Dia juga menurunkan obat penawarnya. Dan seorang muslim dilarang berobat dengan

meliputi penjagaan terhadap dirinya, anak, keluarga dan hartanya. Juga penjagaan terhadap agama dan imannya dari setiap perkara syubhat yang Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa menyesatkan.[13] sallam, Beliau bersabda : 3. Tidak membiarkan anak-anak berkeliaran saat akan terbenamnya "Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, melainkan Allah akan matahari. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, yang artinya: menurunkan pula obat penawarnya".[7] "Jika malam telah masuk -jika kalian berada di sore hari-, maka tahanlah Seorang muslim dilarang pergi ke dukun untuk mengobati sihir dengan anak-anak kalian. Sesungguhnya setan berkeliaran pada waktu itu. tatkala sihir yang sejenis. Karena hukum mendatangi dukun dan mempercayai malam telah datang sejenak, maka lepaskanlah mereka". [HR Bukhari Musmereka adalah kufur. Apatah lagi sampai meminta mereka untuk melakukan lim]. sihir demi mengusir sihir yang menimpanya, ataupun untuk menanyakan hal 4- Membersihkan rumah dari salib, patung-patung dan gambar-gambar yang -hal yang berkaitan dengan jodoh anak dan sanak saudaranya, atau hubunbernyawa serta anjing. Diriwayatkan dalam sebuah hadits, bahwa Malaikat gan suami istri dan keluarga, tentang barang yang hilang, percintaan, (rahmat) tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat hal-hal di perselisihan dan sebagainya. Hal itu merupakan perkara ghaib dan hanya atas. Demikian juga dibersihkan dari piranti-piranti yang melalaikan, seruling Allah Azza wa Jalla saja yang mengetahui. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa dan musik. sallam bersabda : 5. Memperbanyak membaca Al Qur`an dan manjadikannya sebagai dzikir "Barangsiapa yang mendatangi dukun atau tukang sihir, kemudian ia harian. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu membenarkan (mempercayai) perkataan mereka, maka sungguh ia telah 'alaihi wa sallam bersabda : kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad".[8] "Janganlah menjadikan rumah-rumah kalian layaknya kuburan. Para dukun, paranormal, tukang sihir dan peramal itu hanya mengakuSesungguhnya setan lari dari rumah yang dibaca di dalamnya surat Al ngaku mengetahui ilmu ghaib berdasarkan kabar yang dibawa setan yang Baqarah".[14] mencuri dengar dari langit. Para dukun itu, tidak akan sampai pada maksud yang diinginkan kecuali dengan cara berkhidmah, tunduk dan taat serta 6- Membentengi diri dengan doa-doa dan taawudz serta dzikir-dzikir yang menyembah tentara iblis tersebut. Ini merupakan perbuatan kufur dan syirik disyariatkan, seperti dzikir pagi dan sore, dzikir-dzikir setelah shalat fardhu, terhadap Allah Subhanahu wa Ta'ala. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfir- dzikir sebelum dan sesudah bangun tidur, doa ketika masuk dan keluar rumah, doa ketika naik kendaraan, doa ketika masuk dan keluar masjid, man : doa ketika masuk dan keluar kamar mandi, doa ketika melihat orang yang "Apakah akan Aku beritakan kepadamu, kepada siapa setan-setan itu mandapat musibah, serta dzikir-dzikir lainnya. turun? Mereka turun kepada setiap pendusta lagi banyak dosa, mereka menghadapkan pendengaran (kepada setan) itu, dan kebanyakan mereka Ibnul Qayyim berkata,Sesungguhnya sihir para penyihir itu akan bekerja secara sempurna bila mengenai hati yang lemah, jiwa-jiwa yang adalah orang-orang pendusta". [Asy Syuara`: 221-223]. penuh dengan syahwat yang senanantiasa bergantung kepada hal-hal renOleh karena itu, seorang muslim tidak boleh tunduk dan percaya dahan. Oleh sebab itu, umumnya sihir banyak mengenai para wanita, anakkepada dugaan dan asumsi bahwa cara yang dilakukan para dukun itu seanak, orang-orang bodoh, orang-orang pedalaman, dan orang-orang yang bagai pengobatan, misalnya tulisan-tulisan azimat, rajah-rajah, menuangkan lemah dalam berpegang teguh kepada agama, sikap tawakkal dan tauhid, cairan yang telah dibaca mantra-mantra syirik dan sebagainya. Semua itu serta orang-orang yang tidak memiliki bagian sama sekali dari dzikir-dzikir adalah praktek perdukunan dan penipuan terhadap manusia. Barangsiapa Ilahi, doa-doa, dan taawwudzaat nabawiyah. [15] yang rela menerima praktek-praktek tersebut tanpa menunjukkan sikap penolakannya, sungguh ia telah ikut tolong-menolong dalam perbuatan 7. Memakan tujuh butir kurma ajwah setiap pagi hari. Berdasarkan sabda bathil dan kufur.[9] Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam : CARA PENECGAHAN DARI SIHIR YANG DIAJARKAN RASULULLAH "Barangsiapa yang makan tujuh butir kurma ajwah pada setiap pagi, maka racun dan sihir tidak akan mampu membahayakannya pada hari itu". [10] [16] 1- Dalam setiap keadaan senantiasa mentauhidkan Allah Azza wa Jalla dan bertawakkal kepadaNya, serta menjauhi perbuatan syirik dengan segala Dan yang lebih utama, jika kurma yang kita makan itu berasal dari kota bentuknya. Allah Azza wa Jalla berfirman : Madinah (yakni di antara dua kampung di kota Madinah), sebagaimana disebutkan dalam riwayat Muslim. Syaikh Abdul Aziz bin Baz berpendapat, "Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaan atas orang-orang yang seluruh jenis kurma Madinah memiliki sifat yang disebutkan Rasulullah beriman dan bertawakkal kepada Rabbnya. Sesungguhnya kekuasaan Shallallahu 'alaihi wa sallam ini. Namun beliau juga berpendapat, bahwa setan hanyalah atas orang-orang yang menjadikannya sebagai pemimpin perlindungan ini juga diharapkan bagi orang yang memakan tujuh butir dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah". [An Nahl : kurma, selain kurma Madinah secara mutlak.[17] 99-100]. TERAPI PENGOBATAN SETELAH TERKENA SIHIR [18] Ketika Menafsirkan ayat di atas, Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sadi berkata : Sesungguhnya setan tidak memiliki kekuasaan untuk mem- 1. Metode pertama : Mengeluarkan dan menggagalkan sihir tersebut jika pengaruhi (mengalahkan) orang-orang yang beriman dan bertawakkal diketahui tempatnya dengan cara yang dibolehkan syariat. Ini merupakan kepada Rabbnya semata, yang tidak ada sekutu bagiNya, maka Allah Sub- metode paling ampuh untuk mengobati orang yang terkena sihir.[19] hanahu wa Ta'ala akan membela orang-orang mumin yang bertawakkal 2. Metode kedua : Dengan membaca ruqyah-ruqyah yang disyariatkan. Para kepadaNya dari setiap kejelekan setan, sehingga tidak ada celah sedikitpun ulama telah bersepakat bolehnya menggunakan ruqyah sebagai pengobagi setan untuk mencelakakan mereka[11]. Dan ayat-ayat semisal ini batan apabila memenuhi tiga syarat [20]. banyak terdapat di dalam Al Qur`an. Pertama : Hendaknya ruqyah tersebut dengan menggunakan Kalamullah 2- Melaksanakan setiap kewajiban-kewajiban yang Allah Subhanahu wa (ayat-ayat Al Qur`an), atau dengan Asmaul Husna atau dengan sifat-sifat Ta'ala perintahkan, dan menjauhi setiap yang dilarang, serta bertaubat dari Allah Azza wa Jalla, atau dengan doa-doa yang diajarkan Rasulullah Shalsetiap perbuatan dosa dan kejelekan. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam lallahu 'alaihi wa sallam. bersabda kepada Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu : Kedua : Ruqyah tersebut dengan menggunakan bahasa Arab, atau dengan ... ! bahasa selain Arab yang difahami maknanya. "Wahai anak, sesungguhnya aku akan mengajarkanmu beberapa Ketiga : Hendaknya orang yang meruqyah dan yang diruqyah meyakini, kalimat. Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu"[12] bahwa ruqyah tersebut tidak mampu menyembuhkan dengan sendirinya, tetapi dengan kekuasaan Allah Azza wa Jalla. Karena ruqyah hanyalah Syaikh Nazhim Muhammad Sulthan menyatakan, makna sabda Beliau adalah jagalah perintah-perintahNya, salah satu sebab di antara sebab-sebab diperolehnya kesembuhan. Dan Shallallahu 'alaihi wa sallam Allah-lah yang menyembuhkan. larangan-laranganNya, hukum-hukumNya serta hak-hakNya. Caranya, dengan memenuhi apa-apa yang Allah dan RasulNya perintahkan berupa keSelain itu, ada hal sangat penting yang juga harus diperhatikan, bahwa wajiban-kewajiban, serta menjauhi segala perkara yang dilarang. Sedang- ruqyah akan bekerja secara efektif bila orang yang sakit (terkena sihir) dan kan makna ialah, barangsiapa yang menjaga perintah-perintahNya, orang yang mengobati sama-sama memiliki keyakinan yang kuat kepada mengerjakan setiap kewajiban dan menjauhi setiap laranganNya, niscaya Allah Azza wa Jalla, bertawakkal kepadaNya semata, bertakwa dan menAllah k akan menjaganya. Karena balasan suatu amalan, sejenis dengan tauhidkanNya, serta meyakini dengan sebenar-benarnya bahwa Al Qur`an amal itu sendiri. Penjagaan Allah Subhanahu wa Ta'ala terhadap hamba adalah penyembuh bagi penyakit dan rahmat bagi orang-orang beriman. 2

sesuatu yang diharamkan Allah.

mana disebutkan Al Quran dan As Sunnah, dengan disertai keyakinan penuh terhadap kebenaran firman Allah Subhanahu wa Ta'ala dan sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam yang menerangkannya. Di antaranya dengan menggunakan madu, habbahtus sauda` (jinten hitam), air zam-zam, minyak zaitun dan obat-obatan lainnya yang dibenarkan syara sebagai obat. Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berDikatakan oleh Ibnu At Tiin: Ruqyah dengan membaca muawwidzat sabda : atau dengan nama-nama Allah Subhanahu wa Ta'ala merupakan pengo"Pengobatan itu ada dalam tiga hal. (Yaitu): berbekam, minum madu batan rohani, (akan bekerja efektif) bila di baca oleh hambaNya yang shalih; dan pengobatan dengan kay (besi panas). Sedangkan aku melarang kesembuhan pun akan diperoleh dengan izin Allah Azza wa Jalla . umatku menggunakan pengobatan dengan kay".[30] Diantara bentuk pengobatan yang termasuk metode kedua ini ialah sebagai berikut: Dari Aisyah Radhiyallahu 'anha, ia mendengar Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : Membaca surat Al Fatihah, ayat kursi, dua ayat terakhir surat Al Sesungguhnya habbah sauda ini merupakan obat bagi segala jenis Baqarah, surat Al Ikhlash, An Naas dan Al Falaq sebanyak tiga kali atau lebih dengan mengangkat tangan, tiupkan ke kedua tangan tersebut penyakit, kecuali as saam. Aku (Aisyah) bertanya,Apakah as saam itu? seusai membaca ayat-ayat tadi, kemudian usapkan ke bagian tubuh Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab,Kematian." [31] Jika hal ini tidak terpenuhi, maka ruqyah tersebut tidak akan berefek kepada penyakitnya, karena ruqyah itu sendiri merupakan obat mujarab yang diajarkan oleh syariat. Namun ibarat senjata, setajam apapun ia, jika berada di tangan orang yang tidak lihai menggunakannya, maka senjata itu tidak banyak manfaatnya.[21] yang sakit dengan tangan kanan.[23]

Membaca taawwudz (doa perlindungan diri) dan ruqyah-ruqyah untuk


mengobati sihir, di antaranya sebagai berikut:[24] a.

Dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu 'anhu, ia mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Air zam-zam itu tergantung niat orang yang meminumnya". [32]

Dari Umar bin Al Khaththab Radhiyallahu 'anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

"Aku mohon kepada Allah Yang Maha Agung Pemilik Arsy yang agung "Makanlah minyak zaitun dan minyakilah rambut kalian dengannya, agar menyembuhkanmu (dibaca sebanyak tujuh kali)".[25] karena sesungguhnya ia berasal dari pohon yang diberkahi".[33] b. Orang yang terkena sihir meletakkan tangannya pada bagian tubuh yang Demikianlah sekilas pembahasan tentang sihir berikut cara mencegah terasa sakit, kemudian membaca: ( ( sebanyak tiga kali lalu membaca : dan mengobatinya. Selayaknya bagi setiap pribadi muslim, terutama para pemimpin keluarga, untuk mengetahui hal ini dan mengajarkan kepada keluarganya. Agar anggota keluarga mampu membentengi diri dari kejahatan sihir. Selayaknya pula bagi pemimpin keluarga, untuk "Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaan-Nya dari setiap kejelekan mengkondisikan keluarganya agar senantiasa taat kepada Allah Sang yang aku jumpai dan aku takuti". [26] Pemelihara manusia. Membersihkan rumahnya serta menyingkirkan sejauhjauhnya dari segala sarana yang mengundang kemaksiatan, seperti musik, c. Mengusap bagian tubuh yang sakit sambil membaca doa : majalah-majalah porno, gambar makhluk hidup dan sebagainya. Agar keluarganya mendapat curahan rahmat dan perlindungan dari Allah, terjauhkan dari gangguan iblis dan bala tentaranya. Wallahu waliyyut taufiiq. (Hanin Ummu Abdillah)

"Ya Allah, Rabb Pemelihara manusia, hilangkanlah penyakitku dan sembuhkanlah, Engkau-lah Yang Menyembuhkan, tiada kesembuhan melainkan kesembuhan dariMu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit.[27] d. Membaca doa:

Maraji : 1. Ibnu Qayyim Al Jauziyyah, Zaadul Maad, tahqiq dan takhrij Syuaib Al Arnauth dan Abdul Qadir Al Arnauth, Muassasah Ar Risaalah, Cet. III, Th. 1421H/200M. 2. Said bin Ali bin Wahf Al Qahthani, Ad Dua Min Al Kitab Wa As Sunnah Wa Yalihi Al Ilaj Bi Ar Ruqaa Min Al Kitab Wa As Sunnah. 3. Abdurrahman bin Hasan Alu Syaikh, Fathul Majid Syarhu Kitabit Tauhid, tahqiq Muhammad Hamid Al Faqi, taliq Abdullah bin Baz, dan takhrij Ali bin Sinan, Darul Fikr, Th. 1412H/1992M.

"Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kemarahanNya, dari kejahatan hamba-hambaNya, dan dari bisikan-bisikan 4. Shahih Al Bukhari bersama Fathul Bari. setan dan dari kedatangan mereka kepadaku. 5. Shahih Muslim. 3. Metode ketiga : Mengeluarkan sihir tersebut dengan melakukan pem- 6. Sunan Abu Dawud. bekaman pada bagian tubuh yang terlihat bekas sihir, jika hal itu memang memungkinkan. Bila tidak memungkinkan, maka ruqyah-ruqyah di atas telah 7. Jami At Tirmidzi. mencukupi untuk mengobati sihir. 8. Sunan Ibnu Majah. Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan rahasia pembekaman di bagian yang terkena sihir ini. Bahwa sihir itu tersusun dari pengaruh ruh-ruh jahat dan adanya respon kekuatan alami yang lahir dari ruh jahat tersebut. Inilah jenis sihir yang paling kuat, terutama pada bagian tubuh yang menjadi pusat persemayaman sihir tadi. Maka pembekaman pada bagian tersebut merupakan metode pengobatan yang sangat efektif bila dilakukan sesuai dengan cara yang tepat.[29] 4. Metode keempat : Dengan menggunakan obat-obatan alami sebagaiREDAKSI Buletin At-Taqwa diterbitkan oleh Takmir Masjid At-Taqwa PT YTL Jawa Timur - Paiton - Indonesia Ketua: Bpk. Arief Saptahadi Sekretaris: Bpk. Jaiman Bendahara : Bpk. Sujatmiko Rekso Samudro (Eko) Bagian Bulletin : Heri Yuono , Indra Hadi Kurniawan Kritik, Saran, & Masukan Bisa Dikirimkan Ke Takmir@At-Taqwa.org 3

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 06//Tahun IX/1426H/2005M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-761016] ________ Footnote [1]. Fathul Majid, tahqiq Muhammad Hamid Al Faqi, taliq Abdullah bin Baaz, dan takhrij Ali bin Sinan, hlm. 235. [2]. Fathul Majid, tahqiq Muhammad Hamid Al Faqi, taliq Abdullah bin Baaz, dan takhrij Ali bin Sinan, hlm. 235 [3]. HR Al Bukhari, kitab Ath Thibb, Bab Hal Yastakhriju As Sihr, hadits no. 3175 (muallaq), 3268, 5763, 5765, 5766, 6063, 6391, dan Muslim, kitab As Salam, Bab As Sihr, hadits no. 2189. [4]. Zaadul Maad (4/114), tahqiq dan takhrij Syuaib Al Arnauth dan Abdul Qadir Al Arnauth. [5]. Al Qaulus Sadid, hlm. 93-94. [6]. Lihat penjelasannya dalam Fathul Majid, Bab Maa Ja`a fi As Sihr.

[7]. HR Bukhari, kitab Ath Thibb, Bab Maa Anzalallahu Daan Illa Anzala lahu 'alaihi wa sallam ditanya tentang was-was, maka beliau menjawab, Lahu Syifaan, hadits no. 5678. 'Itulah keimanan yang sejati'." (HR. Muslim, no. 133, kitab al-Iman). [8]. Syaikh Ali bin Sinan berkata,Hadits ini diriwayatkan oleh Al Bazaar Dari Abu Hurairah -rodliallaahu'anhu-, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sal(2067, Kasyful Astaar). Al Mundziri berkata dalam At Targhiib (4/36): lam bersabda, Hadits ini diriwayatkan oleh Al Bazaar dan Abu Yala dengan sanad "Manusia terus bertanya-tanya sehingga dikatakan, 'Ini Allah menciptajayyid mauquf. Sedangkan Al Hafizh berkata dalam Al Fath (10/216): kan ciptaan, lalu siapakah yang menciptakan Allah?' Siapa yang mendapati Sanad hadits ini jayyid. Lihat Fathul Majid, tahqiq Muhammad Hamid Al sesuatu dari hal itu, maka katakanlah, 'Aku beriman kepada Allah'." (HR. Faqi dengan takhrij Ali bin Sinan, hlm. 356. Muslim, no. 134, kitab al-Iman). Dari Abu Hurairah -rodliallaahu'anhu- juga, [9]. Lihat penjelasannya dalam Risalah Fi Hukmi As Sihr Wal Kahanah, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, karya Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz. "Setan mendatangi salah seorang dari kalian, lalu bertanya, 'Siapakah [10]. Zaadul Maad (4/ 114-117), tahqiq dan takhrij Syuaib Al Arnauth dan yang menciptakan demikian, siapakah yang menciptakan demikian?' hingga Abdul Qadir Al Arnauth; dan Ad Dua Min Al Kitab Wa As Sunnah Wa bertanya, 'Siapakah yang menciptakan Tuhan-mu?' Jika hal ini sampai Yaliihi Al Ilaj Bi Ar Ruqa Min Al Kitab Wa As Sunnah, karya Syaikh Said kepadanya, maka mintalah perlindungan kepada Allah dan berhentilah." (HR. Al-Bukhari, no. 3276, kitab Bad'u al-Wahyi; Muslim, no. 134 [214], bin Ali bin Wahf Al Qahthani, hlm. 85-89. kitab al-Iman). Dari riwayatnya juga, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sal[11]. Taisir Karimir Rahman (1/1142) dengan ringkas. lam bersabda, [12]. HR Tirmidzi kitab Shifatil Qiyamah, hadits no. 2516. "Setan mendatangi salah seorang dari kalian, lalu bertanya, 'Siapakah [13]. Qawaid Wa Fawaid Min Al Arbain An Nawawiyah, hlm.170-171 den- yang menciptakan bumi?' Ia menjawab, 'Allah.' Lalu setan bertanya, 'Siapakah yang menciptakan Allah.' Jika salah seorang dari kalian merasagan ringkas. kan sesuatu dari hal ini, maka katakanlah, 'Aku beriman kepada Allah dan [14]. HR Muslim, kitab Shalatil Musafirina Wa Qasriha, Bab Istihbabi Sha- para rasulNya'." (HR. Muslim, no. 134, kitab al-Iman; Ahmad, no. 8176). latin Nafilati Fi Baitihi Wa Jawaziha Fil Masjid, hadits no. 780. Dalam Sunan Abu Daud dari Ibnu Abbas -rodliallaahu'anhu-, ia mengata[15]. Zaadul Maad (4/116), tahqiq dan takhrij Syuaib Al Arnauth dan Abdul kan, "Seseorang datang kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam lalu mengatakan, Qadir Al Arnauth. 'Wahai Rasulullah, salah seorang dari kami mendapati dalam dirinya -ia [16]. HR Bukhari, hadits no. 5445, 5768, 5769, 5779; dan Muslim, hadits mengisyaratkan sesuatu- yang bila dirinya disiram dengan air panas lebih no.2047. disukainya daripada mengatakannya.'Mendengar hal itu beliau bersabda, [17]. Ad Dua Min Al Kitab Wa As Sunnah, hlm. 89. 'Segala puji bagi Allah yang mengembalikan tipu daya setan menjadi waswas'." (HR. Abu Daud, no. 5112, kitab al-Adab). Dalam hadits-hadits ini dan [18]. Ibid, hlm. 90-104. selainnya terdapat penjelasan, bahwa pemikiran-pemikiran yang ada[19]. Zaadul Maad (4/114), tahqiq dan takhrij Syuaib Al Arnauth dan Abdul kalanya datang dengan tiba-tiba kepada manusia mengenai perkaraQadir Al Arnauth. perkara ghaib ini adalah bisikan dari setan untuk menimpakan keraguan dan ke-bimbangan kepadanya -kita berlindung kepada Allah darinya-. Ke[20]. Fathul Baari (10/195). mudian, jika manusia mengalami seperti ini, maka ia harus melakukan be[21]. Ad Dua Min Al Kitab Wa As Sunnah, hlm. 80-82 dengan ringkas. berapa hal, sebagaimana ditunjukkan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam , 1. Meminta perlindungan kepada Allah. 2. Berhenti dari hal itu. Berhenti, mak[22]. Fathul Baari (10/196). sudnya ialah memangkas was-was ini. 3. Mengucapkan, "Aku beriman [23]. HR Bukhari, 5735) -Fathul Baari (9/62) dan (10/208); Muslim, hadits kepada Allah." Dalam suatu riwayat, "Aku beriman kepada Allah dan para no.2192. rasulNya." Jika terlintas kepadamu suatu was-was tentang Dzat Allah, tentang kekekalan alam, tentang kekekalannya, tentang perkara-perkara ke[24]. Lihat secara lebih detail dalam Ad Dua Min Al Kitab Wa As Sunnah, bangkitan dan kemustahilan hal itu, tentang penjelasan pahala dan siksa, hlm. 92-101. serta sejenisnya, maka kamu harus beriman dengan keimanan secara global. Lalu kata-kata yang kamu ucapkan ialah, "Aku beriman kepada Allah [25]. HR Abu Dawud, hadits no. 3106 dan At Tirmidzi, hadits no. 2083. dan kepada segala yang datang dari Allah, serta menurut kehendak Allah? [26]. HR Muslim, no.2202 (67). Aku beriman kepada Rasulullah dan segala yang berasal dari Rasulullah, serta menurut kehendak Rasulullah. Apa yang aku ketahui akan aku ucap[27]. HR Al Bukhari, no. 5743, 5744, 5750 dan Muslim, no. 2191 (46-49). kan, dan apa yang tidak aku ketahui aku diamkan serta aku serahkan il[28]. HR Abu Dawud, hadits no. 3893 dan At Tirmidzi, no. 3528 munya kepada Allah. Tidak diragukan lagi, bila was-was ini tetap menyertai hamba, maka menyebabkan kebimbangan, kemudian pada akhirnya ia [29]. Zaadul Maad (4/115). kosong dari perkara-perkara ibadah. Adapun jika ia memangkasnya sejak [30]. HR Bukhari, hadits no.5680 dan 5681- Al Fath (10/137). kali pertama, maka akan terputus, insya Allah, disertai dengan banyak beristi'adzah (meminta perlindungan kepada Allah) dari setan dan banyak men[31]. HR Bukhari, hadits no. 5687 dan 5688; Muslim, hadits no. 2215. gusir setan. Karena ini merupakan tipu dayanya untuk memasukkan was[32]. HR Ibnu Majah, hadits no. 3062. was pada manusia hingga meragukannya dalam keimanan dan agamanya. [33]. HR At Tirmidzi, hadits no. 1851 dan Ibnu Majah, hadits no. 3319. Rujukan: Al-Kanz ats-Tsamin, Syaikh Abdullah al-Jibrin, jilid 1, hal. 199-201. Disalin dari buku Fatwa-Fatwa Terkini Jilid 3, penerbit Darul Haq. Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, Salah satu tanda kebahagiaan dan kesuksesan adalah tatkala seorang hamba semakin bertambah ilmunya maka semakin bertambah juga tawadhu dan kasih sayangnya. Dan semakin bertambah amalnya maka semakin meningkat pula rasa takut dan waspadanya. [Al-Fawaid hal 171, Maktabah Ast-Tsaqofiy]

Bisikan Setan: Ragu Kepada Dzat Allah


Oleh: Syaikh Ibnu Jibrin Pertanyaan: Kadangkala setan datang kepada manusia dan membisikkan keragu-raguan dalam jiwanya tentang Dzat Allah dan tentang ayat-ayat kauniyahNya. Apakah yang semestinya dilakukan manusia ketika itu? Jawaban: Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah ditanya tentang hal ini. Dalam Shahih Muslim dari hadits Abu Hurairah, ia mengatakan, "Beberapa orang dari sahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam datang lalu mengatakan kepada beliau, 'Kami mendapati dalam diri kami sesuatu, yang salah seorang dari kami menganggap besar (merasa takut) bila membicarakannya.' Beliau bertanya, 'Kalian mendapatinya?' Mereka menjawab, 'Ya.' Beliau bersabda, 'Itulah keimanan yang nyata'." (HR. Muslim, no. 132, kitab al-Iman). Dalam Muslim juga dari Abdullah bin Mas'ud, ia mengatakan, "Nabi Shallal4

Mari Hadir & Menimba Ilmu! Kajian Rutin Tiap Kamis Malam Jumat
Di Masjid At-Taqwa OHC YTL

Bada Sholat Maghrib Berjamaah,


Dibimbing oleh Ustad Kharisman

You might also like