Professional Documents
Culture Documents
SALINAN
PT'DOMAN UMUM DAN AI.OKASI BANTUAN OPERASIONAL StrKOLAI-I TAFIIJN ANGGARAN 2012 DtrNG,AN RAI_IMA*I TUFIAN YANG MAI{A trSA
Menimbturg
Mengingat
I(euangan a.ntara Pernerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesi:r" Tahun 2OO4 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negari:. Republik lndonesia Nomor aa34; 2. Undang-Undang Nomor 22 Talrun 2OII tentang Anggaran Pendapzrtan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2OI2 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OLI Nomor 113, Tambahan Lembaran Negara l{epublik lndonesia l\lomor 525a); 3. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun :1011 teptang Rencana I(erja 'l Pemerintah'llahun 2O)2; 4. Keputusan Presiilen lVomor 56/P Tahun 2OL0; 5. Peratnran lVlenteri I(euangarr Nornor 126/PMK.O7/2O1O tentang Pelaksa:eaan dan Pertanggungjawaban Arrggaran Transfer
ke Daerah;
MEMUTUSI(AN:
:ZOO4
tentang
Perimbangetn
Menetapkan : PBRA'|URAN MtrNTER{ KBUANGAN TENTANG PEDOMAN UMUM DAN ALOKASI BANTIJAN OPERASI()NAL SBI(OLAH IUI{JN
ANGGARAN 2012.
Pasnl
(1) Bamtuan Operasioni,rl Sekolah yang selanjutnya disingkat BCS adalah dana yang digunakan terutama untuk biaya non personalia tragi satuan pendidikan dasar sebagid pelaksana program wa-jib belaj:a.r, dan dapat dimuirgkinkan untuk mendanai beberapa kegiatan lain sesuai petrinjuk teknis Menteri Penclidikan clan
Kebuclayaan.yg/
-2(21
(3)
beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan da-lam rangka wajib belajar 9 tahun yang bermutu. Sekolah penerima BOS adalah Sekolah Dasar/Sekolah Dasar Luar Biasa 1Sn7Soi,n) clan Sekolah Menengah Pertama/Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa/Sekolah Menengah Pertana Terbuka (sMP/SMPLB/SMP|), termzrsuk sD-sMP Satu Atap (SATAP) dan Ternpat Kegiatan Belajar Mandiri (TKBM) ya:lg diselenggarakan oleh masyarakat, beik negeri maupun swasta di seluruh provinsi di Indonesia.
(4) Alokasi BOS Tahun Anggaran 20 12 untuk SD dan SMP per sisrva per tahun terhitung mulai tanggal 1 Januari 2012,
adalah sebagai berikut; a. Rp580.000,00 (lima ratus delapan puluh ribu rupiah) per siswa per tahun untuk SD/SDLB di kabupaten/kota; dan
b.
Rp7,LO.O00,O0 {tujuh ratus sepuhrh ribu, rupiah) per sisw-a per t.ahun untuk SMP/SMPLB/SMPT di kabupaten/kota. Pasal 2
(1)
BOS Ta"hun Anggaran 2OL2 merupiakan komponen Anggaran Transfer ke Daeratr daLam AnggararL Pendapatan dan Belanja
Negara'lahun Anggaran 2OI2. BOS sebagaimana dirnaksud pada ayat (1) merupakan bagian dari pendapatan daerah dan dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Tahun Anggaran 2AI2 atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Perubahan Tahun Anggaran 2OI2 pada kelompok Lain-lajn Pendapatan yang Sah. BOS dil.ujukan terutanna untuk stimulus bagi daerah dan bukan sebagai pengganti dari kewajiban daerah untuk menyediakan anggara.n pendidikan dalam Anggarar Pendapatan dan Belanja Daerah baik untuk BOS Daerah dan,/atau Bamtuan Operasional
Pendidil<an. Pasal 3
(2)
(3)
(1)
Alokasi BOS Tahun Anggaran 2OI2 ada-lah sebesar Rp23.594.800.000.000,00 (dua puluh tiga triliun lima ratus sembilan puluh empat miliar delapan ratus juta rupiah)
disedial.ran
untuk daerah dengan rincian sebagai berikut: a. BOS yang clialokasikan ke kabupaten/kota melalui provinsi sebesar Rp22.44L.l15.42O.OOO,OO (dua puluh dua triliun empat ratus empat puluh satu rnitiar seratus lima belas juta empat ratus dua puluh ribu rupiah) untuk 36.579.003 (tiga puluh enam juta lima ratus tujuh puluh sembilan ribu tiga) siswia. yang terdiri dari 27.153.667 (dua puluh tujuh juta seratus lirna pr-rluh tiga ribu enanr ratus . enam puluh tujuh) siswa SD dan 9.425.336 (sembilan -juta empat ratus dua puluh lima ribu tiga ratus tiga puluh enarrr) siswa SMp; d,an pla
lvl l,rl',1 I t
:l
i(tjl..J/\f,l{ ri/\N
4
if
Rp1.153.684.58O.000,O0 (satu triliun seratus lima puluh tiga *iliz,t enam ratus delapan puluh enrpat juta lima ratus delapan puluh ribu rupiah) yang dipergunakan untuk mengantisipasi jumlah siswa yang belum terhitung atau bertarnbairnya jumlah siswa dari perkiraan semula per triwulannya pada tahun anggaran berjalan.
('3uffer
fund)
sebeser
(21
(s)
(4)
Rincian a,lokasi BOS per provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran I yrmg merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Rincian alokasi BOS untuk masing-masing kabupatenfkota dalam provinsi. yarig bersangkutan sebagaimana dimaksud pada ayat i1) huruf zt dihitung berdasarkan data nama sekolah dan jumlah siswa yang ditetapkan oleh Menteri Fendidikan dan Kebudayaan dalam Petunjuk Teknis Penggttnaan BOS Tahun Anggaran 2012. Darra Cadangan BOS (Buffer fund) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hurr"rf b, pencairannya dilakukan setelah mendapatkan rekomendasi kurang sa-lur BOS dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan berdasarkan ketersediaan dan perkembangan data jumlah siswa per triwulan dalam tahurt anggaran berjalan.
Pasal 4
(1)
(2)
(3)
(41
Mekanisme penyaluran BOS Tahun Anggaran 2AL2 dilakukan melalui pemindahbukuan dana dari F,ekening Kas Umum Negara ke Rekening Kas Umum Daerah Provinsi, untuk selanjutnya ditemskan secara langsung ke satua-n pendidikan dasar dalam bentuk hibah. Penyaluran BOS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf a dilakukan secara triwulanan, yaitu: a. Triwulan I dilakukan paiing lambat 14 (empat belas) hari kerja pada. awal bulan Januari 2OI2; b. Triwr:lan II dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja pada awal bulan April 2OL2; c. Triwrrlan III dilakukan pa-ling lambat 7 (tujuh) hari kerja pada awal bulan Juli 2OI2; dan d. Triwulan IV dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja pada awal bulan Oktober 2012. Penyaluran Triwulan I, Triwulan II, Triwulan III, dan Triwulan IV sebagaimana dimaksud pada ayat (21 masing-masing dilakukan sebesar 7+ (satu perempat) dari alokasi BOS. Penyaluran Dana Cadangan BOS set,agaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b diiakukan sece.ra triwuianan, yaitu: a. Triwulan I dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum triwulan I berakhir; b. Triwulan II dilakukan paling larnbat 7 (tujuh) hari kerja sebelum triwulan II berakhiri fi/
(1) Pemerirrtah Provinsi wajib merlyalurkan Bos kepada masing-masing sekolah paling lamlcat 7 (tujuh) hari kerja setelah diterirnanya BOS di Rekening Kas Umum Daerah Provir:si
setiap triwulannya. (21 Penyaluran BOS sebagaimana dimak:iud pada ayat (1) mengacu kepada rincian alokasi BOS masing-masing sekolah per kabupaten/kota sebagaimana rlimaksud dalam Pasal 3 ayat (3).
Pasal 6
Gubernur wajib membuat dan rnenyarnpaikan: a. Laporan llealisasi Penyaluran BOS kepada Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan; dan b. Laporan Realisasi Penyerapan BOS kepada Menteri Pendidikan dan Kebudal'aan c.q. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar.
Pasal 7
(1) Laporarl Realisasi Penyaluran seba;gaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a disertzri dengan Surat l)ernyataan Tanggung Jawab dan DeLftar Surat Perintatr Pencairan Dana Yang Diterbitkan Untuk Penyaluran. (21 Laporan:L Realisasi Penyaluran sebar.gaimana dimaksud pada
ayat (1) disampaikan paling lambat:
penyaluran penyaluran
penya-luran
pada akhir
Triwulan III; dan Triwulan IV.
d. pada akhir bulan Desember 2OL2 untuk penyaluran (3) Format dan Petunjuk Pengisian Laporan Realisasi Penyaluran
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tr:rcanturn dalam Lampiran II Peraturan Menteri ini.
(4) Format Surat Pernyateran Tanggung Jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (f ) tercanturn dalam Larrrpiran III yang merupakan bagian t.idak terpisahkan dari Peraturem Menteri ini., L
INT
(s)
Format Daftar Surat Perintah Pencait:an Dana Yang Diterbitkan Untuk Penyaluran sebagaimana dimaksud pada ayat (l) tercan.tum dalam L,ampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 8
(1)
Laporan Realisasi Penyerapan BOS sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 huruf b antarzr lain memuat kondisi sebagai berikut: a. kuremg salur, jika terdapat selisih kurang antara jumlalr da-ra yan6l ditransfer sebagaimana dima<sud dalam Pasal 4 dengan jumlah realisasi pembayaran BOS kepada masing-masing sekolah pada triwulan bersangkutan; atau b. lebitr salur, jika terdapat selisih lebih antara jumlah dana yang ditrernsfer sebagaimana dimaksud da,lam Pasal 4 dengan jumlah realisasi pembayaran BOS kepada masing-masing sekolah pada triwulan bersangkutan.
(2)
Laporan Realisasi Penyerapan BOS sr:bagaimana dimaksud paCa ayat (1) dibuat per triwulan sesuai derrgan format yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam Petunjuk Teknis Penggunaan BOS Tahun Anggaran 2OI2
Pasal 9
(1)
hal terdapat kurairg/lebih salur sebagaimana dimaks-rd dalam Pasal B ayat (1), Gubernur lnenyalnpaikan perhitungan kurang/lebih salur BOS kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan c.q. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dalarn
Da-lam
(21
Laporan Realisasi Penyerapan BOS sebagaimana dimaksud dalam Pasa-l 6 huruf b. Berdasarkan Laporan Realisasi Pen'gerapan BOS sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan c.q. Direktur Jencleral Pendidikan Dasar menyampaikan rekomendasi kurang/lebih salur BOS kepada Menleri Keuangan c.q. Direktur
Jenderzrl Perimbangan Keuangan.
Rekomendasi kurang/lebih salur BOS sebagaimala dimaksrd pada ayat (2) diterima oleh Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perimbangan Ker-rangan paling lambat 3O (tiga puluh) hari kerja sebelum triwulan berjalan berakhir. (4) Rekomendasi kurang sa-lur BOS sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menjadi dasar penyalureLn Dana Cadangan BOS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b, untuk kemudian disaiurkan ke provinsi.T$ry,
(3)
-6Peiserl 1O
se
penyaluran alokasi BOS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf a triwulan berikutnya; ateLu b. untuk Triwulan IV lebih salur tersr:but akan diperhitungkan setragai pengurang dalam penyaluran 'lriwulan I tahun anggaran berikutnya setelah memperhatikan rekornendasi dari Menteri Pendidikzur rlan Kebudayaan c.q. Direktur Jenderal
Pendidikan Dasar.
Pasal
11
Pengawasan atas -pelaksanaan pembayara.n BOS dilaksanakan oler aparat pengawas fungsional sesuai dengan ketentuan peratura:r perundang-undangan.
Paseil 12
Dalarn hal terjadi penyalahgunaan/penyimpangan penggunaan BOS berdasarkan hasil audit aparat pengawas fungsionalf aparat pemeriksa, maka hasil audit tersebut akan dijadikan dasar dalam pemberian sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 13
(1) Alokasi BOS yang diertur clalam Peral-uran Menteri ini termasuk alokasi BOS untuk sekolah penerim;a" BOS di daerah terpencil (2) Alokasi BOS untuk sekolah penerima BOS 'di daerah terpencil
Tahun Anggaran 2OL2 berlaku ketentuan sebagai berikut: a. penyaluran BOS dilakukan secara semesteran; b. alokasi BOS tersebut merupakan bagial dari alokasi BOS per provinsi; dan
Tahun Anggaran 2012.
c. rincian alokasi BOS dihitung berdasarkan data sekolah penerirna BOS di daerah terpencil dan jumlah siswa yang
ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. (3) Ketentuan mengenai pedouran umunr dan alokasi BOS untuk sekoiah penerima BOS di daerah terpencil Tahun Anggaran 2OI2 diatur dengan Peraturan Menteri Keuarrgan tersendiri.
(4) Dalam hal Peratural Menteri Keuang;an sebagaimana dimaksud pada ayat (3) belum ditetapkan, ketr:ntuan mengenai pedoman umum dan alokasi BOS untuk sekolah penerima BOS di daerah terpencil Tahun Anggaran 2Ol2 dilaksanakan sesuai dengan
Peraturan Menteri ini.
t'*
-7
Pasal 14
Agar setiap orang mengetahuinya, menlerintahkan pelgundangan Peraturan Menteri ini clengan penempatzrnnya dalam Rerita Negara
Republik Indonesia.
DiLetapkan di Jalcarta pada talggrrl 9 Desember 201i MBNTtrRI I{:]]UANGAN,
ttcl. AGUS D. V/. MARTOWAT<DOJO
2O11
AMIR SYAMSUDDIN
BERITA NEGAITA REPUBLIK INDONESIA ]'AHUN 2011 NOMOIT 803 Salinan sesuai dengar-r aslinya KEPALA BIRO UMUM KEPAI-A
LAMPIRAN
NorloR
TENTANG PEDOMAII UMUM DAN ALOXASI BANTUAN OPERAS]ONAI SEKOLAH TA}iUN ANGGARAN 20 12
20
/Pxtx.ozlzot'.
-:
:-
RiNCIAN ALOKASI BA}ITUAN OPERASIONAL SEKOLAH TAHUN ANGGA.RAN 2012 PER PROViNSI
{da-lam
BOS
NO.
1I
2)
TOTAI
JT-TMLq]{ SD
31
PROVINSI
TltT
A
il
en
15.208.760.000 54.254.940.000 20.230.980.000
23_229.000.000 5.700.820.O00 12.283.240.OOO
cMp 7.363.410.000
22_866.260.O04
SMP
JUMLAH
Aceh 2 Sumatera
295.840.600.000
i43.235.400.000 444.829.910.000
147.362.630.000 159.275.010.000 42_508.410.O00
22.572.r70.OOO
77 .12r .200.OOO
1.049.360.000
150.598.810.000 467.696.r70.O00
154.936.9 i 0.000 167.463.+40.OOO
461.648.170.O00 1.577.280.830.000
568.700.2 i0.OC0 642.s28.680.OO0
Uttra
1_055.329.720.000
1.109.584.660.000
4
r
Sumatera Barat
4
393.532.320.000
451.836.240.OOO
7.574.280.O00
8. 2.
27.805.260.000 31.417.430.O00 7.886.910.000 16.674.s90.000 39.804.260.000 6.313.890.000 9.940.420.000 38.376.360.000 37.371.370.000 204.624 420.000
3.763.300.000
Riau
188.4s0.000 r86.090.000
Kepulauan Riau
6
1i0.894.260.000
238.93 i.580.000
53_402.670.000
44.694.500.000 89.812.870.000
24 1. 144.400.000
16':.289.580.000
341.027.690.O00
.Imbi
Selatat Belitung
85.421.520.000
229.354.140.OO0 32.964.590_000
4.391.350.000
1
7 Sumatera
544.909.420.000 89.8s3.600.000
132 564.220.OOO
28.0i4.000.000
4.619. 120.000 6.815_000.000 26.959_560.000
1.790.260.000
1.694.770.OO0
193.362.940.000
746.490.O20.O0O 726.740.260.OO0 3.980.322.810.O00 995_350_500"000
2_
l,ampung
DKI Jakarta Jawa Barat
524.413.380.000
+82.788.520.OO0
551.372.940.000 so7.609.040.000 2.948.998.400.000 756.215.600.000 r.935.068.42 0.000 184,182.480.000 1.921.775.480.000 391.365.440.000 180.038.960.000
24s. s80.700.000
1.630.000
2.804.806.340.000
7 J.9.240.O20.OOO
13 Banten
276.1 10.480.000
:1]qi-1e0
0,09
t4 Jawa Tengah
15
695_ 837.
50-000
38.s93.s60.000
13.556.760.000
2.834.430.710.000
277.2A1.940.O00 2.828.3
s
DI Yoryakarta
263.725.1 80.000
4.551.100.000
44.326.720.OO0
16 Jawa
Timur Barat
138.293.100.000 26.263.500.000
1
1.760.000
77 Kalimantan
537.14 1.930.000
18 Kalimantan Tengah
8.803.820.000
12.007.160.O00
1.983.200.000
6s.038.840.000 78.910.820.000
r
245.077.800.000
324.49 i.520.000
402_6 13.100.000
]9 Kal.imantan Selatal
20 Kalimantan Timur
21
75.054.100.000
L 1
]5.863.880.000
r
i.315.880.000
1.6 10.580.000
9_686.640.000
285.264.300.000
772.277 .980.00O
163.854.060.000 83.924.840.000
224.5+4.6aO.OOO
61 1.144.260 000
r
78.826.330.000
3 1.759.0
12.474.470.O00
255.1 54.860.000
i0.000
82.696.540.000
269_638.1 20.000 41. I8 i.810.0{i0
24
'25
Sulawesi Selatar
Su.lawesr
8-8-0.782.380.00C
283.49q.450.000
4
Barat
04 882,560.000
I4b.0'lu.3'10.0u0
5.39 1.680.000
3.305..7a0.000
,(
I'J'ENjTERI KEUANGAN IlEPUBLII( INDOf\.IESIA
2
T1
BOS
NO.
2]
PROVINSI SD SMP
en 10.456.820.000
12.525. 1 00.000
IO I/5 JUU.UUU
SMP
SD
SMP
JUMLAH
203.389.180.000 243.638.860.000
314.608.240_OOO
84.671.050.000 i25.998.020.000
r24.74'2.270.0O0
4.352.300.000 6.477.330.000
O.+IU.JYU.UUU
i3.846.000.000
369.636.880.000
439.310.5 i0.000
256.163.960.000
330.781..540.000
5
492.549.340.000
143.
i87.052.340.000 64.445.990.000
42.470.784.OO0 74.425.O40 ooo
rq
"on
4an nnn
i7.869.820.000
4.538.400.000
i61.980.000
i_ 120.OO0
i"50.521.600.000
108_ 158.980-000
2 i 8.28
i.870.000
Maluku Utara
JZ
J5
102.87
44.654.030.000 78.251.230.000
29.7 5A.23A.OOO
24 1.180.820.000
16.226.590.000
5.655.1 50.000
253.581.220.000 85.895.100.000
16.
331.832.450.000
81.694.740.000 15.749.126.860.OOO
28.303-440.000 6.691.988.560.OOO
i i5.553.330.000 23.594.800,ooo.ooo
Total
22.44t.r15.420.OOO
1.153.684.580.OOO
ss8.?80.760.OOO
7.036.O 19.240.OOO
Catatal:
r) BOS
2)
yang disa.rurkal per triwularl sebesar 1/4 isatu per empat) dari Jumlah atokasi BOS akal d.isa-lurkarl setelal ada rekomendasi ciari Kementerian Pendidikan
da-rr
Kebudayaan
MENTERI
IGUANGAN,
ttd,
AGUS D.W. MARTOWARDOJO
//.'-
:'***--**::
GIA NIP,
'i.,
LAMPIRAN II
NoMoR lll L
TENl}\NG
lPrttrc.ot
lzotr
LAPORAN REALISASI PENYALURAN BANTUAN OPBRASiIONAL SEKOLAH (BOS) TAHUN ANGGARAN 2012 PROVINSI . " (1) TRIWULAN ... (2)
II III
IV
Rp Rp Rp
Rp_
Rp
Realisasi Penyaluran ke Sekolah melalui SP2D Provinsi Rp - Kumulatif s.d Triwulan sebelumnya
8p--Rp Rp
Gubernur ...
(14)
[\4n3
(t6)
w@
\#6.$2PF]TUNJUI{ PBNGISIAN I,APORAN REALISASI PENYALURAN
MENI [I1I I(EUANGAN
REPUDI.II( INDONHSIA
URAIAN
Dii-i tr"r"f* B"rtr^r Op"r^sienal Sekolah (BOS) dari Rekening Kas Umum I' .kq_!gk.ql*g Iqq U@iwulan Dii*i trr--f* BOS dari Rekening I(as Umum Negara ke Rekening Kas Umum
-'-D------_*li
oia-ndibuttP"l!Il@
BOS) dari Rekening I(as ulan III. Uffrlfrr Negata k. Rekettin Cadangan BOS) dari Rekening Kas nii*l ttJt"f.. BOS (termasuk Dana a ke Rekening I(as Umum Daerah pada triwgla! IV Umum N biisr J.r"ilah t.insfer BOS (termasuk Dana Cadartgan BOS) dari Rekening a lce Rekening l(as Umum D^"t4b@ Kas Umum N j""tt"lt ku*utttf penyaluran BOS (termasuk Dana Cadangan BOS Dii* yang disalurkan apabila terdapat kurang salur) l<e sekolah pada triwulan sebslllqnyg_ nii"i ir*-i"t prtr)*lltr"" Bos--(t*masuk Dana cadangan Bos yan disaluikan apabila terciapat kurang salur) ke, sekolah pada triwular berkenaan (harus sarna dengan jumlah yang terc:antum pada Daftar Sura Perintah Pencairan Dana (SP2D) yang diterbitkan untuk penyaluran BO an 2OI2 oada triwulan berhenaan). Tahun An jumlah kumulat.if penyaluran BOS (termastrk Dana Cadangan BOS Diisi yang disalurkan apabila terdapat kurang salur) ke sekolp-h pada triwulan triwtilal berkenaan. {nomor B-t'9). sebelumnya den Oiisi seturuii Jisa BOS yang terclapat pada Rekening Kas Umum Daerah. nomor 1O-7 Diisi tempat dibuattrya laporar-r. dibuatnva laooran. Diisi tan Diisi nama provinsi, zrsli dan stempel basah. Diisi tanda len ka Diisi nama ry!-4e!engeLlgpgrgn.'-
MENTIIRI KEUANGAN,
ttd.
AGUS L).W. MAR',IOWARDOJO
LAMPIITAN III PIiRA.I.U RAN IV. EN,f ERI I(EUANGN N REPUBLII( I NDON DSIA
, NoMot? .rsNrnNo
20L
lPtvrr<.otlzott
Nomor:.......
... menyatakan telah Yang bertanda tangal di hrawah ini Gubernur . merealisasikan penyalurzrn Bantuan Operasional Sekolah pada Triwtrlan clalam Tahr-rn Anggerran 2OL2, sebagaimana tercanturn dalam Laporan Realisasi
Penyaluran Bantr-ran Operasional Sekolah Tahun Anggaran 2OI2.
Nama
MENTIIRI I(EUANGAN,
ttd.
t).W. MARTOWAI(DOJO
Norraon
LAMT'IRAN I'/ PERATURAN MENTDRI I(DUANCAN lit'iPUBLl l( INDO I'iESlA tPwr<.oz lzot r
TtrN1'ANG
I JL
F'ORMAT DAITTAIR SURAT PtrI?INTAI{ PENCAIRAN DANA YANG DITtrRBITKAN UNTUK PENYALURAN
DAF-|AR SUIRAT PBI{INIU.H PtrNCAIIIAN DANA (SP2D) YANG DITERBITKAN UNTUK PENYALURAN BANTUAN OPBITASIONAL SEKOI-AI{ 'TAi{UN ANGGARAN 2OT2 TRIWUI,AN ....
Keterarngan
Nama ...
NIP
Catatan: llDiisi sesuai dengan nomenklaiur instansi pengelola keuangan
_{/
MENTERI KEUANGAN,
ttd
KEPA
ENTERIAN