You are on page 1of 4

DENTIFIKASI SENYAWA ALKOHOL DAN FENOL Kelompok : Kecil (4) Nama : Eka Franciska Indra Mulyani NIM : 31109011

Kelas : Farmasi 2A STIKes BTH Tasikmalaya PRODI FARMASI 2011

A. TUJUAN Mahasiswa diharapkan mampu : 1. Mengetahui senyawa yang termasuk alkohol dan fenol 2. Mengetahui reaksi pada identifikasi alkohol dan fenol B. DASAR TEORI Alkohol adalah Persenyawaan organik yang mempunyai satu atau lebih gugus hidroks il. Karena ikatan hidroksil bersifat kovaleen, maka sifat alcohol tidak serupa d engan hidroksida, tetapi lebih mendekati sifat air. Alkohol diberi nama yang ber akhiran-ol. Alkohol dapat digolongkan berdasarkan ; a. Letak gugus OH pada atom karbon b. Banyaknya gugus OH yang terdapat (jumlah gugus hidroksilnya) c. Bentuk rantai karbonnya. http://labdasar.trunojoyo.ac.id/buku Organik.pdf OksidasiAlkohol sederhana mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida dan uap a ir. Oleh karena itu, etanol digunakan sebagai bahan bakar spirtus (spiritus). Re aksi pembakaran etanol, berlangsung sebagai berikut: Dengan zat-zat pengoksidasi sedang, seperti larutan K2Cr2O7 dalam lingkungan asa m, alkohol teroksidasi sebagai berikut: a. Alkohol primer membentuk aldehida dan dapat teroksidasi lebih lanjut membentu k asam karboksilat. b. Alkohol sekunder membentuk keton. c. Alkohol tersier tidak teroksidasi. Reaksi oksidasi etanol dapat dianggap berlangsung sebagai berikut: Etanal yang dihasilkan dapat teroksidasi lebih lanjut membentuk asam asetat. Hal ini terjadi karena oksidasi aldehida lebih mudah daripada oksidasi alkohol. Pembentukan Ester (Esterifikasi) Alkohol bereaksi dengan asam karboksilat membentuk ester dan air. Sykes, Peter. 1989. Penuntun Mekanisme Reaksi Kimia Organik. Jakarta : Gramedia http://kimiadahsyat.blogspot.com//senyawa-alkohol.html Untuk membedakan suatu alkohol termasuk alkohol primer, sekunder atau tersier da pat dilakukan menggunakan pereaksi Lucas. Pereaksi Lucas dibuat dengan dengan me reaksikan asam klorida pekat dan seng klorida. Pengamatan yang terjadi ketika di tambah pereaksi Lucas adalah: 1. Untuk alkohol primer ketika ditembahkan pereaksi Lucas tidak terjadi perubaha n karena tidak terjadi reaksi kimia. 2. Pada alkohol sekunder ketika ditambah pereaksi Lucas terjadi reaksi kimi a namun sangat lambat. Untuk mempercepat reaksi yang terjadi yaitu dilakukan pem anasan, setelah pemanasan sekitar 10 menit akan terbentuk 2 lapisan. 3. Sedangkan alkohol tersier ketika ditambahkan pereaksi Lucas akan bereaks i denga cepat membentuk alkil klorida yang tak larut dalam larutan http://wanibesak.wordpress.com/cara-membedakan-alkohol-primer-sekunder-tersier-d engan-eter-dan-fenol/ Fenol atau asam karbolat atau benzenol adalah zat kristal tak berwarna yang memi liki bau khas. Rumus kimianya adalah C6H5OH dan strukturnya memiliki gugus hidro ksil (-OH) yang berikatan dengan cincin fenil. Kata fenol juga merujuk pada bebe rapa zat yang memiliki cincin aromatik yang berikatan dengan gugus hidroksil.

Fenol memiliki kelarutan terbatas dalam air, yakni 8,3 gram/100 ml. Fenol memili ki sifat yang cenderung asam, artinya ia dapat melepaskan ion H+ dari gugus hidr oksilnya. Pengeluaran ion tersebut menjadikan anion fenoksida C6H5O yang dapat dila rutkan dalam air. Dibandingkan dengan alkohol alifatik lainnya, fenol bersifat lebih asam. Hal ini dibuktikan dengan mereaksikan fenol dengan NaOH, di mana fenol dapat melepaskan H+. Pada keadaan yang sama, alkohol alifatik lainnya tidak dapat bereaksi seper ti itu. Pelepasan ini diakibatkan pelengkapan orbital antara satu-satunya pasang an oksigen dan sistem aromatik, yang mendelokalisasi beban negatif melalui cinci n tersebut dan menstabilkan anionnya. http://id.wikipedia.org/wiki/Fenol C. ALAT DAN BAHAN - Alat a. Tabung Reaksi b. Pipet tetes c. Pemanas air d. Gelas ukur 25 ml e. Beker glass f. Penjepit tabung - Bahan a. Etanol b. Butanol c. Sec-Butanol d. Ter-Butanol e. KI f. NaOH 10% g. As. Sulfat h. Logam Mg i. Natrium bikromat 1% j. Iso amil alkohol k. HCl, ZnCl2 l. Gliserol m. FeCl3 n. KMnO4 D. PROSEDUR a. Alkohol 1. Tes Iodoform : sediakan 3 tabung masing-masing dengan etanol, sec-butanol dan ter-butanol. Tambahkan 2 sampai 3 tetes KI. Dan tambahkan lar NaOH 10% tetes de mi tetes sampai warna iodium menghilang. 2. Tes Esterifikasi : 3 tabung isi masing-masing dengan etanol, sec-butanol, ter -butanol. Tambahkan masing-masing dengan 1 ml asam asetat glacial, dan tambahkan hati-hati 0,5 ml asam sulfat pekat. Campur dan panaskan perlahan lalu tambahkan 3 ml air, amati uap yang terjadi. 3. Tes dengan logam Mg : masukan 3 ml etanol dalam tabung reaksi. Tambahkan 1 le mpeng logam Mg. amati. 4. Tes oksidasi : tambahkan 1 tetes as. Sulfat pekat ke dalam 5 ml lar. Bikromat 1% . campurkan dan kocok dengan baik. Tambahkan 5 tetes cairan yang akan di tes dan panaskan secara perlahan, amati perubahan warna larutan. Lakukan tes untuk e tanol, sec-butanol, dan ter-butanol. 5. Membedakan alkohol primer, sekunder dan tersier : tes lucas ini dilakukan unt uk butanol, sec-butanol, ter-butanol dan iso amil alkohol. Perbedaan didasarkan atas kecepatan terbentuknya alkil klorida dari alkohol, 0,5 ml alkohol ditambahk an dengan cepat 3ml pereaksi HCl dan ZnCl2 pada suhu 26-27o C. tutup tabung, koc ok dan dinginkan. Amati setelah 5 menit, dan setelah 1 jam. Catat waktu selama r eaksi berlangsung dengan terlihatnya larutan menyerupai awan. Apakah timbul lapi san yang terpisah atau tidak. 6. Membedakan alkohol mono dan poly : lakukan percobaan dengan etanol dan gliser ol. 1 ml etanol diencerkan sedikit dgn akuadest, tambahkan 3 tetes CuSO4 dan NaO H. Amati, ulangi dengan gliserol. b. Fenol 1. Tes FeCL3: masukan 1 tetes fenol dalam 5 ml air dan tambahkan 1 tetes FeCl3. Amati warna yang terjadi.

2. Tes KMnO4 : masukan 5 ml lar fenol dalam tabung reaksi dan teteskan beberapa tetes KMnO4 dan amati warna yang terjadi. E. DATA HASIL PENGAMATAN Adapun data hasil pengamatan berdasarkan dari hasil percobaan diatas, diantarany a yaitu : 1. Tes Iodoform Sampel Penambahan Keterangan Etanol + KI, + NaOH 10% (20 tetes) Warna larutan hilang pada penambahan NaO H 20 tetes. Sec-Butanol + KI, + NaOH 10% (60 tetes) Warna larutan hilang pada penamb ahan NaOH 60 tetes dan terdapat 2 lapisan. Ter-Butanol + KI, + NaOH 10% (40 tetes) Warna larutan hilang pada penamb ahan NaOH 40 tetes dan terdapat 2 lapisan. 2. Test Esterifikasi Sampel Penambahan Keterangan Etanol + As.Asetat 1 ml, + H2SO4, Pemanasan, + 3 ml Aquadest Reaksi nya mengh asilkan bau larutan seperti karet atau balon. Sec-Butanol + As.Asetat 1 ml, + H2SO4, Pemanasan, + 3 ml Aquadest Reaksiny a menghasilkan bau larutan menyerupai permen buah pisang. Ter-Butanol + As.Asetat 1 ml, + H2SO4, Pemanasan, + 3 ml Aquadest Reaksiny a menghasilkan bau larutan menyerupai permen buah durian. 3. Tes dengan logam Mg Sampel Penambahan Keterangan Etanol (3 ml) + logam Mg Tidak terjadi perubahan apapun. 4. Tes Oksidasi Sampel Penambahan Keterangan Etanol 5 ml Na.Bikromat 1% , + 1 tetes H2SO4 , pemanasan Larutan berubah warna dari orange menjadi orange ke coklatan Sec-Butanol 5 ml Na.Bikromat 1% , + 1 tetes H2SO4, pemanasan terdapat 2 lapisan, lapisan pertama berwarna hijau muda dan lapisan ke 2 Terjadi perubah an warna dari orange menjadi coklat Ter-Butanol 5 ml Na.Bikromat 1% , + 1 tetes H2SO4 , pemanasan Larutan tidak mengalami perubahan tetap berwarna orange 5. Membedakan alkohol primer, sekunder dan tersier Sampel Penambahan Keterangan Iso amil alkohol 3 ml HCl dan 3 ml ZnCl2 Terjadi 2 lapisan dan terbentukn ya awan setelah didiamkan 5 menit Butanol 3 ml HCl dan 3 ml ZnCl2 Tidak terjadi perubahan Sec-butanol 3 ml HCl dan 3 ml ZnCl2 Tidak terjadi perubahan Ter-butanol 3 ml HCl dan 3 ml ZnCl2 Terjadi dua lapidan tetapi larutan tetap bening 6. Membedakan alkohol mono dan poly Sampel Penambahan Keterangan Etanol + Aquadest, + 3 tetes CuSO4 + 3 tetes NaOH Larutan berwarna biru Gliserol + Aquadest, + 3 tetes CuSO4 + 3 tetes NaOH Larutan berwarna hijau muda dan terjadi lapisan sebelum dilakukan pengocokan. 7. Tes FeCl3 1 tetes Fenol + 5 ml air + FeCl3 1 tetes larutan berwarna kuning 8. Tes KMnO4 5 ml Fenol + KMnO4 awan coklat kehitaman F. PEMBAHASAN Praktikum identifikasi senyawa alkohol dan fenol yang bertujuan untuk mengetahui senyawa yang termasuk alkohol dan fenol, setra untuk mengetahui reaksi pada ide ntifikasi alkohol dan fenol. Menggunakan bahan bahan antara lain : etanol, butan ol, sec-butanol, ter-butanol, KI, NaOH 10%, H2SO4 pekat, logan Mg, natrium karbo nat, HCl, FeCl3, KMnO4 Pada percobaan dengan tes iodoform, tabung yang berisi sampel etanol, sec-butano l, dan terbutanol ditambahkan larutan KI yang merubah warna larutan dari bening menjadi ketika ditambahakan 20 tetes larutan NaOH 10% , warna larutan campuran a ntara etanol, KI, menjadi hilang. Warna larutan Sec-butanol dan KI hilang setela

h setelah ditetesi NaOH 10% sebanyak 60 tetes dan terbentuk 2 lapisan terpisah, dan warna dari larutan Ter-butanol dan KI hilang pada penambahan 40 tetes NaOH 1 0% dan terdapat 2 lapisan terpisah. Warna dari larutan hilang itu disebabkan ole h iodium yang larut dalam NaOH. Pada test esterifikasi, sampel : etanol, sec-butanol, ter-butanol yang ditambahk an asam asetat, asam sulfat serta ditambahkan air setelah pemanasan, menimbulkan bau khas disetiap campurannya. Bagi etanol bau yang tercium yaitu bau karet, ba gi sec-butanol bau yang tercium yaitu bau permen pisang, sedang untuk ter-butano l bau yang tercium adalah bau durian. Hal ini disebabkan karena adanya pemanasan . Tes yang menggunakan logam Mg yang dimbahkan ke dalam etanol, tidak mengalami pe runbahan apapun. Disebabkan karena Mg larut dalam asam. Pada tes oksidasi, sampe l ditambah Na.Bikarbonat dan H2SO4 menghasilkan warna larutan orange coklat bagi sampel etanol, terbentuk 2 lapisan bagi sampel sec-butanol, lapisan pertama ber warna hijau dan lapisan ke dua berwarna coklat. Sedangkan untuk larutan dengan s ampel ter-butanol berwarna orange. Ini disebabkan karena alkohol yang teroksidas i. Tes membedakan alkohol primer, sekunder, dan tersier dengan menambahkan 3 ml HCl dan ZnCl2 pada iso amil alkohol, butanol, sec-butanol dan terbutanol. Pada tes ini diketahui yaitu butanol dan sec-butanol termasuk ke dalam alkohol primer kar ena tidak mengalami perubahan warna, ter-butanol dan iso amil alkohol termasuk d alam klasifikasi alkohol sekunder karena terbentuknya 2 lapisan. Tes membedakan alkohol mono dan poly. Pada tes ini dgunakan sampel etanol dan gl iserol dengan penambahan aquadest , CuSO4, NaOH menghasilkan warna larutan biru untuk etanol dan hijau untuk gliserol. Tes FeCl3 dengan penambahan fenol dan air menghasilan warna kuning, halini diseb abkan karena fenol yang bereaksi dengan Fe. Tes dengan KMnO4 yang ditambahkan fe nol sebanyak 5 ml menghasilkan warna larutan coklat dan terbentuk awan coklat ke hitaman. Itu menandakan fenol yang teroksidasi. G. KESIMPULAN Setelah melakukan percobaan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Fenol merupakan asam yang jauh lebih kuat daripada alkohol. Karena fenol memi liki anion, dengan muatan negatif yang disebar oleh cincin aromatik. 2. Iodoform larut dalam NaOH 3. Pada tes esterifikasi dihasilkan bau permen pisan, durian serta bau karet bal on, yang disebabkan adanya pemanasan pembentukan ester. 4. Iso amil alkohol dan terbutanol merupakan alkohol sekunder, sedangkan butanol dan sec-butanol adalah alkohol primer. DAFTAR PUSTAKA Sykes, Peter. 1989. Penuntun Mekanisme Reaksi Kimia Organik. Jakarta : Gramedia. http://labdasar.trunojoyo.ac.id/buku Organik.pdf http://id.wikipedia.org/wiki/Fenol http://kimiadahsyat.blogspot.com//senyawa-alkohol.html http://wanibesak.wordpress.com/cara-membedakan-alkohol-primer-sekunder-tersier-d engan-eter-dan-fenol/ Diposkan oleh Eka Franciska Indra Mulyani di 07:04 Kirimkan Ini lewat Email http://ekafranciskaim.blogspot.com/2011/05/laporan-identifikasi-senyawa-alkohol. html http://annisanfushie.wordpress.com/2008/12/07/alkohol-fenol-aldehid-dan-keton/

You might also like