Professional Documents
Culture Documents
RENCANA ATAP
Bentuk dan kemiringan atap mengikuti yg telah ditentukan oleh arsitek: pelana, limasan, etc. Dibuat rencana atap dan menentukan posisi kuda-kuda, gording, nok, jurai, konsol dll. Dalam menentukan tipe dan posisi kuda2 mempertimbangkan: bentuk atap, bentuk plafon, bahan atap, bentang gording (bahan gording). Sedapat mungkin kuda2 ditaruh di atas kolom, tetapi tidak harus. Jika kuda-kuda terletak di atas balok ring, maka balok ring tersebut harus dirancang mampu menahan kuda-kuda tsb.
Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
RENCANA ATAP
Atap pelat beton
Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
Nok
K4 Gording K5 K3
Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo 03A - 04
K2 Gording K3
K1
K2
Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
K1
K2
K3
Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada PERANCANGAN BANGUNAN TEKNIK SIPIL (B) STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo 03A - 05
Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan sistim struktur atap: 1. Gording: Bentang gording (= jarak antar kuda-kuda) & Jarak antar gording bahan apa yang akan digunakan, dimensi yg tersedia? 2. Tipe dan bentuk struktur kuda-kuda: bahan apa yang akan digunakan: kayu atau baja? pertimbangan: beban, bentang, harga. bentuk: rangka batang (truss) atau gabel dengan profil I, WF? permintaan ars.: plafon datar atau miring? Bentuk kuda-kuda menyesuaikan. 3. Sistim rangka atap harus merupakan struktur 3D yg menyatu, dengan pemasangan bracing antar kuda-kuda & batang2 ikatan angin.
Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada PERANCANGAN BANGUNAN TEKNIK SIPIL (B) STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo 03A - 07
Perancangan struktur atap meliputi: 1. Perancangan gording: - Penentuan dimensi gording - Perencanaan sambungan dan tumpuan (hub. dg kuda2) 2. Perancangan kuda-kuda: - Perancangan batang-batang - Perancangan sambungan - Perancangan tumpuan 3. Perancangan bracing dan ikatan angin: - Bracing antar kuda-kuda - Ikatan angin pada bidang atap
Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
1. Perancangan gording 1.1 Beban gording a. Beban mati (arah: vertikal, ke bawah) Meliputi: berat sendiri gording, berat penutup atap (mis. genteng, termasuk dengan reng dan usuknya) b. Beban hidup (arah: vertikal, ke bawah) Akibat beban orang (pekerja atau pemadam kebakaran dengan peralatannya) c. Beban air hujan (arah: vertikal, ke bawah): Nilai beban tergantung kemiringan atap d. Bebang angin (arah: tegak lurus bidang atap; tekan/isap) Biasanya hanya ditinjau beban tekannya saja.
Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada PERANCANGAN BANGUNAN TEKNIK SIPIL (B) STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo 03A - 09
Beban gravitasi
Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
1.2
Sistim struktur Struktur gording ditinjau sebagai balok menerus pada beberapa tumpuan sendi-rol. Analisis struktur (AS) dilakukan untuk berbagai kombinasi beban yang mungkin terjadi. Output AS: gaya-gaya dalam (NF, SF, BM) dan deformasi (lendutan) Perancangan: - pada beban terfaktor (Mu Md dst.) - pada beban layan (lendutan nilai diijinkan) - karena biaksial: perlu cek interaksi momen Perancangan gording dilakukan untuk gording tengah maupun tepi.
Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
1.3
Tributary Area Gording A
Struktur Gording
W D&L
C Sistim struktur Gording sebagai balok menerus di atas beberapa tumpuan (minimala dua bentang)
B A
Tampak Atas
Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada PERANCANGAN BANGUNAN TEKNIK SIPIL (B) STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo 03A - 012
2. Perancangan kuda-kuda 2.1 Beban kuda-kuda a. Beban mati (arah: vertikal, ke bawah) Meliputi: - berat penutup atap (hanya pada joint2 atas, pada titik
gording), termasuk berat sendiri gording
- berat sendiri struktur kuda-kuda (pada seluruh joint) termasuk berat bracing, ikatan angin, alat sambung. - berat langit2 (penutup + penggantung) pd joint2 bwh. - berat instalasi (tergantung fungsi ruang) biasanya jg
pd joint2 bawah.
b. Beban hidup (arah: vertikal, ke bawah) Akibat beban orang (pekerja atau pemadam kebakaran dengan peralatannya) pd joint2 atas, pd titik gording.
Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada PERANCANGAN BANGUNAN TEKNIK SIPIL (B) STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo 03A - 013
c. Beban air hujan (arah: vertikal, ke bawah): pd joint2 atas, pd titik gording. d. Beban angin (arah: tegak lurus bidang atap; tekan/isap) pd joint2 atas, pd titik gording. e. Beban gempa: (arah: horisontal, pada seluruh joint) Diperhitungkan: 10% dari total beban mati.
Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
2.2
Sistim struktur Struktur kuda-kuda dapat berupa truss (dengan baja profil dobel siku) atau gable (dengan baja profil I atau WF), umumnya dibuat dg asumsi tumpuan sendi-rol. Analisis struktur dilakukan untuk berbagai kombinasi beban yang mungkin terjadi. Output AS: gaya-gaya dalam (truss: NF) dan deformasi (lendutan) Perancangan kuda-kuda rangka batang (truss): umumnya untuk satu kuda-kuda digunakan profil yg seragam, sehingga dapat diambil gaya2 terbesar dari hasil AS (batang dg gaya tarik dan tekan terbesar, ambil batang2 dg panjang terbesar diantaranya)
Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
Setelah pemilihan profil / perancangan batang, dilanjutkan dengan perancangan sambungan (joint): hitungan tebal plat buhul dan jumlah baut atau tebal & panjang las yang dibutuhkan. Alat sambung: baut atau las. Perancangan tumpuan: penentuan dimensi plat tumpu serta diameter, jumlah dan panjang angkur. Profil baja siku yang tersedia di pasaran: 40.40.4 50.50.5 60.60.6 70.70.7 90.90.9 100.100.10 Pada dasarnya perancangan kuda-kuda harus dilakukan untuk semua tipe kuda- kuda. Namun demikian seringkali untuk semua atau sekelompok kuda-kuda digunakan dimensi profil yang sama.
Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada PERANCANGAN BANGUNAN TEKNIK SIPIL (B) STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo 03A - 016
Struktur kuda-kuda:
P pada joint2 atas berasal dari: - berat sendiri profil (+ 5% utk memperhitungkan alat2 sambung, pengaku dll.) - beban dari gording (brt sdr gording + beb. penutup atap) - bebah hidup (pekerja/pmd kebakaran) atau beban hujan
Beban Gempa
arah angin
Beban Gempa
Langit-langit
P pada joint2 bawah berasal dari: - berat sendiri profil (+ 5% utk memperhitungkan alat2 sambung, pengaku dll.) - berat langit2 dan str rangka+penggantungnya - berat instalasi (listrik, AC, sound system etc.) Catatan: - Beban angin bekerja pada joint2 atas - Beban akibat gempa bekerja pada semua joint, nilainya proporsional thd beban mati yang bekerja pada joint ybs.
Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada PERANCANGAN BANGUNAN TEKNIK SIPIL (B) STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo 03A - 017
Gambar struktur kuda-kuda: 1. Gambar rencana atap Dilengkapi dengan dimensi dan notasi as2 bangunan spt pd gambar ars. dan str. lainnya. Menunjukkan: posisi semua tipe kuda-kuda, gording (tampak atas: dg 3 garis), nok, jurai, ikatan angin, masing2 dilengkapi dengan notasinya. 2. Gambar semua tipe kuda-kuda Dilengkapi dengan: bentangan, jarak2 buhul, notasi profil dan kemiringan atap, serta notasi titik2 buhul yang akan digambar detailnya 3. Gambar detail joint dan tumpuan Dilengkapi dengan: notasi as batang, notasi profil, tebal plat buhul, jumlah dan jarak baut (atau notasi tebal & panjang las)
Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada PERANCANGAN BANGUNAN TEKNIK SIPIL (B) STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo 03A - 018
Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
10
Angkur ini menjadikan tumpuan cenderung bersifat jepit Dengan memasang sepasang angkur di tengah, maka tumpuan ini akan mendekati sifat tumpuan sendi.
Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
Garis as profil baja digambar dan harus berpotongan pada satu titik.
Dilengkapi dg; jarak antar baut dan Jarak baut ke tepi plat buhul/profil
Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
11
Garis as profil baja digambar dan harus berpotongan pada satu titik.
Dilengkapi dg; jarak antar baut dan Jarak baut ke tepi plat buhul/profil
Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
Garis as profil baja digambar dan harus berpotongan pada satu titik.
Dilengkapi dg; jarak antar baut dan Jarak baut ke tepi plat buhul/profil
Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
12
Garis as profil baja digambar dan harus berpotongan pada satu titik.
Dilengkapi dg; jarak antar baut dan Jarak baut ke tepi plat buhul/profil
Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
Garis as profil baja digambar dan harus berpotongan pada satu titik.
Dilengkapi dg; jarak antar baut dan Jarak baut ke tepi plat buhul/profil
Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
13
5 - 100 5 - 100
5 - 70 5 - 70
Program S1 Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
14