You are on page 1of 4

ASBABUN NUZUL SURAT AL ADIYAT

1.Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah,2. dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulan (kuku kakinya),3. dan kuda yang menyerang dengan tibatiba di waktu pagi,4. maka ia menerbangkan debu,5. dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh, Dalam satu riwayat di kemukakan bahwa Rosulullah saw.mengutus sepasukan kuda akan tetapi setelah sebulan lamanya pasukan itu tak ada kabar beritanya maka turunlah ayat ini sebagai pemberitahuan tentang pasukan tersebut yang sedang tempur melawan musuh, dan melukiskan kepahlawanan mereka.

ISI KANDUNGAN SURAT AL ADIYAT Surat ini dimulai dengan sumpah menyangkut serangan tiba-tiba yang dilakukan dengan mengendarai kuda-kuda atau unta-unta yang berlari kencang dengan terengah-engah, mencetuskan api dengan pukulan kuku kakinya. Serangan itu demikian tiba-tiba, apalagi terjadi di pagi hari saat lawan tengah tertidur lelap. Ia sedemikian gencar sehingga menerbangkan debu dan para penyerang menyerbu ke tengah kelompok musuh yang merasa diri mereka kuat. Allah bersumpah untuk meyakinkan manusia tentang hakikat kerugian besar yang pasti akan dialami oleh mereka yang ingkar dan tidak mensyukuri nikmat Allah. Ayat 6 dan 7 menegaskan bahwa: Sesungguhnya jenis manusia secara

umum, dan lebih-lebih yang durhaka, sangat kikir, dan ingkar terhadap Tuhan yang memelihara dan selalu berbuat baik kepadanya; dan sesungguhnya manusia itu secara pribadi menjadi saksi atau menyadari dirinya bahwa dia memang demikian, yakni kikir dan durhaka. Dia kikir dan durhaka menurut ayat 8
karena cintanya kepada al-Khair (harta) meluap-luap dan berlebih-lebihan. Ayat 9 dan 10 melanjutkan kecaman surat ini melalui satu pertanyaan, yaitu: Maka

jika demikian itu halnya manusia yang kikir dan durhaka, apakah dia tidak mengetahui apa yang akan dialaminya apabila dibongkar dengan mudah apa yang ada di dalam kubur dan dilahirkan serta dipisahkan apa yang ada di dalam dada dari kebaikan dan keburukan? Selanjutnya, penutup surat ini menegaskan hakikat yang tidak boleh dilupakan oleh siapa pun yaitu: Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui sikap dan aktivitas seluruh makhluk. Pengetahuan-Nya itu
akan jelas terlihat oleh semua makhluk termasuk mereka yang kikir dan durhaka itu, lebih-lebih pada hari dibongkarnya segala sesuatu di dalam kubur.


Sesungguhnya Kami telah menurunkan al-Quran pada malam kemuliaan. Tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar (QS al-Qadr [97]: 15).

ASBABUN NUZUL SURAT AL QADR


Sesungguhnya Kami telah menurunkan al-Quran pada malam kemuliaan. Tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Rasulullah saw. pernah menyebut-nyebut seorang Bani Israil yang berjuang fisabilillah menggunakan senjatanya selama seribu bulan terus menerus. Kaum muslimin mengagumi perjuangan orang tersebut. Maka Allah menurunkan ayat ini (QS. Al Qadr: 1-3) yang menegaskan bahwa satu malam lailatul qadr lebih baik daripada perjuangan Bani Israil selama seribu bulan itu. (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan Al Wahidi, yang bersumber dari Mujahid) Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa di kalangan Bani Israil terdapat seorang laki-laki yang suka beribadah malam hari hingga pagi dan berjuang memerangi musuh pada siang harinya. Perbuatan itu dilakukannya selama seribu bulan. Maka Allah menurunkan ayat ini (QS. Al Qadr : 13)

ISI KANDUNGAN SURAT AL QADR

Malam lailatul qodar lebih baik dari seribu bulan atau 83 tahun 4 bulan. Rosulullah menghimbau umatnya agar mencarinya pada sepuluh terahir bulan Ramadlon terutama pada malam ganjil yaitu tanggal 21,23,25,27,29 Ramadlon. Perkataan seribu bulan menurut sebagian ahli hikmah menunjukkan pada arti yang banyak, hal ini seperti dijelaskan dalam firman Allah yang artinya: "masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun." (QS. AlBaqarah: 96) Pada malam lailatul qadar para malaikat dan ruh Jibril turun ke bumi dengan izin tuhannya untuk menyampaikan pondasi hidup dan mengatur urusan yang berlaku sampai dengan tahun mendatang. lailatul qadar merupakan malam yang penuh kesejahteraan, kebaikan dan berkah lailatul qodar yaitu berakhir sampai terbitnya fajar sadiq sebagai tanda datangnya subuh

You might also like