You are on page 1of 145

1. Visi, Misi, Obyektif 2. Strategi Perusahaan, Nilai-Nilai Perusahaan 4. Ikhtisar Keuangan 8. Sambutan Dewan Komisaris 10.

Sambutan Dewan Direksi 14. Profil Perusahaan Struktur Organisasi Dewan Komisaris Dewan Direksi Pengembangan Sumber Daya Manusia Riset & Pengembangan Pengawasan Mutu Jaringan Restoran KFC Indonesia 42. Tinjauan & Analisa Manajemen Tinjauan Kegiatan Operasi Tinjauan Kinerja Keuangan Perkembangan Usaha Aktivitas Pemasaran Prospek Usaha 72. Tata Kelola Perusahaan Etika Kerja Etika Usaha Dewan Komisaris & Dewan Direksi Komite Audit Internal Audit Manajemen Risiko Sekretaris Perusahaan Risiko Usaha Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi dan Data Perusahaan Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan Laporan Keuangan Yang Telah Diaudit

1. Vision, Mission, Objective 2. Corporate Strategy, Corporate Value 4. Financial Highlights 8. Message from the Board of Commissioners 10. Message from the Board of Directors 14. Company Profile Organization Structure The Board of Commissioners The Board of Directors Human Resources Development Research & Development Quality Assurance KFC Indonesia Restaurant Network 42. Management Review & Analysis Review of Operation Financial Overview Business Development Marketing Activities Business Outlook 72. Corporate Governance Work Ethics Business Ethics Board of Commissioners & Board of Directors Audit Committee Internal Audit Risk Management Corporate Secretary Business Risk Corporate Social Responsibility Information and Company Data Management Responsibility Letter Audited Financial Report

table of contents

Visi, Misi, Obyektif


Vision, Mission, Objective

Visi Mempertahankan kepemimpinan KFC dalam industri restoran cepat saji dan selalu menjadi brand Nomor 1 yang termodern dan terfavorit dalam segi produk, harga, layanan, dan fasilitas restoran.

Vision To maintain KFC's market leadership in the QSR business in Indonesia and always be regarded as the No. 1 brand by being the most modern and favorite restaurant in terms of product, value, service, and assets.

Misi Memperkokoh citra brand KFC dengan strategistrategi dan ide-ide yang inovatif, meningkatkan suasana bersantap yang tak terlupakan dengan terus memberikan produk, layanan, serta fasilitas restoran yang selalu berkualitas mengikuti kebutuhan dan selera konsumen yang terus berubah.

Mission Strengthening KFC brand image through innovative strategies and ideas, improving customers' dining experience by continuously providing quality products, services, and assets suited to customers' changing needs and taste.

Obyektif Terus melakukan peremajaan restoran dengan tampilan dan desain yang termodern, sesuai dengan trend masa kini, dan memberikan suasana yang menyenangkan, nyaman, dan menyajikan produk berkualitas tinggi yang paling digemari oleh konsumen dengan kecepatan dan keramahtamahan yang tak tertandingi.

Objective Continuously undertake renovation to provide the most modern and trendy store appearance and design offering good ambiance, the most comfortable and serving top quality food suited to customers' preferential taste with speed and hospitality beyond compare.

Strategi Perusahaan, Nilai-Nilai Perusahaan


Corporate Strategy, Corporate Value Strategi Perusahaan Selalu memberikan kepuasan Yum! yang tak terhingga di wajah setiap konsumen untuk menjaga kepemimpinan pasar dengan strategi-strategi sebagai berikut: Menciptakan dan mengembangkan budaya yang kokoh di dalam organisasi dimana setiap karyawan memberikan perbedaan dengan berinovasi dan selalu berpikir di luar kebiasaan. Membangun pola pikir yang berorientasi pada Customer and Sales Mania dengan kesadaran tinggi untuk memberikan kepuasan kepada konsumen melebihi dari yang diharapkan. Memberikan perbedaan brand KFC yang sangat kompetitif dengan berbagai ide dan strategi yang inovatif. Mengembangkan kesinambungan dalam sumber daya manusia dan proses yang kuat berfokus pada pengembangan kompetensi dan kemampuan. Mempertahankan konsistensi dalam pencapaian prestasi yang terbaik. Nilai-Nilai Perusahaan Budaya Perseroan We are the Owners of KFC ditanamkan dalam pemikiran setiap karyawan untuk menciptakan rasa memiliki, yang bertujuan untuk memberikan performa terbaik dalam mengerjakan semua tugas dan tanggung jawabnya, khususnya dalam menyiapkan produk berkualitas dengan layanan yang cepat dan ramah. Menjaga hubungan baik dan memberikan kepuasan melebihi yang diharapkan dengan menjalankan program CHAMPS untuk memastikan kebersihan restoran (Cleanliness), keramahtamahan dalam melayani konsumen (Hospitality), ketepatan dalam menerima dan menyiapkan pesanan (Accuracy), memastikan perawatan restoran yang terbaik (Maintenance), konsistensi dalam menyajikan produk bermutu tinggi setiap saat (Product), dan kecepatan layanan selalu dijalankan (Speed of Service). Inovasi tidak semata-mata diartikan sebagai ideide, langkah-langkah, strategi-strategi atau terobosan baru untuk mencapai obyektif seseorang, tetapi juga meliputi perubahan pola pikir yang dimulai dari diri sendiri agar bisa sukses menghasilkan perubahan. 2 Corporate Strategy Always put a big Yum! on every customers' face to ensure market leadership in the QSR business in Indonesia with the following strategies: Create and develop a deep and strong culture within the organization where everyone makes a difference by being innovative and always think out of the box. Build a Customer and Sales Mania mindset with high intentionality in providing customer satisfaction beyond expectation. Provide an exceptional competitive brand differentiation through innovative ideas and strategies. Develop continuity in people and process with solid focus on competency and capability development. Maintain exceptional results consistently.

Corporate Value The Company's corporate culture We are the Owners of KFC is instilled in every employees' mind to create a sense of belonging in order to produce a high level of performance and excellence in all their undertakings, particularly in providing top quality food with speed and hospitable service. Maintain good relationship and provide customer satisfaction beyond their expectation by putting the CHAMPS program into action to assure restaurant Cleanliness, provide great Hospitality in serving customers, ensure Accuracy in order-taking and packing, assure high level of Maintenance, ensure consistency in producing quality Products, and assure Speed of service is always executed.

Innovation does not only mean new ideas, approaches, strategies in achieving one's objective, but also encompasses a change in mindset starting from oneself in order to successfully effect changes.

Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
Keuangan (dalam Jutaan Rupiah, kecuali EPS)
Penjualan Laba Kotor Laba Usaha Laba sebelum Pajak Penghasilan Badan Laba Bersih Laba Bersih Per Saham (EPS) Aset Lancar Aset Tidak Lancar Jumlah Aset Kewajiban Lancar Kewajiban Tidak Lancar Jumlah Kewajiban Modal Saham Saldo Laba Ekuitas RASIO KEUANGAN UTAMA Laba Bersih / Penjualan Laba Bersih / Jumlah Aset Laba Bersih / Ekuitas Aset Lancar / Kewajiban Lancar Kewajiban Lancar / Jumlah Aset Kewajiban Tidak Lancar / Jumlah Aset Jumlah Kewajiban / Jumlah Ekuitas 6.9% 16.1% 24.9% 170.8% 26.4% 8.7% 54.2% 7.4% 17.5% 28.5% 158.6% 30.8% 7.8% 62.9% 6.2% 16.0% 26.0% 132.0% 30.4% 8.1% 62.6% 6.5% 16.3% 27.2% 128.2% 29.8% 10.2% 66.8% 5.4% 14.3% 23.9% 107.1% 30.6% 9.8% 67.8%

2010
2,913,605 1,640,448 203,555 261,590 199,597 447 558,177 677,866 1,236,043 326,767 107,612 434,379 44,625 757,039 801,664

2009
2,454,360 1,467,828 221,241 247,148 181,997 408 508,641 532,768 1,041,409 320,778 81,526 402,304 44,625 594,481 639,106

2008

2007

2006

Financial (In Million Rupiah, except for EPS)


Sales Gross Profit Operating Profit Profit before Corporate Income Tax Net Profit Earning Per Share Current Assets Non-Current Assets Total Assets Current Liabilities Non-Current Liabilities Total Liabilities Share Capital Retained Earnings Equity KEY FINANCIAL RATIO Net Income / Sales Net Income / Total Assets Net Income / Equity Current Assets / Current Liabilities Current Liabilities / Total Assets Non-Current Liabilities / Total Assets Debt to Equity

2,022,633 1,589,643 1,276,416 1,241,006 140,699 167,904 125,268 281 314,520 470,239 784,759 238,320 63,894 302,214 44,625 437,920 482,545 972,541 133,732 144,161 102,537 230 240,825 388,666 629,491 187,833 64,300 252,133 44,625 332,733 377,358 784,870 87,891 95,967 68,929 154 158,552 325,023 483,575 148,044 47,322 195,366 44,625 243,584 288,209

Indikator Keuangan
Key Financial Indicators

* Dalam Jutaan Rupiah


* In Million Rupiah
Penjualan / Sales
3,000,000 2,500,000 2,000,000 1,200,000 1,500,000 1,000,000 500,000 0
2006 2007 2008 2009 2010

Laba Kotor / Gross Profit


2,000,000 1,600,000

800,000 400,000 0
2006 2007 2008 2009 2010

Laba Usaha / Operating Profit


240,000 200,000 160,000 120,000 120,000 80,000 40,000 0
2006 2007 2008 2009 2010

Laba Bersih / Net Profit


200,000 160,000

80,000 40,000 0
2006 2007 2008 2009 2010

Jumlah Aset / Total Assets


1,400,000 1,200,000 1,000,000 800,000 600,000 400,000 200,000 0
2006 2007 2008 2009 2010

Jumlah Ekuitas / Total Equity


800,000 700,000 600,000 500,000 400,000 300,000 200,000 100,000 0
2006 2007 2008 2009 2010

Ikhtisar Saham
Shares Highlights

Tahun Year
2010 Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan 2009 Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan 2008 Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan 2007 Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan 2006 Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan

Harga Saham / Price of Shares

Tertinggi Highest (Rp)


1st Quarter 2nd Quarter 3rd Quarter 4th Quarter 1st Quarter 2nd Quarter 3rd Quarter 4th Quarter 1st Quarter 2nd Quarter 3rd Quarter 4th Quarter 1st Quarter 2nd Quarter 3rd Quarter 4th Quarter 1st Quarter 2nd Quarter 3rd Quarter 4th Quarter 7,000 7,100 9,000 10,000 3,000 3,200 3,500 5,200 2,500 3,000 3,000 3,200 1,950 2,300 2,300 2,450 1,200 1,450 1,500 1,950

Terendah Lowest (Rp)


5,050 6,500 7,100 8,000 3,000 3,000 3,500 3,000 2,450 2,500 2,700 3,000 1,800 1,900 2,300 2,300 1,200 1,150 1,400 1,500

Jumlah Saham yang Diperdagangkan Total Number of Shares in Trading

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

409,000 2,175,500 328,000 264,500 394,500 200,000 43,000 144,000 4,000 112,500 80,500 88,000 1,738,000 407,500 1,000 470,500 468,500 262,500

10,000 9000 8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0
2006 2007 2008 2009 2010

Grafik Harga Saham / Share Price Trend Q4 2006 - 2010

Tertinggi / Highest Terendah / Lowest

Pembayaran Dividen
Payment of Dividend

Pembayaran dividen tunai oleh Perseroan untuk tahun buku 2000 dan tahun - tahun berikutnya adalah sebagai berikut:
Laba (Rugi) Bersih Net Profit (Loss) (Rp) 26,127,673,000 25,896,706,000 37,650,384,000 36,280,019,000 37,315,815,000 41,291,475,000 68,928,803,000 102,537,329,000 125,267,988,131 181,996,584,331 Dividen Dividend (Rp) 4,908,750,000 4,908,750,000 7,140,000,000 7,140,000,000 8,032,500,000 8,925,000,000 13,387,500,000 20,081,250,000 25,436,250,000 37,038,750,000

Cash dividend payment by the Company for the year 2000 and years thereafter are as follows:

Tahun Buku Year

Pay-out Ratio Pay-out Ratio 18.79% 18.96% 18.96% 19.68% 21.53% 21.61% 19.42% 19.58% 20.31% 20.35%

Jumlah Saham Total Number of Shares 446,250,000 446,250,000 446,250,000 446,250,000 446,250,000 446,250,000 446,250,000 446,250,000 446,250,000 446,250,000

Dividen / Saham Dividend / Share (Rp) 11.00 11.00 16.00 16.00 18.00 20.00 30.00 45.00 57.00 83.00

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Sambutan Dewan Komisaris


Message from the Board of Commissioners Pemegang Saham yang Terhormat, Pemulihan global yang dipicu oleh krisis keuangan global terburuk pada generasi ini terus berlanjut, namun tidak merata, dengan pertumbuhan ekonomi yang belum cukup kuat di negara-negara industrial. Perekonomian-perekonomian utama di Asia berhasil melewati resesi tahun 2007 / 2008 lebih cepat dari negara-negara lainnya karena diuntungkan oleh posisi fiskal yang kokoh, tingkat hutang masyarakat yang cukup rendah, tingkat tabungan masyarakat yang tinggi, hutang korporasi yang relatif kecil, dan hutang eksternal yang rendah. Pada 2010, Indonesia mencatat pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP) sebesar 6,1%. Pada tahun yang sama, PT Fastfood Indonesia Tbk meneruskan kinerja yang baik, hasil dari kenaikan penjualan geraigerai yang baru dibuka dan yang sudah dibuka sebelumnya. Dari aspek biaya, Perseroan berhasil mempertahankan harga pokok penjualan sebagai persentase terhadap penjualan, menunjukkan upaya berkelanjutan untuk mengendalikan biaya dan menjadikan supply chain management semakin efisien dan efektif. Sepanjang tahun lalu, Dewan Komisaris berperan aktif melalui Komite Audit untuk mengawasi dan memberi rekomendasi kepada Dewan Direksi dalam pelaksanaan strategi, kebijakan, dan tindakan korporasi, serta memastikan terselenggaranya pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dalam setiap kegiatan usaha pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, suatu unit independen yang ditunjuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris, yang mempunyai peran penting menjaga keseimbangan yang baik antara fungsi pelaksana dan fungsi pengawas, dimana setiap anggota mempunyai latar belakang dan keahlian yang berbeda. Melalui Komite Audit ini, Dewan Komisaris dapat memberikan penilaian independen atas tindakan dan transaksi korporasi, dan memastikan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dipatuhi. Menyongsong 2011, kondisi perekonomian tidak akan jauh berbeda dengan 2010. Permasalahan yang mendominasi perekonomian di tahun lalu kemungkinan akan berlanjut hingga ke tahun baru. Dengan strategi-strategi yang akan dijalankan oleh Dewan Direksi, kami yakin akan kemampuannya untuk Dear Valued Shareholders, The global recovery from the worst financial crisis in a generation has been sustained but uneven with strong emerging market growth with a modest recovery across industrialized countries. Key markets in Asia have weathered the 2007 / 2008 recession and come out of it faster than the rest of the world as the region benefits from solid fiscal positions, relatively low household debt levels, high personal savings, relatively low corporate leverage and low external debts. In 2010, Indonesia grew its Gross Domestic Product (GDP) by 6.1%. For the same year, PT Fastfood Indonesia Tbk continued to show a respectable performance, attributable to increased sales from new outlets built, as well as increased sales from existing outlets. On the cost side, the Company managed to maintain its cost of good sold as a percentage of sales reflecting the Company's sustained effort to control cost and make more efficient and effective its supply chain management despite enormous cost pressure from inflation. During the year, the Commissioners have been actively involved through the Audit Committee in overseeing and advising the Board of Directors in the implementation of strategies, policies, and corporate actions, as well as ensuring the application of Good Corporate Governance standards in aspects of the business and across all levels within the organization. In performing its duties, the Board of Commissioners is ably assisted by the Audit Committee, an independent body appointed by and responsible to the Board of Commissioners, which is instrumental in maintaining a healthy balance between oversight and executive functions, with diversified background and expertise of its member. Through the Audit Committee, the Commissioners were able to assess the proposed corporate actions and transactions independently and provide assurance that the practices of Good Corporate Governance standards are adhered to. As we proceed into 2011, it is likely to look and feel very much like 2010. The issues dominating the economic landscape last year are probably going to continue resonating into the new year. With strategies that will be implemented by the Board of Directors, we are very confident that the Company can continue its

melanjutkan kinerja pertumbuhan dan profitabilitas yang berkelanjutan. Kantor Akuntan Publik Ernst & Young, Purwantono, Suherman & Surja, adalah auditor yang telah ditunjuk dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun lalu, telah menyelesaikan tugasnya melakukan audit atas Laporan Keuangan tahunan dan telah memberikan Laporan Audit yang menyajikan opini secara wajar. Kami telah menyetujui Laporan Audit tersebut. Selain itu, kami telah meneliti Laporan Keuangan posisi 31 Desember 2010 dan tidak keberatan dengan Laporan Keuangan tersebut. Atas nama pemegang saham, kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Dewan Direksi, Tim Manajemen, dan semua karyawan PT Fastfood Indonesia Tbk atas kerja keras dan dedikasinya untuk memberikan prestasi yang baik tahun ini.

record of sustained growth and profitability. The auditing firm of Ernst & Young, Purwantono, Suherman & Surja, the auditor of the annual accounts appointed at last year's Annual General Meeting of Shareholders, has audited the annual financial statements and has given an unqualified certificate. We agree with the results of these inspections. Moreover, we have examined the annual Financial Statements as at 31 December 2010 and have no objections. On behalf of the shareholders, the Commissioners would like to extend our highest appreciation to the Directors, Management Team, and all employees of PT Fastfood Indonesia Tbk for the hard work and dedication to deliver a good performance this year.

Jakarta, April 2011

Anthoni Salim Komisaris Utama President Commissioner

Elizabeth Gelael Wakil Komisaris Utama Vice President Commissioner

Benny S. Santoso Komisaris Commissioner

Rudy Tanudjaja Saputra Komisaris Commissioner

Ken Leksono Komisaris Independen Independent Commissioner

P.L. Gunawan Solaiman Komisaris Independen Independent Commissioner

Sambutan Dewan Direksi


Message from the Board of Directors Pemegang Saham yang Terhormat, Sepanjang 2010, terjadi pasang surut perekonomian global yang mencoba bangkit dari keterpurukan krisis keuangan terburuk pada generasi ini. Pemulihan yang terjadi tidak merata di negara-negara berkembang yang masih berjuang mengatasi kegiatan ekonomi yang lesu dan tingkat pengangguran yang tinggi, meskipun dengan ekonomi-ekonomi baru yang terus berjuang mengendalikan tekanan inflasi. Kekuatiran terhadap resesi yang berulang, dipicu oleh krisis fiskal di Eropa dan melemahnya perekonomian di Amerika Serikat yang diperburuk dengan menurunnya ketersediaan lapangan kerja. Kelayakan hutang jangka panjang di negara-negara ekonomi maju, khususnya di Eropa, menjadi pusat perhatian sepanjang 2010, dan kekhawatiran akan pengaruh buruknya masih meluas. Di tengah tantangan perekonomian ini, PT Fastfood Indonesia Tbk terus mencatat kinerja yang baik selama 2010. Perseroan melanjutkan pertumbuhan yang kuat dan dapat melanjutkan kemajuankemajuan dan hasil-hasil yang baik dari tahun-tahun sebelumnya. Beberapa keberhasilan yang dicapai sepanjang tahun ini antara lain: Hasil penjualan pada 2010 tercatat Rp2,914 triliun atau sekitar 18,7% lebih tinggi dari hasil penjualan pada 2009 sebesar Rp2,454 triliun. Kenaikan Rp459,2 milyar tersebut adalah kontribusi dari lonjakan harga jual sepanjang tahun ini sekitar rata-rata 6%, hasil penjualan dari gerai-gerai yang baru dibuka, pertumbuhan yang kuat dari geraigerai yang sudah dibuka sebelumnya yang sudah dilakukan peremajaan tampilannya menjadi lebih segar dan modern, usaha pemasaran yang sukses, dan penambahan variasi produk dan layanan yang baru. Peningkatan juga terjadi pada sejumlah indikator operasional utama lainnya. Secara keseluruhan, transaksi naik 12,6%, konsumen naik 20,7%, sementara rata-rata belanja naik 5,4%. Secara same-store sales (SSS), transaksi naik 5,2%, konsumen naik 12,7%, dan rata-rata belanja naik 5,5%. Laba bersih sebelum pajak 2010 naik menjadi Rp261,59 milyar, atau naik 5,8% dari laba bersih sebelum pajak 2009 sebesar Rp247,15 milyar. Harga pokok penjualan sebagai persentase penjualan naik dari 40,2% pada 2009 menjadi 42,5% pada 2010, terutama disebabkan kenaikan harga bahan baku akibat tekanan inflasi. 10 Dear Valued Shareholders, For much of 2010, there were many cross currents as the global economy struggled to regain momentum after emerging from the worst financial crisis in a generation. The recovery has been uneven with developed economies still struggling with spiritless activity and high unemployment even as emerging markets fight to contain inflationary pressures. Fears for a return to recession had surfaced, sparked by a fiscal crisis in Europe and slowing US economy hobbled by a weak job environment. Sovereign debt sustainability in advanced economies especially in the European zone has held center stage for most of 2010 and contagion fears remain rife.

Against this backdrop, PT Fastfood Indonesia Tbk in 2010 did relatively well. The Company continued to grow strongly and was able to carry forward the good progress and major gains made in recent years. The highlights of the result of yet another successful year include the following: Sales revenues in 2010 registered Rp2.914 trillion or about 18.7% higher than 2009 sales of Rp2.454 trillion. The increase in the top line of about Rp459.2 billion was due in part of the hike in selling prices we made during the year which averaged about 6% and the sales of newly built stores coupled with the robust growth achieved by most of our older stores invigorated by successful image enhancements and marketing and the addition of new products and services.

Improvements were also noted in other key operational indicators. Transactions increased by 12.6%, customers increased by 20.7%, and ticket average increased by 5.4%, on a system-wide basis. On a same-store basis, transaction increased by 5.2%, customers increased by 12.7% and ticket average increased by 5.5%. Pre-tax profit in 2010 increased to Rp261.59 billion or a 5.8% from the pre-tax profit in 2009 of Rp247.15 billion. Cost of Goods Sold as a percentage of sales increased to 42.5% in 2010 from 2009's 40.2% primarily due to inflationary pressures.

Beban usaha naik menjadi Rp1,437 triliun pada 2010 dari Rp1,247 triliun pada 2009, atau sekitar 15,3%, disebabkan tekanan harga akibat inflasi dan regulasi Pemerintah yang baru terkait upah minimum. Aktiva naik menjadi Rp1,236 triliun pada 2010 dari Rp1,041 triliun pada 2009, atau naik 18,7%, hasil dari investasi yang berkelanjutan dalam ekspansi jaringan restoran. Jumlah karyawan Perseroan meningkat menjadi 15.840 pada akhir 2010 dari 13.229 pada 2009, sesuai komitmen Perseroan untuk merekrut dan melatih tim yang handal untuk memberikan dukungan kepada jaringan restoran KFC yang tersebar luas di seluruh Indonesia dengan standar layanan yang memuaskan. Selama 2010, Perseroan meraih berbagai penghargaan dari Yum! Restaurants International (YRI) untuk KFC di wilayah Asia Pasifik, antara lain: P Dragon Boat Award: atas terlaksananya implementasi Success Profile (Assessment) di 2010 P Hanoman Award: atas pengembangan di bidang Human Resources Perseroan meneruskan ekspansi jaringan restorannya untuk mendominasi pangsa pasar di Indonesia agar dapat memaksimalkan brand opportunity KFC dan meminimalkan potensi kompetitor untuk mendirikan bisnis ayam goreng. Selama 2010, Perseroan membuka 30 gerai baru di Jakarta dan di kota-kota lainnya di Indonesia. Selain itu, Perseroan melakukan image enhancement dan renovasi berskala besar pada sekitar 50 gerainya untuk meremajakan tampilan gerainya dan meningkatkan kenyamanan konsumen. Pada akhir 2010, jaringan restoran KFC di Indonesia berjumlah 398 gerai yang tersebar di 93 kota di seluruh Indonesia. Perseroan menyambut datangnya 2011 dengan kondisi perekonomian yang nampaknya sudah membaik dan siap untuk melaju kembali. Investasi asing dan domestik mencapai angka tertinggi seiring dengan semakin meningkatnya pondasi ekonomi Indonesia. Kepercayaan bisnis meningkat, permintaan ekspor meningkat, sementara permintaan domestik tetap kuat.

Operational cost and expenses increased to Rp1.437 trillion from Rp1.247 trillion in 2009 or about 15.3% due to cost pressures from inflation and new regulations on minimum wages. Assets grew to Rp1.236 trillion in 2010 from Rp1.041 trillion in 2009 or an 18.7% increase driven by the Company's continued investment in our network. The Company's workforce increased to 15,840 by the end of 2010 from 13,229 in 2009 demonstrating the Company's commitment to recruiting and training a team to support its nationwide network of restaurants with the desired level of service. The Company was given the following awards from Yum! Restaurants International (YRI) for the KFC Asia Pacific Region for 2010: P Dragon Boat Award: for the successful implementation of Success Profile (Assessment) in 2010 Hanoman Award: for the development in Human Resources aspect

The Company continued to expand its network of restaurants to achieve critical mass in the Indonesia market, both to maximize the KFC brand opportunity and to minimize the potential for competitors to establish a solid chicken business. In 2010, we built 30 new outlets in Jakarta and other cities of Indonesia. In addition, the Company undertook the image enhancement / major renovation of at least 50 of our existing restaurants to enhance the ambience and maximize the consumer experience in the restaurants. At the end of 2010, our network consisted of 398 outlets in 93 cities all over Indonesia. We now look forward to 2011 with an environment where the economy appears to be gathering momentum and ready to take off. Investments, both foreign and domestic are reaching an all time high on the back of the improved economic fundamental in the Indonesia economy. Business confidence is up, exports have rebounded while domestic demand remains resilient.

11

Kinerja positif di 2010 semakin meyakinkan Perseroan akan kemampuannya untuk kembali memberikan hasil-hasil baik di 2011. Pada 2011, Perseroan akan tetap berfokus pada obyektif utama sebagai berikut: Menghidupkan Customer Mania di restoran KFC, agar menjadi keharusan bagi konsumen untuk terus berkunjung ke KFC. Meningkatkan transaksi dengan memberikan perbedaan brand KFC dalam segalanya melalui media komunikasi yang inovatif (iklan dan menuboards), tampilan restoran (interior dan eksterior) yang menarik, pilihan produk yang menggugah selera yang disajikan sesuai dengan brand KFC dan keinginan konsumen, serta harga terjangkau dan ber nilai tambah. Mengembangkan brand KFC dengan memastikan bahwa percepatan pertumbuhan akan membawa kenyamanan dan penghematan. Target-target Perseroan cukup wajar dan dapat diraih. Dengan kekuatan keuangan dan organisasi yang tertata baik yang berkomitmen untuk berhasil dan bertekad untuk melebihi ekspektasi, Perseroan yakin bahwa kekuatan ini akan terus bertahan dalam melanjutkan keberhasilan pertumbuhan dan profitabilitasnya.

Our 2010 result gives us the confidence that we have the much needed momentum to deliver outstanding results in 2011, too. For 2011, we will remain focused on our key objectives: Keeping Customer Mania alive in our restaurants and making it a compelling reason for our customers to visit us again and again. Driving transaction by differentiating KFC brand in every way through innovative media communications (ads and menuboards), great looking restaurants (interior and exterior), mouthwatering products delivered in a manner that fits our brand and customers, and pricing that is affordable and value for money. Building the KFC brand by making sure we drive convenience and economy of scale by accelerating our development pace. Our targets are reasonable and attainable. With the financial strength and an organization in place that is committed to succeed and determined to exceed, we are confident that these strengths will continue to serve as well in continuing our record of sustained growth and profitability.

Jakarta, April 2011

Dick Gelael Direktur Utama President Director

Ferry Noviar Yosaputra Wakil Direktur Utama Vice President Director

Ricardo Gelael Direktur Director

Adhi Indrawan Direktur Director

Leonny Elimin Direktur Director

Justinus D.Juwono Direktur Director

12

13

14

15

Profil Perusahaan
Company Profile PT Fastfood Indonesia Tbk, pemegang hak waralaba tunggal untuk brand KFC di Indonesia, didirikan oleh Keluarga Gelael pada 1978, dan pada 1979 mendapatkan akuisisi hak waralaba dengan pembukaan gerai pertama pada bulan Oktober di Jalan Melawai di Jakarta. Pembukaan gerai pertama terbukti sukses dan diikuti dengan pembukaan geraigerai selanjutnya di Jakarta dan ekspansi hingga ke sejumlah kota besar lainnya di Indonesia antara lain: Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, dan Manado. Sukses membangun brand ini menjadikan KFC bisnis waralaba cepat saji yang terkenal dan dominan di Indonesia. Bergabungnya Salim Group pada 1990 sebagai salah satu pemegang saham utama semakin mendorong inisiatif ekspansi bisnis Perseroan, dan pada 1993, Perseroan terdaftar sebagai emiten di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia), satu langkah untuk meningkatkan pertumbuhannya. Kepemilikan saham mayoritas 80% pada saat ini terdistribusi 43,84% kepada PT Gelael Pratama dari Gelael Group dan 35,84% kepada PT Megah Eraraharja dari Salim Group; sementara saham minoritas (20%) terbagi kepada Masyarakat dan Koperasi Karyawan. Perseroan mendapatkan ijin memakai brand KFC dari franchisor, Yum! Restaurants International (YRI), sebuah badan usaha dari Yum! Brands Inc., perusahaan publik di Amerika Serikat dan pemilik waralaba dari empat brand ternama lainnya, yaitu: Pizza Hut, Taco Bell, A&W, dan Long John Silvers. Lima brand di bawah satu kepemilikan ini telah memproklamirkan Yum! Group sebagai jaringan restoran cepat saji terbesar dan terbaik di dunia dalam memberikan variasi pilihan restoran ternama. Untuk kategori ayam goreng cepat saji, KFC tidak terkalahkan. PT Fastfood Indonesia Tbk, the only franchise holder of KFC brand in Indonesia, was founded in 1978 by the Gelael Family, and in 1979, the Company acquired the franchise with the opening of the very first restaurant outlet in October at Jalan Melawai in Jakarta. The first outlet proved to be successful and paved the way for the opening of more additional outlets in Jakarta and expansion of its regional coverage to include other major cities in Indonesia, like Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, and Manado. With continuous success in building the brand, KFC become a by-word and a dominant brand in fast food franchise business in Indonesia. The entry of Salim Group in 1990 as one of the major shareholders reinforced Company's expansion initiatives, and in 1993, the Company became publiclylisted with Jakarta Stock Exchange (now Indonesia Stock Exchange) to further enhance its development growth. The present majority shareholding of 80% is distributed 43.84% to PT Gelael Pratama, owned by the Gelael Group and 35.84% to PT Megah Eraraharja, a company under the Salim Group; while the minority (20%) is shared by the Public and Cooperatives. The Company was given the license to use KFC brand by its franchisor, Yum! Restaurants International (YRI) which is a company under Yum! Brands Inc., a publiclylisted company in the U.S. and the franchise owner of four other well-known brands, i.e. Pizza Hut, Taco Bell, A&W, and Long John Silvers. With these five brands under one roof, the Yum! Group is regarded as the largest fast food chain in the world and the best in providing branded restaurant choices worldwide. In the chicken-based fast food chain, however, no other brand can beat KFC.

First Winner in Fast Food Restaurant Category Award dari Majalah SWA & OnBee

Superbrand 2010 Award dari Nielsen Company

16

Pengalaman sukses dan peningkatan pertumbuhan yang berkelanjutan selama 31 tahun tidak diragukan lagi telah menjadikan brand KFC sebagai pemimpin pasar restoran cepat saji di negara ini. Ekspansi jaringan restoran terus diupayakan supaya bisa hadir dekat dengan konsumen, baik di kota-kota metropolitan yang sarat persaingan maupun di kotakota di daerah tingkat II. Sejak tiga tahun terakhir, Perseroan lebih berfokus pada pembukaan gerai bertipe free-standing yang memberikan fleksibilitas yang lebih tinggi dan fasilitas yang lengkap untuk memenuhi kebutuhan dan selera konsumen. Sejumlah gerai yang sudah dibuka sebelumnya direnovasi untuk memberikan tampilan baru yang lebih segar dan modern sesuai dengan obyektif Perseroan. Pada akhir 2010, Perseroan mengoperasikan total 398 gerai, yang tersebar di 32 dari 33 propinsi, di lebih dari 93 kota-kota di seluruh Indonesia, dan mempekerjakan sekitar 15,840 karyawan dengan hasil penjualan lebih dari Rp2,9 triliun.

With the Company's almost thirty years of continued success and development growth, KFC brand is undeniably the nation's market leader in the fast food chain of restaurants. The Company has been expanding continuously its network coverage, making its presence felt not only in tough metropolitan areas but in secondary cities as well. For the past three years, the Company's focus is more on free-standing outlets to provide more flexibility with full facilities catering to customers' needs and preferences. Existing restaurant outlets are continuously renovated to provide new image and appearance in line with Company's objective. At the end of 2010, the Company has a total of 398 outlets covering 32 of the country's 33 provinces and spread over 93 cities nationwide. The Company's total workforce at the end of the year is 15,840 with sales turnover of more than Rp2.9 trillion.

Top Brand Award 2010 dari Frontier Consulting Group & Majalah Marketing

Certificate of Appreciation dari Marketeers Club

Produk-produk utama Perseroan, Colonel's Original Recipe dan Hot & Crispy, tetap menjadi produk ayam goreng paling disukai di antara semua brand restoran cepat saji di seluruh Indonesia, yang konsisten dinilai ayam goreng paling enak versi berbagai survei konsumen di Indonesia. Selain produk-produk utama ini, juga tersedia Colonel Burger, Crispy Strips, Twister, dan Colonel Yakiniku. Sebagai pelengkap produkproduk utama ini, juga tersedia produk-produk yang disesuaikan dengan selera lokal, antara lain: Perkedel, Nasi, Salad, dan KFC Soup. Untuk menambahkan variasi menu paket kombinasi dengan harga terjangkau bernilai tambah, Super Panas dan KFC Attack terus ditawarkan. Untuk memberikan

The Company's core products, Colonel's Original Recipe and Hot & Crispy Chicken, are still the widely accepted chicken product produced by any QSR brand nationwide and consistenly rated as the best tasting chicken product by various Indonesian consumer surveys. In addition to these core products, the Company has Colonel Burger, Crispy Strips, Twister, and Colonel Yakiniku in its product line. Supplementing these core menu items are products catering to local market taste, like Potato Croquette (Perkedel), Rice (Indonesian staple food), Salad, and KFC Soup. To provide customers with good value, package meals (meal saving combinations) and value meals, like Super Panas and KFC Attack are

17

perbedaan brand KFC dan menanamkan dalam kesadaran konsumen bahwa KFC itu bernilai tambah, Perseroan meluncurkan sederetan produk Goceng, yang terdiri atas 12 pilihan menu yang dihargai Rp5.000. Variasi pilihan menu Goceng diganti dari waktu ke waktu untuk mengikuti perubahan selera konsumen. Tahun ini, dua produk Goceng mendapatkan penerimaan tertinggi dalam uji produk, Spaghetti dan Burger Deluxe yang ditambahkan dalam deretan produk Goceng terbukti sukses menyumbangkan kenaikan tajam pada Goceng menumix. Selain itu, pada 2010, Perseroan mulai mengembangkan KFC Coffee, sebagai layanan baru di semua gerai KFC bertipe free-standing, menyajikan rangkaian produk kopi berkualitas, disajikan panas maupun dingin, dilayani di counter terpisah dengan ruangan duduk tersendiri untuk para pecinta kopi. Untuk menarik konsumen pada jam-jam sepi, Perseroan juga mengenalkan minuman bernama Krushers dengan aneka pilihan rasa. Perseroan selalu memonitor kondisi pasar dan citra brand KFC secara keseluruhan dan mendapatkan respons dari konsumen tentang kualitas produk, layanan, dan fasilitas melalui survei rutin yang disebut dengan Brand Image Tracking Study (BITS), yang dilakukan oleh agensi survei independen. BITS adalah survei untuk mengetahui persepsi konsumen dan citra brand KFC, diukur bersama dengan brand utama lainnya dalam industri restoran cepat saji. Hasil dari BITS menunjukkan KFC secara konsisten masih menempati posisi tertinggi paling diingat oleh konsumen untuk Top of Mind Awareness, dan pada kwartal ke-3 tahun 2010, KFC berhasil meraih porsi kunjungan terbesar, yaitu: 52% dibandingkan dengan brand restoran cepat saji yang lain. Sebagai pelengkap survei ini untuk tujuan perbandingan dan kalibrasi, dua jenis survei lainnya dilakukan, CHAMPS Management System (CMS) dan CHAMPS Excellence Review (CER), masing-masing oleh agensi survei independen lain dan Departemen QA. CMS adalah survei untuk menilai langsung kualitas produk, layanan, dan fasilitas yang tersedia di KFC dibandingkan dengan yang diharapkan, sementara CER adalah survei untuk mengkalibrasi apa yang telah dilakukan dan dibandingkan dengan prosedur standar. Kinerja Perseroan dari segi pertumbuhan penjualan menjadikannya salah satu yang terbaik di Asia selama dua tahun berturut-turut, dengan rata-rata 21,3 %

continuously offered. To provide brand differentiation and to instill into customers' minds that KFC provides real value, the Company introduced Goceng product line, consisting of 12 menu selections where each item can be purchased at Rp5,000. To add variety ot these Goceng menu selections, every now and then, menu selections were changed to suit the changing preferential taste of customers. This year, two Goceng products obtaining highest acceptance during product testing, Spaghetti and Burger Deluxe were added to Goceng range of products and proven to be successful contributing a sharp increase in Goceng menumix. Also in 2010, the Company started expanding KFC Coffee as a channel of service in all free-standing KFC restaurant outlets by providing a wide range of quality coffee menu items, both hot and cold, served in a separate counter with designated seating for coffee lovers. To attract customers during lean day-part of operation, the Company also has Krushers beverage menu item with a wide choice of flavors. To monitor Company's market position as well as its overall brand image and to obtain customers feedback on the quality of KFC product, service, and facilities, the Company continuously undertakes a regular survey, Brand Image Tracking Study (BITS), through an independent research agency. BITS is a study aimed to track down consumers' perception and brand image of KFC benchmarked with the other leading brands in the fast food business. In BITS, consistently achieved the highest point in Top of Mind Awareness compared to other leading brands, an indication that KFC brand accrues the highest level of saliency in the mind of Indonesian consumers, and in 3rd quarter of 2010, KFC garnered the highest share of visit, 52% compared to the other leading QSR brands. Complementing this study for comparison and calibration purposes, two other research studies are conducted, CHAMPS Management System (CMS) and CHAMPS Excellence Review (CER), undertaken by another independent research agency and KFC Quality Assurance Department, respectively. CMS is a research study to actually experience the quality of product, service, and facilities provided by KFC as compared to what is expected, while CER is a study to calibrate what is being done compared to the standard procedures. The Company's performance in terms of sales growth is one of the best in Asia's KFC regional market for two years in a row, averaging 21.3 % in 2009 and averaging

18

pada 2009 dan rata-rata 18,7 % pada 2010, dan Perseroan berharap akan terus mempertahankan posisi ini. Pengembangan brand KFC secara terus menerus dengan berbagai strategi pemasaran yang inovatif, keunggulan operasional, dan pertumbuhan dua digit yang konsisten dalam penjualan dan pengembangan restoran, telah menganugerahi Perseroan berbagai penghargaan untuk fungsi-fungsi tertentu dari Asia Franchise Business Unit dari YRI. Selama dua tahun berturut-turut, 2009 dan 2010, Perseroan menerima penghargaan Franchisee of the Year dari YRI atas kinerja semua fungsi yang luar biasa.

18.7 % in 2010, and the Company expects to uphold this status through and through. With continuous brand development through innovative marketing strategies, operational excellence, and consistent double-digit growth in sales performance as well as store development, the Company has been a consistent recipient of awards for selected function from the Asia Franchise Business Unit of YRI. For two consecutive years, 2009 and 2010, the Company was a recipient of Franchisee of the Year award from YRI because of exceptional performance in all the functions.

Franchisee of the Year 2010

Social Entrepreneurship Achievement 2010 dari Majalah SWA

Komitmen Perseroan adalah mempertahankan visi sebagai pemimpin industri restoran cepat saji dengan terus memberikan kepuasan Yum! di wajah konsumen. Dukungan pemegang saham, keahlian manajemen yang dikelola dengan baik, dedikasi dan loyalitas karyawan, dan yang terpenting adalah, kontinuitas kunjungan konsumen, pasti berhasil membawa Perseroan meraih visinya. Dengan visi yang kokoh, misi, dan obyektif jangka panjang, berikut strategi-strategi dan nilai-nilai korporasi yang jelas, niscaya akan terus menjadikan brand KFC terfavorit di seluruh Indonesia, dan PT Fastfood Indonesia Tbk sebuah korporasi yang hebat.

The Company is very well-committed to attain its vision of maintaining leadership in the quick service restaurant business in Indonesia by continuously putting a Yum! on customers' face. With continual support from shareholders, well-established management expertise, employees' dedication and loyalty, and most importantly, customers' continuous patronage, the Company will definitely achieve this vision. Moreover, with this firm vision and long-term mission and objective, coupled with clear corporate strategies and values, will continuously build KFC, not just the most favorite brand nationwide, but PT Fastfood Indonesia Tbk as a great company.

19

Daftar Penghargaan Tahun 2010 List of Awards & Recognition in 2010

Diberikan oleh: Awarded by: Majalah SWA OnBee Frontier Consulting Group, Bloomberg / Business Week Nielsen Company Frontier Consulting Group Majalah Marketing MarkPlus Marketeers Club MarkPlus

o First Winner in Fast Food Restaurant Category Award o The Best in Building and Managing Corporate Image o Superbrand 2010 o Top Brand Award 2010 o Indonesia's Most Favorite WOMEN Brand 2010 o The Most Favorite Youth Brand o Social Entrepreneurship Achievement 2010 o Certificate of Appreciation o Indonesia's Most Favorite NETIZEN Brand 2010 o Franchisee of the Year Award 2010 o Customer Mania Award 2010 o Marketing Excellence Award 2010
25 24

Majalah SWA Marketeers Club MarkPlus


Yum! Restaurants International Yum! Restaurants International Yum! Restaurants International Yum! Restaurants International Yum! Restaurants International

o Development Excellence Award 2010 o Development Milestone Award 2010


(In commemoration of the opening of the 350th restaurant outlet)

The Best in Building and Managing Corporate Image Award dari Frontier Consulting Group & Bloomberg / Businessweek

The Most Favorite Youth Brand dari MarkPlus

Indonesia's Most Favorite NETIZEN Brand 2010 dari MarkPlus

Indonesias Most Favorite WOMEN Brand 2010 dari MarkPlus & Marketeers Club

20

Struktur Organisasi
Organization Structure

SHAREHOLDERS

BOARD OF COMMISSIONERS
AUDIT COMMITTEE

BOARD OF DIRECTORS

CHIEF OPERATING OFFICER


INTERNAL CONTROL

General Manager Operations

General Manager Finance & Administration

General Manager Business Development

Department Managers

Department Managers

Department Managers

21

Pemegang Saham
Shareholders

1 2 3 4 5

PT Gelael Pratama PT Megah Eraraharja HSBC Fund Services Clients Koperasi Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Total:

195,636,000 159,936,000 43,036,000 1,428,000 46,214,000 446,250,000

43.84% 35.84% 9.64% 0.32% 10.36% 100.00%

Dewan Komisaris
Board of Commissioners

1 2 3 4 5 6

Anthoni Salim Elizabeth Gelael Benny S. Santoso Rudy Tanudjaja Saputra Ken Leksono P. L. Gunawan Solaiman

President Commissioner Vice President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner

Dewan Direksi
Board of Directors

1 2 3 4 5 6

Dick Gelael Ferry Noviar Yosaputra Ricardo Gelael Adhi Indrawan Leonny Elimin Justinus D. Juwono

President Director Vice President Director Director Director Director Director

22

Dewan Komisaris
Board of Commissioners Anthoni Salim Warga Negara Indonesia. 62 tahun. Lulusan Ewell County Technical College di London. President dan CEO dari Salim Group. Bergabung dengan PT Fastfood Indonesia Tbk sejak bergabungnya Salim Group pada 1990. Saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama PT Fastfood Indonesia Tbk. Anthoni Salim juga menjabat sebagai Chairman dari First Pacific Company Ltd. di HongKong, President dan CEO dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk, serta Komisaris dan Direktur di berbagai perusahaan termasuk Futuris Corporation Ltd. di Australia, sebagai Dewan Penasehat dari Allianz Group, serta bergabung dalam Asia Business Council sejak September 2004. Indonesian citizen. Age 62. Graduated from Ewell County Technical College in London. President and CEO of Salim Group. Joined PT Fastfood Indonesia Tbk since the entry of Salim Group in 1990. Presently President Commissioner of PT Fastfood Indonesia Tbk. Anthoni Salim is also Chairman of First Pacific Company Ltd. in HongKong, President and CEO of PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Commissioner and Director of various companies including Futuris Corporation Ltd. in Australia, as part of Advisory Board in a number of multinational companies, a member of Advisory Board of Allianz Group, and joined Asia Business Council since September 2004.

Elizabeth Gelael Warga Negara Indonesia. 75 tahun. Komisaris di berbagai perusahaan Gelael Group. Saat ini menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama PT Fastfood Indonesia Tbk. Indonesian citizen. Age 75. Commissioner of a number of Gelael Group of Companies. Presently Vice President Commissioner of PT Fastfood Indonesia Tbk.

Benny S. Santoso Warga Negara Indonesia. 53 tahun. Lulusan Department of Business Studies, Ngee Ann College di Singapore. Bergabung dengan PT Fastfood Indonesia Tbk sejak 1992. Saat ini menjabat sebagai Komisaris PT Fastfood Indonesia Tbk. Benny S. Santoso juga menjabat sebagai Direktur dan Komisaris di beberapa perusahaan antara lain: PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dan PT Indosiar Karya Mandiri Tbk di Indonesia dan First Pacific Company Ltd. di HongKong, dan sebagai anggota Dewan Penasehat dari PLDT di Manila, Philipina. Indonesian citizen. Age 53. A graduate of Department of Business Studies, Ngee Ann College in Singapore. Joined PT Fastfood Indonesia Tbk since 1992. Presently a member of the Board of Commissioners of PT Fastfood Indonesia Tbk. Benny S. Santoso is also Commissioner and Director of various companies, which include: PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk and PT Indosiar Karya Mandiri Tbk in Indonesia dan First Pacific Company Ltd. in HongKong, and a member of Advisory Board of PDLT in Manila, Philippines.

23

Rudy Tanudjaja Saputra Warga Negara Indonesia. 81 tahun. Direktur di berbagai perusahaan Gelael Group. Saat ini menjabat sebagai Komisaris PT Fastfood Indonesia Tbk. Indonesian citizen. Age 81. Director of a number of Gelael Group of Companies. Presently a member of the Board of Commissioners of PT Fastfood Indonesia Tbk.

Ken Leksono Warga Negara Indonesia. 52 t a h u n . L u l u s a n Fa k u l t a s Ekonomi Jurusan Akuntansi, Universitas Trisakti di Jakarta. Saat ini menjabat sebagai Komisaris Independen PT Fa s t fo o d I n d o n es i a T b k . Indonesian citizen. Age 52. A graduate of Economics Faculty, majoring Accountancy from Universitas Trisakti in Jakarta. Presently an Independent Commissioner of PT Fastfood Indonesia Tbk.

P. L. Gunawan Solaiman Warga Negara Indonesia. 53 tahun. Lulusan Master of Management in International Business, Universitas Indonesia dan Universit de Grenoble II di Prancis. Saat ini menjabat sebagai Ko m i s a r i s I n d e p e n d e n PT Fastfood Indonesia Tbk. P.L. Gunawan Solaiman juga menjadi Partner dari suatu Konsultan Manajemen dan sebelumnya berpengalaman pada berbagai perusahaan yang bergerak di bidang: manufuktur, systems & information technology, insurances (life and non-life), real estate, dan holding company operations. Indonesian citizen. Age 53. A graduate of Master of Management in International Business from Universitas Indonesia and Universit de Grenoble II in France. Presently an Independent Commissioner of PT Fastfood Indonesia Tbk. P. L. Gunawan Solaiman is also a Partner in a Management Consultant firm, and had been previously connected with several companies with operation ranging from: manufacture, systems & information technology, insurances (life and non-life), real estate, and holding company operations.

24

Dewan Direksi
Board of Directors Dick Gelael Warga Negara Indonesia. 78 tahun. Komisaris Utama dan Direktur di berbagai perusahaan Gelael Group. Saat ini menjabat sebagai Direktur Utama PT Fastfood Indonesia Tbk. Dick Gelael berperan besar dalam mendirikan ritel pasar swalayan pertama di Indonesia, dan sebagai yang pertama menjalankan bisnis waralaba di Indonesia dengan kepemilikan waralaba dari beberapa brand ternama dari luar negeri. Indonesian citizen. Age 78. President Commissioner and Director of Gelael Group of Companies. Presently President Director of PT Fastfood Indonesia Tbk. Dick Gelael had been instrumental in establishing the very first retail supermarket in Indonesia and practically started the franchise business in Indonesia by having been a franchise holder of a number of well-known foreign brands.

Ferry Noviar Yosaputra Warga Negara Indonesia. 51 tahun. Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Indonesia. Bergabung untuk pertama kalinya dengan PT Fastfood Indonesia Tbk pada 1995 sebagai a n g g o ta t i m m a n a j e m e n . Bergabung kembali dengan PT Fastfood Indonesia Tbk pada 2001 sebagai Direktur. Saat ini menjabat sebagai Wakil Direktur Utama PT Fastfood Indonesia Tbk. Indonesian citizen. Age 51. A graduate of Economics Faculty from Universitas Kristen Indonesia. Joined PT Fastfood Indonesia Tbk for the first time in 1995 as a member of the management team. Ferry Noviar Yosaputra rejoined PT Fastfood Indonesia Tbk in 2001 as Director. Presently Vice President Director of PT Fastfood Indonesia Tbk.

Ricardo Gelael Warga Negara Indonesia. 51 t a h u n . L u l u s a n B u s i n es s Administration in Finance, University of San Fransisco di California. Saat ini menjabat sebagai Direktur PT Fastfood Indonesia Tbk. Indonesian citizen. Age 51. A graduate of Business Administration in Finance, University of San Fransisco in California. Presently a member of the Board of Directors of PT Fastfood Indonesia Tbk.

25

Adhi Indrawan Warga Negara Indonesia. 55 t a h u n . L u l u s a n Fa k u l t a s Ekonomi Universitas Indonesia. Bergabung dengan PT Fastfood Indonesia Tbk sejak 2005. Saat ini menjabat sebagai Direktur PT Fastfood Indonesia Tbk. Indonesian citizen. Age 55. A graduate of Economics Faculty from Universitas Indonesia. Joined PT Fastfood Indonesia Tbk since 2005. Presently a member of the Board of Directors of PT Fastfood Indonesia Tbk.

Leonny Elimin Warga Negara Indonesia. 55 t a h u n . L u l u s a n Fa k u l t a s Ekonomi Universitas Indonesia. Bergabung dengan PT Fastfood Indonesia Tbk sejak 1995. Saat ini menjabat sebagai Direktur PT Fastfood Indonesia Tbk. Indonesian citizen. Age 55. A graduate of Economics Faculty from Universitas Indonesia. Joined PT Fastfood Indonesia Tbk since 1995. Presently a member of the Board of Directors of PT Fastfood Indonesia Tbk.

Justinus D. Juwono Warga Negara Indonesia. 57 tahun. Lulusan Universitas Krisnadwipayana di Jakarta. Saat ini menjabat sebagai D i re k t u r d i P T Fa s t fo o d Indonesia Tbk dan Direktur di berbagai perusahaan Gelael Group. Indonesian citizen. Age 57. Graduated from Universitas Krisnadwipayana in Jakarta. Presently a member of the Board of Directors of PT Fastfood Indonesia Tbk and Director of a number of Gelael Group of Companies.

26

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Development Tahun 2010 semakin banyak tantangan yang harus kita hadapi bersama dalam hal kemajuan Perseroan. Untuk tetap memacu dan memotivasi semangat kerja karyawan, maka Perseroan membuat program dengan mengusung tema People Capability yang dijabarkan dalam slogan it starts from me. Hal ini berarti semua perubahan, perbaikan, dan inovasi harus dimulai dari diri sendiri tanpa harus menunggu dari orang lain untuk melakukannya. Alat-alat yang dipergunakan untuk perbaikan pengembangan kemampuan dan pengetahuan dari tiap individu dengan adanya program WOW, Assessment, Mystery Shopper, dan Resertifikasi STAR. Ujung tombak semua keberhasilan Perseroan ini sebenarnya terletak pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), baik yang ada di restoran maupun di Restaurant Support Centre (RSC). Oleh karena itu, bagaimana meningkatkan kemampuan SDM itu sendiri untuk meningkatkan produktivitas agar Perseroan tetap kokoh dan dapat bertahan lama. Di tingkat restoran adalah dengan melakukan tinjauan ulang dan resertifikasi terhadap seluruh karyawan STAR dan ALL STAR setiap satu tahun sekali. Sedangkan salah satu cara untuk menjaga kekompakan dan menumbuhkan rasa memiliki serta persaudaraan seluruh karyawan RSC, maka sejak Oktober 2010 karyawan RSC mengenakan seragam kerja KFC setiap hari Senin dan Rabu. The year 2010 was a challenging year we faced together. In order to continuously focus its HR activities to motivate and encourage everyone in the organization, the Company conducted the People Capability program as expressed in the slogan it starts from me. The slogan encourages everyone to take the first initiative to change, improve, and innovate from oneself and should not wait for others to do it. Human Resources provided appropriate tools for individual learning and development with coaching programs such as: WOW, Assessment, Mystery Shopper, and STAR Recertification. By leveraging Company's core strength, which is the quality of the Human Resources at KFC restaurants and Restaurant Support Centre (RSC), the question is how to develop their capability to improve productivity so that the Company can remain strong and sustainable. At restaurant level, STAR and ALL STAR team members are recertified every year, whereas at RSC level, since October 2010, everyone is given a uniform to wear on every Monday and Wednesday in order to develop and to nurture a sense of being part of a team and to build on a sense of belonging as a family.

Seminar Motivasi Tung Desem Waringin, Maret 2010

27

Program WOW Di tengah persaingan yang semakin tinggi dalam memberikan layanan yang terbaik terhadap konsumen, maka Perseroan membuat suatu program yang dinamakan Program WOW (Watch Opportunity to Win). Maksud dari WOW itu sendiri adalah suatu ekspresi kepuasan konsumen yang terjadi karena mendapatkan pelayanan yang sensasional (di luar dugaan / di luar kebiasaan) yang diberikan oleh karyawan kita. Program WOW 1 sudah berjalan dengan sukses, yang diawali dengan seminar motivasi oleh salah satu motivator ternama Tung Desem Waringin pada 31 Maret 2010 di Hotel Bidakara, Jakarta. Tujuan dilakukannya kampanye WOW adalah untuk memperkuat brand awareness KFC agar tetap menjadi pemimpin pasar melalui inovasi program dalam meraih kepuasan konsumen tertinggi sehingga konsumen dapat merasakan nilai kepuasan yang dahsyat. Pelaksanaan WOW, baik di restoran maupun di RSC, dilakukan dengan games at work, sebagai wacana untuk menciptakan great place to work. Dimana pada unit terkecil, misalnya unit restoran, dilakukan pertandingan oleh dua tim setiap hari.

WOW Program Driven by the intensifying competitiveness to offer the best services to customers, the Company launched a program, WOW (Watch Opportunity to Win). WOW is an expression of customers' satisfaction when they received sensational services exceeding their expectation by a KFC's team member. The WOW 1 program had been successfully launched, which was first introduced through a motivation seminar by a well-known motivator, Tung Desem Waringin, at the Bidakara Hotel in Jakarta on March 31, 2010.

The WOW program was launched to strengthen KFC brand awareness in order to maintain its competitive positioning as the market leader through innovative programs that support customers' highest satisfaction. The WOW program was facilitated at all KFC restaurants and RSCs by way of games at work as a way of creating a great place to work. In a restaurant as the smallest unit within the organization for example, two teams of team members were set up every day to play a game of competition against each other.

Seminar Motivasi Tung Desem Waringin, Maret 2010

Berdasarkan hasil akhir penilaian WOW 1, didapatkan hasil sebagai berikut: Terkumpul kartu WOW dari konsumen sebanyak 317.475 kartu selama masa kampanye 17 minggu, atau rata-rata per minggu 18.687 kartu, atau ratarata per hari 2.668 kartu, atau 7 kartu per restoran.

By the end of the WOW 1 program, the following results were achieved: 317,475 WOW cards were collected from customers during the 17-week campaign, or an average of 18,687 cards per week, or an average of 2,668 cards per day, or 7 cards per restaurant.

28

Terjadi pengurangan komplain di restoran via SMS Complaint, dari 74 komplain pada April 2010 menjadi 26 komplain pada Agustus 2010. Ratarata komplain setiap bulan sebesar 94 sebelum kampanye menjadi rata-rata 49. Rata-rata CMS meningkat dari 97,3 sebelum kampanye menjadi 98,4. Didapatkan pemenang 10 besar karyawan terbaik berdasarkan pilihan konsumen, dan masingmasing mendapatkan pin WOW emas seberat 10 gram dan foto-foto pemenang juga ditampilkan di harian Kompas Agustus 2010. Untuk tingkat RSC, tercatat satu departemen dengan perolehan WOW terbanyak dari konsumen, yaitu: Departemen General Affairs (GA).

Restaurant complaints via SMS were reduced from 74 complaints in April 2010 to 26 complaints in August 2010. The average monthly 94 complaints before the campaign were reduced to 49. The average CMS increased from 97.3 before the campaign to 98.4. Ten best employees were selected and named by customers as winners and each of them was awarded a 10-gram golden WOW pin and their photographs were published in the Harian Kompas in August 2010. At RSC level, General Affairs (GA) Department received the most of WOW cards.

Pemenang WOW Award

Program Mystery Shopper-Suggestive Selling (S2) Check Dalam rangka menjaga konsistensi pelayanan kasir menawarkan menu-menu yang ada di KFC, maka dijalankan Program Mystery Shopper Suggestive Selling (S2) Check.

Mystery Shopper Program Suggestive Selling (S2) Check In order to maintain cashiers' service consistency in actively offering menu items available in KFC, Mystery Shopper Suggestive Selling (S2) Check program was conducted.

29

Pengertian S2 itu sendiri adalah cara kasir menjual dan menawarkan dengan maksud agar konsumen mendapatkan menu yang dibutuhkan secara lengkap, meliputi main menu, side item, dan merchandise seperti CD dan lainnya. Setiap Regional Operation Manager (ROM) harus memastikan agar team member menjalankan S2 dengan baik dan benar di setiap transaksi pada jam sibuk dan di luar jam sibuk. Perlu ditekankan bahwa fokus dari program adalah pelaksanaan S2 secara baik dan benar. Poin yang dicek berjumlah 13 poin, meliputi langkah-langkah yang dilakukan oleh kasir dalam menawarkan menu, kerjasama tim, dan suasana restoran yang mendukung layanan sensasional terhadap konsumen, sehingga mampu mengundang konsumen untuk datang berbelanja kembali. Untuk memastikan program S2 berjalan dengan baik, program Mystery Shopper S2 Check sudah dijalankan di sejumlah kota besar dan akan dilakukan dengan rutin dan seksama. Pada Mei 2010, dilakukan uji coba program S2 pertama kali di wilayah Regional VIII dengan total 27 restoran, dan pada Desember 2010, jumlah restoran yang sudah dilakukan pengecekan adalah 352 gerai (berlaku secara nasional).

The meaning of S2 is the cashiers' way of selling and offering to ensure that customers receive a complete meal they need, which include: main menu, side item, and merchandise, such as CD and others. Every Regional Operation Manager (ROM) has to ensure that team members perform S2 the right way everytime during peak hours and outside peak hours. The emphasis of the program is to perform S2 the right way. There are 13 points to be checked for this particular service, which include steps taken by cashiers when they are offering menu, team work, and restaurant ambience to support sensational service to customers, and could attract customers to revisit and shop.

To provide assurance that the S2 program has been successfully undertaken, the Mystery Shopper S2 Check is undertaken in a number of major cities regularly and attentively. In May 2010, the S2 program was put on test for the first time in Regional VIII involving 27 restaurants, and in December 2010, a total of 352 outlets (nationwide) had been covered.

Seminar Motivasi

Assessment untuk Pemimpin Operasional Masa Depan Pada 2010, Perseroan mulai menerapkan evaluasi untuk tingkat RM dan AM berdasarkan Success Profile

Assessment for Future Operational Leaders In 2010, the Company started with RM and AM evaluation using a tool, Success Profile, provided by

30

dari YRI, dimana evaluasi tersebut telah dilakukan sebanyak dua kali pada April dan September 2010. Selama ini, evaluasi prestasi untuk para pemimpin operasional, khususnya RM dan AM hanya melihat pada pencapaian Key Performance Indicator (KPI), dan belum ada evaluasi terhadap perilaku kepemimpinan, sedangkan, pengembangan kompetensi individu sangat tergantung kepada masing-masing p e m i m p i n nya . H a l te rs e b u t m e n u n j u k ka n kemampuan RM dan AM yang tidak memadai untuk menjalankan restoran di masa mendatang.

YRI. The evaluation was undertaken twice during the year, in April and September. Prior to this, operational leaders, especially RMs and AMs, were evaluated using Key Performance Indicator (KPI). While there was no evaluation of leadership behavior, the development of individual's capability is very dependent on their respective leader. The results highlight the capability of RM and AM who are not qualified to lead a restaurant in the future.

Training ISO 9001 : 2008, Agustus 2010

Untuk itu, dibutuhkan suatu alat untuk mengevaluasi perilaku kepemimpinan para pemimpin operasional, yaitu Assessment atau istilah menurut YRI adalah Success Profile, dengan memasukkan unsur-unsur perilaku kepemimpinan pada Success Profile yaitu: Menerapkan standar yang tinggi, baik menjadi hebat. Membangun komunikasi (dua arah) dengan baik. Fokus terhadap tugas dan ekspektasi konsumen. Peran dan tanggung jawab pekerjaan. Ketulusan memberikan penghargaan.

An evaluation tool called Assessment or referred to by YRI as Success Profile is needed to evaluate leadership behavior of operational leaders by putting in leadership behavior factors in the Success Profile as follows: Setting high and excellent standards. Building of an effective two-way communication. Focusing on execution of process. Duties and responsibilities. Sincerity in recognition.

31

Dengan Assessment, selain dapat dilakukan evaluasi perilaku kepemimpinan untuk kebutuhan pelatihan dan pengembangan, kita juga dapat memetakan perilaku kepemimpinan para pemimpin tersebut dan pencapaian hasil. Kemudian kita dapat merencanakan program pengembangan selanjutnya, sesuai kompetensi yang dimiliki, sehingga mampu mempersiapkan calon-calon pemimpin operasional di masa mendatang, tanpa menunggu formasi yang tersedia.

Assessment can be used for evaluating leadership behavior for the purpose of training and development, as well as mapping of leadership behavior of operational leaders and driving results. The next development program can be worked out according to individual leader's capability and competency in order to prepare them for future operational leaders without the need to depend on the formation availability.

HR Conference & Training, Kuala Lumpur, Juli 2010

Pelaksanaan ini dilakukan oleh atasan masing-masing enam bulan sekali, dikirimkan ke Departemen HR, untuk dibuatkan peta antara hasil BSC vs. hasil assessment kepemimpinan oleh HR. Selanjutnya dibuatkan rencana pengetahuan pengembangan untuk menunjang kepemimpinan. Hasil evaluasi ini nantinya akan dikembalikan ke atasan masing-masing untuk dapat dilakukan coaching & counseling (high impact coaching) oleh atasan kepada bawahan, dengan berkoordinasi dengan Departemen Training dan HR.

This program is carried out by heads of department once in every six months and the results are forwarded to HR Department for mapping purposes of comparing BSC score vs. leadership assessment score. The next step is to work out development plan supporting leadership. The evaluation results will be returned to heads of department for coaching & counseling (high impact coaching) from managers to subordinates, in coordination with Training and HR Departments.

32

Materi-materi pendukung program Assessment adalah materi Pengetahuan Kemampuan untuk Pengembangan, antara lain: Developing Champions (Leading a Shift - LAS, Leading a Restaurant - LAR, Leading Multiple Restaurant - LMR) Building a Great Restaurant Basic Knowledge Reporting System Finance for Non Finance Service Leadership High Impact Coaching

Supporting materials for the Assessment program consist of capability development materials, among others: Developing Champions (Leading a Shift LAS, Leading a Restaurant LAR, Leading Multiple Restaurant - LMR) Building a Great Restaurant Basic Knowledge Reporting System Finance for Non Finance Service Leadership High Impact Coaching

Berikut adalah rangkuman seminar dan kegiatan yang dipartisipasi atau diselenggarakan oleh Perseroan pada 2010:

Seminars and workshops attended or organized by the Company in 2010 were as follows:

No.
1 2 3 4 5 6 7 8

Kegiatan
Development College di Macau Product Excellence Conference di Singapore Seminar Motivasi Tung Desem Waringin di Jakarta Food & Beverage Show di Auckland, New Zealand Espresso Expert Training di Jakarta Creativity Coffee di Jakarta HR Conference & Training di Kuala Lumpur ISO 9001 : 2008 Training di Jakarta

Tanggal
26-30 Januari 21-26 Maret 31 Maret 13-15 Juni 22-23 Juni 24-25 Juni 19-24 Juli 9-11 Agustus

Peserta Store Development R&D Karyawan Perseroan Purchasing R&D R&D HR, Training
GMs, Semua Dept Head & Sub-Dept Head BoD, GM

Penyelenggara YRI YRI PT Fastfood Indonesia Tbk Sierad Produce PT Bahana Genta Viktory PT Bahana Genta Viktory YRI PT Fastfood Indonesia Tbk YRI

How We Win Together (HWWT) 2 Action Planning Meeting di Singapore Development & Marketing Conference in Singapore

14-15 Oktober

10

23-26 November

Store Development, Marketing, Market Development

YRI

33

Penghargaan Sebagai bentuk hasil komitmen dalam pengembangan SDM, Perseroan membuktikan kinerjanya dengan meraih dua penghargaan dari YRI sebagai berikut: Dragon Boat Award: penghargaan yang diberikan oleh YRI kepada Departemen People Development atas terlaksananya implementasi Success Profile (Assessment) di KFC Indonesia pada 2010. Penghargaan ini baru diberikan kepada dua orang di wilayah Asia.

Award & Recognition The Company has proven its commitment to develop the HR function of the organization by winning two YRI awards as follows: Dragon Boat Award: presented by YRI to the People Development Department of the Company for the success implementation of Success Profile (Assessment) in KFC Indonesia in 2010. The award was given to two people so far in Asia region.

Dragon Boat Award

Hanoman Award: penghargaan yang diberikan oleh YRI kepada Departemen HR karena atas perubahan dan penerapan program-program YRI, yaitu: Team Member Readiness Inventory (TMRI) dalam perekrutan team member dan Success Profile yang diterapkan di KFC Indonesia dalam bentuk assessment.

Hanoman Award: presented by YRI to the Human Resources Department of the Company for the improvements and implementation of YRI programs in KFC Indonesia, such as: Team Member Readiness Inventory (TMRI) for team member recruitment process and Success Profile in a form of assessment.

Hanoman Award

34

Rekapitulasi karyawan Perseroan per 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

The compositions of employees as at 31 December 2010 are as follows:

Uraian (Description)
A.
Academy / University Senior High School or equivalent Junior High School or equivalent Primary School or equivalent

Total
1,255 14,447 109 29 Total: 15,840

%
7.92 91.21 0.69 0.18 100.00

Berdasarkan Tingkat Pendidikan (By Educational Attainment)

B.

Berdasarkan Tingkat Manajemen (By Management Level) Manager Restaurant Manager & Supervisor Operational Crew Staff & Crew RSC

108 1,633 12,961 1,138 Total: 15,840

0.68 10.31 81.82 7.18 100.00

C.

Berdasarkan Usia (By Age) < 18 18 - 23 24 - 28 29 - 33 34 - 38 39 - 43 44 - 48 > 48 108 5,866 3,948 2,651 1,466 1,089 516 196 0.68 37.03 24.92 16.74 9.26 6.88 3.26 1.24

Total: D.
Berdasarkan Jenis Kelamin (By Sex)

15,840

100.00

Male Female Total: E.


Berdasarkan Area Fungsional (By Functional Area)

11,228 4,612 15,840

70.88 29.12 100.00

Operation & Operational Support Administration Total: F.


Berdasarkan Penetapan Lokasi (By Assignment Location)

14,670 1,170 15,840

92.61 7.39 100.00

JaBoDeTaBek Outside JaBoDeTaBek Total:

6,415 9,425 15,840

40.50 59.50 100.00

35

Riset & Pengembangan


Research & Development Perseroan melanjutkan program pengembangan produk mencakup peluncuran produk baru, eksplorasi alternatif bahan baku dan proses. Dalam risetnya, aspek-aspek kualitas, keamanan produk, kebutuhan konsumen, dan kemampuan beli konsumen menjadi pedoman dalam pengembangan produk-produk di KFC. Produk Goceng (Rp5.000) yang telah ada sejak 2005, semakin dikenal oleh konsumen dan variasinya terus menerus dikembangkan. Pada 2010, Perseroan memperkenalkan jenis produk baru Goceng, meliputi dessert, minuman, dan snack sebagai berikut: Brownies Sundae Strawberry diluncurkan pada bulan Februari. Produk ini merupakan dessert yang terbuat dari cake brownies dan soft ice cream, kemudian diberikan topping strawberry. Bubble Float merupakan minuman berkarbonasi, dipadukan dengan cincau dan soft ice cream, sesuai dengan karakteristik cita rasa Indonesia. Shooter adalah minuman bercita rasa sarsaparilla, merupakan paduan yang unik antara minuman berkarbonasi, sirup mocha, dan soft ice cream, dan ditaburi dengan cookie crumbs. Spaghetti yang mulai populer di kalangan masyarakat Indonesia, sebelumnya telah menjadi menu tetap di KFC, dimodifikasi untuk ditawarkan kepada konsumen dalam bentuk Goceng dengan harga yang lebih terjangkau namun cita rasanya lebih enak. Menjelang akhir tahun, diluncurkan Deluxe Burger dengan harga Rp5.000. Produk burger ini sangat digemari oleh konsumen, terutama kalangan anakanak dan muda-mudi. Burger ini dibuat dari patty ayam yang gurih dan renyah, disajikan dengan roti bun yang lembut. Sebagaimana diketahui, ayam goreng adalah produk unggulan di KFC. Ayam Original Recipe dan Hot & Crispy telah dikenal sebagai produk favorit. Setelah meluncurkan ayam goreng dengan cita rasa baru, Black Pepper Chicken, pada 2009, pada 2010, KFC kembali meluncurkan produk ayam goreng dengan cita rasa baru, Honey Chicken. Honey Chicken dibuat dari ayam yang dibumbui dengan bumbu bercita rasa madu dan bumbu-bumbu khusus, diberi lapisan tepung yang renyah dan ditaburi dengan rempahrempah. The Company continued with its product development programs for new product launch, raw material alternatives exploration, and process. In its research activities, aspects of product quality, safety, demand, and customers' purchasing power are applied as guidelines in product development in KFC. The Goceng (Rp5,000) products, which have been offered since 2005, are becoming more popular, and more varieties are further developed. In 2010, the Company introduced new Goceng products, which included: dessert, drinks, and snack as follows: Brownies Sundae Strawberry was launched in February. This is a dessert item made from brownies cake and soft ice cream with strawberry topping. Bubble Float is a carbonated drink mixed with cincau and soft ice cream, a suitable drink for Indonesian's characteristic preference. Shooter is a sarsaparilla flavor drink made from a unique mixture of carbonated drink, mocha syrup, soft ice cream, and sprinkled with cookie crumbs. Spaghetti, which is becoming more popular with Indonesian people, was on KFC permanent menu items list previously but was modified and offered to customers as a Goceng product, reasonably priced with better taste. Deluxe Burger at Rp5,000 was launched at yearend. This burger product was so popular with customers, especially kids and teens. The burger is made of tasty and crispy chicken patty and served with soft bun. As we know, fried chicken is KFC's core product. Original Recipe and Hot & Crispy have been known the favorite products. Following the introduction of a new chicken taste, Black Pepper Chicken in 2009, KFC introduced Honey Chicken in 2010. Honey Chicken is chicken marinated in honey-taste and special seasonings, coated with crispy flour, and sprinkled with spices.

36

Produk Krushers pertama kali dikenalkan pada 2009, dengan enam pilihan rasa, yaitu: Double Chocolate, Kookies 'n Kream, Klassic Blueberry, Mixed Berries, Strawberry Pine Lime, dan Strawberry Banana. Dengan berbagai inovasi bahan baku maka Perseroan dapat meluncurkan Krushers lagi dengan harga lebih terjangkau. Untuk mendukung program pemberian produk pendamping (complimentary) bagi konsumen KFC Coffee, dikembangkan produk Moulten Cake, yaitu kue coklat yang manis dengan isi coklat meleleh, yang sangat tepat dinikmati bersama produk-produk minuman KFC Coffee. Dengan pemberian complimentary ini diharapkan semakin meningkatkan minat konsumen akan produk-produk KFC Coffee. Pengawasan Mutu Pada 2010, untuk pertama kalinya Perseroan mendapatkan Sertifikat Sistem Jaminan Halal (SJH) dari LPPOM MUI, disamping Sertifikat Halal Restoran yang telah dimiliki oleh Perseroan sejak 1995. Pada audit Sistem Jaminan Halal tersebut, Perseroan mendapatkan predikat nilai A. Pencapaian ini berkat dukungan manajemen yang besar terhadap kelanjutan status halal restoran. Hal ini menjadi nilai tambah bagi Perseroan di tengah persaingan industri restoran cepat saji. Perseroan melakukan sosialisasi Sistem Jaminan Halal yang dilakukan Regional Quality Assurance (RQA) di setiap daerah supaya seluruh pihak terkait, seperti Purchasing, Logistic, dan Operation memiliki kesamaan pemahaman mengenai Sistem Jaminan Halal.

Krushers beverage menu was initially launched in 2009 with six flavors to offer, which included: Double Chocolate, Kookies 'n Kream, Klassic Blueberry, Mixed Berries, Strawberry Pine Lime, dan Strawberry Banana. By way of various raw materials innovations, The Company was able to relaunch Krushers with reasonable price. Supporting the program to provide complimentary products to KFC Coffee customers, Moulten Cake was developed. It is a sweet chocolate cake with melting chocolate inside, very suitable to be enjoyed with KFC Coffee products. By giving away this complimentary item, KFC Coffee products are expected to be even more appealing to customers.

Quality Assurance The Company obtained Sertifikat Sistem Jaminan Halal (SJH) from LPPOM MUI for the first time in 2010, in addition to the Restaurants' Halal Certificate that has been received since 1995. The Company acquired A ratings during the Sistem Jaminan Halal audit. This achievement was due to the management's support in assuring the continuity of restaurants' halal status. This certainly gave added value to the Company in the midst of a tight competition in QSR industry. The Sistem Jaminan Halal was socialized by Regional Quality Assurance (RQA) in all the regions to ensure that related departments, such as Purchasing, Logistic, and Operation share a mutual understanding about the Sistem Jaminan Halal.

Sertifikat Sistem Jaminan Halal KFC Indonesia 2010

Sertifikat Halal KFC Indonesia 2010

37

Sistem pengawasan terhadap supplier dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Pada awal tahun 2010, Perseroan, melalui Departemen QA, melakukan refreshment training mengenai Cutting Sheet kepada seluruh supplier ayam, yang merupakan pelatihan ulang terhadap standar kualitas ayam. Tujuan pelatihan Cutting Sheet adalah supaya bahan baku dari seluruh supplier ayam memenuhi standar kualitas Perseroan.

The supplier control system has been improving every year. Early in the year, the Company through its QA Department, carried out refreshment training to suppliers involving Cutting Sheet, which covers retraining on chicken quality standards. The objective of the training was to ensure raw materials from all chicken suppliers meet Company's established standards.

Sistem Pengawasan Kualitas terhadap Supplier

Training Cutting Sheet kepada Supplier

Perseroan menetapkan sistem pengawasan kualitas terhadap seluruh supplier. Sistem pengawasan ini dilakukan melalui audit yang disebut Supplier Tracking, Assessment & Recognition (STAR Audit). Pada Januari Juni 2010 dilakukan Food Safety Audit (FSA) dan pada Juli Desember 2010 dilakukan Quality System Assessment (QSA). Selama 2010, QA mengaudit 29 supplier kelas 1 dan kelas 2, serta 5 supplier kelas 3 dan kelas 4. Untuk 18 supplier yang belum mengetahui dengan jelas tentang STAR Audit dilakukan Pre-Assessment Audit. Melalui audit diharapkan supplier dapat meningkatkan kualitas bahan baku. Pemahaman staff QA untuk meningkatkan kualitas supplier dan gudang selalu dilakukan. Pada Februari 2010, staff QA mengikuti refreshment training mengenai perkembangan terbaru teknik mengaudit supplier dan gudang yang diselenggarakan oleh QA dari YRI. Sebagai pengawasan kualitas Gudang Logistik, Perseroan menetapkan sistem audit yang disebut Distribution Quality Audit (DQA) yang diaudit oleh QA pada 13 gudang di seluruh Indonesia. Di masa yang

The Company set a system of quality control to all suppliers. The control system was carried out by way of audit known as Supplier Tracking and Assessment and Recognition (STAR Audit). The Food Safety Audit (FSA) component of the STAR audit was carried out from January to June 2010, whereas, the Quality System Assessment (QSA) part was carried out July to December 2010. During the year 2010, QA Department audited 29 suppliers of class 1 & 2 and 5 suppliers of class 3 & 4. Pre-Assessment audit was conducted for 18 suppliers who do not have a clear understanding yet about STAR Audit. It is expected that through this audit, suppliers will improve the quality of raw materials supply. QA staffs' understanding on quality improvement for suppliers and warehouse is always emphasized. In February 2010, QA staff were sent to undergo refreshment training organized by YRI covering latest development on audit techniques for auditing suppliers and warehouses. Distribution Quality Audit (DQA) is an audit system implemented by the Company to ensure quality control in the 13 logistic warehouses all over Indonesia. It is hoped that in the future more

38

akan datang diharapkan semakin banyak gudang dilakukan DQ Audit supaya Gudang Logistik mampu m e n i n g kat ka n sta n d a r ku a l i tas m e n g i ku t i perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

warehouses can be audited to improve quality standards in line with advanced knowledge and technology.

Refreshment Training

Sosialisasi Sistem Jaminan Halal

Training dan Kalibrasi kepada Staff Quality Assurance

Supaya seluruh Tim QA memiliki standar yang sama dalam mengaudit restoran, pada Juli 2010 dilakukan Internal Kalibrasi untuk mereka. Selanjutnya, pada Agustus 2010, QA dari YRI melakukan pelatihan dan kalibrasi kepada beberapa staff QA yang dikenal dengan Food Standard Consultation (FSC), dan kemudian diterapkan pada evaluasi kepada restoran yang dilakukan oleh Departemen QA. Perseroan sangat memperhatikan peningkatan pemahaman dan penerapan keamanan pangan pada restoran, sehingga Perseroan memutuskan untuk menerapkan Program FSC. Pada Agustus September 2010, Departemen QA melakukan sosialisasi FSC kepada tim Operation KFC Indonesia. Dengan

To ensure that all QA team have the same standards when performing restaurant audit, internal calibration was carried out in July 2010. Later in August 2010, the QA team from YRI organized a training and calibration session to a number of QA staff known as Food Standard Consultation (FSC), and same standards are designed to be used by QA Department for restaurant evaluation. Driven by the Company's utmost concern about the importance and implementation of food safety in restaurants, the Company decided to apply the FSC program. From August up to September, QA Department introduced the FSC program to the

39

menanamkan pemahaman yang tinggi kepada restoran, diharapkan standar kualitas restoran mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Sejak Oktober 2010, Audit FSC sudah dilakukan sekitar 77% dari 379 restoran KFC Indonesia dan audit ini akan terus berlangsung sampai 2011. Sistem ini bertujuan untuk memberikan standar pengetahuan Operation mengenai Keamanan Pangan yang lebih baik dan benar. Selain itu, sebagai pengawasan mutu restoran yang merupakan lini terdepan dan berhadapan langsung dengan konsumen, maka fokus pengawasan terhadap restoran tetap dilakukan melalui evaluasi CHAMPS Excellence Review (CER). Selama 2010, evaluasi CER dilakukan dengan target perolehan nilai minimum adalah 85%. Perolehan rata-rata nilai CER restoran selama 2010 adalah 87,07% dengan frekuensi rata-rata tiga kali per restoran dalam setahun.

Operation Team in KFC Indonesia. It is expected that through a good understanding of this program, restaurants' quality standards will improve from time to time. Since October 2010, 77% of 379 KFC Indonesia restaurants were FSC audited and the program will continue until 2011. The objective of the system is to provide Operation with better and correct knowledge on food safety standards. Restaurants are frontliner when dealing with customers and therefore, focus on restaurant control need to be carried out through CHAMPS Excellence Review (CER). In 2010, CER evaluation was carried out with a minimum target score 85%. The average CER score achieved in 2010 was 87.07%, with an average of three audits per restaurant in a year.

Food Standard Consultation (FSC) oleh Department Quality Assurance

Audit Food Standard Consultation (FSC)

40

41

42

43

Tinjauan Kegiatan Operasi


Review of Operation Memasuki 2010, Perseroan melihat dengan optimis bahwa kegiatan usahanya akan lebih baik dari tahun sebelumnya. Kondisi perekonomian Indonesia yang terlihat stabil dan cenderung membaik, juga kondisi politik yang mulai kondusif, memberikan harapan tahun 2010 yang lebih baik bagi Perseroan. Dalam perjalanan 2010, terjadi beberapa musibah di Tanah Air, seperti bencana banjir dan longsor di Wasior, letusan Gunung Merapi di Jawa Tengah, dan bencana gempa bumi dan tsunami di Mentawai, memberi pengaruh terhadap kegiatan Perseroan di wilayah-wilayah tersebut, namun tidak untuk waktu yang lama. Kegiatan perekonomian di wilayah tersebut cepat pulih, sehingga kegiatan Perseroan dapat berjalan seperti biasa kembali. Hal ini dapat terlihat dari pencapaian penjualan yang diharapkan. Sales Excellence Pencapaian penjualan sepanjang 2010 adalah Rp2,914 triliun - suatu prestasi yang melampaui proyeksi budget yang ditetapkan pada awalnya, yaitu Rp2,897 triliun atau pertumbuhan 18,1% lebih pertumbuhan dari tahun sebelumnya. Pencapaian Rp1 triliun pertama pada pertengahan Mei 2010, yaitu empat minggu lebih awal dari tahun sebelumnya. Sedangkan, pencapaian Rp1 triliun kedua pada pertengahan September 2010, yaitu enam minggu lebih awal dari tahun sebelumnya, sehingga sepanjang 2010 dapat dicapai Rp2,914 triliun. Bulan puasa yang jatuh pada Agustus 2010, dan dimulai pada minggu kedua, menunjukkan penurunan aktivitas penjualan hingga akhir Agustus 2010. Ini tidak seperti biasanya pada tahun-tahun sebelumnya, dimana memasuki minggu ketiga puasa aktivitas penjualan sudah kembali seperti biasanya. Hari Raya Idul Fitri pada 2010 jatuh pada minggu kedua September 2010, sehingga pencapaian penjualan maksimal tercapai hanya pada minggu akhir puasa dan dua minggu sesudah Idul Fitri. Kekuatan brand KFC yang terus tumbuh melalui kepercayaan konsumen dapat terlihat dari waktu ke waktu, juga di sepanjang 2010. Same-store sales (SSS) meningkat sebesar 10,3%, dan untuk Same-store transaction (SST) meningkat sebesar 5,2%. Wilayah Jawa Tengah yang kembali terkena musibah bencana letusan Gunung Merapi pada Oktober 2010, dimana dampak letusannya Entering the year 2010, the Company looked ahead with clear optimism that business this year would be better than the previous year. The Indonesian economy was stable and stronger, and the political condition was quite condusive, giving hope for a better year for the Company. During the year, a number of disasters hit the country, such as the landslide and flood in Wasior, the eruption of Gunung Merapi in Central Java, and the earthquake and tsunami di Mentawai, had impacted the business activities of the Company in these areas, but not for long. The economy quickly recovered and brought the business back as usual. As such, sales were achieved as expected.

Sales Excellence Total sales generation in year 2010 of Rp2.914 trillion was higher than the earlier projection of Rp2.897 trillion, or a 18.1% growth from the previous year.

The first Rp1 trillion sales was generated in the middle of May 2010, four weeks earlier than last year; while the second Rp1 trillion was generated in the middle of September 2010, six weeks earlier than last year, and all in all generating a total sales of Rp2.914 trillion. The fasting month started in the second week of August 2010 and generated lower sales volume until end of the month. This was rather unusual if compared to previous years, where entering the third week of the fasting month, sales activity was back to normal. The Idul Fitri holiday started in the second week of September 2010, thus, maximum sales was generated only on the last week of the fasting month and two weeks after Idul Fitri. The continuing growth of KFC brand is a strong confirmation of consumers' overwhelming confidence from year to year, as reflected again in 2010. Same-Store Sales (SSS) improved by 10.3% and SameStore Transaction (SST) strengthened by 5.2%. Central Java was again hit by disaster with the eruption of Gunung Merapi in October 2010. Although the disaster affected almost all parts of Central Java, the

44

dirasakan di hampir semua kota di Jawa Tengah, tetapi dampaknya tidak berlangsung lama, seperti terlihat dari pertumbuhan SSS sebesar 10,63% dan SST sebesar 6,87%. Sedangkan, untuk wilayah Jawa Timur yang pada tahun sebelumnya sudah memperlihatkan p e m u l i h a n e ko n o m i , pad a 2 0 1 0 m as i h memperlihatkan kenaikan SSS sebesar 5% dan SST sebesar 1,5%. Pencapaian SSS juga didukung oleh kontribusi dari image enhancement sejumlah restoran yang sudah berjalan lima tahun dengan interior yang menarik, dan sarana pendukung lainnya yang ternyata sangat diminati, seperti sarana outdoor yang memberi kemudahan bagi konsumen yang ingin merokok pada saat selesai bersantap di KFC. Dengan bertambahnya restoran KFC bertipe freestanding dan in-line, yang dioptimalkan dengan buka lebih awal dan tutup lebih malam dari jam operasional yang telah ditetapkan, dan bertambahnya restoran yang beroperasi 24 jam, dengan pertimbangan yang lebih matang, sehingga operasional tengah malam jelang pagi dapat meraih penjualan yang optimal. Didukung penampilan sebagian restoran yang direnovasi dengan desain yang menarik dan inovasi pada interior, membantu Perseroan mencapai keberhasilan-keberhasilan dalam pencapaian penjualan, transaksi, store performance seperti CMS dan store audit menjadi lebih baik.

damage did not last long, as reflected in the growth of SSS by 10.63% and SST by 6.87%. East Java, on the other hand, demonstrated slow economic recovery compared to the previous year with SSS growth of 5% and SST growth of 1.5%. SSS growth was contributed by image enhancement activities to restaurants already in operation for five years to look modern with trendy interior and other facilities, such as outdoor seating, which is especially convenient to customers who enjoy smoking after meal at KFC restaurant.

With the opening of more free-standing and in-line types of KFC restaurants, where business hours can be optimized by opening earlier and closing later than the normal business hour, and restaurants opened for 24 hours with cautious consideration, sales generation is optimized to include sales during midnight hours. The trendy and modern looking restaurant's interior design contributed positively in driving sales, transaction, store performance in CMS, and better store audit.

Layanan Pesan Antar

Layanan Pesan Antar yang bertambah dengan pesat untuk memenuhi keinginan konsumen menggunakan layanan ini, dan dukungan dari HD Call Center 14022 yang sudah nasional, memperlihatkan peningkatan pesanan dengan layanan ini, khususnya pada jam sibuk makan siang dan makan malam, juga pada bulan

The rapid growth of Home Delivery (HD) service to meet customers' needs, and the increasing use of the nationwide HD Call Centre 14022, especially during lunch and dinner time, fasting month, and peak season, have prompted the Company to respond and anticipate the condition by engaging the service of

45

puasa dan bulan-bulan sibuk, sehingga Perseroan melakukan antisipasi dengan menggunakan outsourced rider khusus untuk jam sibuk. Pada 2010, layanan Pesan Antar memperlihatkan kenaikan penjualan sebesar 40% lebih dan kenaikan transaksi sebesar 30% lebih, sehingga kontribusi terhadap total penjualan naik menjadi 7% lebih dari tahun sebelumnya. Jaringan layanan HD Call Center 14022 masih terus ditingkatkan dan diperbaiki, namun minat konsumen untuk menggunakan layanan Pesan Antar sebagai alternatif terus meningkat. Pertumbuhan total penjualan juga berasal dari pengembangan restoran menjadi 398 gerai di akhir 2010, yang berarti bertambah 30 gerai di sepanjang 2010. Sebagian besar restoran yang dibuka pada 2010 adalah free-standing yang dapat memberikan kontribusi penjualan yang lebih besar, walaupun sebagian besar restoran dibuka pada kwartal ke-4 2010, karena memerlukan persiapan yang lebih panjang dalam pengurusan perijinan dan permasalahan dengan ketersediaan listrik. Pertumbuhan penjualan 2010 juga didukung oleh layanan Pesan Antar, Pesta Ulang Tahun, Pesanan Besar, Chaki Club, dan Bazaar. Pertumbuhan penjualan layanan Pesan Antar seperti yang dijelaskan di atas disebabkan penambahan restoran dengan layanan Pesan Antar sebanyak 34 gerai di tahun 2010. Layanan HD Call Center 14022 untuk layanan Pesan Antar, yang dimulai sejak dua tahun lalu, selain untuk memenuhi permintaan konsumen yang sering bepergian dari satu kota ke kota lainnya, sehingga sulit untuk mengingat begitu banyak nomor layanan yang ada, juga untuk menarik konsumen baru. Terlihat peningkatan transaksi yang cukup besar, terutama pada jam sibuk makan siang dan makan malam. Penjualan dari layanan Pesanan Besar meningkat sebesar 23% dan jumlah pesanannya meningkat sebesar 12% lebih dibandingkan tahun sebelumnya. U n t u k Pesta U l a n g Ta h u n , d e n ga n te r u s ditingkatkannya jenis dan kualitas premium, penjualan dari Pesta Ulang Tahun meningkat 30% lebih, dan jumlah acara meningkat 19% lebih, membuktikan KFC adalah pilihan bagi konsumen untuk anak-anaknya merayakan ulang tahun. Program insentif yang diberikan kepada RM yang memegang restoran kategori super dan flagship tetap berjalan, karena ini bertujuan memberikan motivasi bagi mereka dan rekan RM lain yang memegang restoran kategori large, medium, dan small. 46

outsourced rider at these busy periods. In 2010, HD sales grew by more than 40% and HD transaction grew by more than 30%, contributing more than 7% from the previous year. The HD Call Centre 14022 network is constantly under further improvement, but the growing needs of customers to use this service as an alternative are overwhelming.

The total sales growth was also contributed by the additional 30 outlets opened during the year 2010, bringing a total of 398 outlets by year-end. Most of the outlets opened in 2010 were free-standings for the purpose of driving optimum sales contribution, despite the fact that most of the outlets were opened only in 4th quarter of 2010 due to longer time required for license and permit process, as well as problem in the availability of power supply. Other significant contributors to the total sales growth in 2010 were Home Delivery (HD), Birthday Party, Catering, Chaki Club, and Bazar activities. The rapid growth in HD sales was due to new openings of services in 34 restaurants. The Call Centre 14022 was launched two years ago in response to the need of customers' with high frequency of travelling from one place to another, customers with difficulty in remembering so many telephone numbers, and for attracting new customers. Transaction increased significantly, especially during lunch and dinner hours.

Catering sales in large quantity grew by 23% and the number of orders increased by more than 12% compared to last year. The quality of Birthday Party service and premiums was improved, thus contributing more than 30% growth to Birthday Party sales. The number of events grew by more than 19%, indicating KFC as customers' choice for the place to celebrate children's birthday. The program that gives incentive to RMs of super and flagship restaurant category is still being carried out to motivate RMs of large, medium, and small restaurant category. The appointment of RM to lead a super and flagship restaurant category is more selective. These

Penempatan RM di restoran kategori super dan flagship lebih selektif. Melihat operasional restoran kategori super dan flagship, diperlukan kemampuan seorang RM dengan kepemimpinan yang kuat, loyal, dan penuh tanggung jawab. Pemberian insentif ini terlihat efektif karena RM terpacu untuk semakin meningkatkan penjualan dan mempertahankannya, dan bagi RM di restoran lain berusaha meningkatkan penjualannya agar dapat naik tingkat menjadi restoran kategori super .

restaurant categories would need a manager with strong leadership, loyal, and responsible. The incentive program has been effective because RMs of these restaurant types are motivated to build up sales, then maintain the sales level. Similarly, RMs in other types of restaurant are motivated to increase their efforts to grow sales volume required for upgrading their restaurant to super category.

Peserta Champion Club KFC Indonesia 2010

Kontrol Keuangan Perseroan melakukan kontrol keuangan secara ketat agar peningkatan penjualan tidak diikuti dengan peningkatan biaya. Ini sudah dilakukan sejak tahuntahun sebelumnya untuk beberapa item biaya, seperti biaya tenaga kerja di tingkat restoran menggunakan sejumlah tenaga kerja tertentu hanya untuk hari kerja (Senin s/d Jumat), sedangkan untuk hari Sabtu, Minggu, dan hari libur menggunakan tenaga kerja paruh-waktu. Demikian juga pada pemakaian listrik, air, telepon, dan gas LPG yang terus mengalami peningkatan harga. Untuk efisiensi pemakaian listrik, sudah dilakukan pengurangan daya listrik di restoran, baik yang dibuka sebelum 2010, maupun yang dibuka pada 2010. Daya listrik yang dibutuhkan sudah disesuaikan, namun karena keterbatasan daya listrik yang tersedia di beberapa wilayah, sebagian restoran yang buka dikenakan tarif multi-guna dengan biaya yang lebih mahal dari tarif biasanya.

Financial Control The Company continues to emphasize the importance of strong financial controls in order to assure that increase in sales is not always followed by increase in cost, except for variables. Driven by this measure of efficiency, some cost items are controlled tightly such as labor cost at restaurant level by employing a specified number of restaurant crew only during weekdays (Monday to Friday) and part-time crew during weekends (Saturday, Sunday) and holidays. Similarly, in the use of restaurant utilities (electricity, water, telephone, LPG) with the rising costs. To promote efficiency on electricity consumption, power capacity in restaurants opened before 2010 as well as those opened in 2010 were re-evaluated and downgraded, if necessary. Power capacity was adjusted, however, due to electricity limitation in selected areas, some restaurants were charged using the multi-guna tariff, which costs more than the normal tariff.

47

Selain itu, untuk efisiensi, juga dilakukan zoning penerangan di restoran pada siang dan malam hari, yang sangat membantu mengurangi biaya pemakaian listrik di restoran. Hal terpenting lainnya adalah peningkatan pengawasan atas bahan baku agar optimal pemakaiannya, bukan hanya pemakaian yang sesuai prosedur, tetapi juga kontrol terhadap mutu produk siap jual, yang tujuannya adalah agar setiap tamu yang datang ke KFC selalu mendapatkan produk yang bermutu. Melalui pemeriksaan audit dari Departemen Internal Audit yang melakukan kontrol terhadap keuangan, operasi, dan persediaan barang, kontrol keuangan semakin baik. Jumlah restoran yang mencapai nilai acceptable semakin meningkat, bukti kepedulian RM terhadap kontrol restoran secara keseluruhan. Dukungan dan arahan dari manajemen senior sebagai bentuk kepedulian ikut membantu perbaikan terhadap kontrol keuangan, operasi, dan aspek lainnya. Customer Service Excellence CHAMPS tetap menjadi acuan KFC Indonesia dalam melayani konsumen. CHAMPS adalah akronim untuk memastikan kebersihan restoran (Cleanliness), keramahtamahan (Hospitality), ketepatan menerima dan menyiapkan pesanan (Accuracy), perawatan yang terbaik (Maintenance), produk bermutu tinggi setiap saat (Products), dan layanan cepat (Speed of Service). CMS (CHAMPS Management System) adalah peralihan dari CHAMPS yang digunakan oleh YRI di seluruh dunia untuk lebih meningkatkan layanan kepada konsumen. Sistem ini, yang mulai digunakan sejak dua tahun yang lalu, ditujukan untuk konsumen mendapatkan lebih dari yang diharapkan. CMS Check berfokus lebih pada keramahtamahan dalam layanan yang mengambil porsi 70% untuk layanan ini, dan pemeriksaan dilakukan dua kali setiap bulan, pada saat makan siang dan makan malam. Dambaan KFC Indonesia untuk menjadi Customer Maniacs dengan memberikan kepuasan Yum! yang tak terhingga di wajah konsumen, berhasil meraih nilai CMS 99,0 pada 2010, dengan jumlah restoran yang mencapai nilai di atas 90 sebesar 97,7%. Ini adalah hasil tertinggi yang pernah diraih oleh KFC Indonesia, bukan saja di tingkat Asia Pasifik, tetapi juga tingkat internasional. Keberhasilan ini adalah berkat

More on efficiency effort, zoning method is used in lighting restaurants at day time and night time to help reduce electricity consumption. Another important factor is control to ensure optimum use of raw materials, not only by following the procedures but also controlling the product quality, with the end in view of providing each customer coming to KFC with quality products.

Financial control has improved along with more routine audits undertaken by Internal Audit Department to control the financial, operational, and inventory aspects. More restaurants attained acceptable rating, reflecting the care and concern of RMs in the overall control of restaurants. The support and directions from senior management further encouraged better controls in finance, operation, and other aspects.

Customer Service Excellence CHAMPS is always the focus of the Company in serving customers. CHAMPS is the acronym for assuring restaurant Cleanliness, provide great Hospitality, ensure order taking and packing Accuracy, achieve a high level of Maintenance, produce consistent quality Products, and execute Speed of Service. In order to improve our services so that customers get more than their expectation, YRI has migrated from CHAMPS to CHAMPS Management System (CMS) since two years ago and has used the system in all KFC restaurants around the world to improve services to customers. CMS check is focused more on hospitable service, taking 70% of the check, and carried out twice a month, at lunch time and dinner time. Aspiring to be Customer Maniacs by putting a Yum! on customers' face, the CMS score in 2010 reached 99.0, with a total number of restaurants scored above 90 of 97.7%. This is the highest score ever achieved by KFC restaurant, not only in the Asia Pacific region, but internationally as well. This achievement is evidence of the successful implementation of WOW, a program aimed at providing services to customers more than the usual so that every customers visiting KFC received services

48

penerapan WOW, yaitu suatu program yang bertujuan meningkatkan pelayanan kepada tamu lebih daripada biasanya, sehingga setiap tamu yang datang ke KFC mendapatkan layanan yang lebih dari yang diharapkan. Kepedulian terhadap layanan yang ramah (hospitality) bertujuan untuk mempertahankan standar layanan yang prima dan ramah secara konsisten kepada konsumen, dan mendidik setiap tim restoran menjadi Customer Maniacs. Kemampuan kasir untuk menjalankan Suggestive Selling (S2) terus ditingkatkan agar kemampuan menjual menjadi lebih baik.

beyond their expectation

Concerns over hospitality in service would lead to maintaining excellent and corteous services to customers, and teaching each and every restaurant team members to be Customer Maniacs. The capability of cashiers to carry out Suggestive Selling (S2) is consistently improved to get better selling skill.

Peserta Champion Club KFC Indonesia 2010

People Capability First Program sertifikasi STAR dan ALL STAR kepada crew restoran tetap Perseroan jalankan dengan konsisten, tetapi lebih ke arah kompetensi dan konsistensi, sehingga produktivitas tiap karyawan dapat meningkat dan hasil pekerjaan menjadi l e b i h b a i k . Ke te ta p a n b a g i ka r y a wa n memperoleh ALL STAR pada akhir masa kontrak tetap be sejak tahun sebelumnya. Ini memberi dorongan semangat kepada karyawan untuk mencapainya sehingga tercipta stabilitas dan konsistensi di restoran, dan pada akhirnya dapat tercipta semangat kompetisi yang tinggi. Program teknik menjual, Suggestive Selling (S2), sudah dijalankan sejak beberapa tahun sebelumnya, bertujuan untuk menjaga konsistensi dalam melakukan teknik menjual. Semua kasir harus mendapatkan sertifikasi S2 sebagai syarat untuk menjalankan tugas kasir. Sertifikasi ini memberikan kebanggaan kepada 49

People Capability First The Company consistently provides STAR and ALL STAR crew certification programs to develop employees' capacity and capability in order to promote productivity and encourage excellent performance. The ALL STAR certification given at the end of employment contract is to encourage employees to build up operational stability and consistency, and to create high level of competition.

A selling technique, S2, has been carried out since few years ago aimed at maintaining consistency in suggestive selling. All cashiers are required to be S2-certified before they take on the cashier job. Cashiers are proud of being S2-certified since the certification is recognized by Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Indonesia. Cashiers'

kasir karena mendapat pengakuan dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Indonesia. Pengetahuan kasir dalam produk, kemampuan m e n j u a l , s e r ta te k n i k t r a d e - u p d a pat meningkatkan penjualan restoran, seperti terlihat pada peningkatan Ticket Average (TA) sebesar 4,8% pada 2010. Sertifikasi S2 juga diberlakukan kepada Management Trainee (MT) sebagai syarat untuk lulus sebagai MT. Penambahan 30 gerai pada 2010, masih d i d o m i n as i pad a l o ka s i f r e e - st a n d i n g, menunjukkan kemampuan dan kapasitas Perseroan dalam melakukan ekspansi restoran di lokasi-lokasi prima yang mendukung pencapaian hasil penjualan yang optimal, peningkatan peluang prestasi, motivasi, dan promosi kepada 30 RM, sekitar 60 lebih ARM, posisi baru untuk Shift Leader yang sangat membantu operasi restoran, 3 AM, dan sekitar 1.000 lowongan kerja yang tersedia untuk karyawan restoran. Ini memperlihatkan hasil dari pengalaman kerja dan kerjasama tim di Operation, Human Resources, dan Training dalam menyiapkan tenaga kerja yang dibutuhkan dalam waktu yang cukup sebelum pembukaan restoran baru. Operational Excellence Dengan CMS sebagai program dasar organisasi, Perseroan tetap berfokus pada pelaksanaan Run Great Restaurants dengan benar dan konsisten, seperti yang diuraikan sebagai berikut: Program Development Champion yang dijalankan dengan konsisten untuk karyawan team member di restoran, dan workshop Leading a Restaurant yang dijalankan untuk karyawan staff seperti RM dan ARM yang dipandu oleh perwakilan dari YRI. Workshop Leading Multi Restaurant yang harus diikuti oleh semua calon AM sebelum dipromosikan sebagai AM. Workshop ini diberikan kepada semua AM dan ROM, sehingga ROM harus memberikan materi workshop ini pada saat mendapatkan promosi AM baru. Customer Satisfaction Survey (CSS) sebagai pengganti Customer Evaluation Review (CER), sejalan dengan pergantian CHAMPS ke CMS, yang dilakukan oleh pihak ketiga sebagai konsultan.

knowledge in products, selling skill, and trade-up techniques can actually increase sales as reflected in Ticket Average (TA) increased by 4.8% in 2010. The certification is also required for passing Management Trainee (MT) position.

The net increase of 30 outlets in 2010 focused on free-standing locations, reflected the Company's capability and capacity in supporting aggressive store expansion in prime locations with optimum sales. This added more opportunities for employee recognition and motivation to 30 RMs, some 60 ARMs, new Shift Leader position to support Operation, 3 AMs, and some 1,000 restaurant employee positions available. This is a demonstration of a team work involving Operation, HR, and Training in manpower planning at sufficient lead time prior to new restaurant opening.

Operational Excellence In view of CMS as the fundamental program within the organization, the Company continued its focus on implementing Run Great Restaurants properly and consistently, as supported by the following initiatives: Putting Development Champion program into practice by restaurant team members, and Leading a Restaurant workshop organized by YRI for staff employees such as RMs and ARMs.

Leading Multi Restaurant workshop for all trainee AMs before they are promoted to AM position. The workshop is given to all AMs and ROMs; and ROMs have to give this workshop material when a new AM is Appointed. Employing third party Customer Satisfaction Survey (CSS) in replace of Customer Evaluation Review (CER), is in line with the migration of CHAMPS to CMS.

50

Memberikan apresiasi kepada RM terbaik dan diperkenalkan dalam kegiatan Champions Club yang diadakan oleh YRI. Pada 2010, Perseroan tidak berpartisipasi dalam kegiatan The CHAMPS Challenge Asia Pacific disebabkan kesibukan untuk fokus pada program WOW sebagai program internal Perseroan. Keberhasilan program WOW terlihat dari pencapaian CMS untuk 2010, dimana Perseroan mendapatkan hasil CMS tertinggi, bukan hanya di tingkat Asia Pasifik, juga di tingkat internasional. Puncak dari kesemuanya, Perseroan mendapatkan penghargaan Customer Mania Award 2010.

Giving appreciation to the Company's best performing RMs and introducing them into Champions Club. The Company did not participate in the 2010 Asia Pacific CHAMPS Challenge due to the Company's busy agenda to focus on an internal program, WOW. The success of the program was reflected in the achievement of the highest CMS score, not only in Asia Pacific regions but internationally. To top it all, the Company received Customer Mania Award 2010.

Customer Mania Award 2010

Balance Score Card (BSC) adalah bagian yang tak terpisahkan dalam mewujudkan Operational Excellence dari tingkat restoran hingga jajaran manajemen senior. Ini adalah tahun ke enam pelaksanaannya dan terus ditingkatkan dengan fokus pada keramahtamahan, kontrol keuangan, pencapaian target penjualan dan target lainnya yang harus dicapai oleh restoran. Untuk AM dan ROM, pencapaian BSC ditambahkan dengan pencapaian CER yang dilakukan oleh Departemen QA. Beat Year Ago (BYA) sebagai alat ukur untuk menetapkan tahun ini lebih baik dari tahun lalu dalam pencapaian penjualan untuk sss, pada 2010 diubah menjadi Raise the Bar Award yang mengukur keberhasilan pencapaian CMS, dan digunakan oleh Perseroan untuk menetapkan keberhasilan tim restoran dan Perseroan. Tim restoran yang berhasil pada 2010 adalah 3 AM di wilayah Jabodetabek dan 1 AM di wilayah Medan. Konsistensi dan semangat tinggi adalah faktor utama dalam menjalankan strategi-strategi dan kebijakankebijakan yang ditentukan.

Balance Score Card (BSC) is an inseparable tool for achieving Operational Excellence from the restaurant level up to the senior management level. This year was its 6th year of implementation and has been improving continuously focusing on hospitality, strong financial controls, and other targets to be achieved by restaurants. For AMs and ROMs, BSC score should be added with the CER achievement from QA Department. Beat Year Ago (BYA) is a measurement tool to evaluate on this year's performance in comparison with last year, in terms of SSS, however, in 2010 BYA was changed to Raise the Bar Award, which measure CMS achievement and used by the Company to evaluate the success of restaurant team and the Company. The successful restaurant teams in 2010 were 3 AMs in the Jabodetabek area and 1 AM in Medan. Consistency and drive are key factors in executing strategies and policies set by the Company.

51

Tinjauan Kinerja Keuangan


Financial Overview Aktiva Total harta Perseroan meningkat 18,7% dari Rp1,041 triliun pada 2009 menjadi Rp1,236 triliun pada 2010, sebagai hasil pertumbuhan pembangunan secara terus menerus. Aktiva tidak lancar meningkat Rp145,1 milyar atau 27,2% pada 2010, sebagai hasil investasi pembukaan sejumlah gerai baru dan renovasi sejumlah gerai yang sudah beroperasi sebelumnya, sementara aktiva lancar meningkat meningkat Rp49,5 milyar atau 9,7% pada tahun yang sama. Diakibatkan oleh tekanan inflasi dan pertumbuhan pengembangan yang terus berkelanjutan, arus kas masuk bersih yang dihasilkan pada tahun ini sebesar Rp0,19 milyar cukup rendah dibandingkan dengan arus kas masuk bersih yang dihasilkan pada 2009. Kewajiban Total kewajiban meningkat Rp32,1 milyar atau 8,0% dari Rp402,3 milyar pada 2009 menjadi Rp434,4 milyar pada 2010. Kewajiban lancar naik hanya sebesar Rp6,0 milyar atau 1,9%, dan dengan peningkatan pada aktiva lancar, current ratio secara dramatis naik dari 158,6% pada 2009 menjadi 170,8% pada 2010. Perbandingan hutang jangka panjang dengan ekuitas naik dari 12,8% pada 2009 menjadi 13,4% pada 2010, pada dasarnya disebabkan oleh kenaikan kewajiban pajak tangguhan dan provisi tambahan untuk imbalan kerja. Penjualan Perseroan kembali memecahkan rekor penjualan sebesar Rp2,914 triliun atau pertumbuhan penjualan sebesar 18,7% dibandingkan dengan Rp2,454 triliun pada 2009. Pada tahun ini, Perseroan berhasil melampaui angka Rp1 triliun rupiah pertama pada bulan Mei, dan angka Rp1 triliun rupiah kedua pada bulan September. Kontribusi terhadap total pertumbuhan penjualan 18,7% adalah 12,6% kenaikan pada transaksi, dan 5,4% kenaikan pada ratarata belanja, yang terutama berasal dari kenaikan harga jual. Berdasarkan SSS, penjualan meningkat sebesar 10,3%, kontribusi dari transaksi 5,2%, sementara rata-rata belanja 5,5%. Assets The Company's total assets increased by 18.7% from Rp1.041 trillion in 2009 to Rp1.236 trillion in 2010, as a result of its continuous development growth. Noncurrent assets increased by Rp145.1 billion or 27.2% in 2010 resulting from investments in new outlets and major renovations of existing outlets, while current assets increased by Rp49.5 billion or 9.7% in the same year. Due to inflationary pressures and sustained development growth, the net cash inflow generated during the year of Rp0.19 billion was quite low compared to the net cash inflow generated in 2009.

Liabilities Total liabilities increased by Rp32.1 billion or 8.0% from Rp402.3 billion in 2009 to Rp434.4 billion in 2010. Current liabilities increased only by Rp6.0 billion or 1.9%, and coupled with the improvement in current assets, current ratio dramatically improved from 158.6% in 2009 to 170.8% in 2010. Long term debt to equity increased from 12.8% in 2009 to 13.4% in 2010 basically due to the increase in deferred tax liabilities and additional provision for employee benefits.

Sales The Company generated another record-breaking sales revenue of Rp2.914 trillion or 18.7% growth compared to the Rp2.454 trillion in 2009. This year, the Company broke the first trillion Rupiah mark in the month of May, and second trillion Rupiah mark in the month of September. Contributing to the total system sales growth of 18.7% was the 12.6% increase in transactions and 5.4% increase in ticket average, attributed mainly to the increase in selling prices. On same-store sales, sales growth was 10.3%, transaction contributed 5.2% increase, while ticket average 5.5%.

52

Beban Pokok Penjualan Beban pokok penjualan meningkat 29,1% dari Rp986,5 milyar pada 2009 menjadi Rp1,273 triliun pada 2010, dan sebagai persentase terhadap penjualan meningkat sebesar 3,5 basis poin dari 40,2% pada 2009 menjadi 43,7% pada 2010, terutama karena adanya tekanan inflasi. Dengan kenaikan pada beban pokok penjualan ini, hasil dari kenaikan penjualan sebesar 18,7% tidak sepenuhnya terefleksi pada laba kotor, sehingga mencatat kenaikan hanya sebesar Rp172,6 milyar. Beban Usaha Beban usaha meningkat hampir 15,3% dari Rp1,247 triliun pada 2009 menjadi Rp1,437 triliun pada 2010, dan sebagai persentase terhadap penjualan menurun sebesar 1,5 basis poin dari 50,8% pada 2009 menjadi 49,3% pada 2010. Peningkatan terjadi di hampir semua beban usaha, terutama disebabkan oleh tekanan harga sebagai dampak dari inflasi, dengan kontribusi kenaikan terbesar pada biaya perbaikan dan perawatan gedung, promosi dan beban penjualan, listrik, telepon, air, LPG, dan imbalan kerja. Pendapatan / Beban Lain-Lain Pendapatan yang diperoleh dari insentif yang terkait dengan perjanjian pengadaan dan dana pemasaran mencatat kenaikan luar biasa selama tahun ini sebesar hampir empat kali dibandingkan tahun sebelumnya. Pendapatan ini, bersama dengan pertumbuhan dari home delivery fee, serta kenaikan bunga dari investasi dana-dana yang menganggur, menghasilkan kenaikan yang dramatis terhadap pendapatan bersih lainnya. Tanpa hutang jangka panjang, kecuali fasilitas overdraft, beban bunga menurun lebih dari setengahnya sepanjang tahun.

Cost of Goods Sold Cost of sales in absolute amount increased by 29.1% from Rp986.5 billion in 2009 to Rp1.273 trillion in 2010, while as a percentage of sales increased by 3.5 percentage points from 40.2% in 2009 to 43.7% in 2010, primarily due to inflationary pressures. With this increase in cost of sales, the flow thru from sales revenue increase of 18.7% was not fully realized in gross profit, thus registering an increase of only Rp172.6 billion.

Operating Expenses Operating expenses increased by almost 15.3% from Rp1.247 trillion in 2009 to Rp1.437 trillion in 2010, but as a percentage of sales decreased by 1.5 percentage points from 50.8% in 2009 to 49.3% in 2010. Most expense items increased in absolute amount during the year primarily due to cost pressure driven by inflation with building repairs & maintenance, promotion & selling expenses, utilities (electricity, telephone, water, LPG), and employee benefits registering the highest increases. Other Income / Expenses Income derived from incentives related to supply agreement as well as from marketing fund registered a tremendous increase during the year of almost four times compared to the previous year. This major item together with the growth on home delivery fee as well as the increase in interest resulting from investment of idle funds resulted to a dramatic increase in net other income. With no loan exposure, except the overdraft facility, interest expense dropped by more than half during the year.

53

Perkembangan Usaha
Business Development Tahun 2010 adalah tahun yang sangat luar biasa bagi perkembangan industri restoran cepat saji, brand tradisional maupun internasional. Perkembangan dan gebrakan baru dari industri restoran cepat saji yang telah ada, memacu semangat KFC Indonesia yang telah hadir sebagai pelopor restoran cepat saji di Indonesia selama lebih dari 30 tahun, untuk terus berinovasi menjadi yang terbaik. Dalam strategi usahanya, Perseroan tetap mengedepankan kenyamanan bagi konsumen yang berkunjung ke KFC agar mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan. Untuk itu, KFC Indonesia terus berinovasi dalam perkembangan setiap restorannya dan tetap konsisten dalam pengembangan usahanya. Seiring dengan perkembangan yang ada dan terus memperhatikan gebrakan-gebrakan dari berbagai jenis restoran, pada 2010 Perseroan menambah jumlah gerainya di 93 kota yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Ada 30 gerai yang dibuka pada 2010, mulai dari kota metropolitan, kota besar di berbagai pulau, dan di daerah tingkat II, antara lain: KFC Gatot Subroto, Bali. Gerai KFC ini adalah restoran bertipe free-standing dan flagship dengan dilengkapi fasilitas drive thru, arena bermain, internet corner, KFC coffee, krushers, outdoor seating, pesan antar, dan tak lupa arena untuk merayakan pesta ulang tahun. Sedangkan pembukaan restoran bertipe free-standing lainnya antara lain: KFC Kalimalang di Jakarta, KFC Adam Malik di Medan, KFC Adityawarman di Surabaya, KFC Ahmad Yani di Pontianak, KFC Setiabudi Sukawangi di Bandung, dsbnya, terus menambah keberadaan KFC di daerah-daerah tersebut. Di samping itu, Perseroan juga mengadakan pembukaan restorannya di dalam mall, antara lain: KFC Cihampelas Walk (Ciwalk) di Bandung, KFC Gandaria City di Jakarta, KFC Manado Trade Centre di Manado, KFC Jatiland di Ternate, dsbnya. The year 2010 demonstrated outstanding growth in quick service restaurant (QSR) industry, both traditional and international brands. The growth rate and breakthrough initiatives of the QSR industry had further motivated KFC Indonesia, the pioneer in the industry for over 30 years, to always be innovative to be the best. Providing comfort and unforgettable dining experience to customers visiting KFC is always the business strategy of the Company. KFC Indonesia has to keep on being innovative in building its restaurants and consistent in growing its business. In line with the present development pace and by observing innovation breakthrough by other restaurants in the industry, the Company added more outlets in 93 cities across Indonesia, from Sabang to Merauke, in 2010. During the year, there were 30 outlets opened in metropolitan cities, major and secondary cities in various islands, among others, is KFC Gatot Subroto in Bali. This outlet is a free-standing and flagship type of restaurant offering various facilities such as: drive thru, playland, internet corner, KFC coffee, krushers, outdoor seating, home delivery, birthday party. Other free-standing type of restaurants that were opened during the year, which included: KFC Kalimalang in Jakarta, KFC Adam Malik in Medan, KFC Adityawarman in Surabaya, KFC Ahmad Yani in Pontianak, KFC Setiabudi Sukawangi in Bandung, and etc., further strengthened KFC position in those areas. Additionally, the Company also opened restaurants in malls, such as: KFC Cihampelas Walk (Ciwalk) in Bandung, KFC Gandaria City in Jakarta, KFC Manado Trade Centre in Manado, KFC Jatiland in Ternate, and etc.

Free-standing Restaurant - KFC Adityawarman, Surabaya

Free-standing Restaurant - KFC Kalimalang, Jakarta

54

Perubahan yang lebih inovatif terus mengiringi pergerakan KFC Indonesia, bukan hanya dengan pembukaan restoran free-standing yang sudah terbukti menambah kenyamanan dan keleluasaan konsumen ketika mereka berada di KFC, tetapi juga konsisten memperbaharui penampilan geraigerainya, sehingga terlihat lebih segar dan menambah kenyamanan bagi konsumen yang berkunjung. Salah satu bukti nyata dari renovasi restoran yang begitu inovatif dapat ditemukan pada KFC Kawi di Malang dan KFC Lembuswana di Samarinda, yang merubah wajah dan menampilkan desain terbarunya mengikuti perkembangan yang berjalan dan memadukannya dengan standar desain restoran KFC. Dari semua itu, tidak kurang dari 50 gerai KFC yang tersebar di seluruh Indonesia telah melakukan renovasi, yang dilakukan dari satu kota ke kota lainnya, dan merubah tampilan restoran menjadi lebih segar dan menarik.

More innovative changes were employed in the activities of KFC Indonesia, not only opening more free-standing restaurants that have been proven more comfortable and flexible to customers, but also consistently renovating and rejuvenating the restaurants and turning them into fresh looking restaurants providing comfort to customers visiting KFC. The renovation of KFC Kawi in Malang and KFC Lembuswana in Samarinda were evident of these innovations in action. The restaurants had gone through image enhancements to become modern restaurants with the latest design in line with development updates and adhering to the required design standards for KFC restaurant. At least 50 KFC restaurants all over Indonesia were renovated from one city to another and turned the appearance into fresh and modern looking restaurants.

Outdoor Seating - KFC Adam Malik, Medan

Outdoor Seating - KFC Gatot Subroto, Bali

Outdoor Seating - KFC Adityawarman, Surabaya

Perkembangan pembukaan restoran KFC Indonesia terus bergerak dari waktu ke waktu, hingga pada akhir

KFC Indonesia's restaurant growth keeps rising from time to time, and by year-end 2010, the Company has

55

2010 KFC telah mengoperasikan 398 gerai. Termasuk di dalam jumlah tersebut adalah 250 gerai dengan fasilitas layanan pesan antar menggunakan satu nomor panggilan yaitu 14022 untuk layanan di seluruh Indonesia, 41 gerai dengan fasilitas drive thru, 81 gerai dengan layanan 24 jam, dan 1 unit mobile catering. Dalam jumlah tersebut juga telah diperhitungkan beberapa restoran yang telah ditutup oleh karena masa sewa berakhir, maupun menunggu lokasi yang lebih berpotensi lagi. Potensi pasar yang ada yang tersebar di berbagai daerah merupakan suatu tantangan bagi Perseroan untuk melakukan penetrasi pasar, membidik, dan menyeleksinya, dimana kesemuanya ini merupakan strategi Perseroan dalam mengembangkan usahanya. Sistem yang telah terstrukturisasi dengan pengembangan metode-metode yang disesuaikan dengan perkembangan yang ada, Perseroan mulai melakukan tahapan-tahapan nyata yang dimulai dengan pengembangan pasar (market development), pengembangan restoran (store development), dan tidak ketinggalan manajemen aktiva (asset management). Pengembangan ini saling terkait satu dengan yang lainnya dan saling bersinergi sehingga menghasilkan suatu output pengembangan yang maksimal. Dalam menerapkan sistem tersebut, tidak terlepas dari suatu proses yang dilandasi dengan kedisiplinan, yang disertai eksekusi nyata yang dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan. Langkah awal dari pengembangan pasar yang ada adalah dengan menyeleksi lokasi, dengan melihat dari berbagai aspek, mulai dari potensi usahanya dengan mempertimbangkan jumlah penduduk yang ada, mata pencarian, pusat bisnis, pengembangan demografi untuk masa yang akan datang, sampai kepada ketersediaan dan memadainya jalur Logistik. Selanjutnya adalah evaluasi terhadap pemasaran, operasional, finansiil, sampai kepada aspek teknis yang harus dipersiapkan secara terinci dan terorganisasi. Setelah merampungkan semua ini barulah diambil suatu kesimpulan apakah lokasi tersebut layak untuk dibuka usaha baru dengan membuka gerai di daerah tersebut. Langkah selanjutnya setelah penentuan lokasi, diteruskan dengan persiapan yang dimulai dengan

owned and operated 398 outlets. Out of which, 250 outlets provide home delivery facilities using one telephone line 14022 for services all over Indonesia, 41 outlets provide drive-thru services, 81 outlets provide 24-hour operation, and 1 outlet is a mobile catering service. Included in the total were some outlets that were closed down temporarily awaiting new potential better sites for relocation.

It was challenging for the Company to continuously keep track of those trade areas with business potential to perform market penetration, identification, and selection. These are parts of the Company's strategy to grow its business. With a structured system using development methods adjusted to suit the latest development, the Company started the actual process with market development, followed with store development, and finally with asset management. These systems are interconnected and synergized with one another to produce maximum development output.

In implementing the system, it is fundamental to have a set of disciplined process coupled with actual execution consistently and continuously. The initial step in market development process involves site selection, looking into various aspects from business potential by considering area population, what the population do for a living, business centers, future demographic growth, up to availability and condition of logistic distribution channel. The next step involves evaluation of marketing, operational, financial, and technical aspects that should be prepared in detailed and well-organized manner. When all the information are completed, makes a conclusion whether it is feasible or not to open a new business in the area. The next step after site selection is planning process, which basically deals with the type of outlet to build,

56

rencana tipe restoran yang akan dibangun dan diteruskan dengan perencanaan lay-out restoran, fasilitas infrastuktur, interior, dan sebagainya. Setelah perencanaan ini selesai, tahap berikutnya adalah perhitungan investasi, penjadwalan proyek, proses eksekusi, dan pelaksanaan pekerjaan di lapangan / lokasi. Setelah pekerjaan di lapangan / lokasi selesai, dilakukan supervisi dan evaluasi untuk memastikan hasilnya sesuai dengan perencanaan dan standar yang ada, maka restoran KFC tersebut siap untuk dioperasikan untuk melayani konsumen. Restoran yang selalu tampak segar dan nyaman adalah target penampilan yang harus dijaga dan dirawat secara konsisten agar kepuasan konsumen ketika berkunjung ke KFC terpenuhi, dan hal ini yang akan menjadi nilai tambah restoran KFC dibandingkan dengan restoran lainnya.

layout design planning, infrastructure and facilities planning, interior planning, and so on. After planning process is done with, it is followed by project scheduling and project execution. When the entire restaurant project is completed, supervision and evaluation is necessary to ensure it confirms with the standards before it is operationalized to serve customers.

Maintaining the fresh image of KFC restaurants and providing comfort to customers have to be consistently employed in order to provide satisfaction to customers, as it provides competitive advantage to KFC restaurants compared to other restaurants.

Internet Corner - KFC Cempaka Putih, Jakarta

Cashier Counter - KFC Km 62, Cikampek

Dalam hal meningkatkan tampilan restoran KFC yang ada, agar terus berinovasi secara konsisten dan kontinu, team pengembangan dari Perseroan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh YRI. Banyak manfaat yang diperoleh dari acara tersebut, antara lain: pengetahuan baru tentang strategi pembukaan restoran, peningkatan kemampuan, sampai dengan berbagi pengalaman dengan setiap pasar di Asia. Salah satu kegiatan yang diikuti adalah Yum! Development and Marketing Conference on 23 26 November 2010 in Marina Bay Sands in Singapore. Semua strategi dan langkah yang dilaksanakan Perseroan bertujuan untuk tetap menjaga restoran KFC menjadi restoran cepat saji yang terbaik.

In order to enhance the image of KFC restaurants and always be innovative, the Company's development team participated in the YRI's organized workshop, Development & Marketing Conference from 23-26 November 2010 in Marina Bay Sands in Singapore. The workshop was beneficial to the Company as the team was able to discover new knowledge and strategies about opening restaurant, learn ways of improving capability, share best practice with different markets in Asia.

All the strategies and measures that were executed are always focused on maintaining KFC's position as the best QSR.

57

Aktivitas Pemasaran
Marketing Activities Beragam peluncuran produk Goceng (Rp5.000) mewarnai perjalanan promosi Perseroan di tahun 2010. Produk Goceng merupakan produk terjangkau dengan harga Rp5.000 di KFC. Harga dan variasi produknya merupakan penarik konsumen berulang kembali datang ke KFC. Kesegaran bulir dari Bubble Float ditampilkan sebagai pembuka promosi Perseroan pada 2010. Hasilnya, saat bulan awal promosi, posisinya berhasil menyamai Mocha Float yang selama ini merupakan jawara minuman Goceng di KFC. The Company's promotional activities throughout the year were enhanced with numerous Goceng (Rp5,000) product launchings. Goceng menu item is a product reasonably priced at Rp5,000 in KFC. Price and product variety are the reasons customers keep coming back to KFC. The fresh bubbling of Bubble Float was launched to mark the opening of the Company's promotional activities in 2010. The early month promotion results were tie-in with Mocha Float, the champion of the Goceng drinks in KFC.

Bubble Float

Brownies Sundae

Variasi produk Goceng kemudian diperkaya dengan peluncuran Brownies Sundae. Item ice cream dipilih karena juga merupakan favorit konsumen, selain minuman Goceng. Paduan kelembutan brownies menjadikan sensasi baru ketika bersama dengan ice cream dengan topping fresh strawberry dan kerenyahan taburan biskuit coklat. Pada paruh kedua 2010, sebuah sensasi kesegaran baru lain coba diluncurkan Perseroan. Shooter, yang lekat dengan sensasi soda, merupakan pilihan bagi konsumen yang suka dengan keberanian rasanya. Semakin bertambah nikmat dengan topping ice cream dan taburan biskuit coklatnya. Gebrakan dahsyat Perseroan pada 2010 tidak sebatas pada peluncuran produk baru, tapi juga dengan melalui promosi terbatas paket Super Komplit yang merupakan gabungan Super Panas Jumbo dan menu

Adding more varieties to Goceng products was the launching of Brownies Sundae. Ice cream was chosen because it was a Goceng product and popular with customers. The softness of brownies is a new sensation when mixed together with ice cream, and fresh strawberry topping, and sprinkled with chocolate biscuit crumbs. In the second half of 2010, a new fresh sensation, Shooter, was launched. It had a similar taste with soda and was the choice of customers who love its bold taste. It was even more enjoyable with ice cream topping and chocolate biscuit crumbs. The 2010 breakthrough initiatives were not limited to new product launchings, but there were also promotion of Super Komplit, a combination of Super Panas Jumbo and a Goceng product on a limited time

58

KFC PaMer

KFC Honey Chicken

Goceng. Hanya dengan Rp15.000 konsumen dapat menikmati menu lengkap 1 ayam + 1 nasi + 1 minum + 1 produk Goceng! Untuk konsumen yang ingin tergabung dengan komunitas Hitter yang lengkap dengan beragam keuntungannya, tersedia pula paket Super Komplit Double (SP Jumbo + Goceng + CD = Rp45.000). Promosi paket lengkap ini kemudian dilanjutkan dengan Paket Meriah (4-in-1), dengan durasi yang sama yaitu sekitar dua bulan. PaMer merupakan sebuah langkah edukasi kepada konsumen untuk selalu menikmati menu lengkap 4-in-1 (ayam, nasi, minum, dan dilengkapi dengan produk Goceng) di KFC. Untuk mereka yang ingin menambah potongan ayam, juga tersedia Add-on dengan harga Rp4.545! Langkah yang terus dilaksanakan Perseroan sebagai Jagonya Ayam adalah dengan terus melakukan inovasi terhadap menu ayamnya. Perseroan mencoba mengambil peluang pasar rasa ayam goreng madu Honey Chicken, yang dapat diminati mulai dari usia anak hingga dewasa. Momentum liburan sekolah pada pertengahan tahun, kemudian diambil sebagai waktu peluncuran dari Perseroan. Walau tampil dengan ayam rasa baru, namun Perseroan tetap mengusung dua andalan rasa ayam gorengnya, Original Recipe dan Hot & Crispy Chicken. Ragam menu Goceng semakin kaya dengan peluncuran Colonels Spaghetti dengan harga Rp5.000 pada September 2010. Dalam sekejap, permintaan konsumen terhadap menu ini sangat melonjak.

offer. With only Rp15,000, customers can enjoy a complete meal consisted of 1 pc chicken + 1 rice + 1 drink+ 1 Goceng product! For customers who are interested in joining the Hitter community and enjoying its various benefits, Super Komplit Double (SP Jumbo + a Goceng Product + CD = Rp45,000) was available. The promotion activities continued on with the introduction of Paket Meriah (4-in-1) for about two months. PaMer taught KFC customers to always enjoy a complete meal of 4-in-1 (chicken, rice, drink, and a Goceng product) at KFC. Additional chicken can be obtained with Add-on at Rp4,545!

As the chicken expert, the Company has to be always innovative with its chicken products. In order to benefit from the current market opportunity of honey flavoured fried chicken, the Company introduced Honey Chicken, suitable for all segments from children to adults. The momentum of school holidays in the middle of the year was perfect timing to launch the product. This new flavored fried chicken was complimentary to the Company's core products, Original Recipe and Hot & Crispy Chicken. The launching of Colonels Spaghetti in September 2010 added more variety to the Goceng product line. There was a sharp increase in number of customers requesting for this product. Spaghetti was the answer

59

Spaghetti merupakan jawaban bagi konsumen yang ingin mengganjal perut dengan menu KFC dengan harga yang sangat terjangkau. Konsumen semakin dimanjakan ketika Perseroan meluncurkan alternatif menu mengenyangkan lainnya dengan harga Rp5.000. Bukan sekedar produk murah yang ditawarkan Perseroan; tiap menu yang diluncurkan Perseroan mempunyai sensasi keunikan tersendiri. Seperti patty crispy chicken yang membuat sensasi kerenyahan pada tiap gigitan Burger Deluxe KFC. Harga terjangkau tetap membuat konsumen untuk mendapatkan produk eksklusif dari KFC.

for customers who wish to eat something complete at inexpensive price. Customers were pampered even more when the Company launched another alternative product to enjoy at Rp5,000. The Company did not only offer cheap product; every product that was launched had its own unique sensation. KFC Burger Deluxe with patty crispy chicken was sensational in every bite. Reasonable price was offered to enable customers to have the benefit of the exclusive product from KFC.

Colonels Spaghetti

KFC Burger Deluxe

Promosi paket lengkap akhir tahun ditutup dengan paket Super Mantap. Paket tetap ini memungkinkan konsumen untuk dapat menikmati paket lengkap KFC setiap hari, sepanjang hari, tanpa batasan waktu. Setelah langkah edukasi paket lengkap dengan menu Goceng, maka diharapkan konsumen akan melengkapi menu makannya dengan pembelian menu Goceng. S e c a r a ko n s i s t e n , P e r s e r o a n j u g a t e r u s mengembangkan penjualan CD musik melalui jaringan restoran KFC. Ini merupakan lanjutan dari program KFC Music Hit List sejak tahun 2009. CD SKJ (Seniman Kota Jogja), Keci Star (KMHL volume 4), IDP (Indah Dewi Pertiwi), Album Religi dan Antique volume 2 merupakan sebagian CD yang dikeluarkan oleh Perseroan di 2010. Album IDP dengan tajuk Hipnotis, menjadi album dengan tertinggi penjualannya di KFC. Penjualannya hingga melampaui 1,2 juta keping CD.

Year-end promotion was closed with complete packaged meal Super Mantap. Customers can enjoy the permanent complete packaged meal every day, all day, for unlimited time. After introducing customers to enjoy a complete meal with a Goceng product, the Company will now expect customers to order a complete meal with a Goceng product. The Company consistently supported the music CD sales through KFC restaurant network. This was an extension of KFC Music Hit List program since 2009. The SKJ (Seniman Kota Jogja), Keci Star (KMHL volume 4), IDP (Indah Dewi Pertiwi), Album Religi, and Antique volume 2 were amongst the music CDs released by the Company in 2010. IDP album, Hipnotis, was the highest selling album at KFC. KFC successfully sold over 1.2 million copies of the CD.

60

Shooter

Album IDP bertajuk Hipnotis

Untuk memperkuat konsumen kelompok remaja, maka Perseroan juga meluncurkan CD musik dari penyanyi nasional Cinta Laura di awal 2010 dan artis Afgan yang tampil menyanyi soundtrack film layar lebar Dalam Mihrab Cinta, kerjasama dengan rumah produksi terbesar di Indonesia, Sinema Art. Album ini dimeriahkan pula dengan duet artis terkenal Dude Herlino dan Asmirandah. Sementara untuk segmen anak-anak, Perseroan merangkul 3 artis cilik, Cantik, Ceria, Cerdas atau 3C. Semua warna musik yang diangkat, merupakan penyesuaian dari keinginan pasar. Penjualan CD KFC Music Hit List ini didukung dengan beragam acara off air seperti Nge-Jam Bareng KMHL, KMHL Goes to School, serta penampilan band-band KMHL di event undangan pihak ketiga dan di televisi. Program ini diharapkan semakin menanamkan citra KFC sebagai restoran keluarga (termasuk di dalamnya remaja). Menyadari akan kekuatan sebuah komunitas, maka Perseroan kembali melanjutkan program member Hitter. Selama 2010, anggota komunitas semakin bertambah hingga mencapai lebih dari 300.000 orang. Beragam keuntungan secara konsisten disodorkan oleh Perseroan kepada anggota, seperti pemberian Wing Bucket saat ulang tahun anggota, gratis produk Goceng tiap minggu seumur hidup, gratis majalah Life Style tiap bulannya dan undian jalan-jalan ke Bali. Salah satu unit bisnis yang baru akan terus dikembangkan oleh Perseroan adalah KFC Coffee.

In order to strengthen the youth segmen of KFC customers, the Company launched early 2010 Cinta Laura's music CD, a national singer, and Afgan's soundtrack of a big screen movie, Dalam Mihrab Cinta, in colaboration with the biggest production house in Indonesia, Sinema Art. This album was supported also by two popular artists, Dude Herlino and Asmirandah, in a duet song. In the kids segment, the Company worked with three kid artists, 3C (Cantik, Ceria, Cerdas). All colours of music in the CD had been adjusted to suit market demand. The KFC Music Hit List CD sales were supported with various off air events such as: Nge-Jam Bareng KMHL, KMHL Goes to School, and KMHL bands appearances on television and at third parties' invitation. It is expected that the image of KFC as a family (including teenagers) restaurant can be further encouraged through these programs. Recognizing the power of a community, the Company continued the member Hitter program. The total number of Hitter in 2010 reached over 300,000 members. There are plenty of benefits consistently given to customers, which included: free Wing Bucket on member's birthday, free Goceng product every week for a life time, free issue of Life Style magazine every month and trip to Bali prize to win. A new business unit being continuously developed is KFC Coffee. The first KFC Coffee was opened in

61

Lokasi pertama KFC Coffee adalah Jimbaran, Bali pada akhir 2008. Kemudian merambah ke Jakarta dan kota besar lainnya, hingga telah mencapai lebih dari 30 gerai. Sebagai langkah awal, menu yang ditawarkan KFC Coffee lebih berfokus pada menu minuman coffee. Permintaan menu ringan atau snack dari KFC Coffee terjawab ketika Perseroan meluncurkan produk baru, Molten Cake, pada akhir 2010. Cake ini diberikan kepada konsumen dengan melakukan pembelian produk di KFC Coffee. Promosi gratis ini kemudian berhasil menaikkan transaksi dan penjualan KFC Coffee. Beragam fasilitas juga diberikan KFC Coffee untuk memanjakan konsumennya. Salah satunya adalah dengan jaringan internet gratis atau free wi-fi. Untuk jaringan restoran 24 jam, Perseroan memberikan aktivitas tambahan yang bertujuan mengikat hati konsumen. Salah satunya, dengan program Nge-Jam dan Nonton Bareng. Untuk meramaikan, maka digelar pula hadiah kuis untuk penonton NoBar seperti motor dan LCD TV. Lebih dari 50 gerai KFC menjalankan program NoBar ini. Ke depan, kegiatan malam hari semacam ini akan terus digulirkan, untuk menaikkan transaksi dan penjualan restoran 24 jam.

Jimbaran in Bali at the end of 2008. The first opening was followed by more than 30 openings in other major cities. During its introduction, KFC Coffee offerred menus that were focused more on coffee drinks. The need for a complimentary snack item at KFC Coffee was responded when the Company launched a new product, Molten Cake, at the end of 2010. This cake was given away for free to customers buying a product at KFC Coffee. The free promotion had successfully increased transaction and sales of KFC Coffee. There are many other facilities offerred by KFC Coffee to its customers, such as: free use of internet network or free wi-fi.

In support to its 24-hour restaurant network, the Company provided additional services to pamper its customers, such as: Nge-Jam and Nonton Bareng. In order to spice up these events, prizes such as: motorbike and LCD TV were put up for grabs. There were around 50 KFC restaurants participated in these events. This kind of night time program will continuously be carried out in the future in order to increase transaction and sales of 24-hour restaurants.

Kegiatan Nonton Bareng di KFC Sam Ratulangi, Makassar

62

Pemasaran untuk Konsumen Anak Perseroan membuka Pemasaran untuk Konsumen Anak dengan promosi premium Looney Tunes on Space pada triwulan ke-1 pada 2010. Dilanjutkan dengan tokoh Ben 10, Avatar, The Last Benderner, dan DC75 dengan 4 karakter super hero, yaitu: Superman, Batman, the Flash, dan Wonder Woman. Perseroan sengaja mengangkat tokoh kartun yang terkenal untuk membantu menaikkan angka penjualan premium. Selain premium tokoh kartun terkenal, Perseroan juga berusaha mengangkat sisi edukasi kepada konsumen anak melalui peluncuran Buku Dongeng KFC, menjelang akhir 2010. Pengembangan paket pesta juga dilakukan oleh Perseroan melalui Khitanan Fiesta dan Farewell Party. Kedua paket pesta ini memberikan hadiah khusus seperti halnya paket pesta ulang tahun anak. Untuk menjawab permintaan konsumen, Perseroan juga meluncurkan paket ulang tahun dengan harga sangat terjangkau di KFC, yaitu dengan memisahkan paket souvenir dan makanan. Dengan demikian, konsumen tetap dapat melaksanakan pesta ulang tahun di KFC dengan harga terjangkau.

Kids Marketing At the opening of kids marketing in the 1 quarter of 2010, the Company featured Looney Tunes on Space premium promotion. The promotion was followed by other characters such as: Ben 10, Avatar, The Last Benderner, and DC75 with four super hero characters: Superman, Batman, the Flash, and Wonder Woman. Famous cartoon characters were used intentionally to help increasing premium sales. Other promotion apart from the famous cartoon characters was an attempt of the Company to promote education aspect to kids customers by the launching of KFC Story Book at the end of 2010. The Company upgraded its party package offer through Khitanan Fiesta (circumcision celebration) and Farewell Party. Both party package offers provided kid customers with presents just like birthday party package. In response to customers' need, the Company also provided birthday party package very reasonably priced in KFC, by separating souvenir package from food. This way, customers can still celebrate birthday party at KFC at affordable price.
st

Khitanan Fiesta

Farewell Party

Dari tahun ke tahun, Perseroan melalui Divisi Kids menggulirkan berbagai program menarik bagi konsumen usia anak, terutama bagi para anggota Chaki Kids Club (CKC). Pada 2010, CKC terus mengembangkan program Chaki Exclusive Class (CEC) dengan menambah jumlah dan jenis kelas, serta ragam materi pelajaran. T idak seperti tahun sebelumnya, pada tahun ini kelas CEC lebih variatif dengan hadirnya kelas khusus bagi anak usia preschool dan kelas usia teenager (usia antara dan remaja). Ditambah pula jenis kelas baru lainnya

Every year, the Company through its Kids Division, embarks on programs most appealing to kid customers, particularly members of the Chaki Kids Club (CKC). During the year, CKC continuously developed the Chaki Exclusive Class (CEC) by adding more classes and types, as well as subject varieties. Unlike in the previous year, CEC classes this year had more variety of classes with the opening of pre-school and teenager age groups. Other new classes were added covering subjects other than those taught in school such as: drum class, in colaboration with Studio

63

dengan materi di luar pelajaran sekolah, seperti kelas drum, yang merupakan hasil kerjasama dengan Studio Drum Gilang Ramadhan di wilayah Jawa Tengah dan Makassar, serta kelas traditional dance, dan lain sebagainya.

Drum Gilang Ramadhan in Jawa Tengah dan Makassar, traditional dance class, and etc.

Lomba Koko & Cici

Dance Competition

Program Divisi Kids yang disesuaikan dengan kondisi pasar anak saat ini dapat terlihat dari berbagai kegiatan yang bersifat tematik, antara lain: perayaan hari besar nasional umat beragama, seperti: Lomba Koko & Cici pada saat perayaan Tahun Baru Imlek, Story Telling Natal untuk umat Kristiani dalam perayaan Natal, dan Story Telling Ramadhan untuk umat muslim dalam perayaan Idul Fitri. Tak hanya itu, Divisi Kids juga menggelar berbagai acara guna memeriahkan hari besar nasional, seperti: Perayaan 17 Agustus dan Lomba Busana Daerah di Hari Kartini. Dengan memanfaatkan animo masyarakat terhadap kegiatan yang bersifat modern, Divisi Kids meluncurkan program Dance Competition yang digelar di seluruh Indonesia. Salah satu ketentuan Dance Competition adalah tarian yang dibawakan harus diiringi dengan lagu dari penyanyi cilik, Umay. Hal ini merupakan strategi pemasaran yang jitu dalam memasarkan album perdana Umay. Pada 2010, CKC juga mengembangkan program Corporate Social Responsibility (CSR) melalui program edukasi Chaki Peduli Lingkungan dan Chaki Goes to School with Police. Tujuan dari kegiatan ini antara lain mengenalkan kepada anak sejak dini akan pentingnya menjaga lingkungan serta memahami peraturan lalu lintas yang ada.

The Kids Division Programs were updated with the current kids market condition as can be seen in various themes launched such as: Lomba Koko & Cici (Koko & Cici Competition) in celebration of Chinese New Year, Christmas story telling for christians in celebration of Christmas, and Ramadhan story telling for moslem in celebration of Idul Fitri. Additionally, Kids Division also launched various programs to make national holidays more colorful such as: 17 August Independence Day celebration and Lomba Busana Daerah (Local Culture Costume Competition) on Kartini Day. Taking advantage of the market's preference to modern activities, Kids Division launched Dance Competition nationwide. One of the rules of the competition is to perform a dance along with any of Umay's (a kid artist singer) songs. It is a smart marketing strategy to sell Umay's first song album.

In 2010, CKC also developed Corporate Social Responsibility (CSR) program by means of promoting educational programs such as: Chaki Peduli Lingkungan and Chaki Goes to School with Police. One of the objectives of the programs is to introduce to kids from the early age of the importance of protecting the environment and understanding traffic regulations.

64

Chaki Peduli Lingkungan

Program Chaki City Tour juga dilaksanakan berkala dalam rangka mengisi waktu para anggota CKC pada musim liburan sekolah dengan mengunjungi tempattempat wisata edukatif, seperti: Taman Wisata Matahari, Taman Safari, dan Hutan Wisata Kaliurang. Dalam kegiatan ini, para peserta juga dapat mengikuti aktivitas lainnya, seperti: outbound dan bermain bersama.

Chaki City Tour program is periodically organized in order to fill up CKC members' times during school holidays by educative sightseeing to places of interest, such as: Taman Wisata Matahari, Taman Safari, and Hutan Wisata Kaliurang. During these activites, CKC members can also enjoy other activities such as: outbound and games.

Chaki City Tour

65

Premium Karakter Super Hero

Playland - KFC Kalimalang, Jakarta

66

Prospek Usaha
Business Outlook Tahun 2010 merupakan tahun yang optimistis bagi Indonesia. Kinerja perekonomian Indonesia menonjol daripada negara-negara regional lainnya di tengah pemulihan global yang sangat lemah, dimana krisis keuangan global berdampak pada perekonomian yang terhenti sama sekali di beberapa negara berkembang dan pemulihan yang berjalan sangat lamban di beberapa negara berkembang lainnya. Indonesia kembali membuktikan daya tahan yang tangguh terhadap dampak krisis ekonomi dan tetap terlindung dari kondisi eksternal yang tidak menentu. Perhatian dan minat yang semakin tinggi terhadap perkonomian Indonesia terus mendorong masuknya aliran modal asing yang semakin menggerakkan pertumbuhan ekonomi yang didukung oleh konsumsi domestik yang kuat. Hanya selama tiga kwartal pertama 2010, investasi langsung asing melebihi tiga kali lipat dibandingkan periode yang sama di 2009, dan bersama dengan aliran modal dari pasar keuangan mencatat record tertinggi US$23 milyar, atau sekitar 3% dari total perekonomian keseluruhan. Pemerintah sejauh ini berhasil menjaga apresiasi rupiah tetap stabil pada Rp9.000 per US dollar sepanjang tahun. Perdagangan eksternal mencatat peningkatan yang luar biasa pada 2010 dengan impor dan ekspor yang melambung tinggi. Pertumbuhan ekspor dicapai oleh hampir semua komoditas ekspor karena permintaan kuat dari China dan India yang sangat giat dalam ekspansi perekonomian di kedua negara tersebut dan kebangkitan kembali industri pembuatan mobil di Amerika Serikat. Setahun sebelumnya, dunia perbankan masih dalam proses pemulihan dari dampak krisis keuangan pada 2008 dengan pertumbuhan satu digit 9,6%, tetapi 2010 akan dikenang sebagai tahun yang spektakuler bagi dunia perbankan. Pertumbuhan tahunan untuk pinjaman industri perbankan berlipat ganda menjadi 21,9% pada September 2010, sementara laba terdorong naik menjadi 3% dari 2,6% setahun sebelumnya. Meskipun dengan pencapaian yang baik ini, tahun 2010 bukannya tanpa tantangan-tantangan dalam perekonomian domestik. Hasil panen yang anjlok karena iklim buruk mendorong naik harga kebutuhan pangan pada pertengahan tahun dan lonjakan harga beras pada akhir tahun. Hasil pertanian yang menurun berdampak pada inflasi, khususnya bagi masyarakat miskin. Melangkah ke depan, demikian pula 2011 akan menjadi tahun yang baik bagi perekonomian Year 2010 was a very optimistic year for Indonesia. Indonesia's economic performance stood out within the region amidst the backdrop of a muted global recovery, where some developed countries still at standstill and some recovering at a snail pace from the effects of the global financial crisis. Indonesia has again proven its resiliency to the impact of economic crisis and remains well-shielded against external volatilities.

With the rising interest in Indonesian Economy, foreign capital inflows kept coming fueling real economic growth supported by robust domestic consumption. During the first three quarters of 2010 alone, foreign direct investment more than tripled compared to the same period in 2009, and together with financial market capital inflows reached a record high of US$23 billion, around 3% of the size of the economy. Government had so far manage to keep rupiah's appreciation stabilizing at Rp9,000 per US dollar during the year. External trade registered a tremendous improvement in 2010 with both imports and exports rebounding vigorously. Export growth was achieved by almost all export commodities with strong demand from China and India due to robust economic expansions and the revival of car production in the US. A year earlier, banks were still recovering from the effects of the 2008 global financial crisis growing at a single digit of 9.6%, but 2010 is remembered as a spectacular year for banks. The industry's loan growth doubled to 21.9% by September 2010 on year-on year basis, while profits nudged up to 3% from 2.6% a year earlier.

Despite this respectable achievement, year 2010 has not been without domestic economic challenges. Low harvest yield due to weather-related problems pushed food prices up in mid-year and rice prices rising towards the end of the year. This reduced agricultural output created an inflationary effect, particularly felt by the poor. Going forward, the year 2011 would be another very good one for the Indonesian economy as many

67

Indonesia sebagaimana diprediksi oleh kalangan ekonom dengan pertumbuhan 6,2%. Investasi bersama dengan konsumsi domestik yang kuat diharapkan dapat memicu pertumbuhan di 2011. Sampai tercapainya pertumbuhan pemulihan di perekonomian maju, aliran likuiditas kepada perekonomian baru akan terus berlanjut. Dengan terhambatnya peluang investasi di perekonomian maju dikarenakan keterbatasan untuk menyelesaikan kewajiban, pengangguran, dan pasar perumahan yang lemah, para investor mengalihkan dana investasi ke perekonomian baru. Semakin banyak investor melirik Indonesia sebagai sasaran investasi pilihan karena pertumbuhan demografik yang pesat, posisinya yang dekat dengan perekonomian berkembang terkuat dunia, dan parameter investasi lainnya.

Economists expect a growth of 6.2%. Investment is expected to spearhead the growth in 2011 coupled with robust domestic consumption. Until the growth recovery in major matured economies takes hold, flow of liquidity towards emerging markets will continue on. With investment opportunities in matured markets limited by deleveraging, unemployment and weak housing markets, investors are shifting their funds to emerging markets. Investors are increasingly looking at Indonesia as an alternative investment destination due to its rapid demographic growth, proximity to the world's strongest growing economies and other investment parameters.

Ekspor tetap positif seiring dengan permintaan komoditas Indonesia yang tetap kuat, tetapi prospeknya sangat bergantung pada prospek pertumbuhan rekanan perdagangannya. Investasi baru di segmen batu bara, minyak sawit, gas alam, dan segmen-segmen proses manufaktur akan mendorong sektor ekspor. Ada kemungkinan ekspor Indonesia tahun depan dihadapkan pada risiko-risiko akibat kondisi darurat cuaca yang tidak dapat diprediksi yang dapat mengganggu kelangsungan produksi pertanian, pertambangan, minyak sawit, dan kayu-kayuan yang sangat terganggu oleh tekanan dari aktivis lingkungan hidup yang menginginkan penangguhan penebangan hutan. Peningkatan pada investasi dan permintaan domestik akan ikut mendorong impor untuk terus menguat.

Export remains favorable as demand for Indonesia's commodities remain strong, however, its prospects largely depends on the growth outlook of its trading partners. New investments in coal, palm oil, natural gas as well as segments of the manufacturing process will propel the export sector. Indonesian exports may face some risks next year as exigencies from unpredictable weather could disrupt production of agricultural and mining products as well as production of palm oil and timber may be adversely affected by the pressures from environmental groups to impose a moratorium on deforestation. Driven by rising investments and increases in domestic demand, imports will equally continue to rise strongly.

68

Pertumbuhan kuat industri perbankan pada 2010 menumbuhkan optimisme pada prospek 2011. Kalangan optimistis memproyeksikan pertumbuhan pinjaman akan bertahan pada 20%, sementara kalangan konservatif memproyeksikan lebih rendah pada kisaran 15 hingga 18%. Permasalahannya adalah perbankan akan mengalami kenaikan pada Loan Deposit Ratio (LDRs) secara mendadak jika pertumbuhan simpanan pada tahun ini, yang diperlukan untuk membiayai kenaikan pinjaman, tidak dapat mengimbangi tingginya tingkat pertumbuhan pinjaman. Ini juga akan menekan tingkat Capital Adequacy Ratio (CAR) industri tersebut, yang mana pada September 2010 mencapai 18,3%. Jika pada tahun lalu industri ini berjuang dengan pinjaman yang terus meningkat, pada 2011 akan berjuang dengan kewajiban atau simpanan yang terus meningkat dan penguatan tingkat permodalan.

With the strong growth posted in year 2010 by the banking industry, there is growing optimism on the prospects in 2011. Optimists are projecting that loan growth will be kept at 20%, while the more conservative ones are discounting it at a range of 15 to 18%. The downside, however, is that most banks will experience a surge in Loan Deposit Ratio (LDRs) should this year's deposit growth needed to fund the loan surge cannot keep pace with the high loan growth. This will also put pressure on the Industry's Capital Adequacy Ratio (CAR) levels which stood at 18.3% in September 2010. While last year's battleground was on growing loans, 2011 will be on growing liabilities or deposits and strengthening capital levels.

69

Untuk mencapai ekspektasi pertumbuhannya dan mempercepatnya hingga ke tingkat 7% ke atas, dimana ada potensi untuk merealisasikannya, Indonesia perlu berinvestasi lebih pada area-area penting, seperti: infrastruktur dan kegiatan-kegiatan perekonomian yang membuka lapangan kerja. Hal ini dapat diupayakan melalui initiatif Pemerintah atau sektor swasta selama didukung oleh perbaikanperbaikan terhadap kebijakan yang tepat untuk menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif. Percepatan proyek-proyek infrastruktur utama adalah prioritas utama karena pentingnya meningkatkan hubungan dalam dan antar pulau, sehingga mengurangi biaya transportasi dan logistik; tetapi juga menyediakan daya listrik yang sangat dibutuhkan untuk menghindari gangguan produksi, sehingga memastikan roda perekonomian terus berjalan. Diperlukan upaya koordinasi yang efektif di seluruh jajaran Pemerintah agar negara ini menjadi tujuan investasi yang lebih menggiurkan dan menjadi Indonesia yang kuat dan stabil agar dapat mempercepat potensi pertumbuhannya untuk mengurangi angka kemiskinan secara signifikan dan meningkatkan penghasilan secara merata. Mengacu pada gambaran perekonomian tahun depan yang optimistis, semua sektor usaha memiliki peluang pertumbuhan yang luar biasa. Sektor usaha ritel kembali diharapkan mencapai pertumbuhan dua digit disebabkan kenaikan konsumsi domestik. Ini memberikan peluang tiada akhir kepada Perseroan untuk melampaui pencapaian tahun lalu; akan tetapi, untuk mempertahankan kepemimpinannya di usaha restoran cepat saji, Perseroan pasti akan berhadapan dengan banyak tantangan dari kompetisi yang semakin berkembang. Sebagai antisipasi situasi persaingan yang ketat, Perseroan akan terus berfokus pada ekspansi jaringan restorannya, tidak hanya di kota-kota utama yang ada sekarang, juga di kota-kota baru dan berpotensi di daerah tingkat II. Selalu sebagaimana biasanya, inovasi akan menjadi fokus utama untuk menghadirkan KFC dimanapun dengan membuka restoran berpenampilan modern, mudah dicapai, nyaman, dan berbeda dari persaingannya. Perseroan akan selalu berfokus khususnya pada area metropolitan dan tidak akan membiarkan kompetisi masuk ke dalam wilayah pasarnya dengan memberikan pengalaman bersantap yang berbeda dan tak terlupakan dibandingkan dengan pesaingnya. Mempertahankan kepemimpinan pasti bukan tugas

To achieve its growth expectation and further accelerate it to 7% plus level that it has the potential to realize, Indonesia needs to invest more in critical areas, like infrastructure and job-creating economic activities. These can be government-catalyzed initiatives or private sector-driven as long as supported by the right policy improvements to make investment climate more conducive. Accelerating key infrastructure projects is the top priority as it is quite critical not just in enhancing connectivity within and between islands, thereby reducing transport and logistic costs; but also in providing much needed power supply to avoid production disruption, thus ensuring that the economic wheel keep going. There is a need for effective coordinated efforts across the multiple levels of government to make the country a more attractive investment destination moving towards a stronger and stable Indonesia that can accelerate its growth potential in a way that brings about sustained and significant reductions in poverty and broad-based increases in income.

Following next year's optimistic economic scenario, all business sectors are facing an enormous opportunity for growth. Again, the retail business sector is expected to achieve a double digit growth due to increased domestic consumption. This presents an endless opportunity for the Company to surpass last year's achievement; however, as the leading brand in the fastfood business, will definitely face numerous challenges from the growing competition to maintain its leadership. To address this tough competitive situation, the Company will continuously focus on expanding its existing restaurant network not only in existing primary cities, but also in new and viable secondary cities nationwide as well. As always, innovation will be the key focus in making our presence everywhere by providing good looking, easily accessible and comfortable outlets different from the competition. The Company will always remain focus particularly in metropolitan areas and will not allow competition to share on its existing market by providing a different customers' dining experience compared to the competition. Maintaining market leadership is definitely not just a simple task of making your presence everywhere, but should always be coupled with innovative ways of

70

mudah dengan sekedar hadir dimana-mana, tetapi harus disertai cara-cara yang inovatif setiap saat dalam memberikan layanan kepada konsumen dengan keragaman produk yang berkualitas, yang memberikan nilai tambah dan kecepatan layanan yang tak tertandingi sehingga setiap kunjungan di KFC merupakan pengalaman bersantap yang baru. Perseroan selalu mengacu pada tujuannya memberikan kepuasan Yum! yang tak terhingga di wajah setiap konsumen. Untuk mencapai tujuan ini, Perseroan secara kontinu menjalankan strategistrategi yang telah terbukti berhasil dengan menciptakan dan mengembangkan budaya yang kokoh dimana setiap karyawan memberikan perbedaan dengan berinovasi dan selalu berpikir di luar kebiasaan, membangun pola pikir yang berorientasi pada Customer and Sales Mania dengan kesadaran tinggi untuk memberikan kepuasan kepada konsumen melebihi dari yang diharapkan, keunggulan operasional dengan CMS, memberikan perbedaan brand melalui inovasi, mengembangkan kesinambungan dalam sumber daya manusia dan proses yang kuat berfokus pada pengembangan kompetensi dan kemampuan, dan mempertahankan konsistensi dalam pencapaian prestasi yang terbaik.

serving customers with a variety of uncompromising quality products, providing value for money and unmatched speed of service such that every visit will be a new dining experience for customers.

The Company will always be guided by its overall aim of putting a big Yum! on everyone's faces. To achieve this, the Company will continue with its proven strategies of creating and developing a deep and strong culture where everyone makes a difference by being innovative and always thinking out of the box, building Customer and Sales Mania mindset with high intentionality in providing customer satisfaction beyond expectation, operational excellence through CMS, continuously providing brand differentiation through innovation, developing continuity in people and processes with solid focus on competency and capability development, and consistently maintaining exceptional results.

71

72

73

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance Sebagai bagian dari komitmen Perusahaan kepada publik, PT Fastfood Indonesia Tbk memastikan penerapan kebijakan dan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik. Perusahaan sangat menyadari pentingnya prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik, antara lain keterbukaan informasi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, perlakukan yang adil, dan kemandirian sebagai faktor penting untuk melindungi aset perusahaan dan nilai jangka panjang dari stakeholder. Struktur internal, kebijakan, dan prosedur yang berjalan pada saat ini, pada dasarnya dibuat untuk menjawab tuntutan pemenuhan standar Tata Kelola Perusahaan yang Baik. Struktur internal, kebijakan, dan prosedur, direvisi dari waktu ke waktu untuk disesuaikan dengan kebutuhan operasional dan perluasan wilayah cakupan yang selalu berubah, tetapi dengan selalu mematuhi prinsip-prinsip dasar Tata Kelola Perusahaan yang Baik. Etika Kerja Etika Kerja adalah sistem nilai dan norma yang berlaku bagi seluruh karyawan Perusahaan, termasuk pimpinannya, dalam menjalankan tugas masingmasing. Etika Kerja yang wajib dijalankan oleh seluruh karyawan dan manajemen Perusahaan adalah sebagai berikut: mematuhi dan melaksanakan petunjuk atau instruksi yang diberikan oleh pimpinannya. Menjaga serta memelihara dengan baik semua milik Perusahaan. Memelihara dan memegang teguh rahasia Perusahaan terhadap siapapun. Memelihara dan menjaga kebersihan di lingkungan kerja masing-masing. Menjaga hubungan kerja yang baik dalam setiap aspek di Perusahaan. Menjaga kualitas layanan dan produk yang baik kepada setiap konsumen dengan menjalankan program CMS. Jujur dan bertanggung jawab, baik terhadap pihak internal maupun eksternal Perusahaan. Menjalankan setiap tugas dengan integritas dan kedisplinan yang tinggi. As part of Company's commitment to the public, PT Fastfood Indonesia Tbk ensures the implementation of Good Corporate Governance policies and practices. The Company places prime importance to Good Corporate Governance principles, such as transparency, accountability, responsibility, fairness, and independence as significant factors in protecting Company's assets and stakeholders' long-term value.

Existing internal structures, policies, and standard operating procedures of the Company are all designed to meet the standards of Good Corporate Governance. These internal structures, policies, and procedures are revised every now and then in response to changing operation needs and expansion coverage, but always ensuring adherence to the basic principles of Good Corporate Governance.

Work Ethics Work Ethics is a system consisting of values and norms to be followed by all Company employees, from superiors to subordinates in carrying out their duties. The Work Ethics that are compulsory to all employees and the management are as follows: Abide to and carry out directions and instructions givenby their respective leader. Ensure all assets of the Company are well maintained. Protect confidential data and information of the Company. Maintain cleanliness of working area. Maintain good working relationships in every aspect of the Company. Maintain product quality and service to customers by following the CMS program. Be honest and responsible to all internal and external parties of the Company. Perform duties with integrity and high discipline.

74

Etika Usaha Etika Usaha merupakan norma yang wajib dianut Perusahaan, baik oleh karyawan maupun manajemen, dalam hubungannya dengan lingkungan usaha. Etika Usaha Perusahaan adalah sebagai berikut: Menjaga hubungan yang baik dengan supplier dan rekanan lainnya sebagai mitra usaha yang saling menguntungkan dalam membina usaha untuk menciptakan hubungan kerjasama jangka panjang. Mengakui pentingnya kejujuran, keadilan, dan integritas dalam menjalankan usaha. Mematuhi hukum dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Bertekad meningkatkan nilai pemegang saham dan memenuhi tanggung jawab sebagai Perusahaan yang baik. Mengungkapkan informasi secara transparan, tepat waktu, dan akurat kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dewan Komisaris dan Direksi Para anggota Dewan Komisaris dan Direksi PT Fastfood Indonesia Tbk adalah profesional yang dipilih melalui Rapat Umum Pemegang Saham. Dewan Komisaris terdiri dari enam anggota, dua diantaranya adalah Komisaris Independen, dan Dewan Direksi terdiri dari enam anggota. Dewan Komisaris berfungsi mengawasi kebijakan yang dibuat oleh Dewan Direksi. Dalam mengambil tindakan hukum tertentu, Dewan Direksi mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris. Setiap pengambilan keputusan mengutamakan kepentingan umum, dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik. Dewan Komisaris mengadakan empat kali rapat dalam setahun. Dewan Direksi mengadakan rapat bulanan untuk membahas kinerja operasional Perusahaan, kebijakan-kebijakan baru termasuk perubahanperubahan terhadap kebijakan yang berlaku, dan permasalahan penting lainnya, dalam upaya mencapai obyektif Perusahaan. Anggota Dewan Direksi secara rutin mengikuti seminar, konferensi, lokakarya yang diadakan oleh franchisor dan institusi lain di dalam dan di luar negeri. 75

Business Ethics Business Ethics is a system of norms that have to be followed at all times by Company's employees and management in relation to business environment. The Business Ethics of the Company are as follows: Always treat and consider suppliers and other business associates as the Company's trustworthy business partners in order to build long-term business relationship. Believe in the importance of honesty, fairness, and integrity in all business dealings. Abide to all prevailing laws and regulations applicable to the Company. Work hard to improve shareholders' value and at the same time carry out responsibility as a wellmanaged Company. Provide transparent, timely, and accurate information to business-related parties.

Board of Commissioners and Board of Directors Members of the Board of Commissioners and the Board of Directors of PT Fastfood Indonesia Tbk are professionals appointed during the Company's Annual General Meeting of Shareholders. The Board of Commissioners consists of six members, of which two members are Independent Commissioners, while the Board of Directors consists of six members. Duties of the Board of Commissioners include monitoring of the policies made by the Board of Directors. When taking certain legal action, the Board of Directors obtains prior approval from the Board of Commissioners. All decision making processes by the the Board of Commissioners always take into consideration public interest by following the principles of Good Corporate Governance. The Board of Commissioners conducted four meetings during the year. The Board of Directors has been holding a monthly meeting to discuss the Company's operational performance, new policies as well as changes on existing policies, and other important issues to achieve the Company's desired objectives. The Board of Directors has regularly taken part in seminars, conferences, and workshops held by the franchisor and other institutions abroad or in the country.

Komite Audit Komite Audit adalah pihak independen yang dibentuk mengacu pada Peraturan BAPEPAM-LK dan Peraturan PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Komite ini diangkat dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dan diberikan pedoman kerja sebagai panduan dalam melakukan tugasnya. Komite Audit bertugas membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Setiap minuta hasil rapat Komite Audit dilaporkan kepada Dewan Komisaris, disertakan pendapat dan usulan, jika terdapat hal-hal yang perlu mendapat perhatian Dewan Komisaris. Komite Audit memiliki wewenang untuk mengakses catatan atau informasi Perusahaan. Komite Audit telah melakukan tinjauan atas Laporan Keuangan Perusahaan selama 2010 dan menghadiri rapat akhir tahun dengan auditor eksternal. Internal Audit Internal Audit sebagai satu unit organisasi Perusahaan yang membantu Dewan Direksi melakukan pengawasan internal untuk memastikan efektivitas pengendalian yang dilakukan dan memastikan pengelolaan operasional internal Perusahaan berjalan sesuai dengan kebijakan dan sistem yang telah ditetapkan. Internal Audit secara berkala melaksanakan fungsinya melalui pemeriksaan audit ke seluruh restoran KFC dan kantor-kantor regional di Indonesia, dan selalu melaporkan hasil audit kepada Department Head dan General Manager terkait untuk ditanggapi. Laporan akhir dari hasil audit disampaikan kepada Dewan Direksi dengan masukan-masukan untuk meningkatkan kontrol operasional, efektivitas, dan efisiensi. Manajemen Risiko Salah satu unsur penunjang pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik adalah manajemen risiko yang dapat mempengaruhi tercapainya tujuan Perusahaan. Manajemen Perusahaan melakukan identifikasi serta memperkirakan potensi risiko beserta dampaknya, dan menentukan tingkat risiko tersebut. Kemudian, menelaah kecukupan pengendalian internal dalam mengurangi dampak risiko yang sudah diidentifikasi, serta menyusun rencana untuk meningkatkan pengendalian risiko yang dirasakan masih belum efektif.

Audit Committee The Audit Committee is an independent body organized as required by BAPEPAM-LK and Indonesia Stock Exchange (IDX). This committee is appointed by and responsible to the Board of Commissioners and is provided with a set of guidelines. It is tasked to provide assistance to the Board of Commissioners in carrying out its duties. All minutes drawn up in Audit Committee meetings are reported to the Board of Commissioners, complete with opinions and suggestions for matters requiring the Board of Commissioners's attention. The Audit Committee has the authority to access Company's data and information. For the Company's 2010 financial reports, the Audit Committee was involved in reviewing the reports and attending the closing engagement meeting with the external auditors. Internal Audit The Internal Audit is an organization unit within the Company providing assistance to the Board of Directors in monitoring the effectiveness of controls and to ascertain that operational management procedures are in accordance with existing policies. Internal Audit performs regular audits of all KFC restaurant outlets, as well as Regional Offices throughout Indonesia, and reports their findings to the Department Head and General Manager concerned for review and comments. Final report of their findings is submitted to the Board of Directors with inputs for improving operational controls, effectiveness, and efficiency.

Risk Management One of the elements supportive to Good Corporate Governance is managing risks that could affect Company's target objectives. Management identifies potential risks and their effects on the Company, specifies the level of the risks, verifies whether sufficient control could reduce the effect of the risks identified, and makes a plan to improve on existing risk management.

76

Perusahaan terus melakukan implementasi program manajemen risiko, yaitu Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP). Untuk mendapatkan cara-cara yang terstrukturisasi dalam mengendalikan risiko, Perusahaan membentuk sebuah unit yang disebut Crisis Centre Unit, yang dipimpin oleh Public Relation (PR) Manager, dengan perwakilan dari setiap departemen di Perusahaan. Semua yang terlibat dalam pengelolaan usaha turut serta dalam menentukan, menilai, dan mengendalikan risiko, dengan tujuan untuk menciptakan komitmen bersama dalam mengelola risiko dari proses usaha yang dijalankan. Tujuannya adalah agar manajemen risiko yang telah dilakukan selama ini menjadi lebih baik melalui sistem yang terstrukturisasi dan terdokumentasi. Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan adalah jendela informasi PT Fastfood Indonesia Tbk yang memberikan informasi penting terkait dengan Perusahaan yang perlu diketahui oleh publik, serta memberikan masukan kepada Dewan Komisaris dan Dewan Direksi mengenai peraturan dan ketentuan yang berlaku agar dapat dipatuhi sepenuhnya. Saat ini, jabatan Sekretaris Perusahaan dirangkap oleh salah seorang Direktur Perusahaan. Sesuai Peraturan BAPEPAM-LK No.IX.1.4 dan Peraturan PT Bursa Efek Indonesia tentang pembentukan Sekretaris Perusahaan, maka sejak tahun 2006, Sekretaris Perusahaan telah mengelola Daftar Khusus dari seluruh anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi beserta anggota keluarganya, untuk mendeteksi agar jangan sampai terdapat transaksi benturan kepentingan (conflict of interest). Selain itu, Sekretaris Perusahaan juga membuat daftar pemegang saham, termasuk kepemilikan 5% atau lebih, dan mengkoordinasikan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang telah dilaksanakan pada Juni 2010 dan Paparan Publik yang telah dilaksanakan pada November 2010, termasuk konferensi pers pada kesempatan tersebut. Risiko Usaha Semua perusahaan rentan terhadap risiko usaha yang dapat merugikan kelangsungan usaha, atau yang dapat mempengaruhi pertumbuhan penjualan,

The Company is continuously implementing risk management program known as Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP). To achieve a structured approach to risk aversion, the Company created a Crisis Centre Unit headed by the Public Relations (PR) Manager with representation from each department in the Company. All those involved in the business process take part in risks identification and control requirements, in order to build the same commitment in risk management of the business. The objective is to improve the existing risk management to a higher level by means of a structured and documented system.

Corporate Secretary The Corporate Secretary provides the public with all relevant information related to the Company and provides input to the Board of Commissioners and the Board of Directors on the existing rules and regulations to be complied with. The Corporate Secretary position at present is handled concurrently by a member of the Board of Directors. Based on the regulations of BAPEPAM-LK Number IX.1.4 and the regulations of Indonesia Stock Exchange regarding the appointment of Corporate Secretary, the Company's Corporate Secretary since 2006 has maintained a special record of all members of the Board of Commissioners, the Board of Directors and their family members to ensure that there is no conflict of interest. In addition, Corporate Secretary provides a listing of shareholders with 5% ownership and above. The Corporate Secretary facilitated the conduct of Annual General Meeting of Shareholders in June 2010 and Public Expose in November 2010 including the press conference in those meetings.

Business Risk Business risks jeopardizing continuity of operation of a Company or affecting its development growth in terms of sales, profitability, and restaurant unit expansion

77

keuntungan, dan pengembangan restoran. Pengalaman menunjukkan bahwa meskipun sebuah perusahaan besar dan ternama, jika risiko usaha tidak dikontrol dengan baik, pada akhirnya akan mempengaruhi stabilisasi dan kelangsungan usaha perusahaan. Sebagai pemimpin usaha restoran cepat saji, Perseroan juga tak luput dari berbagai risiko usaha. Penanganan risiko usaha sangat bergantung pada seberapa efektif mekanisme pengelolaan risiko dan bagaimana cara Perseroan mengembangkan dan menjalankan strategi-strategi dan keputusankeputusan yang tepat pada waktu yang tepat. Beberapa risiko terbesar antara lain: Pencabutan Hak Waralaba Perseroan diberi hak untuk membangun dan mengoperasikan restoran menggunakan brand KFC di seluruh Indonesia, dengan mengikuti panduan dan standar yang ditentukan oleh YRI. Dalam Perjanjian Waralaba yang telah diperbaharui pada Januari 2003, setiap gerai yang baru dibuka diatur dalam Deemed Franchise Agreement, yang memberikan hak waralaba beroperasi selama sepuluh tahun, yang dapat diperpanjang untuk sepuluh tahun berikutnya. Jika setelah perpanjangan sepuluh tahun kedua gerai tersebut masih beroperasi, maka hak waralaba tidak dapat diperpanjang lagi, tetapi akan diperlakukan sebagai gerai baru mengikuti syarat dan ketentuan untuk gerai baru. Perjanjian Waralaba dapat dibatalkan jika Perseroan tidak mengikuti ketentuan, aturan main, dan standar yang ditentukan oleh franchisor. Pembatalan ini dapat secara langsung mempengaruhi kelangsungan operasional Perseroan.

are likely to be confronted by any business enterprise. Experience shows that even big and well-known companies, business risks that are left uncontrolled led to their untimely.

As the leading brand in the fast food business, the Company is not at all free from any of these business risks. Addressing these risks significantly depends on how effective the risk management mechanism is and how the Company can develop and implement the right strategies and decisions at the right time.

Most notable of these risks are as follows: Termination of Franchise Franchisor Agreement by the

As the licensed franchisee of KFC brand in Indonesia, PT Fastfood Indonesia Tbk was given the right to establish and operate restaurant outlets using KFC brand nationwide following the guidelines and standards set by YRI. Under the New Franchise Agreement signed in January 2003, every new outlet opened by the Company is covered by a Deemed Franchise Agreement, and is given a franchise to be operated for a period of ten years and renewable for another ten-year term. If after the second ten-year term the restaurant outlet is still operating, it can no longer be renewed but will be treated as a new store again subject to the same terms and conditions for new store. The Franchise Agreement, however, is subject to termination in the event of unsatisfactory performance by the franchisee and non-compliance with the policies, guidelines and standards established by the franchisor. This termination clause may directly affect the continuity of the Company's business operation. To ensure that the Franchise Agreement is being complied with, management sees to it that all covenants of the agreement are adhered to. Particularly on matters related to standards, the Company keeps a tight control on restaurant operations using various tools designed and recommended by YRI as basis for monitoring, maintaining, and improving operational excellence to achieve the desired level of Cleanliness,

Untuk memastikan bahwa Perjanjian Waralaba dipatuhi dengan baik, khususnya syarat dan ketentuan yang terkait dengan standar mutu dan layanan, maka Perseroan harus melakukan kontrol ketat terhadap operasional restoran, dengan menggunakan berbagai metode yang dirancang dan direkomendasikan oleh YRI untuk mengawasi, mempertahankan, dan meningkatkan operasional restoran untuk menghasilkan tingkat kebersihan (Cleanliness),

78

keramahtamahan (Hospitality), ketepatan (Accuracy), kualitas produk (Product quality), perawatan restoran (Maintenance), dan kecepatan layanan (Speed of Service) yang diinginkan. Di atas semua ini, Perseroan selalu menerapkan standar tinggi dan programprogram keamanan pangan, berkoordinasi dengan supplier ayam untuk memastikan perlindungan terhadap konsumen dan brand KFC. Persaingan Seiring dengan maraknya nama-nama baru bermunculan di dunia usaha restoran cepat saji, serta berkembangnya nama-nama lama yang telah hadir lebih dulu, menciptakan masa depan yang cukup suram bagi pengelola usaha yang tidak mampu bertahan dalam kompetisi yang sangat ketat, sehingga terjadi penurunan pangsa pasar, khususnya di kotakota metropolitan. Sebagai antisipasi, Perseroan tetap berkomitmen untuk terus menciptakan perbedaan brand dengan terus berinovasi dalam promosi brand KFC, seperti melanjutkan program KMHL dengan target konsumen KFC dari kategori anak-anak, remaja, muda-mudi dan keluarga, yang memberikan sesuatu yang berbeda dari produk-produk KFC, dan terus meningkatkan layanan untuk memberikan kepuasan kepada konsumen. Selain itu, Perseroan juga menjalankan strategistrategi sebelumnya, antara lain menyajikan produk dan layanan berkualitas, mengembangkan jaringan restoran, menggalakkan kegiatan kehumasan untuk promosi citra brand, dan menjalankan programprogram pemasaran yang berfokus pada promosi berkala, penawaran produk bernilai tambah, pengenalan produk baru, dan perpanjangan promosi produk lainnya. Selain itu, Perseroan terus berupaya menciptakan desain restoran yang mutahir, inovatif, dan trendy untuk menghadirkan tampilan restoran yang segar dan modern, tanpa kehilangan identitas brand KFC. Untuk menarik manfaat dari peluang usaha yang sedemikian besarnya, dan semakin mempopulerkan brand KFC kepada konsumennya di seluruh Indonesia, Perseroan terus melakukan ekspansi jaringan restorannya hingga ke daerah tingkat II, tanpa mengabaikan beratnya persaingan pasar, dengan te r u s m e l a ku ka n p e re m a j a a n d a n i m a g e enhancement di kota-kota metropolitan.

Hospitality,Accuracy, Maintenance, Product and Speed of Service. On top of this, the Company has been putting high priority on food safety and product program quality by ensuring chicken suppliers' adherence to prescribed specifications and standards for the protection of KFC consumers and KFC Brand, in general.

Competition The competitive situation in the QSR business is becoming tight not only because of the proliferation of more fast food brands in the market, but also with the store growth and expansion of existing brands. Companies that cannot cope with this rigid competitive scenario will surely encounter a very bleak future creating a decline in market share, particularly in metropolitan areas. In anticipation of this possibility, the Company is committed to continuously implement exceptional brand differentiation through innovation in marketing the brand. Programs targeting the kids, teens, young adults and family categories will be launched continuously with strong focus on diversification in terms of products and raising the bar in providing customer satisfaction. Supplementing this effort are the traditional strategies of providing quality products and service, business network expansion, promoting brand image through PR activities, as well as effective marketing programs focused on periodic promotion, value offer, new products, and product extension.

Moreover, the Company continuously strives to come up with new, innovative and trendy designs to make the restaurants more attractive, lively, and entertaining, but without losing the basic elements of the brand. To avail of the vast business opportunities and to make the brand more accessible to customers nationwide with strong focus on free-standing restaurant outlets, the Company will constantly expand its restaurant network to secondary cities but without neglecting its tough competitive markets in the metropolitan areas through renovation and image enhancement.

79

Pasokan Bahan Baku Perseroan memasok ayam karkas segar dan ayam potong beku dari sekitar lima belas supplier di seluruh Indonesia. Banyaknya supplier di dalam negeri tidak menjamin kelangsungan pasokan. Pasokan sering terputus pada hari-hari libur seperti Idul Fitri, Natal & Tahun Baru, dan liburan sekolah. Untuk menganitipasi gangguan pasokan selama hari-hari tersebut, Perseroan membuat kontrak jangka panjang dengan merencanakan pesanan lebih awal dan menyimpan persediaan ayam yang cukup sebelum hari-hari libur tersebut. Beberapa bumbu untuk produk-produk utama KFC, khususnya Original Recipe dan Hot & Spicy diimpor dari Amerika Serikat, Singapura, dan Malaysia melalui beberapa importir yang wajib mengikuti standar YRI. Bahkan untuk produk-produk baru, beberapa bahan bakunya biasanya diimpor. Dengan kemajuan yang telah dicapai oleh supplier lokal dalam memproduksi substitusi produk-produk impor mengikuti standar yang diberikan, Perseroan secara bertahap dapat mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku impor. Harga Bahan Baku Pengadaan ayam karkas segar atau ayam potong beku dalam jumlah besar sudah diharapkan dari restoran cepat saji yang mengoperasikan hampir 400 gerai di seluruh Indonesia yang menyajikan produk ayam sebagai produk utama. Walaupun kebutuhan dalam jumlah besar ini umumnya tersedia di pasar sepanjang tahun, terkecuali pada hari-hari libur ketika pasokan sering terputus, namun harga ayam berfluktuasi setiap minggu tergantung pada ketersediaan ayam potong dari peternak di Indonesia. Untuk menstabilkan kondisi ini, Perseroan melakukan kontrak pembelian dengan supplier terpilih untuk periode tetentu. Selain itu, Perusahaan juga memanfaatkan peluang untuk menyimpan persediaan produk ayam dari pasar terbuka pada saat harga rendah atau pada saat pasokan melebihi permintaan.

Supplies of Raw Materials Frozen-cut and fresh dressed chickens are the basic raw materials for KFC and are supplied by no more than 15 chicken suppliers nationwide. The abundance of chicken suppliers, however, is not really a guarantee for continuity of supply. Supply interruptions are stll encountered especially during peak season, like Idul Fitri (moslem new year), Christmas & New Year and school holidays. To address the chicken supply problem during these periods, the Company usually resorts to advance ordering, coupled with building up chicken stock inventory prior to peak season. In addition, some raw material ingredients of KFC core products, particularly Original Recipe and Hot & Spicy breading, are imported from the United States, Singapore, and Malaysia, through several importers, and it is obligatory for all of them to adhere to YRI standards. Even for new products, some of the ingredients are usually imported. With further improvements in suppliers' ability to produce import substitutes adhering to prescribed standards, by and large, the Company was able to reduce its dependence on imports. Raw Material Prices With about 400 outlets serving chicken as its core product, expectedly fresh dressed chickens are procured in large quantities. Except during peak season where normally there is interruption of supply, this volume requirement is usually available in the market throughout the year; however, market price of chicken fluctuates quite frequently, sometimes on a weekly basis depending on the availability of broilers from existing farms in Indonesia. To stabilize this condition, the Company usually enters into supply contract with selected suppliers for a specified period. Also, the Company usually avails of the opportunity to stock pile chicken products from the open market during periods when the price is low or when the supply is exceeding demand.

80

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Komitmen Perseroan dalam kepedulian lingkungan pada 2010 terus dilakukan dengan memberikan bantuan penghijauan di daerah gersang dan kumuh. Membangun kesadaran akan pentingnya hidup di lingkungan yang asri nan hijau, dan menjadikan lingkungan sehat serta nyaman bagi masyarakat setempat, menjadi tujuan dari program Peduli Lingkungan yang telah dirintis sejak 2007 ini. Selama lebih dari tiga tahun, Perseroan telah menanam lebih dari 100.000 pohon yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia.

Corporate Social Responsibility In 2010, as part of the Company's commitment to environmental concerns, green living aids were distributed to waterless and depraved areas. Making society aware of the importance of green living and making it a healthy way of living have become the objective of the Company's environmental concerns program since it was started in 2007. For over three years now, the Company has planted more than 100,000 trees in all over Indonesia.

KFC Peduli Lingkungan

Proyek Jaringan Air Bersih di Nusa Tenggara Timur

Pada tahun yang sama, Perseroan juga kembali memberikan bantuan sosial kemanusiaannya melalui program proyek jaringan air bersih di wilayah Gunung Kidul dan Kupang, Nusa Tenggara Timur. Melalui program ini, Perseroan secara langsung membantu program Pemerintah Daerah dalam mengatasi krisis air di wilayah tandus, terutama di Indonesia bagian timur. Manfaat yang sangat besar telah dirasakan oleh masyarakat setempat. Melalui penyediaan jaringan air bersih, penduduk miskin dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa dibebani masalah krisis air. Pasokan air yang cukup telah memberikan perkembangan yang baik bagi dunia usaha di wilayah tersebut.

In the same year, the Company continued giving corporate social aids and this year it was by means of Proyek Jaringan Air Bersih program which provides clean water for the people living in the Gunung Kidul and Kupang areas in Nusa Tenggara Timur. Through this program the Company actually helped out the local government in taking care of the water crisis in waterless areas, especially in the eastern part of Indonesia. The local society is greatly benefited from this program. Because of this program, those people lived in poverty can now do their daily activities without having to worry about water crisis. Sufficient water supply has led to a growing economy in the areas. The natural calamity in the eruption of Gunung Merapi that hit our brothers and sisters in Yogyakarta had moved the Company to help out. By means of collective donation from the Company's employees and customers, a total money donation worth of Rp510,000,000 was handed over in person to

Bencana alam Gunung Merapi yang dialami saudarasaudara kita di Yogyakarta telah menggugah kesadaran Perseroan untuk membantu mengulurkan tangan. Melalui sumbangan secara kolektif yang berhasil dihimpun dari karyawan maupun konsumen, Perseroan berhasil memberikan bantuan dana senilai

81

Rp510.000.000 yang diserahkan secara langsung kepada Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X. Pada tahun-tahun sebelumnya, Perseroan telah menyalurkan bantuan serupa kepada beberapa wilayah yang terkena dampak bencana alam, seperti gempa di Yogyakarta, Tasikmalaya, dan Padang. Bekerjasama dengan PT Biotech Inti Organik, Perseroan membentuk kegiatan pembinaan bagi 400 p e ta n i ke c i l d a l a m p e m b e rd aya a n u s a h a (entrepreneurship) di wilayah Pulau Jawa dan Sumatera Selatan. Program ini telah menghantarkan Perseroan meraih penghargaan dari Majalah SWA sebagai perusahaan yang peduli terhadap petani kecil di Indonesia.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X. The Company had also been giving money donation in the previous years to help out areas that were hit by the earthquake in Yogyakarta, Tasikmalaya, and Padang.

In cooperation with PT Biotech Inti Organik, the Company set up a unit of 400 small farmers in Pulau Jawa and Sumatera Selatan to teach the farmers about social entrepreneurship. This program had won the Company a recognition from majalah SWA for the care of small farmers in Indonesia.

Serah Terima Bantuan Bencana Alam Gunung Merapi dari KFC Indonesia kepada Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta

Social Entrepreneurship Award dari Majalah SWA

Tidak berbeda dari tahun sebelumnya, Perseroan bekerjasama dengan The United World Food Programme kembali melakukan penggalangan dana bagi anak-anak yang kekurangan gizi melalui World Hunger Relief Program (WHRP). Namun tidak seperti sebelumnya, pada tahun ini jumlah sumbangan yang te r ku m p u l c u ku p b es a r h i n g ga m e n ca pa i Rp1.089.017.586. Sejak 2009, Program ini telah memberi kesempatan kepada Perseroan untuk menyaksikan langsung penyerahan dana bantuannya, yang ditujukan untuk anak-anak kekurangan gizi di Nusa Tenggara Barat. Pada 2010, Perseroan secara konsisten melaksanakan program KFC Peduli Plus di beberapa wilayah di Indonesia, antara lain: Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa

As in the previous years, the Company was involved again in another fund raising program with the United World Food Programme to lend a hand to undernourished children through World Hunger Relief Program (WHRP). Unlike before, the total fund raised this year was significantly higher Rp1,089,017,586. Since 2009, the Company has been given the opportunity to witness the fund raised handover to the under-nourished children in Nusa Tenggara Barat.

During the year, the Company was consistent with the KFC Peduli Plus program in several parts of Indonesia, such as: Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, and

82

World Hunger Relief Program (WHRP) 2010

Tengah, dan Jawa T imur. Kegiatan ini telah dilaksanakan sejak lima tahun terakhir, yang bertujuan membantu biaya pendidikan sekolah bagi siswa-siswi SMP dan SMA dari keluarga yang sangat tidak mampu, miskin dari yang termiskin, orang tua jompo. Hingga saat ini jumlah penerima bantuan sudah mencapai lebih 1.000 orang yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain melaksanakan tanggung jawab sosial kepada masyarakat, Perseroan juga melakukan berbagai kegiatan internal guna menjalin keharmonisan dan memelihara ikatan kekeluargaan antar karyawan, serta memacu semangat dalam bekerja. Kegiatan ini digelar dalam bentuk buka puasa bersama, halal bi halal, natal bersama, donor darah, lomba mancing,

Jawa Timur. The program was started since five years ago to help funding students of secondary and senior high grades from less-fortunate and poor of the poorest family to continue their education, money contribution to aged and old citizens. The total number of dependents of this program reached more than 1,000 this year in all over Indonesia. Aside from involving in various corporate social responsibility activities to the public, the Company also organized internal activities to build a harmonious relationship amongst employees and to motivate enthusiasm at work. Some of the activities included: break-fasting, halal bi halal, christmas celebration, blood donation, fishing competition, Anniversary of

83

HUT Gojukai, Rakernas Serikat Pekerja PT Fastfood Indonesia Tbk, Rapat Tahunan Koperasi Karyawan K2KFC, serta perayaan HUT ke-31 PT Fastfood Indonesia Tbk pada 18 Oktober 2010, dimeriahkan dengan kegiatan Fun Bike.

Gojukai, Employee Union National Meeting, st Employee Cooperatives Annual Meeting, 31 Anniversary of PT Fastfood Indonesia Tbk on 18 October 2010, which was celebrated wih Fun Bike program.

KFC Fun Bike

KFC Peduli Orang Tua Jompo

KFC Peduli Orang Miskin

HUT Gojukai

KFC Peduli Pendidikan

84

Rapat Tahunan Koperasi Karyawan K2KFC

Rakernas Serikat Pekerja PT Fastfood Indonesia Tbk

Informasi dan Data Perusahaan Sebagai Perusahaan yang terdaftar sebagai emiten di PT Bursa Efek Indonesia, PT Fastfood Indonesia Tbk menyediakan data dan informasi berupa Laporan Keuangan, Laporan Tahunan kepada BAPEPAM-LK dan BEI untuk keperluan publik. Perseroan juga menyelenggarakan Public Expose tahunan, biasanya setelah kwartal ke-3, untuk memaparkan kepada para prospektif investor dan publik pada umumnya, hasil operasi interim Perusahaan. Selain itu, Perseroan juga mengadakan konferensi pers setelah penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberikan informasi hasil rapat dan menjawab pertanyaan dari pers. Selain itu, informasi tentang Perseroan, produkproduk dan jaringannya dapat diakses melalui: KFC Website: www.kfcindonesia.com Facebook account: Facebook.com/kfcindonesia Twitter account: @kfcindonesia Contact Centre: 0807-16-77777 Perseroan juga telah menyediakan saluran khusus untuk menerima masukan dari konsumen di SMS Hotline KFC Indonesia dengan nomor telepon: 0812.1000.5050. Perseroan berharap dengan tersedianya akses yang semakin luas, KFC Indonesia semakin dapat memenuhi dan melayani keinginan-keinginan konsumennya.

Information and Company Data As a company listed in the Indonesia Stock Exchange, PT Fastfood Indonesia Tbk provides data and information in the form of Financial Report, Annual Report to BAPEPAM-LK and IDX for public use. On an annual basis, the Company conducts Public Expose, rd usually after the 3 quarter of the year to present to prospective investors and to the public in general the interim results of Company's operation. In addition, a press release is conducted after the Annual General Meeting of Shareholders to provide information of the results of the meeting and to answer questions from the press. More information about the Company, its products and network is accessible at: KFC Website: www.kfcindonesia.com Facebook account: Facebook.com/kfcindonesia Twitter account: @kfcindonesia Contact Centre: 0807-16-77777 The Company provides a special line for customers' inputs at SMS Hotline KFC Indonesia with telephone number: 0812.1000.5050. It is the expectation of the Company that by providing as wide access as possible, KFC Indonesia can better accommodate and serve customers' needs.

85

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. LAPORAN KEUANGAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS REPORT YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009

Daftar Isi Halaman/Page

Table of Contents

Laporan Auditor Independen Neraca .. Laporan Laba Rugi .... Laporan Perubahan Ekuitas .... Laporan Arus Kas .. Catatan atas Laporan Keuangan..... 1-2 3 4 5 6 - 51

Independent Auditors Report ..... Balance Sheets .. Statements of Income ... Statements of Changes in Equity Statements of Cash Flows Notes to the Financial Statements

***************************

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NERACA 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. BALANCE SHEETS December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2010 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang Piutang pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Persediaan Biaya dibayar di muka Aset lancar lainnya Jumlah aset lancar ASET TIDAK LANCAR Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp205.731.120 pada tahun 2010 (2009: Rp177.207.945) Biaya renovasi bangunan sewa - bersih Sewa jangka panjang dibayar di muka - bersih Biaya yang ditangguhkan - bersih Aset tidak lancar lainnya Jumlah aset tidak lancar JUMLAH ASET 374.207.101 13.881.251 26.920.516 117.652.784 17.749.097 7.766.584 558.177.333

Catatan/ Notes

2009 ASSETS CURRENT ASSETS

2b,2j,2q, 3,27,29 2j,2q,4,27,29 2o,2q,25, 27,33 2c,5 2h,6,31d 6

374.432.253 7.505.630 15.331.451 95.221.572 10.815.033 5.335.503 508.641.442

Cash and cash equivalents Accounts receivable Due from related parties Inventories Prepaid expenses Other current assets Total current assets NON-CURRENT ASSETS Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp205,731,120 in 2010 (2009: Rp177,207,945) Renovation costs of rented buildings - net Long-term prepaid rent - net Deferred charges - net Other non-current assets Total non-current assets TOTAL ASSETS

220.934.520 238.366.483 96.097.058 49.124.644 73.343.006 677.865.711 1.236.043.044

2e,2f,7 2g,8 2h,9,31d 2i,10 2q,11,27

187.610.617 166.431.861 90.801.414 46.313.422 41.610.078 532.767.392 1.041.408.834

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NERACA (lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. BALANCE SHEETS (continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2010 KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Pihak ketiga Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang lain-lain Pihak ketiga Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang pajak Biaya masih harus dibayar Uang muka yang diterima Kewajiban sewa pembiayaan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Kewajiban lancar lainnya Jumlah kewajiban lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban sewa pembiayaan setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun Kewajiban pajak tangguhan - bersih Kewajiban imbalan kerja Kewajiban tidak lancar lainnya Jumlah kewajiban tidak lancar Jumlah kewajiban EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp100 (angka penuh) per saham Modal dasar - 600.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 446.250.000 saham Saldo laba Cadangan umum Belum ditentukan penggunaannya Jumlah ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 1.079.829 101.194.228 26.715.338 83.210.716 3.779.556 48.906.770 43.113.671 14.676.165 1.469.086 2.621.394 326.766.753

2009 LIABILITIES AND EQUITY

2q,12,27 2q,13,27 2o,25 2q,27 14 2o,25 2l,15 2q,16,27, 31a,31d 17 2f,18 2q,27

3.601.077 107.640.229 26.041.525 56.169.662 13.675.127 58.406.900 38.351.009 15.166.639 1.236.731 488.825 320.777.724

CURRENT LIABILITIES Short-term bank loan Trade payables Third parties Related parties Other payables Third parties Related parties Taxes payable Accrued expenses Advances received Current maturities of obligation under finance leases Other current liabilities Total current liabilities NON-CURRENT LIABILITIES

2.033.918 35.293.436 69.781.935 503.043 107.612.332 434.379.085

2f,18 2l,15 2n,19 2q,27

1.254.152 29.614.802 50.382.812 273.812 81.525.578 402.303.302

Obligation under finance leases net of current maturities Deferred tax liabilities - net Employee benefit liabilities Other non-current liabilities Total non-current liabilities Total liabilities EQUITY Share capital - Rp100 (full amount) par value per share Authorized - 600,000,000 shares Subscribed and fully paid 446,250,000 shares Retained earnings Appropriated for general reserve Unappropriated Total equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

44.625.000 7.041.659 749.997.300 801.663.959 1.236.043.044

20 21

44.625.000 5.221.693 589.258.839 639.105.532 1.041.408.834

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. LAPORAN LABA RUGI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes 2k,22 2k,23

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. STATEMENTS OF INCOME Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2010 PENJUALAN BEBAN POKOK PENJUALAN LABA KOTOR BEBAN USAHA Penjualan dan pemasaran Umum dan administrasi Jumlah beban usaha LABA USAHA PENDAPATAN/(BEBAN) LAIN-LAIN Jasa layanan antar Insentif sehubungan dengan perjanjian pemasokan Pendapatan bunga Laba/(rugi) kurs - bersih Beban bunga Lain-lain - bersih Pendapatan lain-lain - bersih LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN Pajak kini Pajak tangguhan - bersih Jumlah beban pajak penghasilan LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM DASAR (angka penuh)
\;

2009 2.454.359.779 986.532.175 1.467.827.604 SALES COST OF GOODS SOLD GROSS PROFIT OPERATING EXPENSES Selling and marketing General and administrative Total operating expenses INCOME FROM OPERATIONS OTHER INCOME/(EXPENSES) Home delivery fee Incentives related to supply agreements Interest income Gain/(loss) on foreign exchange - net Interest expense Others - net Other income - net INCOME BEFORE INCOME TAX EXPENSE INCOME TAX EXPENSE Current tax Deferred tax - net Total income tax expense NET INCOME BASIC EARNINGS PER SHARE (full amount)

2.913.604.568 1.273.156.720 1.640.447.848

1.201.503.132 235.389.869 1.436.893.001 203.554.847

2k,2n,24 31a

1.036.303.149 210.283.446 1.246.586.595 221.241.009

16.921.469 16.758.161 14.175.681 190.330 (251.647 ) 10.240.971 58.034.965 261.589.812 2l,15 56.314.001 5.678.634 61.992.635 199.597.177 31b,31c 2j

13.899.988 4.511.249 13.083.420 (1.820.298) (603.746) (3.163.672) 25.906.941 247.147.950

61.785.911 3.365.455 65.151.366 181.996.584

447

2m

408

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Catatan/ Notes Saldo 1 Januari 2009 Laba bersih untuk tahun 2009 Cadangan umum Dividen tunai Saldo 31 Desember 2009 Laba bersih untuk tahun 2010 Cadangan umum Dividen tunai Saldo 31 Desember 2010 21 21 21 21

Saldo Laba/ Modal Saham Retained Earnings Ditempatkan dan Disetor Cadangan Penuh/ Umum/ Belum Share Capital Appropriated Ditentukan Issued and for General Penggunaannya/ Fully Paid Reserve Unappropriated 44.625.000 44.625.000 44.625.000 3.969.013 1.252.680 5.221.693 1.819.966 7.041.659 433.951.185 181.996.584 (1.252.680 ) (25.436.250 ) 589.258.839 199.597.177 (1.819.966 ) (37.038.750 ) 749.997.300

Jumlah Ekuitas/ Total Equity 482.545.198 181.996.584 (25.436.250 ) 639.105.532 199.597.177 (37.038.750 ) 801.663.959 Balance as of January 1, 2009 Net income for 2009 Appropriation for general reserve Cash dividends Balance as of December 31, 2009 Net income for 2010 Appropriation for general reserve Cash dividends Balance as of December 31, 2010

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. LAPORAN ARUS KAS Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. STATEMENTS OF CASH FLOWS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2010 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Penerimaan bunga Pembayaran kepada pemasok Pembayaran beban usaha Pembayaran kepada karyawan Pembayaran pajak penghasilan badan Pembayaran beban bunga Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dari penjualan aset tetap Penambahan biaya renovasi bangunan sewa Penambahan biaya ditangguhkan Perolehan aset tetap Penambahan uang jaminan Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran dividen tunai Pembayaran hutang jangka pendek Pembayaran kewajiban sewa pembiayaan Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN Pengaruh perubahan kurs atas kas dan setara kas KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN Aktivitas tidak mempengaruhi kas: Penambahan aset tetap yang diperoleh dengan hutang

2009 CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from customers Interest received Payments to suppliers Payments of operating expenses Payments to employees Payments of corporate income tax Payments of interest Net cash provided by operating activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of fixed assets Additional renovation costs of rented building Additional deferred charges Acquisitions of fixed assets Additional security deposits Net cash used in investing activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Payments of cash dividends Payments of short-term bank loans Payments of obligations under finance leases Net cash used in financing activities NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR Effects of changes in exchange rate on cash and cash equivalents CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR Non-cash activity: Additions to fixed assets through incurrence of liabilities

2.913.604.568 13.314.514 (1.301.360.122) (898.380.192) (364.581.297) (68.773.192) (251.647) 293.572.632

2.454.359.779 12.449.767 (970.789.241) (757.209.854) (321.632.078) (48.889.976) (603.746) 367.684.651

9.650 (104.920.905 ) (82.777.614 ) (61.454.747 ) (2.665.111) (251.808.727)

39.500 (64.772.789) (71.436.655) (36.428.544) (2.136.606) (174.735.094)

(37.038.750) (2.521.248) (2.014.776) (41.574.774)

(25.218.766) (913.751) (2.047.982) (28.180.499)

189.131 374.432.253 (414.283) 374.207.101

164.769.058 211.495.305 (1.832.110) 374.432.253

3.026.897

2.633.855

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. UMUM PT Fast Food Indonesia (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 20 tanggal 19 Juni 1978 yang dibuat di hadapan Sri Rahayu, S.H. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman melalui Surat Keputusan No. Y.A.5/245/12 tanggal 22 Mei 1979, dan didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta No. 4491 tanggal 1 Oktober 1979, serta diumumkan dalam Tambahan No. 682 dari Berita Negara Republik Indonesia No. 90 tanggal 9 November 1979. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 32 tanggal 8 Agustus 2008, dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., mengenai perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-76847.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 23 Oktober 2008. Perusahaan bergerak di bidang makanan dan restoran. Perusahaan memulai usaha komersialnya sejak tahun 1979. Pada tanggal 31 Maret 1993, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk melakukan penawaran umum kepada masyarakat sebanyak 4.462.500 saham dengan jumlah nilai nominal sebesar Rp4.462.500. Sejak tanggal 11 Mei 1993, saham Perusahaan yang telah ditawarkan kepada masyarakat telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2000, Perusahaan melakukan pemecahan nilai nominal saham dari Rp1.000 (angka penuh) per saham menjadi Rp100 (angka penuh) per saham. Dengan demikian jumlah dari saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh bertambah menjadi 446.250.000 saham. Berdasarkan catatan Perusahaan, Perusahaan mempunyai 15.840 karyawan pada tanggal 31 Desember 2010 (2009: 13.229 karyawan). Kantor pusat Perusahaan terletak di Jl. M.T. Haryono, Jakarta, Indonesia. 1.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

GENERAL PT Fast Food Indonesia (the Company) was incorporated based on the Notarial Deed No. 20 dated June 19, 1978 of Sri Rahayu, S.H. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia through its Decision Letter No. Y.A.5/245/12 dated May 22, 1979, was registered in the District Court of Jakarta under Registry No. 4491 dated October 1, 1979, and was published in supplement No. 682 of State Gazette of the Republic of Indonesia No. 90 dated November 9, 1979. The Companys Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 32 dated August 8, 2008 of Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., concerning the changes to conform with the Limited Liability Company Law No. 40, Year 2007. This amendment was approved by the Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. AHU-76847.AH.01.02.Year 2008, dated October 23, 2008.

The Company is engaged in food and restaurant activities. The Company started its commercial operations in 1979. On March 31, 1993, the Capital Market Supervisory Agency or BAPEPAM approved the Companys offering of 4,462,500 shares to the public at a total nominal value of Rp4,462,500. Since May 11, 1993, the Companys shares offered to the public have been listed on the Indonesia Stock Exchange. In 2000, the Company implemented a stock split from Rp1,000 (full amount) per share to Rp100 (full amount) per share. As a result, the number of the Companys subscribed and fully paid shares have since increased to 446,250,000 shares.

Based on the Companys record, the Company has 15,840 employees as of December 31, 2010 (2009: 13,229 employees). The head office of the Company is located at Jl. M.T. Haryono, Jakarta, Indonesia.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

1. U M U M (lanjutan)
Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris Komisaris Utama Wakil Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur Komite Audit Ketua Anggota

1.

GENERAL (continued) The members of the Companys Board Commissioners and Directors as December 31, 2010 and 2009 are as follows: of of

: : : : : : : : : : : : : :

Anthony Salim Elizabeth Gelael Rudy Tanudjaja Saputra Benny Setiawan Santoso Ken Leksono P.L. Gunawan Solaiman Dick Gelael Ferry Noviar Yosaputra Ricardo Gelael Leonny Elimin Justinus Dalimin Juwono Adhi Indrawan Ken Leksono Paulus Thio

: : : : : : : : : : : : : :

Board of Commissioners President Commissioner Vice President Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Directors President Director Vice President Director Director Director Director Director Audit Committee Chairman Member

Gaji dan tunjangan Direksi dan Komisaris berjumlah sebesar Rp43.577.636 pada tahun 2010 (2009: Rp34.866.508). Dalam tahun 2010, Perusahaan telah membuka 30 gerai restoran, sehingga sampai dengan tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan telah mengoperasikan 398 gerai restoran. Seluruh gerai restoran Perusahaan berada di Indonesia, dimana 146 di antaranya berada di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) dan sisanya berada di luar Jabodetabek.

Directors and Commissioners salaries and allowances amounted to Rp43,577,636 in 2010 (2009: Rp34,866,508). In 2010, the Company opened 30 restaurant outlets and up to December 31, 2010, the Company operates 398 restaurant outlets. All the Companys restaurant outlets are located in Indonesia, 146 of which are located in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi (Jabodetabek) and the rest are located outside Jabodetabek.

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang diterapkan oleh Perusahaan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK). Ikhtisar kebijakan akuntansi penting yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

2.

SUMMARY POLICIES

OF

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

The accounting and reporting policies adopted by the Company conform to generally accepted accounting principles in Indonesia, which comprise of the Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) and the Guidelines for Financial Statement Presentation and Disclosures Guidance issued by Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency or BAPEPAM-LK. The following significant accounting policies have been applied consistently in the preparation of the financial statements for the years ended December 31, 2010 and 2009:

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a. Dasar penyusunan laporan keuangan Laporan keuangan yang disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain, disusun atas dasar akrual (accrual basis) dengan menggunakan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk beberapa akun yang dinilai menggunakan dasar pengukuran lain, sebagaimana dijelaskan pada kebijakan akuntansi dari akun tersebut. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dan setara kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. b. Kas dan setara kas Kas dan setara kas terdiri dari kas dan kas di bank serta deposito berjangka yang jatuh tempo dalam tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan atau pembelian dan tidak dibatasi atau dijadikan jaminan atas kewajiban dan pinjaman lainnya. c. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dengan nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata dan meliputi seluruh biaya pembelian, biaya konversi dan biaya lain yang terjadi untuk membawa persediaan ke lokasi dan kondisinya yang sekarang. c. 2.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a. Basis of preparation statements of

ACCOUNTING the financial

The financial statements presented in thousands of Rupiah, unless otherwise stated, have been prepared on the accrual basis using the historical cost concept, except for certain accounts which have been values on another measurement basis as explained in the accounts policy for such accounts.

The statements of cash flows are prepared using the direct method, which classifies the receipts and payments of cash and cash equivalents into operating, investing and financing activities. b. Cash and cash equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and time deposits with maturities of three months or less at the time of placement or purchase and not restricted or pledged as collateral to loans and other borrowings. Inventories Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the average method and comprises all costs of purchases, costs of conversion and other costs incurred in bringing the inventory to its present location and condition.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c. Persediaan (lanjutan) Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kondisi bisnis yang umum, dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk menjual. Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan fisik persediaan pada tanggal neraca. d. Investasi dalam saham Penyertaan saham yang dimiliki kurang dari 20% baik langsung maupun tidak langsung disajikan sebesar biaya perolehan (cost method). e. Aset tetap Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya reparasi dan pemeliharaan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut: Tahun/ Years Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan bermotor Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. 20 10 5 e. 2.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c. Inventories (continued)

ACCOUNTING

Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less estimated costs of completion and the estimated cost necessary to make the sale. Allowance for stock obsolescence is provided based on the physical conditions of the inventories at balance sheet date. d. Investments in shares of stock Investments with direct or indirect share ownership of less than 20% are carried at cost.

Fixed assets Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the statement of income as incurred.

Depreciation is calculated on a straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows:

Buildings Machinery and equipment Motor vehicles Land is stated at cost and not depreciated.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e. Aset tetap (lanjutan) Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat sudah tidak ada lagi manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaan maupun pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut dimasukkan ke dalam laporan laba rugi untuk tahun penghentian pengakuan tersebut dilakukan. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, masa manfaat dan metode penyusutan direview, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. f. Sewa pembiayaan Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Dalam sewa pembiayaan, Perusahaan mengakui aset dan kewajiban dalam neraca pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Sewa kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara masa manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. f. 2.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e. Fixed assets (continued)

ACCOUNTING

The carrying amount of a fixed asset is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising from the derecognition of the asset is directly included in the statement of income at the year when the item is derecognized.

The assets residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end. Finance lease Leases that transfer substantially to the lessee all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as finance leases. Under a finance lease, the Company recognizes assets and liabilities in its balance sheets at amounts equal to the fair value of the leased assets or, if lower, the present value of the minimum lease payments, each determined at the inception of the lease. Minimum lease payments are apportioned between the finance charge and the reduction of the outstanding liability. The finance charge is allocated to each period during the lease terms so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rents are charged as expenses in the periods in which they are incurred. Finance charges are reflected in the statement of income. Capitalized leased assets (presented as part of fixed assets) are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the assets and the lease term, if there is no reasonable certainty that the Company will obtain ownership by the end of the lease term.

10

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f. Sewa pembiayaan (lanjutan) Penyusutan aset sewaan melalui sewa pembiayaan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan estimasi masa manfaat aset sewaan. g. Biaya renovasi bangunan sewa Akun ini merupakan biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan pembuatan interior dan lain-lain atas bangunan yang disewa serta diamortisasi selama 10 tahun dengan menggunakan metode garis lurus (straightline method). h. Sewa dibayar di muka Akun ini merupakan biaya sewa bangunan yang dibayar di muka serta diamortisasi sesuai dengan masa sewa. i. Biaya yang ditangguhkan Akun ini merupakan biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan initial franchise fee atas restoran baru, renewal franchise fee atas perpanjangan hak waralaba, program komputer dan hak guna bangunan. Biaya yang ditangguhkan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) sesuai dengan masa manfaat, sebagai berikut:
Tahun/ Years Initial dan renewal franchise fee Program komputer Hak Guna Bangunan (HGB) 10 tahun/years 4 tahun/years 30 tahun/years

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f. Finance lease (continued)

ACCOUNTING

Depreciation of leased asset under finance lease is computed using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets. g. Renovation cost of rented building This account represents the costs incurred relating to the construction of interior and other improvements of rented buildings, which are being amortized over 10 years using the straight-line method. h. Prepaid rent This account represents rent of buildings paid in advance and amortized over the rental period. i. Deferred charges This account represents expenses incurred in connection with initial franchise fee paid for opening new outlets, renewal franchise fee for franchise given, costs of computer program and landrights. Deferred charges are amortized using the straight-line method, over the estimated beneficial periods, as follows:

Initial and renewal franchise fee Computer program Landrights (HGB)

j.

Transaksi dalam mata uang asing Perusahaan melaksanakan pencatatan dan pelaporan akuntansinya dalam mata uang Rupiah. Semua transaksi dalam mata uang selain Rupiah dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi tersebut.

j.

Foreign currency transactions The Company maintains the Indonesian Rupiah currency as its recording and reporting currency. All transactions in currencies other than the Indonesian Rupiah are recorded at the rates of exchange in effect on the date of the transaction.

11

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j. Transaksi (lanjutan) dalam mata uang asing 2.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.

ACCOUNTING

Foreign currency transactions (continued) At balance sheet dates, all monetary assets and liabilities denominated in currencies other than the Indonesian Rupiah are translated into Rupiah using the middle exchange rates in effect at that date, as published by Bank Indonesia. The exchange rates used at December 31, 2010 and 2009 were Rp8,991 and Rp9,400 to United States Dollar (US$) 1, respectively. The resulting exchange gains and losses are included in current year operations.

Pada tanggal neraca, semua aset dan kewajiban moneter dalam mata uang selain Rupiah dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan mempergunakan nilai kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut, yaitu masing-masing Rp8.991 dan Rp9.400 untuk 1 Dolar Amerika Serikat (AS$) pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. Laba dan rugi kurs dibukukan dalam hasil operasi tahun berjalan. k. Pengakuan pendapatan dan beban Pendapatan diakui berdasarkan penerimaan tunai yang dicatat oleh cash register, sedangkan beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). l. Perpajakan Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasikan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aset direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (SKP) diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. l. k.

Revenue and expense recognition Revenue from sales is recognized based on cash receipts from cash register, and expenses are recognized on an accrual basis. Taxation Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between financial and tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits, such as the carryforward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable. Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the balance sheets date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates is charged to current year operations, except to the extent that it relates to items previously charged or credited to equity.

Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Company, when the result of the appeal is determined.

12

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) m. Laba bersih per saham dasar Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan ratarata tertimbang (weighted average) dari jumlah saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar adalah 446.250.000 saham pada tahun 2010 dan 2009. n. Penyisihan atas imbalan kerja karyawan Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), biaya atas imbalan kerja karyawan, sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003, ditentukan dengan menggunakan metode projected unit credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan dan beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar antara 10% dari nilai kini dari kewajiban imbalan pasti karyawan dan nilai wajar aset program, jika ada pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian aktuarial tersebut diakui dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja tersebut. o. Transaksi dengan pihak-pihak mempunyai hubungan istimewa yang 2.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) m. Basic earnings per share

ACCOUNTING

Basic earnings per share are computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the year. The weighted average number of shares outstanding totaled 446,250,000 shares each in 2010 and 2009.

n.

Provision for employee service entitlements Under PSAK No. 24 (Revised 2004), the cost of providing employee benefits under the Labor Law No. 13 Year 2003 is determined using the projected unit credit method. Actuarial gains and losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses at the end of the previous reporting year exceeds the greater of 10% of the present value of defined benefit obligations or the fair value of plan asset if any, at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line method over the expected average remaining working lives of the employees.

o.

Transactions with related parties The Company has transactions with certain parties, which are regarded as having special relationships as defined under PSAK No. 7, Related Party Disclosures.

Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang dianggap mempunyai hubungan istimewa sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7, Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa. Transaksi ini dilakukan dengan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa. Semua transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

The transactions are made with terms agreed by the parties. Such terms may not be the same as those of the transactions between wholly unrelated parties.

All significant transactions with related parties are disclosed in the notes to the financial statements.

13

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) p. Segmen usaha Sesuai PSAK No. 5 (Revisi 2000), Pelaporan Segmen, segmen usaha menyajikan informasi produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha lain. Segmen geografis menyajikan informasi produk atau jasa pada wilayah ekonomi tertentu yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada wilayah ekonomi lain. Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah wilayah pemasaran, sedangkan segmen sekunder adalah pengelompokan umum produk. q. Instrumen keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan mengadopsi PSAK No. 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pelaporan, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif dan tidak menimbulkan penyesuaian transisi pada tanggal 1 Januari 2010. PSAK No. 50 (revisi 2006) mengatur persyaratan tentang penyajian instrumen keuangan dan mengidentifikasi informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk instrumen tersebut. 2.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p. Business segments

ACCOUNTING

In accordance with PSAK No. 5 (Revised 2000), Segment Reporting, business segments provide information on products or services that are subject to risks and returns that are different from those of other business segments. Geographical segments provide information on products or services within particular economic environment that is subject to risks and returns that are different from those of components operating in other economic environments. Segment information is prepared using the accounting principles adopted for preparing and presenting the financial statements. The Companys primary reporting segment information is based on marketing region, while its secondary reporting segment information is based on product category. q. Financial instruments Effective January 1, 2010, the Company adopted the PSAK No. 50 (Revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosures, and the PSAK No. 55 (Revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurement. These revised PSAKs have been applied prospectively. The adoption of these revised PSAKs did not result in transition adjustment as of January 1, 2010. The PSAK No. 50 (revised 2006) contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This PSAK requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entitys future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments.

14

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan) q. Instrumen keuangan (lanjutan) PSAK No. 55 (revisi 2006) mengatur prinsipprinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan perusahaan. i. Aset Keuangan Pengakuan awal Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan. Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang yang terdiri atas kas dan setara kas, piutang, piutang pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan uang jaminan. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar. Dalam hal investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh peraturan dan kebiasan yang berlaku di pasar (pembelian secara reguler) diakui pada tanggal perdagangan, seperti tanggal perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. 2.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q.

ACCOUNTING

Financial instruments (continued) The PSAK No. 55 (revised 2006) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities, and some contracts to buy or sell non-financial items. This standard provides for the definitions and characteristics of a derivative, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others. The adoption of these revised PSAKs did not result in a significant effect on the Companys financial statements. i. Financial Assets Initial recognition Financial assets within the scope of the PSAK No. 55 are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments and available-for-sale financial assets. The Company determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each financial year end. The Companys financial assets are classified as loans and receivables include cash and cash equivalents, accounts receivable, due from related parties and security deposit.

Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of investments not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs.

Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the marketplace (regular way purchases) are recognized on the trade date, i.e., the date that the companies commit to purchase or sell the assets.

15

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan) q. Instrumen keuangan (lanjutan) i. Aset Keuangan (lanjutan) Pengukuran setelah pengakuan awal Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Metode ini menggunakan suku bunga efektif untuk mendiskonto penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur aset keuangan menjadi nilai tercatat bersihnya. Laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. ii. Kewajiban Keuangan Pengakuan awal Kewajiban keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, hutang dan pinjaman atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal. Saat pengakuan awal, kewajiban keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal hutang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Kewajiban keuangan Perusahaan mencakup hutang bank jangka pendek, hutang usaha dan hutang lain-lain, biaya masih harus dibayar, dan kewajiban lancar lainnya dan tidak lancar lainnya. Pada tanggal neraca, Perusahaan tidak memiliki kewajiban keuangan selain yang diklasifikasikan sebagai hutang dan pinjaman. 2.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)

ACCOUNTING

q. Financial instruments (continued) i. Financial Assets (continued) Subsequent measurement Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. This method uses an effective interest rate that exactly discounts estimated future cash receipts through the expected life of the financial asset to the net carrying amount of the financial asset. Gains and losses are recognized in the statement of income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

ii. Financial Liabilities Initial recognition Financial liabilities within the scope of the PSAK No. 55 are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company determines the classification of their financial liabilities at initial recognition. Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs. The Companys financial liabilities include short-term bank loan, trade and other payables, accrued expenses, and other current and non-current liabilities. As at the balance sheet date, the Company has no other financial liabilities other than those classified as loans and borrowings.

16

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan) q. Instrumen keuangan (lanjutan) ii. Kewajiban Keuangan (lanjutan) Pengukuran setelah pengakuan awal Hutang dan pinjaman Setelah pengakuan awal, hutang dan pinjaman yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi harus diakui dalam laporan laba rugi ketika kewajiban tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya. Hutang usaha dan hutang lain-lain Kewajiban untuk hutang usaha, hutang lain-lain dan biaya masih harus dibayar dinyatakan sebesar jumlah tercatat (jumlah nosional), yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya. iii. Saling hapus instrumen keuangan Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan kewajiban keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara bersamaan. 2.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q.

ACCOUNTING

Financial instruments (continued) ii. Financial Liabilities (continued) Subsequent measurement Loans and borrowings After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. Gains and losses are recognized in the statement of income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process. Trade and other payables Liabilities for current trade and other accounts payable and accrued expenses are stated at carrying amounts (notional amounts), which approximate their fair values. iii. Offsetting of financial instruments Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the balance sheet if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.

17

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan) q. Instrumen keuangan (lanjutan) iv. Nilai wajar instrumen keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (armslength market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substantial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya. v. Biaya perolehan yang diamortisasi dari instrumen keuangan Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif. vi. Penurunan nilai aset keuangan Pada setiap tanggal neraca, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. 2.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q.

ACCOUNTING

Financial instruments (continued) iv. Fair value of financial instruments The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arms-length market transaction, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.

v. Amortized cost of financial instruments Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.

vi. Impairment of financial assets The Company assesses at each balance sheet dates whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. For loans and receivables carried at amortized cost, the Company first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.

18

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan) q. Instrumen keuangan (lanjutan) vi. Penurunan (lanjutan) nilai aset keuangan 2.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)

ACCOUNTING

q. Financial instruments (continued) vi. Impairment (continued) of financial assets

Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku. Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan.

If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.

If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the assets carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial assets original effective interest rate. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.

The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance for impairment account and the amount of the loss is recognized in the statement of income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the financial asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Company.

19

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan) q. Instrumen keuangan (lanjutan) vi. Penurunan (lanjutan) nilai aset keuangan 2.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)

ACCOUNTING

q. Financial instruments (continued) vi. Impairment (continued) of financial assets

Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi. vii. Penghentian pengakuan aset dan kewajiban keuangan Aset keuangan Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Perusahaan memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu di antara (a) Perusahaan secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut.

If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance for impairment account. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in the statement of income.

vii. Derecognition of financial assets and liabilities Financial assets A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Company has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a pass-through arrangement; and either (a) the Company has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.

20

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan) q. Instrumen keuangan (lanjutan) vii. Penghentian pengakuan aset dan kewajiban keuangan (lanjutan) Kewajiban keuangan Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika kewajiban keuangan awal digantikan dengan kewajiban keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas kewajiban keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan kewajiban keuangan awal dan pengakuan kewajiban keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat kewajiban keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi. r. Penggunaan estimasi Laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yang mengharuskan manajemen untuk menggunakan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan, termasuk pelaporan beban dan pendapatan pada periode berjalan. Hasil aktual mungkin bisa berbeda dari estimasi dan asumsi yang digunakan. r. 2.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)

ACCOUNTING

q. Financial instruments (continued) vii. Derecognition of financial assets and liabilities (continued) Financial liabilities A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired. When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the statement of income.

Use of estimates The financial statements have been prepared in accordance with generally accepted accounting principles and practices in Indonesia that require the management to make estimations and assumptions which will affect the amount of assets and liabilities reported, including reported expenses and revenues of the current period. The actual results could be different from the estimations and assumptions made.

3.

KAS DAN SETARA KAS


2010 Kas Bank Pihak ketiga Rupiah PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. PT Bank Bukopin Tbk. PT Bank Internasional Indonesia Tbk. Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) 15.305.815

3.

CASH AND CASH EQUIVALENTS


2009 18.862.828 Cash on hand Cash in banks Third parties Rupiah PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. PT Bank Bukopin Tbk. PT Bank Internasional Indonesia Tbk. Others (below Rp1 billion each)

53.947.501 11.132.114 4.144.624 3.194.941 3.148.997 2.259.287 1.643.379 1.055.353

44.475.857 10.677.321 6.515.555 2.920.054 2.275.242 1.452.910 2.722.692 2.334.157

21

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
2010 Dolar Amerika Serikat PT Bank CIMB Niaga Tbk. AS$12.917 (2009: AS$158.869) Sub-jumlah Deposito berjangka Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Mega Tbk. Dolar Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk. AS$1.029.802 (2009: AS$1.023.138) Sub-jumlah Jumlah kas dan setara kas

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

3.

CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)


2009 US Dollar PT Bank CIMB Niaga Tbk. US$12,917 (2009: US$158,869) Sub-total Time deposits Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Mega Tbk. US Dollar PT Bank Central Asia Tbk. US$1,029,802 (2009: US$1,023,138) Sub-total Total cash and cash equivalents

116.137 80.642.333

1.493.363 74.867.151

94.000.000 86.000.000 38.000.000 31.000.000 20.000.000

129.000.000 61.000.000 10.084.774 51.000.000 20.000.000

9.258.953 278.258.953 374.207.101 2010

9.617.500 280.702.274 374.432.253 2009

Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat

5,50% - 8,00% 0,40% - 1,25%

6,50% - 13,25% 1,25% - 4,00%

Interest rates per annum on time deposits Rupiah US Dollar

Perusahaan tidak memiliki hubungan istimewa dengan bank di mana kas dan setara kas ditempatkan. 4. PIUTANG Piutang merupakan tagihan kepada pengelola foodcourt atas hasil penjualan makanan dan minuman, serta pinjaman karyawan. 5. PERSEDIAAN
2010 Bahan baku Makanan dan minuman Bahan pembungkus Persediaan lain-lain Jumlah persediaan 46.082.315 14.278.816 29.718.557 27.573.096 117.652.784

The Company does not have related party relationship with the banks where cash and cash equivalents are placed. 4. ACCOUNTS RECEIVABLE Accounts receivables mainly represent receivables from foodcourt managements for the sales of foods and beverages, and also employee loans. 5. INVENTORIES
2009 43.008.466 12.083.841 24.776.761 15.352.504 95.221.572 Raw materials Foods and beverages Packing materials Other inventories Total inventories

22

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 5. PERSEDIAAN (lanjutan) Persediaan dipergunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari bank (Catatan 12). Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa semua persediaan di atas akan dapat dijual/digunakan, sehingga penyisihan untuk persediaan usang tidak diperlukan. Pada tanggal 31 Desember 2010, persediaan diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sejumlah Rp72.051.597 (2009: Rp44.673.860). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko yang dipertanggungkan. 6. BIAYA DIBAYAR DI LANCAR LAINNYA MUKA DAN ASET 6. 5.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

INVENTORIES (continued) Inventories are pledged as collateral to the Company's credit facility obtained from a bank (Note 12). The Companys management believes that all of the above inventories are salable/usable, thus an allowance for obsolescence is considered not necessary. As of December 31, 2010, inventories are covered by insurance against losses by fire and other risks under blanket policies with total coverage amounting to Rp72,051,597 (2009: Rp44,673,860). Management believes that the said amounts of insurance coverage are adequate to cover any possible losses that may arise from the insured risks.

PREPAID EXPENSES AND OTHER CURRENT ASSETS Prepaid expenses consist of prepaid rental, service and advertising billboard. Advance payments mainly represent advance payments for raw materials.

Biaya dibayar di muka terdiri dari biaya dibayar di muka untuk sewa, jasa dan iklan pada papan reklame. Aset lancar lainnya terutama merupakan uang muka pemesanan bahan baku. 7. ASET TETAP Aset tetap terdiri dari:
Saldo Awal/ Beginning Balance Penambahan/ Additions

7.

FIXED ASSETS The details of fixed assets are as follows:

2010 Biaya Perolehan Kepemilikan langsung Tanah Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan bermotor Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Jumlah nilai tercatat Akumulasi penyusutan Kepemilikan langsung Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan bermotor Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Jumlah akumulasi penyusutan Jumlah tercatat

Pengurangan/ Reklasifikasi/ Disposals Reclassification

Saldo Akhir/ Ending Balance

2010 Cost

14.194.803 31.431.053 283.309.223 29.292.743 6.590.740 364.818.562

540.000 58.496.552 1.987.241 3.026.897 64.050.690

(918.476 ) (1.224.972) (60.164) (2.203.612)

14.194.803 31.052.577 340.580.803 31.219.820 9.617.637 426.665.640

Direct ownership Land Buildings Machinery and equipment Motor vehicles Assets under finance leases Motor vehicles Total carrying value Accumulated depreciation

14.841.391 136.170.922 24.488.656 1.706.976 177.207.945 187.610.617

1.320.533 25.520.735 1.901.659 1.637.022 30.379.949

(918.476) (878.134) (60.164 ) (1.856.774)

15.243.448 160.813.523 26.330.151 3.343.998 205.731.120 220.934.520

Direct ownership Buildings Machinery and equipment Motor vehicles Assets under finance leases Motor vehicles Total accumulated depreciation Carrying amount

23

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 7. ASET TETAP (lanjutan)
Saldo Awal/ Beginning Balance Penambahan/ Additions

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

7.

FIXED ASSETS (continued)


Saldo Akhir/ Ending Balance

2009 Biaya Perolehan Kepemilikan langsung Tanah Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan bermotor Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Jumlah nilai tercatat Akumulasi penyusutan Kepemilikan langsung Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan bermotor Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Jumlah akumulasi penyusutan Jumlah tercatat

Pengurangan/ Reklasifikasi/ Disposals Reclassification

2009 Cost

14.194.803 28.653.311 244.663.732 26.232.786 4.488.635 318.233.267

2.777.742 40.126.026 2.628.302 2.633.855 48.165.925

(1.480.535) (100.095) (1.580.630)

531.750 (531.750) -

14.194.803 31.431.053 283.309.223 29.292.743 6.590.740 364.818.562

Direct ownership Land Buildings Machinery and equipment Motor vehicles Assets under finance leases Motor vehicles Total carrying value Accumulated depreciation

13.495.742 115.216.586 21.770.393 1.060.226 151.542.947 166.690.320

1.345.649 21.370.898 2.405.078 1.060.030 26.181.655

(416.562) (100.095 ) (516.657)

413.280 (413.280) -

14.841.391 136.170.922 24.488.656 1.706.976 177.207.945 187.610.617

Direct ownership Buildings Machinery and equipment Motor vehicles Assets under finance leases Motor vehicles Total accumulated depreciation Carrying amount

Beban penyusutan disajikan dalam laporan laba rugi sebagai berikut:


2010 Beban penjualan dan pemasaran Beban umum dan administrasi Jumlah beban penyusutan 22.530.413 7.849.536 30.379.949

Depreciation expense is presented in the statements of income as follows:


2009 14.257.254 11.924.401 26.181.655 Sales and marketing expenses General and administrative expenses Total depreciation expense

Sebagian tanah dan bangunan Perusahaan dipergunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit (Catatan 12). Perusahaan memiliki hak atas tanah berupa Hak Guna Bangunan (HGB) sampai dengan tahun 2016-2037 beserta bangunan yang berada di atasnya, yang berlokasi di Jakarta dan Bogor. Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa hak atas tanah tersebut akan dapat diperpanjang. Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa estimasi jumlah yang dapat diperoleh kembali lebih besar dari nilai tercatat aset tetap dan tidak ada penurunan nilai aset tetap yang harus dicatat.

Certain land and building are used as collateral to the Companys credit facility (Note 12). The Company has rights in forms of Hak Guna Bangunan (HGB) on land lots located in Jakarta and Bogor where its buildings are situated, with remaining legal terms that are valid through 20162037. The Companys management believes that the covering landright ownership titles can be extended upon their expiration. The Companys management believes that the estimated recoverable amounts of fixed assets exceed their carrying values and, hence, no impairment of fixed assets should be recorded.

24

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 7. ASET TETAP (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan telah mengasuransikan aset tetap dan renovasi atas bangunan yang di sewa, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp1.068.172.705 (2009: Rp504.541.963). Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari resiko tersebut. 7.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

FIXED ASSETS (continued) As of December 31, 2010, the Company has insured its fixed assets and renovation cost of rented buildings, with total coverage of Rp1,068,172,705 (2009: Rp504,541,963). Management believes that the said amount of insurance coverage is adequate to cover possible losses from the said risks.

8.

BIAYA RENOVASI BANGUNAN SEWA


2010 Biaya perolehan Akumulasi amortisasi Bersih 345.516.925 (107.150.442) 238.366.483

8.

RENOVATION COSTS OF RENTED BUILDINGS


2009 247.006.294 (80.574.433) 166.431.861 Cost Accumulated amortization Net

9.

SEWA JANGKA DI MUKA

PANJANG

DIBAYAR

9.

LONG-TERM PREPAID RENTS Long-term prepaid rents represent rentals for Companys outlets.
2009 257.840.786 (167.039.372) 90.801.414 Cost Accumulated amortization Net

Sewa jangka panjang dibayar di muka terutama merupakan sewa untuk gerai Perusahaan.
2010 Biaya perolehan Akumulasi amortisasi Bersih 293.068.831 (196.971.773) 96.097.058

10. BIAYA YANG DITANGGUHKAN


2010 Harga Perolehan/ Acquisition Cost Initial dan renewal fee Program komputer HGB Jumlah 83.016.621 6.097.314 495.705 89.609.640

10. DEFERRED CHARGES

Akumulasi Amortisasi/ Accumulated Amortization 38.684.133 1.751.292 49.571 40.484.996

Nilai Bersih/ Net Book Value 44.332.488 4.346.022 446.134 49.124.644 Initial and renewal fees Computer program HGB Total

25

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 10. BIAYA YANG DITANGGUHKAN (lanjutan)
2009 Harga Perolehan/ Acquisition Cost Initial dan renewal fee Program komputer HGB Jumlah 77.569.550 2.303.116 495.705 80.368.371 Akumulasi Amortisasi/ Accumulated Amortization 33.254.055 767.847 33.047 34.054.949

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

10. DEFERRED CHARGES (continued)

Nilai Bersih/ Net Book Value 44.315.495 1.535.269 462.658 46.313.422 Initial and renewal fee Computer program HGB Total

11. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA Aset tidak lancar lainnya terdiri dari mesin dan peralatan yang belum digunakan, uang muka renovasi bangunan sewa serta uang jaminan.

11. OTHER NON-CURRENT ASSETS Other non-current assets consist of unused machinery and equipment, advance payments for renovation of rented building and refundable deposits.

12. HUTANG BANK JANGKA PENDEK Akun ini merupakan fasilitas modal kerja yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp5.000.000. Pinjaman ini dijamin dengan persediaan, hak atas tanah dan bangunan (SHGB No. 3139) serta dikenakan tingkat bunga sebesar 12,00% - 13,50% per tahun (2009: 13,50% - 14,50% per tahun).

12. SHORT-TERM BANK LOAN This account represents working capital loan facility obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. with a maximum credit limit of Rp5,000,000. This loan is secured by inventories, landrights and building (covered by ownership certificate or SHGB No. 3139), and subject to interest at the rate of 12.00% - 13.50% per annum (2009: 13.50% 14.50% per annum).

13. HUTANG USAHA Akun ini terdiri dari kewajiban kepada para pemasok di bawah ini yang timbul terutama dari pembelian bahan baku dan seluruhnya dalam mata uang rupiah.
2010 Pihak ketiga PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. RPA Saliman Riyanto PT Sukanda Djaya PT Sierad Produce Tbk. UD Putra Mandiri PT Detpack Indonesia PD Kartika Eka Dharma PT Foodindo Dwivestamas PT Primafood International UD Prima Supplier PT Aku Indonesia PT Pura Barutama PT Wonokoyo Jaya Corp. UD Mualim Broiler 13.613.698 7.231.722 7.042.816 5.225.087 4.271.074 3.522.458 3.473.997 3.473.989 3.388.657 3.121.328 2.842.408 2.463.069 2.405.443 2.196.084

13. TRADE PAYABLES This account consists of liabilities to the following suppliers mainly arising from purchase of raw materials. All trade payables are dominated in rupiah.
2009 7.601.483 6.959.053 6.804.871 5.601.060 7.138.536 3.454.742 9.509.860 3.551.219 9.267.150 3.369.205 2.681.337 1.739.290 1.866.372 Third parties PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. RPA Saliman Riyanto PT Sukanda Djaya PT Sierad Produce Tbk. UD Putra Mandiri PT Detpack Indonesia PD Kartika Eka Dharma PT Foodindo Dwivestamas PT Primafood International UD Prima Supplier PT Aku Indonesia PT Pura Barutama PT Wonokoyo Jaya Corp. UD Mualim Broiler

26

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 13. HUTANG USAHA (lanjutan)
2010 UD Sumber Utama PT Prambanan Kencana PT Bina Sukses Mulia Lain-lain (masing-masing di bawah Rp2 miliar) Jumlah pihak ketiga Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 25) Jumlah hutang usaha 2.153.953 1.604.345 71.444 33.092.656 101.194.228 26.715.338 127.909.566

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

13. TRADE PAYABLES (continued)


2009 1.477.711 2.223.848 4.647.002 29.747.490 107.640.229 26.041.525 133.681.754 UD Sumber Utama PT Prambanan Kencana PT Bina Sukses Mulia Others (below Rp2 billion each) Total third parties Related parties (Note 25) Total trade payables

Analisis umur hutang usaha adalah sebagai berikut:


2010 Lancar Jatuh tempo 30 - 90 hari Jatuh tempo > 90 hari Jumlah 98.777.279 25.268.035 3.864.252 127.909.566

The aging of analysis trade payables is as follows:


2009 101.427.846 30.149.496 2.104.412 133.681.754 Current Overdue 30 - 90 days Overdue > 90 days Total

14. HUTANG LAIN-LAIN Hutang lain-lain merupakan hutang atas pembelian mesin dan peralatan, renovasi bangunan sewa, sewa gudang, pembelian perlengkapan pemasaran dan promosi.

14. OTHER PAYABLES Other payables represent payable for purchases of machinery and equipment, renovation of rented buildings, rental of warehouse, purchases of marketing and promotion supplies.

15. PERPAJAKAN Hutang pajak


2010 Pajak pembangunan (PB I) Pajak penghasilan badan Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 25 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 26 Pajak pertambahan nilai Jumlah hutang pajak 25.083.935 4.700.505 5.474.506 4.120.487 3.937.508 2.941.687 2.648.142 48.906.770

15. TAXATION Taxes payable


2009 23.813.797 15.863.937 5.744.950 5.416.246 3.350.608 2.504.510 1.712.852 58.406.900 Development tax (PB I) Corporate income tax Income tax article 21 Income tax article 25 Income tax article 23 Income tax article 26 Value-added tax Total taxes payable

Beban pajak penghasilan


2010 Pajak kini Pajak tangguhan - bersih Jumlah beban pajak penghasilan 56.314.001 5.678.634 61.992.635

Income tax expense


2009 61.785.911 3.365.455 65.151.366 Current tax Deferred tax - net Total income tax expense

27

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 15. PERPAJAKAN (lanjutan) Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan, sebagaimana tercantum dalam laporan laba rugi, dengan taksiran penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut:
2010 Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi Koreksi pajak: Beda tetap Sumbangan Beban pajak Pendapatan bunga Pendapatan sewa Beda temporer Penyisihan atas imbalan kerja Amortisasi biaya renovasi bangunan sewa Penyusutan aset tetap Amortisasi biaya yang ditangguhkan Aset sewa pembiayaan Taksiran penghasilan kena pajak

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

15. TAXATION (continued) A reconciliation between income before income tax expense, as shown in the statements of income, to the estimated taxable income is as follows:
2009 Income before income tax expense per statements of income Tax correction: Permanent differences Donation Tax expenses Interest income Rent income Temporary differences Provision for employee benefits Amortization of renovation cost of rented building Depreciation of fixed assets Amortization of deferred charges Assets under finance leases Estimated taxable income

261.589.812

247.147.950

652.503 43.180 (14.175.681) (139.272) 19.399.123 (30.678.229) (10.475.214) (582.461) (377.755) 225.256.006

237.464 25.095 (13.083.420) (201.302) 13.500.769 (17.284.170) (7.835.256) (855.261) (987.903) 220.663.966

Perhitungan hutang pajak penghasilan badan adalah sebagai berikut:


2010 Beban pajak kini Dikurangi: Pajak dibayar di muka Pajak penghasilan pasal 25 Pajak penghasilan pasal 23 Jumlah pajak dibayar di muka Hutang pajak penghasilan badan 56.314.001 50.672.437 941.059 51.613.496 4.700.505

The computations of corporate income tax payable is as follows:


2009 61.785.911 45.728.883 193.091 45.921.974 15.863.937 Current tax expense Less: Prepaid taxes Income tax article 25 Income tax article 23 Total prepaid taxes Corporate income tax payable

Perusahaan akan melaporkan taksiran penghasilan kena pajak dan hutang pajak penghasilan tahun berjalan untuk tahun 2010, sebagaimana disebutkan di atas, dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Badan (SPT PPh Badan) ke Kantor Pajak. Taksiran penghasilan kena pajak dan hutang pajak penghasilan tahun 2009 di atas, telah sesuai dengan jumlah yang dilaporkan dalam SPT PPh Badan tahun 2009. Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atas laba sebelum beban pajak penghasilan dan beban pajak penghasilan sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi, adalah sebagai berikut:

The Company will report estimated taxable income and corporate income tax payable for 2010, as stated above, in its income tax return (SPT PPh Badan) to be submitted to the Tax Office. The 2009 estimated taxable income and corporate income tax payable as stated above conformed to the amount shown in 2009 income tax return.

A reconciliation between the income tax expense calculated by applying the applicable tax rates to the income before income tax expense and the income tax expense as shown in the statements of income, is as follows:

28

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 15. PERPAJAKAN (lanjutan)
2010 Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi Beban pajak penghasilan pada tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beda tetap Manfaat pajak penghasilan dari penurunan tarif pajak Jumlah beban pajak penghasilan 261.589.812 65.397.453 (3.404.818) 61.992.635

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

15. TAXATION (continued)


2009 247.147.950 69.201.426 (3.646.205) (403.855) 65.151.366 Income before income tax expense per statements of income Income tax expense at applicable tax rate Tax effect on permanent differences Income tax benefit from tax rate reduction Total income tax expense

Pada September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai Pajak Penghasilan diubah untuk keempat kalinya dengan Undangundang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat dengan tarif maksimum 30% menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Perusahaan mencatat dampak perubahan tarif pajak tersebut sebesar Rp403.855 sebagai pengurang beban pajak penghasilan tangguhan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009. Aset/(kewajiban) pajak tangguhan terdiri dari:
2010 Kewajiban imbalan kerja Biaya renovasi bangunan sewa Aset tetap Biaya yang ditangguhkan Aset sewa pembiayaan Kewajiban pajak tangguhan - bersih 17.445.484 (30.094.633) (15.098.290) (5.560.727) (1.985.270) (35.293.436)

In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding Income Tax has been revised for the fourth time with Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate tax rate from a marginal tax rate of 30% to a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards. The Company recorded the impact of the changes in tax rates amounting to Rp403,855 as deduction of deferred income tax expense for the year ended December 31, 2009.

Deferred tax assets/(liabilities) consist of:


2009 12.595.703 (22.425.076) (12.479.486) (5.415.112) (1.890.831) (29.614.802) Employee benefit liabilities Renovation cost of rented buildings Fixed assets Deferred charges Assets under finance leases Deferred tax liabilities - net

Analisa perubahan kewajiban pajak tangguhan:


2010 Kewajiban pajak tangguhan saldo awal tahun Manfaat/(beban) pajak tangguhan bersih tahun berjalan Kewajiban imbalan kerja Biaya renovasi bangunan sewa Aset tetap Biaya yang ditangguhkan Aset sewa pembiayaan Beban pajak tangguhan untuk tahun berjalan - bersih Kewajiban pajak tangguhan saldo akhir tahun (29.614.802) 4.849.781 (7.669.557) (2.618.804) (145.615) (94.439) (5.678.634) (35.293.436)

Analysis of changes in deferred tax liabilities:


2009 (26.249.347) 3.375.192 (4.321.042) (1.958.814) (213.815) (246.976) (3.365.455) (29.614.802) Deferred tax liabilities - balance at beginning of year Net deferred tax benefit/(expense) for the current year Employee benefit liabilities Renovation cost of rented buildings Fixed assets Deferred charges Assets under finance leases Deferred tax expense for the current year - net Deferred tax liabilities balance at end of year

29

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 15. PERPAJAKAN (lanjutan) Umum Perusahaan menyerahkan SPT Tahunan berdasarkan perhitungan sendiri (selfassessment). Berdasarkan perubahan terakhir atas Undang-undang Ketentuan Umum Perpajakan pada tahun 2007, Otoritas Pajak dapat menetapkan atau mengubah besarnya kewajiban pajak dalam waktu lima tahun sejak tanggal terhutangnya pajak. Peraturan peralihan atas Undang-undang tersebut menyatakan bahwa kewajiban pajak untuk tahun fiskal 2007 dan sebelumnya dapat ditetapkan oleh Otoritas Pajak paling lambat pada akhir tahun 2013. Pada tanggal 28 Desember 2007, Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2007 (PP No. 81/2007) tentang Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka. PP No. 81/2007 ini mengatur perseroan terbuka dalam negeri di Indonesia dapat memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi Pajak Penghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1b Undang-undang Pajak Penghasilan, dengan memenuhi kriteria yang ditentukan, yaitu perseroan yang saham atau efek bersifat ekuitas lainnya tercatat di Bursa Efek Indonesia yang jumlah kepemilikan saham publiknya adalah 40% atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 pihak, masing-masing pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% dari keseluruhan saham yang disetor. Ketentuan sebagaimana dimaksud harus dipenuhi oleh perseroan terbuka dalam waktu paling singkat enam bulan dalam jangka waktu satu tahun pajak. PP No. 81/2007 ini mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2008. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan belum memenuhi kriteria yang ditentukan dalam peraturan pemerintah ini.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

15. TAXATION (continued) General The Company submits tax returns on the basis of self-assessment. Based on the latest changes on Law on General Rules and Procedures in 2007, the Tax Authorities may assess or amend taxes within five years from the date when the tax was payable. The transitional provisions of the said law stipulate that taxes for fiscal year 2007 and prior may be assessed by the Tax Authorities at the latest at the end of 2013.

On December 28, 2007, the President of the Republic of Indonesia stipulated the Government Regulation No. 81 Year 2007 (Gov. Reg. No. 81/2007) on Reduction of the Rate of Income Tax on Resident Corporate Taxpayers in the Form of Publicly-listed Companies. This Gov. Reg. No. 81/2007 provides that resident publicly-listed companies in Indonesia can obtain the reduced income tax rate i.e., 5% lower than the highest income tax rate Article 17 paragraph 1b of the Income Tax Law, provided they meet the prescribed criteria, i.e., companies whose shares or other equity instruments are listed in the Indonesia Stock Exchange, whose shares owned by the public is 40%, or more of the total paid shares and such shares are owned by at least 300 parties, each party owning less than 5% of the total paid-up shares. These requirements should be fulfilled by the publicly-listed companies for a period of sixmonths in one tax year.

This Gov. Reg. No. 81/2007 became effective on January 1, 2008. As of December 31, 2010 and 2009, the Company did not fulfill the prescribed criteria in this government regulation.

30

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 16. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
2010 Sewa dan service charges Jasa waralaba Listrik, air dan telepon Jumlah biaya masih harus dibayar 16.870.853 16.190.732 10.052.086 43.113.671

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

16. ACCRUED EXPENSES


2009 17.311.490 13.541.364 7.498.155 38.351.009 Rent and service charges Franchise fees Electricity, water and telephone Total accrued expenses

17. UANG MUKA YANG DITERIMA Akun ini merupakan uang muka yang diterima dari calon mitra usaha yang akan menjadi lessor atas gerai restoran baru. 18. KEWAJIBAN SEWA PEMBIAYAAN Perusahaan mengadakan beberapa perjanjian sewa pembiayaan kendaraan dengan PT Orix Indonesia Finance, dengan jangka waktu sewa selama 3 tahun, dan dilunasi melalui angsuran bulanan. Fasilitas sewa pembiayaan ini dikenakan suku bunga yang berkisar antara 11,32% - 24,65% per tahun. Rincian kewajiban sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:
2010 Kurang dari satu tahun Antara satu dan dua tahun Lebih dari dua tahun Jumlah pembayaran sewa pembiayaan Dikurangi: Beban bunga di masa mendatang Nilai tunai kewajiban sewa pembiayaan Dikurangi: Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian jangka panjang 1.613.013 461.721 1.616.899 3.691.633 188.629 3.503.004 1.469.086 2.033.918

17. ADVANCES RECEIVED This account represents advances received from prospective business partners which will be lessors of new restaurant outlets. 18. OBLIGATION UNDER FINANCE LEASE The Company has several finance leases agreements with PT Orix Indonesia Finance, covering vehicles with lease terms of 3 years and is being repaid through monthly installments. The aforementioned lease commitments bear interest at rates ranging from 11.32% to 24.65% per annum. Details of the related obligations under finance leases are as follows:
2009 1.397.932 1.274.261 2.672.193 181.310 2.490.883 1.236.731 1.254.152 Not later than one year Between one and two years More than two years Total minimum future lease payments Less: Future interest charges Net present value of minimum future lease payment Less: Current maturities Long-term portion

31

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 19. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan mengakui penyisihan untuk imbalan kerja karyawan sesuai dengan laporan aktuaria independen PT Binaputera Jaga Hikmah, sebagaimana disebutkan dalam laporannya masing-masing tertanggal 18 Maret 2011 dan 1 April 2010. Asumsi-asumsi utama yang digunakan dalam laporan tersebut untuk tahun 2010 dan 2009 antara lain adalah sebagai berikut:
2010 Usia pensiun normal Usia pensiun direksi Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tabel kematian Tingkat pengunduran diri : : : : : : 55 tahun/years 80 tahun/years 9,50% per tahun/per annum 10,00% per tahun/per annum TMI-99 18-29 tahun/years =10,00% 30-39 tahun/years = 5,00% 40-44 tahun/years = 3,00% 45-49 tahun/years = 2,00% 50-54 tahun/years = 1,00% 55 tahun/years = 0,00%

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

19. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES As of December 31, 2010 and 2009, the Company provided a provision for employee benefits based on the independent actuarial report of PT Binaputera Jaga Hikmah, as set out in their reports dated March 18, 2011 and April 1, 2010, respectively. The key assumptions, among others, used in 2010 and 2009, for the said report are as follows:

2009 55 tahun/years 80 tahun/years 10,80% per tahun/per annum 10,00% per tahun/per annum TMI-99 18-29 tahun/years =10,00% 30-39 tahun/years = 5,00% 40-44 tahun/years = 3,00% 45-49 tahun/years = 2,00% 50-54 tahun/years = 1,00% 55 tahun/years = 0,00% : : : : : : Normal retirement age Directors retirement age Discount rate Salary increase rate Mortality table Resignation rate

Tabel berikut menyajikan komponen dari beban imbalan kerja bersih yang diakui dalam laporan laba rugi dan jumlah yang diakui dalam neraca untuk penyisihan imbalan kerja karyawan seperti yang tercantum dalam laporan aktuaria tersebut: a. Beban imbalan kerja
2010 Beban bunga Beban jasa kini Amortisasi kerugian aktuaria Amortisasi biaya jasa lalu Kurtailmen dan penyelesaian Beban imbalan kerja 12.155.556 9.910.831 2.281.333 578.666 (2.315.700) 22.610.686

The tables summarize the components of net benefits expense recognized in the statements of income and amounts recognized in the balance sheets for the benefits provision as determined by the said independent actuary report as follows: a. Employee benefits expense

2009 7.497.422 9.449.648 710.281 166.912 (898.735) 16.925.528 Interest cost Current service cost Amortization of actuarial loss Amortization of past service costs Curtailment and settlement Employee benefit expense

b.

Kewajiban imbalan kerja


2010 Nilai kini kewajiban imbalan kerja Kerugian aktuarial yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum menjadi hak Kewajiban imbalan kerja 175.101.827 (95.681.302) (9.638.590) 69.781.935

b.

Employee benefits liabilities

2009 121.340.056 (67.376.566) (3.580.678) 50.382.812 Present value of the obligation Unrecoqnized actuarial loss Non-vested past service cost Employee benefit liabilities

32

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 19. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA (lanjutan) c. Mutasi kewajiban imbalan kerja
2010 Saldo awal tahun Pembayaran imbalan kerja Beban imbalan kerja Saldo akhir tahun 50.382.812 (3.211.563) 22.610.686 69.781.935

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

19. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (continued) c. Movements in employee benefit liabilities

2009 36.882.042 (3.424.758) 16.925.528 50.382.812 Balance at beginning of year Benefit paid Employee benefit expense Balance at end of year

20. MODAL SAHAM Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, rincian pemegang saham Perusahaan berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Raya Saham Registra, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
2010 Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership PT Gelael Pratama PT Megah Eraraharja HSBC Fund Services Clients Koperasi Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Jumlah 43,84% 35,84% 9,64% 0,32% 10,36% 100,00%

20. SHARE CAPITAL As of December 31, 2010 and 2009, the details of share capital based on the record maintained by PT Raya Saham Registra, Share Administration Agency, are as follows:

Jumlah Saham/ Number of Shares 195.636.000 159.936.000 43.036.000 1.428.000 46.214.000 446.250.000 2009

Jumlah Nominal/ Nominal Value 19.563.600 15.993.600 4.303.600 142.800 4.621.400 44.625.000 PT Gelael Pratama PT Megah Eraraharja HSBC Fund Services Clients Cooperatives Public (each less than 5%) Total

Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership PT Gelael Pratama PT Megah Eraraharja Pershing LLC Main Custody Koperasi Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Jumlah 43,84% 35,84% 10,31% 0,32% 9,69% 100,00%

Jumlah Saham/ Number of Shares 195.636.000 159.936.000 46.000.000 1.428.000 43.250.000 446.250.000

Jumlah Nominal/ Nominal Value 19.563.600 15.993.600 4.600.000 142.800 4.325.000 44.625.000 PT Gelael Pratama PT Megah Eraraharja Pershing LLC Main Custody Cooperatives Public (each less than 5%) Total

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tidak ada Komisaris maupun Direksi yang memiliki saham Perusahaan.

As of December 31, 2010 and 2009, none of the Companys Commissioners or Directors own shares of the Company.

33

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 21. SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA DAN DIVIDEN KAS Berdasarkan Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham tanggal 17 Juni 2010 yang telah diaktakan dengan Akta Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 41 tertanggal 17 Juni 2010, para pemegang saham menyetujui penambahan cadangan umum atas saldo laba sebesar Rp1.819.966 serta menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp37.038.750 atau Rp83 (angka penuh) per saham yang diambil dari laba bersih tahun 2009. Berdasarkan Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham tanggal 18 Juni 2009 yang telah diaktakan dengan Akta Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 37 tertanggal 18 Juni 2009, para pemegang saham menyetujui penambahan cadangan umum atas saldo laba yang sebesar Rp1.252.680 serta menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp25.436.250 atau Rp57 (angka penuh) per saham yang diambil dari laba bersih tahun 2008.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

21. APPROPRIATION OF RETAINED EARNINGS AND CASH DIVIDENDS During the Annual General Meeting of Shareholders, held on June 17, 2010, which were covered by Notarial Deed of Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 41 dated June 17, 2010, the shareholders approved additional appropriation of retained earnings for general reserves amounting to Rp1,819,966, and approved the distribution of cash dividends of Rp37,038,750 or Rp83 (full amount) per share, which was taken from the net income in 2009. During the Annual General Meeting of Shareholders, held on June 18, 2009, which were covered by Notarial Deed of Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 37 dated June 18, 2009, the shareholders approved additional appropriation of retained earnings for general reserves amounting to Rp1,252,680, and approved the distribution of cash dividends of Rp25,436,250 or Rp57 (full amount) per share, which was taken from the net income in 2008.

22. PENJUALAN
2010 Makanan Minuman Lain-lain Jumlah penjualan 2.552.554.067 214.753.376 146.297.125 2.913.604.568

22. SALES
2009 2.104.171.771 267.936.184 82.251.824 2.454.359.779 Foods Beverages Others Total sales

23. BEBAN POKOK PENJUALAN


2010 Saldo awal persediaan Pembelian Barang tersedia untuk dijual Saldo akhir persediaan Beban pokok penjualan 89.806.049 1.288.947.692 1.378.753.741 (105.597.021) 1.273.156.720

23. COST OF GOODS SOLD


2009 81.185.694 995.152.530 1.076.338.224 (89.806.049) 986.532.175 Beginning balance of inventories Purchases Inventories available for sale Ending balance of inventories Cost of goods sold

Beban pokok penjualan meliputi pemakaian persediaan bahan baku, makanan, minuman, barang dagangan dan bahan pembantu lainnya.

Cost of good sold represents consumption of raw materials, foods, beverages, merchandise and other indirect materials

34

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 23. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan) Selama tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tidak ada pembelian dari pemasok secara individual yang melebihi 10% dari jumlah penjualan. Pembelian bahan baku dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa untuk tahun 2010 adalah sebesar Rp190.195.913 (2009: Rp142.721.290) atau sebesar 14,76% (2009: 14,33%) dari jumlah pembelian untuk tahun 2010 dan 2009.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

23. COST OF GOODS SOLD (continued) During the years ended December 31, 2010 and 2009, there were no purchases from individual suppliers with annual cumulative amount in excess of 10% of sales. Purchases of raw materials from related parties for 2010 amounted to Rp190,195,913 (2009: Rp142,721,290) or consituted of 14.76% (2009: 14.33%) of total purchases for 2010 and 2009 respectively.

24. BEBAN USAHA


2010 Beban Penjualan dan Pemasaran Gaji Promosi dan penjualan Jasa waralaba Sewa Penyusutan dan amortisasi Listrik, telepon dan air Pengangkutan Perbaikan dan perawatan Perjalanan Imbalan kerja karyawan Administrasi Lain-lain Jumlah beban penjualan dan pemasaran Beban Umum dan Administrasi Gaji Perjalanan Pengangkutan Perbaikan dan perawatan Listrik, telepon dan air Penyusutan dan amortisasi Administrasi Imbalan kerja karyawan Lain-lain Jumlah beban umum dan administrasi Jumlah beban usaha 258.030.994 221.596.997 192.295.448 181.310.221 118.038.203 109.635.550 35.018.854 25.680.729 19.521.880 13.250.669 7.859.682 19.263.905 1.201.503.132

24. OPERATING EXPENSES


2009 220.584.741 205.928.148 161.986.117 158.868.553 95.442.996 85.184.133 29.765.387 23.445.048 16.935.606 8.609.389 13.263.798 16.289.233 1.036.303.149 Selling and Marketing Expenses Salaries Promotion and sales Franchise fee Rent Depreciation and amortization Electricity, telephone and water Transportation Repair and maintenance Travelling Employee benefit Administration Others Total selling and marketing expenses General and Administrative Expenses Salaries Travelling Transportation Repair and maintenance Electricity, telephone and water Depreciation and amortization Administration Employee benefit Others Total general and administrative expenses Total operating expenses

125.258.350 22.304.364 18.752.892 16.235.831 13.485.166 12.473.466 12.132.943 6.148.454 8.598.403 235.389.869 1.436.893.001

114.993.363 18.310.424 15.494.296 12.917.546 10.255.717 16.410.618 10.620.435 4.891.380 6.389.667 210.283.446 1.246.586.595

25. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Dalam kegiatan usaha normalnya, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

25. ACCOUNTS AND RELATED PARTIES

TRANSACTIONS

WITH

In the ordinary course of business, the Company engages into transactions with related parties.

35

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 25. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Rincian piutang pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

25. ACCOUNTS AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)

WITH

The details of due from related parties are as follows:


Persentase dari Jumlah Aset/ Percentage to Total of Assets

2010 Piutang pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Gelael Indotim PT Gelael Lampung PT Buana Distrindo PT Aneka Satwitra Sari Food PT Gelael Supermarket Direksi dan Komisaris PT Finindo Food Jumlah

2009

2010

2009

9.400.453 7.937.098 4.458.523 2.457.413 1.482.068 1.184.927 34 26.920.516

7.104.453 1.561.733 1.913.481 2.581.442 693.418 1.476.876 48 15.331.451

0,76% 0,64% 0,36% 0,20% 0,12% 0,10% 0,00% 2,18%

0,68% 0,15% 0,18% 0,25% 0,07% 0,14% 0,00% 1,47%

Due from related parties PT Gelael Indotim PT Gelael Lampung PT Buana Distrindo PT Aneka Satwitra Sari Food PT Gelael Supermarket Directors and Commissioners PT Finindo Food Total

Perusahaan memberikan jasa manajemen kepada PT Gelael Indotim dan PT Gelael Lampung. Pendapatan yang diterima Perusahaan dari jasa tersebut selama tahun 2010 adalah masing-masing sebesar Rp1.718.322 dan Rp471.422 (2009: Rp1.503.470 dan Rp294.077), disajikan sebagai bagian dari akun Pendapatan/(Beban) Lain-lain - Lain-lain pada laporan laba rugi. Perusahaan juga melakukan transaksi lain dengan pihak-pihak tersebut, seperti penggantian biaya dan beban lainnya. Piutang dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tidak dibebani bunga dan tidak memiliki jadwal pelunasan kembali. Rincian hutang usaha - pihak-pihak yang memilki hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

The Company provides management services to PT Gelael Indotim and PT Gelael Lampung. Total fees earned by the Company in 2010 amounted to Rp1,718,322 and Rp471,422 (2009: Rp1,503,470 and Rp294,077), respectively, are presented as part of Other Income/(Expenses) - Others account in the statements of income.

The Company also has other transactions with the respective parties, such as reimbursements of expenses and other charges. Accounts due from related parties are not subject to interest and have no fixed repayment period. The details of trade payables - related parties are as follows:
Persentase dari Jumlah Kewajiban/ Percentage to Total of Liabilities

2010 Hutang usaha PT Buana Distrindo PT Salim Ivomas Pratama PT Indomarco Adi Prima PT Music Factory Indonesia PT Finindo Food PT Indofood Sukses Makmur Tbk. PT Aneka Satwitra Sari Food PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Jumlah 11.720.878 4.151.545 3.825.384 3.350.197 2.644.940 717.833 194.741 109.820 26.715.338

2009 12.604.026 3.047.570 8.386.407 1.881.331 122.191 26.041.525

2010 2,70% 0,96% 0,87% 0,77% 0,61% 0,17% 0,04% 0,03% 6,15%

2009 3,13% 0,00% 0,76% 2,08% 0,47% Trade payables PT Buana Distrindo PT Salim Ivomas Pratama PT Indomarco Adi Prima PT Music Factory Indonesia PT Finindo Food PT Indofood Sukses 0,00% Makmur Tbk. 0,03% PT Aneka Satwitra Sari Food PT Indofood CBP Sukses 0,00% Makmur Tbk. 6,47% Total

36

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

25. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Rincian hutang lain-lain - pihak-pihak yang memilki hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

25. ACCOUNTS AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)

WITH

The details of other payables - related parties are as follows:


Persentase dari Jumlah Kewajiban/ Percentage to Total of Liabilities

2010 Hutang lain-lain PT Gelsons Trijaya Utama PT Gelael Megah Raharja PT Gelael Supermarket Lain-lain Jumlah 3.329.730 74.830 26.059 348.937 3.779.556

2009 13.139.105 74.830 62.856 398.336 13.675.127

2010 0,77% 0,02% 0,01% 0,11% 0,89%

2009 3,26% 0,02% 0,02% 0,10% 3,40% Other payables PT Gelsons Trijaya Utama PT Gelael Megah Raharja PT Gelael Supermarket Others Total

Rincian pembelian bahan baku, barang promosi, dan jasa dari pihak-pihak yang memilki hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

The details of purchases of raw materials, promotion goods, and services from related parties are as follows:
Persentase dari Jumlah Pembelian/ Percentage to Total Purchase

2010 Pembelian bahan baku PT Buana Distrindo PT Music Factory Indonesia PT Finindo Foods PT Salim Ivomas Pratama PT Indomarco Adi Prima PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. PT Indofood Sukses Makmur Tbk. PT Aneka Satwitra Sari Food Jumlah 73.792.416 41.096.338 24.658.987 22.418.199 21.606.536 2.568.895 2.188.481 1.866.061 190.195.913

2009 63.904.319 42.140.482 21.042.836 1.321.584 9.717.149 4.594.920 142.721.290

2010 5,73% 3,19% 1,91% 1,74% 1,68% 0,20% 0,17% 0,14% 14,76%

2009 6,42% 4,23% 2,11% 0,13% 0,98% Purchases of raw material PT Buana Distrindo PT Music Factory Indonesia PT Finindo Foods PT Salim Ivomas Pratama PT Indomarco Adi Prima PT Indofood CBP Sukses 0,00% Makmur Tbk. PT Indofood Sukses 0,00% Makmur Tbk. 0,46% PT Aneka Satwitra Sari Food Total

14,33%

Persentase dari Jumlah Beban Usaha/ Percentage to Total Operating Expenses 2010 Pembelian barang promosi dan jasa PT Gelson's Trijaya Utama PT Fabian Design Arsitek PT Gelael Indotim PT Fabian Abdi Manunggal PT Gelael Supermarket PT Gelael Lampung Jumlah 2009 2010 2009 Purchases of promotion goods and services PT Gelson's Trijaya Utama PT Fabian Design Arsitek PT Gelael Indotim PT Fabian Abdi Manunggal PT Gelael Supermarket PT Gelael Lampung Total

103.757.698 2.325.468 1.774.786 1.676.569 1.562.418 8.613 111.105.552

83.627.634 1.382.905 1.848.145 1.520.734 30.832 88.410.250

7,22% 0,16% 0,12% 0,12% 0,11% 0,00% 7,73%

6,71% 0,11% 0,15% 0,12% 0,00% 0,00% 7,09%

37

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 25. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa/ Related Parties PT Gelael Indotim

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

25. ACCOUNTS AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)

WITH

Sifat Hubungan/ Nature of Relationship Kesamaan pemegang saham utama tidak langsung/ Common ultimate main shareholders Kesamaan manajemen kunci/ Common key management

Sifat Transaksi/ Nature of Transactions Jasa manajemen dan pembelian barang promosi/ Management services and purchases of promotion goods Insentif penjualan dan waralaba, promosi bersama dan pembelian bahan baku/ Sales and franchise incentives, joint promotion and purchases of raw material Pembelian bahan baku/ Purchases of raw material Pembelian bahan baku/ Purchases of raw material Jasa periklanan/ Advertising services

PT Buana Distrindo

PT Finindo Food PT Aneka Satwitra Sari Food

Kesamaan manajemen kunci/ Common key management Kesamaan pemegang saham utama tidak langsung/ Common ultimate main shareholders Dikelola oleh keluarga dekat Direktur dan Komisaris/ Managed by close family member of Director and Commissioner Dikelola oleh keluarga dekat Direktur dan Komisaris/ Managed by close family member of Director and Commissioner Kesamaan pemegang saham utama/ The same main shareholders Kesamaan manajemen kunci/ Common key management

PT Gelsons Trijaya Utama

PT Music Factory Indonesia

Pembelian barang promosi/ Purchases of promotion goods

PT Gelael Supermarket PT Gelael Lampung

Penggantian biaya/ Expense reimbursement Jasa manajemen dan pembelian barang promosi/ Management services and purchases of promotion goods Penggantian biaya/ Expense reimbursement Pembelian bahan baku/ Purchases of raw material Desain interior/ Interior designs

PT Gelael Dewata

Kesamaan pemegang saham utama tidak langsung/ Common ultimate main shareholders Kesamaan manajemen kunci/ Common key management Dikelola oleh keluarga dekat Direktur dan Komisaris/ Managed by close family member of Director and Commissioner Dikelola oleh keluarga dekat Direktur dan Komisaris/ Managed by close family member of Director and Commissioner Kesamaan manajemen kunci/ Common key management

PT Salim Ivomas Pratama PT Fabian Abdi Manunggal

PT Fabian Design Arsitek

Desain interior/ Interior designs

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

Pembelian bahan baku/ Purchases of raw material

38

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 25. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa/ Related Parties PT Indomarco Adi Prima PT Indofood Sukses Makmur Tbk

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

25. ACCOUNTS AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)

WITH

Sifat Hubungan/ Nature of Relationship Kesamaan manajemen kunci/ Common key management Kesamaan manajemen kunci/ Common key management

Sifat Transaksi/ Nature of Transactions Pembelian bahan baku/ Purchases of raw material Pembelian bahan baku/ Purchases of raw material

26. PENYERTAAN SAHAM Sejak tanggal 11 Agustus 2005, kepemilikan saham Perusahaan pada PT Gelael Indotim turun dari 50,00% menjadi 12,50%. Sehingga sejak tanggal tersebut, penyertaan saham dicatat dengan menggunakan metode biaya. Sejak tanggal 28 April 2000, kepemilikan saham Perusahaan pada PT Gelael Dewata turun dari 20,00% menjadi 0,78%. Sehingga sejak tanggal tersebut penyertaan saham dicatat dengan menggunakan metode biaya. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, nilai tercatat penyertaan saham adalah nihil, yang merupakan nilai pada saat penyertaan saham tersebut mulai dicatat dengan menggunakan metode biaya. 27. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010.
Nilai Tercatat/ Carrying Values Aset Keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Piutang Piutang pihak-pihak yang mempunyai hubungan Istimewa Uang jaminan Jumlah

26. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK On August 11, 2005, the Companys shareholding in PT Gelael Indotim was diluted from 50.00% to 12.50%. Accordingly, since that date, the investment is accounted for using the cost method. On April 28, 2000, the Companys shareholding in PT Gelael Dewata was diluted from 20.00% to 0.78%. Accordingly, since that date, the investment is accounted for using the cost method. As of December 31, 2010 and 2009, the carrying values of the investments in shares of stock are nil, which represent their values at that time when such investments started to be accounted for using the cost method. 27. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS The following table sets out the carrying values and estimated fair values of the Companys financial instruments as of December 31, 2010.
Nilai Wajar/ Fair Values Financial Assets Loan and receivables Cash and cash equivalents Accounts receivables Due from related parties Security deposit Total

374.207.101 13.881.251 26.920.516 19.834.659 434.843.527

374.207.101 13.881.251 26.920.516 19.834.659 434.843.527

39

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 27. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
Nilai Tercatat/ Carrying Values Kewajiban Keuangan Kewajiban yang dicatat sebesar nilai wajar atau biaya perolehan yang diamortisasi Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Hutang lain-lain Biaya masih harus dibayar Kewajiban lancar lainnya Kewajiban tidak lancar lainnya Jumlah

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

27. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)


Nilai Wajar/ Fair Values Financial Liabilities

1.079.829 127.909.566 86.990.272 43.113.671 2.621.394 503.043 262.217.775

1.079.829 127.909.566 86.990.272 43.113.671 2.621.394 503.043 262.217.775

Liabilities at fair value or amortized cost Short-term bank loans Trade payable Other payables Accrued expenses Other current liabilities Other non-current liabilities Total

Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi jangka pendek antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui satu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga pasar, model arus kas diskonto dan model penentuan harga opsi yang sewajarnya. Metode dan asumsi yang digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk masing-masing kelas instrumen keuangan adalah instrumen keuangan dengan jumlah tercatat yang mendekati nilai wajarnya. Nilai wajar untuk kas dan setara kas, piutang dan piutang pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, hutang usaha dan hutang lain-lain, dan biaya masih harus dibayar, dan kewajiban lancar lainnya mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek. Jumlah tercatat dari hutang bank jangka pendek dan kewajiban lancar dan tidak lancar lainnya dengan suku bunga mengambang mendekati nilai wajarnya karena selalu dinilai ulang secara berkala.

Fair value is defined as the amount at which the instrument could be exchanged in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm's-length transaction, other than in a forced or liquidation sale. Fair values are obtained from quoted market prices, discounted cash flow models and option pricing models as appropriate.

The method and assumption used to estimate the fair value of each class of financial instruments is financial instruments with carrying amounts that approximate their fair values. The fair value of cash and cash equivalents, accounts receivable and due from related parties, trade payables and other payables, short-term bank loan, accrued expenses, and other current liabilities approximate their carrying values due to their shortterm nature. The carrying values of obligation under finance leases and other current and non-current liabilites with floating interest rates approximate their fair values as they are repriced frequently.

28. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN

MANAJEMEN

28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES The Company's principal financial instruments comprise of cash and cash equivalent, receivables and due from related parties and short-term bank loans. These financial instruments mainly originate directly from the Companys operations or are to finance Company's operations.

Instrumen keuangan utama Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, piutang dan piutang pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa, dan hutang bank jangka pendek. Instrumen keuangan tersebut terutama langsung berasal dari kegiatan usaha Perusahaan atau untuk tujuan pembiayaan bagi kegiatan operasional Perusahaan.

40

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 28. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) MANAJEMEN

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) It is and has been the Company's policy that no trading in financial instruments shall be undertaken. The main risks arising from the Company's financial instruments are foreign currency risk and credit risk. The management review and approve policies for managing each of these financial risks, which are described in more detail as follows: Foreign currency risk The Companys reporting currency is in Rupiah. Foreign currency risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because the changes in foreign exchange rates. The Company faces foreign exchange risk as a portion of its purchases and expenses, such as franchise fee, initial fee and renewal fee are denominated in US Dollar. The requirement to pay purchases or expenses denominated in Rupiah usually can be met from collection of Rupiah trade receivable. The Company only sells its Rupiah in periodical basis to meet their requirement for US Dollar.

Telah menjadi kebijakan Perusahaan bahwa tidak akan ada perdagangan dalam instrumen keuangan yang akan dilakukan. Risiko utama dari instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko mata uang dan risiko kredit. Manajemen menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko keuangan sebagai berikut: Risiko mata uang asing Mata uang pelaporan Perusahaan adalah dalam Rupiah. Risiko mata uang asing adalah risiko nilai wajar atau arus kas masa depan suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan nilai tukar mata uang asing. Perusahaan menghadapi risiko mata uang asing karena sebagian pembelian dan beban perusahaan, yang meliputi franchise fee, initial fee dan renewal fee harus dibayar dalam Dolar AS. Kewajiban untuk melunasi pembelian atau beban-beban yang dinyatakan dalam Rupiah biasanya dapat dipenuhi dari penerimaan piutang dagang dalam Rupiah. Perusahaan menjual Rupiah hanya secara periodik untuk memenuhi kebutuhan akan Dolar AS. Perusahaan tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai transaksi dalam mata uang asing. Risiko kredit Risiko kredit adalah risiko kerugian yang dapat timbul dari instrumen keuangan dapat mengimbangi gagal bayar dari kewajibannya. Risiko kredit Perusahaan terutama berkaitan dengan piutang hubungan istimewa. Merupakan kebijakan Perusahaan untuk memantau posisi keuangan piutang-piutang ini secara terus menerus untuk meminimalisir risiko kredit Perusahaan. Kas dan setara kas yang belum jatuh tempo maupun tidak mengalami penurunan nilai ditempatkan dalam institusi keuangan terkemuka atau perusahaan dengan dengan prestasi kredit yang baik dan tidak memiliki sejarah gagal bayar.

The Company does not have a formal hedging policy for foreign currency exposures. Credit risk Credit risk is the risk of loss that may arise on outstanding financial instruments should counterpart default on its obligations. The Companys exposures to credit risk are primarily attributable to receivables due from related parties. It is the Companys policy to monitor the financial standing of these receivables on an on-going basis to ensure that the Company is exposed to minimal credit risk. Cash and cash equivalents that are neither past due nor impaired are placed with or entered into with reputable financial institutions or companies with high credit ratings and no history of default.

41

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 29. ASET MONETER DALAM MATA UANG ASING Perusahaan mempunyai aset moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
2010 Mata Uang Asing/ Foreign Currency Aset Kas dan setara kas Piutang lain-lain Aset Moneter US$ US$ US$ 1.042.719 1.042.719 Setara dalam Rupiah/ Rupiah Equivalent

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

29. MONETARY ASSETS FOREIGN CURRENCY

DENOMINATED

IN

The Company has monetary assets in foreign currency as follows:


2009 Mata Uang Asing/ Foreign Currency 1.182.007 15.000 1.197.007 Setara dalam Rupiah/ Rupiah Equivalent 11.110.863 141.000 11.251.863 Assets Cash and cash equivalents Other receivables Monetary Assets

9.375.090 US$ - US$ 9.375.090 US$

Jika posisi aset bersih dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2010 dijabarkan dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 25 Maret 2011 (tanggal penyelesaian laporan keuangan) (Rp8.708 (nilai penuh) untuk AS$1), maka jumlah aset bersih akan menurun kira-kira sebesar Rp295.089.

If the net position of assets denominated in foreign currencies as of December 31, 2010 is reflected using the Bank Indonesias middle rate as of March 25, 2011 (the completion of financial statement) (Rp8,708 (full amount) to US$1), the net assets will decrease by approximately Rp295,089.

30. INFORMASI SEGMEN Segmen Primer Perusahaan dikelola dan dikelompokkan dalam divisi geografis yang terdiri dari Restaurant Support Center (RSC) Jakarta, Medan, Batam, Makassar, Bandung, Semarang, Surabaya, Bali, Palembang dan Balikpapan. Divisi usaha yang disajikan terpisah dalam pelaporan informasi segmen geografis adalah RSC Jakarta (terdiri dari Jakarta, Bogor, Lampung, Pontianak dan Cilegon), RSC Medan dan Batam (Mdn&Btm) (terdiri dari Medan, Pekanbaru, Batam, Banda Aceh dan Tanjung Pinang), dan RSC Makassar dan Balikpapan (Mks&Bpn) (terdiri dari Makassar, Manado, Balikpapan, Banjarmasin, Samarinda, Palu, Kendari dan Ambon). Informasi bentuk segmen primer yang berupa segmen geografis Perusahaan adalah sebagai berikut:

30. SEGMENT INFORMATION Primary Segment The Company is managed and grouped into geographical divisions, which consists of Jakarta, Medan, Batam, Makassar, Bandung, Semarang, Surabaya, Bali, Palembang and Balikpapan Restaurant Support Center (RSC). Jakarta RSC (consisting of Jakarta, Bogor, Lampung, Pontianak and Cilegon), Medan and Batam RSC (Mdn&Btm) (consisting of Medan, Pekanbaru, Batam, Banda Aceh and Tanjung Pinang), and Makassar and Balikpapan RSC (Mks&Bpn) (consisting of Makassar, Manado, Balikpapan, Banjarmasin, Samarinda, Palu, Kendari and Ambon) are presented separately as segments in geographical segment information. The primary segments, which represent the Companys geographical segment are as follows:

42

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 30. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Segmen Primer (lanjutan)
2010 RSC Mdn& Btm/ Mdn&Btm RSC 344.391.216 (146.781.396 ) 197.609.820 (128.389.245 ) 69.220.575 RSC Mks&Bpn/ Mks&Bpn RSC 436.763.352 (180.217.357) 256.545.995 (153.475.007) 103.070.988

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

30. SEGMENT INFORMATION (continued) Primary Segment (continued)

RSC Jakarta/ Jakarta RSC Penjualan Harga pokok penjualan Laba kotor Beban usaha yang dapat dialokasikan Hasil segmen Beban usaha tidak dapat dilokasikan Laba usaha - bersih Pendapatan lain-lain - bersih Laba sebelum beban pajak penghasilan Beban pajak penghasilan Laba bersih Aset segmen Aset tidak dapat dialokasikan Jumlah aset Kewajiban segmen Kewajiban tidak dapat dialokasikan Jumlah kewajiban Infomasi segmen lainnya Belanja modal Penyusutan dan amortisasi 35.131.381 62.610.268 (184.176.842) 713.463.881 1.251.969.811 (555.488.378) 696.481.433 (600.749.966) 95.731.467

RSC Lainnya/ Other RSC

Jumlah/ Total Sales Cost of good sold Gross profit Allocated operating expenses Segment result

880.480.189 2.913.604.568 (390.669.589 ) (1.273.156.720 ) 489.810.600 1.640.447.848

(318.888.914 ) (1.201.503.132) 170.921.686 438.944.716

(235.389.869) 203.554.847 58.034.965 261.589.812 (61.992.635) 199.597.177 89.113.930 123.027.160 261.869.722 1.187.474.693 48.568.351 1.236.043.044 (9.499.418 ) (12.209.117) (45.654.874 ) (251.540.251) (182.838.834) (434.379.085) 6.288.757 11.128.755 7.241.710 14.469.412 2009 RSC Mdn& Btm/ Mdn&Btm RSC 299.913.101 (114.158.708 ) 185.754.393 (115.571.847 ) 70.182.546 RSC Makassar/ Makassar RSC 365.871.774 (139.131.480) 226.740.294 ( 128.922.967) 97.817.327 15.388.842 42.303.234 64.050.690 130.511.669

Unallocated operating expenses Income from operation Other income - net Income before income tax expense Income tax expense Net income Segment assets Unallocated assets Total assets Segment liabilities Unallocated liabilities Total liabilities Other segment information Capital expenditures Depreciation and amortization

RSC Jakarta/ Jakarta RSC Penjualan Harga pokok penjualan Laba kotor Beban usaha yang dapat dialokasikan Hasil segmen 1.039.666.748 (428.825.087) 610.841.661 (514.261.455) 96.580.206

RSC Lainnya/ Other RSC

Jumlah/ Total Sales Cost of good sold Gross profit Allocated operating expenses Segment result

748.908.156 2.454.359.779 (304.416.900 ) (986.532.175) 444.491.256 1.467.827.604

(277.546.880 ) (1.036.303.149) 166.944.376 431.524.455

43

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 30. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
2009 RSC Mdn& Btm/ Mdn&Btm RSC RSC Makassar/ Makassar RSC

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

30. SEGMENT INFORMATION (continued)

RSC Jakarta/ Jakarta RSC Beban usaha tidak dapat dialokasikan Laba usaha Pendapatan lain-lain - bersih Laba sebelum beban pajak penghasilan Beban pajak penghasilan Laba bersih Aset segmen Aset tidak dapat dialokasikan Jumlah aset Kewajiban segmen Kewajiban tidak dapat dialokasikan Jumlah kewajiban Infomasi segmen lainnya Belanja modal Penyusutan dan amortisasi 31.007.257 50.874.287 (153.121.143) 624.009.634

RSC Lainnya/ Other RSC

Jumlah/ Total (210.283.446) 221.241.009 25.906.941 247.147.950 (65.151.366) 181.996.584 Unallocated operating expenses Income from operation Other income - net Income before income tax expense Income tax expense Net income Segment assets Unallocated assets Total assets Segment liabilities Unallocated liabilities Total liabilities Other segment information Capital expenditures Depreciation and amortization

70.084.327

98.174.843

220.967.447

1.013.236.251 28.172.583 1.041.408.834

(7.466.808 )

(8.896.368)

(38.787.431 )

(208.271.750) (194.031.552) (402.303.302)

2.954.223 9.261.279

4.764.336 11.211.657

9.440.109 40.506.391

48.165.925 111.853.614

Segmen Sekunder Segmen sekunder Perusahaan adalah segmen usaha berdasarkan jenis produk, sebagai berikut:
2010 Makanan Minuman Lain-lain Jumlah penjualan 2.552.554.067 214.753.376 146.297.125 2.913.604.568

Secondary Segment The Companys secondary segment is based on product categories, as follows:
2009 2.104.171.771 267.936.184 82.251.824 2.454.359.779 Foods Beverages Others Total sales

31. KOMITMEN a. Perusahaan memperoleh hak untuk mendirikan dan mengoperasikan gerai Kentucky Fried Chicken (KFC) sesuai dengan panduan dan standar yang ditetapkan oleh Kentucky Fried Chicken International Holdings, Inc., sebagai franchisor, untuk semua franchisee merek KFC. Dalam perjanjian waralaba yang ditandatangani pada tanggal 10 Januari 2003, semua gerai baru diberikan hak waralaba untuk beroperasi

31. COMMITMENTS a. The Company obtained the right to establish and operate Kentucky Fried Chicken (KFC) outlets following the guidelines and standards set by Kentucky Fried Chicken International Holdings, Inc., as the franchisor, for all franchisees of KFC brand. Under the franchise agreement signed on January 10, 2003, all new outlets opened are given a franchise to operate for a period of ten (10) years and renewable for another 10-year term. However, those existing outlets that had been renewed or to be renewed

44

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 31. KOMITMEN (lanjutan) selama periode sepuluh (10) tahun dan dapat diperpanjang untuk periode sepuluh (10) tahun berikutnya. Namun, untuk gerai yang sudah ada pada saat perjanjian tersebut ditandatangani yang telah atau akan diperpanjang untuk periode sepuluh (10) tahun berikutnya, dibebaskan dari perpanjangan selanjutnya dan akan diperlakukan sebagai gerai baru setelah periode sepuluh (10) tahun yang kedua. Sebagai kompensasi, Perusahaan diwajibkan untuk membayar franchise fee secara bulanan kepada franchisor sebesar 6% dari penjualan (setelah dikurangi pajak). Perusahaan juga diwajibkan untuk membayar initial fee atas setiap gerai restoran baru dan renewal fee atas setiap gerai restoran yang diperpanjang. Initial fee dan renewal fee akan ditinjau kembali berdasarkan US CPI Index efektif setiap tanggal 1 April setiap tahunnya, dan perubahan terakhir dilakukan pada bulan April 2010 masing-masing dari AS$43.600 menjadi AS$44.800 untuk initial fee setiap gerai dan dari AS$21.800 menjadi AS$22.400 untuk renewal fee setiap gerai. Selain itu untuk gerai ekspres, sejak 1 April 2010, initial fee untuk setiap gerai juga meningkat dari AS$21.800 menjadi AS$22.400 untuk setiap gerai, sedangkan renewal fee meningkat dari AS$10.900 menjadi AS$11.200 untuk setiap gerai. Selanjutnya, Perusahaan juga diberikan hak untuk memberikan sub-lisensi kepada gerai KFC yang dimiliki oleh PT Gelael Indotim dan PT Gelael Lampung yang masingmasing beroperasi di Indonesia Timur dan Lampung. b. Perusahaan mempunyai perjanjian eksklusif untuk produk Carbonated Soft Drink (CSD) tertanggal 1 Agustus 2002 dengan PepsiCo Beverages International (PBI). Berdasarkan perjanjian tersebut, PBI menyuplai sirup dan kemasan yang digunakan dan dijual oleh Perusahaan. PBI memberikan insentif kepada Perusahaan dengan tingkat tertentu untuk jumlah pembelian tertentu dan untuk kegiatan promosi tertentu. b.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

31. COMMITMENTS (continued) for another ten (10) years are not subject to further renewal and would be treated as new outlet after the second 10-year term. As compensation, the Company is obliged to pay to franchisor a monthly franchise fee of 6% of revenue (net of tax). The Company is also obliged to pay initial fee for every new outlet opened and renewal fee for every existing outlet renewed. The initial and renewal fees are st subject to adjustment effective every 1 of April of each year based on US CPI Index, and the last adjustment was made in April 2010 from US$43,600 to US$44,800 initial fee per outlet and from US$21,800 to US$22,400 renewal fee per outlet, respectively. At the same time, initial fee for express outlet was increased from US$21,800 to US$22,400 per outlet and renewal fee for express outlet was increased from US$10,900 to US$11,200 per outlet. Further, the Company was granted the right to provide sub-licensing to KFC outlets owned by PT Gelael Indotim and PT Gelael Lampung which are in operations in East Indonesia and Lampung, respectively.

The Company entered into an exclusive Carbonated Soft Drink (CSD) agreement with PepsiCo Beverages International (PBI) on August 1, 2002. Pursuant to the said agreement, PBI supplies all syrup used by the Company and all packaged products sold by the Company. PBI also gives the Company incentives at specific rate for specific purchased volume and specific promotion activity.

45

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

31. KOMITMEN (lanjutan) Pada tanggal 1 Agustus 2007, Perusahaan dan PBI telah memperpanjang perjanjian tersebut sampai dengan tanggal 31 Juli 2012. Dalam perjanjian ini, PBI juga memberikan sign on bonus dan one-time bonus berdasarkan jumlah gerai restoran yang memenuhi syarat. c. Perusahaan memiliki perjanjian eksklusif dengan PT Coca-Cola Distribution Indonesia (CCDI) yang mewajibkan Perusahaan untuk menjual produk Frestea sebanyak yang telah disepakati. Sebagai kompensasi, CCDI memberikan dana untuk mendukung kegiatan pemasaran Perusahaan. Perjanjian ini mulai berlaku sejak 1 Desember 2009 dan akan berakhir pada 30 November 2012. Perusahaan mempunyai berbagai perjanjian sewa operasi atas gerai restoran dengan komitmen pembayaran sewa yang tetap untuk setiap periode atau berdasarkan persentase penjualan pada gerai tersebut. Perusahaan mengadakan program keanggotaan Music Hitter untuk pembeli album musik KFC Music Hitlist. Setiap anggota berhak atas Produk KFC Goceng setiap minggu, dan juga Wing Bucket KFC pada saat anggota tersebut berulang tahun secara cuma-cuma. Pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah peserta program ini sekitar 300.000 orang.

31. COMMITMENTS (continued) On August 1, 2007, the Company and PBI agreed to extend the agreement up to July 31, 2012. In this agreement, PBI also provides sign on bonus and one-time bonus based on the number of restaurant outlets which meet certain criteria. c. The Company entered into an exclusive agreement with PT Coca-Cola Distribution Indonesia (CCDI) whereby the Company is required to sell Frestea product as stated in agreement. As compensation, CCDI provides funding supports for the Company marketing activities. This agreement is effective starting December 1, 2009 and for a period up to November 30, 2012. The Company enters into operating lease agreements for its restaurant outlets. Rental payments are either fixed for a certain period or based on certain percentage of sales of the respective outlet. The Company offers Music Hitter membership program for buyers of KFC Music Hitlist album. Each member is entitled to get free Produk KFC Goceng weekly, and free Wing Bucket KFC on the members birthday. As of December 31, 2010, this program has approximately 300,000 members.

d.

d.

e.

e.

32. KONTINJENSI Pada tanggal 23 April 2010, Perusahan menghadapi tuntutan hukum yang diajukan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sehubungan dengan sengketa tanah yang terletak di M.T. Haryono, Jakarta, dengan jumlah tuntutan sebesar Rp50.000.000. Berdasarkan Putusan Pengadilan No. 342/PDT.G/2010/PN.Jkt.Sel tertanggal 6 Januari 2011, pengadilan memutuskan memenangkan Perusahaan. Menanggapi hal tersebut, pihak penggugat mengajukan banding kepada Pengadilan Tinggi Jakarta. Sampai dengan tanggal 25 Maret 2011, Pengadilan Tinggi belum memberikan putusan atas upaya banding tersebut. Manajemen perusahaan berkeyakinan bahwa Pengadilan Tinggi akan memenangkan Perusahaan.

32. CONTINGENCY On April 23, 2010, the Company received a lawsuit in South Jakarta State Court (Pengadilan Negeri Jakarta Selatan) related to the land dispute located in M.T. Haryono, Jakarta, with total claim of Rp50,000,000. Based on Court Decision (Hasil Putusan Perkara) No. 342/PDT.G/2010/PN.Jkt.Sel dated January 6, 2011, the court basically ruled out in favor of the Company. In response thereto, the plaintiff elevated the case to the Jakarta High Court (Pengadilan Tinggi Jakarta). Until March 25, 2011, the High Court has not yet responded to the said appeal. The Companys management believes that the High Courts decision will also be in its favor.

46

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33. REKLASIFIKASI AKUN Akun-akun tertentu dalam laporan keuangan tahun 2009 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian akun-akun dalam laporan keuangan tahun 2010. Akun-akun yang direklasifikasi adalah sebagai berikut:
2009 Dilaporkan Sebelumnya/ As Reported Previously Aset lancar Piutang pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Aset tidak lancar Piutang pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Beban usaha Penjualan dan pemasaran Pendapatan/(beban) lain-lain Insentif sehubungan dengan perjanjian pemasokan

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

33. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS Certain accounts in the 2009 financial statements have been reclassified to conform with the presentation of accounts in the 2010 financial statements. The reclassified accounts are summarized as follows:
2009 Setelah Reklasifikasi/ As Reclassified Current assets 15.331.451 15.331.451 Due from related parties Non-current assets 15.331.451 (1.032.411.337) (15.331.451) (3.891.812) (1.036.303.149) Due from related parties Operating expenses Selling and marketing Other income/(expenses) Incentives related to supply agreements

Reklasifikasi/ Reclassifications

619.437

3.891.812

4.511.249

34. STANDAR YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF Standar Akuntansi Keuangan yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) tetapi belum efektif pada tahun 2010 adalah sebagai berikut: Efektif berlaku 1 Januari 2011: pada atau setelah tanggal

34. STANDARD ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE The Financial Accounting Standards issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK) but not yet effective in 2010 are summarized below: Effective on or after January 1, 2011: PSAK No. 1 (Revised 2009), Presentation of Financial Statements, prescribes the basis for presentation of general purpose financial statements to ensure comparability both with the entity's financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities. PSAK No. 2 (Revised 2009), Statement of Cash Flows, requires the provision of information about the historical changes in cash and cash equivalents by means of a statement of cash flows which classifies cash flows during the period from operating, investing and financing activities.

PSAK No. 1 (Revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan, menetapkan dasardasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain. PSAK No. 2 (Revisi 2009), Laporan Arus Kas, memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan selama suatu periode.

47

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 34. STANDAR YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan) Efektif berlaku pada atau 1 Januari 2011 (lanjutan): setelah tanggal

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

34. STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued) Effective on or after January 1, 2011 (continued): PSAK No. 3 (Revised 2010),Interim Financial Reporting, prescribes the minimum contents of an interim financial report and the principles for recognition and measurement in complete or condensed financial statements for an interim period. PSAK No. 5 (Revised 2009), Operating Segments, segment information is disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates. PSAK No. 7 (Revised 2010), Related Party Disclosures, requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements. Early application is allowed.

PSAK No. 3 (Revisi 2010), Laporan Keuangan Interim, menentukan isi minimum laporan keuangan interim serta prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan lengkap atau ringkas untuk periode interim. PSAK No. 5 (Revisi 2009), Segmen Operasi, informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. PSAK No. 7 (Revisi 2010), Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi, mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Penerapan dini diperkenankan. PSAK No. 8 (Revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Laporan, menentukan kapan entitas menyesuaikan laporan keuangannya untuk peristiwa setelah periode pelaporan, dan pengungkapan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah periode pelaporan. Mensyaratkan bahwa entitas tidak boleh menyusun laporan keuangan atas dasar kelangsungan usaha jika peristiwa setelah periode pelaporan mengindikasikan bahwa penerapan asumsi kelangsungan usaha tidak tepat. PSAK No. 15 (Revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi, akan diterapkan untuk akuntansi investasi dalam entitas asosiasi. Menggantikan PSAK No. 15 (1994), Akuntansi untuk Investasi dalam Perusahaan Asosiasi, dan PSAK No. 40 (1997), Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi.

PSAK No. 8 (Revised 2010), Events after the Reporting Period, prescribes when an entity should adjust its financial statements for events after the reporting period, and disclosures about the date when financial statements were authorized for issue and events after the reporting period. Requires an entity not to prepare financial statements on a going concern basis if events after the reporting period indicate that the going concern assumption is not appropriate. PSAK No. 15 (Revised 2009), Investments in Associates, shall be applied in accounting for investments in associates. Supersedes PSAK No. 15 (1994), Accounting for Investments in Associates, and PSAK No. 40 (1997), Accounting for Changes in Equity of Subsidiaries/Associates.

48

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 34. STANDAR YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan) Efektif berlaku pada atau 1 Januari 2011 (lanjutan): setelah tanggal

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

34. STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued) Effective on or after January 1, 2011 (continued): PSAK No. 19 (Revised 2010), Intangible Assets, prescribes the accounting treatment for intangible assets that are not dealt with specifically in another PSAK. Requires the recognition of an intangible asset if, and only if, the specified criteria are met, and also specifies how to measure the carrying amount of intangible assets and related disclosures. PSAK No. 23 (Revised 2010), Revenue, identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue will be recognized. Prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events. Provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition. PSAK No. 25 (Revised 2009), Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors, prescribes the criteria for selecting and changing accounting policies, together with the accounting treatment and disclosure of changes in accounting policies, changes in accounting estimates, and corrections of errors. PSAK No. 48 (Revised 2009), Impairment of Assets, prescribes the procedures applied to ensure that assets are carried at no more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized. PSAK No. 57 (Revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities, and Contingent Assets, aims to provide that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.

PSAK No. 19 (Revisi 2010), Aset Tak Berwujud, menentukan perlakuan akuntansi bagi aset tak berwujud yang tidak diatur secara khusus dalam PSAK lain. Mensyaratkan untuk mengakui aset tak berwujud jika, dan hanya jika, kriteria tertentu dipenuhi, dan juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset tak berwujud dan pengungkapan yang berhubungan. PSAK No. 23 (Revisi 2010), Pendapatan, mengidentifikasikan keadaan saat kriteria mengenai pengakuan pendapatan akan terpenuhi, sehingga pendapatan akan diakui. Mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu. Memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. PSAK No. 25 (Revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan, menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan. PSAK No. 48 (Revisi 2009), Penurunan Nilai Aset, menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui. PSAK No. 57 (Revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi, bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut. PSAK No. 58 (Revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan, bertujuan untuk mengatur akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual, serta penyajian dan pengungkapan operasi dihentikan.

PSAK No. 58 (Revised 2009), Non-Current Assets, Held for Sale and Discontinued Operations, aims to specify the accounting for assets held for sale, and the presentation and disclosure of discontinued operations.

49

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 34. STANDAR YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan) Efektif berlaku 1 Januari 2012: pada atau setelah tanggal

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

34. STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued) Effective on or after January 1, 2012:

PSAK No. 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing, menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan. PSAK No. 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja, mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja. PSAK No. 46 (Revisi 2010), Akuntansi Pajak Penghasilan, mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan. PSAK No. 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian, menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan. PSAK No. 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan, mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut. ISAK No. 15, PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya, memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja.

PSAK No. 10 (Revised 2010), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates, prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency.

PSAK No. 24 (Revised 2010), Employee Benefits, establish the accounting and disclosures for employee benefits. PSAK No. 46 (Revised 2010), Accounting for Income Taxes, prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the balance sheet; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements. PSAK No. 50 (Revised 2010), Financial Instruments: Presentation, establish the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities. PSAK No. 60, Financial Instruments: Disclosures, requires disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks.

ISAK No. 15, PSAK No. 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction, provides guidance on how to assess the limit on the amount of surplus in a defined scheme that can be recognized as an asset under PSAK No. 24 (Revised 2010), Employee Benefits.

50

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 34. STANDAR YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan) Efektif berlaku pada atau 1 Januari 2012 (lanjutan): setelah tanggal

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

34. STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued) Effective on or after January 1, 2012 (continued): ISAK No. 20, Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders, prescribes how an entity should account for the current and deferred tax consequences of a change in tax status of entities or its shareholders. The Company is presently evaluating and has not determined the effects of these new and revised Standards on its financial statements. 35. COMPLETION STATEMENTS OF THE FINANCIAL

ISAK No. 20, Pajak penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham, membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya. Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar yang baru dan yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangannya. 35. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang diselesaikan pada tanggal 25 Maret 2011.

The management of the Company is responsible for the preparation of the financial statements that were completed on March 25, 2011.

51

You might also like