You are on page 1of 3

Senin, 01 Juni 2009

gadai saham ASPEK LEGAL GADAI SAHAM DI BURSA EFEK


Oleh: Faizal

Saham sebagai benda yang diklasifikasikan sebagai benda bergerak tak bertubuh oleh KUH Perdata merupakan salah satu benda yang lazim dijaminkan untuk pelunasan hutang oleh pemiliknya. Bukti kepemilikan saham adalah selembar kertas yang diterbitkan oleh perusahaan tempat pemilik meinvestasikan modalnya. Pada prakteknya gadai saham atas bawa (aan tonder/ on bearing) dilakukan dengan penyerahan dari tangan ke tangan lembar sahamnya dan dicatat (diberitahukan) kepada perusahaan penerbit prihal adanya gadai saham tersebut. Untuk saham atas nama (op naam), maka pada prakteknya dijaminkan cessie selain diserahkan dari tangan ke tangan lembar sahamnya. Apa yang diuraikan di atas adalah cara menggadaikan saham apabila perusahaan tersebut adalah perusahaan terbatas biasa atau perusahaan yang tidak listing di bursa efek (non-listing company). Persoalannya adalah, bagaimana apabila saham yang dimiliki adalah saham yang diterbitkan oleh perusahaan terbuka (PT .tbk) yang listing di bursa efek dan sang pemilik membeli saham tersebut melalui perusahaan efek anggota bursa (PEAB), dimana ia tidak mendapatkan fisik dari saham tersebut (lembaran) akan tetapi berupa rekening kepemilikan di PEAB tersebut?. Berdasarakan KUH Perdata dan peraturan lainnya serta praktek yang dilakukan oleh Perum Pegadaian, maka penulis akan mencoba untuk menguraiakan hal tersebut. I. Alur penggadaian saham di bursa efek Praktek Perum Pegadaian:

Debitur yang memiliki saham dari perusahaan yang listing di bursa effek mengadakan perjanjian hutang piutang dengan Perum Pegadaian;

Setelah perjanjian ditutup kemudian kredit atas saham yang terdapat di rekening kepemilikan saham debitur di PEAB dimutasikan ke rekening Perum Pegadaian di PEAB yang ditunjuk

Dana dicairkan Apabila hutang lunas, maka kredit saham debitur kembali dimutasikan kepada account debitur Apabila debitur wanprestasi, maka saham dieksekusi.

Alur Penggadaian saham melalui Perum Pegadaian

1. Debitur mengajukan permohonan pinjaman dengan jaminan gadai dan apabila dikabulkan maka terjadilah perjanjian pinjam meminjam dengan jaminan barang (gadai). 2. Setelah perjanjian disepakati kemudian sejumlah saham tertentu milik debitur yang tercatat dalam rekening di PEAB dimana debitur menjadi nasabah dimutasikan ke PEAB yang menjadi Afiliasi dari Perum Pegadaian. 1. Hubungan antara debitur dan PEAB X adalah dimana debitur sebagai nasabah dari PEAB X, debitur membuka rekening dan melakukan jual beli efek melalui PEAB X. 2. Hubungan Perum Pegadaian dan PEAB Y adalah bahwa ia adalah afiliasi Perum Pegadaian, tempat dimana Perum Pegadaian menyimpan saham debitur yang digadaikan.

Ketentuan Khusus dari Perum Pegadaian: 1. Manfaat atas saham tetap berada di tangan debitur;
2. Hanya saham-saham tertentu yang bisa digadaikan (blue chip);

3. Apabila nilai saham turun maka debitur harus menambah nilai saham yang digadaikan;

4. Nilai yang bisa dipinjam maksimal 50% dari nilai saham.

You might also like