You are on page 1of 21

BAB II LANDASAN TEORETIS A. Definisi Arus Kas, Kas dan Setara Kas dan Pengertian Laporan Arus Kas.

1. Definisi Arus Kas, Kas dan Setara Kas a. Arus Kas dan Setara Kas Arus Kas didefinisikan sebagai arus kas atau setara kas masuk dan arus kas atau setara kas keluar dari suatu organisasi atau badan usaha. Arus kas dan setara kas masuk perusahaan secara garis besar dapat digolongkan dalam 2 (dua) sumber yaitu : 1) Sumber Eksternal Merupakan aliran kas dan setara kas yang berasal dari luar suatu organisasi atau badan usaha seperti dari : pemilik, penanam modal, pinjaman bank atau lembaga keuangan lainnya. 2) Sumber Internal Merupakan aliran kas dan setara kas masuk kedalam organisasi atau badan usaha yang diakibatkan oleh adanya pemanfaatan aktiva organisasi atau badan usaha tersebut. Sedangka arus kas dan setara kas keluar dari perusahaan digunakan untuk : a) Pengeluaran Eksternal Kas dan setara kas dipergunakan untuk memenuhi kewajiban perusahaan kepada pihak luar perusahaan yang telah jatuh tempo seperti pembayaran pajak, pembayaran hutang kepada pihak bank dan lembaga keuangan lainnya yang telah jatuh tempo dan pembayaran pengembalian modal kepada pemilik perusahaan. b) Pengeluaran Internal Kas dan setara kas yang ada didalam perusahaan dipergunakan untuk memperoleh aktiva tetap perusahaan, pendanaan beban operasional, pengadaan persediaan serta pengeluaran investasi lain yang bertujuan untuk ekspansi usaha.

b. Kas dan Setara Kas Dalam laporan arus kas selalu dinyatakan jumlah kas dan setara kas selama periode tertentu beserta perubahannya. Kas dan setara kas yang ada diperusahaan adalah uang kas yang dibutuhkan untuk melakukan pembayaran tunai atau pembayaran likuid dan juga sarana untuk menerima pendapatan dari hasil usaha serta pendapatan lainnya. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk memahami secara jelas apa definisi atau pengertian kas dan setara kas dalam laporan arus kas, dimana definisinya adalah sebaga berikut : 1. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dalam PSAK No. 2 menjelaskanbahwa Kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro (PSAK, 2002;2.2). Sedangkan setara kas (cash equivalent) didefinisikan sebagai berikut : Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat liquid berjangka pendek dan dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan (PSAK, 2002:2.2) 2. Menurut (Interpretation and Aplication of general Accounting Principles, l995:35) Generally Accepted Accounting Principle (GAAP) menjelaskan bahwa : Cash and cash Equivalent include cash on hand consisting of coinsa, currency, undeposited checks, money orders and drafts; and deposites in bank, Anything accepted by a bank for deposit would not be considered as cash. Cash must be available for a demand withdrawal.

Menurut (interpretation and Aplication of General Accounting Principles, l995:82). Cash Equivalent, Short-term, highly liquid investment that a) are readily convertible to known amounts of cash and b) are so near theirmaturity (original maturity of three months or less) that they present negligible risk of changes in value because of changes in interest rates. Treasury bills, commercial paper, and maney market funds are all examples of cash equivalents.

2. Pengertian laporan Arus Kas Laporan arus kas merupakan salah satu laporan keuangan pokok yang dibutuhkan dalam setiap laporan keuangan suatu perusahaan yang berguna untuk memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan arus kas keluar pada periode tertentu. Laporan arus kas menggambarkan aliran kas dan setara kas yaitu sumber-sumber penerimaan dan penggunaan kas dan setara kas dalam periode yang bersangkutan. Jadi dalam menyajikan laporan arus kas harus dilaporkan arus kas selama suatu periode tertentu dan mengklasifikasikan menurut aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan, sehingga pemakai laporan keuangan dapat mengetahui dan menilai darimana dan kemana kas dan setara kas perusahaan didapat dan digunakan selama periode tersebut, sesuai dengan yang disebutkan oleh IAI dalam PSAK No. 2: Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasi menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan (PSAK, 2002:2.3). Setiap perusahaan diwajibkan untuk menyajikan laporan arus kas, dalam PSAK No. 2 dijelaskan bahwa : Perusahaan harus menyusun laporan arus kas sesuai dengan persyaratan dalam pernyataan ini dan harus menyajikan laporan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan (integral) dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan ((PSAK, 2002:2.l2)

B. Tujuan dan Manfaat Laporan Arus Kas 1. Tujuan Lapora Arus Kas Laporan arus kas dinilai banyak sekali memberikan informasi tentang kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba dan likuiditas dimasa yang akan datang. Laporan arus kas memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas dari perusahaan pada suatu periode tertentu dengan mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pada aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Beberapa tujuan dari laporan arus kas diidentifikasikan sebaga berikut: Menurut IAI dalam PSAK No. 2, tujuan laporan arus kas adalah sebagai berikut :

Tujuan pernyataan ini adalah memberikan informasi histories mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, pendanaan (financing) selama suatu periode akuntansi. (PSAK, 2002:2.l)

2. Manfaat Laporan Arus Kas Adapun manfaat dari laporan arus kas adalah sebagai berikut :

1. Menurut IAI dalam PSAK No. 2 menerangkan bahwa kegunaan informasi arus kas adalah : Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan yang lain, laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang. Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan para pemakai mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash flows) dari berbagai perusahaan kinerja operasi berbagai perusahaan karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama (PSAK, 2002:2,1). Informasi arus kas historis sering digunakan berbagai indikator dari jumlah, waktu dan kepastian arus kas masa depan. Disamping itu informasi arus kas juga berguna untuk meneliti kecermatan dari taksiran arus kas masa depan yang telah dibuat sebelumnya dan dalam menentukan hubungan antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga . (PSAK, 2002;2.2) 2. Menurut Sofyan Syafri Harahap dalam bukunya Teori Akuntansi Laporan Keuangan Tahun 1996;93 Laporan arus kas dapat digunakan : a. Menilai kemampuan perusahaan menghasilkan, merencanakan, mengontrol arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan pada masa lalu. b. Menilai kemungkinan keadaan arus kas masuk dan keluar, arus kas bersih perusahaan, termasuk kemampuan pembayaran deviden. c. Menyajikan informasi bagi investor, kreditur, memproyeksikan return dari sumber kekayaan perusahaan. d. Menilai kemampuan perusahaan untuk memasukkan kas ke perusahaan dimasa yang akan datang. e. Menilai alasan perbedaan antara laba bersih dikaitkan dengan penerimaan dan pengeluaran kas. f. Menilai pengaruh investasi baik kas maupun bukan kas dan transaksi lainnya terhadap posisi keuangan perusahaan selama satu periode tertentu.

C. Penyajian dan Penyusunan Laporan Arus Kas 1. Penyajian Laporan Arus Kas a. Klasifikasi Laporan Arus Kas Untuk mencapai tujuan dan manfaat laporan arus kas, maka arus kas diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) kelompok aktivitas, yaitu : 1) Aktivitas Operasi (Operating Activities) Yang termasuk dalam kelompok ini adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Menurut IAI dalam PSAK, 2002;2,4 No. 2 : Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih. Beberapa contoh arus kas dari penjualan barang dan jasa : (a) Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa; (b) Penerimaan kas dari royalty, fees, komisi dan pendapatan lain; (c) Pendapatan kas kepada pemasok barang dan jasa (d) Pembayaran kas kepada karyawan (e) Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas dan manfaat asuransi lainnya. (f) Pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi. (g) Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan. 2) Aktivitas Investasi (Investing Activities) Yang termasuk dalam kelompok arus kas aktivitas Investasi adalah perolehan atau pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas antara lain : menerima dan menagih pinjaman, hutang, surat berharga atau modal, aktiva tetap dan aktiva produktif lainnya yang digunakan dalam proses produksi.

a) Menurut IAI dalam PSAK No. 2 Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah : (a) Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tidak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aktiva tetap yang dibangun sendiri ; (b) Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, aktiva tidak berwujud dan aktiva jangka panjang lain ; (c) Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain ; (d) Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya (kecuali yang dilakukan oleh lembaga keuangan) ; (e) Pembayaran kas sehubungan dengan future contracts, forward contracts, option contracts dan swap contracts kecuali apabila kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan perdagangan (dealing or trading), atau apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan. (PSAK, 2002:2.4) 3) Aktivitas Pendanaan (Financing Activities) Yang termasuk kelompok aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman jangka panjang perusahaan, berupa kegiatan mendapatkan sumber-sumber dana tersebut, meminjam dan membayar hutang kembali, atau melakukan pinjaman jangka panjang untuk membayar hutang tertentu. a) Menurut IAI dalam PSAK NO. 2: Pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu dilakukan sebab berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para $pemasok modal perusahaan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah : (a) Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya. (b) Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menebus saham perusahaan :

(c) Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik dan pinjaman lainnya ; (d) Pelunasan pinjaman (e) Pembayaran kas oleh penewa guna usaha (lease) untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha pembiayaan (finance lease). (PSAK, 2002:2.5)

b) Menurut Badriwan, Zaki dalam Intermediate Accounting Buku Satu Edisi l5:

(a) Aktivitas operasi merupakan transaksi dari kejadiankejadian yang akan menentukan laba bersih. (b) Aktivitas investasi adalah pembelian dan penjualan tanah, bangunan, peralatan dan aktiva lainnya yang tidak dibeli untuk dijual kembali, (c) Aktivitas pendanaan adalah transaksi dan kejadian dimana kas diperoleh dan dibayarkan kembali para pemilik (pendanaan dengan ekuitas atau modal) dan para kreditor (pendanaan dengan hutang)

Dari uraian diatas, pengklasifikasian arus kas dapat digambarkan sebagai berikut :

TABEL I KLASIFIKASIDARI ARUS KAS

b. Metode Laporan Arus Kas Berdasarkan PSAK No.2, ada 2 metode pencatatan laporan arus kas yaitu : Metode Langsung (direct method) dan metode tidak langsung (indirect method). Metode langsung hanya digunakan dalam pelaporan arus kas dari kegiatan operasi. Sedangkan kegiatan investasi dan pendanaan cara pelaporannya sama antara metode langsung dengan metode tidak langsung. Pemilihan kedua metode ini tergantung kepada kebijakan masing-masing perusahaan. 1) Metode Langsung (Direct method) Metode langsung adalah metode yang paling sederhana dan lebih informative karena metode ini memperlihatkan secara langsung arus kas masuk dan arus kas keluar utama dari aktivitas operasi tanpa melakukan penyesuaian terhadap laba bersih. Dalam metode langsung arus kas dari aktivitas operasi merupakan penjumlahan dari penerimaan dan pengeluaran kas kotor dari aktivitas yang diklasifikan sebagai aktivitas operasi. a) Menurut IAI dalam PSAK No. 2: (a) metode langsung : dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan (PSAK, 2002: 2,5) Perusahaan dianjurkan untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan metode langsung. Metode ini menghasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasi arus kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan metode langsung, informasi mengenai kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto dapat diperoleh dengan baik.: (a) Dari catatan akuntansi perusahaan atau (b) Dengan menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan, dan pospos lain dalam laporan laba rugi untuk (i) bahan persediaan, piutang usaha, dan hutang usaha selama periode berjalan; (ii) pos bukan kas lainnya ; dan (iii)pos lain yang berkaitan dengan arus kas investas dan pendanaan (PSAK, 2002;2.6) b) Menurut Jay M. Smith, et al dalam buku intermediate Accounting, l995:l97. The direct method does not begin with reported net income, but instead analyzes the cash effects of operating activities and report the total cash paid or received for each major type of activity. Because

recorded accounting information normaly feflects the accrua basis. A conversion of accounts, such as sles, from the accrual basis to a cash basis is required. Jika perusahaan menggunakan metode langsung, pendapatan dan pengeluaran harus dilaporkan dengan mengubah basis akrual menjadi basis kas. Salah satu kelebihan dari metode langsung adalah bahwa metode ini lebih memfokuskan pada arus kas dari pada kearah rekonsiliasi laba atau rugi bersih akrual menjadi laporan yang berdasarkan kas. Oleh karena itu metode ini akan lebih sulit dan membutuhkan waktu yang lama. GAMBAR I LAPORAN ARUS KAS METODE LANGSUNG PT X Laporan Arus Kas (Metode Langsung) Tahun yang berakhir 31 Desember 20xx Arus Kas dari Aktivitas Operasi Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Kas yang dihasilkan operasi Pembayaran bunga Pembayaran pajak penghasilan Arus kas sebelum pos luar biasa Hasil dari asuransi karena gempa bumi Arus kas bersih dari aktivitas operasi Arus Kas dari Aktivitas Investasi Perolehan anak perusahaan Y dengan kas (catatan A) Pembelian tanah, bangunan dan peralatan (catatan B) Hasil dari penjualan peralatan Penerimaan bunga Penerimaan dividen Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi Perolehan anak perusahaan Y dengan kas (catatan A) Pembelian tanah, bangunan dan peralatan (catatan B) Hasil dari penjualan peralatan Penerimaan bunga Penerimaan dividen Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi

xxx (xxx) xxx (xxx) (xxx) xxx (xxx) xxx (xxx) (xxx) xxx xxx xxx (xxx) (xxx) (xxx) xxx xxx xxx (xxx)

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Hasil dari penerbitan modal saham Hasil dari pinjaman jangka panjang Pembayaran hutang sewa guna usaha keuangan Pembayaran dividen Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan ______ Kenaikan bersih kas dan setara kas Kas dan setara kas pada awal periode (catatan C) Kas dan setara kas pada akhir periode 2) Metode Tidak Langsung (Indirect Method)

xxx xxx (xxx) (xxx) (xxx)

xxx xxx xxx

Metode tidak langsung sering dilakukan dengan metode rekonsiliasi, yaitu penyusunan laporan arus kas yang dimulai dengan laba atau rugi bersih yang terdapat pada laporan laba rugi yang kemudian disesuaikan dengan perkiraan yang tidak mempengaruhi arus kas masuk dan arus kas keluar. Metode ini banyak dipilih oleh sebagian besar perusahaan karena metode ini lebih mudah diterapkan yaitu dengan merekonsiliasi laba bersih yang dilaporkan pada laporan laba rugi kemudian disesuaikan dengan akun-akun yang tidak mempengaruhi kas. a) Menurut IAI dalam PSAK No.2 Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan (deferral) atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi dimasa lalu dan masa depan, dan unsure penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan. (PSAK, 2002:2.5) Dalam metode tidak langsung, arus kas bersih dari aktivitas operasi ditentukan dengan menyesuaikan laba atau rugi bersih dari pengaruh : (a) Perubahan persediaan dan piutang usaha serta hutang usaha selama periode berjalan. (b) Pos bukan kas seperti penyusunan, penyisihan, pajak ditangguhka, keuntungan, dan kerugian valuta asing yang belum direalisasikan, laba perusahaan asosiasi yang belum dibagikan dan hak minoritas dalam laba/rugi konsolidasi, dan (c) Semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan. Sebagai alternatif, berdasarkan arus kas bersih dari aktifitas operasi dapat dilaporkan (tidak langsung) dengan menyajikan pendapatan dan beban yang diungkapkan dalam laporan laba rugi serta perubahan dalam persidiaan, piutang usaha dan hutang usaha selama periode (PSAK, 2002:2.6)

Dalam penggunaan metode ini terdapat kelemahan yaitu tidak disajikan penerimaan dan pengeluaran kas dari aktivitas operasi, sedangkan kelebihannya adalah metode ini umumnya lebih mudah karena perkiraan untuk menghitung arus kas bersih operasi dapat dilihat pada laporan laba rugi dan metode ini dapat juga memperlihatkan keterkaitan antara arus kas dan neraca. GAMBAR 2 LAPORAN ARUS KAS TIDAK LANGSUNG PT. ABC Laporan Arus Kas (Metode Tidak Langsung) Tahun yang Berakhir 31 dalam rupiah Arus Kas terdiri dari Aktivitas Produksi Laba bersih sebelum pajak dan pos luar bias Penyesuain untuk Penyusutan Kerugian selisih kurs Penghasilan investasi Beban bunga Laba bersih sebelum perubahan modal kerja Kenaikan piutang dagang dan piutang lain Penurunan persediaan Penurunan hutang dagang Kas dihasilkan dari operasi Pembayaran bunga Pembayaran pajak penghasilan Arus kas sebelum pos luar biasa Hasil dari penyelesaian asuransi gempa bumi Arus kas bersih dari aktiva operasi Arus kas dari Aktivitas Investasi Perolehan anak perusahaan X dengan kas (catatan A) Pembelian tanah bangunan dan peralatan (catatan B) Hasil dari penjualan peralatan Penerimaan bunga Penerimaan deviden Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi xxx xxx xxx (xxx) xxx xxx (xxx) xxx (xxx) xxx (xxx) (xxx) xxx (xxx) xxx (xxx) (xxx) xxx xxx xxx (xxx)

Arus kas dari Aktivitas Pendanaan Hasil dari penerbitan modal saham Hasil dari pinjaman jangka panjang Pembayaran hutang sewa guna usaha keuangan Pembayaran deviden Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan Kas bersih kas dan setara kas Kas dan setara kas pada awal periode (catatan C) Kas dan setara kas pada akhir periode 2. Penyusunan Laporan Arus Kas

xxx xxx (xxx) (xxx) (xxx) xxx xxx xxx

Penyusunan laporan arus kas dapat dilakukan dengan meringkas jurnal penerimaan dan pengeluaran kas. Cara membutuhkan waktu yang lama karena menggolong-golongkan setiap transaksi kas menurut sumbernya masing-masing serta tujuannya, dengan cara ini hanya dapat dilakukan oleh internal analisis yang memungkinkan memperoleh data dengan lengkap dan masih murni. Bagi eksternal analisis, penyusunan laporan arus kas dapat dilakukan dengan menganalisis perubahan yang terjadi dalam laporan keuangan yang diperbandingkan antara dua waktu atau akhir periode serta informasi-informasi lain yang mendukung terjadinya perubahan tersebut. Dalam menganalisis perubahan yang terjadi harus diperhatikan kemungkinan adanya perubahan atau transaksi yang tidak mempengaruhi kas. a. Menurut Kieso dan Weygandt (Intermediate Accounting, 2001:1313): Ada tiga sumber informasi yang diperlukan dalam menyiapkan laporan arus, yaitu : a) Comparative balance sheet provides the amount of the change in asset,liabilities, and equities from the beginning to the end of the period. b) Current income statement data help the reader determine the amount of cash provided by or used by operations during the period. c) Selected transaction data from the general ledger provide additional detailed information needed to determine how cash provided or used during the period. b. Menurut Jay M, Smith, et al. (Intermediate Accounting, l995:202) Four step are generally required in preparing a statement of cash flow : a) Determine the change cash (including cash equivalents). This is simply the difference between beginning and ending cash balances for the period being analyzed. The change in cash is the target figure the amount that will be explained by statement of cash flows.

b) Determine the net cash provided by (used in) operating activities. This step required analysis of comparative balance sheet amount, income statement data, and specific transactions that relate to company operations. c) Determine the net cash provided by (used in) investing and financing activities. This step required analysis of the cash flow impact of all accounts and transaction relating to investing and financing activities. d) Prepare a formal statement of cash flow, classified according to operating, investing, and financing activities. Note that the amount determinedof step 1 should equal the net inc rease (decrease) in cash reported on the statement of cash flow and will, therefore reconcile the beginning and ending cash balance for the period. Any significant non cash investing or financing transactions should be reported separately, not on the statement of cash flows. D. Analisis Garis Kecenderungan Arus Kas (Cash Flow Trend Analysis) Analisis garis kecenderungan arus kas bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat likuiditas dan kekuatan serta pertumbuhan perusahaan. Menurut Gerald I. White et al. dalam buku The Analysis and Use of Financial Statement, l993:l49. Potensial liquidity problems and the strength of the company would be highlighted by cash flow trend, which provides information as the companys ability to generate funds internally to finance us grow. Jika ingin mengetahui kinerja keuangan suatu perusahaan selain dapat diukur dengan menggunakan analisis rasio arus kas dapat juga dinilai dengan analisis garis trend. Salah satu kelebihan dari analisis garis trend adalah untuk mengetahui tingkat fluktuasi yang terjadi dalam perusahaan selama periode tertentu yang dapat terlihat jelas melalui gambar yang dihasilkannya sehingga dapat memudahkan para pemakai untuk membaca situasi sebuah perusahaan hanya dengna melihat grafik analisis garis kecenderungan arus kas. Penyajian garis kecenderungan dapat dilihat dari : 1. Laba Diperoleh dari laporan laba rugi. 2. Arus kas dari aktivitas operasi Diperoleh dari laporan arus kas dimana merupakan hasil bersih dari aktivitas operasi yang merupakan aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan dan

merupakan aktivitas lain yang bukan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. 3. Arus kas dari aktivitas investasi. Diperoleh dari laporan arus kas dimana merupakan hasil bersih dari aktivitas investasi yang merupakan perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas. 4. Arus kas dari aktivitas pendanaan Diperoleh dari laporan arus kas dimana merupakan hasil bersih dari aktivitas pendanaan yang merupakan aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dari pinjaman jangka panjang perusahaan 5. Arus kas bebas Arus kas bebas dapat didefinisikan sebagai kas dari kegiatan operasi dikurangi dengan pengeluaran modal bersih (net capital expenditure) dimana kas ini dapat digunakan untuk memelihara kapasitas produksi tahun berjalan dalam perusahaan. Rumus yang dapat dipakai untuk memperoleh free cash flow adalah : Cash From Operating (-/-) Net Capital Expenditure __________________________ = Free Cash Flow E. Analisis Rasio Arus Kas Laporan arus kas merupakan salah satu laporan keuangan utama perusahaan yang dapat memberikan informasi mengenai estimasi perusahaan dalam menghasilkan arus kas bersih masa depan. Laporan arus kas juga berguna untuk menilai kinerja keuangan perusahaan atas aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan serta mengetahui kegiatan mana yang menghasilkan dana terbesar bagi perusahaan. Untuk menilai kinerja keuangan perusahaan itu maka perlu untuk mengadakan analisis laporan arus kas. Analisis rasio atas arus kas dirumuskan sebagai berikut : b) Liquidity Ratios (Rasio Likuiditas) Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kembali hutang jangka pendeknya pada saat jatuh tempo dengan menggunakan kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi. Rasio likuiditas ini terdiri dari : a. Current Cash Debt Coverage. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menutupi hutang lancar dengan mengandalkan kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi.

Rumus :

Cash Flow from Operations __________________________x100% Average Current Liabilities

Hutang lancar rata-rata dihitung dengan menjumlahkan saldo awal tahun dan saldo akhir tahun dari hutang lancar kemudian jumlahnya dibagi dua. Angka ini dianggap baik jika berada diatas atau sama dengan 40%. b. Cash Dividend Coverage Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar dividen lancar dengan menggunakan kas yang dihasilkan dan aktivitas operasi.

Rumus : Cash Flow from Operations ________________________ Devidends Paids Rasio ini dapat dimodifikasikan untuk menunjukkan pembayaran deviden kepada seluruh pemegang saham atau hanya kepada pemegang saham biasa saja. Untuk menunjukkan kemampuan perusahaan membayar dividen kepada pemegang saham biasa maka pembayaran dividen kepada pemegang saham preferred harus dikurangkan dari total pembayaran dividen. Semakin tinggi rasio ini, maka semakin tinggi pula kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. 2. Solvency Ratios (Rasio Solvabilitas) Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek dan jangka panjang dengan menggunakan kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi. Rasio ini terdiri dari : a. Cash Long-Term Debt Coverage Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar total hutang jangka panjang dengan mengandalkan kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi.

Rumus : Cash Flow from Operations _____________________________x100% Average Total Liabilities Total hutang rata-rata dihitung dengan cara menjumlahkan saldo awal total hutang dengan saldo akhir total hutang dan jumlahnya dibagi dua. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan semakin tingginya solvabilities perusahaan. Angka rasio ini harus berada diatas atau sama dengan 20%. b. Cash Interest Coverage Rasio ini merupakan perbaikan dari Times Interest Earned Ratio, dimana kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi ditambah dengan bunga dan pajak yang dibayar dibagi dengan beban bunga yang dibayar. Rumus ini lebih merupakan pendekatan yang pragmatis karena bunga yang dibayar dengan kas dan mengurangi aktivitas operasinya.

Rumus : Cash Flow from Operations + Interest paid + Taxes Paid _______________________________________________ Interest Paids Semakin tinggi rasio ini semakin baik, jika menggunakan metode langsung maka beban bunga yang dibayar (interest paid) dan beban pajak yang dibayar (taxes paid) dapat diperoleh secara langsung tetapi jika menggunakan metode tidak langsung , mak beban-beban tersebut diperoleh dari ungkapan tambahan yang menyertai laporan arus kas. 3. Capital Expenditures and Investing Ratios Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mengelola harta-harta yang ada dan pengeluaran-pengeluaran modal untuk meningkatkan harta yang sudah ada. Rasio ini terdiri dari : a. Capital Acquisition Ratio. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar pengeluaran modal dengan menggunakan kas yang ditahan oleh perusahaan atau siap digunakan untuk investasi (kas dari aktivitas operasi dikurangi total deviden yang dibayarkan)

Rumus : Cash Flow from Operations Total Dividends Paid _______________________________________________x 100% Capital Expenditure

Semakin tinggi rasio ini, semakin baik atau rasio ini dikatakan baik, jika diatas 100%. Jika tidak, maka perusahaan dikatakan tidak mampu membiayai pengeluaran modalnya. b. Investment of CFO Plus Finance Ratio Rasio ini menunjukkan bagaimana investasi dibiayai dengan membandingkan arus kas bersih dari aktivitas investasi dengan arus kas bersih dari aktivitas operasi dan pendanaan dari perusahaan. Rumus : Net Cash Flow from Investing (CFI) _________________________________________________x100% Net Cash Flow from Operations + Financing Activities

Dalam mengevaluasi rasio ini, perlu diingat bahwa semakin rendah rasio ini, merupakan pertanda baik, artinya semakin rendah persentase investasi yang dibiayai oleh aktivitas operasi dan pendanaan. c. Operation of Investment Ratio Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mendanai expansi dengan menggunakan dana intern perusahaan. Rumus : Cash Flow from Operations _______________________________x100% Net Cash Flow from Investing

Semakin kecil rasio ini, semakin kecil perusahaan mengandalkan pendanaan ekstern. d. Cash Reinvestment Ratio Rasio ini menunjukkan persentase arus kas yang tersedia untuk menggantikan asset yang sudah ada dan tersedia untuk ekspansi. Rumus : Cash Flow from Operations Dividends Paid _____________________________________________x100% Non Current Asset (gross) + Workin Capital Jumlah kotor dari aktiva tidak lancer adalah jumlah dari semua aktiva tidak lancer, tidak termasuk akumulasi penyusutan. Jumlah ini dapat dilihat dineraca. Sedangkan modal kerja didapat dari mengurangkan antara aktiva lancer dengan hutang lancer. Semakin tinggi rasio ini, maka kemampuan perusahaan untuk reinvestasi semakin tinggi. Rasio ini dikatakan baik jika berada diantara 7% sampai 11%. 4. Cash Flow Return Ratios Rasio arus kas merupakan rekanan dari rasio keuangan dengan dasar akrual. Cash Flow Return Ratio sama dengan Return of Investment, tapi Cash Flow Return Ratio dihitung dengan dasar kas bukan akrual. Rasio ini terdiri dari : a. Overall Cash Flow Ratio Rasio ini menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dari aktivitas operasi yang digunakan untuk kegiatan pendanaan dan investasi.

Rumus : Cash Flow from Operations _________________________________x100% Financing + Investing Cash Outflows Semakin tinggi rasio ini, semakin tinggi pula kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dari aktivitas operasi. b. Cash Return on Sales Ratio

Pada dasarnya rasio ini sama dengan margin laba bersih. Bedanya rasio ini dihitung dengan dasar kas, sedangkan margin laba bersih dihitung dengan dasar akrual. Kedua rasio ini mencoba untuk membandingkan apakah penjualan perusahaan dan laba bersihnya sesuai dengan arus kasnya. Rumus : Cash Flow from Operations _________________________________x100% Sales Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk mengubah (translate) setiap rupiah penjualan menjadi kas atau mengukur persentase arus kas per rupiah penjualan. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik. c. Cash Flow on Net Income Ratio Rasio ini membandingkan antara arus kas dari aktivitas operasi dengan laba bersih. Rumus : Cash Flow from Operations __________________________________x 100% Net Income

Rasio ini digunakan untuk menilai seberapa besar arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi bila dibandingkan dengan laba bersihnya. d. Quality of Sales Ratio Laporan arus kas digunakan untuk menjelaskan perbedaan antara laba bersih dengan penerimaan dan pengeluaran kas. Penafsiran ini adalah basis untuk mengevaluasi kualitas pendapatan.

Rumus : Cash Flow from Sales ________________________________x100% Sales

Rasio ini digunakan untuk membandingkan antara kas yang diperoleh dari penjualan dengan penjualan. Jika tidak ada perbedaan yang signifikan antara kas dari penjualan dengan penjualan, menandakan kualitas pendapatan yang tinggi. Jika menggunakan metode langsung maka kas dari penjualan dapat diperoleh secara langsung. e. Quality of Income Ratio Jika persediaan menggunakan metode tidak langsung, maka kualitas penghasilan dapat dilihat dengan cara : Rumus : Cash Flow from Operations ________________________________x 100% Operating Income

Rasio ini menyediakan informasi mengenai perbedaan antara laba akrual dengan kas dari aktivitas operasi. Laba usaha (operating income) disini adalah laba bersih ditambah dengan biaya bunga (interest expense) dan biaya pajak (tax expense). Semakin tinggi rasio ini, semakin baik. f. Cash Return on Asset Ratio Rasio ini merupakan rekanan dari Return on Total Investment Ratio. Rasio ini dapat digunakan sebagai pembanding dengan rata-rata industri dan rasio periode sebelumnya untuk menjelaskan apakah ada hubungan yang kuat antara hasil pengembalian kas dengan investasi. Rumus : Cash Flow from Operations before Interest Paid and Taxes Paid ________________________________________________________x 100% Average Total Asset

Rasio ini menunjukkan tingkat efisiensi perusahaan dalam mengolah aktiva perusahaan. Semakin tinggi rasio ini, maka semakin efisien pula perusahaan dalam mengelola aktiva perusahaan. Total asset rata-rata diperoleh dengan menjumlahkan saldo awal dan saldo akhir total asset kemudian dibagi dua. g. Cash Return on Stockholders Ratio Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pengembalian kas yang cukup bagi pemegang saham. Rumus : Cash Flow from Operations _______________________________x 100% Average Stockholders Equity

Jumlah ekuitas rata-rata diperoleh dengan menjumlahkan saldo awal dan saldo akhir total ekuitas kemudian dibagi dua. h. Cash Flow per Share Ratio Rasio ini digunakan untuk menelusuri perubahan arus sepanjang waktu, dimana perubahan tersebut menunjukkan tingkat profitabilitas perusahaan. Rumus : Cash Flow from Operations Preferred Dividends ___________________________________________________x100% Average Number of Shares of Common Stock Outsanding Jumlah rata-rata saham biasa yang beredar diperoleh dengan menjumlahkan saham biasa yang beredar pada awal tahun dan akhir tahun kemudian dibagi dua. Jika terdapat prederred dividends maka jumlah ini harus dikurangkan dari arus kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi untuk menunjukkan arus kas dari aktivitas operasi yang tersedia bagi saham biasa. Semakin besar rasio ini, menunjukkan semakin besar pula pengembalian arus kas untuk setiap lembar saham biasa kepada para pemegang saham, dimana hasil tersebut menunjukkan tingkat profitabilitas perusahaan yang semakin meningkat.

You might also like