You are on page 1of 10

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMROSESAN CITRA DIGITAL


ACARA I
PENGENALAN FORMAT PENYIMPANAN
CITRA DIGITAL PENGINDERAAN JAUH

Disusun Oleh :
Nama
: Dewi Indriasari
NIM
: 11/315357/DGE/00875
Kelompok
:1
Hari / tanggal
: Selasa / 13 Maret 2012
Jam
: 07.00-09.00 WIB
Asisten
: 1. M. Chabib Abu Bakar
2. Mousafi Juniasandi R.

PROGRAM DIPLOMA
SISTEM INFORMASI GEOGRAFI DAN PENGINDERAAN JAUH
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
20112

I.

JUDUL
Pengenalan Format Penyimpanan Citra Digital Penginderaan Jauh

II.

TUJUAN
Meletakkan dasar pemahaman tentang format penyimpanan citra digital

III. ALAT DAN BAHAN

Modul praktikum pemrosesan citra digital

Lembaran data yang berisi nilai pixel pada tiap band : 1 , 2, dan 3

Alat tulis

Kertas HVS

IV. DASAR TEORI


Citra digital merupakan citra yang diperoleh, disimpan, dianalisis, dan
disajikan dalam notasi biner. Notasi biner adalah notasi yang mendasrkan pada
2 kemungkinan atau variasi informasi, yaitu 0 dan 1. Notasi ini sangat sesuai
untuk sistem komputer, yang menggunakan arus listrik (mati-hidup) dan
orientasi kutup magnetic (selatan-utara) dalam mengolah dan menyimpan
informasi. Satuan informasi terkecil adalah bit (binary digit), dimana 1 bit
informasi hanya memuat 2 kemungkinan (21): 0 (mati, tak ada arus) atau 1
(hidup, ada arus). Gambar yang disimpan melalui sistem perekaman 1 bit
hanya akan menyajikan titik-titik penyusun gambar yang hitam-putih tanpa
abu-abu.
Apabila sistem perekaman gambar menggunakan pengkodean 2 bit,
maka setiap titik penyusunan gambar (yang selanjutnya disebut piksel)
mempunyai 2 kemungkinan atau 4 tingkat: hitam (00), abu-abu gelap (01),
abu-abu cera (10) dan putih (11). Sistem bilangan biner semacam ini dapat
dikonversi ke sistem bilangan decimal, dimana 00 pada sistem bilangan biner

= 0 pada sistem bilangan desimal, dan selanjutnya 01= 1,10= 2, dan 11= 3.
Rentang atau julat nilai 0-3 (yang berarti 4 tingkat)

mewakili 4 tingkat

kecerahan pada piksel-piksel citra. Saat ini, bit coding sensor satelit telah
mampu menyimpan hingga 16 bit, atau 216 tingkat kecerahan, meskipun citra
yang banyak digunakan yaitu citra Landsat Thematic Mapper dan SPOT HRV
/HRVIR masih menggunakan 8 bit atau 256 tingkat kecerahan. Informasi 8 bit
setara dengan 1 byte. Cara penyimpanan citra ke dalam himpunan piksel
dengan susunan baris- kolom disebut dengan struktur atau format raster.
Pada citra raster 8 bit, 1 piksel biasanya setara dengan 1 byte.
Citra satelit penginderaan jauh banyak yang diperoleh melalui sensor
multispektral. Hasil dari citra multispektral ini adalah liputan gambar wilayah
yang sama pada saluran spektral (band atau kanal) yang berbeda-beda. Apabila
suatu wilayah direkam oleh satelit dengan sensor yang mengoperasikan 3
saluran (k,I, dan m) dengan koding 8 bit, maka pada posisi wilayah yang sama
pada citra raster, suatu posisi piksel (misal baris I kolom j) mempunyai 3
macam nilai piksel, yang masing-masing terdapat dalam julat 0-225, yaitu
NPijk, NPijl dan NPijm.
Berbagai perangkat lunak menyimpan keempat saluran citra ini dengan
cara yang berbeda-beda. Cara pertama adalah penyimpanan tanpa komperesi
(pemampatan), dimana setiap piksel menempati ruang dalam komputer
sebesar 1 byte. Apabila terdapat 4 saluran citra yang masing-masing tersusun
atas m kolom dan n baris, maka tempat (space) yang dihabiskan dalam
komputer adalah 4 x m x n byte. Cara ini disebut dengan full-raster
structure. Cara kedua adalah dengan melalui komperesi, dimana deretan
piksel dengan nilai yang sama pada suatu saluran dapat diringkas
penyimpanannya. Semakin homogen nilai piksel pada suatu liputan citra,
semakin efektif komperesinya. Cara ini disebut copressed raster structure.
Pada cara pertama (full raster structure), komputer masih dapat
menyimpan dan mengolah informasi pada citra dengan format yang berbedabeda. Ada sistem pengolah citra yang lebih menyukai penyimpanan tiap
saluran terpisah dalam satu berkas file, ada pula yang memilih penyimpanan

seluruh saluran dalam satu file. Yang termasuk penyimpanan seluruh saluran
dalam satu file, yakni :
1. BSQ ( Band sequental)
Format penyimpanan tiap saluran ke dalam file terpisah. cara
penyimpanan yang memisahkan citra pada setiap band/salurannya. Citra
digital tersebut disimpan berurutan dari baris pertama saluran pertama,
kemudian baris kedua saluran kedua dan seterusnya sampai baris terakhir
saluran pertama dan disimpan dalam satu file dengan header citra saluran
1. Penyimpanan dilanjutkan pada saluran kedua, pada baris pertama,
kemudian pada baris kedua saluran kedua dan seterusnya sampai selesai.
Jadi setiap band yang disimpan memiliki header masing-masing.

2. BIL (Band interleaved by Line)


Format yang menyukai seluruhan disimpan dalam satu file. Penyimpanan
dilakukan pada baris pertama saluran pertama, dilanjutkan baris pertama
saluran kedua dan seterusnya setelah semua saluran pada baris pertama
tersimpan maka dilanjutkan baris kedua untuk semua saluran, urutan
penyimpanan ialah baris satu saluran 1, baris 1 saluran 2, baris 1 saluran
3,baris 1saluran n; begitu seterusnya sampai seluruh baris citra pada n
saluran habis terbagi. Format penyimpanan BIL adalah cara penyimpanan
dengan mendasarkan pada urutan baris namun tidak memisahkan pada tiap
band/saluran tetapi digabungkan menjadi satu dan memiliki hanya satu
header citra.

3. BIP (Band interleaved by pixel)


Di mana selang-seling penyimpanan tidak dilakukan pada tiap baris tiap
saluran, melainkan tiap piksel pada tiap saluran. Format penyimpanan BIP
mendasarkan pada penyimpanan sesuai dengan urutan pikselnya. Jadi
piksel pertama pada saluran pertama dilanjutkan piksel pertama pada
saluran kedua dan selanjutnya. Setelah semua piksel pertama pada semua
saluran sudah semua tersimpan dilanjutkan pada piksel kedua saluran

pertama dan seterusnya. Pada format ini, citra juga hanya memiliki satu
header.
Pada pelarikan (scanning) dengan skaner meja, pilihan untuk
menyimpan gambar digital pada 256 warna tanpa komperesi selalu dapat
diartikan bahwa gambar tersebut disimpan dengan format generic BSQ
meskipun nama formatnya disesuaikan dengan merek dagang perusahaan
pembuat perangkat lunaknya, misalnya *.GIF, *.TIF, *.BMP. Penyimpanan
gambar 16,7 juta warna (2

(8)3

atau 2563) ke dalam format *.BMP atau *.TIF

24 bit menunjukkan bahwa gambar tersebut disimpan dalam format BIL atau
BIP. Komperesi gambar hasil pelarikan raster juga dapat dijumpai pada format
yang sudah banyak dikenal, misalnya; *.JPG dan *.TIF with LZW
comperession.
Dengan demikian, format BSQ, BIP dan BIL merupakan format generic
pada citra penginderaan jauh *.GIF, *.TIF, *.BMP dan *.JPG merupakan
format non-generik yang berlaku untuk berbagi jenis citra, termasuk
citra/gambar non-penginderaan jauh ke dalam BSQ, BIP dan BIL. Formatformat ini antara lain *.LAN (untuk ERDAS sampai dengan versi 7.5), *.IMG
(untuk ERDAS Imagine; ekstensi yang sama namun dengan format yang
berbeda digunakan oleh IDRISI), *.MPD (ILWIS for DOS), *.MPR (ILWIS for
WINDOWS), dan *.ERS (ER-Mapper).

Citra digital disimpan oleh perangkat lunak pengolah citra dengan


beberapa macam cara, ditinjau dari jumlah file yang digunakan. Cara pertama
adalah menyatukan informasi citra dengan headernya. Header adalah suatu
penjelasan tentang citra yang disimpan, misalnya format (ACII, biner),
ukuran (jumlah baris dan kolom), julat nilai dan ukuran byte-nya (misalnya 1
byte/piksel), palette warna, dan sebagainya. Header dibaca lebih dahulu oleh
program, sebelum data tiap piksel diakses dan ditampilkan pada layar monitor
atau diproses. Pada cara pertama ini, header diletakkan pada bagian awal file,
sehingga ukuran citra biasanya menjadi jumlah byte citra + jumlah byte
header. Misalnya citra 3 saluran berukuran 1000 kolom x 600 baris, dengan

julat 0-225, dimana tiap pikes disimpan dalam 1 byte informasi, dan headernya
berukuran 128 byte, maka ukuran file citra itu menjadi 128 + 3*(1000 * 600)
= 1.800.128. Cara kedua ialah dengan memisahkan headernya dan citra
menjadi 2 file, dengan ekstensi yang berbeda, namun dengan nama file yang
sama.
Format *.LAN yang digunakan oleh ERDAS merupakan contoh di
mana header dan citranya disatukan dalam 1 file, dengan menggunakan ukuran
header sebesar 512 byte (untuk versi 7.5). Format *.MPD pada ILWIS for DOS
merupakan contoh untuk file citra yang dipisahkan dari headernya (yang
menggunakan ekstensi *.MPI, sebesar 40 byte berformat biner). Format *.ERS
sebenarnya merupakan header dari file citra tanpa ekstensi dari perangkat
lunak ER-Mepper, dimana ukuran byte *.ERS ini terus berubah seiring dengan
semakin banyaknya jenis operasi yang diterapkan pada citra. File *.ERS ini
merupakan salah satu contoh dimana geneologi (lineage) citra telah
dimasukkan sebagai bagian dari metadata (=data tentang data) citra.

V. LANGKAH KERJA

Menyiapakan alat dan bahan

Memahami data pixel pada setiap saluran/band yang ada pada tabel data

Memahami perbedaan masing-masing format penyimpanan baik itu BIL,


BSQ, dan BIP

Membuat tabel sebanyak 5 tabel

Menuliskan kembali format sesuai aturan penyimpanan citra, untuk tabel 1


sampai 3 diisi sesuai aturan penyimpanan BSQ

Untuk tabel yang ke 4 diisi sesuai format penyimpanan BIL

Dan untuk tabel yg terakhir diisi sesuai format penyimpanan BIP

Membuat gradasi warna dari nilai pixel 0-15 dari gelap sampai ke semakin
cerah

Membuat kolom atau tabel yang sesuai dengan band 1 sampai band 3

Membuat gradasi warna pada kolom tersebut sesuai dengan nilai pixel
yang ada pada band 1, dengan melihat besarnya pixel pada tabel data pixel

Melakukan hal yang sama untuk band 2 dan band 3

VI. HASIL PRAKTIKUM


1. Format penyimpanan BSQ, BIL, dan BIP (Terlampir)
2. Gradasi warna dari 0-15 (terlampir)
3. Gradasi warna dari setiap saluran/band (terlampir)

VII. PEMBAHASAN
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................

.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................

VIII. KESIMPULAN

.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

Danoedoro, Projo. 2002. Pedoman Praktikum Pemrosesan Citra Digital.


Yogyakarta: Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
Danoedoro, Projo. 1996. Pengolahan Citra Digital. Fakultas Geografi.
Universitas Gadjah Mada : Yogyakarta
http://pencariilmu-goresantinta.blogspot.com/2011/03/pengenalan-formatpenyimpanan-citra.html
diakses pada tanggal 19 maret 2012, pukul 19:00 WIB

You might also like