You are on page 1of 10

Tugas PIPAM

KONSEP KAPASITAS PRODUKSI

Wolfhardus Hendra Putra 09.2009.1.00381 Ocktafiany Anggraeni 09.2009.1.00383

Kapasitas Produksi : adalah kapasitas pelayanan sesuai dengan perencanaan.

Kapasitas Pengolahan dan Kapasitas Produksi dalam perencanaan Instalasi Pengolahan Air Minum tergantung pada kebutuhan air masyarakat. Dimana kebutuhan air masyarakat pasti berfluktuasi.

Kapasitas Pengolahan Untuk perencanaan distribusi air minum

biasanya berupa Q

peak atau Debit Jam Maksimum

Dalam Menentukan Kapasitas Produksi dan Pengolahan, yang perlu diperhatikan adalah hal berikut :

Kebutuhan Air untuk Pemadam Kebakaran

Dan Kehilangan Air pada Instalasi Ex : Pencucian Filter, pembubuhan bahan kimia, pencucian alat, dll

Dari Kebutuhan air diatas, dapat di tentukan pula

Kebutuhan Air Hari Maksimum dan Kebutuhan Air Jam Maksimum

Dari Penentuan Kapasitas Produksi dan Kapasitas Pengolahan, maka dapat ditentukan Alternatif Alternatif dalam memilih rangkaian pengolahan. Yaitu :
Intake Intake merupakan bangunan yang berfungsi sebagai penyadap atau penangkap air baku yang berasal dari sumbernya. Pada intake biasanya terdapat screen yang diletakkan sebelum air dikumpulkan dalam sumur pengumpul. Screen digunakan utnuk melindungi perpipaan dan pompa dari kerusakan ataupun penyumbatan akibat adanya material-material yang mungkin terbawa aliran air.

Prasedimentasi Bangunan prasedimentasi berfungsi untuk menyisihkan partikel diskrit dan material-material kasar lainnya yang mempunyai spesific gravity 1,2 dan diameter 0,05 mm, yang diendapkan secara gravitasi. Hal ini akan mengurangi beban pada unit-unit pengolahan berikutnya.

Flash mix (Koagulasi) Pengadukan cepat dilakukan secara mekanis dengan pengaduk. Koagulan yang digunakan adalah tawas agar terbentuk partikelpartikel flok. Dalam proses koagulasi ini, koagulan tawas terlarut, di mana ion-ion dari tawas akan menetralisir ion-ion dari partikel. Untuk menaikkan pH yang turun (<6) akibat adanya pembubuhan tawas, maka dilakukan pembubuhan kapur. Kapur yang digunakan adalah kapur tohor CaO yang juga mempunyai fungsi: Menurunkan kadar CO2 agresif Menaikkan kesadahan CaO + H2O Ca(OH)2 Ca(OH)2 Ca2+ + 2 OH-

Slow mix (Flokulasi) Bangunan ini berfungsi sebagai bak untuk pembentukan flok atau sebagai tempat berlangsungnya proses flokulasi. Untuk proses flokulasi ini, pengadukan dilakukan secara hidrolis dengan sistem baffle channel.

Sedimentasi Bangunan ini berfungsi untuk mengendapkan partikel flokulan yang terbentuk dari proses koagulasi-flokulasi. Rapid Sand Filter Flok-flok halus yang tidak terendapkan pada proses sedimentasi akan disaring pada bangunan ini. Proses filtrasi dilakukan dengan melewatkan air hasil proses sedimentasi melalui media pasir.

Unit Pembubuh Desinfektan Unit ini berfungsi sebagai tempat pembubuhan kaporit. Kaporit sebagai desinfektan mempunyai kemampuan untuk membunuh bakteri pathogen yang terdapat pada air hasil olahan yang akan didistribusikan pada konsumen. Pada unit ini dibubuhkan kaporit sehingga terjadi kontak antara air dengan chlor. Sehingga persyaratan bakterologis terpenuhi (BPC=2,5 mg/L).

Reservoir Reservoir berfungsi untuk menampung air yang sudah memenuhi syarat dan telah diolah. Selain itu reservoir juga berfungsi: Sebagai bak kontak, karena sebelumnya dibubuhkan larutan kaporit. Sebagai equalizing storage untuk pemakaian air ke reservoir instalasi dan konsumen. Bak ini dibuat bersekat-sekat agar tidak terjadi stagnasi dan terjadi pengadukan serta sirkulasi yang baik.

TERIMA KASIH..

You might also like