You are on page 1of 8

Furosemida

Deskripsi - Nama & Struktur Kimia - Sifat Fisikokimia - Keterangan

4-Chloro-N-furfuryl-5-sulphamoylanthranilic acid. C12H11ClN2O5S Serbuk kristal berwarna putih atau hampir putih. Praktis tidak : larut dalam air dan diklorometan, larut sebagian dalam alkohol, larut dalam aseton. ::

Golongan/Kelas Terapi Diuretik Nama Dagang - Classic - Furosemid - Cetasix Indikasi Penanganan edema yang berhubungan dengan gagal jantung koroner dan penyakit hati, diberikan tunggal atau dalam kombinasi dengan antihipertensi pada penanganan hipertensi. Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian Bayi dan Anak : Oral : 1-2 mg/kg/dosis dengan peningkatan 1 mg/kg/dosis pada setiap tahap peningkatan, sampai tercapai respon yang memuaskan, dosis maksimum 6 mg/kg/dosis pada rentang tidak lebih dari 6 jam. I.M, I.V : 1 mg/kg/dosis dengan peningkatan 1 mg/kg/dosis pada interval 6-12 jam sampai 6 mg/kg/dosis. Dewasa : Oral : Dosis awal 20-80 mg/dosis,dengan peningkatan 20-40 mg/dosis pada interval 6-8 jam; umumnya dosis pemeliharaan adalah dua kali sehari atau setiap hari; mungkin dititrasi lebih dari 600 mg/hari pada keadaan edermatous parah. Untuk hipertensi : 20-80 mg/hari dalam dua dosis terbagi. I.M.I.V : 20-40 mg/dosis, yang mungkin diulang 1-2 kali sesuai kebutuhan dan

- Diurefo - Furosix

- Farsiretic - Impugan

- Farsix - Lasix

ditingkatkan 20 mg/dosis sampai tercapai efek yang diinginkan.Interval dosis yang umum : 6-12 jam ; untuk edema paru-paru akut, dosis yang umum digunakan adalah 40 mg, I.V selama 1-2 menit. Jika belum tercapai respon, dosis ditingkatkan sampai 80 mg. Infus I.V kontinyu : Dosis bolus i.v adalah 0,1mg/kg diikuti dengan infus i.v kontinyu 0,1 mg/kg/hari-dosis ditingkatkan setiap 2 jam sampai maksimum 0.4 mg/kg/jam jika output urin adalah <1 mL/kg/jam, Dosis ini telah terbukti efektif dan menurunkan kebutuhan harian furosemid dibandingkan dengan penggunaan furosemid yang tidak teratur. Gagal jantung refraktori : Oral, i.v : dosis 8 g/hari telah digunakan. Pasien lanjut usia : Oral, I.M, I.V : Dosis awal : 20 mg/hari, ditingkatkan perlahan sampai mencapai respon yang diharapkan. Penyesuaian dosis pada gangguan ginjal : gagal ginjal akut; dosis tinggi (lebih dari 1-3 g/hari melalui oral/i.v) telah digunakan sebagai dosis awal untuk mencapai respon yang diharapkan, dihindari untuk keadaan oligouri. Farmakologi Furosemid adalah suatu diuretika yang bekerja dengan cara menghambat reabsorbsi ion Na pada jerat Henle. Onset kerja : Diuresis oral : 30-60 menit, I.M : 30 menit, I.V :~ 5 menit. Durasi : oral 6-8 jam, i.v : 2 jam. Absorpsi oral : 60-67%. Ikatan protein : > 98%. Metabolisme : melalui hati.

T eliminasi : 0.5 -1.1 jam, sakit ginjal parah : 9 jam. Ekskresi melalui urin : (oral : 50%, i.v : 80%) selama 24 jam; feses (sebagai obat yang tidak berubah) : klirens non ginjal diperpanjang pada pasien gangguan ginjal. Stabilitas Penyimpanan Furosemid injeksi harus disimpan pada suhu kamar yang terkontrol dan dilindungi dari cahaya. Pemaparan terhadap cahaya dapat menyebabkan perubahan warna. Furosemid jangan dipergunakan jika berubah warna menjadi kuning. Penyimpanan beku dapat menyebabkan pengendapan atau kristalisasi, pelarutan kembali pada suhu kamar atau penghangatan dapat dilakukan dan tidak mempengaruhi stabilitas obat. Furosemid tidak stabil pada media asam tetapi stabil pada media basa. Kontraindikasi Hipersensitif terhadap furosemid, atau komponen lain dalam sediaan atau sulfonil urea, anuria, pasien koma hepatik atau keadaan penurunan elektrolit parah sampai keadaannya membaik. Efek Samping Hipotensi ortostatik, tromboflebitis, aortitis kronik, hipotensi akut,serangan jantung (akibat pemberian melalui I.V atau I.M), parethesias, vertigo, pusing, kepala terasa ringan, sakit kepala, pandangan kabur, demam, tidak bisa beristirahat, hiperglikemia, hiperurisemia, hipokalemia, hipokloremia, alkalosis metabolik, hipokalsemia, hipomagnasemia, hiponatremia, dermatitis eksfoliatif, eritema multiform, purpura, fotosensitifitas, urtikaria, rashm pruritusm vaskulitis kutan, spasmus saluran urin, frekuensi uriner, anemia aplastik (jarang), trombositopenia, agranulositosis (jarang), anemia hemolitik, anemia, leukopenia, anemia, gangguan pendengaran (sementara atau permanen; pada pemberian I.M atau I.V). tinitus, tuli sementara (pada pemberian i.m atau i.v cepat), vaskulitis, alergi nefritis intestinal, glikosuria, penurunan kecepatan filtrasi dan aliran darah pada ginjal (karena overdiuresis), kenaikan BUN sementara. Interaksi - Dengan Obat Lain : Hipokalemia yang diinduksi oleh furosemid akan menyebabkan toksisitas pada digoksin dan dapat meningkatkan risiko aritmia dengan obat-obat yang dapat meningkatkan interval QT, termasuk antiaritmia tipe Ia dan III, cisaprid dan beberapa kuinolon (sparfloksasin, gatifloksasin dan moksifloksasin). Risiko toksisitas litium dan salisilat akan meningkat dengan adanya diuretik loop. Efek hipotensi dan/atau efek lanjut pada ginjal dari inhibitor ACE dan anti inflamasi non steroid akan meningkat dengan adanya hipovolemia yang diinduksi oleh furosemida, Efek obat bloker adrenergik perifer atau

bloker ganglion dapat ditingkatkan oleh furosemid. Furosemid dapat meningkatkan risiko toksisitas dengan agen ototoksik lain (aminoglikosida, cis-platinum), terutama pada pasien dengan disfungsi ginjal. Efek sinergis diuretik lebih cenderung terjadi pada penggunaan bersama obat antihipertensi lain dan hipotensi dapat terjadi. Indometasin, aspirin, fenobarbital, fenitoin dan antiinflamasi non steroid dapat menurunkan efek natriuretik dan hipotensif dari furosemid. Colestipol, kolestiramin dan sukralfat akan menurunkan efek furosemid, beri jarak pemberian 2 jam. Furosemid dapat mengantagonis efek relaksan otot skeletal (tubokurarin). Toleransi glukosa dapat diturunkan oleh furosemid, perlu penyesuaian dosis obat hipoglikemik. Metformin dapat menurunkan konsentrasi furosemid. - Dengan Makanan : Konsentrasi furosemid menurun dengan adanya makanan. Hindari dong quai, efedra, yohimbe, ginseng (memperparah hipotensi), bawang putih (dapat meningkatkan efek hipertensi), batasi penggunaan licorice. Pengaruh - Terhadap Kehamilan : Faktor resiko : C - Terhadap Ibu Menyusui : Furosemid didistribusi ke air susu, gunakan dengan hatihati. - Terhadap Anak-anak : - Terhadap Hasil Laboratorium : Parameter Monitoring Bentuk Sediaan Tablet 40 mg, Injeksi i.v./i.m. 10mg/ml, Ampul 2 ml Peringatan Diuretik loop adalah diuretik kuat, monitor dengan ketat dan evaluasi dosis untuk mencegah ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, berikan perhatian pada penggunaan bersama obat nefrotoksik atau ototoksik, pasien yang tidak diketahui hipersensitifitasnya terhadap sulfonamida atau diuretik lain (kemungkinan adanya sensitifitas silang; hindari penggunaan pada pasien dengan riwayat reaksi berat).

Kasus Temuan Dalam Keadaan Khusus Informasi Pasien 1. Urin yang keluar akan lebih banyak dan sering,ini membantu pengeluaran air dalam tubuh serta menurunkan tekanan darah 2. Makanlah obat ini pada waktu yang sama setiap harinya ,jika mungkin janganlah dimakan sebelumtidur karena tidur akan terganggu dengan seringnya urinasi. 3. Makanlah buah atau makanan untuk mengganti kehilangan kalium yang banyak terbuang bersama urin 5. Jika timbul nyeri otot, mual, pusing, radang pada pangkal tenggorokan, ruam kulit, nyeri pada persendian, segeralah ke dokter. 6. Jauhkan dari jangkauan anak. Mekanisme Aksi Inhibisi reansorpsi natrium dan klorida pada jerat Henle menaik dan tubulus ginjal distal, mempengaruhi sistem kotranspor ikatan klorida, selanjutnya meningkatkan ekskresi air, natrium, klorida magnesium dan kalsium. Monitoring Penggunaan Obat

Macro Tetes/menit : (jumlah cairan x 20) / (Lama Infus x 60)Lama Infus: (Jumlah Cairan x 20) / (jumlah tetesan dlm menit x 60) Micro Jumlah tetes/menit : (Jumlah cairan x 60 ) / (Lama Infus x 60)Lama waktu : ( Jumlah Cairan x 60) / (jumlah tetesan dalam menit x 60) Rumus Rumpleed test Rumpleed test biasanya dilakukan untuk mengetahui tanda gejala awal adanya ptekee (bintik merah pada penderita DBD), ptekee muncul akibat pecahnya pembuluh darah kapiler, sehingga pada fase awal tidak akan langsung muncul, oleh karena itu tujuan rumpled test adalah untuk mengetahui lebih awal adanya ptekee. Rumus yang dipakai adalah (Sistole + Diastole) / 2, lalu tahan 5 10 menit. jika terdapat sepuluh atau lebih bintik merah, maka dikatakan rumpled test positif, jika kurang maka disebut rumpled test negative. Misal kita melakukan tensi darah hasilnya 120/80 mmHg (systole : 120, Diastole: 80), maka (120 + 80)/2 = 100 mmHg, maka kita pompa hingga alat tensi darah menunjukkan angka 100 mmHg, kita tutup tepat di angka 100 dan tahan selama 5 10 menit, lepaskan baru kita hitung jumlah bintik merahnya. Rumpleed test merupakan uji awal adanya gangguan trombosit pada penderita DBD, namun bukanlah hal untuk menegakkan diagnose DBD. Rumus Kebutuhan Cairan Kebutuhan cairan pada tubuh data dihitung sebagai berikut: Pada anak < 10 Kg , maka 10 Kg maka dihitung 100 ml/ BB. Missal BB 8 kg maka kebutuhan cairan adalah 8 x 100 = 800 ml/hari. Pada anak dengan BB 10 20 Kg, maka 1000 ml pada 10 kg pertama dan ditambah 50 ml per Kg penambahan berat badannya. Missal BB = 15 kg, maka 1000 ml ditambah 5 x 50 ml maka menjadi 1250 ml/ hari kebutuhan cairannya Pada seorang dengan berat badan > 20 Kg maka rumusnya adalah 1500 ml pada 20 kg pertama dan ditambah 20 ml/Kg sisanya, missal seseorang dengan BB 40 Kg, maka 20 kg pertama adalah 1500 ml, sedangkan 20 kg sisanya x 20 ml = 400 ml sehingga kebutuhan cairan seseorang dengan berat 40 kg adalah 1500 + 400 ml = 1900 ml/hari TEKANAN DARAH Jumlah tekanan darah yang normal berdasarkan usia seseorang adalah: - Bayi usia di bawah 1 bulan : 85/15 mmHg - Usia 1 - 6 bulan : 90/60 mmHg - Usia 6 - 12 bulan : 96/65 mmHg - Usia 1 - 4 tahun : 99/65 mmHg - Usia 4 - 6 tahun : 160/60 mmHg - Usia 6 - 8 tahun : 185/60 mmHg - Usia 8 - 10 tahun : 110/60 mmHg - Usia 10 - 12 tahun : 115/60 mmHg - Usia 12 - 14 tahun : 118/60 mmHg - Usia 14 - 16 tahun : 120/65 mmHg - Usia 16 tahun ke atas : 130/75 mmHg - Usia lanjut : 130-139/85-89 mmHg

Seseorang dikategorikan hypertensi berdasarkan tekanan darahnya adalah: * Hypertensi rendah : 140 - 159/ 90-99 mmHg * Hypertensi sedang : 160 - 169/100-109 mmHg * Hypertensi berat : 180 - 209/110-119 mmHg Seseorang dikatakan hypotensi jika tekanan darahnya lebih kecil dari 110/70 mmHg Tempat untuk mengukur tekanan darah seseorang adalah: - Lengan atas - Pergelangan kaki NADI Nadi adalah denyut nadi yang teraba pada dinding pembuluh darah arteri yang berdasarkan systol dan gystole dari jantung. Jumlah denyut nadi yang normal berdasarkan usia seseorang adalah: - Bayi baru lahir : 140 kali per menit - Umur di bawah umur 1 bulan : 110 kali per menit - Umur 1 - 6 bulan : 130 kali per menit - Umur 6 - 12 bulan : 115 kali per menit - Umur 1 - 2 tahun : 110 kali per menit - Umur 2 - 6 tahun : 105 kali per menit - Umur 6 - 10 tahun : 95 kali per menit - Umur 10 - 14 tahun : 85 kali per menit - Umur 14 - 18 tahun : 82 kali per menit - Umur di atas 18 tahun : 60 - 100 kali per menit - Usia Lanjut : 60 -70 kali per menit Jika jumlah denyut nadi di bawah kondisi normal, maka disebut pradicardi. Jika jumlah denyut nadi di atas kondisi normal, maka disebut tachicardi. Tujuan mengetahui jumlah denyut nadi seseorang adalah: * Untuk mengetahui kerja jantung * Untuk menentukan diagnosa * Untuk segera mengetahui adanya kelainan-kelainan pada seseorang Tempat-tempat menghitung denyut nadi adalah: - Ateri radalis : Pada pergelangan tangan - Arteri temporalis : Pada tulang pelipis - Arteri caratis : Pada leher - Arteri femoralis : Pada lipatan paha - Arteri dorsalis pedis : Pada punggung kaki - Arteri politela : pada lipatan lutut

- Arteri bracialis : Pada lipatan siku - Ictus cordis : pada dinding iga, 5 - 7 SUHU Tempat untuk mengukur suhu badan seseorang adalah: - Ketiak/ axilea, pada area ini termometer didiamkan sekitar 10 - 15 menit - Anus/ dubur/ rectal, pada area ini termometer didiamkan sekitar 3 - 5 menit - Mulut/oral, pada area ini termometer didiamkan sekitar 2 - 3 menit Seseorang dikatakan bersuhu tubuh normal, jika suhu tubuhnya berada pada 36oC - 37,5oC Seseorang dikatakan bersuhu tubuh rendah (hypopirexia/hypopermia), jiak suhu tubuhnya < 36oC Seseorang dikatakan bersuhu tubuh tinggi/panas jika: - Demam : Jika bersuhu 37,5 oC - 38oC - Febris : Jika bersuhu 38oC - 39oC - Hypertermia : Jika bersuhu > 40oC PERNAPASAN Pola pernapasan adalah: - Pernapasan normal (euphea) - Pernapasan cepat (tachypnea) - Pernapasan lambat (bradypnea) - Sulit/sukar bernapas (oypnea) Jumlah pernapasan seseorang adalah: - Bayi : 30 - 40 kali per menit - Anak : 20 - 50 kali per menit - Dewasa : 16 - 24 kali per menit

You might also like