Professional Documents
Culture Documents
Leadership
Pendidikan
Pengajaran
1. Beriman dan bertaqwa Kepada Tuhan YME 2. Berakhlak mulia 3. Memiliki pengetahuan Dan keterampilan 4. Memiliki kesehatan jasMani dan rohani 5. Memiliki kepribadian yg Mantap dan mandiri 6. Memiliki rasa tgjawab Kemasyarakatan dan kebangsaan
Dalam hubungan fungsional kemitraan konselor dengan guru, dilakukan melalui kegiatan rujukan (referal) Masalah-masalah perkembangan peserta didik yang dihadapi guru pada saat pembelajaran dirujuk kepada konselor untuk penanganannya, demikian pula masalah yang ditangani konselor dirujuk kepada guru untuk menindaklanjutinya apabila itu terkait dengan proses pembelajaran Dalam pengembangan dan proses pembelajaran fungsi-fungsi BK perlu mendapat perhatian guru, dan sebaliknya, fungsi-fungsi pembelajaran bidang studi perlu mendapat perhatian konselor.
BIMBINGAN :
Proses pemberian bantuan (process of helping) kepada individu agar mampu memahami dan menerima diri dan lingkungannya, mengarahkan diri, dan menyesuaikan diri secara positif dan konstruktif terhadap tuntutan norma kehidupan ( agama dan budaya) sehingga mencapai kehidupan yang bermakna (berbahagia, baik secara personal maupun sosial).
KONSELING : Proses interaksi antara konselor dengan klien/konselee baik secara langsung (tatap muka) atau tidak langsung (melalui media : internet, atau telepon) dalam rangka membantu klien agar dapat mengembangkan potensi dirinya atau memecahkan masalah yang dialaminya.
PERBEDAAN KARAKTERISTIK
BIMBINGAN TRADISIONAL DENGAN PERKEMBANGAN
PERKEMBANGAN 1. Terencana 2. Pendekatan Preventif dan Krisis 3. Melaksanakan Bimbingan dan konseling 4. Semua siswa (for all) mendapat layanan 5. Menekankan kepada program pengembangan 6. Programnya terstruktur 7. Dilakukan oleh konselor dan personel sekolah dalam suatu team work
TRADISIONAL 1. Bersifat Reaktif 2. Pendekatan Krisis (Remediatif) 3. Hanya melakukan konseling individual 4. Tidak semua siswa mendapat layanan 5. Menekankan layanan Informasi 6. Programnya tidak terstruktur 7. Hanya dilakukan oleh Konselor sendiri
Sukses Pribadi
Sukses Akademik
Catur Sukses
(Sbg Tujuan Bimbingan)
1. IPK yang Tinggi 2. Achievement Motive 3. Berpikir Logis 4. Problem Solving 5. Decision Making
Sukses Sosial
1. Empati 2. Jujur & Benar 3. Kooperatif 4. Toleransi 5. Demokratis 6. Terampil Berkomuni kasi
Sukses Karir
1. Memahami Tujuan Sekolah 2. Bersikap Posiitif thd pekerjaan 3. Memahami minat & bakat sendiri 4. Memiliki kesiapan untuk melanjutkan studi atau masuk dunia kerja
ASUMSI BK PERKEMBANGAN
Pencapaian Tugas-tugas Perkembangan merupakan tujuan BK. Perkembangan pribadi yg optimal terjadi melalui interaksi yg sehat antara individu dengan lingkungannya. Hakikat BK terletak pada keterkaitan antara lingkungan belajar dengan perkembangan individu. Klien tidak dipandang sebagai manusia yang sakit mentalnya. Disini klien dipandang sebagai individu yang mampu memilih tujuan, membuat keputusan, dan berpartisipasi secara bertanggung jawab dalam mencapai perkembangan dirinya. Klien adalah seorang pribadi yang unik dan berharga yg berjuang untuk mengembangkan dirinya. Dia adalah anggota kelompoknya, bagian dari budayanya, dan tidak pernah terisolasi dari lingkungan sosialnya. Konselor tidak bersifat netral, atau a moral, dia memiliki nilai-nilai, perasaan, dan komitmen kepada dirinya.
Bimbingan merupakan bagian integral pendidikan Bimbingan for all Bimbingan diorientasikan kepada pengembangan potensi siswa (fisik, psikis, sosial, moral-spiritual) individu Bimbingan merupakan usaha bersama (team work) pimpinan, wali kelas, dan guru pembimbing, guru matpel, & ortu/wali siswa Bimbingan berlangsung dalam berbagai setting (sekolah, keluarga, industri, dan masyarakat)
PRINSIP BIMBINGAN
FUNGSI BIMBINGAN
Pemahaman Preventif Pengembangan Kuratif
Memahami Karakteristik/ Potensi/Tugastugas perkembangan Peserta didik dan membantu mereka untuk memahaminya secara objektif/ realistik
Memberikan Layanan orientasi dan informasi mengenai berbagai aspek kehidupan yg patut dipahami peserta didik agar mereka tercegah dari masalah
Memberikan Layanan Bimbingan untuk Membantu Peserta didik Mampu Mengembangkan potensi dirinya/Tugastugas perk.nya
Membantu para Peserta didik agar mereka dapat memecahkan masalah yang dihadapi nya (pribadi, sosial, belajar, atau karir)
Layanan Dasar Komponen Program BK Layanan Perencanaan Individual Layanan Responsif Dukungan Sistem
Peserta Didik
IQ EQ SQ SoQ
1. Asas Kerahasiaan
yaitu asas yang menuntut dirahasiakannya segenap data dan keterangan peserta didik (klien) yang menjadi sasaran layanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui orang lain. Dalam hal ini, guru pembimbing (konselor) berkewajiban memelihara dan menjaga semua data dan keterangan itu sehingga kerahasiaanya benar-benar terjamin,
2. Asas Kesukarelaan;
yaitu asas yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan peserta didik (klien) mengikuti/ menjalani layanan/kegiatan yang diperuntukkan baginya. Guru Pembimbing (konselor) berkewajiban membina dan mengembangkan kesukarelaan seperti itu
3. Asas Keterbukaan;
yaitu asas yang menghendaki agar peserta didik (klien) yang menjadi sasaran layanan/kegiatan bersikap terbuka dan tidak berpura-pura, baik dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi pengembangan dirinya. Guru pembimbing (konselor) berkewajiban mengembangkan keterbukaan peserta didik (klien). Agar peserta didik (klien) mau terbuka, guru pembimbing (konselor) terlebih dahulu bersikap terbuka dan tidak berpura-pura. Asas keterbukaan ini bertalian erat dengan asas kerahasiaan dan dan kekarelaan
4. Asas Kegiatan;
yaitu asas yang menghendaki agar peserta didik (klien) yang menjadi sasaran layanan dapat berpartisipasi aktif di dalam Penyelenggaraan/ kegiatan bimbingan. Guru Pembimbing (konselor) perlu mendorong dan memotivasi peserta didik untuk dapat aktif dalam setiap layanan/kegiatan yang diberikan kepadanya
5. Asas Kemandirian
yaitu asas yang menunjukkan pada tujuan umum bimbingan dan konseling; yaitu peserta didik (klien) sebagai sasaran layanan/kegiatan bimbingan dan konseling diharapkan menjadi individu-individu yang mandiri, dengan ciri-ciri mengenal diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan, mengarahkan, serta mewujudkan diri sendiri. Guru Pembimbing (konselor) hendaknya mampu mengarahkan segenap layanan bimbingan dan konseling bagi berkembangnya kemandirian peserta didik.
6. Asas Kekinian;
yaitu asas yang menghendaki agar obyek sasaran layanan bimbingan dan konseling yakni permasalahan yang dihadapi peserta didik/klien dalam kondisi sekarang. Kondisi masa lampau dan masa depan dilihat sebagai dampak dan memiliki keterkaitan dengan apa yang ada dan diperbuat peserta didik (klien) pada saat sekarang.
7. Asas Kedinamisan;
yaitu asas yang menghendaki agar isi layanan terhadap sasaran layanan (peserta didik/klien) hendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu
8. Asas Keterpaduan;
yaitu asas yang menghendaki agar berbagai layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh guru pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis dan terpadukan. Dalam hal ini, kerja sama dan koordinasi dengan berbagai pihak yang terkait dengan bimbingan dan konseling menjadi amat penting dan harus dilaksanakan sebaik-baiknya.
9. Asas Kenormatifan
yaitu asas yang menghendaki agar segenap layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling didasarkan pada norma-norma, baik norma agama, hukum, peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan kebiasaan kebiasaan yang berlaku. Bahkan lebih jauh lagi, melalui segenap layanan/kegiatan bimbingan dan konseling ini harus dapat meningkatkan kemampuan peserta didik (klien) dalam memahami, menghayati dan mengamalkan norma-norma tersebut.
Kode etik para pembimbing atau konselor yang memberikan layanan bimbingan dan konseling, dengan pengertian bahwa layanan konseling dapat dibedakan dari bentuk-bentuk layanan bimbingan lain, karena sifat khas dari layanan bimbingan yang disebut konseling.
Landasan kode etik jabatan konselor Pancasila, profesi konseling merupakan usaha layanan terhadap sesama manusia: bersifat ilmiah, esensial tujuan ikut membina warga negara yang efektif dan bertanggungjawab.
1.
2.
3.
4.
5.
Mengkoordinir segenap kegiatan yang diprogramkan dan berlangsung di sekolah, sehingga pelayanan pengajaran, latihan, dan bimbingan dan konseling merupakan suatu kesatuan yang terpadu, harmonis, dan dinamis. Menyediakan prasarana, tenaga, dan berbagai kemudahan bagi terlaksananya pelayanan bimbingan dan konseling yang efektif dan efisien. Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program, penilaian dan upaya tidak lanjut pelayanan bimbingan dan konseling. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah kepada Dinas Pendidikan yang menjadi atasannya. Menyediakan fasilitas, kesempatan, dan dukungan dalam
1. 2.
3. 4.
5.
6.
7. 8.
Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa Membantu Konselor mengidentifikasi siswasiswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling, serta pengumpulan data tentang siswa-siswa tersebut. Mengalihtangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling kepada Konselor Menerima siswa alih tangan dari Konselor , yaitu siswa yang menuntut Konselor memerlukan pelayanan pengajar /latihan khusus (seperti pengajaran/ latihan perbaikan, program pengayaan). Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan hubungan siswasiswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan pembimbingan dan konseling. Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan layanan/kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengikuti /menjalani layanan/kegiatan yang dimaksudkan itu. Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa, seperti konferensi kasus. Membantu pengumpulan informasi yang
1.
2.
3.
4.
5.
Membantu Konselor melaksanakan tugas-tugasnya, khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya; Membantu Guru Mata Pelajaran melaksanakan peranannya dalam pelayanan bimbingan dan konseling, khususnya dikelas yang menjadi tanggung jawabnya; Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa, khususnya dikelas yang menjadi tanggung jawabnya, untuk mengikuti/menjalani layanan dan/atau kegiatan bimbingan dan konseling; Berpartisipasi aktif dalam kegiatan khusus bimbingan dan konseling, seperti konferensi kasus; dan Mengalihtangankan siswa yang memerlukan layanan bimbingan
TERIMA KASIH
Telah menyisihkan waktu untuk belajar Telah mau mengembangkan potensi diri anda dan peserta didik anda Telah berusaha memajukan dunia pendidikan Indonesia Telah mau menjadi guru sejati Telah mau meningkatkan sikap, moral, dan pribadi calon-calon pemimpin bangsa