Professional Documents
Culture Documents
Bismillahirrahmanirrahiem.. "HANYA mereka yang memakmurkan (memberdayakan) masjid-masjid Allah, orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, menegakkan salat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada siapa pun) kecuali kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan yang mendapat petunjuk". (At-Taubah : 18). FIRMAN Allah SWT tersebut, telah memberikan penjelasan kepada kita bahwa memakmurkan atau memberdayakan masjid-masjid Allah adalah kewajiban seorang mukmin dan sebagai bukti dari kesempurnaan keimanan Seseorang. Masjid berarti tempat untuk bersujud. Secara terminologis diartikan sebagai tempat beribadah umat Islam, khususnya dalam menegakkan shalat. Masjid sering disebut Baitullah (rumah Allah), yaitu bangunan yang didirikan sebagai sarana mengabdi kepada Allah. Fungsi Masjid paling utama adalah sebagai tempat melaksanakan ibadah shalat berjamaah. Kalau kita perhatikan, shalat berjamaah adalah merupakan salah satu ajaran Islam yang pokok, sunnah Nabi dalam pengertian muhaditsin, bukan fuqaha, yang bermakna perbuatan yang selalu dikerjakan beliau. Ajaran Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tentang shalat berjamaah merupakan perintah yang benar-benar ditekankan kepada kaum muslimin. Bila kita lihat dari sisi yang lebih luas, seluruh aktifitas yang ada pada lingkungan Masjid/musholla pada dasarnya harus merupakan sebuah perwujudan atau refleksi ketaatan dan ketundukan kepada sang khalik yaitu Allah SWT semata. Atas hal tersebut, masjid selain sebagai tempat ibadah juga merupakan pusat kehidupan komunitas muslim. Rasulullah Muhammad saw. Telah memberikan contoh terbaik dalam mengembangkan Masjid. Rasulullah menjadikan Masjid sebagai tempat Kegiatan Ritual, Spiritual dan membangun pemahaman Umat Islam, Baitul mal dstnya, Sehingga Dari sini lahirlah tokoh kaliber dunia seperti Abubakar shiddiq, Umar bin khatab, Usman bin affan, Ali bin Abi thalib dstnya,
Bila kita perhatikan, pelaksanaan sholat berjamaah di masjid ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu : adzan, iqomah, jeda antara adzan dan iqomah, sholat berjamaah, wirid dan doa. a. Adzan dan iqomah Adzan dan iqomah menurut bahasa berarti memberitahukan suatu hal. Sedangkan menurut syara, adzan adalah dzikir tertentu untuk memberitahukan bahwa waktu shalat fardlu telah masuk, dan iqomah adalah dzikir tertentu untuk memberitahukan bahwa shalat akan dilaksanakan. Adzan dan iqomah bagi laki-laki berhukum sunah kifayah. Adapun bagi perempuan yang disunahkan hanya iqomah saja, sebab adzan menuntut suara yang keras, sedangkan suara perempuan termasuk aurat yang harus dijaga. Adapun dalil adzan dan iqomah adalah firman Allah swt.;
)85 : . (
Dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) shalat, mereka menjadikannya buah ejekan dan permainan, yang demikian itu adalah karena mereka benar-benar kaum yang tidak mau mempergunakan akal. (QS. Al Maidah: 58) Lafal Adzan :
x2 ,
"Allah Maha Besar" "Aku bersaksi bahwasanya tiada Tuhan selain Allah"
x2 x2 x2 x2 ,
x2
"Aku bersaksi bahwasanya bahwasanya Nabi Muhammad utusan Allah" "Marilah kita (menuju) sholat" "Marilah kita (menuju) kemenangan" "Allah Maha Besar" "Tiada Tuhan selain Allah"
Khusus pada adzan sesaat sebelum fajar dan adzan shubuh, sesudah lafadz sunnah ditambahi:
x2
"Sholat (itu) lebih baik daripada tidur" Bagi orang yang mendengarkan adzan hendaknya menirukan bacaan adzan kecuali pada lafadz dan , masing-masing jawabannya adalah:
"Tiada daya upaya dan kekuatan kecuali dengan (seizin) Allah yang Maha Tinggi lagi Agung" Serta pada sholat shubuh, sesudah lafadz , jawabannya adalah:
"Engkau benar, engkau berbuat baik, dan pada hal tersebut, aku termasuk orang-orang yang bersaksi"
.
Untuk doa adzan shalat Maghrib ditambah:
.
b. c. d. e. Iqomah Jeda Antara adzan dan iqomah Sholat berjamaah Wirid dan Doa