Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh : Rahadian Kusuma Adi P. (35668) Septia Deofy Lesmana (35844) Sri Sadono (35647) Wisnu Angga Sakti (35462) Muhammad Agha Hutama S (34897)
Program Studi Teknik Fisika Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta 2011
II. Tujuan
1.Menjelaskan tentang dasar-dasar sensor ultrasonik 2.P enj el as a n t e nt an g S ens o r P a rki r 3.P en ggu n aa n S e nso r P a rki r p ad a k end a r a an b er m ot or
Dasar-dasar Gelombang Ultrasonik Gelombang ultrasonik merupakan suatu gelombang yang dapat memancarkan gelombang suara. Teori gelombang suara menggambarkan secara luas tentang getaran mekanis yang mengenai suatu penghalang. Getaran tersebut berjalan melalui sebuah perantara dalam bentuk gelombang. Pada perantara tersebut cenderung terdiri dari beberapa partikel. Getaran itu pun dapat di kategorikan dalam bentuk perpindahan tiap-tiap bagiannya dari pada partikel tersebut atau biasanya dikarenakan tekanan yang oleh perpindahan partikel tersebut. Biasanya gelombang tersebut adalah suatu gelombang sinusoidal, yang berdasarkan hukum Efek Doppler.Hukum Efek Doppler berbunyi : Bahwa efek yang diamati pada gelombang,akibat jarak antara sumber dan pengamat berubah-ubah (sumber/pengamat bergerak mendekati atau menjauhi). Jika jarak antara sumber dan pengamat mengecil (sumber mendekati pengamat atau pengamat mendekati sumber), gelombang yang teramati akan memiliki frekuensi yang lebih besar dari yang dipancarkan sumber, begitu juga sebaliknya . Efek ini biasa kita amati sehari-hari, misalnya : pada nada sirene mobil ambulance yang mendekati kita akan terdengar meninggi (frekuensinya meninggi), saatia menjauh nadanya akan menurun (frekuensinya menurun)
Gelombang Ultrasonik Menurut Efek Doppler Dalam bentuk dasar, prinsip-prinsip Efek Doppler menyatakan bahwa jika
sebuah penerima bergerak menuju ke sebuah sumber gelombang suara terdapat pada gambar 3,kemudian frekuensi yang dideteksi oleh penerima tersebut adalah tidak sama seperti jika dipancarkan/disebarkan oleh sumber. Untuk dapat memahami bagaimana pegeseran frekuensi ini terjadi, menganggap waktu menerima gelombang tersebut (penerimaan dari pada gelombang pancaran). Digambarkan, ujung dari gelombang suara terletak pada penerima tersebut. Anggap bahwa sumber dan penerima tersebut diperlihatkan pada gambar 3.a. Tingkat dari ujung yang
dideteksi sebagai gelombang suara yang berjalan mengenai penerima adalah hampir sama dengan tingkat gelombang yang dipancarkan. Jika sebuah pemancar bergerak dari sebuah sumber yang diperlihatkan pada gambar 3.b. Kemudian jumlah dari ujung gelombang yang diterima per satuan waktu akan disesuaikan dengan jumlah yang dipancarkan, ditambah dengan jumlah pada ujung gelombang. Pada gambar 3.c hampir sama dengan sebelumnya, jika penerima pindah dari sumber kemudian keempat gelombang yang akan dideteksi jika R diam dan belum akan diterima. Tingkat ujung deteksi lebih rendah dari pada kondisi yang normal dan frekuensi yang diterima juga turun.
Untuk perhitungan matematis, digambarkan penerima (R) bergerak pada kecepatan (VR) langsung dari sumber (S) yang memancarkan ultrasonik pada frekuensi (FS) Melalui perantara dimana persebaran ultrasonik ialah (c). Jarak antara ujung dalam sebuah gelombang ialah adalah panjang gelombang ultrasonik. Penerima bergerak pada jarak VR dan menahan jumlah lebih dari ujung V per S . Frekuensi yangditerima FR sama dengan jumlah keseluruhan ujung yang dideteksi per-satuan waktu : s, s
Pergeseran atau perbedaan frekuensi Doppler (Fd) merupakan perbedaan antara frekuensi yang diterima (FR) dan frekuensi yang dipancarkan (FS) atau pada pernyataan Doppler :
Ketika sumber bergerak dalam arah dan medium yang sama dengan gelombang,ujung gelombang akan lebih dekat menempati jumlah yang sama pada jarak dimana sumber tersebut
mampu untuk berpindah/bergerak diantara pengiriman dua ujung gelombang. Oleh karena itu, penerima yang diam dapat mendeteksi frekuensi yangterlihat lebih tinggi dari sumber. Secara matematisnya, jika VS merupakan kecepatan (S) dalam persebarannya kemudian jarak waktunya ialah diantara ujung sumber akan bergerak pada jarak seperti
Panjang gelombang ( R) yang berjalan biasanya dideteksi oleh penerima dalam bentuk
Frekuensi FR berhubungan dengan panjang gelombang yang diberikan pada persamaan 2.a yaitu :
Pada persamaan Doppler yang menunjukkan secara langsung nilai frekuensi pergeseranDoppler berhubungan dengan frekuensi yang dipancarkan.
Sensor Parkir merupakan suatu sensor pengukur jarak dengan sistem ultrasonik yang bekerja mendeteksi jarak yang menghalang pada keadaan sulit. Sensor Parkir dapat membantu para pengendara pada saat parkir dan saat situasi atau keadaan mendesak di bawah kecepatan 15 km/jam. Sensor Parkir ini merupakan suatu sensor jarak yang memancarkan dan menerima sinyal ultrasonik jika sinyal tersebut terhalang oleh benda yang menghalangi jalannya sinyal. Alat sensor ini berada pada bamper depan dan belakang mobil serta sensor iniakan menjangkau dan mendeteksi benda yang menghalangi kendaraan dengan sudut jangkauan yang sangat luas. Benda yang terkena sinyal ultrasonik akan memantulkan kembali sinyal tersebut ke sensor itu. Gema sinyal ultrasonik akan diterima oleh sensor-sensor berupa data-data dan diteruskan ke control module. Sensor Parkir merupakan suatu alat yang terdapat pada kendaraan yang berguna untuk mengolah data yang diterima. Pada Sensor Parkir tersebut semua data yang diterima diperhitungkan waktu/jarak perjalanan sinyal antara kendaraan dan halangan yang melintang, kemudian control module memberikan output/keluaran dalam bentuk uara dari speaker maupun lampu indikator/peringatan. Sensor ini memancarkan sinyal ultrasonik dan siap menerima kembali sinyal tersebut setelah penundaan singkat (waktu yang dibutuhkan untuk menyentuh selaput osilasi benda). Setiap sensor menerima gema/bunyi sinyal ultrasonik dari gema/ bunyi sinyal ultrasonik yang berdekatan. Jarak antara kendaraan dan halangan ditunjukkan kepada pengendara dengan segmen lampu yang dapat dilihat dan juga peringatan dari speaker yang dapat di dengar. Alat yang dapat dilihat itu berupa serangkaian lampu peringatan yang mempunyai bentuk dan kecerahan yang berbeda-beda. Bentuknya ditandai dari besar serta kecilnya lampu peringatan dan juga dapat dilihat dari warnanya. Segmen lampu peringatan dapat menyala secara otomatis atau manual tergantung dari jarak benda yang menghalangi kendaraan. Sensor ini akan aktif bila tombol berada dalam posisi On (diaktifkan).
Sebuah osilator menghasilkan getaran dengan frekuensi sama dengan frekuensi kerja transducer ultrasonic, misalnya setinggi 40 kHz. Sinyal output osilator dilalukan pada switch elektronik, misalnya gerbang TTL atau gerbang C-Mos, sebelum dimasukkan ke penguat sinyal, sehingga dihasilkan deretan pulsa, misalnya sebanyak 10 cycle untuk setiap deretan sinyal. Output penguat diberikan kepada transducer yang berfungsi sebagai transmitter (pemancar), sehingga secara periodik dapat dipancarkan gelombang suara ultrasonic sebanyak 10 cycle untuk setiap pancaran. Ini adalah fase mengirimkan sinyal. Pada saat ini, transducer yang berfungsi sebagai receiver (penerima) yang bekerja selaku microphone harus dibungkam, sehingga tidak menangkap gelombang yang sedang dipancarkan.
Gambar di atas adalah sirkuit yang dapat digunakan untuk penginderaan jarak antara bemper belakang mobil dan setiap hambatan di belakang mobil. Jarak dapat dipahami dari kombinasi dari LED (D5 untuk D7) berseri-seri. Pada 25cm D7 akan bersinar, pada 20 cm D7 & D6 akan menyala dan di 5cm D7, D6 dan D5 akan bercahaya. Ketika hambatan adalah di luar 25 cm tidak ada di atas LED akan menyala. Fase kedua adalah fase: listening. Pada fase ini, transmitter dimatikan, tetapi sebaliknya, pendengar receiver dibuka lebar-lebar sehingga siap menerima gelombang
ultrasonic yang terpantulkan kembali. Setelah sederetan gelombang ultrasonic (yang sebanyak 10 cycles) dipancarkan oleh transmitter, dan jika gelombang tersebut mengenai sesuatu obyek, maka gelombang tersebut akan dipantulkan, dan sebagian terpantul mengarah transducer receiver dengan keterlambatan tertentu, tergantung jarak obyek pemantul terhadap sumber gelombang. Seberapa lama waktu keterlambatan gelombang pantul, dihitung dengan pendekatan sederhana menggunakan angka kecepatan rambat gelombang bunyi di udara, yang sebesar 340 m/detik atau 330 m/detik.
Transducer yang berfungsi sebagai receiver akan mengubah gelombang-gelombang (akustik) ultrasonic yang ditangkapnya, menjadi sinyal-sinyal listrik dengan frekuensi sama, yaitu 40 kHz, namun amplitudonya bisa bervariasi, tergantung jarak, bentuk dan sifat pantul dari obyek pemantul. Sinyal listrik dari receiver ini dikuatkan secukupnya agar mencapai level yang dapat dideteksi oleh diode-diode detektor, sehingga dihasilkan tegangan DC namun memiliki selubung (envelope) sesuai frekuensi switch pada sistem transmitter ultrasonicnya, sehingga merupakan pulsa-pulsa DC.
Frekuensi pulsa-pulsa DC tersebut dapat berubah-ubah, tergantung jarak obyek pemantul. Jika jarak pemantul cukup jauh, maka keterlambatan sinyal pantul (echo) akan besar, sehingga frekuensi pulsa-pulsa DC akan rendah. Namun kalau jarak obyek pemantul kian dekat, maka gelombang-gelombang pantul akan tiba lebih cepat, sehingga frekuensi pulsa-pulsa DC jadi lebih tinggi. Pulsa-pulsa DC tersebut dikuatkan oleh penguat suara, sehingga cukup kuat untuk dapat diberikan ke Speaker yang akan menghasilkan isyarat bunyi. Jika obyek berada cukup jauh, maka speaker menghasilkan nada rendah, sedangkan kalau obyek lebih dekat, maka speaker menghasilkan nada tinggi (melengking).
BAB IV PENUTUP
I.
KESIMPULAN
Sensor Parkir merupakan suatu alat pendeteksi jarak atau sensor yang menggunakan sistem sinyal ultrasonik. Sinyal ini dapat mengeluarkan gelombang ultrasonik berbentuk sinusiodal yang dapat mendeteksi adanya halangan atau benda yang ada di depannya. Dalam sensor ini terdapat dua komponen utama yaitu transmitter amplifiers dan receiver amplifiers yang dijadikan dalam satu komponen. Kerja sensor ultrasonik ini memancarkan sinyal ultrasonik dan menerima kembali sinyal tersebut dalam bentuk gelombang yang nantinya gelombang tersebut akan diproses dan menghasilkan suatu keluaran yang akan memberitahukan jarak antara kendaraan dengan halangan yang ada disekitarnya. Sensor parkir ini bekerja jika tombol kontrol diaktifkan, dalam keadaan aktif maka lampu peringatan akan menyala dan bila terdapat halangan suara peringatan akan berbunyi.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Ultrasonik http://obitosacred.wordpress.com/2010/02/25/rangkaian-sensor-parkir-mobil/ http://www.scribd.com/doc/4947973/KATA-PENGANTAR Trisno,M. Dwi.2007. Sensor Parkir Pada Kendaraan Bermotor : Depok.Cempaka Mas. http://id.wikipedia.org/wiki/Efek_Doppler