You are on page 1of 2

Kerangka Berfikir Kenyataannya ilmu kimia masih kurang disenangi oleh sebagian besar siswa karena dianggap sulit

dan membosankan. Alasan utama siswa merasa kesulitan dalam bidang ini adalah keabstrakan ilmu kimia, hal ini tidak terlepas dari ciri khas ilmu kimia itu sendiri. Sastrawijaya (1988) mengatakan bahwa beberapa ciri khas kimia adalah bersifat abstrak dan merupakan suatu penyederhanaan dari yang sesungguhnya. Hal yang sama juga dikatakan oleh Nahum, dkk (2004) yang mengatakan bahwa struktur materi ilmu kimia merupakan pembahasan dunia makroskopis terhadap dunia mikroskopis. Alasan lain siswa merasa kesulitan dalam bidang kimia adalah penggunaan kata-kata yang tidak lazim setiap hari karena memiliki arti serta pengertian yang berbeda (Ben Zvi, dkk dalam Septihartadi, 2002). Permasalahan lain yang timbul dalam pembelajaran kimia adalah masalah waktu. Karena keterbatasan waktu, maka tujuan pembelajaran yang diharapkan tidak dapat diselesaikan secara maksimal. Untuk mengatasi permasalahan ini, guru kimia dituntut dapat mengajarkan ilmu kimia tersebut dengan metode yang tepat agar tujuan yang ingin dicapai dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya. Salah satunya yaitu dengan penggunaan media pengajaran. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Edmund Faison (dalam Sudjana, 1989) tentang media pengajaran, menunjukkan bahwa penggunaan media dapat meningkatkan prestasi siswa dibandingkan dengan tanpa mempergunakan media pengajaran. Bahan kajian konfigurasi elektron banyak menjelaskan hal-hal yang abstrak dan menuntut banyak visualisasi untuk menjelaskannya sehingga mudah dipahami oleh siswa. Selain itu juga di dalam kurikulum, bahan kajian konfigurasi elektron diajarkan di kelas X semester 1 di awal pertemuan materi kimia SMA dan kelas XI semester 1. Sebagai bahan kajian yang diajarkan pertama kali di kelas X, maka pembelajaran ini diharapkan membuat siswa termotivasi dalam mempelajari bahan kajian kimia selanjutnya. Sehingga

2 pengembangan media pembelajaran pada bahan kajian konfigurasi elektron sangat cocok untuk mengatasi permasalahan-permasalahan dalam pengajaran tersebut.

Kajian Pustaka Media pembelajaran kimia interaktif yang dihasilkan diharapkan dapat memberikan bantuan kepada pihak-pihak yang terkait, khususnya guru maupun siswa, dalam proses pembelajaran yang efektif dan efisien pada topik konfigurasi elektron dan hubungannya dengan sistem periodik. Bagi siswa, media ini dapat dipelajari secara mandiri sebagai pelengkap dalam mempelajari topik konfigurasi elektron. Media pembelajaran berisi animasi dalam bentuk powerpoint. Menurut Large (dalam Vermaat, 2004) Animasi adalah rentetan pertukaran gambar dengan cepat, sehingga memberikan kesan bahwa rentetan gambar

tersebut adalah hidup. Animasi memberikan efek yang penting dalam pengajaran. Weiss, Knowlton, dan Morrison (dalam Vermaat, 2004) menyebutkan bahwa animasi dapat menyebabkan ketertarikan siswa, memberikan motivasi kepada siswa, dan memberikan stimulus visual pada suatu topik yang diajarkan. Selain itu animasi merupakan informasi tambahan dan menjelaskan pengetahuan yang kompleks atau fenomena kompleks.

You might also like