You are on page 1of 1

Kerangka Fikir Elektrolit dan Non-Elektrolit

Kita semua dapat mengetahui dari percobaan antara gula(sukrosa) dengan garam dapur (NaCl) yang larut dalam air bahwa sifat larutan yang dihasilkan sangat berbeda. Ketika molekul molekul sukrosa larut dalam air, larutan itu menghasilkan molekul molekul netral sukrosa yang yang dikelilingi oleh molekul air. Ketia NaCl, senyawa ionik, larut dalam air, larutan yang dihasilkan adalah ion dan yang dikelilingi oleh air. Karena adanya ion tersebut, larutan

NaCl menghantarkan arus, tetapi sukrosa tidak menghantarkan arus listrik. Konduktivitas listrik dari sebuah larutan NaCl dapat didemostrasikan dengan menggunakan battere, bolam lampu, dan kawat yang saling dihubungkan. Ketika kawat dicelupkan pada larutan NaCl, ion bergerak melewati larutan menuju ujung kabel yang

lainya yang terhubung dengan kutub negative dari baterai. Pada waktu yang sama, ion bergerak kearah ujung kabel satunya yang terhubung dengan kutub positif baterai. Hasil dari pergerakan ion adalah adanya arus listrik, sehingga lampu menyala. Sebaliknya dengan yang terjadi pada larutan gula, ketika kabel dicelupkan pada larutan gula, tidak ada ion yang bergerak membawa arus, jadi bolam lampu tidak menyala. Zat seperti NaCl dan KBr , ketika larut dalam air menghasilkan larutan ion yang bersifat konduktor. Larutan tersebut dinamakan elektrolit. Zat seperti sukrosa dan etil alcohol, yang tidak menghasilkan ion pada larutan, dinamakan non-elektrolit. Kebanyakan elektrolit. Sebagian adalah senyawa ionic, walaupun ada yang molekular. HCl sebagai contoh adalah sebuah senyawa molekul namun dapat menghantarkan arus listrik karena berikatan kovalen polar, dimana memiliki electron bebas di kulit terluarnya.

You might also like