You are on page 1of 18

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI BAB I : Pendahuluan Karakteristik Mahasiswa BAB II : Sasaran Pembelajaran Lingkup Bahasan Rujukan Metoda pengajaran BAB III : Sumber Daya 1. Matriks Kegiatan 2. Sumber Daya Manusia 3. Sarana dan Prasarana Evaluasi Lampiran 1 : Pemicu BDM

hal 2 3 4 5 7 9 13

23 25

Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Sel & Genetika, FK UNTAN-FKUI, 2011-2012

PENDAHULUAN
Sejak 2004/2005 Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia memutuskan untuk menerapkan metode belajar berdasarkan masalah (problem based learning, PBL) bagi mahasiswa. Pendekatan ini diharapkan lebih efektif dan efisien dalam membangun kompetensi yang dibutuhkan oleh seorang dokter dalam rangka tugasnya menangani penderita dan sekaligus sebagai seorang ilmuwan yang siap menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan di masa mendatang. Metode ini dilaksanakan dalam bentuk modul terintegrasi secara horizontal dan vertikal. Integrasi secara horizontal dimaksudkan untuk membangun kemampuan mahasiswa mempelajari suatu masalah dari berbagai sudut pandangan Ilmu Kedokteran Dasar (IKD), yang pada masa lalu diajarkan secara terpisah. Dengan demikian metode ini diharapkan dapat menghasilkan pemahaman ilmu dasar yang komprehensif dan mendalam. Integrasi vertikal dimaksudkan untuk menjamin relevansi ilmu yang dipelajari dengan permasalahan pasien, yang mencakup aspek fisik, psikis, sosial, ekonomi, epidemiologi dan sebagainya. Modul sel dan genetika merupakan modul pertama pada semester 2 dalam tahap I Kurikulum FKUI 2005, yang akan berlangsung selama 6 minggu dengan beban 5 SKS. Pelaksanaan modul ini terdiri dari: - Kuliah Pengantar - Diskusi Kelompok - Belajar Mandiri - Diskusi Pleno - E-learning - Latihan (Praktikum) - Evaluasi (teori dan Praktikum) Pengertian tentang struktur dan fungsi sel merupakan dasar untuk memahami penyimpangan, yang mengakibatkan gangguan di tubuh manusia. Berbagai kelainan pada sel berlanjut menjadi perubahan/gangguan pada jaringan, organ tubuh manusia. Hal itu kelak menimbulkan gejala dan tanda penyakit. Penurunan sifat terjadi melalui gen, dan selanjutnya melalui ekspresi gen memengaruhi kemampuan penyesuaian individu terhadap lingkungannya. Dengan demikian modul sel dan genetika diperlukan untuk landasan penalaran medis, mengetahui kaitan gejala dan tanda kelainan dengan perubahan tingkat selular, serta mengilhami pengobatan penyakit. Tujuan umum modul sel dan genetika ialah membentuk landasan pemahaman pada tingkat bioseluler dan gen sebagai kerangka berpikir memahami penyimpangan berupa patogenesis/ patofisiologi, menuju pengenalan penyakit secara klinis dan menjadi landasan konsep pengobatan. Pada akhir modul ini diharapkan tercapai Kompetensi derajat 1 sesuai Kurikulum Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia Tahun 2005.

Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Sel & Genetika, FK UNTAN-FKUI, 2011-2012

KARAKTERISTIK MAHASISWA

Prasyarat 1. Mahasiswa yang telah melalui tahap I (Modul PDPT /Program Dasar Perguruan Tinggi) 2. Menunjukan motivasi belajar yang tinggi dan memiliki kemandirian dalam proses belajar 3. Dapat bekerja sama dalam kelompok serta menghargai pendapat orang lain dalam diskusi 4. Berperilaku baik terhadap dosen, karyawan dan kawan mahasiswa

Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Sel & Genetika, FK UNTAN-FKUI, 2011-2012

SASARAN PEMBELAJARAN

SASARAN PEMBELAJARAN TERMINAL Setelah pembelajaran modul Sel dan Genetika, jika diberi data tentang penyakit tertentu, maka mahasiswa mampu menjelaskan perubahan yang terjadi pada tingkat seluler serta mengaitkannya dengan penurunan sifat berdasarkan pengetahuan dasar tentang sel dan variasi jaringannya, reaksi terhadap kerusakan sel, prinsip dasar genetika, cara kerja obat terhadap sel yang menjadi dasar pemilihan terapi. SASARAN PEMBELAJARAN PENUNJANG Setelah pembelajaran modul Sel dan Genetika diharapkan mahasiswa : 1. Bila diberi data tentang penyakit tertentu, mahasiswa mampu menjelaskan perubahan struktur dan fungsi masing-masing organel dalam sel yang terjadi pada penyakit tersebut dibandingkan dengan keadaan normal. 2. Bila diberi data tentang penyakit tertentu, mahasiswa mampu menjelaskan tentang proses transpor zat berupa nutrien, metabolit, elektrolit, obat, melalui membran sel yang semipermeabel sebagai dasar pengetahuan tindakan terapi penyakit tersebut. 3. Bila diberi data mengenai gangguan homeostasis, mahasiswa mampu menjelaskan tentang gangguan bioenergetika, fungsi protein, keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam dan di luar sel. 4. Bila diberi data tentang dinamika proliferasi, mahasiswa mampu menjelaskan daur pembelahan sel, mitosis dan meiosis dalam sebagai landasan terjadinya proses fisiologik atau patologik. 5. Bila diberi data mengenai salah satu dari keempat jaringan dasar, mahasiswa mampu mengidentifikasi jenis sel, menjelaskan histofisiologi dan histodinamika jaringan sebagai landasan kajian perubahan kelompok sel dalam jaringan berkaitan dengan usia dan penyakit. 6. Bila diberi data/gambaran perubahan sel, mahasiswa mampu menjelaskan penyebab kerusakan sel, adaptasi sel, jejas reversible, irreversible/letal sebagai dasar terjadinya perubahan seluler. 7. Bila diberi data tentang kerusakan sel, mahasiswa mampu menjelaskan respons jaringan berupa radang nonspesifik dan respons imunitas spesifik, serta pemulihan jaringan yang rusak. 8. Bila diberi data mengenai kemiripan ciri/tanda fisik dalam keluarga, mahasiswa mampu menjelaskan prinsip penurunan sifat melalui identifikasi silsilah ( pedigree), kromosom dan gen. 9. Bila diberi data mengenai kelainan yang khas berupa tanda fisik atau mental tertentu, mahasiswa mampu mengidentifikasi kelainan genetik sesuai dengan kelainan tersebut, menguraikan prinsip patogenesisnya, dan menyusun rencana konsultasi genetika. 10. Bila diberi data tentang golongan besar penyakit tertentu, mahasiswa mampu menjelaskan kelompok besar obat yang bersesuaian, farmakokinetik, farmakodinamik, cara kerja dan risiko obat terhadap sel. 11. Bila diberi data tentang obat tertentu, mahasiswa mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap gen, pencegahan kerusakan gen karena obat teratogenik dan terapan klinik farmakogenetik.

Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Sel & Genetika, FK UNTAN-FKUI, 2011-2012

LINGKUP BAHASAN
Lingkup bahasan SEL NORMAL Pokok bahasan FILOGENI ONTOGENI STRUKTUR DAN FUNGSI SEL Subpokok bahasan Isi ajaran (content) Virus Prokaryota Eukaryota (beda struktur gen prokaryota dan eukaryota) Inti sel Kromosom Kromatin Endoplasmik ret. Aparat Golgi Lisosom Mitokondria DNA RNA Flagela Silia Neutrofil Makrofag lipid bilayer mosaic model Muatan listrik gated channel Endositosis Eksositosis/sekresi

Nonhuman

Organel sel

Makromolekul DINAMIKA SEL Gerak sel Fagositosis MEMBRAN SEL & TRANSPOR TRANSMEMBRAN Struktur dan dinamika membran sel Membran potensial Mekanisme transpor Nutrien Produk sel Obat

Ligand-receptor
Karbohidrat Lipid Protein Anion Kation G0, G1, S, G2 Fase tertentu Fase tertentu Epitel Penunjang Otot Saraf

HOMEOSTASIS

Overview of metabolism

Bioenergetik Enzim/protein Cairan dan elekrolit (ion)

PROLIFERASI SEL

Cell division cycle


Mitosis Meiosis

VARIASI SEL

4 kategori dasar jaringan Histodinamika

KOMUNIKASI ANTAR SEL

Bioelektrik Perantara kimiawi Transduksi sinyal

Action potential

Hantaran Sinaps Endokrin Parakrin cascade reaction, transcription factor free radical Kimiawi Iskemia Infeksi Defisit energi, dll

SEL PATOLOGIS

KERUSAKAN/ JEJAS SEL

Penyebab/rangsang

Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Sel & Genetika, FK UNTAN-FKUI, 2011-2012

Lingkup bahasan

Pokok bahasan

Subpokok bahasan Adaptasi sel

Isi ajaran (content) Atrofi Hipertrofi Hiperplasia Degenerasi Nekrosis Apoptosis Gangguan fungsi/insufficiency Gagal fungsi/failure Penuaan sel tunggal Penuaan individu

Jejas reversible Jejas irreversible-letal Dampak kelainan jaringan (patofisiologi/patogenesis)

Cellular aging
REAKSI TERHADAP KERUSAKAN SEL PRINSIP CARA KERJA OBAT TERHADAP SEL

Imunologis (spesifik) Radang Pemulihan jaringan Farmako kinetik, farmakodinamik Golongan besar obat Toksisitas, efek samping

GENETIK

PRINSIP GENETIK

Penurunan sifat Mendelian Non Mendel Sitogenetika

Silsilah Struktur gen Sekuens DNA Kodon Kromosom Lokus Hardy-Weinberg

GEN POPULASI

Frekuensi alel Polimorfisme gen Analisis pemisahan

Genetic linkage
KELAINAN GENETIK

Kelainan kromosom Gen tunggal Mendelian Non Mendel Multigen/Poligen Multifaktorial Farmakogenetik

Autosomal seks Autosomal dominan Autosomal resesif

X-linked

Kuantitatif/deviasi Distribusi Normal Interaksi gen-lingkungan (liability/threshold model) Metabolisme obat Variasi respon obat Ekogenetik/teratogenisitas Terapan klinik Kalkulasi risiko Deteksi carrier Diagnosis presymptomatic Pemeriksaan pranikah Pemeriksaan keayahan (DNA finger printing)

Konsultasi genetik

Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Sel & Genetika, FK UNTAN-FKUI, 2011-2012

DAFTAR RUJUKAN Judul Buku BIOLOGI 1. Molecular biology of cell 2. Medical cell biology 3. Pinciples of genetics

Penulis the Bruce Alberts, et al Norman, David Lodwick D. Peter Snustad, Michael J. Simmons Robert F. Thompson, Ian Thompson

Penerbit Garland Churchill Livingstone Wiley & Sons

Tahun/Edisi 2002/4th ed 2004 2010/3rd ed 2006

Halaman 2 - 29

4. Genetics in Medicine BIOKIMIA 1. Biochemistry and molecular biology 2. Cellular molecular immunology and

Churchill Livingstone

William H. Elliot, Daphne C. Elliot Abul K. Abbas, Andrew H. Lichtman Michael Lieberman, Allan D. Marks

Oxford

1997

Saunders

2003/5th ed

3-80

3.

Basic Medical Biochemistry A Clinical Approach

Lippicott. Williams Wilkins

&

2009/3rd ed

157-203

HISTOLOGI 1. Color textbook of histology 2. Penuntun praktikum histologi PATOLOGI ANATOMI 1. Patologi I (umum)

Gartner LP, Hiatt Jl. Sugito Wonodirekso (editor). Sudarto Pringgoutomo, Sutisna Himawan, Achmad Tjarta, eds Vinay Kumar, et al

Saunders Dian Rakyat

2000 2003

70 185

Sagung Seto

2002

2. Pathologic disease FARMAKOLOGI 1. Principles action

basis

of

Saunders

2005/7th edition

3-118,145192,415468 469-532 1179-1206

of

drug

Pratt WB, Taylor P, eds

Churchill Livingstone

1990/3rd ed

2. Pharmacogenetics. In: Meyer UA McGraw-Hill Melmon dan Morrellis Clinical pharmacology FISIOLOGI 1. Human Physiology: from cells to Sherwood L Brooks/Cole 2010 Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Sel & Genetika, FK UNTAN-FKUI, 2011-2012

1 -131

systems. 2. Human physiology: an integrated approach Silveathorn DU

Cengage Learning Pearson International 2010 1-295

Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Sel & Genetika, FK UNTAN-FKUI, 2011-2012

METODE PENGAJARAN
Metoda Pengajaran Metode pengajaran yang digunakan pada Modul Sel dan genetika ialah pengajaran aktif mandiri (student centered), terintegrasi, menggunakan pendekatan metoda Pembelajaran Berdasarkan Masalah (BDM). Metode pengajaran dalam modul ini, juga berdasarkan konsep pentahapan pembelajaran, yang terdiri dari tahap Orientasi, tahap Latihan dan tahap Umpan Balik. 1. Tahap Orientasi, bertujuan memberikan wawasan mengenai luasnya lingkup sel dan genetika serta dampak masalah kelainan sel dan genetic terhadap produktivitas dan kualitas hidup, terdiri dari : Kuliah materi Sel dan Genetika - INTRODUKSI : Tinjauan umum modul - Mikroskop - Filogeni dan Ontogeni sel - Sitoskeleton dan protein motor - Organel Sel - Daur/siklus (proliferasi) & Diferensiasi sel - Homeostasis - Komunikasi antar sel dan transpor membran - Sinyal antar sel dan transduksi sinyal - Prinsip dasar sistem imun I, - Prinsip dasar sistem imun II - Kategori 4 jaringan dasar - Jejas selular - Jejas sel reversible dan irreversible - Radang dan pemulihan jaringan - Prinsip herediter Mendel dan non Mendel - Penurunan poligen/multifaktorial - Genetika populasi - Konseling genetik - Penyakit Lisosom - Penyakit Mitokondria - Pengaruh obat terhadap sel dan farmakogenetik Kuliah/Diskusi riset Kuliah/diskusi professional development masalah etik K1 K2 K3 K5 K6 K7 K8 K9 K10 K11 K12 K13 K14 K15 K16 K17 K18 K19 K20 K21 K22 K23

1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

jam jam jam jam jam jam jam jam jam jam jam jam jam jam jam jam jam jam jam jam jam

Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Sel & Genetika, FK UNTAN-FKUI, 2011-2012

Topik/mata ajaran 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. Pendahuluan Mikroskop Filogeni dan ontogeni sel Sitoskeleton dan protein motor Organel sel Daur/siklus (proliferasi) sel Homeostasis Komunikasi Sel Sinyal antar sel dan transduksi sinyal Prinsip dasar sistem imun I, II Kategori 4 jaringan dasar Jejas Selular Jejas sel reversible dan letal Radang dan pemulihan jaringan Prinsip herediter Mendel dan non Mendel Penurunan poligen/multifaktorial Genetika populasi Penyakit Mitokondria Penyakit Lisosom Konseling genetik Pengaruh obat terhadap sel dan farmakogenetik

Pengajar dr. dr. dr. dr. dr. dr. dr. dr. dr. dr. dr. dr. dr. dr. dr. dr. dr. dr. dr. dr. dr. Mardhia Emika Prastyan Arif Wicaksono Diana Natalia Arif Wicaksono Didiek Pangestu Hadi Willy Handoko Didiek Pangestu Hadi Didiek Pangestu Hadi Willy Handoko Nawangsari Emika Prastyan Emika Prastyan Emika Prastyan Mitra Handini Mitra Handini Arif Wicaksono Heru Fajar Trianto Heru Fajar Trianto Iit Fitrianingrum Iit Fitrianingrum

2. Latihan 2.1 Praktikum 2.1.1 Praktikum Biologi Sel dan Sitogenetika Fraksinasi sel Homogenat hati tikus (menggunakan homogenizer) Sentrifugasi (dalam tabung mikrofuse) 10.000 rpm selama 10 menit Supernatan dipisahkan dan dipindahkan ke tabung mikrofuse baru Endapan (pellet) diencerkan dengan 500 L PBS pH 7,0, selanjutnya ditambahkan methylen blue dengan perbandingan 1:1. Suspensi diteteskan pada kaca benda, selanjutnya ditutup dengan gelas penutup Hasil diperiksa dengan mikroskop, pembesaran 40 X 10

Memeriksa sediaan kromosom Menentukan kariotip Menentukan golongan darah dan kromatin seks 2.1.2 Praktikum Histologi Memperlihatkan variasi sel di tubuh manusia, sesuai penggolongan jaringan dasar. Dijelaskan kaitan struktur jaringan dengan histofisiologi dan histodinamika. Dikaji pula perubahan jaringan berkaitan dengan usia dan berbagai penyakit. 1. Jaringan yang tersusun atas sel epitel Memaparkan kaitan struktur sel epitel dengan fungsinya, yaitu: 1.1) epitel permukaan (pelapis). 1.2) epitel kelenjar termasuk pula sistem endokrin (penghasil hormon). Epitel memiliki kemampuan regenerasi. Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Sel & Genetika, FK UNTAN-FKUI, 2011-2012

10

2. Jaringan penyambung/penunjang (connective tissue) Memaparkan pula zat antar sel (matrix extracellular), serta keterlibatan jaringan penyambung pada penyembuhan/pemulihan cedera. 3. Kaitan struktur berbagai jenis otot dengan fungsinya. Kajian histodinamika otot, berkaitan pula dengan perubahan akibat latihan 4. Struktur saraf dengan fungsinya, dinamika saraf pada masa tumbuh kembang, persarafan otot dan kemungkinan yang terjadi pada cedera 2.1.3. Praktikum Patologi Anatomik Kajian destruksi sel/cellular injury mencakup kondisi reversible dan letal. Gambaran yang terlihat dengan mikroskopik cahaya menunjukkan perubahan struktural pada sel. Kelainan yang dapat ditampilkan antara lain: 1. 2. 3. 4. 5. Jejas Jejas Jejas Jejas Jejas

reversible degenerasi bengkak keruh (cloudy swelling) reversible degenerasi/perlemakan irreversible nekrosis koagulatif irreversible nekrosis mencair (liquefaction) irreversible nekrosis perkejuan (tuberkulosis)

Pada kondisi destruksi sel atau adanya benda asing/mikroorganisasi terjadi aktivitas fagositosis, yaitu adanya jenis sel yang berfungsi memakan/membersihkan perusak. Contoh sediaan mikroskopik antara lain: 6. Fagositosis (pigmen malaria) 7. Fagositosis (sel debu) Sebagai reaksi perubahan/kerusakan pada sel, organisme/wujud hidup yang memiliki sistem vaskuler (peredaran darah) dapat berespons sehingga terjadi radang. Sediaan mikroskop berkaitan dengan proses radang dapat berupa: radang akut, radang kronik, atau radang granulomatosa. Contoh sediaan radang: 8. 9. 10. 11. 12. 13. Radang Radang Radang Radang Radang Radang akut (apendisitis akut) akut (tukak pada kulit) akut (abses) kronik (servisitis kronik) kronik (limfadenitis kronik) pada tuberkulosis

Pemulihan mulai berlangsung sejak radang mereda. Proses penyembuhan/pemulihan yang diawali pembentukan jaringan granulasi pada kulit yang cedera, dapat terus berlangsung sampai proses radang terhenti dan terjadi penyembuhan komplit. Dapat pula terjadi penyimpangan penyembuhan berupa pertumbuhan jaringan berlebihan, misalnya pada kulit dapat terjadi jaringan ikat yang berlebihan yang disebut keloid. 14. Pemulihan (jaringan granulasi) 15. Pemulihan (keloid) Praktikum dilaksanakan secara bergiliran oleh karena keterbatasan sarana. Mahasiswa dibagi atas lima kelompok. 2.2 Diskusi Kelompok dan Mandiri Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Sel & Genetika, FK UNTAN-FKUI, 2011-2012

11

Diskusi Kelompok (DK) dilaksanakan dengan 4 pemicu, masing-masing proses berlangsung satu minggu. Setiap pemicu diselesaikan dengan DK 1, DK 2 dan pleno dalam satu minggu. Kegiatan mandiri dilaksanakan di antara Diskusi Kelompok untuk memantapkan proses pembelajaran. Pemicu dimaksud sebagai rangsang (stimulus) agar proses pembelajaran berlangsung secara antusias, sumber motivasi pencarian informasi, penalaran serta pemecahan masalah. Berturutturut dikemukakan pemicu yang akan digunakan. Setelah Diskusi Kelompok (DK 1 dan DK 2) dilaksanakan pleno untuk mengetahui hasil proses pembelajaran/kinerja mahasiswa. Dievaluasi pertanyaan yang terjaring, peningkatan pengetahuan, serta kemampuan mengakses sumber pembelajaran. 3. Umpan balik Umpan balik : A. Umpan balik dilaksanakan pada saat setelah ujian formatif (menjelaskan jawaban yang benar) B. Umpan balik dilaksanakan saat diskusi kelompok C. Umpan balik dilaksanakan setelah pleno hasil diskusi. Nara sumber antara lain bertindak: 1. merangkum hasil yang diperoleh setelah diskusi 2. mengevaluasi pertanyaan penting yang tidak terjaring 3. melakukan responsi 4. memaparkan informasi terkini 5. penalaran medis berdasar bukti yang tersedia 6. meluruskan pola pemikiran sehingga informasi yang diperoleh terorganisasi menjadi pengetahuan yang sistematik. Bila dianggap perlu, atau atas permintaan mahasiswa karena sulitnya memperoleh informasi atau pengetahuan berkaitan dengan masalah yang didiskusikan, dapat dilakukan suplementasi kuliah. 4. Sumber Pembelajaran 1. 2. 3. 4. Nara sumber: (lihat susunan Sumber Daya Manusia) Buku rujukan yang dianjurkan Hand-out/catatan kuliah Information Technology/Internet

Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Sel & Genetika, FK UNTAN-FKUI, 2011-2012

12

LAMPIRAN 1
KUMPULAN PEMICU

Pemicu 1: Filogeni dan ontogeni


Pada liburan semester, Doni dan kawan-kawannya berkunjung ke rumah pamannya di desa. Mereka sangat senang karena disana banyak sekali tanaman sayuran, bunga dan buah yang beranekaragam warna dan bentuknya. Paman Doni juga beternak sapi, kambing, kelinci dan ayam. Salah satu kambingnya sakit dan sudah diperiksa oleh Petugas Dinas Peternakan katanya terkena infeksi bakteri. Keesokan harinya ada ayam pamannya yang tiba tiba mati dan diduga disebabkan oleh virus. Warga desa menjadi takut ketularan bakteri dan virus yang menyerang ternak.

Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Sel & Genetika, FK UNTAN-FKUI, 2011-2012

13

Pemicu 2. Homeostasis Ani, 19 tahun, seorang mahasiswi FKUI,merasa badannya meriang dan menggigil .Beberapa hari terakhir ini ia memang banyak bergadang untuk belajar ujian modul dan menyelesaikan tugas-tugas kuliahnya. Ani pergi kedokter dan hasil pengukuran suhu tubuhnya adalah 38C. Dokter mengatakan Ani terkena infeksi dan meresepkan antibiotik.

Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Sel & Genetika, FK UNTAN-FKUI, 2011-2012

14

Pemicu 3. Sel dan Jaringan Dasar Anto berjalan tergesa-gesa pergi ke sekolah. Saat melewati sepeda motor yang sedang berhenti di lampu merah, pergelangan kaki Anto terkena knalpot. Anto kesakitan dan menangis. Bekas terkena knalpot tampak merah dan melepuh. Anto ditolong oleh nenek2 yang menutup lukanya dengan ramuan dari daun2an, sehingga sakitnya lambat laun hilang. Akan tetapi, empat hari kemudian lukanya menjadi bengkak, merah dan terasa sakit, bila pergelangan kakinya digerakkan.

Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Sel & Genetika, FK UNTAN-FKUI, 2011-2012

15

Pemicu-4 : Penurunan Sifat Toni (25 tahun) sangat menyesal tidak dapat menjadi pilot seperti cita-citanya waktu kecil karena dinyatakan buta warna berdasarkan tes kesehatan. Ayahnya (55 tahun) seorang karyawan dan ibunya berusia 45 tahun seorang ibu rumah tangga dan menderita hipertensi sejak muda. Saat ini Toni berencana ingin menikah dengan shinta namun dihantui ketakutan akan mempunyai anak yang cacat karena shinta mempunyai saudara laki-laki yang albino. Oleh karena itu, mereka sepakat pergi berkonsultasi ke dokter ahli genetika.

Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Sel & Genetika, FK UNTAN-FKUI, 2011-2012

16

LAMPIRAN 2
PROBLEM BASED LEARNING : PANDUAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (BDM) A. FALSAFAH DASAR Sebagai calon ilmuwan, mahasiswa senantiasa wajib menggunakan ilmu pengetahuan dalam menjelaskan terjadinya suatu masalah serta penanggulangannya. Oleh karena itu dalam pembelajaran mahasiswa, perolehan ilmu pengetahuan perlu dilatihkan bersama dengan ketrampilan berpikir analitik yang diperlukan untuk mengidentifikasi dan menanggulangi masalah sesuai dengan metode ilmiah disiplin ilmu tertentu. Seorang dokter akan senantiasa menanggulangi masalah kedokteran pasien/masyarakat, karena itu penerapan langkah penanggulangan masalah secara ilmiah perlu menjadi satu kemahiran, di samping pembinaan sikap kepedulian terhadap lingkungan sejak awal. Secara khusus metode belajar berdasarkan masalah (BDM/PBL) bertujuan memantapkan pembelajaran dengan cara menghubungkan apa yang telah diketahui mahasiswa dengan pengetahuan baru, yang dapat menunjukkan kesinambungan pengetahuan yang dipelajarinya. Cara pembelajaran ini sebenarnya akan selalu dapat digunakan bahkan setelah seseorang lulus dari pendidikan dokter, karena seorang dokter senantiasa akan menghadapi masalah, dan melakukan langkah penanggulangan masalah dengan menerapkan ilmu pengetahuan dasar kedokteran. Pemantapan pembelajaran terjadi kalau mahasiswa dapat mengadakan elaborasi pengetahuan yang telah dikuasainya. B. LANGKAH BDM 1. Identifikasi masalah yang terdapat pada pemicu. Istilah yang tidak jelas diklarifikasi. 2. Analisis masalah, yaitu dengan menguraikan kemungkinan faktor penyebabnya. 3. Penyusunan pertanyaan yang berkaitan dengan tiap faktor penyebab yang memerlukan penjelasan, yang dilanjutkan dengan membuat hipotesis yang sesuai. 4. Menetapkan ilmu pengetahuan yang diperlukan untuk menjawab tiap pertanyaan. 5. Menjawab pertanyaan yang sudah dapat dijawab langsung berdasarkan pengetahuan yang sudah dimiliki. 6. Untuk pertanyaan yang belum diketahui jawabannya, dilakukan identifikasi sumber pembelajaran yang sesuai. 7. Belajar mandiri. Hasil belajar mandiri/tugas baca dicatat dalam buku catatan. 8. Menyusun pengetahuan baru berdasarkan berbagai hal yang telah dipelajari (pengetahuan lama dan baru). 9. Langkah BDM dapat diulang seluruhnya atau sebagian sebagaimana dibutuhkan. 10. Mengidentifikasi hal-hal yang belum dipelajari. 11. Merangkum hal-hal yang telah dipelajari. 12. Bila mungkin, menguji pemahaman pengetahuan yang didapat dengan menerapkannya pada masalah lain.

Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Sel & Genetika, FK UNTAN-FKUI, 2011-2012

17

C. PANDUAN UNTUK MAHASISWA Berdasarkan Langkah BDM dalam butir B, Diskusi dapat dibagi menjadi Diskusi Kelompok-1 (DK-1) untuk penerapan langkah 1 s/d 7, serta Diskusi kelompok-2 untuk penerapan langkah 9 s/d 12. Panduan Diskusi Kelompok-1 (DK-1)

1. Untuk setiap diskusi kelompok, pilihlah Ketua dan Sekretaris secara bergilir. 2. Bacalah dengan seksama setiap uraian pemicu. Masing-masing mahasiswa membaca 3. Identifikasi berbagai masalah dalam pemicu tersebut. 4. Buatlah analisis masalah, yaitu kemungkinan hubungan antara berbagai isu bila ada, atau
sendiri.

kemungkinan mekanisme yang mendasari berbagai hal yang teridentifikasi di butir (3). Selanjutnya disusun suatu hipotesis berdasarkan analisis masalah. 5. Susunlah sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan berbagai kemungkinan hubungan tersebut, atau yang berkaitan dengan kemungkinan mekanisme yang mendasari hal tersebut yang Saudara belum ketahui. 6. Urutkan pertanyaan tersebut secara sistematik berdasarkan pertanyaan kunci: apa, mengapa, bagaimana dan seterusnya. 7. Tetapkan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjawab tiap pertanyaan. 8. Pilih pertanyaan yang sudah dapat dijawab langsung berdasarkan ilmu pengetahuan yang Saudara miliki. 9. Untuk pertanyaan yang belum terjawab, rencanakan pencarian jawaban secara mandiri. Jika tugas belajar mandiri dibagi dalam kelompok, setiap pertanyaan sedikitnya dijawab oleh 2-3 mahasiswa. 10. Saudara harus mencatat proses diskusi mulai dari analisis masalah (langkah 3) sampai dengan tugas belajar mandiri (langkah 9). Belajar mandiri (BM) Belajar mandiri merupakan kegiatan belajar mahasiswa secara mandiri, yang dilaksanakan setiap selesai diskusi kelompok. Hasil pencarian dalam belajar mandiri dicatat dalam buku catatan Saudara. Rujukan yang digunakan dalam belajar mandiri wajib dicantumkan, yang dapat disusun dengan sistem nomor rujukan. Panduan Diskusi Kelompok-2 (DK-2)

1. Pilihlah Ketua dan Sekretaris Diskusi Kelompok. 2. Tiap mahasiswa melaporkan hasil tugas belajar mandirinya dengan menyebut sumber

bacaannya. Mahasiswa lainnya menyimak dan mencatat seperlunya bila ada yang perlu dibahas. 3. Setelah semua melaporkan hasil tugas baca, dilakukan pembahasan bersama. Dalam pembahasan, kaitkan selalu pembahasan dengan pertanyaannya. 4. Gunakan jawaban yang Saudara peroleh untuk menjelaskan masalah yang teridentifikasi dalam pemicu. 5. Setelah seluruh kegiatan diskusi selesai, seluruh peserta kelompok menyusun/merapikan catatan hasil tugas baca yang dikumpulkan dari masing-masing peserta (rangkuman), dalam buku catatan masing-masing.

Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Sel & Genetika, FK UNTAN-FKUI, 2011-2012

18

You might also like