You are on page 1of 5

1

BAB I PORTOFOLIO
Kasus-1 Topik: vulnus morsum e.c gigitan ular Tanggal (Kasus) : 17 Februari 2012 Presenter : dr. Yenni Arista Tanggal Presentasi : 14 Maret 2012 Pendamping : dr. Siti Rusma Diah Tempat Presentasi : Ruang Komite Medik RSUD Kayu Agung Objektif Presentasi : Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil Deskripsi : Tujuan : Tatalaksana kegawatdaruratan vulnus morsum e.c gigitan ular, Mengetahui komplikasi yang akan terjadi. Bahan Bahasan : Tinjauan Pustaka Cara membahas Diskusi Data Nama : Tn. A Riset Kasus Presentasi dan diskusi Audit Pos No. Reg : 194731

Email

Umur : 6 tahun

Pekerjaan : Petani

Pasien : Alamat : Muara brunai Agama : Islam Bangsa : Indonesia Nama RS: RSUD Kayu Agung Telp : Terdaftar sejak : Data utama untuk bahan diskusi: 1. Diagnosis / Gambaran Klinis: vulnus morsum e. gigitan ular, Keadaan Umum Sakit sedang. 2. Riwayat Pengobatan : Pasien tidak pernah menggunakan obat-obatan dalam jangka waktu lama. 3. Riwayat Kesehatan / Penyakit : + 30 menit sebelum masuk rumah sakit, os digigit ular saat bekerja namun dia tidak tahu jenis ular apa. Lalu os merasakan mual yang sangat hebat, Muntah (+) lebih dari 5x isi apa yang dimakan. Selain itu os juga merasakan pusing yang sangat hebat. Setelah itu os merasa kaki nya membengkak dan memerah. Lalu os dibawa ke RSUD Kayu Agung. 4. Riwayat Keluarga : Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama disangkal. 5. Riwayat Pekerjaan : Os bekerja sebagai petani 6. Lain-lain : Riwayat kencing manis, darah tinggi, dan riwayat trauma disangkal. Daftar Pustaka: a. Bedah minor, hipokrates b. Hasil Pembelajaran. 1. Diagnosis vulnus morsum e.c gigitan ular

2. penanganan kegawatdaruratan dalam kasus ini 3. mengetahui komplikasi yang mungkin terjadi pada kasus ini 4. mengetahui penagangan lanjutan terhadap kasus gigitan ular 5. mengetahui prognosis pasien post vulnus morsum e.c gigitan ular

1. Subjektif : + 30 menit sebelum masuk rumah sakit, os digigit ular namun os tidak tahu jenis ular apa. setelah itu os merasakan mual yang sangat hebat. Muntah (+) lebih dari 5x isi apa yang dimakan. Os juga merasakan kaki yang terkena ular makin terasa nyeri dan membengkak. Os juga merasakan sakit kepala yang sangat hebat. Namun os masih sadar. 2. Objektif : Dari hasil pemeriksaan dapat ditegakkan diagnosis vulnus morsum e.c gigitan ular dari : Gejala Klinis : o Gejala klinis o

Os digigit ular Mual , muntah Sakit kepala hebat Pemeriksaan Fisik : Dari tanda vital tensi 110/70 mmHg, nadi 80, RR 22x/ menit Terdapat 2 bekas gigitan ular di regio pedis dextra eritem disekitar luka. Edema

disekitar bekas gigitan. 3. Assessment : Digigit ular merupakan keadaan gawat darurat yang apabila tidak segera ditangani dapat menyebabkan kematian. Resiko infeksi gigitan lebih besar dari luka biasa karena toksik/ racun mengakibatkan infeksi yang lebih parah. Seseorang yang terkena gigitan manusia ataupun hewan akan mengalami beberapa manisfestasi klinis. Beberapa mengalami kerusakan lapisan lendir dan reaksi alergi. Sedangkan pada luka gigitan yang terkoyak menyebabkan diskontiunitis jaringan. Jika luka terbuka dan kotor, resiko infeksi menjadi sangat memungkinkan. Untuk luka - luka tertentu biasanya disertai nyeri dan rasa sakit atau sakit karena putusnya jaringan dan kemungkinan timbulnya tanda - tanda infeksi. Pada luka gigitan hewan berbisa atau beracun, atau beberapa efek yang mungkin terjadi, tergantung pada jenis hewan yang mengigit. Terdapat klasifikasi keracunan

akibat gigitan ular berbisa : Klasifikasi keracunan akibat gigitan ular berbisa : - Derajat 0 Dengan tanda-tanda tidak keracunan, hanya ada bekas taring dan gigitan ular, nyeri minimal dan terdapat edema dan eritema kurang dari 1 inci dalam 12 jam, pada umumnya gejala sistemik yang lain tidak ada - Derajat 1 Terjadi keracunan minimal, terdapat bekas taring dan gigitan, terasa sangat nyeri dan edema serta eritema seluas 1-5 inci dalam 12 jam, tidak ada gejala sistemik - Derajat 2 Terjadi keracunan tingkat sedang terdapat bekas taring dan gigitan, terasa sangat nyeri dan edema serta eritemayang terjadi meluas antara 6-12 inci dalam 12 jam. Kadang- kadang dijumpai gejala sistemik seperti mual, gejala neurotoksi, syok, pembesaran kelenjar getah bening regional - Derajat 3 Terdapat gejala keracunan yang hebat, bekas taring dan gigitan, terasa sangat nyeri, edema dan eritema yang terjadi luasnya lebih dari 12 inci dalam 12 jam. Juga terdapat gejala sistemik seperti hipotensi, petekhiae, dan ekimosis serta syok - Derajat 4 Gejala keracunan sangat berat, terdapat bekas taring dan gigitan yang multiple, terdapat edema dan lokal pada bagian distal ekstremitas dan gejala sistemik berupa gagal ginjal, koma sputum berdarah. Pada pemeriksaan ditemukan Keluhan mual, muntah dan pusing pada pasien ini yang menunjukkan adanya keluhan sistemik yaitu terdapat keracunan tingkat sedang yang termasuk pada derajat 2, dilihat dari tanda vital yang masih baik yang menunjukkan tidak adanya tanda syok namun sudah terdapat keluhan sistemik. Selain itu pada pemeriksaan fisik ditemukan edema dan eritem disekitar bekas gigitan ular yang lebih dari 12 inchi sehingga perlu penanganan dan pengawasan khusus di ICU karena komplikasi gigitan ular yang perlu diwaspasai yaitu gejala sistemik berupa gagal ginjal, syok dan koma dan bisa menyebabkan kematian.

4. Plan : Diagnosis : vulnus morsum e.c gigitan ular Penatalaksanaan :


O2 2 liter/ menit diberikan sebagai terapi supportif untuk menjaga sirkulasi oksigen ke jaringan agar tetap baik. ABU drip 2 vial dalam 100 cc D5% selama 2 jam, bila masih ada gejala sistemik diberikan lagi 2 vial ABU / kolf gtt xx makro. Ini dilakukan sampai gejalan sistemik berkurang atau bahkan sampai hilang.

Wound toilet dilakukan untuk membersihkan lukan sehingga mengurangi risiko terjadinya infeksi Inj. ATS 1500 IU (Skin test) Inj. Ceftriaxone 2x1 gr (Skin test) diberikan untuk mencegah infeksi sekunder akibat gigitan ular yang merupakan port the entry bakteri. Inj. Ondansentron 2x1 amp diberikan untuk mengurangi rasa mual yang terjadi pada pasien ini. Inj. Ketorolac 3x1 amp diberikan sebagai analgetik yang bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri yang ada pada pasien ini. Observasi tanda vital, dan gejala sistemik Cek darah rutin, ureum, kreatinin.

Edukasi keluarga :
1. 2. 3. 4.

Tetap tenang dan tidak panik. Segera bawa os ke rumah sakit ataupun puskesmas terdekat jika terjadi kasus seperti ini. Menjelaskan komplikasi yang mungkin terjadi pada pasien. Menjelaskan mengenai penyakit os dan rencana tatalakasana selanjutnya untuk dirujuk ke bagian bedah bila kondisimakin memburuk.

Konsultasi : Setelah diatasi kegawatdaruratan pada pasien ini, dilanjutkan dengan pemeriksaan laboratorium berupa darah rutin dan kimia darah. Bila terlihat tanda-tanda komplikasi segera rujuk

ke bagian bedah. Kegiatan Kepatuhan makan obat dan pemantauan efek samping obat Laboratorium Nasihat

Periode Pada saat bulan pertama, dan setiap 3 bulan berikutnya Pada saat bulan pertama, dan setiap 3 bulan berikutnya Setiap kali kunjungan

Hasil yang diharapkan Segera diketahui efek samping obat atau kesalahan cara minum obat serta berkurangnya gejala Pemantauan fungsi ginjal Kepatuhan menjaga kesehatan dan pemahamanakan komplikasi yang mungkin terjadi.

You might also like