You are on page 1of 5

Resep Praktikum Vanishing cream

R/ Acid stearinic Gliserin Natr. Biborat TEA Aquadest m.f.cream s.u.e. # Pro : Juli 142 100 2,5 10 750

Penimbangan
Pada percobaan ini krim yang akan dibuat sebesar 25 g. Penimbangan bahan-bahan adalah sebagai berikut. Acid stearinic 142 x 25 g = 3.53 g 1004,5 Gliserin 100 x 25 g = 2.48 g 1004,5 Natr. Biborat 2,5 x 25 g = 0.062 g 1004,5 TEA 10 x 25 g = 0.248 g 1004,5 Aquadest 750 x 25 g = 18,6 g 1004,5

Cara Pembuatan
1. Panaskan lumpang 2. Ke dalam cawan porselen, lebur acid stearinic di atas penangas air (massa I). 3. Beaker glass dikalibrasi 18,6 cc, masukkan air panas, larutkan TEA dan Natr. Biborat didalamnya (massa II) 4. Ke dalam lumpang panas campurkan massa I dan massa II, gerus cepat hingga terbentuk dasar krim. 5. Tambahkan gliserin ke dalam dasar krim yang terbentuk tersebut. 6. Tambahkan 2 tetes parfum (minyak rosela). 7. Masukkan ke dalam wadah. 8. Beri etiket.

Evaluasi
Untuk mengetahui apakah krim yang terbentuk adalah tipe m/a atau a/m. Pengenceran dengan air Cream yang terbentuk diambil sedikit ditambahkan air , kocok, lihat kelarutannya. Dengan penambahan zat warna Metil biru Prinsip : metil biru larut dalam air Jika tipe cream adalah m/a maka dengan penambahan metil biru akan terbentuk suspensi campuran yang berwarna biru dengan titik berwarna bening. Sudan III Prinsip : sudan III larut dalam minyak Jika tipe cream ada a/m maka dengan penambahan sudan III akan terbentuk campuran yang berwarna merah dengan titik-titik berwarna bening.

CREAM

PENDAHULUAN Menurut Farmakope Indonesia Edisi III, krim adalah bentuk sediaan setengah padat, berupa emulsi mengandung air tidak kurang dari 60% dan dimaksudkan untuk pemakaian luar. Menurut Farmakope Indonesia Edisi IV, krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Menurut Formularium Nasional, krim adalah sediaan setengah padat, berupa emulsi kental mengandung air tidak kurang dari 60% dan dimaksudkan untuk pemakaian luar. PENGGOLONGAN KRIM Krim terdiri dari emulsi minyak dalam air atau dispersi mikrokristal asam-asam lemak atau alkohol berantai panjang dalam air yang dapat dicuci dengan air dan lebih ditujukan untuk pemakaian kosmetika dan estetika. Ada dua tipe krim, yaitu: 1. Tipe a/m, yaitu air terdispersi dalam minyak Contoh : cold cream Cold cream adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk maksud memberikan rasa dingin dan nyaman pada kulit, sebagai krim pembersih, berwarna putih dan bebas dari butiran. Cold cream mengandung mineral oil dalam jumlah besar. 2. Tipe m/a, yaitu minyak terdispersi dalam air Contoh: vanishing cream Vanishing cream adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk maksud membersihkan, melembabkan dan sebagai alas bedak. Vanishing cream sebagai pelembab ( moisturizing) meninggalkan lapisan berminyak / film pada kulit. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SEDIAAN KRIM a. Kelebihan sediaan krim, yaitu: 1. Mudah menyebar rata 2. Praktis 3. Mudah dibersihkan atau dicuci

4. Cara kerja berlangsung pada jaringan setempat 5. Tidak lengket terutama tipe m/a 6. Memberikan rasa dingin (cold cream) berupa tipe a/m 7. Digunakan sebagai kosmetik 8. Bahan untuk pemakaian topical jumlah yang diabsorpsi tidak cukup beracun b. Kekurangan sediaan krim, yaitu: 1. 2. tidak pas 3. Mudah kering dan mudah rusak khususnya tipe a/m karena terganggu sistem campuran terutama disebabkan oleh perubahan suhu dan perubahan komposisi disebabkan penambahan salah satu fase secara berlebihan BAHAN-BAHAN PENYUSUN KRIM Formula dasar krim antara lain: 1. fase minyak, yaitu bahan obat larut dalam minyak, bersifat asam Contoh: asam stearat, parafin liq, cetaceum, cera, vaselin dan lain-lain. 2. fase air, yaitu bahan obat yang larut dalam air, bersifat basa Contoh: Natr. Tetraborat (borax, Na. Biborat), TEA, NaOH, KOH, gliserin dan lainlain. Bahan-bahan penyusun krim antara lain: Zat berkhasiat Minyak Air Pengemulsi Bahan-bahan tambahan dalam sediaan krim antara lain: Zat pengawet, untuk meningkatkan stabilitas sediaan Pendapar, untuk mempertahankan pH sediaan Pelembab Susah dalam pembuatannya karena pembuatan krim Gampang pecah disebabkan dalam pembuatan formula harus dalam keadaan panas

Anti oksidan, untuk mencegah ketengikan akibat oksidasi oleh cahaya pada

minyak tak jenuh METODE PEMBUATAN KRIM Pembuatan sediaan krim meliputi proses peleburan dan proses emulsifikasi. Biasanya komponen yang tidak bercampur dengan air seperti minyak dan lilin dicairkan bersama-sama di penangas air pada suhu 700-750 C, sementara itu semua larutan berair yang tahan panas, komponen yang larut dalam air dipanaskan pada suhu yang sama dengan komponen lemak. Kemudian larutan berair secara perlahan-lahan ditambahkan ke dalam campuran lemak yang cair dan diaduk secara konstan, temperatur dipertahankan selama 5-10 menit untuk mencegah kristalisasi dari lilin/lemak. Selanjutnya campuran perlahan-lahan didinginkan dengan pengadukkan yang terus menerus sampai campuran mengental. Bila larutan berair tidak sama temperaturnya dengan leburan lemak maka beberapa lilin akan menjadi padat, sehingga terjadi pemisahan antara fase lemak dengan fase cair. PENGEMASAN Sediaan krim dikemas sama seperti sediaan salep yaitu dalam botol atau tube. STABILITAS SEDIAAN KRIM Sediaan krim dapat menjadi rusak bila terganggu sistem campurannya terutama disebabkan perubahan suhu dan perubahan komposisi yang disebabkan karena penambahan salah satu fase secara berlebihan atau pencampuran dua tipe krim jika zat pengemulsinya tidak tercampurkan satu sama lain. Pengenceran krim hanya dapat dilakukan jika diketahui pengencer yang cocok. Krim yang sudah diencerkan harus digunakan dalam waktu satu bulan.

You might also like