You are on page 1of 7

A. Nama Tumbuhan a. Nama ilmiah : Caesalpinia pulcherrima L. swartz b. Sinonim : - c. Nama lokal : Kembang merakan d. Familia : Caesalpiniaceae e.

Ordo : Leguminosae B. Ciri Umum a. Habitus : perdu tegak,tahunan b. Batang : bulat, berkayu, tinggi 84m, warna: coklat-keputihan c. Percabangan : monopodial C. Daun a. Jenis daun : majemuk b. Filotaksis : 2/5 c. Bentuk & ukuran : bulat telur terbalik, p= 1-3 cm, l= 5-12 mm d. Margo folii : integer e. Basis folii : acutus f. Apex folii : obtusus g. Permukaan daun: i. Warna : atas: hijau tua bawah: hijau muda ii. Tekstur : atas: halus bawah: halus h. Nervatio : menyirip/penninervis i. Stipule :D. Bunga a. Bentuk bunga : aktinomorf, majemuk seperti terompet b. Jumlah & warna sepal : 5 & merah c. Jumlah & warna petal : 5 & merah d. Jumlah stamen : 10, lepas (tangkai sari panjang) e. Kedudukan ovarium : superior f. Infloresensi : tandan/rasemosa g. Braktea : - h. Rumus bunga : *-Ca5,Co5,A10,G(1) E. Buah a. Tipe buah : polong b. Bentuk & ukuran : pipih, p: 6-12 cm c. Warna : hitam F. Lain-lain a. Getah & warna getah : - b. Bau : - c. Sulur :d. Duri : duri temple diranting e. Umbi : - f. Rhizome :Pembahasan Tanaman ini dikenal dengan kembang merakan, Caesalpania pulcherima L. swartz. Termasuk dalam familia caesalpiniaceae, ordo leguminosae. Tanaman ini merupakan perdu tegak 2-4 m. memiliki percabangan monopodial dan didapati beberapa duri tempel. Tanaman ini memiliki biji yang kecil, berbentuk jarum, serta berwarna coklat kehitaman. Berakar tunggang, dengan bentuk akar bulat dan berwarna coklat. Bunganya berkelamin 2,sebagian jantan. Tabung kelopak pendek. Nama Tumbuhan Caesalpania pulcherima L. swartz 1. Frekuensi pemakaian: jarang 2. Formula dalam ramuan: untuk obat kejang, dipakai 20gram kulit batang kering, diberi garam dapur sendok the, ditumbuk sampai halus, kemudian dibalurkan pada bagian yang sakit. 3. Kultivasi dan pemanenan: penanaman dengan biji. Dipanen saat di butuhkan. 4. Kandungan senyawa kimia: saponin, flavanoid, polifenol 5. Efek farmakologi : kulit batang untuk obat kejang,dan bunga digunakan sebagai obat demam, radang selaput lendir, untuk melancarkan urus-urus.
Dalam genus Caesalpinia, spesies ini adalah yang paling populer karena mudah ditemukan sebagai tumbuhan liar ataupun sebagai tanaman hias. Bunga yang telah mekar berbentuk mangkuk dengan warna kuning, orange atau kelopak merah, bunga sarinya mencuat keatas sementara yang belum mekar menyerupai biji di ujung batangnya. Tidak heran karena tanaman ini termasuk dalam keluarga Fabaceae atau polong-polongan. Batang dan cabangnya berduri. Pada malam hari daunnya akan menguncup.

Dapus : Wijayakusuma, Hembing. 2000. Ensikilopedia Milenium Tumbuhan Berkhasiat Obat Indonesia. Jakarta: Prestasi Insan Indonesia

Melinjo (Gnetum gnemon Linn.) atau dalam bahasa Sunda disebut Tangkil adalah suatu spesies tanaman berbiji terbuka (Gymnospermae) berbentukpohon yang berasal [1] dari Asia tropik, melanesia, dan Pasifik Barat. Melinjo dikenal pula dengan nama belinjo, mlinjo (bahasa Jawa), tangkil (bahasa Sunda) atau bago (bahasa Melayu dan bahasa Tagalog), Khalet (Bahasa [1] Kamboja). Melinjo banyak ditanam di pekarangan sebagai peneduh atau pembatas pekarangan dan [1] terutama dimanfaatkan buah dan daunnya. Berbeda dengan anggota Gnetum lainnya yang biasanya merupakan liana, melinjo berbentuk pohon.
Daftar isi
[sembunyikan]
[1]

1 Deskripsi botani

1.1 Tempat Hidup

2 Pemanfaatan

o o

2.1 Kandungan Nutrisi 2.2 Asam urat

3 Komoditi Ekspor Indonesia 4 Referensi

[sunting]Deskripsi

botani

Melinjo merupakan tumbuhan tahunan berbiji terbuka, berbentuk pohon yang berumah dua (dioecious, [1] [1] ada individu jantan dan betina). Bijinya tidak terbungkus daging tetapi terbungkus kulit luar. Batangnya [1] kokoh dan bisa dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Daunnya tunggal berbentuk ovaldengan ujung [1] tumpul. Melinjo tidak menghasilkan bunga dan buah sejati karena bukan termasuk tumbuhan [1] berbunga. Yang dianggap sebagai buah sebenarnya adalah biji yang terbungkus oleh selapis aril yang [1] berdaging. Tanaman melinjo dapat tumbuh mencapai 100 tahun lebih dan setiap panen raya mampu menghasilkan melinjo sebanyak 80 - 100 Kg, Bila tidak dipangkas bisa mencapai ketinggian 25 m dari permukaan [2] tanah . Tanaman melinjo dapat diperbanyak dengan cara generatif (biji) atau vegetatif (cangkokan, okulasi, [2] penyambungan dan stek). [sunting]Tempat

Hidup

Tanaman melinjo dapat tumbuh pada tanah-tanah liat/lempung, berpasir dan berkapur, tetapi tidak tahan terhadap tanah yang tergenang air atau yang berkadar asam tinggi dan dapat tumbuh dari ketinggian 0 [2] 1.200 m dpl. Lahan yang akan ditanami melinjo harus terbuka atau terkena sinar matahari, lubang [2] tanam berukuran 60 X 60 X 75 cm, dengan jarak tanam 6 - 8 m. Melinjo dapat ditemukan di daerah yang kering sampai tropis. Untuk tumbuh dan berkembang, melinjo [1] tidak memerlukan tanah yang bernutrisi tinggi atauiklim khusus. Melinjo dapat beradaptasi dengan [1] rentang suhu yang luas. Hal inilah yang menyebabkan melinjo sangat mudah untuk ditemukan di
[1]

berbagai daerah kecuali daerah pantai karena tumbuhan ini tidak dapat tumbuh di daerah yang memiliki [1] kadar garam yang tinggi. Di Indonesia tumbuhan melinjo tidak hanya dapat dijumpai di hutan dan perkebunan saja. Di beberapa daerah tumbuhan melinjo ditumbuhkan di pekarangan rumah atau kebun rumah dan dimanfaatkan [2] oleh penduduk secara langsung. [sunting]Pemanfaatan Melinjo jarang dibudidayakan secara intensif. Kayunya dapat dipakai sebagai bahan papan dan alat [1] rumah tangga sederhana. Daun mudanya (disebut sebagai so dalam bahasa Jawa) digunakan sebagai [1] bahan sayuran (misalnya pada sayur asem). Bunga (jantan maupun betina) dan bijinya yang masih [1] kecil-kecil (pentil) maupun yang sudah masak dijadikan juga sebagai sayuran. Biji melinjo juga menjadi [1] [1] bahan baku emping. .Kulitnya bisa dijadikan abon kulit melinjo.
[1] [2]

Hibiscus rosa-sinensis

Klasifikasi ilmiah :

Kerajaan : Plantae Divisio : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Malvales Suku : Malvaceae Marga : Hibiscus Spesies : Hibiscus rosa-sinensis

MORFOLOGI
Akar

Akar tunggang dan berwarna cokelat muda.


Batang

Batang tingginya 3m, bulat, berkayu, keras, diameter 9cm, masih muda berwarna ungu setelah tua putih kotor.

Daun

Daun Hibiscus rosa-sinensis merupakan daun tunggal berwarna hijau kecokelatan dan tersusun spiral, helaian daun berbentuk bundar telur, panjang helaian daun 3,5 - 9,5 cm, lebar 2,0 - 6,0 cm, ujung daun meruncing, tepi daun bergerigi kasar, tulang daun menjari, tangkai daun panjang 1,0 - 3,7 cm.
Bunga Berbentuk lonceng dengan tangkai sari panjang. Bunga dari berbagai jenis kultivar danhibrida biasanya berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda (daun mahkota berlapis). Mahkota bunganya dapat berwarna putih, merah jambu, merah tua, kuning, ungu, atau campuran. Bunganya berukuran besar dan tidak berbau. Bunga berbentuk terompet dengan diameter bunga sekitar 5 cm. hingga 20 cm. Putik (pistillum) menjulur ke luar dari dasar bunga. Bunga bisa mekar menghadap ke atas, ke bawah, atau menghadap ke samping. Pada umumnya, tanaman bersifat steril dan tidak menghasilkan buah. Di daerah tropis atau di rumah kaca tanaman berbunga sepanjang tahun, sedangkan di daerah subtropis berbunga mulai dari musim panas hingga musim gugur.

Buah Kecil, lonjong, diameter 4mm, masih muda putih setelah tua cokelat. Biji Biji terdapat di dalam buah berbentuk kapsul berbilik lima, pipih, berwarna putih.

Anatomi
Daun terdiri dari epidermis atas, kolenkim, rambut penutup, mesofil dengan hablur kalsium oksalat bentuk roset, berkas pembuluh, palisade dengan hablur kalsium oksalat, jaringan bunga karang, stomata, dan epidermis bawah.Epidermis atas terdiri dari satu lapis sel berbentuk empat persegi panjang kadang - kadang diselingi lendir, lebih besar dari sel epidermis lainnya; rambut penutup jarang, berbentuk bintang dan mempunyai sel tunggal, dinding tebal. Epidermis bawah terdiri dari satu lapis sel yang serupa dengan sel epidermis atas; stomata hanya terdapat pada epidermis bawah. Mesofil meliputi jaringan palisade terdiri dari satu lapis sel; jaringan bunga karang berbentuk tidak teratur terdiri dari beberapa lapis sel, berongga; berkas pembuluh tipe kolateral. Pada sayatan paradermal tampak epidermis atas berbentuk poligonal, dinding antiklinal rata. Epidermis bawah dinding antiklinalnya berombak; stomata tipe anisositik.

FISIOLOGI
Hibiscus rosa-sinensis merupakan tumbuhan C4. Dinamakan demikian karena tumbuhan itu mendahului siklus Calvin dengan fiksasi karbon cara lain yang membentuk senyawa berkarbon empat sebagai produk pertamanya. Dalam tumbuhan C4, terdapat 2 jenis sel fotosintetik yang jelas berbeda, yaitu : sel seludang-berkas pembuluh sel mesofil Sel seludang berkas pembuluh disusun menjadi kemasan yang sangat padat di sekitar berkas pembuluh. Di antara seludang berkas pembuluh dan permukaan daun terdapat sel mesofil yang disusun lebih longgar. Siklus Calvin terbatas pada kloroplas seludang berkas pembuluh. Akan tetapi, siklus ini didahului oleh masuknya CO2 ke dalam senyawa organik dalam mesofil. Langkah pertama ialah penambahan CO2 pada fosfoenolpiruvat (PEP) untuk membentuk produk berkarbon empat, yaitu oksaloasetat. Enzim PEP karboksilase menambahkan CO2 pada PEP. Dibandingkan dengan rubisko, PEP karboksilase memiliki afinitas yang jauh lebih tinggi terhadap CO2. Oleh sebab itu, PEP karboksilase dapat memfiksasi CO2 secara efisien ketika rubisko tidak dapat melakukannya, yakni ketika hari panas dan kering dan stomata tertutup sebagian, menyebakan konsentrasi CO2 dalam daun berkurang dan konsentrasi O2 meningkat. Setelah CO2 difiksasi, sel mesofil mengirim keluar produk berkarbon empatnya ke sel seludang berkas pembuluh melalui plasmodesmata. Dalam sel seludang berkas pembuluh, senyawa berkarbon empat melepaskan CO2 yang diasimilasi ulang ke dalam materi organik oleh rubisko dan siklus Calvin. Akibatnya, sel mesofil akan memompa CO2 ke dalam seludang berkas pembuluh, mempertahankan konsentrasi CO2 dalam sel seludang berkas pembuluh cukup tinggi agar rubisko dapat menerima karbon dioksida, bukan oksigen. Dengan cara ini, fotosintesis akan meminimumkan fotorespirasi dan meningkatkan produksi gula .

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis : Suhu intensitas cahaya konsentrasi CO2 Semakin besar faktor-faktor tersebut membawa akibat semakin besarnya laju fotosintesis.

Perkembangbiakan
Stek.

Kegunaan

o Akarnya berkhasiat menyejukkan dan menurunkan panas demam yang keras o Akar Hibiscus rosa - sinensis jika dicampur dengan akar Hibiscus tiliaceus dan akar bahar putih bila digosokkan dan dimakan akan menyembuhkan rasa menusuk - nusuk pada lambung o Daun berlendir,menyejukkan dan dapat mematangkan bisul o Daun kembang sepatu ini dapat digunakan sebagai obat demam pada anak - anak, obat batuk, dan obat sariawan o Daun digunakan untuk membantu persalinan,diminum mempercepat kelahiran o Daun dan bunga yang dilumatkan dipakai sebagai obat bisul dan borok o Daun atau bunga ditambah sedikit air dan gula batu diembunkan selama satu malam dan rendamannya diminum sebagai obat pereda pada penyakit kencing bernanah ( gonorrhoe ) o Bunga jika dilumatkan dan diminum, berfungsi untuk memperlancar haid o Bunga dapat dipakai sebagai bahan pewarna makanan, misal mewarnai cuka nira enau ( aren ) menjadi merah.

Nama daerah
Perancis: Rose de Chine ; Jerman: Chinesische Rose ; Inggris: Chinarose ; Indonesia:Bunga raya, Kembang sepatu. Sumatera : Bungong raja, bunga - bunga, soma - soma, bunga raja, kembang sepatu. Jawa : Uribang, kembang wera, wora - wari, bunga rebhang, mandhaleka. Nusa tenggara :Pucuk, Waribang. Sulawesi : Amburanga, embuhanga, kuyanga, ulango, bunga bisu, bunga sepatu. Maluku : Hua hualo, ubo - ubo. Irian : Dioh, gerasa, kando.

Kandungan kimia
Daun : flavonoida, saponin dan polifenol Bunga : flavonoida, polifenol Akar : flavonoida, tanin dan saponin

You might also like