You are on page 1of 3

54

BAB V PENUTUP

5.1

Kesimpulan Cervical Root Syndrome adalah sindroma atau keadaan yang ditimbulkan

oleh adanya iritasi atau kompresi pada radik saraf cervical yang ditandai dengan adanya rasa nyeri pada leher yang dijalarkan ke bahu dan lengan sesuai dengan radik yang terkena (Budiyono, 2004). Spondilosis Cervical adalah diagnosa radiologik untuk suatu kondisi dimana terdapat degenerasi yang progresif dari sendi-sendi intervertebral bagian cervical (Sidharta,1999). Degenerasi ini dipengaruhi oleh faktor pertambahan usia, penderita spondilosis sering ditemukan pada usia lebih dari 50 tahun. Insidennya wanita mempunyai resiko lebih besar dibanding laki-laki (Thomson, 1991). Pasien yang mengalami Cervical Root Syndrome bila tidak mendapatkan penanganan secara baik akan menimbulkan problem yang lebih sulit, sehingga lama kelamaan akan menimbulkan komplikasi seperti keterbatasan gerak, dan penurunan kekuatan otot. Pada kondisi ini pasien perlu mendapatkan perhatian khusus dan tidak bisa dianggap ringan. Pemberian modalitas fisioterapi berupa Infra Red dan stretching selama lima kali pertemuan pasien sudah merasa ada perkembangan yaitu mengurangnya nyeri, dan meningkatnya luas gerak sendi. Hal itu didasarkan pada

54

55

pelaksanaan terapi yang teratur dan edukasi yang diberikan terapis kepada pasien, sehingga akan mengoptimalkan hasil terapi yang diberikan. Seperti pada Ny R, usia 72 tahun, dengan diagnosa Cervical Root Syndrome C5-C6 ec Spondylosis. Yang telah diberikan terapi menggunakan Infra Red dan Stretching selama 5 kali diperoleh hasil evaluasi terakhir berupa adanya penurunan nyeri gerak dan peningkatan LGS. Pencapaian hasil yang diinginkan tidak hanya tergantung kepada fisioterapi, tetapi juga kemauan dan kerjasama dari pasien itu sendiri untuk melakukan latihan dan saran yang telah diberikan oleh fisioterapi maupun pihak petugas medis lainnya yang menangani.

5.2

Saran Untuk tercapainya suatu hasil terapi yang optimal pada kasus Cervical

Root Syndrome ec Spondylosis maka penulis menyarankan : (1). Mengistirahatkan lehernya bila sudah mulai terasa sakit, misalnya bila sedang aktifitas leher terasa nyeri sebaiknya segera merubah posisi agar tidak memperburuk rasa nyeri, (2). Pasien dilarang mengangkat beban berat yang menimbulkan nyeri atau memberikan beban yang berlebihan pada leher, (3). Agar dalam pelaksanaan terapi dapat sesuai dengan tujuannya maka kesungguhan pasien untuk menjalankan terapi adalah hal yang mutlak yang harus ada pada pasien untuk mempermudah mencapai tujuan terapi, (4). Hendaknya pasien rajin memberikan kompres hangat yang dilanjutkan dengan stretching sendiri dirumah dengan hatihati.

56

Selain hal-hal tersebut diatas yang penting adalah motivasi dari dalam diri pasien sendiri untuk sembuh serta kesabaran dan keteraturan pasien dalam menjalani program terapi sehingga diharapkan dapat mencapai hasil yang maksimal. Bagi masyarakat umum yang memiliki keluhan yang sama dengan pasien disarankan untuk memeriksakan diri secepat mungkin sehingga permasalahan yang terjadi dapat diketahui dan ditanggulangi secepat mungkin.

You might also like