You are on page 1of 4

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.

Latar Belakang
Kota Surabaya merupakan kota dengan jumlah penduduk yang sangat padat. Kebutuhan akan sarana dan prasaranan pendukung di kota tersebut sangat di perlukan salah satunya adalah kebutuhan akan tempat tinggal yang terus meningkat. Sementara itu ketersediaan lahan untuk tempat tinggak di kota tersebut semakin sempit,hal tersebut menjadi satu alasan banyak bangunan tempat tinggal di kota surabaya dibangun bertingkat dan salah satunya Apartement East Coast Residence yang terletak dikawasan perumahan pakuwon city. Gedung Apartemen East Coast Recidence Pakuwon city Surabaya, dan mempunyai luas lahan 47681,56 m2 terdiri atas bangunan 18 lantai. Perencanan awal pembangunan Gedung Apartemen East Coast Residence ini, seluruh pekerjaan struktural meliputi pelat, balok dan kolom dibangun dengan menggunakan beton bertulang konvensional. Pada Proyek Akhir ini penulis merencanakan ulang Gedung Apartemen East Coast Residence dengan menggunakan struktur komposit baja beton pada struktur utamanya meliputi pelat, balok dan kolom. Struktur komposit semakin banyak dipakai dalam rekayasa struktur. Dari beberapa penelitian, struktur komposit mampu memberikan kinerja struktur yang baik dan lebih efektif dalam meningkatkan kapasitas pembebanan, kekakuan dan keunggulan ekonomis. Balok komposit merupakan campuran beton dengan baja profil, dimana pada beton bertulang gaya-gaya tarik yang dialami suatu elemen struktur dipikul oleh besi tulangan tetapi pada struktur komposit ini gaya-gaya tarik yang terjadi pada suatu elemen struktur dipikul oleh profil baja. Komposit balok baja dan pelat beton adalah satu usaha dalam mendapatkan suatu konstruksi yang baik dan efisien. Keistimewaan yang nyata dalam

2
sistem komposit adalah (1) Penghematan berat baja, (2) Penampang balok baja yang digunakan lebih kecil, (3) kekakuan lantai meningkat, (4) kapasitas menahan beban lebih besar, (5) Panjang bentang untuk batang tertentu dapat lebih besar (Salmon, Charles G. & E.Johnson, John.1991 ). Sistem gedung yang digunakan pada modifikasi perancangan gedung ini adalah sistem struktur SRPMB.Pada Tugas Akhir ini menggunakan peraturan SNI 03-2847-2002 tentang tata cara perhitungan beton untuk bangunan gedung dan SNI 03-1726-2002 tentang tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk bangunan gedung serta SNI 03-1729-2002 tentang tata cara perencanaan struktur baja dan PPIUG 1983.

1.2. Permasalahan
Permasalahan yang ditinjau dalam modifikasi perancangan gedung Apartemen East Coast Residence dengan menggunakan struktur komposit baja beton, antara lain : 1. Bagaimana menentukan Preliminary design penampang struktur primer dan struktur sekunder. 2. Bagaimana menghitung pembebanan setelah adanya modifikasi. 3. Bagaimana memodelkan dan menganalisa struktur setelah adanya modifikasi. 4. Bagaimana merencanakan sambungan yang memenuhi kriteria perancangan struktur setelah di modifikasi. 5. Bagaimana merencanakan pondasi yang sesuai dengan besar beban yang dipikul dan kondisi tanah di lapangan. 6. Bagaimana menuangkan hasil perhitungan dan perencanaan dalam bentuk gambar teknik.

. 1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari modifikasi perancangan gedung Apartemen East Coast Residence dengan struktur komposit baja beton, yaitu :

3
1. Dapat menentukan Preliminary design penampang struktur primer dan struktur sekunder. 2. Bagaimana asumsi pembebanan setelah adanya modifikasi. 3. Dapat memodelkan dan menganalisa struktur utama dengan menggunakan program bantu ETABS 9.6. 4. Dapat merencanakan sambungan yang memenuhi kriteria perancangan struktur, yaitu kekuatan, kekakuan dan stabilitas (stability). 5. Dapat merencanakan pondasi yang sesuai dengan besar beban yang dipikul dan kondisi tanah di lapangan. 6. Dapat menuangkan hasil modifikasi perencanaan dan perhitungan dalam bentuk gambar teknik.

1.4. Batasan Masalah


1. Perencanaan struktur utama meliputi balok induk dan kolom dan struktur sekunder meliputi tangga,pelat lantai dan atap, balok anak lantai dan balok anak atap,dan lift. 2. Perencanaan kolom komposit menggunakan tipe kolom profil baja berselubung beton ( king cross ) dimana desain awal gedung menggunakan kolom beton bertulang. 3. Perencanaan balok komposit dimana desain awal gedung menggunakan balok beton bertulang. 4. Perencanaan pelat lantai menggunakan bondek. 5. Merencanakan pondasi bangunan. 6. Jumlah lantai yang semula 18 lantai akan direncanakan ulang menjadi 12 lantai. 7. Tidak memperhitungkan segi ekonomis dan hanya memperhitungkan metode pelaksanaan konstruksi yang berhubungan dengan perhitungan struktur. 8. Perencanaan tidak meliputi instalasi mekanis, instalasi listrik, plumbing dan saluran air. 9. Permodelan dan analisa struktur dilakukan dengan program bantu ETABS 9.6.

4 1.5. Manfaat

Manfaat yang dapat diambil dari Tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Menghasilkan perencanaan struktur gedung komposit baja-beton yang rasional dengan memenuhi persyaratan keamanan struktur 2. Mendapatkan suatu analisa dari perencanaan struktur tersebut sehingga dapat meminimalisasi kegagalan pada saat perencanaan

You might also like