You are on page 1of 8

TREATMENT OF COMPLICATED GRIEF

OLEH : HERMAWAN BUDI SANTOSO TAUFIK NUGROHO

Complicated Grief Disorder


Akibat kesedihan berkepanjangan karena wafatnya

orang yang dicintai CGD berbeda dengan PTSD dan MDD

Terapi Dengan CBT


Dilakukan dalam 20 25 sesi terapi (5 sesi pilihan)

3 5 sesi khusus diagnosa


20 sesi wajib dibagi menjadi 3 bagian Tiap bagian memiliki strategi treatment tertentu,

dan diberlakukan sama untuk semua klien Melibatkan teknik selain CBT juga Gestalt, Solution Focused Brief Therapy (SFBT), Multigenerational Family Therapy, dan tugas imajiner.

Tahapan Terapi
Tahap 1 Stabilisasi, Eksplorasi, Motivasi

Tahap 2 Konfrontasi, Pemaparan, Re-interpretasi


Tahap 3 Integrasi dan Transformasi

Terapi Tahap 1
Kontrak administratif

Edukasi mengenai terapi


Stabilisasi memandang kehilangan seseorang

dalam perspektif yang lebih besar Penjelasan mengenai kesedihan yang normal dan abnormal Mengingat kehilangan-kehilangan yang pernah dialami sebelumnya Review informasi yang diperoleh dan menentukan target terapi

Terapi Tahap 2
Relaksasi Tugas imajinasi untuk mengurangi stres akibat stimulus

kognitif Restrukturisasi kognitif, mengenal pikiran-pikiran yang merusak Reframing, metafora, worksheet untuk mengatasi pikiran-pikiran tersebut Menyusun persepsi dan emosi Konfrontasi terhadap pikiran, emosi, dan situasi yang dihindari Penerimaan diri

Terapi Tahap 3
Aktivitas di rumah, tugas individu

Merancang hidup baru, merancang masa depan


Membuat life plan dan status hidup baru Review

Persiapan untuk sosialisasi


Pengenalan kepada tipe kesedihan yang normal

(tidak merusak)

Studi Kasus
Mrs. T, 45 tahun, mengalami CGD akibat putrinya

bunuh diri. Mrs. T sering mengalami kecemasan ketika sendirian. Ia juga menarik diri dari lingkungan sosial karena takut ditanyai mengenai putrinya.

You might also like