You are on page 1of 13

Pemerintah Desa dan Perangkat Desa

Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tujuan pembentukan desa adalah untuk meningkatkan pelayanan publik guna mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Desa dibentuk atas prakarsa masyarakat dengan memperhatikan asal-usul, adat istiadat dan kondisi sosial budaya masyarakat setempat. Wilayah desa dapat dibagi dalam beberapa wilayah dusun, yang merupakan lingkungan kerja pelaksana pemerintahan desa yang dipimpin oleh kepala dusun. Adapun yang dimaksud dengan pemerintahan desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah desa dan badan permusyawaratan desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat detempat berdasarkan asal-usul dan adat-istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan negara kesatuan republik indonesia.

Kepala Desa
Adapun yang dimaksud dengan pemerintah desa yaitu kepala desa dan perangkat desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. Masa jabatan kepala desa adalah selama 6 tahun terhitung sejak tanggal pelantikan dan dapat dipilih kembali hanya untuk satu kali masa jabatan berikutnya. Dalam melaksanakan tugasnya , kepala desa mempunyai wewenang: Memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama BPD, Mengajukan rancangan peraturan desa,

Menetapkan peraturan desa yang telah mendapat persetujuan bersama BPD, Menyusun dan mengajukan rancangan peraturan desa mengenai APB Desa untuk dibahas dan ditetepkan bersama BPD, Membina kehidupan masyarakat desa, Mengoordinasikan pembangnan desa secara partisipatif, Mewakili desanya didalam maupun diluar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan , Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Adapun kewajiban sebagai seorang kepala desa yaitu: Memegang teguh dan mengamalkan pancasila, melaksanakan UUD 1945, serta mempertahankan dan memelihara keutuhan NKRI, Meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat, Melaksanakan kehidupan demokrasi, Melaksanakan prinsip tata pemerintahan desa yang bersih bebas dari KKN, Menjalin hubungan kerja dengan seluruh mitra kerja pemerintahan desa, Menaati dan menegakkan seluruh peraturan perundang-undangan, Menyelenggarakan administarasi pemerintahan desa yang baik, Melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan desa, Melaksanakan urusan yang menjadi kewenangan desa, Mendamaikan perselisihan masyarakat di desa, Mengembangkan pendapatan masyarakat dan desa, Membina, mengayomi dan melestarikan nilai-nilai sosial budaya dan adatistiadat, Memberdayakan masyarakat dan kelembagaan di desa, Mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan lingkungan hidup.

Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya, kepala desa juga memiliki larangan-larangan yang harus di hindari, diantaranya adalah sebagai berikut: Menjadi pengurus partai politik Merangkap jabatan sebagai ketua dan/atau angota BPD, dan lembaga kemasyarakatan lainnya yang ada di desa bersangkutan Merangkap jabatan sebagai anggota DPRD Terlibat dalam kampanye pemilihan umum Merugikan kepentingan umum, meresahkan sekelompok masyarakat dan mendiskriminasikan warga atau kelompok masyarakat Melakukan tindakan KKN Menyalahgunakan wewenang Melanggar sumpah/janji jabatan. Kepala desa diberikan penghasilan tetap setiap bulannya dan atau tunjangan lainnya sesuai kemampuan desa, penghasilan tetap dan atau tunjangan lainnya yang diterima kepala desa ditetapkan setiap tahun dalam Anggaran Pendapatan dan belanja Desa.

Perangkat Desa
Adapun yang dimaksud dengan perangkat desa yaitu sekretaris desa dan perangkat desa lainnya. Sekretaris desa yang dimaksud diisi oleh pegawai negeri sipil yang memenuhi persyaratan sebagai berikut: Berpendidikan paling rendah lulusan SMU atau sederajat Mempunyai pengetahuan tentang teknis pemerintahan Mempunyai kemampuan di bidang administrasi perkantoran Mempunyai pengalaman di bidang administrasi keuangan dan di bidang perencanaan Memahami sosial budaya masyarakat setempat Bersedia tinggal di desa yang bersangkutan.

Sekretaris desa berkedudukan sebagai unsur staf pembantu kepala desa dan memimpin sekretariat desa. Sekretaris desa mempunyai tugas melaksanakan administrasi pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di desa serta memberi pelayanan administratif kepada kepala desa. Untuk melaksanakan tugasnya, sekretaris desa mempunyai fungsi: Pelaksanaan urusan surat- menyurat, kearsipan dan pelaporan Pelaksanaan urusan keuangan Pelahsanaan administrasi pemerintahan, pembanggunan dan kemasyarakatan Pelaksanaan tugas dan fungsi kepala desa apabila kepala desa berhalangan Pemberian pelayanan administratif kepada kepala desa Pemberian pelayanan kepada masyarakat dibidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Perangkat desa lainnya sebagai mana dimaksud adalah pelaksana tehnis lapangan dan kepala dusun,yang diangkat oleh kepala desa dari penduduk setempat. Pengangkatan perangkat desa ditetapkan dengan keputusan kepala desa. Usia perangkat desa paling rendah 20 tahun dan paling tinggi 60 tahun. Perangkat desa tersebut bertugas dalam membantu kepala desa dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya. Dalam melaksanakan tugasnya, perangkat desa bertanggung jawab langsung kepada kepala desa, tugas dan fungsi perangkat desa ditetapkan dalam peraturan desa. Adapun persyaratan calon perangkat desa adalah sebagai berikut: Terdaftar sebagai penduduk desa dan bertempat tinggal tetap didesa bersangkutan sekurang-kurangnya 6 bulan terakhir dengan tidak terputus-putus. Sehat jasmani dan rohani Berpendidikan serendah-rendahnya sekolah dasar atau yang sederajat Bersedia dicalonkan menjadi perangkat desa Mengenal dan dikenal di desa yang bersangkutan. Perangkat desa dapat dipilih atau diangkat tanpa pemilihan sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat setempat, mekanisme pemilihan dan atau pengangkatan tanpa pemilihan calon perangkat desa ditetapkan dengan peraturan desa.

Perangkat desa diberikan penghasilan tetap setiap bulannya dan atau tunjangan lainnya paling sedikit atau setara dengan upah minimum regional kabupaten dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan desa. Pelaksana tehnis lapangan berkedudukan sebagai teknis dibidangnya masingmasing. Pelaksana tehnis lapangan m empinyai tugas membantu kepala desa untuk melaksanakan kegiatan yang ditugaskan kepadanya. Untuk melaksanakan tugas tersebut pelaksana tehnis lapangan mempunyai fungsi sebagai berikut: Pelaksana kegiatan-kegiatan teknis yang dibebankan kepadanya Pemberian pelayanan administratif kepada sekretaris desa Pemberian pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan bidangnya. Kepala dusun berkedudukan sebagai unsur wilayah, yaitu unsur pembantu kepala desa di wilayah kerjanya. Kepala dusun mempunyai tugas membantu melaksanakan tugas kepala desa di wilayah kerjanya. Untuk melaksanakan tugasnya, kepala dusun mempunyai fungsi sebagai berikut: Pelaksanaan kegiatan pemerintahan , pembangunan dan pembinaan

kemasyarakatan serta ketentraman dan ketertiban di wilayah kerjanya Pelaksanaan peraturan desa di wilayahnya Pelaksanaan kebijakan kepala desa di wilayahnya. Adapun larangan-larangan sebagai perangkat desa yang harus dihindari adalah sebagai berikut: Merangkap jabatan sebagai anggota atau pimpinan BPD Menjadi anggota partai politik tertentu atau terlibat aktif didalamnya Menerima hadiah atau pemberian dari seseorang dengan maksud tertentu yang dapat merugikan kepentingan negara , pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat Melakukan tindakan yang dapat merugikan orang lain, seperti provokasi terhadap masyarakat untuk kepentingan pribadi atau golongan Melanggar norma-norma yang berkembang dalam masyarakat

Bersikap tidak adil, diskriminatif serta mempersulit dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Badan Permusyawaratan desa


Badan permusyawaratan desa adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. Anggota BPD ditetapkan dengan cara musyawarah dan mufakat yang dihadiri oleh ketua rukun warga, pemangku adat, golongan, pemuka agama dan tokoh atau pemuka masyarakat lainnya. Adapun persyaratan untuk dapat menjadi calon anggota BPD adalah sebagai berikut: Bertaqwa kepada Tuhan Yang maha Esa Setia dan taat kepada pancasila, UUD 1945 dan kepada pemerintah Berijazah SLTP atau sederajat Berumur sekurang-kurangnya 21 tahun atau sudah menikah Berkelakuan baik Tidak pernah dihukum karena melakukan tindakan pidana kejahatan dengan hukuman paling singkat 5 tahun Tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan keputusan pengadilan yang mempunyai kuasa hukum tetap Mengenal desanya dan dikenal oleh masyarakat desa setempat dan terdaftar sebagai penduduk serta bertempat tinggal tetap di desa yang bersangkutan sekurang-kurangnya 6 bulan berturut-turut Bersedia dicalonkan menjadi anggota BPD Adapun tugas dan wewenang BPD adalah sebagai berikut: Membahas rancangan peraturan desa bersama kepala desa Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan desa dan peraturan kepala desa Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian kepala desa

Membentuk panitia pemilihan kepala desa Menggali, menampung, menghimpun ,merumuskan dan menyalurkan aspirasi masyarakat Menyusun tata tertib BPD Adapun hak BPD adalah: Meminta keterangan kepada pemerintah desa Menyatakan pendapat Adapun hak dari anggota BPD adalah: Mengajukan rancangan peraturan desa Mengajukan pertanyaan Menyampaikan usul dan pendapat Memilih dan dipilih Memperoleh tunjangan BPD juga mempunyai beberapa kewajiban yang harus dijalankan , adalah sebagai berikut: Mengamalkan pancasila, melaksanakan UUD 1945, dan menaati segala peraturan perundang-undangan Melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa Mempertahankan dan memelihara hukum nasional serta keutuhan NKRI Menyerap, menampung, menghimpun dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat Memproses pemilihan kepala desa dengan membentuk panitia pemilihan Mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi dan golongan Menghormati nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat masyarakat setempat Menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan lembaga

kemasyarakatan

Adapun larangan bagi pimpinan dan anggota BPD yang harus di jauhi adalah; merangkap jabatan sebagai kepala desa dan perangkat desa sebagai pelaksana proyek desa merugikan kepentingan umum, meresahkan sekelompok masyarakat dan mendiskriminasi warga atau golongan melakukan tindakan KKN menyalahgunakan wewenang melanggar sumpah/janji jabatan. Jumlah anggota BPD ditetapkan dengan jumlah ganjil, paling sedikit 5 orang dan paling banyak 11 orang, ddengan memperhatikan luas wilayah, jumlah penduduk dan kemampuan keuangan desa. Pimpinan BPD terdiri dari 1 orang ketua, 1 orang wakil ketua, dan 1 orang sekretaris. Pimpinan BPD dipilih dari dan oleh anggota BPD secara langsung dalam rapat BPD yang diadakan secara khusus. Rapat pemilihan pimpinan BPD untuk pertama kali dipimpin oleh anggota tertua dan dibantu oleh anggota termuda. Perhitungan jumlah anggota BPD yang dimaksud adalah sebagai berikut: jumlah penduduk sampai dengan 1.000 jiwa, jumlah anggota 5 orang jumlah penduduk 1.001 1.500 jiwa, jumlah anggota 7 orang jumlah penduduk 1.501 2.000 jiwa, jumlah anggota 9 orang jumlah penduduk diatas 2.000 jiwa, jumlah anggota 11 orang

Lembaga Kemasyarakatan Desa


Lembaga kemasyarakatan adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah desa dalam

memberdayakan masyarakat. lembaga kemasyarakatan sebagaimana dimaksud misalnya: rukun tetangga, rukun warga, pemberdayaan kesejahteraan keluarga, karang taruna, lembaga pemberdayaan masyarakat atau dapat dengan sebutan lain. Pembentukan lembaga kemasyarakatan dan kepengurusannya dimusyawarahkan dan

dimufakatkan oleh kepala desa dengan pemuka-pemuka masyarakat di desa. Hasil musyawarah ini oleh kepala desa disampaikan kepada BPD untuk mendapat persetujuan untuk kemudian ditetapkan ddengan peraturan desa. Lembaga kemasyarakatan desa dibentuk dengan tujuan: memelihara dan melestarikan nilai-nilai kehidupan masyarakat indonesia yang berdasarkan kegotong-royongan dan kekeluargaan. Meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas pemerintahan ,pembangunan dan kemasyarakatan di desa Meningkatkan seluruh potensi swadaya masyarakat dalam usaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat Meningkatkan keberhasilan pelaksanaan pembangunan desa Pengembangan kegiatan lain sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat setempat Kepengurusan lembaga kemasyarakatan dipilih secara musyawarah dari anggota masyarakat yang mempunyai kemauan, kemampuan, dan kepedulian dalam pemberdayaan masyarakat.

Hubungan Kerja
Hubungan kerja BPD dengan kepala desa merupakan hubungan kemitraan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya , kepala desa bertanggungjawab kepada masyarakat desa melalui BPD dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada bupati. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sekretaris desa bertanggungjawab kepada kepala desa. Ketua pelaksana tehnis lapangan bertanggungjawab kepada kepala desa melalui sekretaris desa. Dan kepala dusun bertanggungjawab kepada kepala desa. Hubungan kerja BPD dengan lembaga kemasyarakatan lainnya merupakan hubungan konsultatif.

Perubahan Status Desa Menjadi kelurahan


Desa dapat diubah statusnya menjadi kelurahan berdasarkan prakarsa pemerintahan desa dengan memperhatikan aspirasi masyarakat setempat. Aspirasi masyarakat ini disetujui paling sedikit 2/3 penduduk desa yang mempunyai hak pilih. Perubahan status desa menjadi kelurahan harus memenuhi ; Luas wilayah tidak berubah Jumlah penduduk paling sedikit 2.000 jiwa atau 400 kepala keluarga. Prasarana dan sarana pemerintahan yang memadai bagi terselenggaranya pemerintahan kelurahan Potensi ekonomi berupa jenis, jumlah usaha jasa dan produksi serta keaneka mata pencaharian Kondisi sosial budaya masyarakat berupa keanekaragaman status penduduk dan perubahan nilai agraris ke jasa dan industri Meningkatnya volume pelayana . Desa yang berubah status menjadi kelurahan , lurah dan perangkatnya diisi dari Pegawai Negeri Sipil. Kepala desa dan perangkat desa beserta anggota BPD dari desa yang diubah ststusnya menjadi kelurahan , dibeerhentikan dengan hormat dari jabatannya dan diberikan penghargaan sesuai dengan nilai-nilai sosial budaya masyarakat setempat. Berubahnya status desa menjadi kelurahan, seluruh kekayaan dan sumber-sumber pendapatan desa menjadi kekeyaan daerah kabupaten. Kekayaan dan sumber-sumber kekayaan tersebut dikelola oleh kelurahan yang bersangkutan untuk kepentingan masyarakat setempat.

Pemerintahan Kelurahan

Kelurahan merupakan wilayah kerja lurah sebagai perangkat daerah kabupaten dalam wilayah kerja kecamatan. Kelurahan dipimpin oleh lurah yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada bupati melalui camat dan diangkat oleh bupati atas usul camat dari Pegawai Negeri Sipil. Adapun syarat-syarat untuk menjadi seorang lurah adalah: Pangkat/ golongan minimal Penata (III/c) Masa kerja minimal 10 tahun Kemampuan teknis dibidang administrasi pemerintahan dan memahami sosial budaya masyarakat setempat. Lurah bertugas untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan ,pembangunan dan kemasyarakatan serta melaksanakan urusan pemerintahan yang dilimpahkan oleh bupati yang disesuaikan dengan kebutuhan kelurahan dengan memperhatikan prinsip efisiensi dan peningkatan akuntabilitas dan disertai dengan sarana ,prasarana,

pembiayaan dan personil yang ditetapkan dalam peraturan bupati dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan. Dalam melahsanakan tugasnya tersebut, lurah mempunyai fungsi: Pelaksanaan kegiatan pemerintahan kelurahan Pemberdayaan masyarakat Pelayanan masyarakat Penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum Pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum Pembinaan lembaga kemasyarakatan. Kelurahan terdiri dari lurah dan perangkat kelurahan. Perangkat kelurahan terdiri dari sekretaris kelurahan dan seksi sebanyak-banyaknya 4 seksi, serta jabatan

fungsional.lurah adalah jabatan Eselon IV a, sekretaris lurah dan seksi adalah Eselon

IV b dan diberikan tunjangan jabatan dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. Organisasi kelurahan terdiri dari: Lurah Sekretaris lurah Seksi pemerintahan, ketentraman dan ketertiban Seksi pembangunan Seksi kemasyarakatan Seksi umum Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya ,perangkat kelurahan

bertanggungjawab kepada lurah. Perangkat kelurahan diisi dari Pegawai Negeri Sipil yang diangkat oleh sekretaris daerah kabupaten atas usul camat. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga terampil dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya ,lurah melakukan koordinasi dengan camat dan instansi vertikal yang berada diwilayah kerjanya. Pimpinan satuan kerja tingkat kelurahan bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi masing-masing. Setiap pimpinan satuan kerja di kelurahan wajib membina dan mengawasi bawahannya masing-masing.

Bagan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Lurah LURAH

SEKRETARIAT

SEKSI PEMERINTAHAN, KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN

SEKSI PEMBANGUNAN

SEKSI KEMASYARAKATAN

SEKSI UMUM

You might also like