Professional Documents
Culture Documents
BUMA
BUMA
BUMA
PENGANTAR
Buku Penggangan dan Panduan Foreman & Supervisor Adalah buku panduan kerja yang diperuntukan bagi Foreman dan Supervisor yang bersifat praktis dan taktis.
OBYEKTIF Memberikan panduan operasional yang bersifat Quick Win Memberikan panduan operasional yang tepat, berhasil guna dan saling terintegrasi.
SASARAN Menerapkan Sistem Pengelolaan Alat-alat Berat dan Truk Produksi secara berhasil guna dan berdaya guna, sehingga memberikan hasil produktivitas alat optimum dan lingkungan kerja aman dan sehat. Adanya kesesuian kerja (integrasi) antara shift satu dengan shift lainnya melalui implementasi Check Sheet
STRATEGI Pengelolaan Sumber Daya Manusia (Pelatihan dan Pengembangan) Continous Improvement Mining Process
KATA PENGANTAR
BUMA
Dunia pertambangan merupakan bidang usaha yang cukup kompetitif di awal abad 21 ini. Dilihat dari sisi sejarah, pertambangan sudah kita kenal jauh sebelum Negara ini merdeka. Tetapi perkembangannya begitu cepat, mulai dari teknologi alat atau teknologi penambangan. Begitu pesatnya persaingan di dunia pertambangan khususnya pertambangan terbuka, hal ini menuntut Buma sebagai salah satu kontraktor pertambangan harus memacu lebih cepat untuk belajar. Belajar untuk mendapatkan sesuatu yang lebih tepat guna dalam pengelolaan pertambangan. Belajar itu harus dengan membaca, untuk itu buku ini sangat cocok bagi jajaran operation Buma khususnya foreman dan supervisor. Tujuan dari diterbitkannya buku ini adalah sebagai panduan operasional penambangan yang bersifat Quick Win. Selain itu buku ini juga bertujuan sebagai panduan operasi untuk mendapatkan hasil yang optimal dan berhasil guna. Perusahaan mempunyai harapan sangat besar terhadap realisasi dan aplikasi dari buku ini. Harapan paling utama dari diterbitkannya buku ini adalah agar system operasional kita bisa bersaing, lebih efektif dan lebih efisien. Selain itu yang tidak kalah penting adalah agar terjadi sinergi antara karyawan dengan manajemen untuk mendapatkan hasil operasional yang optimal. Intinya adalah kita harus mulai membudayakan dari diri sendiri, dari hal yang terkecil dan mulai saat ini untuk selalu Belajar, sehingga visi dan misi perusahaan akan dapat kita raih dan akhirnya kita menjadi pemenang. Semoga kita bisa mengimplementasikan semua yang sudah kita programkan tentunya dengan dukungan semua pihak dan manajemen PT Bukit Makmur Mandiri Utama. Saran dan masukan dari semua pihak akan sangat kami harapkan untuk menjadikan buku ini lebih baik dan tepat sasaran. Akhir kata saya ucapkan terima kasih kepada team penyusun yang telah menyumbangkan pikiran untuk terbitnya buku ini. Semoga bermanfaat bagi semua pihak yang terkait. Jakarta, 3 Mei 2006 A. Kharis GM Operation
BUMA
BUMA
DAFTAR ISI hal i ii iii 1 2 4 9 11 18 20 22 24 27 28 30 31 32 33 34 35 36 36 37 38 40 46 58 60 Janji Safety & Kebijakan Dasar Kata Pengantar Pengantar Redaksi Mining Process & Activities. Top Soil Process & Activities - Land Clearing ... Overburden Process & Activities - Drilling & Blasting . - Ripping & Dozing . - Loading .. - Transportation (Waktu Edar).. - Spreading .. - Dumping . Road Construction Tabel Super elevation .. Diagram Jarak Pandang . Parameter Kebutuhan Alat Dozing Standard Parameter for Loading Area . Standard Parameter for Road Design Geometry Traffic-ability . Standard Parameter for Waste Dump .. Standard Parameter Cycle Time ... Standard Parameter Excavator Productivity Standard Parameter Cycle Time (Hauling) .. Standard Parameter Productivity Hauling Standard Parameter Unit Matching .. Standard Parameter Yearly Equipment Utilization .. Tyre dan Penghematan BBM . Mining Terminologi Form Check List for Pit . Form Check List for Hauling .
IV. COMMODITY
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Cleaning Ripping & Dozing Loading Hauling Stocking Spreading Grading
III. OVERBURDEN
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Drilling & Blasting Ripping & Dozing Loading Hauling Spreading Grading General work & Road Maintenance
2. TRANSPORTATION
1. 2. Hauling Spreading
3. ROAD MAINTENANCE
1. 2. 3. 4. 5. 6. Loading Hauling Spreading Grading General Water Spraying
BUMA
LAND CLEARING
Felling & Cutting :
Penumbangan pohon yang berdiameter lebih dari 30 cm
Pilling (Penumpukan)
Penumpukan kayu -kayu yang dikumpulkan menjadi tumpukan kayu pada jarak tertentu
Burning (Pembakaran) :
Pembakaran kayu yang telah ditumbangkan dan cukup kering yang telah dikumpulkan tanpa membakar kayu kategori produksi
LAND CLEARING
2. Teknik Potong (Betul) :
- Perhatikan arah kecondongan pohon
Keterangan : 1. Kedalaman lubang tergantung pada kebutuhan : contoh diatas adalah mengebor diatas lapisan batubara.
4
DRILLING
Keterangan : DILARANG melakukan pengeboran Miring sejajar Bench pada posisi Crest. Hal ini mengakibatkan batang bor patah dan mata bor cepat aus
a. Mengebor Miring
DRILLING BLASTING
Wind Row
DILARANG MASUK
DRILL AREA
Keluar
Stemming Column Charge : (ANFO, dll)
In hole delay
DILARANG MASUK
12
13
14
15
16
17
BAHAN PELEDAK
Drill hole 11 10 9 8 7
FREE FACE
2 1 2
Burden (m) 4
3 Spacing m)
TOE
FREE FACE
CREST
Keterangan : 1. Charging / Drilling dilakukan maju tiap-tiap row mulai dari row terdepan 2. Lubang yang sudah di bor / sudah terisi explosive 3. Lubang sudah di bor / belum terisi explosive 6
5m SHELTER Bench Keterangan : Penempatan shelter min. berjarak 5 m dari Crest jika berada diatas Bench.
300 M
Infrastruktur
No 1 2 3 4
B (m) 36 47 59 6 11
KETERANGAN Disesuaikan dengan PF dan Productivity Disesuaikan dengan PF dan Productivity Disesuaikan dengan PF dan Productivity Disesuaikan dengan PF dan Productivity
2.b. Teknik Dozing Salah : Dozing lebih dari 20 meter 4.a. Teknik Dozing Benar : Menggiring lumpur yang urut & rapi
4.b. Teknik Dozing Salah : Menggiring lumpur tidak rata dan tidak rapi
4.a. Teknik Ripping Benar : Ripping penetrasi kedua harus menginjak penetrasi pertama
X
2.a. Teknik Ripping Benar : - Posisi point ripper 2.b. Teknik Ripping Salah : - Ripper terlalu masuk
X
4.b. Teknik Ripping Salah : Ripping penetrasi kedua tidak menginjak penetrasi pertama 3.a. Teknik Mencongkel Batu Benar 3.b. Teknik Mencongkel Batu - Salah
10
11
Cross Section
a.
Teknik Drive by
- Posisi track serong - Posisi truck serong, sehingga bucket tidak melewati side dump, sehingga Cycle Time Alat Muat dan Alat Angkut kecil.
BUMA
a.
Metoda yang benar 1. Material pertama yang harus diambil 2. Material kedua 3. Material ke tiga sekaligus pembersihan front loading b. Teknik Single Side Arah penggalian excavator ( Next Dig ) 13
BUMA
a.
b.
T1
T2
Catatan : a. Pastikan posisi shovel aman (posisi loading ke truck 1), sehingga truck 2 aman untuk manuver mundur ke posisi sebelah kanan b. Pastikan jarak aman antara shove dan truck, berhati-hati dan pastikan posisi aman pada saat loading sisi sebelah kanan (terjadi blind spot sisi buta) Keuntungan Metoda Double Side : Cycle time Alat Muat dan Alat Angkut kecil, sehingga produktivitas menjedi lebih tinggi. 14
BUMA
b. a. Teknik Parallel Dig Untuk diperhatikan teknik ini : - Kemungkinan terjadi kecelakan besar, karena Operator bekerja dari Sisi Buta.
Teknik Blind Side (Untuk diperhatikan) - Pastikan bahwa Operator sudah memiliki keahlian. - Metoda ini untuk kondisi khusus masih tetap digunakan.
15
BUMA
a.
Keterangan : Posisi track shovel yang salah seharusnya tegak lurus bench (gb. b)
b.
- AWAS!!!!! Pastikan jarak aman area swing shovel - Pastikan loading area selalu rata dan tidak berair 16
BUMA
15-20
Line Face
a.
Pastikan Unit OHT siap MUNDUR dan Posisi Track Excavator membentuk sudut (agak serong 15 20 dari garis (Line Face)
b.
17
BUMA
Waktu edar truck (CYCLE TIME) = Waktu Tunggu + Waktu Muat + Berjalan dng Muatan + Waktu Dumping + Waktu Berjalan Tanpa Muatan
B menit = Berjalan dengan Muatan C menit = Waktu Dumping
18
Catatan : Lihat standar parameter Cycle Time (Waktu Edar) OHT, jarak 2500 meter
19
BUMA
A.
Lokasi Buangan (Dumping) yang terpelihara dengan rapi, Keuntungan : - Produktivitas Alat Angkut (Truk) tinggi. - Cycle Time (Waktu Buang) kecil.
B.
Lokasi Buangan (Dumping) yang tidak terpelihara dengan rapi Akibatnya : - Disposal berlumpur saat hujan. - Cycle Time Alat Angkut (Truk) besar - Produktivitas Alat Angkut (Truk) kecil 20
BUMA
a.
(1
Dengan pengaturan lalu lintas keluar masuk disposal -Manuver dari kiri ke kanan -Membuang dari arah kiri ke kanan berurutan. -Pola buang yang konsisten akan memberikan keuntungan : -Disposal tetap rapi. -Cycle Time Alat Angkut (Truk) kecil -Produktivitas Alat Support dan Truck tinggi.
Memberikan keuntungan : - Disposal tetap rapi. - Cycle Time Alat Angkut (Truk) kecil - Produktivitas Alat Supor dan Truk tinggi.
21
BUMA
a.
Tanggul Pengaman berfungsi sebagai penahan unit saat melakukan kegiatan membuang OB.
b. Dumping dengan prosedur Tanggul Pengaman - Perhatikan jarak antar truk adalah 5 meter
22
BUMA
TEKNIK MEMBUANG TANPA TANGGUL PENGAMAN (hanya untuk material lunak / lumpur)
+/- 10 Meter
b. Dumping dengan prosedur tanpa Tanggul Pengaman (dibuang 10 mtr dari bibir tebing)
23
BUMA
a. Jalan di PIT
C
b. Jalan Utama C
Keterangan : W = Lebar truk terbesar, saat ini HD785/CAT777 Lebar jalan adalah 3.5 kali unit terbesar. 24
BUMA
70 90 % bisa diterapkan
Warna merah (dalam lingkaran adalah daerah blind spot (buta) bila sudut kurang (<70 %)
Warna merah (dalam lingkaran adalah Daerah blind (buta)spot bila sudut kurang (<70 %)
Keterangan : 1. Sudut persimpangan < 70 sangat memungkinkan sekali terjadi blind spot atau sudut buta yang berpotensi menimbulkan kecelakaan.
25
BUMA
Lengkung Melingkar
p Su
vasi
Super E
er E
Potongan A - A N = Kemiringan Normal pada bagian b - agian lurus E = Super elevasi Maksimal TS = Tangen 1 Sprial = titk awal transisi dari bagian lurus ke lengkung melingkar SC = Spiral Circle = titik awal transisi dari bagian lengkung spriral ke lengkung melingkar CS = Circle Spiral = titik awal transisi dari bagian melingkar ke bagian lengkung spiral ST = Spiral Tangen = Titik awal transisi dari bagian lengkung spiral ke bagian lurus R = Radius jalan (meter)
SC
Super N
26
BUMA
TABEL SUPERELEVASI
Tingkat Superelevasi Dalam Meter/ Meter untuk Kecepatan Kendaraan dan Radius Kurva Tertentu
Radius (mtr) 20 50 m 75 m 100 m 200 m 300 m 400 m 6% 4% 3% 2% 2% 2% 25 10% 7% 5% 3% 2% 2% Kecepatan Kendaraan (Km/Jam) 30 9% 7% 4% 2% 2% 35 10% 5% 3% 3% 40 6% 4% 3% 45 6% 5% 4% 50 7% 5% 55 8% 6%
27
BUMA
Jarak pandang
Jarak Pandang
Jarak pandang henti yang diperlukan Jarak pandang Penghalang Lengkung vertikal Jarak pandang
Jarak Pandang
Garis pandang
28
BUMA
JARAK AMAN
Posisi Truk berhadapan pada Jalan Lurus terhadap kelebaran jalan 3.5 kali
a.
b.
29
BUMA
PC-1800
800
700
I II III IV V
PC-1250
600
400
I II III IV
PC-400
260
180
I II III IV
30
BUMA
TABEL PARAMETER
1. Tinggi jenjang optimum untuk back-hoe adalah kombinasi antara tinggi vesel & dudukan alat loading 2. Untuk back hoe tinggi bucket pada waktu mengangkat serendah mungkin
31
BUMA
TABEL PARAMETER
KETERANGAN
L = Lebar Kendaraan terbesar Curve S-C-S Tikungan Badan Jalan Jarak Pandang (Clear area) Kemiringan parit drainase
1 Design Speed 2 Lebar Jalan 3 Grade Jalan 4 Horizontal Curve Radius 5 Super Elevasi 6 Cross Fall 7 Sight Distance 8 Drainage 9 Kemiringan slope (cut) 10 Tinggi Jenjang 11 Kemiringan slope (fill) 12 Safety Berm Note :
D = Tinggi ban
1. Sight Distance, yaitu : jarak pandang yang dibutuhkan oleh kendaraan untuk berhenti atau menyalip/menyiap 2. Jarak pandang minimal adalah jarak pandangn henti (Stopped distance) 3. Sropped Distance, yaitu : tergantung kec. Rencana jalan. 4. Shouder adalah : bahu jalan
32
BUMA
TABEL PARAMETER
Description
Lebar Disposal Face per Layer Kemiringan permukaan Acces Road Elev. Lebar Acces Road Dozing Dump-Bund Wall
Uni t
m m % m m % m
STANDAR PARAMETER
2X(Lebar terbesar + turn./radius) x Nload Tdisp / Nlayer : 5 s.d. 10 m Maks. 2 % + 0.5 s. d 1 m 3.5 L Maks. 60% toal material 1/3/ x T
KETERANGAN
Nload = Jumlah Loading point Material normal, maksimal. 3 layer arah ke face
33
BUMA
TABEL PARAMETER
EXCAVATOR Back - hoe Description PC-400, DAEWOO 450/500, CAT 345 ISUZU CXZ BMA-35 11 8 7 6 3 2 7 6 28 22 PC-1250, RH-40, EX-1200 BMA-35 12 10 7 6 3 2 7 6 29 24 HD-465 11 8 7 5 3 2 7 5 28 20 HD785, CAT777,R90 12 10 7 6 3 2 7 6 29 24 EX-2500, RH120 HD785, CAT777,R90 12 10 7 6 3 2 7 6 29 24
Maximum Minimum Maximum Minimum Maximum Minimum Maximum Minimum Maximum Minimum
9 6 5 4 2 1 5 4 21 15
Formula
CT Load = Dt + St + BDt + SWt CT Load : Cycle time Loading (second) Dt : Digging time (second) St : Swing time loaded (second) BDt : Bucket Dump time (second) SWt : Swing time empty (second)
34
BUMA
TABEL PARAMETER
EXCAVATOR Description PC-400 D 450/500 CAT 345B 2 90% 80% 15 22 85% 80% 315 247 179 BACK-HOE PC-1250 EX-2500 EX-1200 RH-120 RH-40 7.5 14.3 90% 90% 80% 80% 20 24 27 29 85% 85% 80% 80% 737 1172 597 991 457 811 EX-2500 RH-120 17 90% 80% 24 29 85% 80% 1393 1179 964 PC-1250 EX-1200 RH-40 7.5 90% 80% 20 27 85% 80% 737 597 457 SHOVEL EX-2500 RH-120 14.3 90% 80% 24 29 85% 80% 1172 991 811 EX-2500 RH-120 17 90% 80% 24 29 85% 80% 1393 1179 964
q (Lcm) Maximum K Minimum Maximum Ct (dtk) Minimum Maximum E Minimum Maximum Q (Bcm/Jam) Average Minimum Formula
Q = q x k x 60/Ct x E Q q k Ct E : Produktivitas (Bcm/Jam) : Bucket Capacity (Lcm). Heap condition : Bucket factor : Cycle-time Bucket (detik) : Effisiensi Operator / kerja
35
BUMA
TABEL PARAMETER
Description PC-400, DAEWOO 450/500, CAT 345 ISUZU CXZ BMA-35 1.23 1.54 1.00 1.00 2.00 2.00 0.67 1.11 1.25 2.08 2.00 3.33 2.50 4.17 3.75 6.25 5.00 8.33 6.25 10.42 7.50 12.50 0.50 0.83 1.00 1.67 1.60 2.67 2.00 3.33 3.00 5.00 4.00 6.67 5.00 8.33 6.00 10.00 5.40 6.18 6.48 7.98 7.83 10.23 8.73 11.73 10.98 15.48 13.23 19.23 15.48 22.98 17.73 26.73 EXCAVATOR Back - hoe PC-1250, RH-40, EX-1200 HD-465 HD785, CAT777,R90 1.57 2.74 1.00 1.00 2.00 2.00 0.75 0.75 1.63 1.63 2.61 2.61 3.26 2.61 4.89 3.26 6.52 4.89 8.15 6.52 9.78 8.15 0.52 9.78 1.30 0.52 2.09 1.30 2.61 2.09 3.91 2.61 5.22 3.91 6.52 5.22 7.83 6.52 5.83 7.01 7.50 8.68 9.26 10.44 10.44 11.61 13.37 14.55 16.31 17.48 19.24 20.41 22.18 23.35 EX-2500, RH-120 HD785, CAT777,R90 1.77 1.00 2.00 0.75 1.63 2.61 3.26 4.89 6.52 8.15 9.78 0.52 1.30 2.09 2.61 3.91 5.22 6.52 7.83 6.03 7.70 9.46 10.64 13.57 16.51 19.44 22.38
Fixed 200 500 800 1000 1500 2000 2500 3000 200 500 800 1000 1500 2000 2500 3000 200 500 800 1000 1500 2000 2500 3000
Hauling time
Cycle time
Formula dimana
= =
CT haul = Tload + Mt + Haul t + Empty t CT haul : Cycle Time Hauling (minute) Tload : Truck-loading time (minute)
Mt Haul t Empty t
: Manuver time (minute) : Haul-time loaded (minute) : Haul time empty (minute)
36
BUMA
TABEL PARAMETER
EX-2500, RH-120 HD785, CAT777,R90 417.65 327.21 266.32 236.93 185.69 152.67 129.63 112.62
37
BUMA
TABEL PARAMETER
BMA-35
Round Match -up factor 247 2 3 4 4 5 6 8 9 1.06 1.23 1.28 1.12 1.06 1.02 1.14 1.10 3.80 5.00 6.49 7.49 9.97 12.46 14.95 17.44
HD-465
Round Match Round Match Roun Match Req. Req. -up factor -up factor d-up factor 537 597 1.32 1.03 1.11 1.23 1.15 1.10 1.07 1.04 1.66 2.06 2.47 2.75 3.45 4.14 4.84 5.53 2 3 3 3 4 5 5 6 1.20 1.46 1.21 1.09 1.16 1.21 1.03 1.08 2.37 3.03 3.72 4.18 5.34 6.49 7.65 8.80 991 3 4 4 5 6 7 8 9 1.26 1.32 1.07 1.19 1.12 1.08 1.05 1.02
4 5 7 8 10 13 15 18
3 3 4 5 6 7 8 9
38
BUMA
TABEL PARAMETER
Working hours / Year Two (2) Shift Three (3) Shift
21 Hrs 22 Hrs 22.5 Hrs
2,900,000
3,000,000
3,100,000
1,219,000
1,242,000
5,000
5,000
39
BUMA
KRISIS BAN !!! Pabrik ban saat ini tidak mampu Memenuhi kebutuhan ban di seluruh dunia
TYRE
PERINGATAN !!!
Dilarang mengoperasikan alat dalam kondisi Tekanan angin ban kurang. Muatan overload
40
BUMA
PERINGATAN !!!
Dilarang mengoperasikan alat dalam kondisi Loading point / jalan berair ( buat drainage yang baik )
TYRE
Kondisi jalan yang menyebabkan ban slip ( grade tinggi & penyiraman berlebihan )
41
BUMA
PERINGATAN !!!
Dilarang mengoperasikan alat dalam kondisi Ban menggilas benda apapun walau hanya sebesar kepalan tangan
TYRE
42
A. TINDAKAN SEGERA 1. Kampanye penghematan BBM ; spanduk, sticker, safety talk / P5M 2. Perbaikan dasar perhitungan jam operasi untuk pendapatan operator, operator dibayar berdasarkan jam kerja, bukan jam alat (HM) 3. Law enforcement (tindakan indisipliner) pasca kampanye terhadap pelanggaran / pemborosan BBM (in-efisiensi fuel) yang ada 4. Tidak boleh antri / matching alat / rasio fleet (lebih besar dari 1), dengan prinsip lebih baik alat loading menunggu alat hauling sebentar dari pada hauling yang mengantri menunggu alat loading 5. Percepatan stop pemakaian DT 20 ton (Isuzu, Hino) 6. Perbaikan jalan hauling, antara lain : a. Grade diturunkan menjadi maks. 6 % untuk mengurangi grade resistance (tahanan yang di sebabkan oleh kemiringan / tanjakan / grade jalan) b. Mengurangi distance (jarak angkut) c. Perkerasan (pavement) untuk mengurangi rolling resistance (slip) 7. Pemakaian alat support di optimalisasi (D 155 up) a. Dumping area dibuat bundwall / tanggul b. Level dumping pad (area disposal) diusahakan lebih tinggi dari pada dumping toe (kaki disposal) sehingga material jatuh bebas. c. Bila kondisi disposal aman, operator wajib mematikan engine dan membantu mengerahkan DT 8. Wajib parkir saat shift change / istirahat di front loading untuk DT / OHT, kecuali evakuasi blasting. 9. Pengisian BBM unit untuk tipe track (dozer, excavator, dll) ditempat. 10. Kontrol pemakaian BBM harian (Fuel Manager) langsung oleh PM 43
11. Buat daftar pemakaian fuel per alat per jam dan di bagikan ke semua operator dan pengawas. 12. Pengaturan waktu istirahat alat produksi dan alat support (dozer kecil, grader, WT, dll) agar tidak bersamaan. 13. Mengaktifkan down load Pay Load meter dan tachograph untuk analisa; muatan, matching, speed, running engine, waiting time dan spot time. 14. Semua minor repair diakukan di lapangan ( pit / disposal ) 15. Perbaikan refueling system untuk mengatasi tumpahan / ceceran BBM. 16. Pemakaian penerangan / tower lamp tidak berlebihan. Tidak di benarkan menghidupkan tower lamp terlalu cepat atau sebaliknya terlalu lama mematikan dengan alasan apapun. 17. Perbaikan teknik operasi menuju produktivitas alat yang tinggi. 18. Parkir sarana support (fuel truck, lub truck, dll) harus di lapangan. 19. Blasting diusahakan untuk stock minimal 2 hari (blasting deposit) untuk mengurangi travel unit. 20. Semua sarana non BUMA tidak diperkenankan mengisi BBM di Fuel station / Fuel truck BUMA, bila terpaksa mengisi akan di back charge sesuai dengan harga BBM BUMA (industri + overhead) 21. Semua tumpahan BBM harus di buatkan berita acaranya. 22. Penghematan pemakaian peralatan listrik rumah tangga (lampu, AC dan lain lain) 23. Perbaikan infrastruktur BBM untuk mengatasi kebocoran yang terjadi. 24. Optimalisasi penggunaan grader dan compactor untuk pemeliharaan jalan. 25. Supervisi untuk memastikan implementasi point point diatas harus dilakukan dari level FM / SPV s.d PM / DPM.
44
B. JANGKA PENDEK 1.
2. 3.
4.
5.
6.
7.
Redesign jalan menuju : a. Grade (kemiringan) jalan 6% b. Lebar standar (minimal 3,5 x unit terbesar yang melewatinya) c. Pengerasan jalan, terutama pada ruas permanen, ramp,access dengan kriteria ; umur jalan min. 3 bulan, traffic padat, material tersedia. Skill up FM up untuk road construction dan maintenance Lengkapi struktur organisasi site dengan sect. Pit Service dan optimalkan section ini bagi site yang sudah memiliki Pit Service. Buat yearly master plan (master plan tahunan) dan design untuk menghindari berubah-ubahnya in pit ramp (jalan masuk tambang) Weekly plan (rencana mingguan dan scheduling yang di lengkapi dengan posisi alat untuk mengurangi frekuensi perpindahan unit. Buat Mine Planning (perencanaan tambang) dan scheduling minimal 3 bulan untuk menentukan balancing / keseimbangan jarak angkut. Buat rencana pengerasan jalan sampai dengan mulut tambang untuk meningkatkan kualitas jalan.
45
BUMA
MINING TERMINOLOGY
: Tanggul Pengaman. : Ketinggian/level/elevasi yang diminta sesuai : Tempat pembuangan / penumpukan material tak dipakai (OB, Sub Soil, Dll). : Nama lain disposal. : Material-material yang tidak dipakai. : Tanah pucuk yang mengandung hara (bahan yang menyuburkan tanah. : Tanah di bawah lapisan Top Soil tetapi diatas OB. : Perbandingan jumlah volume batuan (OB, waste) yang harus dibongkar untuk mendapatkan sejumlah (ton) mineral/bahan tambang (Coal Ore). SR = 1 : 5
46
1. Bund Wall 2. Request Level (RL) 3. Disposal 4. Waste Dump 5. Waste 6. Top Soil 7. Sub Soil 8. Stripping Ratio (SR)
BUMA
MINING TERMINOLOGY
: Dinding atau batas akhir dari penambangan. Biasanya terdapat diujung daerah penambangan (melintang strike). : Kolam Pengendapan. : Kolam Penampungan lumpur. : Run Off Mine, Raw Off Mine : Sekumpulan Armada Produksi. Biasanya terdiri dari Excavator, Truck & alat pendukungnya : DZ, GD dll. : Angka yang menunjukkan hasil perbandingan antara produksi alat muat dengan alat angkut yang dilayani. Match = seimbang jika nilainya 1 (satu).
9. End Wall 10. Settling Pond 11. Mud Pond 12. ROM (Stock Pile) 13. Fleet 14. Match Factor
: Waktu hilang karena sebab yang tidak dapat dikontrol manusia, seperti : Hujan, Kabut, dll. : Waktu hilang yang dapat dikontrol / dibatasi oleh tindakan manusia, seperti : Rest Time, Refueling, Move karena blasting.
47
BUMA
MINING TERMINOLOGY
: : : : : Wet condition, Waktu yang hilang setelah hujan sampai dengan kering dan dapat beroperasi kembali. Waktu selama hujan berlangsung. Bank Cubic Meter : volume insitu (di tempat). Loose Cubic Meter : Volume terurai / gembur. Acid Mine Drainage, Pengaliran air asam tambang (Pengaturan aliran air).
17. Slippery 18. Rain 19. BCM 20. LCM 21. AMD
Bentuk normal kemiringan jalan (cross section) satu atau dua arah.
: Pemotongan pit dilakukan secara bertahap dengan garis potong sejajar dengan garis pit design, hal ini biasa dilakukan untuk mengimbangi stripping ratio pada proses pengerjaan tahap tahap penambangan (Push back) : Kemiringan jalan (%), misalnya 4 %.
48
24. Grade
BUMA
MINING TERMINOLOGY
: Kandungan / kadar mineral berharga dalam bijih (Ore seperti Emas, grade dengan satuan 4 gr/ ton). : Garis menghubungkan titik-titik yang sama ketinggiannya. : Coal yang sudah terbuka / dibuang OB nya. : Coal yang ada / masih ada dalam tambang dan siap diangkut keluar tambang (ke ROM). : Tercampurnya coal dengan material lain dari luar : OB, scorea, besi dll : Tercampurnya Ore (Emas) dengan material lain dari luar (waste, dll). : Lapisan bagian paling atas batu bara (coal) : Lapisan bagian paling bawah dari batu bara (coal) : Singkapan batu bara / ujung atas batu bara yang terlihat langsung tanpa ada tanah (material) penutup
49
25. Grade 26. Contour 27. Coal Expose 28. Coal Inventory 29. Contamination 30. Dilution 31. Roof 32. Floor 33. Out Crop
BUMA
MINING TERMINOLOGY
Log stock pilling Grubbing Embankment Cut & Fill Sub Grade High wall Low wall Road drainage Rip Rap : Area penumpukan kayu batangan / gelondongan (log) : Pengumpulan tumbuhan semak / perdu : Timbunan massal (volume besar) untuk konstruksi : Galian / potong dan timbun : Konstruksi badan jalan dari tanah yang telah memenuhi persyaratan kepadatan tertentu : Dinding tambang pada sisi kemiringan batu bara terdalam yang terdiri dari slope dan bench : Dinding tambang pada sisi terdangkal / singkapan ini bisa terbentuk dari floor atau bench/slope : Drainasi atau pengaliran air dari sisi kiri dan kanan jalan : Tempat aliran air yang sengaja dibuat untuk mengalirkan air pada sisi kiri dan kanan jalan
50
BUMA
MINING TERMINOLOGY
Culvert Road pavement Water spraying General work Road maintenance Free face Crest Toe : Gorong-gorong untuk pengaliran air paritan, creek atau sungai kecil, biasanya terbuat dari plat baja / beton bertulang : Lapis pengerasan jalan, ini bisa terjadi dari agregate (batuan base/sub base coarse, coarse, surface), aspal atau beton : Penyiraman jalan, biasa dilakukan untuk mengurangi debu atau menjaga kelembaban jalan tertentu : Pekerjaan yang sifatnya umum untuk mensupport pekerjaan tambang misalnya : drainasi, sloping, cleaning, dll) : Perawatan jalan yang meliputi : grading, compacting, water spraying, bund wall, re-seating material surface, perawatan dll : Bidang bebas/batas antara material asli dan material yang sudah diambil (bisa coal atau OB) : Sisi atas / kepala slope : Sisi bawah / kaki slope
51
BUMA
MINING TERMINOLOGY
Overall slope Super elevasi ke Sight distance Batter slope Cycle time : Kemiringan total dari beberapa slope yaitu dari crest tertinggi sampai toe yang paling terdalam : Kemiringan badan jalan dari titik tengah (center line) sampai sisi terluar jalan : Jarak pandang baik pandangan henti sampai dengan pandangan menyiap : Kemiringan individual slope (kemiringan antara crest dan toe dalam satu slope di daerah galian / timbunan) : Waktu edar untuk suatu aktivitas tertentu satu alat
52
BUMA
MINING TERMINOLOGY
FLOOR (BENCH)
ST E CR
PE LO S
OE T
OR H ) LO N C F E (B ST
E CR
PE LO S
OE T
53
BUMA
MINING TERMINOLOGY
CROSS FALL
BERM
BENCH
BENCH
SUMP
54
BUMA
MINING TERMINOLOGY
OW
L AL HI GH W
L AL
OW
L AL HI GH W
L AL
VE O
U RB
E RD
C
) /B O
N RA BA YE EN P
TR =S
E IK
L OA
H IG
M EA
AH AR
E NT
BU R
DE R
C
(I/
B)
AN AR EB NY PE
TR =S
E IK
L OA
H IG
M EA
AH AR
VE O
R BU
EN
) /B O
LO W
LO W
EN D R U B ER D N U
AL L
) B (I/ EN RD AM U B SE R AL TE O C IN
W AL L
AL
RB VE
AL
D UR EN
C O AL
(O
(U ) /B
SE AM
) /B
DIP ( o)
DIP ( o)
55
BUMA
MINING TERMINOLOGY
W
TW W
HA NG
BA RA BO N DY = ST (V R EI IK N) E
CR
W
FO OT
RE
(V EI N)
NG
IN
DIP ( o)
OR E
BO DY
WASTE
HA
FO
WASTE
L AL
AL
OT
WASTE
AL
AH AR
OR E
AR
D BO
AH
OE
AS
TE
PE
AS T
AR N) EB EI (V NY
TE AS
PE
NY
AN
TR =S
E IK
FO
T ES
FO
GI AN H
NG
AL
AL
L AL
IN G
AL L
NG HA G OD IN EB OR
W L AL
Y( VE ) IN
56
BUMA
MINING TERMINOLOGY
BURDEN
SPACING
STEMMING
BENCH HEIGHT
COLUMN CHARGE
SUB DRILLING
BOTTOM CHARGE
BUMA
58
BUMA
59
BUMA
60
BUMA
61
BUMA
BUMA
4 LANGKAH BSAFE
Langkah 1, Periksa di sekitar Anda, adakah orang yang bekerja tidak aman ?