You are on page 1of 19

PENDAHULUAN

Kosmetik dikenal manusia berabad-abad yang lalu. Pada abada ke-19, pemakain
kosmetik mulai mendapat perhatian, yaitu selain kecantikan juga untuk kesehatan.
Perkembangan ilmu kosmetik serta industrinya baru dimulai secara besar-besaran
pada abad ke-20. Kosmetik termasuk dalam bagian dunia usaha. Bahkan sekarang
teknologi kosmetik begitu maju dan merupakan paduan antara kosmetik dan obat
atau yang disebut kosmetik medic.
Sejak zaman dahulu, ilmu kedokteran ttelah turut berperan dalam dunia kosmetik
dan kosmetologi. Data dari hasil penelitian antropologi, arkeologi, dan etnologi di
Mesir dan India membuktikan pemakaian ramuan seperti bahan pengawetmayat
dan salep-salep aromatic, yang dapat dianggap sebagai bentuk awal kosmetik yang
kita kenal sekarang ini. Penemuan tersebut menunjukan telah berkembangnya
keahlian khusus dibidang kosmetik pada masa lalu.
Istilah kosmetik telah dipakai oleh banyak kelompok profesi yang berbeda, sehingga
pengertian kosmetik itu sendiri menjadi begitu luas dan tidak jelas. Istilah
kosmetologi sudah digunakan sejak tahun 1940 di Inggris, Prancis, dan Jerman.
Istilah itu tidak sama artinya bagi profesi yang menggunakannya.
Kosmetologi (jellinek,1970) diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari
hokum-hukum kimia, fisika, biologi maupun mikrobiologi tentang pembuatan,
penyimpanan, dan penggunaan (aplikasi) kosmetik. Selanjutnya, Mitsui (1997)
menyebut kosmetologi sebagai ilmu kosmetik (Cosmetic Science) yang baru, yang
lebih mendalam, dan menyeluruh.
Maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini adalaha untuk menyelesaikan tugas
yang diberikan dosen mata kuliah teknologi kosmetik, selain itu juga maksud dan
tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk bagaimna kita bias mengetahui
apa yang dimaksud dengan kosmetik, bentuk-bentuk dari kosmetik serta peran dari
kosmetik itu sendiri
Definisi mata
mata merupakan alat indra yang terdapat pada manusia. Secara konstan mata
menyesuaikan jumlah cahaya yang masuk, memusatkan perhatian pada objek yang
dekat dan jauh serta menghasilkan gambaran yang kontinu yang dengan segera
dihantarkan ke otak
di sini akan di bahas struktur dan fungsi mata. mata kita terdiri dari bermacammacam struktur sekaligus dengan fungsinya. struktur dari mata itu sendiri atau bisa
di sebut dengan anatomi mata meliputi Sklera, Konjungtiva, Kornea, pupil, iris,
lensa, retina, saraf optikus, Humor aqueus, serta Humor vitreus yang masingmasingnya memiliki fungsi atau kerjanya sendiri. aku bahas satu-satu aja kali yah

mengenai struktur dan fungsi mata, dimana masing-masing dari struktur mata
mempunyai Fisiologi mata itu sendiri. Berikut Struktur mata beserta fisiologisnya:
Sklera (bagian putih mata) : merupakan lapisan luar mata yang berwarna putih dan
relatif kuat.
Konjungtiva : selaput tipis yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan bagian
luar sklera.
Kornea : struktur transparan yang menyerupai kubah, merupakan pembungkus dari
iris, pupil dan bilik anterior serta membantu memfokuskan cahaya.
Pupil : daerah hitam di tengah-tengah iris.
Iris : jaringan berwarna yang berbentuk cincin, menggantung di belakang kornea
dan di depan lensa; berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata
dengan cara merubah ukuran pupil.
Lensa : struktur cembung ganda yang tergantung diantara humor aqueus dan
vitreus; berfungsi membantu memfokuskan cahaya ke retina.
Retina : lapisan jaringan peka cahaya yang terletak di bagian belakang bola mata;
berfungsi mengirimkan pesan visuil melalui saraf optikus ke otak.
Saraf optikus : kumpulan jutaan serat saraf yang membawa pesan visuil dari retina
ke otak.
Humor aqueus : cairan jernih dan encer yang mengalir diantara lensa dan kornea
(mengisi segmen anterior mata), serta merupakan sumber makanan bagi lensa dan
kornea; dihasilkan oleh prosesus siliaris.
Humor vitreus : gel transparan yang terdapat di belakang lensa dan di depan retina
(mengisi segmen posterior mata).
Cahaya yang masuk melalui kornea diteruskan ke pupil. Iris mengatur jumlah
cahaya yang masuk dengan cara membuka dan menutup, seperti halnya celah
pada lensa kamera. Jika lingkungan di sekitar gelap, maka cahaya yang masuk akan
lebih banyak; jika lingkungan di sekitar terang, maka cahaya yang masuk menjadi
lebih sedikit. Ukuran pupil dikontrol oleh otot sfingter pupil, yang membuka dan
menutup iris.
Lensa terdapat di belakang iris. Dengan merubah bentuknya, lensa memfokuskan
cahaya ke retina. Jika mata memfokuskan pada objek yang dekat, maka otot silier
akan berkontraksi, sehingga lensa menjadi lebih tebal dan lebih kuat. Jika mata
memfokuskan pada objek yang jauh, maka otot silier akan mengendur dan lensa
menjadi lebih tipis dan lebih lemah. Sejalan dengan pertambahan usia, lensa
menjadi kurang lentur, kemampuannya untuk menebal menjadi berkurang sehingga

kemampuannya untuk memfokuskan objek yang dekat juga berkurang. Keadaan ini
disebut presbiopia.
Retina mengandung saraf-saraf cahaya dan pembuluh darah. Bagian retina yang
paling sensitif adalah makula, yang memiliki ratusan ujung saraf. Banyaknya ujung
saraf ini menyebabkan gambaran visuil yang tajam. Retina mengubah gambaran
tersebut menjadi gelombang listrik yang oleh saraf optikus dibawa ke otak.
Saraf optikus menghubungkan retina dengan cara membelah jalurnya. Sebagian
serat saraf menyilang ke sisi yang berlawanan pada kiasma optikus (suatu daerah
yang berada tepat di bawah otak bagian depan). Kemudian sebelum sampai ke otak
bagian belakang, berkas saraf tersebut akan bergabung kembali.
Bola mata terbagi menjadi 2 bagian, masing-masing terisi oleh cairan:
Segmen anterior : mulai dari kornea sampai lensa, berisi humor aqueus yang
merupakan sumber energi bagi struktur mata di dalamnya. Segmen anterior sendiri
terbagi menjadi 2 bagian (bilik anterior : mulai dari kornea sampai iris, dan bilik
posterior : mulai dari iris sampai lensa). Dalam keadaan normal, humor aqueus
dihasilkan di bilik posterior, lalu melewati pupil masuk ke bilik anterior kemudian
keluar dari bola mata melalui saluran yang terletak ujung iris.
Segmen posterior : mulai dari tepi lensa bagian belakang sampai ke retina, berisi
humor vitreus yang membantu menjaga bentuk bola mata.

mata mempunyai otot, saraf serta pembuluh darah. Beberapa otot bekerja sama
menggerakkan mata. Setiap otot dirangsang oleh saraf kranial tertentu. Tulang
orbita yang melindungi mata juga mengandung berbagai saraf lainnya, yaitu :
Saraf optikus membawa gelombang saraf yang dihasilkan di dalam retina ke otak
Saraf lakrimalis merangsang pembentukan air mata oleh kelenjar air mata
Saraf lainnya menghantarkan sensasi ke bagian mata yang lain dan merangsang
otot pada tulang orbita.
Arteri oftalmika dan arteri retinalis menyalurkan darah ke mata kiri dan mata kanan,
sedangkan darah dari mata dibawa oleh vena oftalmika dan vena retinalis.
Pembuluh darah ini masuk dan keluar melalui mata bagian belakang.
Struktur Pelindung Mata
Struktur di sekitar mata melindungi dan memungkinkan mata bergerak secara
bebas ke segala arah. Struktur tersebut melindungi mata terhadap debu, angin,
bakteri, virus, jamur dan bahan-bahan berbahaya lainnya, tetapi juga

memungkinkan mata tetap terbuka sehingga cahaya masih bisa masuk. adapun
struktur pelindung mata,meliputi:
Orbita
Orbita adalah rongga bertulang yang mengandung bola mata, otot-otot, saraf,
pembuluh darah, lemak dan struktur yang menghasilkan dan mengalirkan air mata.
Kelopak Mata
Kelopak mata merupakan lipatan kulit tipis yang melindungi mata. Kelopak mata
secara refleks segera menutup untuk melindungi mata dari benda asing, angin,
debu dan cahaya yang sangat terang. Ketika berkedip, kelopak mata membantu
menyebarkan cairan ke seluruh permukaan mata dan ketika tertutup, kelopak mata
mempertahankan kelembaban permukaan mata. Tanpa kelembaban tersebut,
kornea bisa menjadi kering, terluka dan tidak tembus cahaya. Bagian dalam kelopak
mata adalah selaput tipis (konjungtiva) yang juga membungkus permukaan mata.
Bulu mata
Bulu Mata merupakan rambut pendek yang tumbuh di ujung kelopak mata dan
berfungsi membantu melindungi mata dengan bertindak sebagai barrier
(penghalang). Kelenjar kecil di ujung kelopak mata menghasilkan bahan berminyak
yang mencegah penguapan air mata.
Kelenjar lakrimalis
Kelenjar Lakrimalis terletak di puncak tepi luar dari mata kiri dan kanan dan
menghasilkan air mata yang encer. Air mata mengalir dari mata ke dalam hidung
melalui 2 duktus lakrimalis; setiap duktus memiliki lubang di ujung kelopak mata
atas dan bawah, di dekat hidung. Air mata berfungsi menjaga kelembaban dan
kesehatan mata, juga menjerat dan membuang partikel-partikel kecil yang masuk
ke mata. Selain itu, air mata kaya akan antibodi yang membantu mencegah
terjadinya infeksi.
Definisi kosmetik dalam peraturan Mentri Kesehatan RI No.
445/MenKes/Permenkes/1998 adalah sebagai berikut
kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada
bagian luar badan (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ kelamin bagian luar),
gigi, dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah
penampakan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau
badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu
penyakit

Sedangkan Obat adalah bahan, zat, atau benda yang dipakai untuk diagnose,
pengobatan, dan pencegahan suatu penyakit atau yang dapat mempengaruhi
struktur dan faal tubuh.
Dalam definisi kosmetik diatas, yang dimaksud dengan tidak dimaksudkan untuk
mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit adalah sediaan tersebut
seyogianya tidak mempengaruhi struktur dan faal tubuh. Namum bila bahan
kosmetik tersebut adalah bahan kimia meskipun berasal dari alam dan organ tubuh
yang dikenai (ditempeli) adalah kulit, maka dalam hal tertentu kosmetik itu akan
mengakibatkan reaksi-reaksi dan perubahan faal kulittersebut. Tidak ada bahan
kimia yang bersifat indeferens (tidak menimbulkan efek apa-apa) jika dikenakan
pada kulit.

Tujuan utama penggunaan kosmetik pada masyarakat modern adalah untuk


kebersihan pribadi, meningkatkan daya tarik melalui make-up, meningkatkan rasa
percaya diri dan perasaan tenang, melindungi kulit dan rambut dari kerusakan sinar
UV, polusi dan factor lingkungan yang lain, mencegah penuaan, dan secara umum,
membantu seseorang lebih menikmati dan menghargai hidup.

II.2 Penggolongan Kosmetik


A. Menurut Peraturan Mentri Kesehatan RI,
Preparat untuk mata, misalnya mascara, eyes-shadow

Lokasi pemakaian
Kulit daerah sekitar mata, misalnya, lebih sensitive terhadap kosmetik karena lebih
tipis daripada kulit bagian tubuh lainnya. Karena itu perlu lebih waspada dan hatihati dalam pemakaian kosmetik pada kulit sekitar mata
https://www.scribd.com/mobile/doc/246238874?width=320
Maskara
Maskara adalah sediaan kosmetika yang dimaksudkan untuk memperindah
penampilan mata dengan cara mengoleskannya pada bulu mata. Bahan yang
digunakan meliputi zat utama dan zat tambahan, zat utama merupakanzat warna.
Pembuatan umumnya dibuat menurut bentuk sediaannya, yaitu krayon, krim,
suspensi.
Persyaratan maskara harus memenuhi

persyaratan yaitu :
1. Mudah dioleskan dan tidak mudah luntur
2. Tidak lengket sehingga tidak mengakibatkan bulu mata dan atau alis mata
melekat satu sama lain
3. Tidak boleh segera mengering sehingga menyukarkan pengolesan, harus mudah
diratakan, cepat kering dan permanen

Persyaratan maskara harus memenuhi persyaratan yaitu :


1. Mudah dioleskan dan tidak mudah luntur
2. Tidak lengket sehingga tidak mengakibatkan bulu mata dan atau alis mata
melekat satu sama lain
3. Tidak boleh segera mengering sehingga menyukarkan pengolesan, harus mudah
diratakan, cepat kering dan permanen

Fungsi maskara :

Melentikkan bulu mata

Memberi efek mata yang terlihat lebih besar

Menghitamkan bulu mata

Ada dua formula maskara :


1. Non-waterproof mascara, mengandung formula yang tidak tahan air dan mudah
luntur keuntungan : dapat dibersihkan dengan air hangat saja
2. Waterproof mengandung formula tahan air, untuk menghapus tersedia
pembersih khusus riasan wajah (eye make up remover) atau baby oil

Maskara Crayon
R/ Gliseril monostearat
Parafin

60,0
15,0

Carnauba wax

7,0

Lanolin
Jelaga (zat warna)

8,0
10,0

R/Trietanolamin stearat

45

Lilin lebah, kuning

Gliseril monostearat

Carnauba wax, kuning

15

Lanolin anhidrat

10

Arang hitam

20

Pembuatan :
Semua lilin dilelehkan, ditambahkan pengawet (jika ada) dan zat warna, aduk
hingga homogen, tuangkan selagi panas ke dalam cetakan sambil diaduk.

Persyaratan krayon :
1.

Tidak mudah mengelupas

2.

Retensi intensitas warna tinggi

3.

Bebas partikulat keras dan tajam

4.

Plastisitisnya baik

5.

Rasa, bau enak

6.

Tidak mudah kering

7.

Tidak mengiritasi kulit

8.

Dalam penyimpanan harus memiliki sifat berikut :

a.

a. Penampilan tetap lembut dan bersinar

b.

b. Bebas partikulat kerasw dan tajam


c. Tidak berair

d. Plastisitisnya tetap baik, tidak cenderung mengering atau pecah


penyimpanan dalam wadah tertutup rapat.

Maskara Krim
A. Asam stearat

120

Isopropil miristat

70

Gliseril monosterat

50

B. Gliserin
Trietanolamin
Air suling
c. Zat warna

50
35
575
100

Pembuatan : dipanaskan secara terpisah masing-masing A dan B pada suhu 60 oC,


tambahkan B ke dalam A sambil diaduk homogen, tambahkan zat warna, diaduk
hingga homogeny.

Maskara Suspensi
Gom tragakan

0,2

Alkohol

8,0

Air

83,8

Jelaga

8,0

Metil paraben

0,2

Pembuatan : dilarutkan metil paraben dalam sebagian alkohol, sisanya untuk


membasahi gom tragakan, campur keduanya,ditambahkan air, aduk hingga
homogen. Dispersikan jelaga ke dalam campuran ini, diaduk hingga homogeny

Pedoman pengujiaan sediaan rias mata meliputi :

1. Pemeriaan, bobot
2. Identifikasi dan penetapan kadar Dehidroacetat ( < 0,5 %)
3. Identifikasi dan penetapan kadar Asam benzoat Asam salisilat (< 0,2 %)
4. Identifikasi dan penetapan kadar Hexaklorofen ( < 0,1 %)
5. Identifikasi dan penetapan kadar Tiomersal ( < 0,007 % sebagai Hg)
6. Identifikasi Pb, Sb, Ag, As (negatif)
7. Uji iritasi mata
eye shadow
Eye shadow adalah salah satu jenis kosmetik yang biasa digunakan untuk
mewarnai kelopak mata sehingga terbentuk bayangan yang baik. Eye shadow yang
baik memiliki sifat mudah digunakan secara halus dan mempunyai daya adhesi
yang bagus untuk kulit, tidak mengalami perubahan warna, tidak menciptakan noda
ketika terkena keringat. Selain itu, eye shadow tidak berminyak ketika digunakan.
Umumnya eye shadow tersedia dalam bentuk padat, berupa serbuk; stik
yang berbasis minyak; atau pensil. Namun, saat ini eye shadow dapat dijumpai
dalam bentuk cair pasta yang berbasis minyak maupun berupa emulsi. Bentuk
emulsi ini dapat berupa o/w atau w/o, tergantung pada jenis emulsifier yang
digunakan. Untuk kecenderungan kebutuhan pemakai, eye shadow tipe w/o lebih
dibutuhkan. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan produk yang tahan air, baik itu
terhadap keringat, air mata, maupun air hujan. Dengan tipe w/o, fase luar yang
bersentuhan dengan kulit adalah fase minyak sehingga kebutuhan ini dapat
terpenuhi. Akan tetapi, hingga saat ini, eye shadow yang diproduksi cenderung
bertipe o/w.
Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan eye shadow tipe emulsi
terbagi menjadi tiga jenis. Jenis pertama adalah bahan serbuk. Bahan ini terdiri atas
talk 10%, kaolin 2% dan pigmen 5%. Jenis kedua adalah fase minyak/lemak. Jenis ini
meliputi asam lemak stearat 3%, isopropil miristat 8%, parafin liquid 5%, propilen
glikol monolaurat 3%, antioksidan dan sedikit parfum. Jenis ketiga adalah fase air
berupa air murni sebanyak 56,8%. Selain tiga bahan utama tersebut, terdapat juga
bahan lain seperti butilen glikol 5%, gliserin 1%, trietanol amin 1,2%, pengawet dan
sequestering agent (Winanti, 2011).
Dari jenis bahan tersebut, bahan yang penting untuk membuat emulsi eye
shadow adalah trietanol amin. Trietanol amin (TEA) adalah cairan pekat yang tidak
berwarna atau kuning pucat pada suhu ruang. Bahan ini memiliki kemurnian 99%
dengan pH tinggi, serta larut dalam air (Patel, 2011). Bahan ini akan bereaksi
dengan asam stearat membentuk trietanol amin stearat yang berfungsi sebagai

emulsifier. Emulsifier ini termasuk dalam jenis emulsifier o/w (Wasitaatmadja, 1997).
Emulsi yang dibuat dengan emulsifier ini lebih murah, lebih mudah dibuat, lebih
enak dipakai karena tidak begitu lengket, lebih cepat menyebar di kulit dan lebih
dingin. Jenis emulsifier ini cocok digunakan dalam eye shadow bentuk cair pasta
(krim) karena memiliki sifat yang lebih lambat mengeras. Dengan begitu, stabilitas
sediaan lebih tinggi (Darijanto et al. , 2007).
Untuk menghasilkan warna yang bervariasi, eye shadow menggunakan
pigmen. Pigmen yang digunakan dapat berupa pigmen organik ataupun anorganik.
Umumnya, pigmen anorganik berupa titanium dioksida yang dilapisi mika banyak
digunakan. Ini dibutuhkan untuk memperoleh varian warna yang lebih luas. Proses
yang dibutuhkan dalam pembuatan pigmen ini adalah penghalusan titanium
dioksida dan mika disertai pengadukan sampai tercipta warna yang homogen
(Anonim, 2011).
Bahan tambahan berupa pengawet juga diberikan untuk memperpanjang
umur simpan produk. Produk eye shadow emulsi mengandung cairan sehingga
memiliki risiko tercemari oleh mikroba. Oleh karena itu, cairan emulsi dilindungi
oleh pengawet sehingga mikroba tidak tumbuh. Selain itu, terdapat juga
penambahan aktioksidan dari fase minyak. Ini memiliki kegunaan mencegah
oksidasi dari asam stearat dan pigmen sehingga emulsi stabil dengan warna yang
tetap konstan.
Proses untuk memproduksi eye shadow tipe emulsi dimulai dengan
persiapan masing-masing bahan. Bahan serbuk dicampur hingga homogen. Bahan
fase minyak dibuat menjadi larutan pada suhu 75-800C. Sementara, bahan-bahan
fase air dibuat pada suhu 70-750C. Bahan serbuk dicampur dengan bahan fase air.
Setelah itu, dilakukan pencampuran dengan fase minyak. Umumnya, unit operasi ini
dilakukan menggunakan homomixer. Produk emulsi ini diberi perlakuan pendinginan
hingga m

1.1. MATA
1.1.1.
Eye Shadow1
Eye shadow dipakai di kelopak mata dan di sudut mata untuk menciptakan
bayangan dan menghasilkan sensasi kelegaan dalam rangka menegaskan kecantikan
mata.
1

T. Mitsui. 1997. New Cosmetic science, halaman 395-396. Amsterdam: Elsevier Science.

Eye shadow mempunyai varietas warna yang lebih banyak daripada kosmetik
mata yang lain. Rentang warna eye shadow ini yaitu mulai dari warna normal
seperti biru, ungu, cokelat, hingga warna-warna yang tegas seperti hijau, merah
muda dan oranye. Untuk menciptakan warna-warna ini, Titanium dioksida berwarna
yang dilapisi mika (pigmen seperti mutiara) digunakan sebagai tambahan pigmen
anorganik konvensional. Selain itu, ditambahkan pula efek berkilau untuk
menciptakan kualitas warna yang lebih baik. Melalui penggunaan pigmen yang
hidrofobik, sekarang sudah ada eye shadow yang lebih tahan lama. Formulasi untuk
eye shadow pada dasarnya sama dengan formulasi untuk foundation.
Tipe utama dari eye shadow adalah serbuk padat dimana eye shadow telah dipress
dalam wadah. Berikut ini adalah macam-macam jenis eye shadow:
a. Bentuk cair-pasta
1. Berbasis minyak
2. Tipe emulsi (W/O atau O/W)
b. Bentuk padat
1. Serbuk padat (compact powder)
2. Bentuk stik berbasis minyak
3. Tipe pensil
Dibawah ini adalah persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh produk
eye shadow:
o Mudah digunakan secara halus dan mempunyai daya adhesi yang bagus
dengan kulit
o Tidak berminyak ketika digunakan
o Tidak ada perubahan warna
o Tidak menciptakan noda ketika terkena keringat atau sebum dan dapat
mempertahankan penampilannya
o Aman untuk digunakan di sekitar mata
Formulasi tipe 1: Tipe serbuk padat
Serbuk

: Talk

45 %

Mika

15 %

Pigmen

15.0 %

Pigmen mutiara (pearly pigmen)

10.0 %

Pengawet
Binder

q.s

: Parafin liquid

6.0 %

Metilpolisiloksan
Material lain

2.0 %

: Sorbitan sesquioleat

2.0 %

Antioksidan

q.s

Parfum

q.s

Proses Pembuatan:
Campur serbuk hingga homogen. Buat larutan pengikat yang homogen dengan
material lain. Campurkan larutan pengikat dengan serbuk. Serbukkan dan terakhir
press campuran tersebut.
Pearly pigment, seperti yang dijelaskan sebelumnya, biasanya meupakan mika
dan berfungsi untuk menghasilkan efek berkilau. Antioksidan ditambahkan untuk
melindungi pigmen dari proses oksidasi yang menyebabkan perubahan warna eye
shadow. Parfum digunakan sebagai pemberi aroma yang khas pada produk.

Formulasi tipe 2: Tipe emulsi


Serbuk

Fase minyak

: Talk

10.0 %

Kaolin

2.0 %

Pigmen

5.0 %

: Asam stearat

3.0 %

Isopropil miristat

8.0 %

Parafin liquid

5.0 %

Propilen glikol monolaurat

3.0 %

Fase air

Antioksidan

q.s

Parfum

q.s

: Air murni

56.8 %

Butilen glikol

5.0 %

Gliserin

1.0 %

Pengawet

q.s

Trietanol amin

1.2 %

Sequestering agent

q.s

Proses pembuatan:
Campurkan serbuk hingga homogen. Buat larutan fase air pada 70-750 C. Buat
larutan fase minyak pada suhu 75-800 C. Tambahkan serbuk ke larutan fase air dan
aduk untuk mencapurkannya. Tambahkan fase minyak, homogenkan dengan
homomixer. Aduk dan dinginkan hingga mencapai shu kamar.
Pada formulasi diatas, emulsifier yang digunakan yaitu Trietanol amin dan asam
stearat. Kedua zat ini akan mengalami penyabunana menghasilkan TEA stearat
yang dapat berperan sebagai emulsifier. Pengawet digunakan karena produk ini
mengandung cairan sehingga kemungkinan dapat ditumbuhi oleh mikroba.
Antioksidan ditambahkan untuk melindungi pigmen dan asam stearat sehingga
tidak mengalami oksidasi dan menghasilkan produk yang tidak diinginkan.
Pada eye shadow tipe cair, isoparafin C10-C15 biasanya digunakan sebagai basis
yang kemudian ditambah dengan wax dan pigmen. Tipe ini sangat tahan air (water
resistan). Untuk tipe cair, perlu diperhatikan faktor kemudahan penggunaan,
stabilitas, wadah yang kedap air, dan sebagainya.
Untuk tipe stik, larutan minyak dan wax dibuat dengan pemanasan, pigmen
didispersikan ke dalam larutan dan campuran ini dituang ke dalam cetakan, lalu

didinginkan. Hal ini sama dengan cara pembuatan lipstik. Untuk memastikan
penyebaran yang merata, kekerasan, dan sifat adhesif yang baik dengan kulit, dapat
digunakan minyak, lemak, dan wax yang paling sesuai.

1.1.2.

Maskara2
Maskara digunakan di bulu mata. Tipe-tipe maskara yang dikenal antara lain:
a. Bentuk cair; terdiri dari:
1. Basis air
a. Tipe film
b. Tipe non film
2. Basis minyak
b. Bentuk padat
Tipe yang paling banyak digunakan adalah tipe padat serta tipe krim dan cair
yang stik atau sikatnya menempel di wadah (di Jepang disebut wadah otomatis).
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh produk maskara antara lain:
o Tidak mengiritasi
o Tidak berat (membebani bulu mata)
o Memberikan efek panjang dan tebal pada bulu mata
o Memberikan efek melengkung yang efektif pada bulu mata
o Memberikan kilau yang cocok
o Mempunyai waktu pengeringan yang relatif singkat
o Tidak rusak oleh keringat, air mata, dan hujan
o Mudah dibersihkan
o Mudah digunakan
o Tidak ada kontaminasi mikroba
Tipe formulasi: maskara tahan air berbasis minyak

Besi oksida hitam

10 %

Emulsi ester poliakrilat

30 %

Parafin padat

8.0 %

Lanolin

8.0 %

Isoparafin

30.0 %

Sorbitan sesquioleat

4.0 %

T. Mitsui. 1997. New Cosmetic science, halaman 393-394. Amsterdam: Elsevier Science.

Air murni

10.0 %

Pengawet

q.s

Parfum

q.s

Proses pembuatan:
Tambahkan besi oksida hitam ke dalam air murni dan dispersikan menggunakan
homogenizer. Tambahkan emulsi poliakrilat dan panaskan hingga 700C untuk
membuat fase air. Campurkan bahan-bahan lain dan panaskan hingga 700C untuk
membuat fase minyak. Tambahkan fase air ke dalam fase minyak dan homogenkan
emulsi dengan homogenizer.
Maskara tipe ini berbentuk emulsi air dalam minyak. Besi oksida hitam, emulsi
poliakrilat dan air murni digunakan sebagai fase air. Sedangkan isoparafin, parafin,
lanolin, dan sorbitan sesquioleat berfungsi sebagai fase minyak. Pengawet
ditambahkan karena dalam formulasi ini terdapat air yang merupakan tempat
tumbuh mikroba.
1.1.3.

Eye liner3
Eyeliner digunakan di sepanjang garis atas dan bawah dari kelopak mata,
digunakan dengan sikat halus untuk mempertegas pandangan mata dan memberikan
kesan atraktif. Jenis-jenis eyeliner yang dikenal antara lain:
a. Bentuk cair
1. Basis air
a. Tipe film
b. Tipe non film
2. Basis minyak
b. Bentuk padat
1. serbuk padat
2. tipe pensil
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh produk eyeliner:
o Mutlak tidak mengiritasi kulit
o Cepat kering
o Mudah digunakan

T. Mitsui. 1997. New Cosmetic science, halaman 391-392. Amsterdam: Elsevier Science.

o Lapisan film harus fleksibel


o Menciptakan kesan atraktif
o Tahan lama
o Tahan air dan tidak rusak oleh keringat dan air mata
o Tidak ada pengendapan atau pemisahan pigmen warna
o Tidak ada kontaminasi mikroba
Konstituen utama dari tipe film adalah emulsi polimer. Karena film ini tidak
larut dalam air, eyeliner tidak hilang oleh keringat atau air mata, dan kosmetik ini
dapat dihilangkan dengan membasahinya dengan remover.
Formulasi: eyeliner tipe film
Besi oksida hitam
Emulsi polivinil asetat
Gliserin
Polioksietilen sorbitan mono-oleat
Karboksimetil selulosa (larutan 10%)
Asetiltributil sitrat
Air murni
Pengawet
Parfum

14.0 %
45.0 %
5.0 %
1.0 %
15.0 %
1.0 %
19.0 %
q.s
q.s

Proses Pembuatan:
Tambahkan gliserin dan polietilen sorbitan mono-oleat ke dalam air murni dan
panaskan untuk melarutkan bahan-bahan tersebut. Kemudian tambahkan besi
oksida hitam dan gerus dalam koloid mill (komponen pigmen). Panaskan bahanbahan lain bersama-sama dalam suhu 700C sambil diaduk. Tambahkan komponen
pigmen dan dispersikan menggunakan homogenizer.
Eyeliner diatas merupakan tipe emulsi yang menggunakan karboksimetil
selulosa (CMC) sebagai emulsifier. Pengawet ditambahkan untuk menghindari
tumbuhnya mikroba karena formulasi tersebut mengandung air. Parfum berfungsi
sebagai pemberi aroma yang akan menarik konsumen serta memberi efek nyaman
dalam penggunaan.
Pada formulasi jenis ini, hal yang paling penting adalah pemilihan emulsi
polimer. Oleh karena itu, perlu banyak pertimbangan, seperti: tujuan penggunaan,
kemudahan menempel pada sikat, tidak boleh memberikan efek kencang, dan dapat
bertahan lama. Eye liner juga harus terjamin kemanannya. Selain itu, proses
sterilisasi benar-benar harus diperhatikan karena mikroba sangat mudah
bereproduksi di dalam cairan.

1.1.4.

Eyebrow4
Eyebrow digunakan setelah menyesuaikan bentuk alis dengan menggunakan alat
pencukur atau gunting. Eyebrow digunakan untuk membuat alis terlihat lebih gelap
atau lebih terang.
Eyebrow yang paling umum adalah tipe pensil dan pensil mekanik. Tetapi
tersedia juga tipe serbuk padat dan cair. Tipe pensil dan pensil mekanik dibuat
dengan mencampur wax padat dengan basis minyak serta pigmen. Sedangkan pada
serbuk padat, ditambahkan binder dan campuran serbuk ini kemudian di press ke
dalam bentuk tablet atau dimasukkan dalam wadah yang penggunaannya dibantu
oleh sikat. Tipe cair terdiri pigmen yang didispersikan memalui sistem emulsi
minyak. Eyebrow ini dikemas dalam wadah yang menyertakan sikat di dalamnya.
Warna yang paling umum adalah coklat gelap, kemudian hitam dan abu-abu
gelap. Namun, ada juga eyebrow yang tersedia dalam warna terang untuk alis mata
yang tebal agar terlihat lebih tipis.
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh kosmetik eyebrow antara lain:
o Terasa lembut di kulit
o Garis yang dihasilkan harus jelas dan tipis
o Dapat bertahan lama
o Stabil, tidak rusak oleh keringat
o Aman
Formulasi tipe 1: Eyebrow pensil

Besi oksida hitam

20.0 %

Titanium dioksida

5.0 %

Talk

10.0%

Kaolin

15.0 %

Wax jepang

20.0 %

Asam stearat

10.0 %

Beeswax

5.0 %

Minyak castor terhidrogenasi

5.0 %

T. Mitsui. 1997. New Cosmetic science, halaman 396-398. Amsterdam: Elsevier Science.

Petrolatum

4.0 %

Minyak lanolin

3.0 %

Parafin liquid

3.0 %

Antioksidan

q.s

Proses pembuatan:
Campur besi oksida hitam, titanium dioksida, talk, dan kaolin (komponen
serbuk). Campur bahan-bahan lain bersama, panaskan. Kemudian tambahkan
komponen bubuk, campurkan dengan baik dan tuangkan ke cetakan. Masukkan ke
wadah kayu.
Besi oksida hitam dan titanium dioksida berfungsi sebagai bahan baku
pembuatan eye brow. Talk berfungsi sebagai pengisi dalam formulasi. Wax dan
minyak berfungsi sebagai bahan yang membuat produk akan bersifat tahan air
sehingga tidak mudah luntur. Antioksidan digunakan sebagai agen pelindung asam
stearat dari oksidasi.
Formulasi tipe 2: Eyebrow tipe serbuk padat
Titanium dioksida

20.0 %

Besi oksida merah

20.0 %

Besi oksida kuning

20.0 %

Besi oksida hitam

15.0 %

Talk

10.0 %

Lanolin

10.0 %

Parafin liquid

4.0 %

Gliseril monostearat

1.0 %

Parfum

q.s

Proses Pembuatan:
Campurkan titanium dioksida, besi oksida, dan talk sampai homogen (komponen
serbuk). Campur dan panaskan bahan-bahan lain utuk meleburkannya, kemudian
campurkan dengan komponen serbuk. Setelah homogen, campuran siap untuk di
pres.
Besi oksida berperan sebagai bahan dasar pembuatan eye brow. Talk
ditambahkan ke dalam formulasi sebagai filler atau pengisi. Lanolin merupakan
minyak (lemak domba) yang berfungsi sebagai bahan yang menyebabkan produk
bersifat tahan air sehingga tidak mudah hilang oleh adanya air. Parfum merupakan
pemberi aroma pada eye shadow.

You might also like