You are on page 1of 2

TUGAS RESUME JURNAL

PENGARUH DIAMETER PIPA SALURAN GAS BUANG TIPE STRAIGHT THROW


MUFFLER TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BENSIN EMPAT LANGKAH

Berbagai modifikasi dilakukan untuk meningkatkan performansi motor bakar bensin.


Mengganti knalpot (exhaust) merupakan modifikasi yang termudah untuk dilakukan. Knalpot
berfungsi sebagai peredam suara yang dikeluarkan dari mesin sampai pada tingkat kebisingan
tertentu yang diijinkan dengan sedikit mungkin kehilangan atau penurunan torsi serta daya mesin
kendaraan. Biasanya melakukan perubahan (modifikasi) panjang dan diameter knalpot akan
mempengaruhi kemampuan sepeda motor.

Motor bakar torak merupakan salah satu jenis penggerak mula, yaitu mesin yang
menggunakan energi termal untuk melakukan kerja mekanik atau yang mengubah energi termal
menjadi energi mekanik. Energi termal tersebut diperoleh dari hasil pembakaran. Proses
pembakaran pada motor bakar torak berlangsung didalam motor bakar itu sendiri sehingga gas
pembakaran yang terjadi sekaligus berfungsi sebagai fluida kerja. Motor bensin merupakan
motor bakar torak yang menggunakan bahan bakar bensin. Pada proses pembakarannya, motor
bensin menggunakan busi untuk penyalaan pengapiannya. Motor bensin empat langkah disebut
juga motor otto adalah mesin yang dalam satu siklus kerjanya dilakukan dalam empat langkah
torak, yaitu langkah isap, langkah kompresi, langkah kerja, dan langkah buang. Proses kerja
motor bakar empat langkah adalah dalam dua kali putaran poros engkol menghasilkan satu kali
kerja dan dalam dua kali putaran poros engkol tersebut terjadi langkah isap, langkah kompresi,
langkah kerja, dan langkah buang. Sistem pembuangan adalah saluran untuk membuang sisa
hasil pembakaran pada mesin pembakaran dalam. Desain saluran pembuangan dirancang untuk
menyalurkan gas hasil pembakaran mesin ketempat yang aman bagi pengguna mesin yang tahan
panas dan cepat melepas panas. Meskipun tampak sederhana, desain sistem pembuangan cukup
berpengaruh terhadap performa mesin.

Konsep dari penelitian ini adalah dengan mengganti pipa knalpot standar dengan pipa
knalpot straight throw diameter inch, inch, 1 inch, 1 inch , dan 1 inch untuk mengetahui
pengaruh dari unjuk kerja motor bensin empat langka.

Penelitian menggunakan mesin sepeda motor 102 cc satu silinder yang dilakukan di
Laboratorium Konversi Energi Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Jember.
dihasilkan peningkatan torsi sebesar 27,3 %, daya sebesar 25% dengan penggunaan knalpot uji
1 inch dan 1 inch, efisiensi termal efektif sebesar 26,65 % dengan knalpot uji inch, tekanan
sebesar 31,8% dengan knalpot uji inch, kecepatan aliran gas buang sebesar 40,9% dengan
knalpot uji inch, dan intensitas kebisingan sebesar 10,6% dengan knalpot uji 1 inch
dibandingkan dengan penggunaan knalpot standar. Sedangkan terjadi penurunan SFCe dengan
penggunaan knalpot uji dibandingkan dengan knalpot standar.
TUGAS RESUME JURNAL

PENGARUH PERUBAHAN WAKTU PENGAPIAN (IGNITION TIMING)


TERHADAP EMISI GAS BUANG CO DAN HCPADA SEPEDA MOTOR VEGA R 110 CC
TAHUN 2008 DENGAN BAHAN BAKAR LPG (LIQUEFIED PETROLEUM GAS)

Perkembangan sepeda motor dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan yang
signifikan. Dalam kurun waktu 10 tahun saja sudah mengalami peningkatan 39.714.076 unit.
Kenaikan jumlah ini berdampak pada kebutuhan akan bahan bakar minyak (BBM) meningkat.
Penggunaan bahan bakar fosil yang dalam hal ini diwakili oleh bensin yang selalu mengalami
peningkatan dalam jumlah konsumsi bahan bakar fosil tentulah polusi udara akibat emisi gas
buang kendaraan juga meningkat. Berdasarkan hal ini peluang untuk menggunakan bahan bakar
liquefied petroleum gas (LPG) cukup besar terutama digunakan sebagai bahan bakar sepeda
motor. Mengacu pada situasi di atas, maka LPG sebagai pengganti bahan bakar premium dapat
menjawab beberapa persoalan krusial yang akhir-akhir ini menjadi perhatian masyarakat umum,
yaitu mitigasi pencemaran udara akibat pengoperasian kendaraan bermotor, keekonomian dalam
kaitannya dengan subsidi bahan bakar minyak dan merupakan sebagian jawaban terhadap
kepastian ketersediaan energi. LPG merupakan gas hasil produksi dari kilang BBM dan kilang
Gas, komponen utamanya adalah gas propane (C3H8) dan butana (C4H10) kurang lebih 97%
dan sisanya adalah gas pentana (C5H12) yang dicairkan. LPG lebih berat dari udara dengan berat
jenis sekitar 2.01 (dibandingkan dengan udara), tekanan uap LPG cair dalam tabung sekitar 5.0
sampai dengan 6.2 kg/cm2. Zat markaptan yang ditambah pada LPG dimaksudkan untuk
keselamatan dengan memberikan bau yang khas, sehingga kebocoran gas mudah diketahui
dengan cepat. Latar belakang dari penelitian ini adalah berkaitan dengan perbedaan karakterisitik
penyalaan bahan bakar LPG dengan bahan bakar bensin. Penggunaan bahan bakar LPG
(Liquefied Petroleum Gas) yang diaplikasikan pada sepeda motor berdampak pada prestasi kerja
dari motor bensin menurun. Penurunan prestasi kerja ini karena mesin tersebut memang
dirancang untuk bahan bakar bensin, kecuali kalau mesin itu memang dirancang untuk berbahan
bakar gas.

Dari hasil peneltian dapat disimpulkan Perubahan waktu pengapian (ignition timing) pada
penggunaan bahan bakar LPG (Liquefied Petroleum Gas) berpengaruh pada hasil kadar emisi
gas buang CO dan HC. 2. Kadar emisi gas buang CO dengan waktu pengapian 7 sebelum
TMA sebesar 0,041%, kadar emisi gas buang CO dengan waktu pengapian 10 sebelum TMA
sebesar 0,052%, sedangkan kadar emisi gas buang CO dengan waktu pengapian 13 sebelum
TMA adalah 0,098%. 3. Kadar emisi gas buang HC dengan waktu pengapian 7 sebelum TMA
sebesar 130 ppm, kadar emisi gas buang HC dengan waktu pengapian 10 sebelum TMA
sebesar 272,67 ppm, sedangkan kadar emisi gas buang HC dengan waktu pengapian 13
sebelum TMA adalah 473,33 ppm. 4. Dengan waktu pengapian (ignition timing) 13 sebelum
TMA meningkatkan hasil kadar emisi gas buang CO dan HC, sedangkan dengan waktu
pengapian (ignition timing) 7 sebelum TMA akan menurunkan hasil kadar emisi gas buang CO
dan HC tetapi akan menurunkan tenaga mesin.

You might also like