You are on page 1of 6

Mass Rapid Transit (MRT) Singapura dalam segi Sistem Teknologi Informasi

Sistem teknologi informasi yang dipelajari di Institut Teknologi Bandung mempelajari banyak hal yang pada penerapannya dipakai juga pada Mass Rapid Transit (MRT) di Singapura.

SMRT Active Route Map Information System (STARIS)

SMRT Active Route Map Information System atau yang lebih dikenal dengan sebutan STARIS adalah salah satu fasilitas dari SMRT (Singapore Mass Rapid Transit), untuk mempermudah pengguna MRT dengan memberikan informasi tentang rute kereta yang dilalui. Sistem ini secara resmi diumumkan pada 7 Nopember 2008 dan dipasang pada kereta 053/054 dengan 2 bulan masa percobaan. Sistem ini sudah beberapa kali mengalami modifikasi. Awalnya, peta rute dibuat dengan latar belakang warna hitam dan memiliki layar LED tambahan untuk menunjukkan informasi mengenai stasiun selanjutnya, pemberitahuan, atau hal lainnya dengan desain dan font yang tidak standar (berubah-ubah). Selain itu, hanya terdapat lampu kecil yang mengindikasikan saat pintu terbuka. Setelah modifikasi, latar belakang Peta Rute Aktif menjadi warna putih dan memiliki layar untuk

menunjukkan rute aktif yang terpisah, yaitu di layar VFD (Vacuum Fluorescent Display) yang terletak di tengah selasar. Selain itu, pintu terbuka diindikasikan dengan enam buah lampu LED dan pemberitahuan dari speaker yang berada di dalam kereta sehingga lebih nyaman bagi pengguna dan relatif lebih aman. Saat kereta sedang bergerak, bulatan-bulatan yang menyala warna hijau pada peta menunjukkan daerah yang sudah dilewati, sedangkan bulatan-bulatan yang tidak menyala menunjukkan daerah yang belum dilalui oleh kereta. Saat kereta berhenti dan pintu membuka, tulisan pada layar VFD berbunyi, Doors Opening dan berkedip-kedip dengan jelas, menarik perhatian para penumpang sehingga mereka lebih berhati-hati, begitu pula saat pintu menutup, tulisan Doors Closing berkedip dengan jelas.

VFD (Vacuum Fluorescent Display)

Dalam setiap kompartemennya, sistem ini terdiri dari 4 buah VFD yang diletakkan di langit-langit kabin dan 8 buah Rute Peta Aktif yang dipasang pada setiap pintu. Pemilihan VFD dibanding dengan LCD adalah karena lebih murah dan dapat dikostumisasi dengan gaya yang bervariasi, lebih menguntungkan dibandingkan LCD yang membutuhkan waktu untuk mengatur ulang liquid crystalnya. Karena tidak

berbasis liquid, VFD juga dapat berfungsi dengan baik di temperatur rendah- bahkan minus- sehingga ideal dipakai di daerah dingin. VFD mengindikasikan arah perjalanan, tempat tujuan, terminal, sisi pintu yang sedang terbuka, sisi pintu yang sedang tertutup, pesan-pesan dari pihak MRT, stasiun yang sedang dilalui, stasiun selanjutnya, dan menyajikan teks dari berbagai bahasa yang disinkronisasikan dengan pengumuman yang disampaikan via speaker. Peta Rute Aktif menunjukkan jalur perjalanan kereta. Sebuah sistem LED independen dipasang pada atas setiap pintu (tetapi di bawah Peta Rute Aktif) dan akan menyala saat pintu sedang menutup. STARIS berbeda dengan sistem informasi kereta listrik lain seperti yang dapat ditemukan di Hong Kong dan Shenzhen karena informasi tentang kereta tidak didasarkan pada sistem sinyal sehingga tidak perlu dilakukan pemasangan tambahan peralatan signaling untuk mengirim informasi tentang lokasi kereta. Selain itu, hal ini membuat instalasi dan perawatan menjadi lebih mudah dilakukan dan tidak perlu meng-upgrade sistem Automatic Train Control. Karena itu, biaya yang dibutuhkan untuk STARIS ini empat kali lebih murah daripada kereta listrik di Hong Kong.

Visual Passenger Information System (VPIS)

VPIS adalah salah satu prasarana yang dijalankan oleh pihak pengelola SMRT untuk memberikan informasi kepada para pengguna MRT mengenai destinasi, waktu, dan pesan-pesan lainnya melalui VPD ataupun LED display. VPIS yang diperkenalkan oleh ST Engineering (perusahaan pembuat VPIS di MRT Singapura) didasarkan pada IRIS (Intelligent Rail Information System) yang dibuat oleh ST Engineering. VPIS menggunakan SDH (Synchronous Digital Hierarchy) Network, salah satu teknologi mutakhir saat ini. Informasi dari OCC (Operation Control Centre) disampaikan melalui SDH Network. Karakteristik SDH Network adalah memiliki fleksibilitas yang demikian tinggi dalam hal konfigurasi kanal pada simpul-simpul jaringan sehingga meningkatkan kemampuan manajemen jaringan baik untuk payload traffic-nya maupun elemenelemen jaringan. Secara bersama-sama, kondisi ini akan memungkinkan jaringannya untuk dikembangkan dari struktur transport yang bersifat pasif pada PDH ke dalam jaringan lain yang secara aktif mentransportasikan dan mengatur informasi, dalam hal ini OCC. Selain dua keuntungan tersebut, SDH juga memiliki beberapa keuntungan lainnya, diantaranya adalah : Self-healing, yakni pengarahan ulang (rerouting) lalu lintas komunikasi secara otomatis tanpa interupsi layanan. Provisi yang cepat. Akses yang fleksibel, manajemen yang fleksibel dari berbagai lebarpita tetap ke tempat-tempat pelanggan. Kemampuan memberikan informasi (detail alarm) dalam menganalisis masalah yang terjadi pada sistem.

Standar SDH juga membantu kreasi struktur jaringan yang terbuka, sangat dibutuhkan dalam lingkup yang kompetitif sekarang ini bagi perusahaan-perusahaan penyedia layanan telekomunikasi. Karena keuntungan-keuntungan seperti yang disebutkan di atas, informasi dan data dengan berbagai ukuran, mulai yang kecil seperti pesan teks sampai yang berukuran cukup besar seperti video berita, iklan, maupun ramalan cuaca dapat disampaikan dengan cepat melalui wireless LAN. Mekanisme pengiriman datanya adalah OCC mengirim data ke railway transit yang telah ditentukan. Saat kereta sampai dan berhenti, data yang disimpan di railway transit diunduh oleh kereta. Jadi, OCC tidak langsung terhubung pada tiaptiap kereta, melainkan pada relnya saja. OCC sendiri terdiri dari Content Creation & Operation terminal yang memungkinkan pembuatan dan pengubahan dari jadwal masternya, pemonitoran, dan pengambilan data seperti jadwal penerbangan, keadaan cuaca, dan lain-lain. Stasiun terdiri dari WLAN dan server untuk berkomunikasi dengan subsistemnya, terhubung dengan OCC melalui WLAN. Subsistem VPIS terdiri dari sebuah VPIS controller, display dan audio subsistem, distribution network and subsistem wireless. Pada subsistem-subsistem tersebut, disimpan informasi yang nantinya akan disebar ke kereta-kereta. Distribution network yang berada di kereta berfungsi mengirim informasi ke layar-layar yang tersedia. Subsistem wireless lah yang memfasilitasi kegiatan pengunggahan dan pengunduhan data-data yang diperlukan. VPIS saat ini terdapat dalam beberapa bahasa yang umum dipakai di Singapura, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk dikembangkan dalam bahasa lain di dunia. Referensi: http://digilib.ittelkom.ac.id/index.php?option=com_content&view=articl a&id=725:teknologi-sdh&catid=11:sistem-komunikasi&Itemid=14

http://www.stee.stengg.com/pdf/railway_systems/VPIS_Eng.pdf http://ml.scribd.com/doc/11589906/Materi-4-Sistem-TeknologiInformasi http://en.wikipedia.org/wiki/STARIS http://www.youtube.com/watch?v=uXHB0zpX5oA Daftar Gambar: http://en.wikipedia.org/wiki/File:Vacuum_Fluorescent_Displays_.JPG http://en.wikipedia.org/wiki/File:Light_flashing_map.JPG http://www.photos-singapore.com/singapore-mrt.htm http://www.singaporepropertymarket.com/future_mrt_lrt_system_map .htm

You might also like