You are on page 1of 8

Penilaian Terhadap Kelayakan Investasi Pada Sektor Publik

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah MKP Dosen : Dr. Tettet Fitrijanti, SE, M.Si, Ak.

Disusun Oleh:

Harri Mustari
NPM 120620110021 Angkatan 22

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PADJADJARAN APRIL 2012


1

Penilaian Terhadap Kelayakan Investasi Pada Sektor Publik


PENDAHULUAN Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini terjadi sangat pesat, hal tersebut disebabkan oleh faktor tingginya tingkat investasi terutama di sektor publik. Pemerintah dalam melaksanakan fungsi pelayanan masyarakat dihadapkan pada masalah pengambilan keputusan investasi publik. Keputusan investasi publik diperlukan untuk pelaksanaan program, kegiatan, dan fungsi yang menjadi prioritas kebijakan. Investasi sektor publik memiliki kaitan erat dengan penganggaran modal/investasi. Namun untuk menilai kelayakan dan menghindari penyalahgunaan dana, diperlukan penilaian berupa analisa yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk penilaian layak tersebut. Analisis investasi sektor publik sangat diperlukan untuk menentukan suatu proyek atau program yang sedang berjalan bernilai layak atau tidak. Hal ini sangat berpengaruh terhadap kinerja suatu pemerintahan oleh masyarakat. Penilaian tersebut merupakan proses untuk menganalisis proyek-proyek dan memutuskan apakah proyek-proyek tersebut layak atau tidak untuk diakomodasikan dalam anggaran modal/investasi. Pengertian Investasi, secara umum investasi adalah penanaman modal (baik modal tetap maupun modal tidak tetap) yang digunakan dalam proses produksi untuk memperoleh keuntungan suatu perusahaan. Menurut Halim (2005: 4) investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Sektor Publik, menurut Muindro (2008 : 3) pengertian sektor publik adalah merupakan suatu manajemen keuangan yang sumbernya berasal dari publik sehingga menimbulkan konsekuensi untuk dipertanggung-jawabkan kepada publik, akibatnya pengelolaannya memerlukan keterbukaan dan akuntabilitas terhadap publik. Investasi Sektor Publik, merupakan penanaman modal jangka panjang dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan publik. 2

Ruang Lingkup dari investasi sektor publik sangat terkait dengan peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan publik yang meliputi penyediaan atau penambahan kapasitas fasilitas publik. Di kebanyakan Negara berkembang, anggaran pembangunan dan anggaran rutin dipisahkan. Fokus perhatiannya ditujukan untuk mengintegrasikan kebijakan dengan pengeluaran manajemen. Dalam praktiknya terdapat permasalahan yang sulit diselesaikan,diantaranya adalah: a. Memastikan bahwa program investasi publik yang diajukan merupakan program yang komprehensif. b. Memperkirakan pengeluaran yang dibutuhkan di masa yang akan datang. c. Mengevaluasi relevansi proyek-proyek yang ada. d. Mengembangkan analisis dan perencanaan untuk pengeluaran investasi dan pengeluaran rutin Sebelum diambil keputusan untuk melakukan investasi, pemerintah terlebih dahulu perlu menentukan kebutuhan investasi yang diperlukan. Untuk menentukan kebutuhan investasi perlu dilakukan evaluasi yang mencakup: 1. Inventarisasi investasi 2. Inventarisasi investasi memuat daftar nama dan jenis investasi, nilai investasi, konsidi barang modal yang saat ini ada, apakah baik atau buruk. 3. Cakupan layanan dengan tingkat investasi yang sekarang ada. 4. Tambahan cakupan layanan yang dibutuhkan saat ini dan masa yang akan dating 5. Inventasrisasi kebutuhan investasi 6. Evaluasi kelayakan investasi 7. Kriteria kelayakan investasi meliputi aspek-aspek teknis, sosial-budaya, financial dan aspek ekonomi, dan aspek distribusi. Perhitungan kelayakan investasi dapat dilakukan dengan menggunakan alat analisis, misalnya: NPV, IRR, ARR, PP (Payback Period ), Cost-Benefit Analysis, dan Cost Effectiveness Analysis.

Penentuan Kebutuhan Investasi Publik


Penentuan kebutuhan investasi publik berkaitan dengan jumlah anggaran yang akan ditetapkan bagi masing-masing unit organisasi. Analisis yang mendalam sebelum dilakukan investasi sangat penting dilakukan karena investasi publik berkaitan erat dengan masalah transparansi dan kewajaiaran anggaran. Penentuan 3

kebutuhan investasi publik terkait dengan dua kegiatan, yaitu peningkatan kuantitas dan peningkatan kualitas investasi. Ada beberapa cara dalam menggolongkan usul-usul investasi. Berikut ini penggolongannya adalah:

1. Investasi penggantian Pengeluaran investasi untuk penggantian barang modal mengikuti pola umur manfaat barang modal. Bila umur ekonomi barang modal telah habis, maka perlu pembelian barang modal baru untuk menggantinya. 2. Investasi penambahan kapasitas Investasi penambahan barang modal perlu dilakukan bila terjadi tuntutan peningkatan cakupan pelayanan. Jumlah penambahan unit barang modal ditentukan oleh produktivitas barang modal yang saat ini ada. Produktivitas barang modal diukur berdasarkan rasio antara input dengan output yang dihasilkan. Jika suatu barang modal sudah kurang (tidak ) efisien lagi, sementara terjadi kenaikan cakupan pelayanan yang harus dilakukan pemerintah, maka pemerintah harus mempertimbangkan untuk melakukan investasi penambahan kapasitas. 3. Investasi baru Investasi juga dapat berupa investasi baru yang belum ada sebelumnya. Untuk jenis investasi baru, maka pertimbangan mengenai aspek teknis, ekonomi, sosial-budaya, dan aspek distribusi harus mendapat perhatian lebih besar.

Penilaian Investasi
Penilaian investasi di sektor publik pada dasarnya lebih rumit dibandingkan dengan di sektor swasta. Teknik-teknik penilaian investasi yang digunakan di sektor swasta didesain untuk organisasi yang berorientasi pada laba. Sementara organisasi publik merupakan organisasi yang tidak berorientasi pada laba, sehingga terkadang teknik-teknik tersebut tidak dapat diterapkan untuk sektor publik. Di samping itu sulit untuk mengukur output yang dihasilkan, sehingga untuk menentukan keuntungan di masa depan dalam ukuran finansial (expected return) tidak dapat (sulit) dilakukan. Penilaian investasi dalam organisasi publik dilakukan dengan menggunakan analisis biaya-manfaat (cost-benefit analysis). Dalam praktiknya, terdapat kesulitan 4

dalam menentukan biaya dan manfaat dari suatu investasi yang dilakukan. Hal tersebut karena biaya dan manfaat yang harus dianalisis tidak hanya dilihat dari sisi finansialnya saja akan tetapi harus mencakup biaya sosial (social cost) dan manfaat sosial (social benefits) yang akan diperoleh dari investasi yang diajukan. Menentukan biaya sosial dan manfaat sosial dalam satuan moneter sangat sulit dilakukan. Oleh karena itu, penilaian investasi dengan menggunakan analisis biaya-manfaat di sektor publik sulit dilaksanakan. Untuk memudahkan, dapat digunakan analisis efektifitas biaya (cost-effectiveness analysis). Aspek-Aspek Kelayakan Investasi Dalam perencanaan dan analisis investasi harus dipertimbangkan beberapa aspek yang secara bersama-sama menunjukkan keuntungan atau manfaat yang diperoleh siklus akibat adanya suatu investasi tertentu. tersebut Seluruh satu sama aspek lain harus saling dipertimbangkan dan dievaluasi dalam setiap tahap perencanaan anggaran dan pelaksanaan, karena aspek-aspek berhubungan dan saling mempengaruhi. 1. Aspek Teknis Aspek teknis merupakan bagian penting dari analisis investasi yang harus dipertimbangkan. Jika suatu usulan investasi sudah tidak layak dilihat aspek teknisnya, maka usulan tersebut menduduki prioritas pertama untuk ditolak. 2. Aspek Sosial dan budaya Untuk melaksanakan suatu proyek maka perlu mempertimbangkan implikasi sosial yang lebih luas dari investasi yang diusulkan. Aspek sosial budaya ini menyangkut pertimbangan pendistribusian pelayanan secara adil dana merata, sehingga mampu memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Aspek sosial budaya mencakup juga aspek legal dan lingkungan. 3. Aspek Ekonomi dan Finansial Pertimbangan aspek ekonomi meliputi kegiatan menganalisis apakah suatu proyek yang diusulkan akan memberikan kontribusi yang nyata terhadap pembangunan perekonomian secara keseluruhan dan apakah kontribusinya cukup besar dalam menentukan penggunaan sumber-sumber daya yang digunakan. Aspek finansial menerangkan pengaruh-pengaruh finansial dari suatu proyek yang diusulkan. Berdasarkan perencanaan anggaran, keputusan5

keputusan mengenai efisiensi proyek secara finansial, solvabilitas, dan likuiditas perlu dipertimbangkan. 4. Aspek Distribusi Keputusan investasi merupakan keputusan yang perlu dikaitkan dengan masalah distribusi pelayanan publik secara adil dan merata. Untuk itu perlu diketahui siapa yang akan menerima manfaat atau keuntungan yang dihasilkan dari proyek, apakah publik revenue atau oleh individu; apakah terdapat pajak penghasilan atau tidak; apakah proyek dijalankan oleh public agencies atau oleh individu. Aspek distribusi terkait dengan keadilan dan persamaan kesempatan untuk mendapatkan pelayanan publik (Equity & Equality)

Analisis Biaya-Manfaat dalam Mempertimbangkan Investasi Publik Keputusan investasi sektor publik cenderung memperhatikan pada penilaian apakah masyarakat akan memperoleh manfaat yang lebih baik ? Analisis biaya dan manfaat dikembangkan sebagai kriteria penilaian investasi sektor publik dalam menilai perolehan manfaat sosial investasi. Pengukuran manfaat sosial diperlukan unit moneter dalam bentuk nilai uang yang diteerapkan tidak hanya pda manfaat berwujud, tetapi juga tidak berwujud seperti bebas dari kebisingan, lingkungan yang nyaman, aman dan damai, dan menghemat waktu perjalanan. a. Identifikasi kebutuhan investasi yang mungkin dilakukan Organisasi sektor publik seringkali dihadapkan paa banyak alternatif investasi untuk mencapai tujuan organisasinya. Oleh karena itu perli diidentifikasi altrnatif-alteernatif yang memungkinkan untuk dianalisis lebih lanjut. Keterkaitan antara satu poyek dengan proyek yang lain perlu diperrtimbangkan untuk mengetahui sejauh mana penerimaan atau penolakan suatu investasi akan mempengaruhi investasi lain. b. Menentukan semua manfaat ddan biaya dari proyek yang akan dilakukan (cost / benefit relationship). Perhitungan manfaat dan biaya harus pula memasukkan analisis manfaat dan biaya sosial (social benefits) yanag ditimbulkan dari investasi publik yang akan dilakukan. Pada organisasi sektor publik biaya dan manfaat seringkali tidak dapat secara langsung diukur dengan satuan uang, sehingga teknik-teknik 6

analisis baiaya dan manfaat sangat cocok untuk diterapkan.

Dalam analisis

biaya manfaat ini, benefit (manfaat) diteekankan pada cost (biaya) ditekankan paa kelemahan-kelemahan proyek yang dikuantifikasikan dalam bentuk uang. Sebagai contoh ketika suatu organisasi sektor publik merencanakan membuat sebuah jalan baru, maka akan muncul monetary cost untuk biaya konstruksi dan perawatan. Disamping itu juga akan muncul dalam bentuk perusakan pemandangan, polusi udara, polusi suara, kemungkinan beertambahnya kecelakaan dan sebagainya. c. Menghitung manfaat dan biaya dalam rupiah Terkadang terdapat kesulitan dalam menghitung manfaat dan biaya dalam rupiah ini. Kesulitan yang dihadapi adalah apabila biaya dan manfaat dari suatu proyek tidak dapat diukur dalam bentuk rupiah, misalnya manfaat dan biaya sosial. Dalam kondisi tersebut, yang dapat dilakukan adalah menghitung nilai manfaat dari proyek secara tiak langsung, yaitu dengan menggunakan analisis efektifitas biaya (cost effectivness analysis). d. Memilih proyek yang memiliki manfaat terbesar dan efektifitas biaya tinggi Rasio biaya dan manfaat atau efektivitas biaya merupakan titik awal peneetuan penerimaan proyek, ada banyak ketidakpastian yang dapat mempengaruhi pehitungan. Tidak semua biaya dan manfaat sosial dapat dimasukkan dalam perhitungan, bahkan beberapa di antaranya tidak dpat dipakai untuk pengukuran yang obyektif alam bentuk moneter. Analisis moneter mungkin mengidentifikasikan bahwa akan memberikan nilai uang terbaik tetapi faktor politik, eespon pemerintah, serta tekanan-tekanan sosial menyebabkan pertimbangan biaya manfaat diperlukan atas tersebut. KESIMPULAN 1. Analisis investasi sektor publik sangat diperlukan untuk menentukan suatu proyek atau program yang sedang berjalan bernilai layak atau tidak. Hal ini sangat berpengaruh terhadap kinerja suatu pemerintahan oleh masyarakat. Penilaian tersebut merupakan proses untuk menganalisis proyek-proyek dan memutuskan apakah proyek-proyek tersebut layak atau tidak untuk diakomodasikan dalam anggaran modal/investasi. 2. Penilaian investasi dalam organisasi publik dilakukan dengan menggunakan analisis biaya-manfaat (cost-benefit analysis). Dalam praktiknya, terdapat 7

kesulitan dalam menentukan biaya dan manfaat dari suatu investasi yang dilakukan. Hal tersebut karena biaya dan manfaat yang harus dianalisis tidak hanya dilihat dari sisi finansialnya saja akan tetapi harus mencakup biaya sosial (social cost) dan manfaat sosial (social benefits) yang akan diperoleh dari investasi yang diajukan. 3. Analisis biaya dan manfaat dikembangkan sebagai kriteria penilaian investasi sektor publik dalam menilai perolehan manfaat sosial investasi, meliputi : Identifikasi kebutuhan investasi yang mungkin dilakukan Menentukan semua manfaat ddan biaya dari proyek yang akan dilakukan (cost / benefit relationship) Menghitung manfaat dan biaya dalam rupiah Memilih proyek yang memiliki manfaat terbesar dan efektifitas biaya tinggi

You might also like