You are on page 1of 26

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY C P30003 UMUR 47 TAHUN AKSEPTOR LAMA KB PIL KOMBINASI DI POLINDES BANYUARANG DESA NGORO KECAMATAN

NGORO KABUPATEN JOMBANG

OLEH : NAMA : EMI AISYIYAH NIM : 100503112

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PEMKAB JOMBANG

D-III KEBIDANAN 2011 / 2012

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, karena kehadirat-Nya yang telah melimpahkan karunia dan rahmatNya dan dengan segala ijinNya penulis dapat menyelesaikan asuhan kebidanan dengan judul, ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. C P30003 UMUR 47 TAHUN AKSEPTOR LAMA KB PIL KOMBINASI DI POLINDES BANYUARANG DESA BANYUARANG KECAMATAN NGORO KABUPATEN JOMBANG tanpa halangan apapun. Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Dr. Agustinus S., selaku Kepala Puskesmas Pulorejo 2. Drg. Budi nugroho, MPPM, selaku Ketua Stikes Pemkab Jombang 3. Kolifah SST, M. Kes selaku ketua Prodi DIII Kebidanan 4. Mudhawaros ,SST sebagai Pembimbing Pendidikan PKK II Stikes Pemkab Jombang 5. Endang Ernawati, Amd. Keb selaku Pembimbing Klinik PKK II Stikes Pemkab Jombang Penulis menyadari bahwa dalam penulisan asuhan kebidanan ini masih banyak keukaranga sehingga apa yang tertulis dalam asuhan ini jauh dari kesempurnaan , oleh karena itu penulis megharapkan krtik & saran yang membangun demi kesempurnaan penyusunan selanjutnya. Semoga Allah memberikan balasan pahala atas segala amal yang telah diberikan dan semoga berguna bagi penulis maupun pihak lain yang membaca.

Jombang, Juni 2012

Penulis

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Bebrapa istilah yang dipergunakan kadang kala dapat membingungkan kita, terutama masyarakat awam. Di bawah ini dikemukakan beberapa pengertian. Konsepsi (Pembuahan, Fertilisasi) adalah terjadinya pertemuan antara sel telur (ovum) dengan sel mani (spermatozoa) suami pada saluran telur. Pengaturan Kelahiran (Birth Control) adalah penggunaan alat-alat atau cara-cara dengan tujuan untuk mengatur jumlah dan jarak waktu kelahiran. Keluarga Berencana ( Famuly Planning) adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi. Antinidasi adalah mencegah terjadinya nidasi setelah terjadi pembuahan. (Konsepsi).

1.2 Tujuan 1.2.1 Setelah Tujuan Umum dilakukan praktik klinik Kebidanan, mahasiswa diharapkan mampu

melaksanakan Asuhan Kebidanan pada peserta KB, khususnya alat Kontrasepsi KB Pil Kombinasi.

1.2.2

Tujuan Khusus

Setelah melaksanakan Asuhan Kebidanan, diharapkan mahasiswa mampu: 1. Memahami teori tentang KB Pil 2. Melaksanakan pengkajian terhadap peserta KB Pil 3. Mengidentifikasikan diagnose, masalah dan kebutuhan 4. Menentukan antisipasi Diagnosa dan Masalah Potensial 5. Menentukan Kebutuhan segera 6. Menentukan rencana Asuhan yang menyeluruh 7. Melaksanakan Rencana Asuhan

8. Mengevaluasi keefektifan Asuhan Kebidanan 9. Mendokumentasikan secara tepat dan benar.

BAB 2 TINJAUAN TEORI


2.1 PENGERTIAN KONTRASEPSI
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi hormonal telah mempelajari bahwa estrogen dan progesterone memberikan umpan balik terhadap kelenjar hipofisis melalui hipotyalamus sehingga terjadi hambatan terhadap perkembangan folikel dan proses ovulasi. Melalui hipotalamus dan hipofisis, estrogen dapat menghambat pengeluaran Folikel Stimulating Hormon (FSH) sehingga perkembangan dan kematangan folikel de graaf tidak terjadi. Disamping itu progesterone dapat mengahambat pengeluaran hormone Luteinizing (LH). Estrogen mempercepat peristaltic tuba sehingga hasil konsepsi mencapai uterus. Endometrium yang belum siap untuk menerima implantasi. Fungsi komponen Progesterone : a) Rangsangan balik ke hipotalamus dan hipofisis, sehingga pengeluaran LH tidak terjadi dan menghambat ovulasi b) Progesterone mengubah endometrium, sehingga kapasitas spermatozoa tidak berlangsung c) Mengentalkan lender serviks sehingga sulit ditembus oleh spermatozoa d) Menghambat peristaltic tuba, sehingga menyulitkan konsepsi.

2.2 PENGERTIAN PIL KOMBINASI


1) Pil Kombinasi Jenis pil ini kombinasi dari hormone estrogen dan progesterone.

2) Profil Efektif dan reversible Harus diminum setiap hari Pada bulan-bulan pertama efek samping berupa mual dan perdarahan bercak yang tidak berbahaya Efek samping yang serius jarang terjadi

Dapat dipakai oleh semua ibu usia reproduksi, baik yang sudah punya anak atau yang belum Dapat mulai diminum setiap saat bila yakin sedang tidak hamil Tidak dianjurkan pada ibu yang menyusui Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat

3) Jenis Monofasik : Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone

aktif estrogen / progesterone dalam dosis yang sama dengan 7 tablet tanpa hormone aktif Bifasik : Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone

aktif estrogen / progesterone dengan dua dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpa hormone aktif Trifasik : Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone

aktif estrogen / progesterone dengan 3 dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormone aktif

4) Cara Kerja Menekan ovulasi Mencegah implantais Lender serviks menjadi kental sehingga sulit dilalui oleh seprma Pergerakan tuba terganggu sehingga trasportasi telur dengan sendirinya akan terganggu pula

5) Manfaat Memiliki efektivitas yang tinggi (hampir menyerupai efektivitas tubektomi) bila digunakan setiap hari (1 kehamilan per 1000 perempuan dalam Tahun pertama penggunaan) Resiko terhadap kesehatan sangat kecil Tidak menggangggu hubungan seksual

Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang (mencegah anemia), tidak terjadi nyeri haid Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin

menggunakannya untuk mencegah kehamilan Dapat digunakan sejak usia remaja hingga menopause Mudah dihentikan setiap saat Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat Membantu mencegah: o Kehamilan ektopik o Ovarium o Kanker endometrium o Kista ovarium o Penyakit radang panggul o Kelainan jinak pada payudara o Disminorhea atau akne

6) Keterbatasan Mahal dan membosankan karena harus diminum setiap hari Mual, terutama pada 3 bulan pertama Perdarahan bercak atau perdarahan sela, terutama 3 bulan pertama Pusing Nyeri payudara Berat badan naik sedikit, tetapi pada perempuan tertentu, kenaikan berat badan justru memiliki dampak positif Berhenti haid (aminorhea) jarang pada pil kombinasi Tidak boleh diberikan pada wanita menyusui (mengurangi ASI) Pada sebagian kecil perempuan dapat menimbulkan depresi dan perubahan suasana hati, sehingga keinginan untuk melakukan hubungan seks berkurang

Dapat meningkatkan tekanan darah dan retensi cairan, sehingga resiko stroke dan gangguan pembekuan darah pada vena dalam sedikit meningkat. Pada perempuan >35 tahun dan merokok perlu hati-hati

Tidak mencegah IMS (Infeksi Menular Seksual), HBV, HIV/AIDS

7) Yang Dapat Menggunakan KB Pil Kombinasi Pada prinsipnya hamper semua ibu boleh menggunakan pil Kombinasi, seperti: Usia reproduksi Telah memiliki anak ataupun yang belum memiliki anak Gemuk atau kurus Menginginkan metode kontrasepsi dengan efektivitas tinggi Setelah melahirkan dan tidak menyusui Setelah melahirkan 6 bulan yang tidak memberikan ASI eksklusif, sedangkan semua cara kontraasepsi yang di anjurkan tidak cocok bagi ibu tersebut Pasca keguguran Anemia karena haid berlebihan Riwayat kehamilan ektopik Kelainan payudara jinak Kencing manis tanpa komplikasi pada ginjal, pembuluh darah, mata dan syaraf Penyakit tyroid, penyakit radang panggul, endometriosis atau tumor ovarium jinak Menderita Tuberkulosis (kecuali yang sedang menggunakan rifampisin) Varises vena

8) Yang Tidak Dapat Menggunakan KB Pil Kombinasi Hamil atau dicurigai hamil Menyusui eksklusif Perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya Penyakit hati akut (hepatitis) Perokok dengan usia .35 tahun

Riwayat penyakit jantung, stroke, atau tekanan darah >180/110 mmHg Riwayat gangguan factor pembekuan darah atau kencing manis >20 tahun Kanker payudara atau dicurigai kanker payudara Migraine atau gejala neurologic fokal (epilepsy / riwayat epilepsy) Tidak dapat menggunakan Pil secara teratur setiap hari

9) Waktu Mulai Menggunakan Pil Kombinasi Setiap saat selagi haid, untuk meyakinkan kalau perempuan tersebut tidak hamil Hari pertama haid sampai hari ke-7 siklus haid Boleh menggunakan pada hari ke-8 tetapi perlu menggunakan kontrasepsi yang lain (kondom) mulai hari ke-8 sampai hari ke -14 atau tidak melakukan hubungan seksual sampai anda telah menghabiskan paket pil tersebut Setelah melahirkan: o Setelah 6 bulan pemberian ASI eksklusif o Setelah 3 bulan dan tidak menyusui o Pasca keguguran (segera atau dalam waktu 7 hari) Bila berhenti menggunakan kontrasepsi injeksi, dan ingin menggantikan dengan pil kombinasi, pil dapat segera diberikan tanpa menunggu haid.

10) Instruksi Kepada Klien Catatan : Tunjukkan cara mengeluarkan pil dari kemasannya dan pesankan untuk mengikuti panah yang menunjukkan deretan pil berikutnya.

Sebaiknya pil diminum setiap hari, lebih baik pada saat yang sama setiap harinya Pil yang pertama dimulai pada hari petama sampai hari ke-7 siklus haid Sangat dianjurkan penggunaannya pada hari pertama haid Pada paket 28 pil, yang lain 21 pil. Bila paket 28 habis, sebaiknya anda mulai minum pil daari paket yang baru. Bila paket 21 habis, sebaiknya tunggu 1 minggu baru kemudian mulai minum pil dari paket yang baru.

Bila muntah dalam waktu 2 jam setelah menggunakan pi, ambillah pil yang lain

Bila terjadi muntah hebat, atau diare lebih dari 24 jam maka bila keadaan memungkinkan dan tidak memperburuk keadaan anda, maka pil dapat diteruskan. Bila lupa minum pil (hari1-21) segera minum pil setelah ingat, boleh minum 2 pil pada hari yang sama. Tidak perlu menggunakan kontrasepsi yang lain. Bila lupa minum 2 pil atau lebih (hari 1-21) sebaiknya minum 2 pil setiap hari sampai sesuai jadwal yang ditetapkan. Juga sebaiknya gunakan metode kontrasepsi yang lain atau tidak melakukan hubungan seksual sampai telah menghabiskan paket pil tersebut

Bila tidak haid, perlu segera ke klinik untuk tes kehamilan

11) Informasi Lain yang Perlu Disampaikan Pada permulaan penggunaan pil kadang-kadang timbul mual, pening atau sakit kepala, nyeri payudara, serta perdarahan bercak (spotting) yang bisa hilang sendiri. Kelainan seperti ini muncul terutama pada 3 bulan pertama penggunaan pil dan makin lama penggunaannya kelainan tersebut akan hilang dengan sendirinya. Cobalah minum pil saat hendak tidur atau saat makan malam. Bila tetap saja muncul keluhan, silahkan berkonsultasi kembali ke dokter. Beberapa jenis obat dapat mengurangi efektivitas pil, seperti rifampisin, Fenitoin, Tetrasiklin. Klien yang memakai obat-obatan diatas untuk jangka panjang sebaiknya menggunakan pil kombinasi dengan dosis etinilestradiol 50mg atau dianjurkan menggunakan metode kontraasepsi yang lain.

BAB 3 KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN HELLEN VARNEY


I. PENGKAJIAN
A. Data Subyektif 1. Identitas a) Nama Suami atau Istri : agar dalam melakukan komunikasi dg pasien dan keluarga dapat terjalin komunikasi yang baik b) Alamat : untuk mengetahui tempat tinggal klien, sehingga

memudahkan bidan apabila klien memerlukan pertolongan / informasi bidan c) Suku / Bangsa : untuk mengetahui adaptasi kebiasaan dan bahasa dari klien sehingga dapat mempengaruhi kita dalam pencarian informasi d) Agama : untuk mengetahui pantangan suatu agama tentang metofe suatu alat kontrasepsi e) Usia : Pada prinsipnya semua ibu boleh menggunakan pil kombinasi seperti usia reproduksi f) Pendidikan : untuk mengetahui tingkat pendidikan klien yang akan membantu dalam pemberian asuhan g) Pekerjaan : untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan social ekonomi klien h) Status perkawinan : untuk mengetahui apakah terjadi perkawinan yang sah atau tidak yang akan mempengaruhi psikologi klien i) Usia saat kawin: untuk mengetahui apakah saat kawin, dimana fisik, mental social dan system reproduksi seorang wanita sudah matang atau belum yang nantinya akan mempengaruhi buruk pada psikologi klien

2. Alasan Kunjungan Ibu mengatakan ingin meneruskan Pil KBnya

3. Keluhan Utama Ibu mengatakan ingin menggunakan dan melanjutkan KB Pilnya

4. Riwayat Kebidanan Riwayat Haid a) Menarche b) Siklus c) Warna d) Lamanya e) Disminorhea f) Fluor Albus : umur 9-16 tahun : 28 hari- 35 hari : Merah Tua : 4-8 Hari : iya atau tidak : saat menjelang dan selesai haid

5. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan nifas yang Lalu Perkw Kehamilan Ke Ke UK Persalinan Anak H/M Usia ank skrg Nifas Penyulit meny usui

Jenis Peno- Tem- Penyu- BBL Sex long pat lit

6. Riwayat Kesehatan a) Riwayat Kesehatan Sekarang Tidak ada penyakit yang sering diderita ibu seperti penyakit menurun (kencing manis, darah tinggi), menahun (paru-paru, kuning),maupun menular (paru-paru, kuning, HIV)

b) Riwayat Kesehatan Yang Lalu Ibu tidak pernah menderita penyakit menurun (kencing manis, darah tinggi), menahun (paru-paru, kuning),maupun menular (paru-paru, kuning, HIV)

c) Riwayat Kesehatan Keluarga Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menurun (kencing manis, darah tinggi), menahun (paru-paru, kuning),maupun menular (paru-paru, kuning, HIV)

7. Riwayat KB KB apa saja yang pernah dipakai oleh ibu

8. Pola Kebiasaan Sehari-hari Berisi tentang bagaimana nutrisi, pola aktivitas, pola personal hygiene dan pola seksual yang dilakukan oleh ibu. a. Pola Nutrisi : mengalami peningkatan nafsu makan, ibu harus memperhatikan nutrisi agar tidak terjadi kenaikan BB sebanyak 1-2 Kg yang merupakan efek samping KB b. Pola Seksual : Mengalami penurunan sejak menggunakan KB c. Pola Personal Hygiene : Harus sering ganti celana dalam karena mungkin terjadi perdarahan bercak / spotting d. Peran / persetujuan Suami : ibu mengikuti program KB atas persetujuan Suami e. Lain-lain :-

B. Data Obyektif Data yang diperoleh melalui pemeriksaan fisik yang terdiri daari inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi serta pemeriksaan yang terdiri dari : 1. Pemeriksaan Umum a. Keadaan Umum b. Kesadaran c. BB saat ini : Baik : Composmentis : Kenaikan / penurunan BB

d. Tanda-Tanda Vital : TD = 110/70 130/90 mmHg N = 80-100 x/menit RR = 16-24 x/menit S = 36,5-37,5 C

2. Pemeriksaan Fisik a. Inspeksi Kepala : Bersih, tidak ada benjolan abnormal, rambut tidak rontok Muka :Tidak pucat, tidak odema tidak terdapat flek-flek Mata : Konjungtiva merah muda, sclera putih Hidung: Tidak ada pernapasan cuping hidung, bersih, tidak ada sekeret Mulut : Mukosa bibir lembab, bibir tidak pucat, tidak ada stomatitis Telinga: Bersih, tidak ada serumen Leher : Tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid Ketiak: Tidak ada pembesaran kelenjar limfe Dada : tidak ada tarikan intercostae, tidak tampak benjolan abnormal Abdomen: Tidak ada luka bekas operasi Genetalia: Bersih, tidak ada pengeluaran pervagina, tidak ada tanda-tanda PMS Extrimitas:

Atas : tidak ada varises, pergerakan aktif Bawah : Tidak ada varises, pergerakan aktif

b. Palpasi Kepala : Tidak ada benjolan abnormal Leher : Tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid Ketiak : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe Dada : Tidak ada benjolan abnormal, Tidak ada nyeri tekan Abdomen: Kuadran I : Tidak ada pembesaran maupun nyeri tekan pada hepar Extrimitas: Atas : tidak odema Bawah: tidak odema

c. Auskultasi Dada: Jantung : Tidak ada murmur / gallop Paru-paru: Tidak ada wheezing / Ronchi

d. Perkusi Reflek Patella : +/+

II.

DIAGNOSA KEBIDANAN
Ny P Umur Akseptor Lama KB Pil Kombinasi

III.

MASALAH POTENSIAL
-

IV.

KEBUTUHAN SEGERA
-

V.

INTERVENSI
-Dx -Tujuan : Ny P Umur Akseptor Lama KB Pil Kombinasi : setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 10 menit diharapkan ibu

mengerti tentang penjelasan yang diberikan oleh petugas tentang hasil pemeriksaan. -Kriteria : 1. Ibu dapat mengerti dan mengulang penjelasan dari petugas 2. Tidak ada keluhan pada klien 3. Ibu merasa puas

Intervensi 1. Lakukan pendekatan terapeutik pada klien R/ : Dengan dilakukan pendekatan terapeutik pada klien diharapkan terjadi

kerjasama yang kooperatid antara klien dengan petugas. 2. Jelaskan hasil pemeriksaan pada klien R/ : Dengan menjelaskan hasil pemeriksaan pada klien, diharapkan klien

dapat mengetahui keadaannya. 3. Ingatkan ibu agar selalu minum pil KB tepat waktu R/ lancar. 4. Berikan ibu pik KB Kombinasi sebanyak 3 kaplet. R/ : Dengan memberikan ibu pil KB Kombinasi, maka ibu bisa melanjutkan : Dengan mengingatkan ibu, maka ibu bisa menggunakan KB Pil dengan

KBnya lagi 5. Catat hasil pemeriksaan dan jadwal kunjungan pasien di kartu K1, Buku Register dan K4. R/ : Dengan mencatat / mendokumentasikan hasil pemeriksaan dan jadwal

kunjungan memudahkan Bidan dalam menulis rekam medic

VI.

IMPLEMENTASI
Tanggal : Jam : . Dx : Ny P Umur Akseptor Lama KB Pil Kombinasi

1. Melakukan pendekatan terapeutik pada klien dengan cara berkomunikasi yang baik, ramah, sopan dan jelas serta mudah dimengerti ibu. 2. Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan 3. Mengingatkan ibu untuk selalu minum pil KB tepat waktu 4. Memberikan ibu Pil KB Kombinasi sebanyak 3 kaplet 5. Mencatat / mendokumentasikan hasil pemeriksaan dan jadwal kunjungan pasien di kartu K1, Buku Register dan K4

VII. EVALUASI
Tanggal : Jam :

S : ibu mengatakan te;ah mengerti dengan penjelasan dari petugas O : ibu dapat mengulang kembali penjelasan dari petugas, ibu mengangguk tanda sudah mengerti A : Ny P Umur Akseptor Lama KB Pil Kombinasi P : mengingatkan ibu untuk kembali datang sebelum Pil habis atau sewaktu-waktu bila ada keluhan.

BAB 4 TINJAUAN KASUS


ASUHAN KEBIDANAN PADA NY C P30003 UMUR 47 TAHUN AKSEPTOR LAMA KB PIL KOMBINASI DI POLINDES BANYUARANG KECAMATAN NGORO KABUPATEN JOMBANG
I.

PENGKAJIAN
A. Data Subyektif Tanggal : 11-06-2012 : Ny. C : 47 Tahun : Islam : Jawa/Indonesia : SMP : IRT :: Plemahan Jam : 19.00 WIB Nama Umur Agama : Tn. S : 50 Tahun : Islam

Nama Klien Umur Agama Suku/ Bangsa Pendidikan Pekerjaan Penghasilan Alamat

Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia Pendidikan Pekerjaan Penghasilan Alamat : SD : Swasta :: Plemahan

1. Keluhan Utama Ibu mengatakan ingin melanjutkan KB pilnya

2. Riwayat Kebidanan a. Riwayat Haid Sebelum KB Menarche Lamanya : umur 12 Tahun : 6 Hari

Banyaknya

: hari 1-3 ganti pembalut 2-3x/hari, hari 4-6 ganti

pembalut 1-2x/hari Siklus : 28 hari, teratur

Fluor Albus : saat akan dan selesai haid Disminorhea : tidak

b. Riwayat Setelah KB Menarche Lamanya Banyaknya : umur 12 Tahun : 6 Hari : hari 1-3 ganti pembalut 2-3x/hari, hari 4-6 ganti

pembalut 1-2x/hari Siklus : 28 hari, teratur

Fluor Albus : saat akan dan selesai haid Disminorhea : tidak

3. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas Yang Lalu Per kw Ke Kehamilan Ke UK Jenis Penolong Persalinan Tempat Peny BBL ulit I 1 9 bln nor mal I 2 9 bln nor mal I 3 9 bln nor mal Bidan BPM Bidan BPM bidan BPM 3,5 Kg 2,8 Kg 3,2 Kg L H / 15 th L H / 19 Th L Anak Sex H/M Usia skrg H / 22 Th Nifas Peank nyulit Iya, 2th Iya, 2th Iya, 2 th meny usui

4. Riwayat Kesehatan / Riwayat Penyakit a. Riwayat Kesehatan Saat Ini dan Riwayat Kesehatan Yang Lalu Ibu sekarang sehat dan tidak pernah menderita penyakit menurun (kencing manis, darah tinggi), menahun (paru-paru, kuning),maupun menular (paru-paru, kuning, HIV)

b. Riwayat Kesehatan Keluarga Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menurun (kencing manis, darah tinggi), menahun (paru-paru, kuning),maupun menular (paru-paru, kuning, HIV)

5. Riwayat KB ( Jenis yang selama ini dipakai, berapa lama, ganti cara dan lain-lain) Ibu mengatakan setelah anak 1 lahir, ibu memakai KB suntik selama 2 tahun, lalu berhenti ingin punya anak. Setelah anak 2 lahir ibu memakai KB Pil selama 3 tahun kemudian ibu ingin punya anak lagi. Setelah anak ke-3 lahir, ibu memakai KB suntik selama tahun dan ganti pil sampai sekarang.

6. Pola Kebiasaan Sehari-hari a. Pola Nutrisi : Makan 3x/hari, nasi+lauk+sayur Minum 6-8 gelas/hari b. Pola Hubungan Seksual c. Pola Personal hygiene : Mengalami penurunan, 1-2x/minggu : Mandi 2x/hari, Godok gigi 2x/hari Keramas 3x/minggu, ganti baju 2x/hari, ganti celana dalam 2x/hari. d. Peran / Persetujuan Suami kalau ibu pakai KB Pil. : Ibu mengatakan suaminya telah setuju

B. Data Obyektif 1. Pemeriksaan Umum Kesadaran Keadaan Umum BB sebelum KB BB saat ini Kenaikan BB TTV 23x/menit : Composmentis : Baik : 52 Kg : 55 Kg : 3 Kg : TD= 120/80 mmHg, N= 82x/menit, S= 36,5C, RR=

2. Pemeriksaan Fisik a. Inspeksi Kepala Muka Mata Hidung Mulut Telinga Leher tyroid Ketiak Dada : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe : Tidak ada tarikan intercostae : Rambut tdak rontok, bersih, tidak ada ketombe : Tidak pucat, tidak odema : Konjungtiva merah muda, sclera putih : Tidak ada pernapasan cuping hidung, bersih, tidak ada secret : Mukosa bibir lembab, bibir tidak pucat, tidak ada stomatitis : Bersih, tidak ada serumen : Tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada pembesaran kel,

Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi Genetalia : Bersih, tidak ada pengeluaran pervagina, tidak ada tanda-tanda PMS Extrimitas : Atas : Tidak ada varises, pergerakan aktif

Bawah: Tidak ada varises, pergerakan aktif

b. Palpasi Kepala : tidak ada benjolan abnormal

Leher

: Tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada pembesaaran

kelenjar tyroid Ketiak Dada : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe : Tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan

Abdomen : Kuadran I: Tidak ada pembesaran maupun nyeri tekan pada Hepar Kuadran II: Tidak ada nyeri tekan pada lambung Kuadran III: Tidak ada nyeri tekan pada colon Kuadran IV: Tidak ada Nyeri tekan pada apendiks

Extrimitas : Atas Bawah : Tidak odema : Tidak odema

c. Auskultasi Dada: d. Perkusi Reflek Patella : +/+ Jantung : Tidak ada murmur / gallop Paru-paru: Tidak ada wheezing / Ronchi

II.

DIAGNOSA KEBIDANAN
Ny. C P30003 Umur 47 Tahun Akseptor Lama KB Pil Kombinasi

III. IV. V.

MASALAH POTENSIAL
-

KEBUTUHAN SEGERA
-

INTERVENSI
-Dx : Ny. C P30003 Umur 47 Tahun Akseptor Lama KB Pil Kombinasi

-Tujuan

: Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 10 menit diharapkan ibu mengerti tentang penjelasan yang diberikan oleh petugas tentang hasil pemeriksaan.

-Kriteria

: 1. Ibu dapat mengerti dan mengulang penjelasan dari petugas 2. Tidak ada keluhan pada klien 3. Ibu merasa puas

Intervensi 1. Lakukan pendekatan terapeutik pada klien R/ : Dengan dilakukan pendekatan terapeutik pada klien diharapkan terjadi

kerjasama yang kooperatid antara klien dengan petugas. 2. Jelaskan hasil pemeriksaan pada klien R/ : Dengan menjelaskan hasil pemeriksaan pada klien, diharapkan klien

dapat mengetahui keadaannya. 3. Ingatkan ibu agar selalu minum pil KB tepat waktu R/ lancar. 4. Berikan ibu pik KB Kombinasi sebanyak 3 kaplet. R/ : Dengan memberikan ibu pil KB Kombinasi, maka ibu bisa melanjutkan : Dengan mengingatkan ibu, maka ibu bisa menggunakan KB Pil dengan

KBnya lagi 5. Catat hasil pemeriksaan dan jadwal kunjungan pasien di kartu K1, Buku Register dan K4. R/ : Dengan mencatat / mendokumentasikan hasil pemeriksaan dan jadwal

kunjungan memudahkan Bidan dalam menulis rekam medic

VI.

IMPLEMENTASI
Tanggal Dx : 11-06-2012 Jam : 19.05 WIB : Ny.C P30003 Umur 47 Tahun Akseptor Lama KB Pil Kombinasi

1. Melakukan pendekatan terapeutik pada klien dengan cara berkomunikasi yang baik, ramah, sopan dan jelas serta mudah dimengerti oleh ibu. 2. Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan

TTV : TD = 120/80 mmHg Nadi = 82 x/menit Suhu = 36,5C Pernafaasan = 23 x/menit

Keadaan ibu baik, tekanan darah dalam keadaan normal. Pada pemeriksaan fisik, mata tidak kuning dan pada hati tidak ada pembesaran maupun nyeri tekan, hal ini berarti tidak ada penyakit pada hati. Ibu boleh meneruskan KB Pilnya, karena tidak ada kontraindikasi.

3. Mengingatkan ibu untuk selalu minum Pil KB tepat waktu. Jika ibu minum pagi, maka selanjutnya meminum pilnya juga pagi terus. Jika malam, maka minumnya malam terus sampai habis.

4. Memberikan ibu Pil KB Kombinasi sebanyak 3 kaplet Memberikan ibu pil KB kombinasi untuk melanjutkan KBnya. 5. Mencatat atau mendokumentasikan hasil pemeriksaan dan jadwal kunjungan pasien di kartu K1, buku Register dan K4

VII.

EVALUASI
Tanggal : 11-06-2012 Jam: 19.15 WIB

S O

: Ibu mengatakan telah mengerti dengan penjelasan petugas : Ibu dapat mengulang kembali penjelasan dari petugas, dan ibu mengangguk tanda sudah mengerti : Ny.C P30003 Umur 47 Tahun Akspetor Lama KB Pil Kombinasi : Mengingatkan ibu untuk kembali datang sebelum pil habis atau sewaktu-waktu bila ada keluhan

A P

BAB 5 PEMBAHASAN
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi hormonal telah mempelajari bahwa estrogen dan progesterone memberikan umpan balik terhadap kelenjar hipofisis melalui hipotyalamus sehingga terjadi hambatan terhadap perkembangan folikel dan proses ovulasi. Melalui hipotalamus dan hipofisis, estrogen dapat menghambat pengeluaran Folikel Stimulating Hormon (FSH) sehingga perkembangan dan kematangan folikel de graaf tidak terjadi. Disamping itu progesterone dapat mengahambat pengeluaran hormone Luteinizing (LH). Estrogen mempercepat peristaltic tuba sehingga hasil konsepsi mencapai uterus. Endometrium yang belum siap untuk menerima implantasi. Fungsi komponen Progesterone : a) Rangsangan balik ke hipotalamus dan hipofisis, sehingga pengeluaran LH tidak terjadi dan menghambat ovulasi b) Progesterone mengubah endometrium, sehingga kapasitas spermatozoa tidak berlangsung c) Mengentalkan lender serviks sehingga sulit ditembus oleh spermatozoa d) Menghambat peristaltic tuba, sehingga menyulitkan konsepsi.

Dari hasil pengkajian yang telah penulis dapatkan, dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam kasus ini sama dengan teori yang telah dijelaskan sebelumnya. Ibu merasakan perubahan kenaikan berat badan dari 52 Kg menjadi 55 Kg.

DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kbeidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC Saifuddin, Abdul Bari. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. 2006. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

You might also like