You are on page 1of 8

Presentasi Kasus Stase RSOP ANAK LAKI-LAKI USIA 10 TAHUN DENGAN CLOSE FRACTURE SUPRACONDILER HUMERI SINISTRA GARTLAND

III

Oleh : Yestin Diana Bhakti G.0007236 Pembimbing: Dr. Ismail Mariyanto, Sp.OT

KEPANITERAAN KLINIK SMF ORTHOPAEDI DAN TRAUMATOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSOP PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA 2012

HALAMAN PENGESAHAN Presentasi Kasus ini disusun untuk memenuhi persyaratan kepaniteraan klinik Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Presentasi kasus dengan judul:

ANAK LAKI-LAKI USIA 10 TAHUN DENGAN CLOSE FRACTURE SUPRACONDILER HUMERI SINISTRA GARTLAND III

Oleh : Yestin Diana Bhakti G0007236

Pembimbing

dr. Ismail Mariyanto, Sp.OT

STATUS PASIEN A. ANAMNESA 1. Identitas Pasien Nama Umur Agama Pekerjaan Alamat No. RM Masuk RS Pemeriksaan 2. Keluhan Utama Tangan kiri sakit dan bengkak setelah jatuh dari sepedah 3. Riwayat Penyakit Sekarang 2 hari sebelum masuk rumah sakit pasien jatuh dari sepedah dengan posisi badan kiri terjatuh lebih dahulu. Setelah jatuh pasien merasa tangan kirinya sakit dan bengkak, pingsan (-), mual (-), muntah (-). Kemudian pasien dibawa ke sangkal putung, disana pasien dipijat, diberi minyak oles pada tangan kirinya, dan diberi bidai serta bebat. 1 hari kemudian pasien merasa nyeri dan bengkak semakin memberat. Kemudian pasien dibawa ke ke RS. Fatimah Matesih, disana pasien dirontgen. Karena keterbatasan alat, kemudian pasien dirujuk ke Rumah Sakit Orthopedi. Makan terakhir jam 18.00 WIB, minum terakhir 18.00. : An. P : 10 tahun : Islam : Pelajar : Karangkulon 3/7 Tawangmangu Karanganyar : 00.21.45.21 : 13 Maret 2012 : 13 Maret 2012

Jenis Kelamin : Laki-Laki

4. Riwayat Penyakit Dahulu R. Asma R. Alergi makanan R. Alergi makanan R. Jatuh sebelumnya R. Mondok 5. Riwayat Penyakit Keluarga R. Sakit jantung R. Hipertensi R. DM R. Asma 6. Riwayat Status Gizi Pasien biasa makan 3x sehari dengan nasi satu piring sayur dan lauk pauk, pasien minum rata-rata 3 gelas per hari 7. Anamnesa Sistemik Kepala Mata Hidung Telinga Mulut Tenggorokan Respirasi : mesocephal : konjungtiva anemis (-/-) sklera ikterik (-/-) : septum deviasi (-), nafas cuping hidung (-/-) : sekret (-/-), membran thymani (intak/intak), darah (-/-) : mulut kering (-), bibir biru (-), sariawan (-), gusi berdarah (-), bibir pecah- pecah (-) : nyeri telan (-) : sesak (-), batuk (-), dahak (-), batuk darah (-), mengi (-) (-), lemas (-) Gastrointestinal: mual (-) muntah (-),perut terasa panas (-) kembung (-), sebah (-), muntah darah (-), BAB warna hitam (-), BAB lendir darah (-), BAB sulit (-) : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal : tidak tahu : disangkal : disangkal

Cardiovascular : nyeri dada (-), pingsan (-), kaki bengkak (-), keringat dingin

Genitourinaria : BAK warna kuning jernih, nyeri saat BAK (-) Muskuloskeletal: nyeri otot (+), nyeri sendi (-), bengkak sendi (-), Ekstremitas : Atas: pucat (-), kebiruan (-), bengkak (+), luka (-), terasa dingin (-) Bawah: pucat (-), kebiruan (-), bengkak (-), luka (-), terasa dingin (-) B. PEMERIKSAAN FISIK KU : Tampak sakit sedang, gizi kesan cukup Tanda Vital a. Tekanan darah b. Heart Rate c. Rspirasi d. Suhu Kulit Kepala Mata : 110/60 mmHg : 100x/menit : 20x/menit : 36,3 0C (per axiller) : Warna sawo matang, pucat (-), ikterik (-), petechie (-), turgor baik (+) : Mesocephal, luka (-), rambut warna hitam, tidak mudah dicabut : Cekung (-/-). Konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), reflek cahaya (+/+), pupil isokor (3mm/3mm), oedem palpebra (-/-) Telinga Hidung Mulut : Sekret (-/-), darah (-/-), nyeri tekan mastoid (-/-) : Napas cuping hidung (-/-), sekret (-/-), epistaksis (-/-) : Mulut kering (-), sianosis (-), stomatitis (-), mukosa pucat (-), gusi berdarah (-), lidah kotor (-), lidah hiperemis (-), lidah tremor (-), papil lidah atrofi (-) Tenggorokan Leher Thorax : Tonsil hipertrofi (-) faring hiperemis (-) : Simetris, trachea ditengah, JVP tidak meningkat, KGB servikal membesar (-), tiroid membesar (-), nyeri tekan (-) : normochest, simetris, retraksi suprasternal (-). Spider nevi (-), pernafasan tipe thoraco abdominal

Cor:

Inspeksi Palpasi Perkusi

: Ictus cordis tidak tampak : Ictus cordis tidak kuat angkat : Kanan atas Kiri atas Kiri bawah : SIC II linea parasternal dextra : SIC II linea parasternalis sinistra : SIC V linea mid clavicula sinistra Kanan bawah: SIC VI linea parasternalis dextra

Kesan

: Batas jantung kesan tidak melebar HR : 100 kali/menit, reguler BJ I-II murni, intensitas normal, reguler, bising (-)

Auskultasi:

Pulmo Abdomen

: Suara dasar vesikuler (+/+), suara tambahan (-/-) : Dinding perut sejajar dinding dada, peristaltik usus (+) normal, timpani, undulasi (-), pekak alih (-), supel (+), nyeri tekan (-), hepar lien tidak teraba

Ekstremitas

: Atas : pitting odem (-), akral dingin (-), bengkak (+ sinistra), luka (-), clubbing finger (-), spoon nail (-) Bawah : pitting odem (-), akral dingin (-), bengkak (-), luka (-),clubbing finger (-), spoon nail (-)

III. Status Lokalis Regio Elbow sinistra Look : tampak oedem (+), deformitas (+), skin intak Feel : Neurovascular disturbance (-), nyeri tekan (+), CRT < 2 detik ROM : Sulit dievaluasi

C. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Pemeriksaan Laboratorium darah tanggal 13 Maret 2012 Hb Hct AL AT Gol darah GDS Creatinin Ureum PT APTT INR : 13,5 g/dl : 38 % : 11100 mm3 : 287000 mm3 :A :108 mg/dl : 0.44 mg/dl : 13 mg/dl : 14.4 detik : 28.0 detik : 1.2

2. Pemeriksaan Rontgen Rontgen Elbow sinistra AP/LAT: tampak garis lusen pada suprakondiler os humerus sinistra D. RESUME Dari anamnesis didapatkan, 2 hari sebelum masuk rumah sakit pasien jatuh dari sepedah dengan posisi badan kiri terjatuh lebih dahulu. Setelah jatuh pasien merasa tangan kirinya sakit dan bengkak. Kemudian pasien dibawa ke sangkal putung. 1 hari kemudian pasien merasa nyeri dan bengkak semakin memberat. Kemudian pasien dibawa ke ke RS. Fatimah Matesih, disana pasien dirontgen. Karena keterbatasan alat, kemudian pasien dirujuk ke Rumah Sakit Orthopedi. Makan terakhir jam 18.00 WIB, minum terakhir 18.00 Pada pemeriksaan status lokalis pada regio elbow sinistra tampak oedem (+), deformitas (+), skin intak, nyeri tekan (+), CRT < 2 detik, dan ROM sulit dievaluasi. Pemeriksaan Laboratorium darah, didapatkan Hb 13,5 g/dl, Hct 38 %, AL 11100 mm3, AT 287000 mm3, Gol darah A, PT 14.4 detik, APTT 28.0 detik.

Dari pemeriksaan rontgen Elbow sinistra AP/LAT tampak garis lusen pada suprakondiler os humerus sinistra. E. DIAGNOSIS Close fracture supracondiler humeri sinistra gartland III F. TERAPI Memberitahukan mengenai penyakit pasien kepada keluarga dan pasien Infus RL 20tpm Pasang slab Pro ORIF Periksa laboratorium darah lengkap Konsul anestesi setelah mondok di bangsal Mondok bangsal G. PROGNOSIS Ad vitam Ad sanam Ad fungsionam : dubia ad bonam : dubia ad bonam : dubia ad bonam

You might also like