You are on page 1of 64

Sistem ekskresi adalah sistem pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang sudah tidak berguna lagi bagi tubuh.

Organ atau alat-alat ekskresi pada manusia adalah :


1. 2. 3. 4. Paru-Paru Hati Kulit Ginjal

Paru-Paru

Paru-Paru
Paru-paru berada di dalam rongga dada manusia sebelah kanan dan kiri yang dilindungi oleh tulangtulang rusuk. Paru-paru terdiri dari dua bagian, yaitu paru-paru kanan yang memiliki tiga gelambir dan paru-paru kiri memiliki dua gelambir. Paru-paru merupakan organ yang sangat vital bagi kehidupan manusia karena tanpa paruparu manusia tidak dapat hidup.

Fungsi Paru-Paru
Dalam Sistem Ekskresi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan KARBONDIOKSIDA (CO2) dan UAP AIR (H2O). Gas karbon dioksida merupakan sisa proses metabolisme dalam jaringan yang diangkut oleh darah ke paru paru dan berdifusi dalam alveolus. Oksigen yang masuk ke paru paru berikatan dengan hemoglobin membentuk oksihemoglobin dalam eritrosit yang mengalir menuju jaringan tubuh. Setelah sampai di sel- sel tubuh, O2 dilepas dari ikatan oksihemoglobin dan keluar menuju jaringan lalu masuk ke sel sel tubuh. Pada saat yang sama, CO2 dari sel sel tubuh masuk ke dalam darah. Sebagian kecilnya bergabung dengan hemoglobin membentuk karboksihemoglobin.

Kelainan-Kelainan pada Paru-Paru


1. Asma atau sesak nafas, yaitu kelainan yang disebabkan oleh penyumbatan saluran pernafasan yang diantaranya disebabkan oleh alergi terhadap rambut, bulu, debu atau tekanan psikologis. 2. Kanker paru-paru, yaitu gangguan paru-paru yang disebabkan oleh kebiasaan merokok. Penyebab lain adalah terlalu banyak menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum dan radiasi ionisasi. 3. Emphysema, adalah penyakit pembengkakan paru-paru karena pembuluh darahnya terisi

KULIT

Kulit
Kulit merupakan lapisan tipis yang membungkus seluruh permukaan tubuh manusia. Kulit merupakan benteng pertahanan tubuh kita yang utama karena berada di lapisan anggota tubuh yang paling luar dan berhubungan langsung dengan lingkungan sekitar.

Fungsi kulit antara lain adalah :


1. 2. 3. 4. 5. Mengeluarkan keringat Pelindung tubuh Menyimpan kelebihan lemak Mengatur suhu tubuh Tempat pembuatan vitamin D dan pro vitamin D

Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu epidermis (lapisan luar/kulit ari), dermis (lapisan dalam/kulit jangat). Dan hipodermis (jaringan ikat bawah kulit).

Lapisan epidermis terdiri atas : Stratum korneum, lapisan tipis dari

sel-sel mati, mengandung keratin & mengalami abrasi setiap harinya. Stratum lusidium, berperan dalam melindungi kulit dari sinar Ultra Violet. Stratum granulosum, mengandung pigmen melanin Stratum spinosum, pembentukan selsel baru dan didorong ke permukaan untuk mengganti sel-sel mati pada stratum korneum Stratum germonativum (basal), selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar

Terdiri dari : Akar rambut

Pembuluh darah
Syaraf Kelenjar minyak (glandula

sebasea), meminyaki rambut agar tidak kering Kelenjar keringat (glandula sudorifera), menghasilkan keringat Lapisan lemak, terdapat di bawah dermis yang berfungsi melindungi tubuh dari pengaruh suhu luar

Hipodermis terletak di bawah dermis. Lapisan ini

banyak mengandung lemak. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan, pelindung tubuh terhadap benturan, dan menahan panas tubuh.

Proses Pembentukan Keringat


Bila suhu tubuh kita meningkat atau suhu udara di lingkungan kita tinggi, pembuluh-pembuluh darah di kulit akan melebar. Hal ini mengakibatkan banyak darah yang mengalir ke daerah tersebut. Karena pangkal kelenjar keringat berhubungan dengan pembuluh darah maka terjadilah penyerapan air, garam dan sedikit urea oleh kelenjar keringat.Kemudian air bersama larutannya keluar melalui pori-pori yang merupakan ujung dari kelenjar keringat. Keringat yang keluar membawa panas tubuh, sehingga sangat penting untuk menjaga agar suhu tubuh tetap normal.

Penyakit Pada Kulit


1.Eksim
Peradangan kulit akibat reaksi hipersensitif (respon berlebihan) terhadap alergen (pencetus timbulnya reaksi alergi) . Gejala :kulit akan menjadi merah, kering dan terkadang bersisik. Pengobatan : dengan menggunakan obat-obatan atas petunjuk dokter

2.Vitiligo
Vitiligo ditandai dengan munculnya bercak putih berbatas tegas pada kulit. Sampai sekarang belum diketahui dengan pasti faktor apa yang mempengaruhi perkembangan penyakit ini. Vitiligo biasanya disebabkan oleh terganggunya pigmen pembuat warna kulit, hingga timbul warna bercak putih di daerah itu. Namun diduga disebabkan oleh antibodi yang mengakibatkan matinya melanosit (pembentuk pigmen kulit), yang berkaitan dengan sistem imun dan sistem saraf.

3.Jerawat Kondisi abnormal kulit akibat gangguan


berlebihan produksi kelenjar minyak (sebaceous gland) yang menyebabkan penyumbatan saluran folikel rambut dan pori-pori kulit. Daerah yang mudah terkena jerawat ialah di muka, dada, punggung dan tubuh bagian atas lengan. Pengobatan : dengan menggunakan tumbuhan seperti daun cabai,mentimun,daun pepaya,dan lidah buaya. Dengan lidah buaya : Ambil daun lidah buaya, kupas kulitnya dan sisakan daging dari daun lidah buaya tersebut. Oleskan pada tempat yang ada jerawatnya, secara rutin tiap pagi dan sore hari.

4.Panu
Panu (Pitriyasis Versikolor) ditunjukkan dengan berwarna pada kulit. Warnanya bervariasi dari putih hingga coklat kehitaman.

Penyebab dari penyakit ini adalah keringat yang dibiarkan menempel pada kulit dalam waktu yang lama. Kotoran tersebut lama-kelamaan menjadi jamur .

Pengobatan bisa dengan menggunakan salep atau lotion tertentu untuk penghilang panu

HATI

Hati
Hati merupakan kelenjar terbesar pada manusia, warnanya merah tua, dan massanya lebih kurang 2 kg. Hati terbagi dalam dua belahan utama, yaitu belahan kanan dan kiri. Hati berperan sebagai alat ekskresi sekaligus alat sekresi, karena hati menghasilkan cairan empedu yang berguna dalam proses pencernaan lemak.

Fungsi hati
1. Sebagai penyimpan gula dalam bentuk glikogen 2. Sebagai tempat penetralan zat racun danmembunuh kuman/Detoksifikasi. 3. Sebagai tempat perombakan sel darah merah 4. Sebagai tempat perombakan protein tertentu dan pembentukkannya, seperti mengubah amonia menjadi ureum. 5. Sebagai tempat perubahan provitamina menajdi vitamin A. 6. Sebagai tempat penghasil cairan empedu (bilirubin dan biliverdin).

Degredasi Sel darah merah


degradasi sel darah merah. Hemoglobin yang terkandung di dalamnya dipecah menjadi zat besi, globin, dan heme. Zat besi dan globin didaur ulang, sedangkan heme dirombak menjadi metabolit untuk diekskresi bersama empedu sebagai bilirubin dan biliverdin yang berwarna hijau kebiruan. Di dalam usus, zat empedu ini mengalami oksidasi menjadi urobilin sehingga warna feses dan urin kekuningan. Sel yang bertugas merombak sel dara merah adalah sel Histiosit.

Empedu
Kandung empedu merupakan kantong otot kecil yang berfungsi untuk menyimpan empedu, yaitu cairan pencernaan berwarna kuning kehijauan yang dihasilkan oleh hati. Jika kita makan, kandung empedu akan berkontraksi dan mengosongkan empedu ke dalam usus untuk membantu pencernaan lemak dan vitamin-vitamin tertentu.

Empedu itu sendiri terdiri dari: Garam-garam empedu Elektrolit Pigmen empedu (misalnya bilirubin) Kolesterol Lemak

Fungsi Empedu
Pencerna dan penyerapan lemak Mengaktifkan lipase Mengubah zat yang tidak larut dalam air menjadi larut dalam air Pembentukan urea

Proses Kerja Empedu


Hasil dari penguraian hemoglobin yaitu hemin yang akan dirombak menjadi bilirubin dan biliverdin yag merupakan zat warna bagi empedu dan mengandung warna hijau biru. Zat warna tersebut di dalam usus akan mengalami oksidasi menjadi urobilin sehingga warna feses dan urin menjadi kekuningan.

KELAINAN PADA HATI


Batu Empedu
Batu empedu adalah timbunan kristal di dalam kandung empedu atau di dalam saluran empedu. Batu yang ditemukan di dalam kandung empedu disebut kolelitiasis, sedangkan batu di dalam saluran empedu disebut koledokolitiasis. Penyebab Komponen utama dari batu empedu adalah kolesterol, sebagian kecil lainnya terbentuk dari garam kalsium. Cairan empedu mengandung sejumlah besar kolesterol yang biasanya tetap berbentuk cairan. Jika cairan empedu menjadi jenuh karena kolesterol, maka kolesterol bisa menjadi tidak larut dan membentuk endapan di luar empedu.

Faktor Risiko 1. Usia lanjut. 2. Kegemukan (obesitas). 3. Diet tinggi lemak. 4. Faktor keturunan. Pencegahan Karena komposisi terbesar batu empedu adalah kolesterol, sebaiknya menghindari makanan berkolesterol tinggi yang pada umumnya berasal dari lemak hewani.

Hepatitis
Hepatitis adalah peradangan pada hati karena toxin, seperti kimia atau obat ataupun agen penyebab infeksi. Hepatitis yang berlangsung kurang dari 6 bulan disebut "hepatitis akut", hepatitis yang berlangsung lebih dari 6 bulan disebut "hepatitis kronis". Penyebab Hepatitis biasanya terjadi karena virus, terutama salah satu dari kelima virus hepatitis, yaitu A, B, C, D atau E. Hepatitis juga bisa terjadi karena infeksi virus lainnya, seperti mononukleosis infeksiosa, demam kuning dan infeksi sitomegalovirus. Penyebab hepatitis non-virus yang utama adalah alkohol dan obat-obatan.

Jenis Virus Hepatitis

Virus hepatitis A Virus hepatitis A terutama menyebar melalui tinja. Penyebaran ini terjadi akibat buruknya tingkat kebersihan. Di negara-negara berkembang sering terjadi wabah yang penyebarannya terjadi melalui air dan makanan.

Virus hepatitis B Penularannya tidak semudah virus hepatitis A. Virus hepatitis B ditularkan melalui darah atau produk darah. Penularan biasanya terjadi diantara para pemakai obat yang menggunakan jarum suntik bersama-sama, atau diantara mitra seksual (baik heteroseksual maupun pria homoseksual). Ibu hamil yang terinfeksi oleh hepatitis B bisa menularkan virus kepada bayi selama proses persalinan. Hepatitis B bisa ditularkan oleh orang sehat yang membawa virus hepatitis B. Di daerah Timur Jauh dan Afrika, beberapa kasus hepatitis B berkembang menjadi hepatitis menahun, sirosis dan kanker hati.

Virus hepatitis C Menyebabkan minimal 80% kasus hepatitis akibat transfusi darah. Virus hepatitis C ini paling sering ditularkan melalui pemakai obat yang menggunakan jarum bersama-sama. Jarang terjadi penularan melalui hubungan seksual. Untuk alasan yang masih belum jelas, penderita "penyakit hati alkoholik" seringkali menderita hepatitis C.

Virus hepatitis D Hanya terjadi sebagai rekan-infeksi dari virus hepatitis B dan virus hepatitis D ini menyebabkan infeksi hepatitis B menjadi lebih berat. Yang memiliki risiko tinggi terhadap virus ini adalah pecandu obat.

Virus hepatitis E Virus hepatitis E kadang menyebabkan wabah yang menyerupai hepatitis A, yang hanya terjadi di negara-negara terbelakang.
Virus hepatitis G Jenis baru dari virus hepatitis yang telah terdeteksi baru-baru ini.

GINJAL

Letak dan struktur


Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang dan sepasang yang terletak di belakang perut atau abdomen di bawah hati dan limpa. Ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urine. Di bagian atas (superior) ginjal terdapat kelenjar adrenal (juga disebut kelenjar suprarenal).

Ginjal bersifat retroperitoneal, yang berarti terletak di belakang peritoneum yang melapisi rongga abdomen. Ginjal kanan biasanya terletak sedikit di bawah ginjal kiri untuk memberi tempat untuk hati. Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga ke sebelas dan duabelas. Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak pararenal) yang membantu meredam goncangan. Pada orang dewasa, setiap ginjal memiliki ukuran panjang sekitar 11 cm dan ketebalan 5 cm dengan berat sekitar 150 gram. Di tiap ginjal terdapat bukaan yang disebut hilus yang menghubungkan arteri renal, vena renal, dan ureter.

Struktur Ginjal
glomerulus Pembuluh kapiler korteks

Arteri ginjal Medula/ Sumsum ginjal


Vena ginjal

ureter

Saluran pembawa Hasil penyaringan

Bagian paling luar dari ginjal disebut korteks, bagian lebih dalam lagi disebut medulla. Bagian paling dalam disebut pelvis. Ginjal dibungkus oleh lapisan jaringan ikat longgar yang disebut kapsula. Unit fungsional dasar dari ginjal adalah nefron yang dapat berjumlah lebih dari satu juta buah dalam satu ginjal normal manusia dewasa. Nefron berfungsi sebagai regulator air dan zat terlarut (terutama elektrolit) dalam tubuh dengan cara menyaring darah, kemudian mereabsorpsi cairan dan molekul yang masih diperlukan tubuh. Molekul dan sisa cairan lainnya akan dibuang. Reabsorpsi dan pembuangan dilakukan menggunakan mekanisme pertukaran lawan arus dan kotranspor. Hasil akhir yang kemudian diekskresikan disebut urin. Sebuah nefron terdiri dari sebuah komponen penyaring yang disebut korpuskula (atau badan Malphigi) yang dilanjutkan oleh saluransaluran (tubulus). Setiap korpuskula mengandung gulungan kapiler darah yang disebut glomerulus yang berada dalam kapsula Bowman.

Setiap glomerulus mendapat aliran darah dari arteri aferen. Dinding kapiler dari glomerulus memiliki pori-pori untuk filtrasi atau penyaringan. Darah dapat disaring melalui dinding epitelium tipis yang berpori dari glomerulus dan kapsula Bowman karena adanya tekanan dari darah yang mendorong plasma darah. Filtrat yang dihasilkan akan masuk ke dalan tubulus ginjal. Darah yang telah tersaring akan meninggalkan ginjal lewat arteri eferen. Di antara darah dalam glomerulus dan ruangan berisi cairan dalam kapsula Bowman terdapat tiga lapisan: kapiler selapis sel endotelium pada glomerulus lapisan kaya protein sebagai membran dasar selapis sel epitel melapisi dinding kapsula Bowman (podosit)

Dengan bantuan tekanan, cairan dalan darah didorong keluar dari glomerulus, melewati ketiga lapisan tersebut dan masuk ke dalam ruangan dalam kapsula Bowman dalam bentuk filtrat glomerular. Filtrat plasma darah tidak mengandung sel darah ataupun molekul protein yang besar. Protein dalam bentuk molekul kecil dapat ditemukan dalam filtrat ini. Darah manusia melewati ginjal sebanyak 350 kali setiap hari dengan laju 1,2 liter per menit, menghasilkan 125 cc filtrat glomerular per menitnya. Laju penyaringan glomerular ini digunakan untuk tes diagnosa fungsi ginjal. Tubulus ginjal merupakan lanjutan dari kapsula Bowman. Bagian yang mengalirkan filtrat glomerular dari kapsula Bowman disebut tubulus konvulasi proksimal. Bagian selanjutnya adalah lengkung Henle yang bermuara pada tubulus konvulasi distal. Lengkung Henle diberi nama berdasar penemunya yaitu Friedrich Gustav Jakob Henle di awal tahun 1860-an. Lengkung Henle menjaga gradien osmotik dalam pertukaran lawan arus yang digunakan untuk filtrasi.

Sel yang melapisi tubulus memiliki banyak mitokondria yang menghasilkan ATP dan memungkinkan terjadinya transpor aktif untuk menyerap kembali glukosa, asam amino, dan berbagai ion mineral. Sebagian besar air (97.7%) dalam filtrat masuk ke dalam tubulus konvulasi dan tubulus kolektivus melalui osmosis. Cairan mengalir dari tubulus konvulasi distal ke dalam sistem pengumpul yang terdiri dari: tubulus penghubung tubulus kolektivus kortikal tubulus kloektivus medularis Tempat lengkung Henle bersinggungan dengan arteri aferen disebut aparatus juxtaglomerular, mengandung macula densa dan sel juxtaglomerular. Sel juxtaglomerular adalah tempat terjadinya sintesis dan sekresi renin.Cairan menjadi makin kental di sepanjang tubulus dan saluran untuk membentuk urin, yang kemudian dibawa ke kandung kemih melewati ureter.

Ginjal mengatur pH, konsentrasi ion mineral, dan komposisi air dalam darah. Ginjal mempertahankan pH plasma darah pada kisaran 7,4 melalui pertukaran ion hidronium dan hidroksil. Akibatnya, urine yang dihasilkan dapat bersifat asam pada pH 5 atau alkalis pada pH 8. Kadar ion natrium dikendalikan melalui sebuah proses homeostasis yang melibatkan aldosteron untuk meningkatkan penyerapan ion natrium pada tubulus konvulasi. Kenaikan atau penurunan tekanan osmotik darah karena kelebihan atau kekurangan air akan segera dideteksi oleh hipotalamus yang akan memberi sinyal pada kelenjar pituitari dengan umpan balik negatif. Kelenjar pituitari mensekresi hormon antidiuretik (vasopresin, untuk menekan sekresi air) sehingga terjadi perubahan tingkat absorpsi air pada tubulus ginjal. Akibatnya konsentrasi cairan jaringan akan kembali menjadi 98%.
Warna biru menunjukkan satu tubulus

FUNGSI
1. Pengaturan keseimbangan air & elektrolit 2. Pengaturan konsentrasi osmolaritas cairan tubuh & elektrolit 3. Pengaturan keseimbangan asam basa 4. Ekskresi hasil sisa metabolisme 5. Pengaturan tekanan arteri 6. Sekresi hormon

Basic processes of urine formation


Filtration (penyaringan)
Darah mengalir ke glomerulus di dalam kapsul bowman Pemisahan antara molekul kecil dan besar Pemisahan menghasilkan filtrat glomerulus atau urine primer

Reabsorption(penyerapan kembali)
Urine primer mengalami penyerapan kembali menuju tubulus proximal, lengkung henle dan distal. Ion yang diserap al: Na+, Cl-,H2O ion seperti H+, NH4+,NH3,kretinin disekresikan menjadi filtrat tubulus atau urine sekunder.

Secretion(sekresi)
Pengeluaran terakhir dari hasil sekresi sebelumnya Di tubulus distal, penyerapan masih dilakukan untuk ion-ion Na+, Cl Sisanya akan membentuk urine sesungguhnya (air, urea, amonia)

The Renal Corpuscle

Figure 26.8a, b

An Overview of Urine Formation

G L O M E R U L A R F I L T R A T I O N

Countercurrent Multiplication and Concentration of Urine

Cortical and Juxtamedullary Nephrons

KOMPONEN URINE
BILIVERDIN
senyawa pigmen empedu dari keluarga porpirin hasil lintasan katabolik gugus heme dari hemoglobin yang terdapat di dalam eritrosit, oleh enzim heme oksigenase.Bersama bilirubin, biliverdin merupakan antioksidan yang sangat kuat merespon radikal peroksil seperti hidrogen peroksida, dan menghambat efek mutagen

BILIRUBIN
senyawa pigmen berwarna kuning yang merupakan produk katabolisme enzimatik biliverdin oleh biliverdin reduktase. Oksidasi bilirubin menghasilkan biliverdin kembali, hingga memberikan atribut antioksidan pada senyawa ini dalam fisiologi selular selain GSH.Bilirubin merupakan penghambat respon sel T CD4+, tingginya rasio serum bilirubin akan menginduksi apoptosis sel T CD4+ tersebut, sehingga bilirubin dianggap dapat menghentikan penyakit otoimun

GARAM AIR

The Blood Supply to the Kidneys

PENYAKIT DAN KELAINAN PADA GINJAL


NEFRITIS
kerusakan pada bagian glomerulus ginjal akibat infeksi kuman umumnya bakteri streptococus. Akibat nefritis ini seseorang akan menderita uremia atau edema. Uremia adalah masuknya kembali urine (C5H4N4O3) dan urea ke dalam pembuluh darah sedangkan edema adalah penimbunan air di kaki karena terganggunya reabsorpsi air. Nefritis akut banyak diderita oleh anakanak dan remaja yang disebabkan oleh infeksi penyakit menular. Sedangkan nefritis Kronis yang diderita oleh orangtua ditandai dengan tekanan darah tinggi dan pengerasan pembuluh darah ginjal .

BATU GINJAL Batu yang menyumbat ureter, pelvis renalis maupun tubulus renalis bisa menyebabkan nyeri punggung atau kolik renalis (nyeri kolik yang hebat). Ditandai dengan nyeri hebat yang hilang-timbul, biasanya di daerah antara tulang rusuk dan tulang pinggang, yang menjalar ke perut, daerah kemaluan dan paha sebelah dalam. Gejala lainnya adalah mual dan muntah, perut menggelembung, demam, menggigil dan darah di dalam air kemih. Penderita mungkin menjadi sering berkemih, terutama ketika batu melewati ureter. Batu bisa menyebabkan infeksi saluran kemih. Jika batu menyumbat aliran kemih, bakteri akan terperangkap di dalam air kemih yang terkumpul diatas penyumbatan, sehingga terjadilah infeksi. Jika penyumbatan ini berlangsung lama, air kemih akan mengalir balik ke saluran di dalam ginjal, menyebabkan penekanan yang akan menggelembungkan ginjal (hidronefrosis) dan pada akhirnya bisa terjadi kerusakan ginjal.

HORSESHOE KIDNEY
Pada horseshoe kidney, ginjal menyatu pada bagian bawahnya sehingga bentuknya menyerupai tapal kuda. Kelainan ini tidak menimbulkan gejala atau masalah dan seringkali tidak terdeteksi. Ginjal tapal kuda mungkin ditemukan secara tidak sengaja pada pemeriksaan rontgen atau USG di daerah ginjal yang dilakukan untuk keperluan lain.

Pada beberapa kasus, ginjal tapal kuda bisa menyebabkan gangguan pada pengaliran air kemih ke dalam ureter. Hal ini akan menyebabkan meningkatnya resiko infeksi ginjal dan kerusakan fungsi ginjal. Jika timbul gangguan, maka keadaan ini bisa diperbaiki melalui pembedahan.

SISTEM EKSKRESI PADA HEWAN

Sistem ekskresi pada serangga umumnya tersusun atas pembuluh malpigi. Pembuluh malpigi pada serangga merupakan kumpulan pembuluh halus yang pangkal nya melekat pada dinding usus. Fungsi nya mirip ginjal yaitu untuk menyaring darah. Darah (hemolimfa) mengalir melalui pembuluh malpighi. Bahan yang mengandung nitrogen diendapkan sebagai asam urat, sedang air dan garam diserap kembali secara osmosis dan transpor aktif. Asam urat dan sisa ari masuk ke usus halus dan sisa air diserap kembali. Kristal asam urat dieksresikan bersama feses melalui anus.

Sistem ekskresi pada ikan


Alat pengeluaran utama pada ikan yaitu ginjal dan suatu lubang pengeluaran yang disebut urogenital Sistem ekskresi pada ikan tersusun atas: Insang yang mengeluarkan CO2 dan H2O Kulit : kelenjar kulitnya mengeluarkan lendir sehingga tubuhnya licin untuk memudahkan gerak di dalam air. Sepasang ginjal (sebagian besar) yang mengeluarkan urine

o Ginjal berfungsi sebagai osmoregulator yaitu pengaturan tekanan osmotik cairan tubuh yang layak bagi kehidupan ikan, sehingga proses- proses fisiologis tubuhnya berfungsi normal. o Osmoregulasi dilakukan dengan berbagai cara melalui: - ginjal - kulit - membran mulut

OSMOREGULASI PADA IKAN AIR TAWAR

Tubuh ikan air tawar lebih hipertonis dari lingkungannya sehingga air banyak yang masuk lewat permukaan tubuhnya. Akibatnya ikan air tawar sedikit minum air. Urin yang dihasilkan banyak dan encer

Air masuk secara osmosis lewat permukaan tubuhnya Mendapatkan air dan garam dari makanan

Mineral diikat oleh insang

Ekskresi urin banyak dan lebih encer

OSMOREGULASI PADA IKAN AIR LAUT

Tubuh ikan laut lebih hipotonis dari air laut sehingga air banyak yang keluar dari tubuh. Akibatnya ikan laut banyak minum air laut untuk menutupi kehilangan air yang besar Urin yang dihasilkan sedikit dan pekat

Meperoleh air dan garam mineral dengan Banyak minum air laut

Air keluar lewat permukaan tubuh dan lewat insang

Kelebihan garam Dibuang lewat insang

Ekskresi urin yang pekat dan sedikit

VIDEO SISTEM EKSKRESI

PUTRI ZULFIATI, s.Pd


SMA N 48 Jakarta

GURU BIOLOGI
2010/2011 XI IPA 5

SISTEM EKSKRESI
SEKIAN

You might also like