You are on page 1of 3

LAPORAN KASUS ANESTESI I. IDENTITAS PENDERITA Nama : Tn.

Widi Utomo Umur : 25 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Pekerjaan : Wiraswasta Pendidikan : SMA II. ANAMNESIS A. Keluhan utama : Timbul benjolan di rahang bawah kiri B. Riwayat Penyakit Sekarang : Pada tanggal 9 Februari 2007, penderita datang ke poli RSDK dengan keluhan timbul benjolan di rahang bawah kiri makin lama makin membesar. Nyeri bila digunakan untuk makan keras. Riwayat luka di dalam mulut atau sakit gigi sebelumnya disangkal. C. Anamnesis yang berkaitan dengan anestesi - Riwayat tekanan darah tinggi disangkal - Riwayat kencing manis disangkal - Riwayat asma disangkal - Riwayat alergi disangkal - Riwayat operasi sebelumnya disangkal - Penderita tidak menggunakan gigi palsu dan tidak ada gigi yang goyang - Batuk atau nyeri dada disangkal III. PEMERIKSAAN FISIK Keadaan umum : Baik Kesadaran : Komposmentis Tanda vital : TD = 120/70 mmHg t = 37C N = 80x/mnt BB = 50 kg RR = 20x/mnt ASA = I Kepala : Mesosefal Kulit : Sawo matang, turgor cukup Mata : Conjungtiva palpebra pucat - / Sklera ikterik - / Pupil isokor diameter 3 mm Reflek pupil +N Telinga : Discharge (-) Hidung : Discharge (-) Nafas cuping hidung (-) Mulut : Benjolan (+) di rahang kiri bawah, tanda radang (-), fluktuasi (-), keras, padat, terfiksir, palpasi (+) di gigi 3.7, Bibir sianotik (-), Gusi berdarah (-), Gigi goyang (-) Leher : Pembesaran nnll (-), deviasi trakhea (-) Tenggorok : T1-1, faring hiperemis (-) Dada: - Paru : Inspeksi : Simetris statis dinamis

Palpasi : Stem fremitus kanan = kiri Perkusi : Sonor seluruh lapangan paru Auskultasi : Suara dasar vesikuler, suara tambahan (-) - Jantung : Inspeksi : Iktus kordis tak nampak Palpasi : Iktus kordis teraba di SIC V, 2 cm medial LMCS Perkusi : Konfigurasi jantung dalam batas normal Auskultasi : BJ I-II normal, bising (-), gallop (-) - Abdomen : Inspeksi : datar Palpasi : Nyeri tekan (-), hepar / lien tak teraba Perkusi : Pekak sisi +N, pekak alih (-) Auskultasi : Bising usus +N - Ekstremitas : superior inferior Akral dingin -/-/Oedema -/-/Sianosis -/-/IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG Darah : Hb : 13,6 gr% Ht : 40,4 % L : 5.450/ mm3 Tr : 300.000/ mm3 Na : 144 mmol /L K : 4,5 mmol/ L Cl : 108 mmol/L Ur : 20 mg/dL Cr : 0,8 mg/ dL

V. DIAGNOSIS A. Diagnosis Bedah Mulut: Ameloblastoma B. Diagnosis berkaitan dengan anestesi Tidak ada kelainan yang berkaitan dengan anestesi VI. TINDAKAN ANESTESI 1. Premedikasi : Dormicum 3 mg, Asam Traneksamat 500 mg, vitamin K 10 mg, Metoclopramide 10 mg, Dexamethason 10 mg 2. Anestesi Dilakukan secara General Anestesi Induksi dengan Propofol 120 mg, Tracrium 30 mg, Tramadol 100 mg Obat- obat yang diberikan : Ketorolac 30 mg, Tracrium 15 mg Maintenance : O 2 6 liter/mnt Mulai anestesi : pk. 10.30 WIB Selesai anestesi : pk 13.45 WIB Lama anestesi : 195 menit 3. Terapi cairan BB : 50 kg EBV : 70 cc/kg BB x 50 kg = 3500 cc Jumlah perdarahan : 1100 cc Jumlah Urin : 300 cc Kebutuhan cairan

Maintenance Defisit Puasa (DP) Stres operasi(berat) Jenis anestesi Resiko anestesi

: 2cc/kgBB/jam x 50 kg = 100 cc/jam : 2cc/kgBB/jam x 50 kg x 6 jam = 600 cc : 8cc/kgBB/jam x 50 kg = 400 cc/jam : besar : besar

Total kebutuhan cairan durante operasi (180 menit) Jam I : M + DP + SO = 100cc + 300cc + 400cc = 800 cc Jam II : M + DP + SO = 100cc + 150cc + 400cc = 650 cc Jam II : M + DP + SO = 100cc + 150cc + 400 cc = 650 cc Cairan yang diberikan = Expafusin : 1000 cc, RL : 2500 cc, NaCl 0,9% : 350 cc 4. Pemantauan di Recovery Room Tensi, nadi, pernafasan, aktivitas motorik. Beri O2 3 liter/mnt kanul nasal atau 6 liter/mnt masker Bila AS 8, tanpa nilai 0 pasien pindah ruangan Perintah di ruangan : a. Awasi tanda vital setiap jam b. Bila mual atau muntah di beri metoclopramid 10 mg (i.v) c. Program cairan Tutofusin 20 tts/mnt d. Program analgetik tramadol 100 mg iv pelan,diencerkan, tiap 8 jam mulai pukul 19.30 e. Bila pasien sadar penuh, mual (-), muntah (-), peristaltik usus (+), boleh dicoba makan/minum sedikit sedikit Catatan khusus : Cek Hb post operasi CITO

Nama Mahasiswa : Zulkarnain Prakoso G6A 002 185 Pembimbing : dr. Achmad Ridconi

You might also like