You are on page 1of 3

METODOLOGI PENELITIAN

1. Penyiapan Bahan 1. Memotong kelopak bunga rosella dalam ukuran kecil 2. Memblender kelopak bunga rosella 2. Persiapan Proses 1. Analisa kadar air a) Memanaskan cawan porselin dalam oven dengan suhu 110 C selama 1 jam. b) Mendinginkan cawan porselin dalam desikator c) Menimbang 5 gram sampel dan memasukkan dalam cawan porselin. d) Memanaskan sampel pada suhu 110 C selama 2 3 jam, mendinginkan dalam desikator kemudian menimbang sehingga didapat berat konstan. Kadar Air = Dimana : A = Berat cawan porselin + sampel B = Berat cawan porselin + sampel setelah dipanaskan C = Berat sampel 2. Menentukan kadar antosianin total dengan cara ekstraksi menggunakan alat Soxhlet a) Menimbang sampel sebanyak 5 gram dan membungkusnya dengan kertas saring b) Merangkai alat ekstraksi c) Memasukkan sampel ke dalam Soxhlet d) Memasukkan etanol sebanyak 400 ml ke dalam labu leher tiga e) Menyalakan pemanas mantel f) Melakukan proses ekstraksi sampai pelarut tidak berwarna lagi (bewarna bening) g) Melakukan proses distilasi untuk memisahkan pelarut h) Mengeringkan zat warna yang dihasilkan di dalam oven i) Menghitung kandungan total antosianin total dalam kelopak bunga rosella Kadar antosianin total=
A B x100% C

3. Membuat larutan standar a) Menimbang bahan zat warna sintetis warna merah merk rasberry seberat 50 mg dilarutkan ke dalam etanol 250 mL yang akan digunakan sebagai larutan induk. b) Mengencerkan larutan induk dengan berbagai konsentrasi 0,015 M; 0,0001 M; 0,00005 M; 0,00004 M; dan 0,00001 M c) Menyiapkan alat spektrofotometer dan mengesetnya pada panjang gelombang yang memberikan absorbansi maksimum, yaitu 570 nm untuk warna merah. d) Memasukkan aquades ke dalam kuvet kemudian diukur absorbansinya. Apabila belum nol, maka harus dinolkan terlebih dahulu (autozero). e) Mengukur absorbansi semua larutan standar yang telah dibuat, dengan panjang gelombang yang telah ditentukan, kemudian dibuat kurva kalibrasi absorbansi (A) vs konsentrasi zat warna (CA). 4. Proses Ekstraksi Melakukan proses ekstraksi dengan variabel ratio berat bahan dengan volume pelarut. a) Mengambil 3 gr kelopak bunga rosella yang telah diblender kemudian memasukkan ke dalam alat ekstraksi. b) Mengambil 300 mL etanol lalu memasukkannya ke dalam alat ekstraksi. c) Mengatur pengadukan dengan kecepatan 200 rpm dan menjalankan proses ekstraksi pada suhu 80 oC. d) Mengambil cuplikan sebanyak 5 mL setiap 20 menit selama 100 menit dan menaruh cuplikan tersebut ke dalam tabung reaksi. e) Mengukur absorbansi setiap cuplikan. f) Mengulang langkah a-f dengan variasi berat kelopak bunga rosela 6 gr, 9 gr. Melakukan proses ekstraksi dengan variabel suhu. a) Mengambil kelopak bunga rosella seberat tertentu (berat optimum percobaan nomor 1) dan memasukkan ke dalam alat ekstraksi. b) Mengambil 300 mL etanol lalu memasukkannya ke dalam alat ekstraksi. c) Menyalakan pemanas lalu mengatur suhu larutan pada suhu 50 0C. d) Mengatur kecepatan pengadukan dengan kecepatan 200 rpm.

e) Mengambil cuplikan sebanyak 5 mL setiap 20 menit selama 100 menit dan menaruh cuplikan tersebut ke dalam tabung reaksi. f) Mengukur absorbansi setiap cuplikan. g) Mengulang langkah a-f dengan mengatur suhunya menjadi 65 0C , 80 0C. Melakukan proses ekstraksi dengan variabel kecepatan pengadukan. a) Mengambil kelopak bunga rosella seberat tertentu (berat optimum percobaan nomor 1) dan memasukkan ke dalam alat ekstraksi. b) Mengambil 300 mL etanol lalu memasukkannya ke dalam alat ekstraksi. c) Mengatur pengadukan dengan kecepatan 200 rpm dan proses pada suhu tertentu (suhu optimum percobaan 2). d) Mengambil cuplikan sebanyak 5 mL setiap 20 menit selama 100 menit, dan menaruh cuplikan tersebut ke dalam tabung reaksi. e) Mengukur absorbansi setiap cuplikan. f) Mengulang langkah a-f dan mengatur pengadukan dengan kecepatan 300 rpm, dan 400 rpm.

You might also like