Professional Documents
Culture Documents
Berdasarkan eksperimen, diamati perubahan panjang (L) sebanding dengan perubahan suhu untuk hampir semua benda padat. Perubahan panjang juga sebanding dengan panjang mula-mula L0 seperti terlihat pada Gbr. 1 Kesetaraan ini dapat ditulis menjadi [m] (1)
Dengan adalah koefisien muai linier [/ . Persamaan C] ini juga dapat ditulis dalam bentuk
Prinsip Dasar
Sebagian besar zat akan memuai bila dipanaskan dan mengecil bila didinginkan. Banyaknya pemuaian atau menjadi kecil bervariasi tergantung pada jenis material.
[m]
(2)
Dengan L0 adalah panjang mula-mula pada suhu T0 dan L adalah panjang setelah dipanaskan atau didinginkan pada temteratur T [ . C] Besar koefisien muai linier ditentukan oleh bahan pembentuk logam. Dalam eksperimen untuk pengukuran koefisien ini dilakukan dengan mencari perbedaan panjang (L) dari batang yang ditempatkan pada ruang dengan suhu t1 dan pada uap panas dengan suhu t2. Perubahan panjang L sebanding dengan panjang awal L1 dan penambahan suhu t2 t1. Koefisien muai linear dapat ditulis: [ ] C
-1
(3)
(L0 + L)
14
Pertanyaan Peralatan
1 1 1 3 Set peralatan muai panjang Dial gauge Termometer 10 ~ 100C Jenis batang logam 1. Apa yang dimaksud dengan koefisien muai liniear, koefisien muai luas, dan koefisien muai volume? 2. Tentukan satuan dan dimensi dari besaranbesaran pada pertanyaan pada nomor 1 ! 3. Apa yang mempengaruhi besar kecilnya koefisien muai ? 4. Buktikan bahwa koefisien muai luas logam 2 kali koefisien muai linearnya ! 5. Buktikan bahwa koefisien muai volume logam 3 kali koefisien muai linearnya ! 6. Buat bagan data pengamatan !
Prosedur Percobaan
1. Ukurlah panjang batang logam dan catat suhu ruangan ! 2. Masukan batang logam yang akan diukur ke dalam peralatan muai linear serta pasang termometer tepat menempel pada batang logam ! 3. Panaskan batang logam hingga 70 derajat. 4. Lepaskan power supply filamen pemanas dan tunggu hingga suhu tidak mengalami kenaikan. 5. Catat perubahan panjang (L) untuk setiap penurunan suhu 2 C hingga suhu mencapai 45 derajat ! 6. Lakukan hal yang sama (langkah 1 s/d 4) untuk jenis batang logam yang berbeda ! 7. Buat bagan data pengamatan !
batang logam
dial gauge
filamen pemana s
beton pelindung
15
Kalor
Perpindahan panas Konduktivitas panas KM 02
Tujuan Percobaan
Mempelajari proses perpindahan panas secara konduksi Mengukur daya hantar panas gabus
Prinsip Dasar
Bila sebuah benda memiliki perbedaan suhu di kedua ujungnya, maka akan terjadi perpindahan panas dari suhu yang tinggi ke suhu yang rendah. Perubahan panas dQ yang dipindahkan sepanjang d dalam jangka waktu dt (disebut juga sebagai laju panas) bergantung pada luas penampang A dan gradien suhu T/d:
Bahan yang bersuhu T2 disebut penerima panas. Jika suhu penerima lebih tinggi dari suhu di sekelilingnya, maka bahan tersebut akan memancarkan kalor persatuan waktu yang besarnya sama dengan (2) dengan m adalah massa penerima [g] dan c kapasitas kalor jenis penerima [kal/g.K]. Dalam keadaan setimbang, jumlah kalor yang diterima dan dipancarkan penerima harus sama, sehingga koefisien konduktivitas didefinisikan sebagai: [kal/m.s.K] (3)
[J/s]
(1)
berarti perubahan suhu persatuan waktu [K/s] pada penerima saat suhu setimbang (Ts).
T1
T2
Peralatan
1 1 2 1 1 1 Bejana logam Silinder tembaga sebagai penerima panas Termometer Jangka Sorong Heater Lembar gabus
d
Gbr.1. Susunan penerima dan pemberi kalor dimana besar suhu T2 > T1 dengan jarak keduanya sejauh d.
16
suhu setiap 1C, dari 5C di atas suhu setimbang hingga 5C di bawah suhu setimbang !
heater
bejana pemanas
Pertanyaan
1. Carilah satuan koefisien konduktivitas k, dan turunkan persamaan (3) ! 2. Apakah cara semacam ini dapat digunakan untuk menentukan daya hantar zat yang mempunyai daya hantar besar ? Jelaskan ! 3. Apakah cara semacam ini dapat dipakai kalau suhu bejana lebih rendah dari suhu tembaga ? Jelaskan ! 4. Mengapa suhu lingkungan tidak diperhitungkan pada percobaan ini ? 5. Buatlah perkiraan bagan data pengamatan !
silinder tembaga
termometer
Buat grafik perubahan suhu terhadap waktu (T vs. t) dari penerima panas dan tentukan gradien pada titik setimbang dengan menarik garis sesuai kemiringan kurva. !
Prosedur Percobaan
Ukurlah tebal, diameter, dan massa gabus ! Didihkan air dalam bejana Susun peralatan seperti pada Gbr. 2 ! Catat suhu tembaga (T2) hingga penunjukan termometer pada tembaga tidak naik lagi selama 5 menit (suhu setimbang, Ts) ! 5. Pindahkan lembaran gabus, sehingga tembaga mendapat pemanasan langsung o hingga suhu naik 5 C di atas suhu setimbang (T2 > Ts). ! 6. Angkat bejana pemanas dan letakkan kembali lembaran zat di atas tembaga ! 7. Catat waktu yang dibutuhkan setiap penurunan suhu setiap 1C, dari 5C di atas suhu setimbang hingga 5C di bawah suhu setimbang ! 1. 2. 3. 4.
2.
Hitunglah harga koefisien konduktivitas k, bandingkan dengan nilai literatur. Petunjuk: untuk menghitung harga k dari persamaan (3) gunakan T1 suhu air panas, sementara T2 adalah suhu Cu dalam kondisi keseimbangan (=Ts) ! Bagaimana jika penerima panas tembaga dilapisi dengan nikel? Buat analisa dan beri kesimpulan dari hasil percobaan ini !
3.
4.
17
Kalor
Kuantitas panas Kapasitas panas KM 03
Kalorimetri
Tujuan Percobaan
Mempelajari prinsip kerja kalorimeter Menentukan besar kalor lebur es Menentukan besar kalor jenis beberapa logam
Panas yang dilepaskan kepingan akan sama dengan panas yang diserap oleh air dengan m2 adalah massa air [g]. Bila kapasitas kalor jenis air c2 diketahui dan suhu T1 dianggap sama dengan suhu uap. Konstanta c1 yang tidak diketahuidapat dihitung dengan mengukur T2, TM, m1 dan m2 c c (4) Tabung kalorimeter juga menyerap panas yang dilepaskan oleh kepingan logam, dengan kapasitas panas sebesar c c N (5) (3)
Prinsip Dasar
Panas (Q) yang diserap atau dilepaskan benda ketika dipanaskan atau didinginkan sebanding dengan perubahan suhu (t) dan massa benda [kal] (1) Faktor pembanding c adalah kapasitas kalor jenis dari benda yang bergantung pada jenis materi dengan satuan kal/g C. Pada percobaan logam berbentuk kepingan dengan massa m1 yang dipanaskan dengan uap panas (T1), dicampurkan dengan air dengan massa m2 dan suhu sebesar (T2) di dalam sebuah kalorimeter. Setelah tercampur, kepingan logam dan air akan mencapai suhu setimbang (Ts) dengan cara pertukaran panas. Panas yang dilepaskan oleh kepingan logam sebesar (2)
Dengan NA adalah nilai air kalorimeter [kal/gC] yang harus masuk dalam perhitungan. Panas yang diserap kalorimeter dihitung berdasarkan persamaan 3 Q m N c t t (6) Sehingga persamaan (4) dapat menjadi c c (7)
dengan m1 adalah massa kepingan [g] dan c1 adalah kapasitas kalor jenis kepingan [kal/gC. Sedangkan 18
Peralatan
1 1 1 1 1 1 1 1 2 Kalorimeter dengan selubungnya Termometer Gelas ukur Beaker glass Heater Steam generator Statif Timbangan Es batu Jenis kepingan logam
C. Menentukan kapasitas kalor jenis logam 1. Kepingan logam yang telah ditimbang dimasukkan ke dalam rongga penguap dan panaskan ! 2. Timbang kalorimeter serta pengaduknya ! 3. Timbang kalorimeter serta pengaduknya setelah diisi air kira-kira 3/5 bagian ! 4. Masukkan kalorimeter ke dalam selubung luarnya dan catat suhunya ! 5. Catat suhu kepingan logam ! 6. Masukkan kepingan logam ke dalam kalorimeter dan catat suhu saat setimbang ! 7. Ulangi langkah 1 s/d 6 untuk logam yang lain !
Prosedur Percobaan
A. Menentukan nilai air kalorimeter 1. Timbanglah kalorimeter kosong dan pengaduknya ! 2. Catat massa air setelah kalorimeter diisi air kira-kira bagian ! 3. Masukkan kalorimeter yang berisi air ke dalam selubung luarnya ! 4. Tambahkan air mendidih sampai kira-kira bagian (catat suhu air mendidih) ! 5. Catat suhu kesetimbangan ! 6. Timbanglah kembali calorimeter ! B. Menentukan kalor lebur es 1. Timbang kalorimeter kosong dan pengaduk ! 2. Isi kalorimeter dengan air bagian, kemudian timbang lagi ! 3. Masukkan kalorimeter ke dalam selubung luarnya dan catat suhu kalorimeter mula-mula ! 4. Masukkan potongan es ke dalam kalorimeter kemudian tutup serta aduk ! 5. Catat suhu kesetimbangan ! 6. Timbang kembali kalorimeter tersebut !
Pertanyaan
1. Apa syarat bagi sebuah kalorimeter ideal ? 2. Terangkan tentang hukum termodinamika ke-0 dan ke-1 dibandingkan dengan azas Black ? 3. Apa yang dimaksud dengan nilai air kalorimeter ? 4. Apa perbedaan dari kapasitas kalor jenis, kapasitas kalor dan kalor lebur ? 5. Apa yang dimaksud dengan keadaaan kesetimbangan termal ? 6. Buat bagan data pengamatan !
19
Kalor
Panas sebagai bentuk energi Kesetaraan energi KM 04
Konstanta Joule
Tujuan Percobaan
Mempelajari kesetaraan antara energi panas dan energi listrik Menghitung konstanta Joule
Energi merupakan ukuran dari kerja yang tersimpan dan dapat memiliki berbagai bentuk serta dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Pada sistem tertutup, total energi sistem kekal dalam proses perubahan energi.
Prinsip Dasar
Pada percobaan ini, kesetaraan energi listrik Elistrik dan energi panas Epanas dibuktikan secara eksperimental. Pasokan energi diubah menjadi panas mengunakan kumparan panas yang mengakibatkan kenaikan suhu dalam kalorimeter. Energi listrik (W) yang digunakan oleh alat dengan beda tegangan V dan arus listrik I selama waktu t adalah [J] (1)
dengan NA adalah nilai air kalorimeter [kal/g. C], m massa air [g], c kalor jenis air [kal/g. C], dan T perubahan suhu kalorimeter [C]. Tara kalor listrik didefinisikan sebagai perbandingan antara energi yang digunakan dengan kalor yang ditimbulkan:
Gbr.1. Susunan peralatan menentukan konstanta Joule
[J/kal]
(3) 20
Peralatan
1 1 1 1 1 1 1 1 Kalorimeter dengan pemanas Catu daya DC Amperemeter Voltmeter Tahanan geser Termometer Pemanas listrik Bejana logam
3. Berikan arus sebesar 1 A, catat kenaikan suhu setiap 2 menit selama 20 menit ! 4. Catat tegangan listrik sewaktu percobaan ! 5. Ulangi langkah 1 s/d 4 untuk arus 1,5A & 2A !
Pertanyaan
1. Jelaskan arti tara kalor mekanik dan tara kalor listrik ! 2. Samakah tenaga mekanik dan tenaga listrik? Jelaskan ! 3. Dapatkah tenaga mekanik seluruhnya diubah menjadi tenaga listrik ? Bagaimana jika sebailknya ? 4. Jika dialiri dengan arus listrik mengapa kumparan pemanas akan menjadi panas ? 5. Apa arti nilai konstanta Joule ? 6. Apa yang dimaksud dengan nilai air kalorimeter ? Apa satuannya ? 7. Buat bagan pengambilan data !
Prosedur Percobaan
A. Menentukan nilai air kalorimeter 1. Ukurlah massa kalorimeter kosong yang akan dipakai pada percobaan beserta pengaduknya, masukkan air kira-kira bagian ke dalam kalorimeter dan timbang kembali ! 2. Catat suhu awal air ! 3. Pasang selubung luar dari kalorimeter ! 4. Didihkan air dalam bejana logam dan catat suhunya kemudian tuang air mendidih ke dalam kalorimeter sampai kira-kira memenuhi bagian ! 5. Aduk dengan menggunakan pengaduk hingga suhu setimbang yang tertera pada termometer. Catat suhu saat setimbang ! 6. Timbang kembali kalorimeter setelah suhu kesetimbangan tercapai ! 7. Masing-masing penimbangan dilakukan lima kali ! B. Mengukur konstanta joule 1. Masukkan air kran kira-kira bagian ke dalam kalorimeter ! Catat suhu awal air ! 2. Susun rangkaian percobaan sesuai dengan Gbr. 1 !
6.
21
Kalor
Perpindahan panas Kolektor surya KM 05
Kolektor Surya
Tujuan Percobaan
Memahami proses perpindahan kalor pada kolektor surya Menghitung konstanta radiasi yang diterima panel dan konstanta isolasi dari kolektor panas
Prinsip Dasar
Jumlah kalor yang diterima oleh kolektor surya sebanding dengan banyaknya radiasi yang diserap oleh kolektor dikalikan dengan efisiensi
adalah kalor yang diserap per dengan satuan waktu [kal/s] dan A adalah konstanta absorbsi kolektor surya [kal/s.K] Kalor yang diterima kolektor surya sama dengan kalor yang diterima air ditambah kalor yang diserap oleh kolektor, sehingga menurut azas Black (4)
(1)
dengan adalah kalor yang dirterima kolektor surya persatuan waktu [kal/s], R adalah banyaknya radiasi yang diserap kolektor [kal/s] dan adalah efisiensi kolektor. Kalor yang diserap oleh air dalam kolektor surya adalah (2) dengan adalah jumlah kalor yang diserap oleh air [kal], m adalah massa air di dalam kolektor [g], c adalah kapasitas kalor air [kal/g.K] dan adalah perbedaan suhu atas dan bawah dari panel kolektor. Sedangkan kalor yang diserap oleh kolektor sebanding dengan selisih suhu panel kolektor dengan suhu ruang , maka kalor yang diserap oleh kolektor adalah (3)
Dengan menggabungkan persamaan (1), (2) dan (3) kedalam persamaan (4) akan diperoleh Sehingga (6) dengan surya dan surya. adalah konstanta radiasi kolektor adalah konstanta isolasi kolektor (5)
Dari persamaan (6) didapatkan persamaan : (7) Suhu maksimum yang dapat dicapai oleh kolektor panas saat t = adalah (8) . 22
Peralatan
1 1 3 2 1 Kolektor surya Lampu 500 Watt Karet penutup Termometer Stopwatch
5. Matikan lampu kemudian catat waktu dan suhu bawah setiap penurunan suhu atas sebesar 1 . Lakukan hingga suhu atas menunjukan C 50 ! C
Pertanyaan
1. Jelaskan cara-cara perpindahan panas ! 2. Mengapa lampu diletakkan mengarah ke pusat kolektor panas ? 3. Tentukan satuan dan dimensi dari dan R ! 4. Buktikan persamaan 6 ! Berikan alas an ! 5. Bagaimana nilai konstanta isolasi panel yang ideal ? Jelaskan ! 6. Buat bagan pengambilan data !
dinyalakan (nilai telah didapat), dengan menerapkan least square carilah nilai KR panel surya. Perpotongan grafik dengan sumbu Y adalah ! 4. Bagaimanakah nilai yang ideal ? 5. Tentukan suhu maksimum yang dapat dicapai oleh kolektor panas pada percobaan ! 6. Mengapa suhu termometer atas dan bawah berbeda ? 7. Buatlah dan kesimpulan dari percobaan ini ! 8. Hitung dan R menggunakan kuadrat terkecil dan buat grafik !
Prosedur Percobaan
1. Periksa susun peralatan kolektor surya seperti terlihat pada Gbr. 1 ! Periksa kerapatan semua penutup karet pada panel surya, sehingga tidak terjadi kebocoran serta kondisi termometer. Ujung termometer harus menyentuh air ! Lampu jangan dinyalakan dahulu ! 2. Jika pada panel surya tidak terdapat air yang cukup, masukan air kedalam panel surya dengan membuka kran sampai sampai penuh ! 3. Catat suhu kamar serta suhu atas dan bawah pada panel surya mula-mula ! 4. Nyalakan lampu, kemudian catat waktu dan suhu bawah setiap kenaikan suhu atas sebesar 1 . Lakukan hingga suhu atas C menunjukan 60 C,
23
Kalor
Teori kinetik gas Gas Ideal KM 06
(2) Maka dari sistem percobaan ini besarnya tekanan gas adalah :
Prinsip Dasar
Hukum-hukum gas Boyle, Charles, dan Gay-Lussac didapat dengan bantuan teknik yang sangat berguna, yaitu menjaga satu atau lebih variabel tetap konstan untuk melihat akibat dari perubahan satu variabel saja. Hukum-hukum ini sekarang dapat digabungkan menjadi satu hubungan yang lebih umum antara tekanan, volume, dan suhu dari gas ideal dengan jumlah tertentu (1) Hubungan ini menunjukan bagaimana besaran P tekanan [N/m2], V volume [m3] dan T suhu [K] akan berubah ketika yang lainya berubah. Hukum gas Boyle, Charles, dan Gay-Lussac sebenarnya hanya merupakan pendekatan untuk gas ideal, sepanjang tekanan dan massa jenis (kerapatan) gas tidak terlalu tinggi, dan gas tidak mengalami kondensasi. Jika dipanaskan gas akan berekspansi. Akibat dari ekspansi ini, tekanan gas akan meningkat pada volume yang sama, yang sesuai dengan Hukum GayLussac
(3) Berdasarkan hubungan Archimedes, diperoleh tekanan air pada tabung pipa U sebesar (4) Dengan adalah massa jenis air [cm /g], g 2 percepatan gravitasi [m/s ], dan h perbedaan tinggi kolom air [cm].
3
Peralatan
1 1 1 1 1 1 1 Bejana pemanas Tabung erlenmeyer 500 ml Pipa U dengan penggaris Termometer Selang Batang statip dan penjepit Kompor listrik
24
Prosedur Percobaan
1. 2. Susunlah peralatan seperti pada Gbr 1 ! Masukan tabung erlenmeyer ke dalam bejana pemanas, isi bejana pemanas dengan air hingga kira-kira setengahnya ! Hubungkan tabung erlenmeyer dengan pipa U menggunakan selang ! Buat air dengan menggunakan es batu lalu dimasukan ke dalam bejana pemanas ! Buat setimbang kolom kiri (h1) dan kolom kanan (h2) pada pipa U, pada suhu 0C, lalu catat ! Panaskan air di dalam bejana pemanas dengan menyalakan kompor listrik pada daya 300 Watt (saat percobaan, atur pemanasan dengan cara menyala/mematikan daya listrik kompor) !
3. 4. 5.
Untuk setiap kenaikan suhu sebesar 1C, atur ketinggian air pada kolom pipa U sebelah kiri (h1) dengan cara mengatur selang pada pipa U bagain bawah sehingga sama dengan ketinggian awal (h10) ! 8. Catat ketinggian kolom pipa U sebelah kanan ! 9. Teruskan pemanasan, hingga air pada pipa U sebelah kanan (h2) tidak dapat terbaca pada skala penggaris ! 10. Matikan kompor listrik !
7.
6.
Pertanyaan
1. Jelaskan bunyi Hukum Boyle, Hukum Charles dan Hukum Gay-Lussac tentang gas ! 2. Berapa besar kenaikan kerapatan udara bila dipampatkan hingga setengahnya ? 3. Apa yang terjadi pada tekanan udara di dalam sebuh balon bila ditekan menjadi setengahnya pada suhu yang sama ? 4. Apakah yang dimaksud dengan gas ideal ? 5. Apakah yang menyebabkan tekanan atmosfir ? 6. Mengapa gas dan air disebut fluida ? 7. Apakah satuan SI untuk tekanan udara ?
h1
h2
erlenmeyer
kompor listrik
25
Kalor
Perpindahan panas Pendinginan newton KM 07
Pendinginan Newton
Tujuan Percobaan
Mengamati proses pendingan air panas pada bejana logam Mempelajari hukum pendinginan Newton pada proses pendingan air panas dalam bejana
Gbr 1. a) bejana logam warna hitam . b) warna putih, dan c) warna perak
Prinsip Dasar
Bila suatu bejana berisi air panas dengan suhu T ditempatkan pada sebuah ruangan dengan suhu yang lebih rendah (Tkamar) maka akan terjadi perpindahan kalor dari bejana berisi air panas ke ruangan sekelilingnya. Perlahan-lahan air di dalam bejana akan mendingin hingga akhirnya sama dengan suhu kamar. Fisikawan Isaac Newton membuat model pada proses pendinginan ini dengan menganggap bahwa laju perpindahan energi panas dari satu benda ke benda lain sebanding dengan perbedaan suhu antara kedua benda tersebut T dan laju pendinginan berubah secara eksponensial terhadap waktu [K] (1)
Dengan T0 adalah suhu awal [K] dan k adalah -1 konstanta laju pendinginan [K ]. Pada percobaan ini, diperlukan air panas dalam jumlah yang tidak banyak, untuk mempersingkat waktu proses pendinginan. Bejana yang digunakan merupakan bejana logam yang memiliki warna berbeda yaitu hitam, putih dan metalik untuk 26
a )
b )
c )
mengatahui perbedaan proses perpindahan panas pada bejana dengan warna berbeda.
Pertanyaan Peralatan
3 3 1 1 1 1 Bejana logam warna hitam, putih dan metalik Termometer kaca Stopwatch Bejana pemanas Heater Jangka sorong 1. Bagaimanakah bunyi hukum kesetimbangan termal (hukum termodinamika ke-nol) ? 2. Jelaskan bagaimana kira-kira pengaruh perbedaan warna bejana terhadap penurunan suhu air panas ! 3. Apakah hukum pendinginan Newton juga berlaku pada pemanasan ? 4. Jika kita ingin cepat mendinginkan kaleng minuman ringan (dari suhu kamar) di dalam lemari es, apakah lebih baik diletakkan di freezer atau disimpan di ruang buah ? Apa pengaruhnya, jelaskan ! 5. Mana yang memiliki laju pendinginan lebih besar, sebuah gelas panas di dalam oven hangat atau sebuah gelas panas pada ruangan dingin ? Atau keduanya memiliki laju pendinginan yang sama ?
Prosedur Percobaan
1. Siapkan tiga buah bejana air yang terbuat dari logam dengan warna hitam, putih dan perak dengan tutupnya ! Ukur suhu kamar ! Panaskan air pada bejana pemanas dengan menggunakan heater hingga mendidih ! Masukan air panas ke dalan ketiga bejana tersebut dengan ketinggian 1 cm dari dasar bejana menggunakan jangka sorong ! Tutup ketiga bejana dengan penutupnya dan masukan termometer hingga tercelup ke dalam air panas, namun jangan sampai menyentuh dasar bejana ! Tunggu kenaikan suhu hingga pembacaan suhu pada temometer maksimum untuk ketiga bejana ! Catat waktu yang diperlukan untuk setiap penurunan suhu 1 C, hingga turun sebesar 30C terhadap suhu maksimum dari ketiga bejana tersebut ! Setelah selesai, buang sisa air panas yang digunakan !
2. 3. 4.
5.
6.
7.
8.
27
Kalor
Perpindahan panas Konstanta radiasi KM 08
Konstanta Radiasi
Tujuan Percobaan
Mempelajari proses penyerapan energi radiasi pada benda berbeda warna Mencari konstanta radiasi dari lampu
Kalor yang diserap oleh sebuah benda oleh radiasi adalah [kal] (1)
Dengan Q adalah perubahan kalor yang diserap oleh benda [kal], m adalah massa benda [g], c adalah panas jenis benda [kal/g.K] dan T adalah perubahan suhu [K]. Sedangkan intensitas radiasi yang dipancarkan oleh sebuah lamu daya lampu yang diterima oleh sebuah benda persatuan luas adalah
[kal/cm .s]
(2)
Prinsip Dasar
Setiap permukaan baik panas maupun dingin akan menyerap atau memancarkan energi radiasi. Jika sebuah permukaan menyerap lebih banyak dari pada memancarkan, maka permukaan tersebut disebut sebagai absorber dan suhu permukaan akan naik. Sedangkan bila memancarkan lebih banyak dari pada menyerap maka akan disebut sebagai emiter dan suhunya permukaan benda akan turun.
dengan I adalah intensitas pancaran (disebut juga 2 konstanta radiasi) [kal/cm .s], A luas penampang 2 lintang benda yang disinari [cm ] dan adalah laju perubahan kalor [kal/s]. Dengan menggabungkan persamaan (1) dan (2) maka akan diperoleh
(3)
28
4. 5.
Peralatan
3 3 1 1 Logam beda warna Termometer Lampu duduk 100 W Stopwatch
6. 7. 8.
Catat suhu awal dari masing-masing logam ! Hidupkan lampu dan jalankan timer secara bersamaan ! Catat perubahan suhu masing-masing logam setiap 1 menit selama 20 menit ! Matikan lampu dan biarkan mendingin ! Ulangi langkah diatas sebanyak 3 kali sebagai variasi data !
Pertanyaan
1. Menurut anda bagaimana warna yang baik digunakan sebagai reflektor dan absorber, bagaimana aplikasinya ? 2. Karena semua benda memancarkan energi kelingkungan sekitarnya, mengapa suhu benda tidak turun terus ? 3. Apa yang membedakan sebuah benda disebut absorber atau emiter ? 4. Mana yang lebih cepat panas cangkir hitam berisi air dingin atau cangkir warna perak berisi air dingin ? 5. Jika sebuah penyerap energi radiasi yang baik merupakan sebuah pemancar yang buruk, bagaimana suhu keduanya dibandingkan dengan suhu disekelilingnya ? 6. Jika kita menyalakan tungku pemanas dipagi o hari yang dingin (T = 20 C), mengapa kita tetap merasakan dingin?
Konstanta Radiasi Black Body = 5.7 X 10-8 W/m2 oC4 -8 2 o 4 Silver = 1.19 X 10 W/m C
Prosedur Percobaan
1. 2. Ukurlah panjang dan lebar plat logam alumunium yang akan digunakan ! Masukan termometer ke dalam setiap plat logam dan tempatkan pada statif seperti terlihat pada Gbr. 1 ! Letakan posisi lampu dan statif sejauh 5 cm dan atur lampu akan tepat mengarah pada pusat benda !
1. Buatlah grafik perubahan suhu terhadap waktu (T vs t) dari setiap plat logam yang diradiasi. Bagaimanakah hubungan antara waktu dan perubahan suhu dari radiasi lampu pada plat tersebut ? 2. Carilah konstanta radiasi dari lampu yang digunakan ! 3. Analisa percobaan dan buat kesimpulan !
3.
29
Kalor
Perpindahan panas Absorbsi energi radiasi KM 09
Tujuan Percobaan
Mempelajari proses penyerapan energi pada silinder yang diradiasi Mencari hubungan antara radiasi lampu dan tekanan dalam silinder Mencari konstanta radiasi dari lampu
(2)
Prinsip Dasar
Jika sebuah benda memancarkan energi maka benda tersebut juga akan menyerap energi. Pemancar energi yang baik adalah penyerapan energi yang baik pula. Pada percobaan ini digunakan silinder alumunium yang dipanaskan dengan radiasi lampu. Karena proses radiasi, maka terjadi perubahan tekanan di dalam silinder yang akan diukur dengan menggunakan manometer pipa U. Tekanan di dalam silinder mengikuti hukum gas ideal (1) dengan p adalah tekanan [N/m ], T suhu silinder [K], V 3 volume silinder [m ], n banyaknya gas [g/mol] dan R konstanta gas 8,315 [J/mol.K]. Perubahan tekanan di dalam karena radiasi lampu akan dicatat selama jangka waktu tertentu, dan persamaan 1 dapat ditulis menjadi
2
(3)
Dengan Q/t adalah perubahan kalor per waktu, m massa silinder [g], c panas jenis logam [kal/g.K] dan adalah perubahan suhu per waktu [K/s]. Sedangkan intensitas radiasi yang dipancarkan oleh sebuah lampu dan diterima oleh sebuah benda persatuan luas
[J/cm .s]
(4)
Dengan I adalah intensitas pancaran (disebut juga konstanta radiasi) A luas penampang lintang benda 2 yang disinari [cm ] dan adalah laju perubahan kalor [kal/s]. Peubahan tekanan didalam silinder karena energi radiasi yang diberikan oleh lampu diperoleh dengan menggabungkan persamaan (2), (3) dan (4), sehingga
(5)
30
Peralatan
3 1 1 1 Silinder alumunium Termometer Lampu duduk 100 W Stopwatch
7.
mengatur ketinggian air dalam pipa U tetap sama dengan ketinggian awal sebelum dipanaskan. Matikan lampu dan biarkan lampu mendingin
Pertanyaan
1. Buktikan persamaan (5) ! 2. Bagaimana menghitung perubahan tekanan menggunakan pipa U ? 3. Apakah warna yang lebih efisien untuk sebuah radiator, hitam, putih atau metalik ? 4. Apakah kita perlu mencatat tekanan awal pada percobaan ini ? Terangkan ! 5. Buatlah perkiraan bagan pengambilan data !
Gbr.1. Pengukuran tekanan di dalam silinder yang dipanaskan dengan radiasi lampu
Prosedur Percobaan
1. Ukurlah diameter dan panjang silinder yang digunakan ! 2. Carilah volume silinder dan pipa U yang akan digunakan untuk percobaan ini dengan cara mengisi silinder dan pipa U dengan air setinggi level yang akan digunakan dan banyaknya air dengan menggunakan gelas ukur ! 3. Atur posisi lampu, silinder, statif dan pipa U seperti terlihat pada Gbr.1 ! Jarak antara lampu ke silinder sejauh 5 cm mengarah tegak lurus ketengah silinder. 4. Catat suhu awal lingkungan. 5. Hidupkan lampu dan nyalakan stopwatch secara bersamaan. 6. Catat perubahan tekanan (perubahan ketinggian air dalam pipa U) setiap 1 menit. Jaga volume sistem tetap konstan dengan 31