Professional Documents
Culture Documents
by. Ubaidillah
Vilem Mathesius
(1882-1945)
Jan Mukaovsk
(1891-1975)
Jakobson (1896-1982)
Trubetzkoy (1890-1938)
Vilem Mathesius
Pelopor Aliran Praha ini menimba ilmu sekaligus mengabdikan dirinya di Caroline University, Praha. Ia juga pernah mengikuti kuliah-kuliahnya lingustik sinkronis de Saussure tahun 1911. Pemikirannya yang terkenal dalam Aliran Praha adalah Funcional Sentence Perspective (Prespektif Kalimat Fungsional). Menurutnya, kalimat terdiri dari 2 unsur 1.Unsur formal: unsur gramatika dalam kalimat 2.Unsur informasi: situasi faktual ketika kalimat itu dituturkan. Terkait dengan hal ini, ia menjelaskan bahwa kebanyakan kalimat yang diucapkan, digunakan untuk memberikan informasi kepada pendengarnya. Sehingga, muncullah istilah Tema (apa yang dibicarakan) dan Rema (yang dikatakan mengenai tema).
- Bunyi distingtif (membedakan makna/fonem) makna/fonem) Dengan teknik minimal pair (oposisi fonologi), aliran ini dapat membedakan fonologi)
bunyi yang membedakan makna (fonem), mis: fonem), mis:
pit = [p] [i] [t] [i bit = [b] [i] [t] [i
Pada dua kata di atas, terdapat 2 bunyi yang berbeda [p] dan [b] yang masingatas, masingmasing membedakan makna. Oleh karena itu, dua bunyi tersebut merupakan makna. itu, fonem yang berbeda: /p/ dan /b/ berbeda:
Selain menemukan fungsi distingtif dalam bunyi dengan teknik oposisi fonologinya, fonologinya, Trubetzkoy juga mengenalkan adanya arkifonem dan morfonologi (Sampson:108). (Sampson:108) Arkifonem: Arkifonem: fonem yang kehilangan kontras pada posisi tertentu mis: mis: jawab >< jawap kata ini bisa berakhir dengan fonem /b/ dan /p/, tetapi untuk melambangkan arkifonem ditulis dengan /B/, merujuk pada bentuk aslinya. aslinya. dalam bahasa Inggris ada kata: still >< sdill kata: Morfonologi: Morfonologi: meneliti perubahan fonologis yang terjadi antara pertemuan dua morfem. morfem. Mis: Mis: jawab -> jawaban, bukan *jawapan jawaban, me+beri -> memberi me+cari -> mencari me+gambar -> menggambar me+sapu -> menyapu morem me- ini bisa dilambangkan dengan meN (baca: me- nasal) mebaca: mePerubahan ini terjadi karena fonem-fonemlah yang menentukan kaidah yang fonemberlaku (Verhaar: 104; Chaer: 151,353) Verhaar: 104; Chaer: 151,353)
Jan Mukarovsky
Tokoh Alira Praha ini memperkenalkan teori Fungsi Estetika pada tahun 19301930-an dan awal 1940-an. Teori ini dituangkan dalam bukunya Aesthetic 1940-
Foregrounding: yang tidak diharapkan dlm situasi sosial > where are you going
Jan Mukarovsky
Teori ini juga banyak digunakan dalam menelaah unsur-unsur unsurlinguistik yang menyimpang dalam karya sastra, terutama puisi. sastra, puisi. Misalnya, Misalnya, dapat dilihat penyimpangan-penyimpangan linguistik penyimpangandalam puisi Indonesia berikut: berikut: Dan terasa hidup makin kekal sesudah memusnah rindu (Potret, 8). Potret, Di tubuhku ada luka sekarang, bertambah lebar juga, mengeluar sekarang, juga, darah (Deru, 40). Deru, 40) Kata memusnah dan mengeluar pada puisi di atas merupakan penyimpangan linguistik tetapi masih dalam batas-batas sistem batastanda, tanda, yang akan memunculkan nilai estetika dalam karya sastra. sastra. Penyimpangan ini disebut dengan deautomatization. deautomatization. Namun, apabila penyimpangan ini dikembalikan pada bentuk aslinya, aslinya, mudah dipahami bagi orang yang membaca, tetapi tidak membaca, ada nilai estetikanya. Pengembalian ini disebut dengan estetikanya. naturalization/recuperation. Alwasilah: 42) naturalization/recuperation. (Alwasilah: 42)
REFERENSI
1. Alwasilah, A. Chaedar. 1993. Beberapa Madzhab dan Dikotomi Teori Linguistik. Bandung: Penerbit Angkasa. 2. Chaer, Abdul. 2003. Linguistik Umum. Jakarta: PT Rieneka Cipta 3. Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 4. Murtono, Resepsi Sastra: Analisis Sastra Dari Sudut Pandang Pembaca Jurnal Mawas, Juni 2010. 5. Ale Svoboda, 1990. A Short History of the Prague Linguistic Circle and its Syntactic Followers in Czechoslovakia 6. Sampson, Geoffrey. 1980. Schools of Linguistics, Competition and Evolution. Hutchinson: London, Melbourne, Sydney, Auckland, Johannesburg. 7. Verhaar, JWM. 2004. Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.