You are on page 1of 7

I.

Latar Belakang Bakpia pathuk merupakan salah satu ikon oleh-oleh khas Yogyakarta yang banyak diminati para wisatawan domestik maupun mancanegara. Makanan yang terbuat dari tepung terigu dan berisi kacang hijau sudah banyak diperjual apalagi di kawasan Malioboro, kawasan yang banyak diminati oleh pengunjung. Persaingan Bakpia pathuk sangat ketat sekarang ini, karena ada banyak macam penjual yang berlabel berbeda beda, seperti bakpia pathuk 75, bakpia pathuk 25, bakpia pathuk 45 dan masih banyak lagi perusahaan yang menghasilkan bakpia tersebut dengan nomor yang berbeda. Dalam hal rasa dan kualitas hampir sama dengan jenis bakpia lainnya. Hanya saja banyak wisatawan domestik ataupun mancanegara lebih banyak memilih oleh-oleh khas jogja bakpia pathuk 25 dari pada merek yang lainnya. Entah karena kualitas rasa atau memang sudah lama perusahaan bakpia pathuk 25 memproduksi bakpia tersebut. Dalam paper perencanaan pemasaran ini, Perusahaan yang menjadi obyek dalam penulisan ini adalah Perusahaan Bakpia Pathuk 25. Karena perusahaan tersebut masih merajai pasar dalam oleh-oleh khas jogja yaitu bakpia. Perusahaan yang di pipmpin oleh bapak Arlen Sanjaya sudah memiliki 4 toko cabang saat ini, yaitu cabang Ongko Joyo di jalan AIP. KS .Tubun, toko Pasar Pathuk cabang di jalan Bhayangkara, toko Kembang Jaya cabang jalan Adisucipto km 9 dan toko Bandara Jaya cabang di jalan Adi sucipto km 11,5. Toko-toko cabang ini biasanya mengambil bakpia daripusat produksi dengan merek dagang 25. Pusat produksi bakpia pathuk 25 bertempat di cabang Ongko Joyo. Lokasinya terletak di belakang Malioboro. Produksi perusahaan bakpia pathuk 25 dilakukan stiap hari tidak tetap, yang berarti untuk hari-hari biasa bakpia yang dibuat mencapai 5-7 adonan. Bahkan jika pasaran sedang ramai atau hari-hari libur produksi mencapai 10-15 adonan, atau bia lebih dari perkiraan tersebut. Satu adonan menghabiskan 15 kg tepung terigu. Pada tahun pertama, perusahaan menggunakan oven dengan bahan bakar arang. Setelah usaha beliau semakin sukses menambah lagi dengan bahan

bakar gas. Dalam usahanya bapak Arlen Sanjaya di bantu oleh 40 karyawan tetap pria dan wanita. Petugas wanita yang biasanya bertugas sebagi penceta bakpia dan pengemas, sedangkan pegawai pria bertugas sebagai pembuat adonan, pembuat isi/kumbu, pengoven serta pemasar ataupun mengirim ke sejumlah tempat. Sistem kerja yang diterapkan adalah sistem serabutan dan pada system ini persaingan kerja yang sehat tidak ada ikatan kontrak kerja dalam jangka waktu tertentu. II. Identifikasi dan Deskripsi Lingkungan Bisnis Selama dua tahun terakhir perusahaan Bakpia Pathuk 25 dalam perkembangan pasarnya mengalami pertumbuhan karena adanya pertambahan cabang yang berada di daerah Yogyakarta serta permintaan yang terus meningkat dikala musim libur tiba. Permintaan mayoritas dari wisatawan domestik yang berkunjung ke daerah Yogyakarta. Adanya permintaan Bakpia Pathok 25 ini dikarenakan pada label 25, masyarakat Indonesia sudah mengenal lama sehingga para wisatawan lebih mempercayai kualitas dan rasa terhadap Bakpia Pathuk 25 tersebut. Perusahaan bakpia pathuk 25 hanya memproduksi satu produk. Produk tersebut berupa bakpia, tetapi memiliki dua jenis yaitu bakpia basah dan bakpia kering. Bakpia basah hanya memiliki rasa kacang hijau, sedangkan pada bakpia kering memiliki berbagai macam rasa, yaitu coklat, keju, nanas dan kumbu. Perusahaan Bakpia pathuk 25 memiliki target pasar yang luas yaitu seluruh kalangan masyarakat. Apabila dipilah menjadi beberapa segmen, bakpia tersebut hanya ada dua segmen yaitu bakpia basah untuk konsumen atau wisatawan daerah Yogyakarta dan sekitarnya, karena bakpia basah memiliki daya tahan 4 hari setelah pembuatan. Sedangkan bakpia kering untuk konsumen atau wisatawan yang berasal jauh dari daerah Yogyakarta karena bakpia ini memiliki daya tahan 7 hari setelah pembuatan. Dari kecenderungan (trend) masing-masing tersebut, produk yang lebih banyak diminati adalah produk bakpia basah yang memiliki rasa kacang hijau. Bakpia ini diminati karena banyak wisatawan lebih mengenal bakpia rasa kacang hijau sehingga walaupun mereka berasal dari tempat yang jauh seperti mancanegara, mereka masih meminati bakpia ini sekedar untuk

dimakan di tengah perjalanan mereka. Selain banyak diminati karena produk tersebut sudah dikenal lama oleh wisatawan, harga yang disajikan pun lebih murah dari bakpia kering Sedangkan untuk Bakpia kering banyak juga diminati untuk segmen orang yang barasal dari tempat jauh. tetapi tingkat penjualannya lebih rendah dari pada bakpia basah. Bakpia kering tersebut merupakan inovasi rasa yang berasal dari bakpia basah. Jadi kecenderungan (trend) bakpia basah lebih banyak diminati daripada bakpia kering. ANALISA SWOT 1. Perkembangan Produk a. Strength

Memiliki inovasi rasa yang bermula hanya Bakpia Pathuk isi kacang hijau sekarang menjadi aneka rasa seperti keju, nanas, coklat, kumbu hitam. Menggunakan bahan baku 100% alami. b. Weakness Hanya memiliki daya tahan 4 hari c. Opportunity Masih banyaknya permintan konsumen terutama wisatawan domestik d. Threats Bahan baku dapat mengalami kelangkaan dimana pemasok mengalami hambatan (seperti bencana alam)

2. Perkembangan Pasar (market served) a. Strength


Bakpia pathuk 25 banyak dikenal oleh para wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta Memiliki 4 cabang penjualan b. Weakness Kurangnya promosi pada media. Pesaing yang semakin banyak. c. Opportunity Target pasar yang sangat luas (seluruh kalangan masyarakat) d. Threats Pesaing baru yang memiliki inovasi produk lebih baik.

3. Perkembangan Pelanggan a. Strength


Kepercayaan pelanggan yang meningkatkan penjualan untuk tidak beralih membeli bakpia lain selain bakpia pathuk 25. b. Weakness Tidak meratanya pelanggan dalam penetuan harga ketika menjual kembali produk bakpia tersbut, terdapat aneka harga yang berbeda antara pelanggan A dan pelanggan B. c. Opportunity Memperluas jaringan pelanggan baik di jogja maupun di luar jogja d. Threats

Produk pesaing yang lebih baik Berita yang tidak baik membuat pelanggan berhenti untuk membeli produk tersebut.

4. Perkembangan Pesaing a. Strength


Munculnya pesaing yang memproduksi bakpia dengan memiliki rasa dan kualitas yang sama. b. Weakness Pesaing kalah merk dengan bakpia pathuk 25 c. Opportunity Target pasar yang luas (segala kalangan masyarakat) d. Threats Tidak mampu menyaingi dengan bakpia pathuk 25

5. Perkembangan Internal Organisasi a. Strength


Kerjasama antar pegawai kuat. b. Weakness Jarangnya komunikasi antara direktur dan karyawan c. Opportunity Memiliki management yang lebih mapan dengan meletakkan manager operasional, pemasaran, keuangan dan sumber daya manusia. d. Threats Melemahnya kualitas kinerja karyawan akibat kurang harmonisnya atasan dan bawahan.

III. Tujuan Pemasaran Tujuan pemasaran yang ingin dicapai dalam 2 ataupun 3 tahun mendatang melalui pembahasan sebelumnya bahwa perusahaan bakpia pathuk 25 ingin mengoptimalkan penjualan baik melalui cabang maupun penjual eceran. Pengoptimalan penjualan tersebut juga dipengaruhi dengan promosi wisata Yogyakarta agar para wisatawan yang berkunjung bertambah banyak dan membeli oleh-oleh khas jogja khususnya bakpia pathuk 25. Sehingga dengan meningkatkan promosi pariwisata Yogyakarta, penjualan dapat optimal. IV. Diskripsi Strategi Pemasaran 1. Strategi Pasar Perusahaan bakpia pathuk 25 membuka cabang di tempat yang strategis. Seperti saat ini 2 toko tersebut berada di jalan Adisucipto. Tempat itu banyak dilewati oleh para wisatawan serta dekat dengan bandara dan 2 toko lainnya dekat dengan kawasan Malioboro, kawasan yang ramai para wisatawan karena surganya belanja di Yogyakarta. 2. Strategi Produk

Produk yang dihasilkan oleh perusahaan hanya makanan oleh-oleh khas Yogya yaitu Bakpia Pathuk. Bakpia pathuk tersebut terdapat dua jenis yaitu bakpia basah dan bakpia kering. Untuk bakpia basah hanya memiliki satu rasa, yaitu kacang hijau, sedangkan untuk bakpia kering memiliki berbagai macam rasa, yaitu keju, nanas, coklat, dan kumbu hitam. 3. Strategi Harga Harga bakpia yang ditawarkan :

Untuk Bakpia basah rasa kacang hijau memiliki harga yang berbeda sesuai dengan isi kemasan. Untuk isi 15 buah dengan kode Maju harganya Rp. 18.000, sedangkan untuk isi 20 buah kode Jaya harganya Rp. 22.000. Untuk bakpia kering rasa keju, coklat dan nanas isi 20 buah dan kumbu isi 15 buah memiliki harga sama yaitu Rp. 25.000

4. Strategi Distribusi Strategi distribusi yang dilakukan oleh perusahaan bakpia pathuk 25 untuk cabang resmi seperti toko Kembang jaya, Bandara Jaya dan Pasar Pathuk disesuaikan dengan permintaan yang ada pada setiap toko tersebut. Apabila ada permintaan lebih misalkan di hari libur, setiap toko memiliki stok yang lebih agar dapat mengisi kembali produk yang telah habis. Pusat pembuatan berada pada toko Ongko Joyo, penyaluran melalui jalur darat yaitu menggunakan mobil box dan di damping oleh karyawan. Sedangkan untuk cabang tidak resmi atau bisa juga disebut penjual eceran, perusahaan bakpia pathuk 25 menunggu dari pesanan tersebut. Perbedaan dari cabang resmi dan penjualan eceran. Apabila produk tidak terjual selama daya tahan tersebut, produk dikembalikan ke pusat dan diolah kembali, sedangkan untuk penjual eceran tidak bisa dikembalikan apabila tidak terjual. 5. Strategi Komunikasi Pemasaran Strategi komunikasi perusahaan bakpia pathuk 25 meliputi

Bekerja sama dengan tukang becak didaerah wilayah Malioboro sebagai penunjuk jalan menuju tempat pembuatan bakpia pathuk 25, dan setiap tahunnya diberikan THR dan kaos kepada tukang becak tersebut. Menjadi sponsorship dalam suatu event atau kegiatan di daerah Yogyakarta. Melalui promosi dari mulut ke mulut.

Melalui jasa taksi yaitu dengan memberi poster atau stiker pada didinding mobil

V. Pembahasan 1. Komentar Perusahaan bakpia pathuk 25 merupakan salah satu perusahaan bakpia di jogja yang mampu mempertahankan kualitas dan rasa di muka konsumen. Sampai saat ini penjualan yang dilakukan turut berkembang dari generasi ke generasi sebagai kue khas Yogyakarta, terbukti dengan bertambahnya cabang bakpia pathuk 25 yang berada di daerah Yogyakarta, oleh karenanya serasa rugi bagi wisatawan jika tak sempat mencicipi lezatnya kue khas Yogyakarta tersebut. Meskipun dalam penyajian kue bakpia ini, perusahaan itu tidak bermain sendirian, melainkan telah banyak hadir pemain baru yang mencoba menyaingi dari segala aspek kualitas bakpia tersebut seperti halnya hadirnya bakpia pathuk 75 dan 45. Untuk itu produsen bakpia pathuk 25 ini menuangkan kekreatifitasanya demi mengantisipasi terjadinya decline pada produk serta untuk tetap tampil sebagai kue bermerek bagus bagi konsumen, yaitu dengan menciptakan inovasi rasa dan memproduksi jenis bakpia kering untuk segmen konsumen yang datang jauh dari jogja. Usaha untuk manarik minat konsumen dan menjaga merek mapan bakpia tidak berhenti disitu saja, kita bisa melihat strategi apik yang diluncurkan oleh perusahaan, baik pada sisi produk, pasar, distribusi, harga dan komunikasi pemasaranya. Hal tersebut merupakan langkah positif untuk benar-banar mampu menggapai target atau tujuan khususnya pada jangka waktu 2 atau 3 tahun, yaitu mengoptimalkan penjualan bakpia pathuk 25 kepada masyarakat umum baik melalui cabang maupun pedagang ecerannya. 2. Kritik dan Saran. Penilaian lain untuk bakpia pathuk 25 yang merupakan catatan khusus sekaligus langkah reparasi bagi perusahaan tersebut adalah tidak adanya penanganaan khusus pada sisi pemasaran, operasional, keuangan, dan Sumber daya Manusia, dimana 4 management penting tersebut diatur sendiri oleh pemilik perusahaan bakpia ini. Sehingga hal itu berpotensi akan munculnya masalah dari ke empat management itu melihat keterbatasan

tenaga dan waktu yang dimiliki oleh owner perusahaan bakpia pathuk 25. Sebagai gambaran dampak dari tidak adanya penanganan khusus pada 4 management tersebut yaitu ketika salah satu dari management itu kurang mampu diatur dengan baik oleh pemilik maka hal ini akan berpengaruhi kepada tiga management yang lain. misalkan sisi perusahaan ini lemah dalam pemasaran. Maka secara otomatis bidang operasional juga akan mengalami hambatan karena bahan yang akan diproduksi belum tentu terjual kepada konsumen, dan hal ini juga mempengaruhi pada stabilitasan keuangan perusahaan, sehingga secara financial, hal tersebut juga dapat memicu merosotnya kinerja karyawan pada perusahaan. Untuk itu, alangkah baiknya perusahaan bakpia pathuk 25 ini memiliki 4 manager yang masing-masing khusus menangani manajemen Pemasaran, Operasional, Sumber Daya Manusia, dan Keuangan, demi mengantisipasi terjadinya hal-hal yang menjadi dampak buruk dari penanganan tunggal terhadap 4 management tersebut.

You might also like