You are on page 1of 9

PENULISAN BUKU, DIKTAT, DAN MODUL A.

TUJUAN Setelah mempelajari mata tatar ini, peserta Diklat dapat memahami perbedaan kera ngka isi buku pelajaran, dan diktat serta dapat menulis buku pelajaran, diktat, dan modul untuk sebuah pokok bahasan/sub pokok bahasan /tema/sub tema. B. URAIAN MATERI 1. Buku Pelajaran a. Pengertian buku pelajaran Buku pelajaran adalah bahan/materi pelajaran yang dituangkan secara tertulis dal am bentuk buku yang digunakan sebagai pegangan pokok maupun pelengkap. Menulis buku pelajaran merupakan salah satu bentuk kegiatan pengembangan profesi guru. Hasil karya tulisnya dapat berupa buku pelajaran, modul, diktat. Sebagai karya ilmiah, buku harus mempunyai kebenaran ilmiah, dan disusun dengan landasan teori tertentu agar buku tersebut dapat mencapai tujuannya dengan baik. Dengan tujuan agar siswa dapat lebih memahami isi pelajaran, maka buku harus disusun de ngan kerangka isi tertentu, yang menurut berbagai teori akan mampu meningkatkan pemahaman siswa. Dalam keadaaan sehari-hari, buku pelajaran merupakan salah satu sumber utama dal am pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Dengan kata lain, banyak yang mengangg ap bahwa buku pelajaran merupakan kurikulum yang diterapkan di sekolah, karena b uku pelajaran dijadikan sumber untuk memberikan tugas kepada siswa serta sumber untuk menyusun alat penilaian atau tes. Dengan demikian, kedudukan buku pelajaran begitu penting untuk mengarahkan dan m enentukan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan serta sikap yang seharusnya di miliki oleh peserta didik. Oleh karena itu, buku pelajaran seharusnya dirancang dan disusun sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Dan bilamana buku pelajaran di susun tidak sesuai dengan kurikulum yang berlaku, kiranya jelas bahwa dengan buk u pelajaran yang demikian, pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang diperol eh siswa tidak sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam kurikulum, dan pada gilirannya akan gagallah upaya untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. b. Prinsip-prinsip pengembangan buku Buku yang disusun dalam kaitan dengan kurikulum, hendaknya memperhatikan prinsip -prinsip berikut ini: 1) Dalam mengembangkan buku, harus memperhatikan tujuan tertentu yang henda k dicapai melalui pendidikan yang dilakukan dengan menggunakan buku pelajaran ya ng bersangkutan. Oleh karena itu, sebelum buku pelajaran itu dikembangkan, penyu sun atau penulisnya harus terlebih dahulu memahami tujuan satuan pendidikan, tuj uan pendidikan dan cakupan materi cawu/semester, kelas atau satuan pendidikan te rtentu. 2) Buku pelajaran disusun selaras dengan a) program pendidikan dewasa ini serta proyeksinya pada masa mendatang, b) arah pembaharuan pendidikan yang sedang dan akan dilakukan, c) tingkat perkembangan pihak pengguna buku pelajaran itu, terutama siswa y ang akan menggunakannya, d) perkembangan ilmu dan teknologi, e) kebutuhan dan kemampuan siswa, f) keadaan masyarakat di mana sekolah yang bersangkutan berada, dan g) keadaan lingkungan belajar siswa. 3) Buku pelajaran hendaknya mudah digunakan oleh pihak yang bersangkutan. U ntuk ini buku sebaiknya diterbitkan bersama petunjuk pelaksanaan dan penggunaann ya, misalnya buku guru, sehingga orang yang menggunakannya tahu benar bagaimana memanfaatkannya secara efisien. 4) Sesuai dengan prinsip relevansi dengan keadaan lingkungan sekolah dan si swa yang bersangkutan, maka buku pelajaran yang telah disusun itu perlu mempunya i keluwesan, dalam arti bahwa semua materi yang disajikan di dalamnya tidaklah m erupakan sesuatu yang kaku. Materi itu harus dapat disesuaikan dengan kemampuan sekolah serta perangkatnya. Ini tidak berarti bahwa keseluruhannya tidak digunak an dan diganti oleh bahan yang benar-benar lain dari apa yang dikemukakan dalam buku tersebut.

5) Bahan yang disajikan dalam kurikulum dan buku itu tidak terbatas pada pe nyelesaian pendidikan di lembaga yang bersangkutan saja, melainkan harus merupak an bahan yang dapat digunakan dalam keseluruhan hidup yang bersangkutan, dengan anggapan, bahwa pendidikan itu berlangsung tidak hanya selama siswa belajar di s ekolah yang bersangkutan. Ini berarti bahwa bahan yang disajikan itu mencakup ha l-hal yang bersangkutan dengan tujuan-tujuan manusia yang lebih tinggi. c. Cara menulis buku Dalam menulis buku pelajaran, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah meneli ti dan melihat kurikulum yang berlaku, materi, pokok bahasan atau sub pokok baha san apa yang tercantum dalam kuriukulum. Dengan kegiatan tersebut Anda tidak aka n sia-sia menulis buku pelajaran yang disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku. Buku pelajaran ada yang bertaraf nasional dan ada yang bertaraf propinsi. Apabil a buku tersebut bertaraf nasional, maka harus disahkan oleh Direktur Jenderal Di kdasmen atau oleh instansi lain yang ditunjuk. Nilai angka kredit buku bertaraf nasional adalah 5 setiap buku. Apabila buku tersebut bertaraf propinsi, maka harus disahkan oleh Kepala Dinas P endidikan di propinsi setempat, dan buku tersebut digunakan di seluruh sekolah p ada propinsi yang bersangkutan. Nilai angka kredit buku bertaraf propinsi adalah 3 setiap buku. Dalam menulis buku pelajaran, semua guru boleh menulis buku mata pelajaran apa s aja yang disukai dan tidak harus sesuai dengan tugas mengajar guru yang bersangk utan di sekolah. Tidak setiap guru mampu menulis semua mata pelajaran. Oleh kare na itu, pilihlah materi pelajaran yang anda kuasai. Apabila Anda menulis sesuai dengan kemampuan anda, akan mudah dalam penulisannya, disamping isinya juga akan lebih baik. d. Syarat buku yang baik Ada beberapa syarat buku yang baik, yaitu: 1) Kesesuaian dengan kurikulum/GBPP yang berlaku o Setiap topik/sub topik dalam GBPP harus ada, artinya isi (materi) buku p elajaran telah mencakup materi minimal yang tercantum dalam bahan pengajaran dal am GBPP; jika ada materi pengayaan maka materi itu harus terkait dengan materi m inimal o Pokok-pokok materi yang penting dari PB/SPB dalam GBPP cukup tergambar s ecara proporsional o Pengubahan urutan harus sesuai, tidak mengganggu alur yang digunakan o Keluasan dan kedalamannya tidak menenggelamkan inti GBPP 2) Kebenaran materi o Kedalaman dan keluasan isi buku cukup sesuai dengan keluasan dan kedalam an materi yang diuraikan dalam PB/SPB GBPP o Memiliki kebenaran materi ditinjau dari ilmu atau disiplin ilmu mata pel ajaran yang bersangkutan, misalnya dalam matematika: Tidak ada fakta/simbol yang salah Tidak ada konsep/definisi, prinsip, teorema, sifat yang salah Tidak ada relasi atau operasi yang salah Bukti teorema harus benar Simbol, relasi, operasi tidak umum harus ada keterangan 3) Penyajian materi o Pendekatan siswa aktif, pertanyaan atau tugas yang diberikan memungkinka n siswa belajar secara aktif o Perlu materi prasyarat waktu memulai topik baru o Informasi yang diberikan memadai /tidak berlebihan, artinya siswa tidak d isuapi informasi terlalu banyak. o Informasi yang diberikan hanyalah yang penting-penting saja, siswa didor ong untuk mencari dan menemukan informasi sendiri o Dalam menjawab pertanyaan atau tugas yang diberikan, siswa menggunakan s umber-sumber belajar yang tersedia dan terjangkau dalam lingkungan o Kegiatan belajar yang dilakukan siswa merupakan kegiatan belajar yang me narik, menantang dan kreatif

o Ada kejelasan antara kegiatan belajar yang dilakukan siswa, apakah secar a perseorangan, berpasangan, kelompok, atau klasikal, atau merupakan gabungan o Penyajian materi dari sederhana ke kompleks dan dari konkret ke abstrak 4) Pemberian contoh o Bervariasi sesuai topik o Definisi perlu contoh dan non-contoh o Bukti teorema perlu contoh penerapan o Contoh soal divergen atau berupa masalah 5) Penyajian ilustrasi( foto, gambar, peta, tabel, grafik, diagram, bagan, matr iks,) o Gambar jelas ( tidak kabur) dan bermakna dari definisi, teorema, o Gambar diberi keterangan o Letak gambar tidak jauh dari uraian yang digambarkan; ilustrasi dan teks saling terkait, tidak berdiri sendiri-sendiri o Gambar obyek yang sama (misal wajah orang) yang digunakan lebih dari sat u kali dalam buku tetap konsisten o Obyek yang digambar sesuai dengan kebutuhan dan keadaan anak sekarang (t idak didominasi gambar-gambar klise sejak tempo dulu) o Ilustrasi dalam buku cukup memperlihatkan penerapan pandangan Bhineka Tun ggal Ika tidak melanggar SARA o Ukuran gambar cukup besar dan jelas dan cukup proporsional 6) Pemberian latihan o Bervariasi o Soal sulit diberi petunjuk (hint) o Ada soal bersifat masalah o Urutan soal dari sederhana ke sulit 7) Kreativitas o Terdapat pada: penyajian bahan ajar, pemberian contoh atau latihan 8) Bahasa o Bahasannya mudah dipahami siswa, jelas, dan tidak menimbulkan salah tafs ir serta siswa memahami dengan jelas apa yang harus dikerjakannya o Bahasannya sesuai dengan ketentuan bahasa yang baik dan benar, sesuai de ngan ketentuan EYD o Bahasannya serta panjang kalimatnya sesuai dengan usia dan tingkat perke mbangan intelektual siswa pada sekolah/kelas yang bersangkutan o Istilah atau kata yang digunakan dapat dipahami siswa di berbagai daerah di Indonesia o Penataan alinea cukup baik 9) Tatakarama dan Hak Cipta o Isi, bahasa, dan ilustrasi : o tidak membahayakan keamanan negara, persatuan dan kesatuan bangsa o terhindar dari kesan pornografis o tidak bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945, Ketetapan MPR o kutipan ciptaan pihak lain yang terdapat memenuhi ketentuan yang berlaku dalam Undang-Undang Hak Cipta o tidak menimbulkan masalah SARA e. Kerangka Isi Buku Pelajaran Sebagaimana karya tulis yang lain, buku pelajaran juga terdiri dari tiga bagian utama: pendahuluan, sajian isi, dan penunjang. Kerangka isi dari masing-masing b agian tersebut yang lengkap adalah sebagai berikut. Bagian Pendahuluan: Kata Pengantar Daftar Isi Penjelasan Tujuan Buku Pelajaran Petunjuk Penggunaan Buku Petunjuk Pengerjaan Soal Latihan Bagian Isi: Judul Bab atau Topik Isi Bahasan Uraian Singkat Isi Pokok Bahasan

Bagian

Penjelasan Tujuan Bab Uraian Isi Pelajaran Penjelasan Teori Sajian Contoh Ringkasan Isi Bab Soal Latihan Kunci Jawaban Soal Latihan Penunjang: Daftar Pustaka Lampiran-lampiran

e) Saran penyusunan buku Salah satu tujuan penulisan buku adalah agar buku tersebut menarik pemba canya dan mudah dipahami. Kemenarikan suatu buku tidak saja dari isi materi yang disajikan tetapi juga sosok tampilan buku. Buku yang terlalu tebal, penuh dengan tulisan mungkin kurang menarik bagi kelomp ok pembaca tertentu. Sebab itu sangat penting untuk mengetahui kepada siapa buku tersebut akan ditujukan. Buku bagi kelompok anak-anak, tentunya disajikan denga n sosok yang meriah, warna-warni, ceria sesuai dengan kehendak mereka. Namun, secara umum beberapa pakar mengatakan, agar mudah dan menarik unt uik dibaca, upayakanlah memakai aturan berikut. 1) Kalimat-kalimatnya pendek, te tapi jelas. 2) Kalimat aktif. 3) Gambar/ilustrasi yang sesuai untuk memperjelas dan menarik perhatian. 4) Contoh-contoh. 5) Berbagai variasi dalam format sajian , bentuk, dan besaran huruf guna menarik perhatian dan penekanan hal-hal yang pe nting. 6) Perwajahan yang menarik. f) Lain-lain Bagan alir proses pengembangan naskah buku pelajaran oleh pemerintah.

2. Diktat a. Pengertian diktat Diktat, adalah catatan tertulis suatu mata pelajaran atau bidang studi yang dipe rsiapkan guru untuk mempermudah/memperkaya materi mata pelajaran/bidang studi ya ng disampaikan oleh guru dalam proses kegiatan belajar mengajar. Dapat dikatakan bahwa diktat adalah buku yang diedarkan dalam lingkup terbatas ( umumnya hanya digunakan oleh guru yang membuat), dalam bentuk yang lebih sederha na, cakupan isinya lebih sedikit. b. Kerangka isi diktat Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, bahwa pada hakekatnya diktat adalah buk u pelajaran yang masih mempunyai keterbatasan., baik dalam jangkauan penggunaannya maupun cakupan isinya. Yang membedakan diktat dengan buku pelajaran antara lain : 1) Diktat umumnya disusun oleh guru untuk keperluan mengajarnya sendiri, 2) Diperbanyak dan diedarkan secara terbatas, 3) Cakupan isi diktat umumnya terbatas (bila buku mencakup isii pelajaran s atu semester, diktat hanya beberapa kali pertemuan) 4) Cukup banyak diktat, setelah disempurnakan, pada akhirnya, menjadii buku pelajaran. Sering dikatakan bahwa diktat adalah calon buku pelajaran. Dengan demikian kerangka isi diktat yang baik seharusnya tidak berbeda dengan bu ku pelajaran, namun karena masih digunakan di kalangan sendiri, beberapa bagian isi seringkali ditiadakan. Bagian yang seharusnya tetap tersaji pada suatu dikta t adalah sebagai berikut.

Bagian Pendahuluan: Daftar Isi Penjelasan Tujuan Diktat Pelajaran Bagian Isi: Judul Bab atau Topik Isi Bahasan Penjelasan Tujuan Bab Uraian Isi Pelajaran Penjelasan Teori Sajian Contoh Soal Latihan

Bagian Penunjang: Daftar Pustaka C. EVALUASI/ TUGAS Susunlah buku pelajaran untuk satu pokok bahasan mata pelajaran yang Anda bina d engan menggunakan format seperti di bawah ini. SEKOLAH : SD . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . MATA PELAJARAN : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . KELAS/SEMESTER : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . POKOK BAHASAN/TEMA: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . TUJUAN PEMBELAJARAN/KOMPETENSI DASAR:

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS/INDIKATOR:

A. SUBPOKOK BAHASAN : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . LATIHAN/TUGAS/ SOAL

B. SUBPOKOK BAHASAN : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . LATIHAN/TUGAS/ SOAL

DAFTAR PUSTAKA .... KARTU TELAAH BUKU NO. KOMPONEN KOMENTAR

1. 2. 3.

Kesesuaian dengan GBPP yang berlaku Kebenaran Materi Penyajian Materi

4.

Pemberian Contoh

5.

Penyajian Ilustrasi

6.

Pemberian Latihan

7. 8. 9.

Bahasa Tata Krama dan Hak Cipta Kreativitas

CONTOH DIKTAT PELAJARAN BAB I FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR (FPB) DAN KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK) TUJUAN PEMBELAJARAN Siswa dapat melakukan operasi hitung pada bilangan cacah dan sifat operasi pada himpunan bilangan cacah. TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS 1. Siswa dapat menentukan faktorisasi prima dari bilangan cacah. 2. Siswa dapat menentukan FPB dan KPK dua bilangan A. FPB Dua Bilangan Di Sekolah Dasar kamu telah menegenal bilangan prima. Suatu bilangan dapat ditentukan faktor primanya. Cara menentukan faktor prima suatu bilangan dapat d ilakukan antara lain dengan pohon faktor. Contoh: Tentukan faktor prima dari 18 dengan menggunakan pohon faktor. Jawab: Faktor prima dari 18 adalah 2 dan 3 Faktorisasi prima dari 18 adalah 2x3x3 atau ditulis 18 = 2 x 32

Dengan menggunakan faktorisasi prima dari dua bilangan kita dapat menentukan Fak tor Persekutuan Terbesar (FPB) bilangan- bilangan tersebut. Perhatikan uraian be rikut. 1. Faktorisasi prima dari 10 adalah 2 x 5 Faktorisasi prima dari 12 adalah 22 x 3 2 adalah faktor prima dari 10 dan 12, sebab 10 dan 12 keduanya habis dibagi 2. Sedangkan 22, 3, dan 5 bukan faktor persekutuan dari 10 dan 12. Mengapa? 2. Faktorisasi prima dari 18 adalah 2 x 32 Faktorisasi prima dari 12 adalah 22 x 3 2, 3, atau 2x3 masing-masing adalah faktor prima dari 18 dan 12, sebab 10 dan 12 keduanya beruturt-turut habis dibagi 2, 3, atau 2x3. Sedangkan 22x3, 2x32, dan 22x32 bukan faktor persekutuan dari 18 dan 12. Mengapa? Kedua hasil tersebut di atas dapat dituliskan pada tabel berikut. Bilangan Faktorisasi prima Faktor persekutuan FPB 10 dan 12 10 = 2 x 5 12 = 22 x 3 2 2 10 dan 12 18 = 2 x 32 12 = 22 x 3 2, 3, dan 2x3 2x3 = 6 Dengan memperhatikan hasil-hasil di atas, dapatkah kamu menentukan FPB dua bilan gan jika diketahui faktorisasi prima masing-masing bilangan? Kesimpulan: Contoh: Tentukan FPB dari 36 dan 60 Jawab: 36 = 22 x 32 60 = 22 x 3 x 5 FPB dari 36 dan 60 adalah 22 x 3 = 12 B. KPK Dua Bilangan Perhatikan uraian berikut. 1. Faktorisasi prima dari 4 adalah 22 Faktorisasi prima dari 18 adalah 2 x 32 Dengan memperhatikan faktorisasi prima dari kedua bilangan, maka yang merupakan kelipatan persekutuan dari 4 dan 18 adalah 22 x 33 dan 2 x 22 x 32. Mengapa? Sedangkan bilangan-bilangan 2 x32 bukan kelipatan persekutuan dari 4 dan 18. Men gapa? Dengan demikian Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dari 4 dan 18 adalah 22 x 32 =36. 2. Faktorisasi prima dari 10 adalah 2 x 5 Faktorisasi prima dari 12 adalah 22 x 3 Dengan memperhatikan faktorisasi prima dari kedua bilangan, maka yang merupakan kelipatan persekutuan dari 10 dan 12 adalah 22x 3x 5 dan 2x22 x 3x5. Mengapa? Dengan demikian Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dari 10 dan 12 adalah 22 x 3 x 5=60 Uraian di atas dapat dilihat pada tabel berikut. .Bilangan Faktorisasi prima Kelipatan persekutuan KPK 4 dan 18 4 = 22 18 = 2 x 32 22 x 32 dan 2x 2x 32 22x32 = 36 10 dan 12 10 = 2 x 5 18 = 2 x 32 22x3x5 dan 2x22x3x5 22x3x5 = 60

Dengan memperhatikan hasil-hasil di atas, dapatkah kamu menentukan KPK dua bila ngan jika diketahui faktorisasi prima masing-masing bilangan? Kesimpulan:

Contoh: Tentukan KPK dari 12 dan 15 Jawab: 12 = 22 x 3 15 = 3 x 5 KPK dari 12 dan 15 adalah 22 x 3 x 5 = 60 Latihan 1. Tentukan faktorisasi prima dari bilangan-bilangan berikut. a. 14 c. 56 b. 20 d. 72 2. Carilah FPB dan KPK dari padangan- pasangan bilangan berikut dengan me nggunakan faktorisisasi prima. a. 6 dan 9 d. 54 dan 72 g. 4, 6, 8, dan 12 b. 12 dan 20 e. 4, 6, dan 8 h. 10, 12, 18, dan 24 c. 28 dan 42 f. 10, 16, dan 18 i. 12, 16, 18, dan 32 Daftar Pustaka Pandoyo. dkk. 1994. Matematika 1a untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Kelas I. Jakarta: Balai Pustaka.

3. Modul a. Pengertian Modul Modul adalah materi pelajaran yang disusun dan disajikan secara tertulis sed emikian rupa sehingga pembacanya diharapkan dapat menyerap sendiri materi terseb ut. Dengan demikian modul adalah buku yang dirancang sebagi bahan pembelajaran m andiri siswa. b. Format Modul Format modul adalah sistematika penyajian materi dan proses belajar mata pe lahjaran uang isinya mencakup tinjauan pelajaran, sajian materi masing-masing mo dul, daftar kata-kata sulit, dan daftar pustaka, Tes Formatif setiap kegiatan Be lajar dan Kunci Jawaban Formatif. c. Sistematika Modul

PENDAHULUAN Berisi uraian tentang: 1. Cakupan materi modul 2. Tujuan pembelajaran Khusus 3. Perilaku awal (jika ada) 4. Keterkaitan/manfaat modul bagi siswa 5. Urutan bahasan (kegiatan belajar) PETUNJUK BELAJAR KEGIATAN BELAJAR

Berisi sajian uraian materi, contoh dan latihan serta rangkuman yang bersifat in teraktif untuk menumbuhkan proses belajar.

d. Kemasan Modul o Lembar Kata Pengantar o Lembar Daftar Isi o Glosarium TINJAUAN MATA PELAJARAN Deskripsi Mata Pelajaran Kegunaan Mata Pelajaran Tujuan Pembelajaran Umum Susunan dan Keterkaitan antarjudul Modul Bahan pendukung lain Petunjuk Umum Mempelajari Mata Pelajaran MODUL I PENDAHULUAN KEGIATAN BELAJAR I DAFTAR PUSTAKA MODUL II Dst

Menulis Tinjauan Mata Pelajaran Tinjauan mata pelajaran adalah paparan umum mengenai keseluruhan pokok-pokok isi mata pelajaran yang mencakup: a) deskripsi mata pelajaran, b) kegunaan mata pel ajaran, c) tujuan pembelajaran umum, d) susunan dan keterkaitan antarjudul modul , d) bahan pendukung lain, dan e) petunjuk umum mempelajari mata pelajaran. Tinjauan mata pelajaran hendaknya memenuhi syarat-syarat sebagai berikut. Memberi informasi umum tentang mata pelajaran tersebut (informatif). Mendorong siswa untuk membaca (motivasional). Menunjukkan kegunaan mempelajari modul. Memandu siswa untuk mempelajari mata pelajaran. Dalam menulis tinjauan mata pelajaran, perlu diikuti langkah-langkah berikut. Pahami GBPP mata pelajaran yang bersangkutan. Pahami isi tujuan pelajaran. Buat peta kedudukan modul dan hubungan antarmodul dalam mata pelajaran (analisis pembelajaran). Antisipasi kegunaan mata pelajaran tersebut dalam bekerja atau belajar lanjut. Identifikasi langkah-langkah mempelajari secara mandiri. Contoh: Tinjauan Mata Kuliah Mata kuliah Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) mengajak Anda mengikuti ber bagai kemampuan (pengetahuan, keterampilan) serta sikap dan nilai, yang diperluk an guru SD terutama guru SD di daerah terpencil dalam melaksanakan pembelajaran bagi dua kelas atau lebih dalam suatu waktu yang bersamaan, baik dalam kelas ber gabung maupun terpisah. Karena itu, mata kuliah ini sangat penting bagi Anda seb agai guru SD yang setiap saat tentunya selalu berusaha meningkatkan mutu pembela jaran. Dengan mempelajari mata kuliah ini, Anda akan lebih mantap dan percaya di ri dalam melakukan pembelajaran kelas rangkap. Dengan kata lain, Anda sebagai gu ru SD akan semakin profesional.

You might also like