Professional Documents
Culture Documents
Definisi Asuransi
Insurance is the pooling of fortuitous losses by transfer of such risks to insurers, who agree to indemnify insureds for such losses, to provide other pecuniary benefits on their occurrence, or to render services connected with the risk
Pemindahan Risiko
Risk transfer means that a pure risk is transferred from the insured to the insurer, who typically is in a stronger financial position to pay the loss than insured Jadi dari sudut pandang perorangan, risiko murni adalah risiko mati muda, risiko kesehatan yang memburuk, kehilangan anggota tubuh, kerusakan atau kehilangan harta benda dan kena tuntutan dari pengadilan, yang dapat dipindahkan kepada penanggung kerugian (perusahaan asuransi) yang biasanya keuangannya lebih kuat dalam menghadapi kerugian
Lanjutan
Idealnya ada enam persyaratan agar suatu risiko dapat ditanggung: - Unit yang terancam risiko harus dalam jumlah besar; - Kerugian yang terjadi harus karena kecelakaan dan tidak sengaja - Kerugian harus dapat ditentukan dan dapat diukur; - Kerugian bukan karena bencana; - Kemungkinan terjadinya kerugian harus dapat ditafsir (dikalkulasi) - Premi risiko harus layak secara ekonomi
Lanjutan
Kedua, bahwa asuransi dapat menurunkan objective risk sipenanggung asuransi dengan menerapkan the law of large numbers. Semakin banyak unit yang terancam risiko dalam kelas yang sama, prediksi besar kerugian yang akan datang yang dilakukan sipenanggung risiko semaik baik (semakin akurat), sebab penyimpangan relatif kerugian aktual dari yang diharapkan semakin menurun. Jadi semakin banyak transaksi asuransi akan menurunkan objective risk. Berbeda dengan spekulasi, yang biasanya hanya memindahkan risiko tidak menurunkan risiko. Risiko fluktuasi harga dipindahkan kepada spekulator karena sang spekulator yakin dan percaya dapat menciptakan keuntungan karena pengetahuannya tentang kekuatan2 yang memaksa perubahan harga. Risiko dipindahkan, tidak direduksi dan prediksi spekulator tentang kerugian tidak berdasarkan the law of large numbers.
Postloss Objective
Contoh pertama dan paling penting postloss objective adalah kelangsungan hidup perusahaan (survival of the firm). Artinya setelah terjadi kerugian, perusahaan masih tetap dapat bekerja minimal beberapa periode yang dapat dipilihnya, jika dia menginginkannya. Contoh kedua postloss objective adalah meneruskan operasi perusahaan (to continue operating). Bagi sebagian perusahaan, kemampuan untuk tetap dapat beroperasi setelah mengalami kerugian luar biasa adalah merupakan tujuan yang sangat penting. Ini terutama bagi perusahaan public utility yang melayani kebutuhan orang banyak. Kemampuan tetap dapat beroperasi juga penting bagi perusahaan yang akan kehilangan pelanggannya jika berhenti karena kerugian besar. Contohnya adalah bank, pabrik roti, tempat pemerahan susu sapi dan perusahaan-perusahaan lain yang hidup bersaing satu sama lain. Menstabilkan penghasilan, stability of earnings adalh contoh postloss objective ketiga. Perusahaan tetap mempertahankan penghasilannya per saham (EPS) tetap meskipun telah terjadi kerugian. Tujuan ini erat kaitannya dengan tujuan kontinuitas operasi.
Postloss Objectives
Tujuan empat postloss objective adalah pertumbuhan perusahaan secara berkesinambungan, continued growth. Perusahaan mungkin tumbuh dengan mengembangkan produk dan pasar yang baru atau melakukan akuisisi dan merger. Manajer risiko harus mempertimbangkan dampak kerugian yang terjadi terhadap kemampuan perusahaan untuk tumbuh. Goal terakhir postloss objective adalah tanggung jawab sosial atau social responsibility yakni meminimalkan kerugian yang terjadi yang harus ditanggung seseorang atau menjadi beban masyarakat banyak. Bencana kerugian dapat berpengaruh buruk terhadap karyawan, pelanggan, pemasok, kreditur, pembayar pajak, dan masyarakat pada umumnya. Contoh, kerugian besar perusahaan, yang memaksa perusahaan menutup pabriknya dalam satu lingkungan masyarakat kecil untuk jangka panjang dapat menimbulkan depresi ekonomi dan penggangguran besar-besaran dalam masyarakat bersangkutan.
Rendah (Kecil)
Tinggi (Parah)
Tinggi (Parah)
Hindari (Avoidance)