You are on page 1of 2

Copyright Bimbingan Belajar SMES

www.bimbelSMES.com

Copyright Bimbingan Belajar SMES


Contoh Penyetaraan reaksi kimia a I2 + b HNO3 c HIO3 + d NO + e H2O I : 2a = c (1) H : b = c + 2e (2) N : b = d (3) O : 3b = 3c + d + e .. (4)

www.bimbelSMES.com

STOIKIOMETRI A. TATA NAMA KIMIA


1. Pemberian nama senyawa: Senyawa terdiri dari 2 unsur. diberi akhiran ida. 1. dari logam dan non logam: indek tidak berpengaruh. contoh: Na2O = Natrium oksida. 2. dari non logam dan non logam: indek berpengaruh. 1 = mono 7 = hepta 2 = di/bi 8 = okta 3 = tri 9 = nona 4 = tetra 10 = deca 5 = penta 11 = undeca 6 = heksa 12 = dodeca contoh: N2O3 = dinitrogen trioksida. Senyawa lebih dari 2 unsur lihat nama anion dan kation. langsung dilekatkan, kation didepan, anion dibelakang.

pers. (3) : subst ke (4) 3b = 6 + b + e 2b = 6 + e (6) pers. (5) & (6) : 2 (2 + 2e) = 6 + e 4 + 4e = 6 + e 3e = 2 e = 2/3, maka b = 2 + 4/3 = 10/3, maka d = 10/3. Jadi, a = 1, b = 10/3, c = 2, d = 10/3, e = 2/3. setelah dikali dgn 3 semua mk: a = 3, b = 10, c = 6, d = 10, e = 2 Jadi persamaan diats ditulis: 3 I2 + 10 HNO3

Misal a = 1, maka pers. (1) c = 2.1 = 2 pers. (2) : b = 2 + 2e .. (5) pers. (4) : 3b = 6 + d + e

6 HIO3 + 10 NO + 2 H2O

B. HUKUM DASAR KIMIA


1.Hukum Dasar Kimia: a. Hukum kekekalan massa (Lavoisier): dalam tiap reaksi kimia, jumlah massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama. contoh: 1 gr hidrogen dan 8 gr oksigen menjadi 9 gr air. b. Hukum perbandingan tetap (Proust): perbandingan berat tiap-tiap unsur dalam membentuk senyawa selalu tetap. contoh: perbandingan berat unsur C dan S dalam CS2 = 3 : 16. c. Hukum perbandingan berganda(Dalton): untuk massa salah satu unsur dalam beberapa senyawa yang tetap, maka perbandingan massa unsur lain dalam senyawa senyawa tsb merupakan bilangan bulat & sederhana. Contoh : unsure C & O dapat membentuk 2 macam senyawa yaitu CO & CO2. Untuk massa C yang tetap, maka d.

C. KONSEP MOL
1. 2.

1 mol = banyaknya zat yang mengandung 6,02 . 10 23 partikel (bil. Avogadro).

ArX =

massa rata rata 1 atom unsurX 1 massa 1 atom C 12 2


75,53 35 + 24,47 37 = 35, 46 sma. 100 massa 1 molekul senyawa X 1 massa 1 atom C 12 2

Contoh: Cl punya 2 isotop, yaitu: Cl-35 (di alam 75,53% kelimpahan) Cl-37 (24,47% kelimpahan). Ar Cl = 3. 4. Mr X =

mO(CO ) mO(CO2 )

1 = (bilangan bulat & sederhana) 2

2.

Hukum perbandingan volume (Gay Lussac): gas gas yang bereaksi dan volume gas gas hasil reaksi, jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana. Contoh: N2 + 3 H2 2 NH3. 1 liter gas N2 akan membutuhkan 3 liter gas H2 dan akan menghasilkan 2 liter gas NH3 (sesuai dengan perbandingan koefisiennya) e. Hukum Avogdro: pada suhu dan tekanan sama semua gas yang volumenya sama mengandung jumlah molekul yang sama pula. Contoh : Gas A dalam wadah bervolume V liter mempunyai jumlah molekul sebanyak a molekul. Gas B dalam wadah bervolume 2V liter mempunyai jumlah molekul sebanyak 2a molekul. Persamaan Reaksi Kimia Karena massa kekal, maka jumlah atom sebelum & sesudah reaksi juga harus sama.

5.

6.

Cara menentukan rumus empiris senyawa: a. cari massa / prosentase massa unsur penyusun senyawa. b. nyatakan massa / prosentase massa tersebut dalam mol dengan memakai Ar sebagai pembagi. c. cari harga perbandingan unsur unsur penyusun senyawa tersebut. Cara menentukan rumus molekul senyawa: a. Tentukan rumus empirisnya. b. berapa Mr senyawa yang dimaksud, jadikan suatu persamaan dengan variabel. Kadar unsur dalam senyawa misal CxHyOz. maka:

- Page1 -

- Page2 -

Copyright Bimbingan Belajar SMES


% kadar C =

www.bimbelSMES.com

Copyright Bimbingan Belajar SMES

www.bimbelSMES.com

x. ArC 100 % ; berat C = % kadar C X berat CxHyOz MrCxHyOz x. ArH 100 % ; berat H = % kadar H X berat CxHyOz % kadar H= MrCxHyOz x. ArO 100 % ; berat O = % kadar O X berat CxHyOz % kadar O = MrCxHyOz
7. Gas P V R n T a. ideal P.V = n.R.T, dimana: = Tekanan (atm) = Volume (Lt) = 0,082 = Jumlah mol gas + Suhu (0K) Untuk gas-gas yang volume sama(P,T sama)

volume (lt) dlm STP

x 22,4 : 22,4

x Ar / Mr

mol
: Ar / Mr

massa (gr)

x 6,02 . 1023

: 6,02 . 1023

jml partikel atom, molekul, ion

x indek catatan:

molekul
: indek

atom

mol gas I = mol gas II

massa gas I Mr gas I


b.

massa gas II Mr gas II

Untuk gas-gas yang volumenya tidak sama (P,T sama)

volume gas I mol gas I


8. M = =

volume gas II mol gas II

12. Jika gas tidak dalm keadaan STP: a. Jika diketahui P & T: P.V = n.R.T b. Jika diketahui 2 macam gas dengan Volume & massa atau mol

Konsentrasi larutan (Molaritas/M)

mol vol (lt ) kadar x massa jenis x 1000 Mr zat

Kadar dalam % berat atau % volume Massa jenis dalam gram / ml 9. Pengenceran: M1.V1 = M2 .V2 10. Jika 2 macam/lebih larutan sejenis dicampur, maka: Mcampuran =

M 1 V 1 + M 2 V 2 + .......... V1 + V 2

11. Diagram mol:

13. Dalam menghaadapi soal hitungan kimia: a. lihat persaman reaksinya setelah disetarakan lebih dahulu: jika zat dalam keadaan gas semua: perbandingan koefisien = perbandingan volume yang bereaksi. jika zat tidak dalam keadaan gas semua: perbandingan koefisien = perbandingan mol yang bereaksi. b. jika diketahui 2 data mol pereaksi lengkap, pakai mula-mula(m), reaksi(r), sisa(s) jika diketahui 1 data mol pereaksi lengkap, langsung dikerjakan sesuai langkah a. c. sesuaikan jawaban dengan pertanyaan. catatan: 1 reagen pembatas = reagen yang habis bereaksi (tak ada sisanya). 2 s = solid = padat. aq = aqua = larutan. l = liquid = cair. g = gas = gas.

V1 n1

V2 n2

- Page3 -

- Page4 -

You might also like