Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN PT. Kereta Api (Persero) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara yang berada di bawah naungan Departemen Perhubungan PT. Kereta Api (Persero) ditunjuk oleh pemerintah untuk menyelenggarakan layanan jasa transportasi darat. PT Kereta Api Indonesia (Persero) memberikan layanan kereta api penumpang dan barang. Hampir semua jalur yang beroperasi memiliki layanan angkutan kereta api penumpang yang dijalankan secara teratur. Stasiun merupakan sarana/ tempat menaikan dan menurunkan penumpang. Dengan adanya stasiun, para pengguna (Penumpang) jasa kereta api akan dimudahkan dalam menggunakan transportasi darat tersebut. Dalam penjualan tiket di stasiun Kranji masih terdapat beberapa kelemahan yang bisa berdampak buruk bagi PT. Kereta Api. Masih manualnya pelayanan penjualan tiket kereta yang belum terkomputerisasi, kartu debit komet sering terjadi error sehingga penjualan tiket kereta menjadi terhambat. Penjualan merupakan salah satu kegiatan perusahaan yang sangat rentan terhadap adanya penggelapan/ memanipulasi data. Penjualan merupakan suatu kegiatan operasional perusahaan yang akan berpengaruh terhadap asset perusahaan dalam hal ini adalah kas. Jika penjualan yang dilakukan perusahaan berhasil atau lancar maka kas yang dihasilkan pun akan besar dan berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan tersebut. Sebagaimana diketahui bahwa keberhasilan suatu penjualan tiket menentukan sangat besar atau kecilnya laba yang akan diperoleh PT.Kereta Api, dan laba merupakan salah satu penentu suatu perusahaan dalam melaksanakan kelangsungan kegiatan operasionalnya. Penghasilan utama suatu perusahaan adalah dari penjualan. Agar penjualan dapat dicatat secara wajar maka perlu diciptakan hubungan antara fungsi akuntansi yang bertanggung jawab atas keterangan-keterangan mengenai seluruh transaksi penjualan yang akhirnya disajikan dalam laporan keuangan. Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan suatu sistem pengolahan data akuntansi yang merupakan koordinasi dari manusia, alat dan metode yang berinteraksi secara harmonis dalam suatu wadah organisasi yang terstruktur untuk menghasilkan informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi manajemen yang terstruktur pula. Salah satu sistem akuntansi yang diperlukan perusahaan adalah sistem akuntansi penerimaan kas. Kas adalah aktiva yang paling liquid dalam arti paling sering berubah karena hampir pada setiap transaksi dengan pihak luar selalu mempengaruhi kas. Pengertian kas dari sudut pandang akuntansi adalah alat pertukaran yang dapat diterima untuk pelunasan dan dapat pula diterima sebagai setoran ke bank sebesar nilai nominalnya atau disimpan di bank ataupun tempat lainnya yang dapat diambil sewaktuwaktu. Kas mempunyai beberapa fungsi dan salah satunya yang paling penting yaitu sebagai alat
kegiatan
Life
Pengembangan sistem teknik (engineering sistem development). SDLC adalah tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analisis sistem dan programmer dalam membangun sistem informasi. Langkah yang digunakan meliputi : a. Melakukan survei dan menilai kelayakkan proyek pengembangan sistem informasi. b. Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan. c. Menentukan permintaan pemakai sistem informasi. d. Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik. e. Menentukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) f. Merancang sistem informasi baru. g. Membangun sistem informasi baru. h. Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru. i. Memelihara dan melakukan perbaikan/penngkatan sistem informasi baru bila diperlukan. Dalam sebuah siklus SDLC terdapat enam langkah. Jumlah langkah SDLC pada referensi lain mungkin berbeda, namun secara umum adalah sama. Langkah tersebut adalah 1. Analisis sistem, yaitu membuat analisis kerja manajemen yang sedang berjalan. 2. Spesifikasi kebutuhan sistem, yaitu melakukan perincian mengenai apa saja yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem dan membuat perencanaan yang berkaitan dengan proyek sistem.
3. Perancangan Sistem, yaitu membuat desain aliran kerja manajemen dan desain pemrograman yang diperlukan untuk pengembangan sistem informasi. 4. Pengembangan sistem, yaitu tahap pengembangan sistem informasi dengan menulis program yang diperlukan. 5. Penguji sistem, yaitu melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat. 6. Implementasi dan pemeliharaan sistem, yaitu menerapkan dan memelihara sistem yang telah dibuat.
PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Data sekunder yaitu data yang sudah tersedia sehingga kita hanya mencari dan mengumpulkan, seperti buku-buku yang mendukung penelitian. Alat Analisis
Alat analisis yang digunakan oleh penulis adalah analisis deskriptif kualitatif yaitu analisis yang menggunakan data yang diperoleh penulis, kemudian dibandingkan dengan teori-teori. Deskriptif merupakan penyajian data yang dihasilkan dari penelitian dengan memberikan gambaran apa adanya atau sesuai dengan kenyataan. Berdasarkan analisis yang telah dibuat kemudian penulis berusaha untuk memberikan usulan pemecahannya. Adapun tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut : 1.Sistem Analisis Pada tahap ini penulis melakukan investigasi (pemeriksaan awal) dan survei sistem untuk mengumpulkan data tentang sistem manual penerimaan kas yang berasal dari penjualan tiket secara tunai pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero). 2.Desain Sistem Pada tahap ini penulis mulai merancang sistem dengan membuat Bagan Alir Sistem Informasi Akuntansi, pemodelan proses (dengan menggunakan Data Flow Diagram) dan normalisasi. Lalu setelah itu dilanjutkan dengan desain database, input, dan output.
METODOLOGI PENELITIAN
Objek Penelitian Objek dari penelitian yang akan diteliti adalah sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan tiket pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Stasiun Kranji yang beralamatkan di Jalan Jendral Sudirman, Kota Bekasi, Jawa Barat. Data / Variabel yang Digunakan Data yang digunakan dalam penelitian berupa data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang berupa keteranganketerangan dari bagian bagian yang terkait, seperti prosedur sistem informasi akuntansi yang sedang berjalan di
BAGIAN KASIR
BAGIAN LOKET
234
221
215
501
501
7. Membuat berita acara atau bukti setor. Bukti setor dan dokumen 581 8. Kemudian membuat dokumen 576 (buku kas), B13 dan B15 berdasarkan dokumen 581setiap 4 hari.
9. Membuat dokumen 570 (analisa gabungan piutang) setiap 1 bulan sekali.. Membuat dokumen 212 (neraca). 10. Kemudian mengarsip tetap dokumen 581, 576, 570, 212, BS.
BAGIAN KASIR
BAGIAN LOKET
BAGIAN AKUNTANSI
234 220
221
234
501
220
Bank
570
212
Data Order
3 Proses Pembayaran
Dok Das
4 Proses Penjurnalan
Jurnal
Gambar 7 Bentuk Normal Kedua (2NF) Desain Database yang Diusulkan Tabel Persediaan
Tabel Pelanggan
Tabel Tiket
No 1 Nama Field Type data Text Field Size 10 Short date 18/07/90 25 15 Rp #,###.00 Format Keterangan Nomor karcis Tanggal karcis Jurusan Jenis kereta Harga karcis
no_karcis*
3 4 5
Tabel Pendapatan
No Nama Field Type data Size 1 Field Format Keterangan
jml_tiket terjual*
jns_tiket
2 3
4 5
Tabel Transaksi
No 1 2 Nama Field Type data Currency Text Text Text 10 15 Field Size Format Rp #,###.00 Keterangan Harga karcis Nomor karcis Jenis kereta Jurusan
3 4
Number
Byte
6 7 8 9
Identitas Petugas
Tabel Jurnal
No 1 2 3 4 5 6 Nama Field Type data Field Size
Tabel Laporan
No 1 2 3 4 Nama Field Type data Field Size 10 15 10 Byte Rp #,###.00 Short date Format
Keterangan Nomor persediaan Jenis kereta Keterangan Jumlah tiket terjual Harga karcis Tanggal transaksi Saldo
5 6
saldo
Currency
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dalam bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Sistem informasi akuntansi penerimaan kas dalam penjualan tiket yang saat ini sedang di terapkan distasiun kranji belum efektif karena masih banyak terdapat kelemahan yang terjadi di stasiun kranji. 2. Tidak terdapat keunggulan dari sistem informasi akuntansi penerimaan kas di stasiun kranji yang sedang di terapkan, tetapi terdapat kelemahan dalam sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang sedang diterapkan. Kelemahan dari sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang sedang diterapkan antara lain : a. Tidak terdapatnya standar operasional perusahaan yang membuat pekerjaan tidak terorganisasi dengan baik. b. Terdapat kerangkapan tugas yang terjadi seperti di bagian kasir tidak ada perbedaan antara atasan dan bawahan. c. Terlalu sedikitnya bagian yang terkait
dalam sistem penerimaan kas. d. Masih manualnya proses pencatatan penerimaan kas yang membuat waktu pengerjaan menjadi lama. 3. Peranan manajer terhadap kelangsungan sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan tiket yang saat ini sedang berlangsung belum begitu efektif karena masih belum terorganisasi dan terkoordinasi dengan baik setiap pekerjaan yang dilakukan oleh bawahan. 4. Perlu diadakan pembaharuan dalam sistem informasi penerimaan kas yang lebih baik dalam menunjang pengembangan perusahaan karena masih manual dalam pencatatan akuntansinya yang belum terkomputerisasi. Karena dengan menggunakan sistem yang terkomputerisasi dapat mengefektifkan sistem informasi penerimaan kasnya.
Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan maka saran-saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut: 1. Perlunya diterapkan standar operasional perusahaan (SOP) dalam sistem informasi akuntansi penerimaan kas agar berjalan lebih efektif yang membuat pembagian tugas menjadi lebih jelas dan mengerjakannya sesuai dengan prosedurnya. 2. Stasiun kranji diharapkan mengembalikan bagian akuntansi dalam sistem penerimaan kas, yang berfungsi untuk menghindari tumpang tindih perkerjaan dalam bagian kasir yang menyebabkan kerangkapan tugas. 3. Manajer sebaiknya lebih memperhatikan kinerja DAFTAR PUSTAKA Abdul, Kadir. 2009. Dasar Perancangan dan Implementasi Database Relasional. Yogyakarta: Andi Offset. Hall, James A. 2007. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat. Iman, Santoso. 2007. Akuntansi Keuangan Menengah. Yogyakarta: Graha Ilmu. Krismiaji. 2010. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat. dari setiap bagian-bagian yang terkait dalam sistem informasi akuntansi penerimaan kas agar berjalan lebih efektif sehingga memiliki pegawai yang cakap serta kompeten yang baik terutama dalam hal perilaku atau attitude dan terorganisasi lebih baik agar tidak terjadi kerangkapan tugas serta tanggungjawab. 4. Stasiun kranji diharapkan membuat dan merancang sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang lebih baik dengan membuat sistem informasi akuntansi yang telah terkomputerisasi demi kelangsungan hidup perusahaan menjadi yang lebih baik.
Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi, Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat. Romney, Marshall B dan Paul John Steinbart. 2003. Accounting Information System. Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat. Romney, Marshall B dan Paul John Steinbart. 2005. Accounting Information Systems. Buku Dua. Edisi 9. Jakarta: Salemba Empat. Widjajanto. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Erlangga. Zaki, Baridwan. 2004. Intermediate Accounting. Yogyakarta: Edisi 7. BPFE