You are on page 1of 4

Atropin Deskripsi - Nama & Struktur Kimia - Sifat Fisikokimia Sinonim : Atropine sulfate; a-(Hydroxymethyl)benzeneacetic acid : 8-mehtyl-8-azabicyclo(3.2.

1)oct-3-yl ester tropine topate, d,lhyosciamine. C17H23NO31/2H2O4S Serbuk kristal putih atau kristal putih seperti jarum. Larut dalam air (2500 mg/mL), alkohol (200 mg/mL) pada suhu 25 0 C, gliserol : (400 mg/mL) atau metanol . Dalam perdagangan injeksi atropine berada dalam bentuk larutan steril dalam pelarut water for injection atau larutan Na Cl 0,9 %. Atropin adalah senyawa alam terdiri dari amine antimuscarinic tersier. Atropin adalah antagonis reseptor kolinergik yang diisolasi : dari Atropa belladona L, Datura stramonium L dan tanaman lain keluarga Solanaceae.

- Keterangan

Golongan/Kelas Terapi Obat Kardiovaskuler Nama Dagang Indikasi Meringankan gejala gangguan pada gastrointestinal yang ditandai dengan spasme otot polos (antispasmodic); mydriasis dan cyclopedia pada mata; premedikasi untuk mengeringkan sekret bronchus dan saliva yang bertambah pada intubasi dan anestesia inhalasi; mengembalikan bradikardi yang berlebihan; bersama dengan neostigmin untuk mengembalikan penghambatan non-depolarising neuromuscular, antidote untuk keracunan organophosphor ; cardiopulmonary resucitation. Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian Premedikasi, injeksi intra vena 300 600 mcg , segera sebelum induksi anestesia, anak-anak 20 mcg/kg ( maksimal 600 mcg). Pemberian injeksi subcutan atau intramuscular 300 600 mcg 30 60 menit sebelum induksi; anak-anak 20 mcg/kg ( maksimal 600 mcg). Intraoperative bradicardia , pemberian injeksi intravena, 300 600 mcg (dosis yang lebih besar pada kondisi emergensi); anak-anak (unlicensed indication) 1- 12 tahun 10 -20 mcg/kg Untuk mengendalikan efek muskarinic pada penggunaan neostigmin dalam melawan penghambatan neuromuskular kompetitif , pemberian injeksi intravena 0,6 1,2 mg ; anak-anak dibawah 12 tahun (tetapi jarang digunakan) 20 mcg/kg (maksimal 600 mcg) dengan neostigmin 50 mcg/kg. Farmakologi Farmakodinamik/Farmakokinetik Aksi onset : IV : cepat

Absorpsi : Lengkap Distribusi : Terdistribusi secara luas dalam badan , menembus plasenta; masuk dalam air susu ; menembus sawar darah otak. Metabolisme : hepatik T eliminasi (half-life elimination) : 2-3 jam Ekskresi : urin (30% hingga 50% dalam bentuk obat yang tidak berubah dan metabolitnya) Stabilitas Penyimpanan Atropin sulfat secara lambat dipengaruhi oleh cahaya. Simpan injeksi pada suhu ruang yang terkontrol pada suhu 15C hingga 30C (59F hingga 86F); hindari dari suhu dingin dan lindungi dari cahaya. Jika dicampur pada syringe yang sama pada suhu kamar, injeksi atropin sulfat dilaporkan secara fisik kompatibel sedikitnya selama 15 menit dengan injeksi berikut : chlorpromazine hydrochloride, cimetidine hydrochloride, dimenhydrinate, diphenhydramine hydrochloride, droperidol, fentanyl citrate, glycopyrrolate, hydroxyzine hydrochloride, hydroxyzine hydrochloride dengan meperidine hydrochloride, meperidine hydrochloride, meperidine hydrochloride dengan promethazine hydrochloride, morphine supfate,opium alkaloid hydrochloride, pentazocine lactate, pentobarbital sodium, prochlorperazineedisylate, promazine hydrochloride, promethazine hydrochloride, propiomazine hydrochloride atau scopolamine hydrobromide. Kompatibilitas dengan larutan injeksi lain tergantung dari beberapa faktor seperti konsentrasi obat, pH akhir larutan dan temperatur.Atreopine sulfate injeksi dilaporkan secara fisik incompatible dengan norepinephrine bitartrate, sodium bicarbonate dan metaraminol bitartrate. Kerusakan atau endapan terjadi dalam 15 menit jika atropine sulfate dicampur dengan larutan methohexital sodium. Kontraindikasi Antimuscarinic kontraindikasi pada angle-closure glaucoma ( glaukoma sudut sempit), myasthenia gravis ( tetapi dapat digunakan untuk menurunkan efek samping muskarinik dari antikolinesterase), paralytic ileus, pyloric stenosis, pembesaran prostat. Efek Samping Efek samping antimuscarinik termasuk kontipasi, transient (sementara) bradycardia ( diikuti dengan takikardi, palpitasi, dan aritmia), penurunan sekret bronkial, retensi urin, dilatasi pupil dengan kehilangan akomodasi , fotophobia, mulut kering; kulit kering dan kemerahan. Efek samping yang terjadi kadang-kadang : kebingungan (biasanya pada usia lanjut) , mual, muntah dan pusing. Interaksi - Dengan Obat Lain : Meningkatkan efek/toksisitas : Antihistamin, fenotiazin, TCAs dan obat lain dengan aktivitas antikolinergik dapat meningkatkan efek antikolinergik dari atropin jika digunakan secara bersamaan. Amine sympathomimetic dapat menyebabkan tachyrrhytmias; hindari penggunaan secara bersamaan. Menurunkan efek: Efek antagonis terjadi dengan obat phenothiazine.Efek levodopa dapat diturunkan(data klinik tervalidasi terbatas).Obat-obat dengan mekanisme cholinergic(metochlopramide, cisapride, bethanecol) menurunkan efek antikolinergik atropin. - Dengan Makanan : Pengaruh - Terhadap Kehamilan : Faktor risiko : C Penggunaan obat pada ibu hamil tidak diketahui apakah membahayakan, produsen menyarankan penggunaan dengan peringatan (hati-hati).

Atropin dapat menembus plasenta manusia. - Terhadap Ibu Menyusui : Obat terdapat pada air susu dalam jumlah sedikit, produsen menyarankan penggunaan dengan peringatan (hati-hati) AAP rates compatible. - Terhadap Anak-anak : Digunakan dengan peringatan (hati-hati) pada anak-anak. - Terhadap Hasil Laboratorium : Parameter Monitoring Heart rate, tekanan darah, pulsa, status mental; monitor jantung. Bentuk Sediaan Injeksi. Peringatan Antimuskarinik harus digunakan dengan hati-hati pada Down s Syndrom, pada anak-anak dan pada orang tua; digunakan secara hati-hati pula pada penderita refluks gastroesofageal, diare, ulcerative colitis, infark miokardiak akut, hipertensi, kondisi yang ditandai dengan takikardi (termasuk hipertiroidism,insufisisiensi jantung, bedah jatung), pyrexia, hamil dan menyusui. Kasus Temuan Dalam Keadaan Khusus Informasi Pasien Mekanisme Aksi Menghambat aksi asetilkolin pada bagian parasimpatik otot halus, kelenjar sekresi dan SSP, meningkatkan output jantung, mengeringkan sekresi, mengantagonis histamin dan serotonin. Mekanisme kerja Atropine memblok aksi kolinomimetik pada reseptor muskarinik secara reversible (tergantung jumlahnya) yaitu, hambatan oleh atropine dalam dosis kecil dapat diatasi oleh asetilkolin atau agonis muskarinik yang setara dalam dosis besar. Hal ini menunjukan adanya kompetisi untuk memperebutkan tempat ikatan. Hasil ikatan pada reseptor muskarinik adalah mencegah aksi seperti pelepasan IP3 dan hambatan adenilil siklase yang di akibatkan oleh asetilkolin atau antagonis muskarinik lainnya. (Jay dan Kirana, 2002) Atropin dapat menimbulkan beberapa efek, misalnya pada susunan syaraf pusat, merangsang medulla oblongata dan pusat lain di otak, menghilangkan tremor, perangsang respirasi akibat dilatasi bronkus, pada dosis yang besar menyebabkan depresi nafas, eksitasi, halusinasi dan lebih lanjut dapat menimbulkan depresi dan paralisa medulla oblongata. Efek atropin pada mata menyebabkan midriasis dan siklopegia. Pada saluran nafas, atropin dapat mengurangi sekresi hidung, mulut dan bronkus. Efek atropin pada sistem kardiovaskuler (jantung) bersifat bifasik yaitu atropin tidak mempengaruhi pembuluh darah maupun tekanan darah secara langsung dan menghambat vasodilatasi oleh asetilkolin. Pada saluran pencernaan, atropin sebagai antispasmodik yaitu menghambat peristaltik usus dan lambung, sedangkan pada otot polos atropin mendilatasi pada saluran perkencingan sehingga menyebabkan retensi urin

KONTRA INDIKASI

Galukoma sudut tertutup Perhatian: dapat memicu serangan akut glaucoma sudut tertutup, khususnya pada lansia. Pada bayi <3 bulan lebih dianjurkan penggunaan salep karena sediaan tetes mata atropin berisiko menimbulkan efek sistemik. Setelah menggunakan obat ini, hindari aktivitas yang memerlukan keterampilan seperti menyetir atau mengoperasikan mesin tertentu sampai penglihatan kembali jelas.

DOSIS DAN CARA PENGGUNAAN Radang iris, radang uvea


Dewasa: 1 tetes (larutan 0.5% atau 1%) hingga 4x sehari Anak: 1 tetes (larutan 0.5% atau 1%) hingga 3x sehari Dewasa: 1 tetes (larutan 1%) 2x sehari sebelum prosedur pemeriksaan refraksi, ATAU sekali 1 tetes larutan 1% 1 jam sebelum pemeriksaan. 3 bulan-1 tahun: 1 tetes (larutan 0.1%) 2x sehari sebelum prosedur pemeriksaan refraksi DAN 1 tetes berikutnya 1 jam sebelum pemeriksaan. 1-5 tahun: 1 tetes (larutan 0.1%-0.5%) 2x sehari sebelum prosedur pemeriksaan refraksi DAN 1 tetes berikutnya 1 jam sebelum pemeriksaan. >5 tahun: 1 tetes (larutan 0.5%-1%) 2x sehari sebelum prosedur pemeriksaan refraksi DAN 1 tetes berikutnya 1 jam sebelum pemeriksaan.

Prosedur pemeriksaan refraksi

EFEK SAMPING Peningkatan tekanan dalam bola mata, iritasi local, mata memerah, sembab, konjungtivitis (untuk pemakaian lama), dermatitis kontak, keracunan sistemik (pada lansia dan usia sangat muda).

SEDIAAN : larutan tetes mata atropin sulfat 0.1%, 0.5%, dan 1%.

Atropin berupa injeksi , tablet , larutan

You might also like