Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Suplai energi
Mekanisme kompensasi
Fs sel terganggu
Fs organ terganggu
PENDAHULUAN : Kalori / energy diperlukan untuk : 1.Mempertahankan suhu optimum tubuh 2.Kerja otot 1.jantung 2.Diafragma 3.Duduk beraturan ,berdiri ,duduk 3.(hati dan prankreas) 4.Aktivitas otak Sebagai sumber energi : - Glukosa - Asam lemak - Keton - Gliserol Respon sel terhadap gangguan tidak sama Penggunaan substrat oleh organ / jaringan pada level yang berbeda :
Akibat defisit energi terjadi perubahan pada membran berupa : -K+ keluar dari dalam sel -Na+ masuk ke dalam sel - hiponatremia ,hiperkalemia SYNDROME. Atau ca masu dalam sel dan Mg keluar sel
Reseptor pada membrane rusak ,missal :reseptor untuk hormon
SICK CELL
-Glukogen -Insulin
Permeabilitas membuat me - Air dan Na masuk sel edem
Fs membrane tidak efektif lagi -komponen dapat keluar dari sitosol ,missal AST
Membran ruptur
-Nekleus & RE
Khavitas RNA polymerase
Koma adalah keadaan turunnya kesadaran yang terberat penderita tidak beraksi lagi terhadap rangsang nyeri . Koma terjadi jika terdapat gannguan atau kerusakan pada pusat kesadaran di : -Kedua korteks serebri - Sistem retikuler asendens batang otak -Diencephalon dan atau talamus .
Etiologi A. Penyakit intrakranial 1.Trauma 2.Gangguan peredaran darah otak 3.Infeksi susunan saraf pusat (SSP ) 4.Tumor susunan saraf pusat 5.Serangan-serangan kejang dan epilepsi 6.Penyakit degeneratif
B.Penyakit ekstrakranial 1.Vaskuler : 1.Syok 2.Payah jantung akut 3.Hipertensi 4.Hipotensi 2.Metabolik 1.Asidosis diabetik 2.Hipoglikemia 3.Hiperglikemia 4.Koma uremia hepatik 5. Hipoksia 6. Ketidak seimbangan elektrolit 3.Keracunan Alkohol Barbiturat Narkotik Co
Penenang lain
4.Infeksi sistemik berat : Tipoid Malaria Pneumonia 5.lain-lain Hipertermi Hipotermi Syok listrik Syok anafilaktif .
Gejala dan penyebab koma diabetikum Siapapun yang menderita diabetes memiliki risiko mengalami koma
diabetikum. Jika seseorang memiliki diabetes tipe-1, maka dia lebih berisiko terkena koma diabetikum yang disebabkan oleh: gula darah rendah (hypoglycemia) ketoasidosis diabetikum Sedangkan seseorang yang memiliki diabetes tipe-2, umumnya berisiko mengalami koma diabetikum karena: Sindrom hiperosmolar diabetikum, terutama untuk penderita yang berumur setengah baya atau lebih tua. Faktor-faktor tertentu dapat meningkatkan risiko koma diabetikum tidak peduli apa pun jenis diabetes yang dimiliki, diantaranya yaitu:
1. Masalah pasokan insulin Penderita diabetes yang memakai pompa insulin harus sering memeriksa kadar gula darahnya. Ini dikarenakan pompa bisa saja mengalami masalah sehingga menghentikan pasokan insulin ke tubuh. Kurangnya insulin dapat menyebabkan ketoasidosis diabetikum jika Anda memiliki diabetes tipe-1. 2. Penyakit, trauma, atau operasi Ketika sakit atau terluka, kadar gula darah cenderung naik, bahkan terkadang naik secara dramatis. Hal ini dapat menyebabkan ketoasidosis diabetikum terutama jika seseorang menderita diabetes tipe-1 dan tidak meningkatkan asupan insulin untuk mengimbanginya. Kondisi atau masalah kesehatan lainnya, seperti gagal jantung kongestif atau penyakit ginjal dapat meningkatkan risiko sindrom hiperosmolar diabetikum. 3. Diabetes yang tidak dirawat dengan baik Gula darah yang tidak dimonitor atau tidak meminum obat seperti yang dianjurkan diabetikum. 4. Melewatkan penggunaan insulin Kadang-kadang, penderita diabetes yang juga memiliki gangguan makan memilih untuk tidak menggunakan insulin dengan harapan dapat menurunkan berat badan. Ini adalah praktik yang berbahaya yang dapat meningkatkan risiko koma diabetikum. 5. Minum alkohol Alkohol dapat memiliki efek yang tak terduga pada gula darah. Alkohol dapat menurunkan kadar gula darah sehingga meningkatkan risiko koma diabetikum yang disebabkan oleh hipoglikemia. 6. Penggunaan narkoba Obat-obatan terlarang seperti kokain dan ekstasi dapat meningkatkan kadar gula darah, serta berisiko terkena koma diabetikum. dapat memperbesar risiko komplikasi diabetes dan koma
Prevensi koma diabetikum Melaksanakan manajemen diabetes dan mengontrol kebiasaan sehari-hari dapat mencegah koma diabetikum. Berikut adalah 9 tips yang bisa dijadikan panduan untuk mencegah terjadinya koma diabetikum: 1. Ikuti rencana makan sehat Makan secara konsisten dapat membantu mengontrol tingkat gula darah. Dianjurkan makan dalam porsi kecil tapi lebih sering. 2. Mengawasi tingkat gula darah Dengan melakukan tes darah dapat diketahui apakah tingkat gula darah masih dalam rentang normal atau sudah berbahaya. Tes kadar gula darah terutama setelah berolahraga, karena aktivitas fisik dapat menyebabkan kadar gula darah turun. 3. Meminum obat seperti yang diresepkan Ikuti anjuran dan dosis minum obat sesuai yang diresepkan dokter. Berikan informasi terbaru kepada dokter akan perkembangan diabetes Anda. 4. Bersiap-siap sebelum jatuh sakit Penyakit dapat meningkatkan gula darah secara tak terduga. Sebelum sakit, dianjurkan berkonsultasi dengan dokter tentang cara terbaik untuk mengelola peningkatan gula darah. 5. Periksa keton ketika gula darah tinggi Periksa urin untuk memeriksa keton ketika tingkat gula darah lebih dari 240 mg/dL (13 mmol/L). Jika ternyata ditemukan sejumlah besar keton pada urin, hubungi dokter untuk meminta nasihat. 6. Sediakan glukagon dan makanan sumber gula Jika mengambil terapi insulin, pastikan Anda memiliki glukagon dan makanan sumber gula, seperti tablet glukosa atau jus jeruk. Ini diperlukan saat kadar gula darah sedang rendah.
7. Kurangi konsumsi alkohol Alkohol dapat membuat level gula darah tidak stabil. Pastikan untuk mengurangi konsumsi alkohol, atau sambil makan snack jika tetap harus meminumnya. 8. Mendidik orang-orang terdekat Ajarkan orang-orang terdekat (keluarga, teman kantor) tentang koma diabetikum. Beritahu mereka bagaimana mencari bantuan saat Anda pingsan. 9. Kenakan gelang atau kalung ID kesehatan. ID yang berisi informasi tentang kondisi kesehatan Anda dapat memberikan informasi berharga untuk orang-orang terdekat atau tenaga kesehatan saat terjadi situasi darurat. Terapi Diit Cairan jumlah mainti nance kira kira 21 / hari dapat ditambah bila ada dehidrasi atau syok cairan harus mengandung : - Cukup elektrolit dan - Cukup kalori Pemberian diit Bila koma 11blh dari 2-3 hari : -Makanan diberi pepsonde agar injake dapat lebih banyak -Jenis tergantung penyakit yang mendasari,missal : Dm Hipertensi
Luka bakar adalah luka yang terjadi akibat permukaan tubuh kontak
-Api -Air panas -Listrik Atau zat - zat yang bersifat membakar : -Asam kuat -Basa kuat Derajat I
Hanya mengenai lapisan luar dermis
Sedikit edema dan nyeri Tanpa terapi sembuh dalam 2-7 hari Derajat II Mengenai epidermis dan sebagian dermis Terbentuk bullae ,edema,nyeri berat Bila bullae pecah akan tampak daerah merah yang mengandung banyak kasudat
Derajat III Mengenai
bawahnya Leci pucat kecoklatan dengan permukaan lebih rendah daripada bagian yang tidak terbakar Bila akibat kontak langsung dengan nyala api : -Lesinya kering -Gambaran koagulasi seperti lilin dipermukaan kulit Tidak ada rasa nyeri (dibuktikan dengan tes pin-prick) Sembuh dalam 3-5 bulan dengan sikatriks. -Luas luka bakar
Anak - anak -menurut rumus Bund & Browder Dewasa -Menurut rumus rule of nine -Wajah :9 % -Dada anterior :18, posterior :18 % -Lengan : 9 % -Tungkai :18 % -Skrotum : 1% Interaksi gizi dengan pengobatan Malnutrisi -Menghambat sistesis kolagen da n mukopolisakarida penyembuhan luka terhambat Devisit vitamin C -Menghambat sintesa kolagen Devisit vitamin E -Stabilasi membran Devisit zinc -Epitelisasi terganggu , sintesis kolagen terganggu Stoke adalah sindroma klinis timbul mendadak progresif cepat berupa defisit neurologis :fokal dan atau global.Berlangsung 24 jam atau lebih atau langsung menyebabkan kematian karena gangguan peredaran darah ke otak non-traumatik .Bila gangguan peredaran darah ini berlangsung sementara,beberapa detik beberapa jam (kebanyakan 1020 menit ),tetapi < 24 jam,disebut serangan iskemia otak sepintas atau TRANSIENT ISCHAEMIA ATTACK=TIA .
Etiologi stroke 1.inpark otak (80%) 2.Aterotrombotik (penyakit pembuluh darah sedang besar ) 1. 1. Ektrakranial 2. 2.Perdarahan intraserebral (15 %) 1.A 2. 3.Perdarahan subarachnoid (5%) 4.Penyebab lain 1.Migren 2.Hiperkoagulasi 3.Penyalah gunaan obat (kokain,amfetamin) 4.Vaskulitis SSP Patofisiologi Pembuluh dari otak
Intrark Tia
GK Stroke non hemoragik ( iskemia ) Defisit neurologis timbul mendadak / sub - akut Didahului gejala prodromal Terjadi pada waktu istirahat / bangun tidur Kesadaran biasanya tidak menurun , kecualibila embolis cukup besar Pada usia > 50 tahun