You are on page 1of 10

ANGGARAN PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PERUSAHAAN

Oleh : NIDA LAELYA FAJRI C1C010107

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI 2012

BAB I PENDAHULUAN

Pada perusahaan manufaktur, kegiatan produksi merupakan hal yang sangat penting bagi keberlangsungan perusahaan. Karena dari kegiatan produksi ini, perusahaan dapat melakukan penjualan dan menghasilkan dana untuk membiayai seluruh aktivitas yang ada. Oleh karena itu, biaya produksi merupakan variabel yang penting dalam pelaksanaan kegiatan produksi perusahaan. Pengendalian biaya produksi yang baik akan menjadi salah satu kunci keberhasilan dari pengendalian produksi secara keseluruhan yang akan berdampak bagi kesuksesan perusahaan. Pengendalian biaya produksi dapat dilakukan melalui penyusunan suatu anggaran. Anggaran merupakan rencana tertulis yang dinyatakan secara kuantitatif kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam jangka waktu tertentu. Tujuan anggaran di sini adalah untuk memberikan gambaran atas biaya-biaya apa saja yang diperlukan untuk produksi di masa yang akan datang. Dengan hal itu manajer dapat menilai dan mempertimbangkan pengambilan keputusan yang tepat agar biaya produksi dapat seefien mungkin dengan tingkat produksi yang optimal, tanpa mengesampingkan kualitas produk.

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Anggaran Anggaran merupakan rencana yang di susun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang di nyatakan dalam bentuk kuantitatif dan berlaku untuk jangka waktu tertentu di masa yang akan datang. Anggaran merupakan alat penting untuk perencanaan dan pengendalian jangka pendek yang efektif dalam suatu organisasi. Suatu angggaran operasi biasanya meliputi waktu satu tahun dan menyatakan pendapatan dan beban yang direncanakan untuk tahun itu. (Anthony dan Govindarajan : 2011) Penyusunan anggaran : Proses penentuan Dalam peran proses setiap manajer dalam

melaksanakan program atau bagian program.

penyusunan

anggaran

manajer pusat pertanggungjawaban berperan serta dalam menyusun usulan anggaran serta mengadakan negosiasi dengan manajer di atasnya yang memberikan peran kepadanya. (Supriyono : 2001) Oleh karena itu, anggaran yang sudah disahkan merupakan kesanggupan atau komitmen manajer pusat pertanggungjawaban untuk melaksanakan rencana seperti yang tercantum dalam anggaran tersebut. Karena anggaran merupakan komitmen manajer pusat pertanggungjawaban maka anggaran tersebut akan digunakan sebagai alat

pengendalian kegiatan. Pengendalian kegiatan melalui anggaran ini disebut pengendalian melalui anggaran. a. Tujuan Anggaran Menurut Sukarno (2000) tujuan anggaran adalah: 1. Untuk menyatakan harapan atau sasaran perusahaan secara jelas dan formal 2. Untuk mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak terkait sehingga anggaran dimengerti, didukung dan dilaksanakan. 3. Untuk menyediakan rencana terinci mengenai aktivitas dengan maksud mengurangi ketidakpastian dan menberikan pengarahan yang jelas bagi individu dan kelompok dalam upaya mencapai tujuan perusahaan.

4. Untuk mengkoordinasikan cara atau metode yang akan ditempuh dalam rangka memaksimalkan sumber daya. 5. Untuk menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu dan kelompok, serta menyediakan informasi yang mendasari perlu tidaknya tindakan koreksi. b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Menurut Munandar (2001) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dalam penyusunan anggaran,yaitu: 1) Faktor-faktor internal Yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat di dalam perusahaan sendiri. Faktor-faktor tersebut antara lain: a) Penjualan tahun-tahun lalu b) Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan harga jual, syarat pembayaran barang yang dijual, pemilihan saluran distribusi, dan sebagainya. c) Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan. d) Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan, baik jumlahnya (kuantitatif) maupun keterampilan dan keahliannya (kualitatif). e) Fasilitas-fasilitas yang dimiliki perusahaan. Faktor-faktor internal ini masih dapat mengukur dan menyesuaikan dengan apa yang diinginkan untuk masa yang akan datang. 2) Faktor-faktor eksternal Yaitu data, informasi, dan pengalaman yang terdapat diluar perusahaan, tetapi mempunyai pengaruh terhadap kehidupan perusahaan. Faktor-faktor tersebut antara lain: a) Keadaan persaingan. b) Tingkat pertumbuhan penduduk. c) Tingkat penghasilan masyarakat. d) Berbagai kebijaksanaan pemerintah, baik dibidang politik, ekonomi, sosial, budaya maupun keamanan. e) Keadaan perekonomian nasional maupun internasional, kemajuan teknologi, dan sebagainya.

Faktor-faktor eksternal ini tidak mampu untuk mengatur dan menyelesaikan sesuai dengan apa yang diinginkan dalam periode anggaran yang akan datang.

B. ANGGARAN PRODUKSI Anggaran produksi adalah perencanaan dan pengorganisasian sebelumnya mengenai orang-orang, bahan-bahan, mesin-mesin, dan peralatan lain serta modal yang diperlukan untuk memproduksi barang pada suatu priode tertentu dimasa depan sesuai dengan apa yang dibutuhkan atau diramalkan. Menurut Munandar (2001) mengemukakan pengertian anggaran produksi pada masing-masing biaya produksi, yaitu sebagai berikut: 1) Anggaran biaya bahan baku, adalah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang biaya bahan baku untuk produksi selama periode yang akan datang. 2) Anggaran biaya tenaga kerja langsung adalah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang upah yang akan dibayarkan pada para tenaga kerja langsung selama periode yang akan datang. 3) Anggaran biaya overhead pabrik adalah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang beban biaya pabrik tidak langsung selama periode yang akan datang. Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penyusunan anggaran produksi terdapat tergantung pada anggaran penjualan. Sehingga maka apabila dapat

kesalahan

dalam penyusunan terhadap

anggaran

penjualan,

mengakibatkan

kesalahan

anggaran

yang lainnya

termasuk

anggaran

produksi. Dan anggaran produksi sendiri juga merupakan basis untuk menyusun anggaran lainnya, seperti anggaran bahan mentah, anggaran tenaga kerja langsung, dan anggaran biaya overhead pabrik. a. Tujuan Anggaran Produksi a) Untuk mencapai tingkat keuntungan tertentu b) Untuk menguasai pasar tertentu, sehingga hasil perusahaan ini tetap mempunyai market share tertentu. c) Untuk mengefisiensikan kinerja perusahaan d) Untuk mengusahakan dan mempertahankan pekerjaan dan kesempatan kerja yang sudah ada dapat sernakin berkembang.

b. Kegunaan Anggaran Produksi Secara umum anggaran produksi berguna sebagai pedoman kerja,

pengkoordinasian kerja dan pengawasan kerja. Sedangkan secara khusus anggaran produksi dapat berguna sebagai (Apandi Nasehatun,1999 :27) : 1. Menunjang kegiatan penjualan, sehingga produk dapat disediakan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. 2. Menjaga tingkat persediaan yang memadai dengan cara mengusahakan persediaan yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. 3. Mengatur produksi agar biaya produksi dapat ditekan seminimal mungkin. c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Anggaran Produksi 1) Sifat dari proses produksi. 2) Jenis dan mutu barang yang diproduksi. 3) Jenis barang yang.diproduksi. 4) Rencana penjualan yang tertuang dalam anggaran penjualan. 5) Kapasitas pabrik dan peralatan pabrik yang tersedia termasuk teknologi yang digunakan. 6) Tenaga buruh termasuk rekruitmen, pelatihan, penempatan, penggpahan, dan pemutusan hubungan kerja. 7) Bahan baku termasuk teknik transportasi dan pergudangan.. 8) Modal kerja untuk menjalankan proses produksi. C. BIAYA PRODUKSI
Menurut Garrison dan Norren (2000 : 188) terjemahan A. Totok Budisantoso mengemukakan bahwa : Produksi berlangsung dengan jalan mengolah masukan (input) menjadi keluaran (out put). Masukan merupakan pengorbanan biaya yang tidak dapat dihindarkan untuk melakukan kegiatan produksi. Setiap pengusaha harus dapat menghitung biaya produksi agar dapat menetapkan harga pokok barang yang dihasilkan. Untuk menghitung biaya produksi terlebih dahulu harus dipahami pengertiannya. Biaya produksi adalah sejumlah pengorbanan ekonomis yang harus dikorbankan untuk memproduksi suatu barang. Menetapkan biaya produksi berdasarkan pengertian tersebut

memerlukan kecermatan karena ada yang mudah diidentifikasikan, tetapi ada juga yang sulit diidentifikasikan dan hitungannya. a. Klasifikasi Biaya Garrison dan Norren, terjemahan A. Totok Budisantoso (2000 : 188) telah mengklasfikasi biaya sebagai berikut : a) Biaya produksi : biaya ini merupakan biaya yang mula-mula berwujud persediaan barang dagangan, persediaan dalam proses maupun persediaan barang jadi yang nantinya dipotong dari penghasilan atau pendapatan setelah barang tersebut dujiual dan khususnya untuk barang dalam proses yaitu barang-barang yang telah dikerjakan namun belum selesai. b) Biaya Non Produksi : Biaya ini merupakan biaya yang selalu dibebankan pada periode yang sama, yaitu pada saat terjadi. Biaya ini dipotongkan dari penghasilan dimana biaya ini terjadi, yang meliputi harga pokok penjualan, biaya penjualan, dan administrasi umum. b. Unsur-unsur Biaya Produksi 1) Bahan langsung : Ini merupakan unsur yang penting yang dipakai di dalam produksi untuk dirubah menjadi barang jadi dengan penambahan upah langsung dan biaya overhead. Harga pokok dari bahan ini dibagi ke dalam bahan baku dan bahan penolong. 2) Tenaga kerja Langsung : Istilah tenaga kerja langsung digunakan untuk biaya tenaga kerja yang dapat ditelusuri dengan mudah ke produk jadi. 3) Biaya Overhead Pabrik : Adalah semua biaya selain dari bahan baku dan buruh langsung, untuk memproduksi suatu produk.

c. Cara Menentukan Biaya Produksi 1. Biaya historis : yaitu penentuan biaya produk dengan mengumpulkan semua biaya yang telah terjadi dan diperhitungkan setelah operasi pembuatan produk selesai 2. Biaya sebelum pembuatan : suatu cara penentuan biaya pembuatan produk sebelum produk tersebut dibuat. Biaya ini terbagi atas : a) Biaya anggaran : berdasarkan kegiatan masa lalu dan perkiraan kegiatan pada masa yang direncanakan.

b) Biaya standar : berdasarkan standar-standar pelaksanaan yang telah ditetapkan sebelumnya.


Dari ulasan di atas memberikan pengertian bahwa proses produksi adalah pengubahan bahan baku menjadi barang/jasa melalui penggunaan tenaga kerja dan fasilitas pabrik. Hal ini sangat berkaitan erat dengan beberapa pertimbangan tentang biaya yang harus dikeluarkan karena adanya kegiatan produksi dalam perusahaan tersebut.

D. Pengendalian Biaya Nasehatun (1999:214) mengatakan bahwa pengendalian biaya berarti serangkaian langkah-lankah mulai dari penyusunan satu rencana biaya sampai kepada tindakan yang perlu dilakukan jika terdapat perbedaan yang sudah ditetapkan (rencana) dengan yang sesungguhnya. Langkah-langkah dalam Pengendalian Biaya: 1) Mencari dasar-dasar dan menetapkan standar untuk biaya; 2) membandingkan antara biaya standar dengan biaya yang sesungguhnya; 3) Mencari dan menentukan bagian organisasi perusahaan ataupun diluarnya yang bertanggung jawab atas adanya penyimpangan, dan 4) Melakukan tindakan untuk mengurangi atau mengakhiri penyimpangan. E. Anggaran Produksi Sebagai Pengendalian Biaya Produksi
Pengendalian menurut Firdaus Ahmad Dunia Wasilah (2009 : 5) mengemukakan bahwa : Pengendalian merupakan usaha manajemen untuk mencapai tujuan yang telah diterapkan dengan melakukan perbandingan secara terus menerus antara pelaksanaan dengan rencana. Melalui proses membandingkan hasil yang sesungguhnya dengan program atau anggaran yang disusun, maka manajemen dapat melakukan penilaian atas efisiensi usaha dan kemampuan memperoleh laba dari berbagai produk. Di samping itu, para manajer dapat mengadakan tindakan koreksi jika terdapat penyimpangan-penyimpangan yang timbul dari hasil perbandingan tersebut. Sebagai alat pengendalian biaya, anggaran dalam aplikasinya berfungsi sebagai patokan wajar dan ideal terhadap volume atau kuantitas dan harga (biaya) yang seharusnya terjadi terealisasi dalam operasionalisasi rencana periodik. Pengendalian atas biaya adalah

diarahkan agar biaya-biaya yang terealisasi senantiasa berada pada harga yang proporsional dengan volume produksi. Anggaran Produksi ditinjau dari sudut operasi perusahaan merupakan salah satu unsur pengendalian intern atas biaya yang menunjukkan cara pengelolaan dan penggunaan biaya yang efektif dalam kegiatan operasi perusahaan. Penyusunan anggaran belumlah cukup untuk mengendalikan pemakaian biaya agar dalam perencanaan dapat terealisasikan, mengingat adanya karakter atau sifat dari tiap perusahaan yang berbeda-beda dan sulit dipahami, sehingga sebuah organisasi dalam melakukan pengendalian biaya harus menyusun sedemikian rupa personilpersonilnya agar jelas tugas, fungsi dan wewenag tiap-tiap manajer.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Dari pembahasan di bab sebelumnya dapat diketahui bahwa, anggaran produksi mempunyai hubungan erat dengan pengendalian biaya produksi. Anggaran produksi merupakan alat yang berfungsi sebagai patokan wajar dan ideal terhadap volume atau kuantitas
dan harga (biaya) yang seharusnya terealisasi dalam operasionalisasi rencana periodik. Pengendalian atas biaya bertujuan agar biaya-biaya yang terealisasi berada pada harga yang proporsional dengan volume produksi.

You might also like