You are on page 1of 4

HILANG DAYA DIELEKTRIK Listrik dielektrik tidak memiliki elektron bebas yang dapat bergerak dengan mudah didalam

material, elektron dalam dielektrik ialah elektron terikat karena pengaruh medan listrik, dalam suhu kamar pergerakan elektron hampir tidak terdeteksi. Berbeda dengan temperatur tinggi aliran arus bisa terdeteksi jika diberikan medan listrik pada dielektrik. Arus ini bukan saja ditimbulkan oleh elektron yang bergerak tapi juga oleh pergerakan ion dan pergerakan molekul polar yang membentuk dipole. Peristiwa pergerakan elektron, ion, dan molekul-molekul polar didalam dielektrik yang diakibatkan oleh adanya medan listrik yang biasa kita sebut polarisasi dielektrik. Peristiwa polarisasi inilah yang menyebabkan dielektrik terpolarisasi, sehingga suatu keadaan dimana dua sisi yang berlawanan dari selembar dielektrik mengandung muatan yang berlawanan, dielektrik seperti inilah yang disebut elektret. Teknologi elektro dielektrik banyak digunakan pada kapasitor dan sebagai material isolasi. Adapun faktor yang digunakan untuk melihat kualitas dielektrik yaitu Konstanta Dielektrik, kekuatan dielektrik, dan faktor disipasi. 1.Konstanta dielektrik

Konstanta dielektrik atau biasa di sebut dengan permitivitas relatif didefinisikan sebagai perbandingan antara permitivitas dielektrik dengan permitivitas ruang hampa. Jika suatu dielektrik dengan permitivitas relatif, disisipkan diantara elektroda kapasitor pelat paralel yang memiliki luas dan jarak, maka kapasitansi pelat paralel yang semula (sebelum disisipi dielektrik). Jadi penyiapan dielektrik pada kapasitor pelat paralel akan meningkatkan kapasitansi sebesar permitivitas relatifnya. 2.Kekuatan Dielektrik Semua bahan dielektrik memiliki tingkat ketahanan yang disebut dengan kekuatan dielektrik yang diartikan sebagai tekanan listrik tertinggi yang dapat ditahan oleh dielektrik

tersebut tanpa merubah sifatnya menjadi konduktif 3.Faktor Desipasi Jika kapasitor diberi tegangan yang berubah terhadap waktu, maka arus yang mengalir melalui kapasitor i=C. dv/dt Breakdown diawali oleh munculnya sejumlah elektron di pita valensi. Elektron ini mendapat percepatan dari medan listrik yang tinggi dan mencapai energi kinetik yang tinggi. Dalam perjalanannya sejajar medan listrik, mereka berbentuaran dengan mendapat tambahan energi untuk naik ke pita konduksi. Jika elektron awal cukup banyak, maka bisa terjadi banjiran elektron dan arus meningkat dengan cepat. Kenaikan arus inilah yang bisa menyebabkan terjadinya kerusakan lokal dalam dielektrik, seperti hangus maupun penguapan.

Hilang daya karna kebocoran isolasi Dalam menentukan dimensi suatu sistem isolasi, dibutuhkan pengetahuan yang pasti mengnai jenis, besaran dan durasi tekanan elektrik yang akan dialami bahan isolasi tersebut, dan disamping itu juga perlu untuk mempertimbangkan kondisi sekitar dimana isolasi akan ditempatkan. selain itu, perlu juga untuk mengetahui sifat-sifat dari bahan isolasi sehingga dapat dipilih bahan-bahan yang tepat untuk suatu sistem isolasi, dengan demikian akan dihasilkan suatu rancangan yang paling ekonomis. Fungsi yang penting dari suatu bahan isolasi adalah: 1. Untuk mengisolasi antara suatu penghantar dengan penghantar lainnya. Misalnya antara konduktor fasa dengan konduktor fasa lainnya, atau konduktor fasa dengan tanah. 2. Untuk menahan gaya mekanis akibat adanya arus pada konduktor yang diisolasi, 3. Mampu menahan tekanan yang diakibatkan panas dan reaksi kimia. Tekanan yang diakibatkan oleh medan listrik, gaya mekanik, thermal dan reaksi kimia

dapat saja terjadi serentak, sehingga perlu diketahui efek bersama dari semua parameter tersebut, dengan kata lain suatu bahan isolasi dinyatakan ekonomis jika bahan tersebut dapat menahan semua tekanan tersebut dalam jangka waktu yang lama. Sifat listrik yang dibutuhkan untuk suatu bahan isolasi adalah sebagai berikut: 1. Mempunyai kekuatan dielektrik (KD) yang tinggi, agar dimensi sistem isolasi menjadi kecil dan penggunaan bahan semakin sedikit, sehingga harganya pun akan semakin murah. 2. Rugi-rugi dielektriknya rendah, agar suhu bahan isolasi tidak melebihi batas yang ditentukan. 3. Memiliki kekuatan kerak (tracking strength) yang tinggi, agar tidak terjadi erosi karena tekanan listrik permukaan. 4. Memiliki konstanta dielektrik yang tepat dan cocok, sehingga membuat arus pemuatan (charging current) tidak melebihi batas ayang diijinkan. Bahan isolasi juga sekaligus merupakan bahan konstruksi peralatan, oleh karena itu ia juga memikul beban mekanis, sehingga bahan isolasi harus memenuhi persyaratan mekanis yang dibutuhkan. Sifat mekanis yang dibutuhkan tergantung pada pemakaian, seperti diberikan dibawah ini. - Isolator hantaran udara, sifat mekanis terpentingnya Kekuatan regangan (tensile strength) - Isolator pendukung pada gardu, sifat mekanis terpentingnya Kekuatan tekuk (bending strength) - Isolator antenna, sifat mekanis terpentingnya Kekuatan tekan (pressure strength) - Pemutus daya (circuit breaker), sifat mekanis terpentingnya Kekuatan tekanan dadakan (bursting pressure withstand) karakteristik mekanis, seperti elastisitas, kekenyalan dan lain-lain, mempunyai hubungan yang nyata dengan tekanan dan ketepatan rancangan. Peralatan-peralatan listrik akan mengalami kenaikan suhu selama beroperasi, baik pada tegangan kerja normal maupun dalam kondisi gangguan, sehingga bahan isolasi harus

memiliki sifat themal sebagai berikut: - kemampuan untuk menahan panas tinggi (daya tahan panas)

- kerentanan terhadap perubahan bentuk pada keadaan panas. - konduktivitas panas tinggi. - koefisien muai panas rendah. - tidak mudah terbakar. - tahan terhadap busur api, dan lain-lain. Bahan isolasi harus dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan dimana bahan itu digunakan. oleh karena itu bahan isolasi harus memiliki kemampuan sebagai berikut: - memiliki daya tahan terhadap minyak dan ozon. - memiliki kekedapan dan kekenyalan higroskopis yang tinggi. - daya serap air rendah. - stabil ketika mengalami radiasi. Bahan isolasi untuk sistem tegangan tinggi sering menetapkan beberapa persyaratan, dan diantaranya ada yang saling bertentangan. Oleh karena itu dalam pemilihan bahan isolasi untuk suatu keperluan khusus sering dilakukan dengan mencari kompromi antara penyimpangan kebutuhan dengansifat yang diinginkan, sehingga pemilihan yang benar-benar memuaskan tidak terpenuhi. Ada enam sifat listrik dielektrik, yaitu: 1. Kekuatan dielektrik 2. Konduktansi 3. Rugi-rugi dielektrik 4. Tahanan isolasi 5. Peluahan parsial (partial discharge) 6. Kekuatan kerak isolasi (tracking strength)

You might also like