You are on page 1of 58

Siapakah Luqman

Surah Luqman secara umum, terutama ayat 13-19 difahami sebagai surah yang harus dibaca saat prosesi aqiqah atau kesyukuran atas kelahiran seorang anak, dengan harapan bahwa bapa nantinya dapat mencontohi tokoh Luqman yang diabadikan wasiatnya dan si anak juga dapat mengikuti petua dan nasihat seperti halnya anak Luqman. Tentu pemahaman ini dapat diterima, mengingat secara ayat-ayat ini memang membincangkan secara khusus tentang pesan Luqman dalam teknik atau cara mendidik anak sesuai dengan pesan Al-Quran. Apalagi pesan Luqman dalam surah ini sebenarnya adalah pesan Allah yang dibahasakan melalui lisan Luqman Al-Hakim , Apa Luqman kata, Allah telah menceritakan dalam Quran Surah Luqman ayat 13-19, lihat: Dan (Ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi nasihat kepadanya: Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar .. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai. Apa yang perlu anda faham ? Surah Luqman secara umum, terutama ayat 13-19 difahami sebagai surah yang harus dibaca saat prosesi aqiqah atau kesyukuran atas kelahiran seorang anak, dengan harapan bahawa bapa nantinya dapat mencontohi tokoh Luqman yang diabadikan wasiatnya dan si anak juga dapat mengikuti petua dan nasihat seperti anak Luqman tersebut. Tentu pemahaman ini dapat diterima, mengingat secara gambaran ayat-ayat ini memang membincang secara khusus tentang pesan Luqman, cara mendidik anak sesuai dengan pesan Al-Quran. Apa lagi pesan Luqman dalam surah ini sebenarnya adalah pesan Allah yang dibahasakan melalui lisan Luqman Al-Hakim sehingga sifatnya mutlak dan mengikat; pesan Luqman dalam bentuk perintah, bermaksud perintah Allah, demikian juga nasihatnya dalam bentuk larangan pada masa yang sama adalah juga larangan Allah yang harus dihindari. Luqman yang dimaksud dalam ayat-ayat ini menurut Ibnu Katsir adalah Luqman bin Anqa bin Sadun. Ia adalah anak dari seorang bapak yang Tsaaran. Pengabadian kisah Luqman memang berbeda dengan pengabdian tokoh lain yang lebih komprehensif. Pengabadian Luqman hanya berkisar seputar nasehat dan petuanya yang sangat layak dijadikan acuan dalam mendidik anak secara Islam.

1|Nasiahat Luqman

Siapakah Luqman

Tentu masih banyak lagi cara Islam dalam mendidik anak berdasarkan ayat-ayat atau hadits Rasulullah saw yang lain. Namun paling tidak, pesan Luqman ini bukan sekadar pesan biasa umumnya seorang bapa kepada anaknya, namun merupakan pesan yang penuh dengan sentuhan kasih sayang dan penuh dengan muatan idealogi serta tersusun berdasarkan keutamaan.

Bermula dari pesan agar:


a. b. Mengesakan Allah Tidak menmpersekutukannya

c. Bersikap tawadu dan santun yang tercermin dalam cara berjalan dan berbicara. Kedua jenis pesan dan nasehat tersebut ternyata tidak keluar dari dua prinsip utama dalam ajaran Islam iaitu ajaran tentang akidah dan akhlak. Ini konsep pendidikan Luqman yang paling penting dan perlu di contohi. Menurut Sayid Quthb, rangkaian ayat-ayat yang membincangkan tentang Luqman dan nasihatnya yang diawalkan dengan anugerah hikmah kepada Luqman di ayat 12 merupakan pembahasan kedua dari pembahasan surah Luqman yang masih sangat berkaitan dengan pembahasan episod pertama, iaitu persoalan akidah. Pesan Luqman sendiri pada asasnya adalah pesan akidah yang memiliki beberapa maksud; di antaranya berbakti dan berbuat kebaikan kepada kedua orang tua sebagai bukti rasa syukur atas kasih sayang dan pengorbanan mereka merupakan tuntutan atas akidah yang benar kepada Allah swt. Sentiasa merasakan kehadiran dan pengawasan Allah dalam setiap langkah dan perbuatan merupakan gambaran sebenar dari keyakinan akan sifat Allah Yang Mengetahui, Maha Mendengar dan Maha Mengawasi. Kemudian dari segi menjalankan kerja amar makruf dan nahi munkar yang disertai dengan sikap sabar dalam menghadapi segala rintangan dan tentangan merupakan bukti akan kekuatan iman yang bersemayam di dalam hati sanubari, hingga pada pesan untuk sentiasa bersikap tawaduk dan tidak sombong, baik dalam tingkah laku mau pun dalam bercakap. Semuanya tidak lepas dari ikatan dan tuntutan akidah yang benar.

2|Nasiahat Luqman

Siapakah Luqman

Pembahasan tentang akidah dalam surah ini memang wajar kerana surah Luqman termasuk surah Makkiyyah yang memberi fokus pada penanaman dan memperkuatkan akidah secara utama.. Siapa Luqman alhakim. Terdapat banyak pendapat siapa Luqman, apakah ia seorang nabi atau ia hanya seorang lelaki soleh yang diberi ilmu dan hikmah, yang jelas jumhur ulama lebih cenderung memilih pendapat yang mengatakan bahwa ia hanya seorang hamba yang soleh dan ahli hikmah, bukan seorang nabi seperti yang diperkatakan oleh sebagian ulama. Gelaran Al-Hakim di akhir nama Luqman tentu gelaran yang tepat untuknya sesuai dengan ucapannya, perbuatan dan sikapnya yang memang menunjukkan sikap yang bijaksana. Allah sendiri telah menganugerahnya hikmah seperti yang ditegaskan dalam ayat sebelumnya: Lihat ayat 12 ;

Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: Bersyukurlah kepada Allah. dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), Maka Sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. (Luqman: 12)
Yang menarik disini bahawa Luqman bukanlah seorang yang terkenal atau memiliki pengaruh. Ia hanya seorang hamba Habasyah yang berkulit hitam dan tidak punya kedudukan sosial yang tinggi di dalam masyarakat. Namun hikmah yang diterimanya menjadikan ucapannya dalam bentuk pesan dan nasihat layak untuk diikuti oleh seluruh orang tua tanpa terkecuali. Hal ini terungkap dalam riwayat Ibnu Jarir bahwa seseorang yang berkulit hitam pernah mengadu kepada Said bin Musayyib. Maka Said menenangkannya dengan mengatakan: Janganlah engkau bersedih (berkecil hati) karena warna kulitmu hitam. Sesungguhnya terdapat tiga orang pilihan yang kesemuanya berkulit hitam, yaitu Bilal, Mahja maula Umar bin Khattab dan Luqman Al-Hakim. Demikian nasihat dan pesan Luqman dalam mendidik anaknya yang didahului oleh pendidikan akidah tentang keEsaan Allah dan pengetahuanNya yang hebat yang akan melahirkan sikap hamba Allah, rendah diri, hati-hati dan muraqabatuLlah dalam bersikap dan bertindak. Kekuatan dan kemantapan akidah tersebut akan bertindak balas dalam berakhlak dan berperilaku kepada orang lain, terutama sekali terhadap kedua orang tua. Sungguh satu upaya yang serius dari seorang Luqman yang bijak untuk mendekatkan dan memperkenalkan seorang anak sejak dini dengan Penciptanya yang menampak pada kebaikan dan kesejahteraan lahir dan batin, serta menjadikannya memiliki tingkat pertahanan dan pertahanan diri yang kukuh bagi menhadapi bermacam godaan kehidupan yang dirasa kian melalaikan dan menjerumuskan.

3|Nasiahat Luqman

Siapakah Luqman

Ringkasnya ialah: 1. 2. 3. Menjadi anak yang beriman pada Allah dengan sebaik-baik mungkin Menjadi anak yang hormat dan taat pada ibubapanya Berbuat baik pada masyarakat

Praktik pendidikan Nabi Muhammad SAW pada anak-anak dapat di gambarkan di bawah ini:
1. Rasulullah senang bermain-main (menghibur) dengan anak-anak dan kadang-kadang beliau memangku mereka. Beliau menyuruh Abdullah, Ubaidillah, dan lain-lain dari putra-putra pamannya Al-Abbas r.a. untuk berbaris lalu berkata, Siapa yang terlebih dahulu sampai kepadaku akan aku beri sesuatu (hadiah). Mereka pun berlumba-lumba menuju beliau, kemudian duduk di pangkuannya lalu Rasulullah menciumi mereka dan memeluknya. 2. Ketika Jaafar bin Abu Tholib r.a, terbunuh dalam peperangan mutah, Nabi Muhammad SAW, sangat sedih. Beliau segera datang ke rumah jaafar dan menjumpai isterinya Asma bin Umais, yang sedang membuat roti, memandikan anak-anaknya dan memakaikan bajunya. Beliau berkata, kemarilah anak-anak jaafar. Ketika mereka datang, beliau menciuminya sambil menitiskan air mata. Asma bertanya kepada Baginda karana telah mengetahui ada musibah yang menimpanya. 3. Wahai rasulullah, apa gerangan yang menyebabkan anda menangis? Apakah sudah ada berita yang sampai kepada anda mengenai suamiku Jaafar dan kawan-kawanya? Baginda menjawab, Ya benar, mereka hari ini di timpa musibah. Air mata beliau mengalir dengan deras. Asma pun menjerit sehingga orang-orng perempuan berkumpul mengerumuninya. Kemudian Nabi Muhammad SAW. kembali kepada keluarganya dan baginda bersabda, janganlah kalian melupakan keluarga jaafar, buatlah makanan untuk mereka, kerana sesungguhnya mereka sedang sibuk menghadapi musibah kematian jaafar. 4. Ketika Rasulullah melihat anak Zaid menghampirinya, beliau memegang kedua bahunya kemudian menagis. Sebagian sahabat merasa heran karena beliau menangisi orang yang mati syahid di peperangan Mutah. Lalu Nabi MuhammadSAW. pun menjelaskan kepada mereka bahwa sesungguhnya ini adalah air mata seorang kawan yang kehilangan kawannya. 5. Al-Aqraa bin harits melihat Nabi Muhammad SAW. mencium Al-Hasan r.a. lalu berkata, Wahai Rasulullah, aku mempunyai sepuluh orang anak, tetapi aku belum pernah mencium mereka. Rasulullah bersabda, Aku tidak akan mengangkat engkau sebagai seorang pemimpin
4|Nasiahat Luqman

Siapakah Luqman

apabila Allah telah mencabut rasa kasih sayang dari hatimu. Barang siapa yang tidak memiliki rasa kasih sayang, niscaya dia tidak akan di sayangi. 6. Seorang anak kecil dibawa kepada Nabi Muhammad SAW. supaya di doakan dimohonkan berkah dan di beri nama. Anak-anak tersebut di pangku oleh beliau. Tiba-tiba anak itu kencing, lalu orang-orang yang melihatnya berteriak. Beliau berkata, jangan di putuskan anak yang sedang kencing, buarkanlah dia sampai selesai dahulu kencingnya. Beliau pun berdoa dan memberi nama, kemudian membisiki orang tuanya supaya jangan mempunyai perasaan bahwa beliau tidak senang terkena air kencing anaknya. Ketika mereka telah pergi, beliau mencuci sendiri pakaian yang terkena kencing tadi.

7. Ummu Kholid binti kho;id bin saad Al-Amawiyah berkata, Aku beserta ayahku menghadap Rasululloh dan aku memakai baju kurung (gamis) berwarna kuning. Ketika aku bermain-main dengan cincin Nabi Muhammad SAW. ayahku membentakku, maka beliau berkata, Biarkanlah dia. Kemudian beliau pun berkata kepadaku, bermainlah sepuas hatimu, Nak! 8. Dari Anas, diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW. selalu bergaul dengan kami. Beliau berkata kepada saudara lelakiku yang kecil, Wahai Abu Umair, mengerjakan apa si nugair (nama burung kecil). 9. Nabi Muhammad SAW. melakukan shalat, sedangkan Umamah binti zainab di letakkan di leher beliau. Di kala beliau sujud, Umamah tersebut di letakkanya dan bilaberdiri di letakkan lagi dil leher beliau. Umamah adalah anak kecil dari Abu Ash bin Rabigh bin Abdusysyam . 10. Riwayat yang lebih masyhur menyebutkan, Rasulullah perna lama sekali sujud. dalam shalatnya, maka salah seorang sahabat bertanya, Wahai Rasulullah, sesungguhnya anda lama sekali sujud, hingga kami mengira ada sesuatu kejadian atau anda sedang menerima wahyu. Nabi Muhammad SAW, menjawab, Tidak ada apa-apa, tetaplah aku di tunggangi oleh cucuku, maka aku tidak mau tergesah-gesah sampai dia puas. Adapun anak yang di maksud ialah Al-Hasan atau Al-Husain Radhiyallahu Anhuma 11. Ketika Nabi Muhammad SAW. melewati rumah putrinya, yaitu sayyidah fatimah r.a., beliau mendengar Al-Husain sedang menangis, maka beliau berkata kepada Fatimah, Apakah engkau belum mengerti bahwa menangisnya anak itu menggangguku. Lalu beliau memangku AlHusain di atas lehernya dan berkata, Ya Allah, sesungguhnya aku cinta kepadanya, maka cintailah dia. Ketika Rasulullah SAW. sedang berada di atas mimbar, Al-Hasan tergelincir. Lalu beliau turun dari mimbar dan membawa anak tersebut. 12. Nabi Muhammad SAW. sering bermain-main dngan Zainab binti Ummu Salamah r.a. beliau memanggilnya, Hai Zuwainib, hai Zuwainib berulang-rulang. 13. Nabi Muhammad SAW. sering berkunjung ke rumah para sahabat Anshar dan memberi salam pada anak-anaknya serta mengusap kepala mereka.
5|Nasiahat Luqman

Siapakah Luqman

14. Diriwayatkan, pada suatu hari raya Rasulullah SAW. keluar rumah untuk menunaikan shalat ID. Di tengah jalan, beliau melihat banyak anak kecil sedang berman dengan gembira sambil tertawa-tawa. Mereka mengenakan baju baru, sandal mereka pun tampak mengkilap. Tiba-tiba pandangan beliau tertuju pada salah seorang yang sedang duduk menyendiri dan sedang menangis tersedu-sedu. Bajunya kompang-kamping dan kakinya tiada bersandal. Rasulullah SAW, pun mendekatinya , lalu di usap-usap anak itu mendekapnya ke dada beliau seraya bertanya, mengapa kau menangis, Nak .

Anak itu hanya menjawab, biarkanlah aku sendiri. Anak itu belum tahu bahwa orang yang ada di hadapannya itu adalah Rasulullah SAW yang terkenal sebagai pengasih. Ayahku mati dalam suatu pertempuran bersama Nabi, lanjut anak itu. Lalu ibuku kawih lagi. Hartaku habis di makan suami ibuku, lalu aku di usir dari rumahnya. Sekarang, aku tak mempunyai baju baru dan makanan yang enak. Aku sedih meihat kawan-kawanku bermain dengan riangnya itu. Baginda Rasulullah SAW lantas membimbing anak tersebut seraya menghiburnya, Sukakah kamu bila aku menjadi bapakmu, Fatimah menjadi kakakmu, Aisyah menjadi ibumu, Ali sebagai pamanmu, Hasan dan Husain menjadi saudaramu? Anak itu segera tahu dengan siapa ia berbicara. Maka langsung ia berkata, mengapa aku tak suka, ya Rasulullah? kemudian, Rasulullah SAW, pun membawa anak itu ke rumah beliau, dan di berinya pakaian yang paling indah, memandikannya, dan memberinya perhiasan agar ia tampak lebih gagah, lalu mengajak makan. Sesudah itu, anak itu pun keluar bermain dengan kawan-kawannya yang lain, sambil tertawatawa sambil kegirangan. Melihat perubahan pada anak itu, kawan-kawannya merasa heran lalu bertanya, Tadi kamu menagis, mengapa sekarang bergembira? jawab anak itu, tadi aku kelaparan, sekarang sudah kenyang. Tadi aku tak mempunyai pakaian, sekarang aku mempunyainya, tadi aku tak punya bapak, sekarang bapakku Rasulullah dan ibuku Aisyah. Anak-anak lain bergumam, Wah, andaikan bapak kita mati dalam perang. Hari-hari berikutnya, anak itu tetap di pelihara, oleh Rasulullah SAW. hingga beliau wafat.

6|Nasiahat Luqman

Siapakah Luqman

Nasihat Luqman kepada anaknya, tersebut didalam AlQuran, surah Luqman ayat 13-19 yang ertinya sebagai berikut :
1. Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, dikala sedang memberinya nasihat, (katanya) : Hai anakku! Janganlah engaku mempersekutukan allah, kerana sesungguhnya syirik itu adalah suatu penganiayaan yang besar. 2. Dan kami wajibkan manusia (taat) kepada ibubapa, ibunya yang telah mengandongnya (dengan menderita) lemah bertambah lemah dan berhenti menyusukannya dalam masa dua tahun (kami perintahkan): "Hendaklah engkau bersyukur kepada ku dan kepada ibubapa mu, kepada kulah tempat kembali. 3. Dan jika keduanya memaksamu supaya engkau mempersekutukan aku (dengan sesuatu) tanpa ada pengetahuanmu padanya, tapi gantilah keduanya dengan baik dalam (urusan) dunia, turutlah jalan orang yang kembalimu, maka aku akan mengabarkan kepadamu segala apa yang telah kamu kerjakan. 4. Hai anakku! "Sesungguhnya jika ada (amal-amal) itu sebesar biji sawi (sekalipun), biar adanya didalam batu, atau dilangit, ataupun dimubi, nescaya allah akan tunjukkan (memperlihatkannya).Sesungguhnya allah maha halus lagi maha mengetahui". 5. Hai anakku! "Dirikanlah solat dan suruhlah (manusia) berbuat kebajikan dan laranglah dari perbuatan yang mungkar dan sabarlah atas sesuatu (musibah) yang menimpamu.Sesungguhnya yang demikian itu adalah dari urusan-urusan yang dipastikan (allah). 6. Dan janganlah engkau memalingkan pipimu dari manusia (kerana sombong) dan janganlah berjalan dimuka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri. "Bermacamlah pendapat ahli Tafsir mengenai sejarah Luqman .Ada yang mengatakan dia Nabi pada masa antara Isa dan Muhammad s.a.w . Ada yang mengatakan kadi pada masa Bani Israil dan lain-lain pendapat. Tapi pendapat yang paling banyak mengatakan, bahawa Luqman bukanlah Nabi, tapi seorang yang diberi allah 'HIKMAH' yang hidup pada masa Nabi Daud a.s". 7. Dan berlakulah sederhana dalam berjalan dan rendahkanlah suaramu (dalam berbicara) sesungguhnya seburuk-buruknya suara ialah suara keldai.
7|Nasiahat Luqman

Siapakah Luqman

Nasihat Luqman kepada anaknya selain yang bertemu didalam Al-quran surat Luqman dari ayat 13-19, juga tersebut didalam beberapa kitab. Diantaranya tersebut didalam "Tafsir Ruhul Ma'ani", jilid ke 21, halaman 83, dan kitab "Hidayatullah Mursyidin" oleh Guru Besar Syekh Ali Mahfuz yang ertinya sebagai berikut : 1. Hai anakku! ketahuilah sesungguhnya dunia laksana lautan yang dalam, banyak manusia yang karam kedalamnya.Kalau engkau ingin selamat, supaya jangan karam, layarilah dia dengan sampan yang bernama taqwa, isinya ialah iman dan layarnya ialah tawakal kepada allah. 2. Orang-orang yang selalu menyediakan dirinya untuk menerima nasihat maka dirinya akan mendapat penjagaan dari allah, orang yang biasa dirinya insaf dan sabar kerana menerima nasihat orang lain, tandanya orang itu akan sentiasa menerima kemuliaan dari allah, berasa hina diri dalam beribadat dan bertaat kepada allah ta'ala akan menimbulkan rasa lebih dekat kepada allah dan lebih menghindarkan diri kepada maksiat. 3. Marahnya orang tua dalam mendidik anaknya, tak ubahnya seperti pupuk bagi tanam-tanaman. 4. Hai anakku! Jauhkanlah dirimu dari berhutang sesungguhnya berhutang itu menjadikan dirimu hina diwaktu siang dan gelisah diwaktu malam. 5. Hai anakku! Selalulah berharap kepada allah harapan-harapan yang hasilnya tidak akan membawa engkau untuk menderhakai allah, takutlah kepada allah dengan sebenar takut yang biasa melapaskan engakau dari sifat berputus asa terhadap rahmat allah. 6. Seorang pendusta lekas hilang air mukanya (tak dipercayai orang) dan seorang yang sudah rosak akhlaknya akan banyak gelamunnya terhadap yang salah-salah, memindahkan batu yang besar lagi berat dari tempatnya ketempat yang lain, lebih mudah daripada memberi pengertian kepada orang yang tidak mahu mengerti. 7. Hai anakku! Engkau sudah merasakan bagaimana beratnya membawa batu yang besar, besi yang berat dan lain-lain yang sangat beratnya, tapi akan lebih berat lagi dari itu, bila mempunyai tetangga yang jahat, engkau telah merasakan bermacammacam kepahitan tapi akan terasa lebih pahit lagi bila hidup dalam keadaan fakir dan miskin.

8|Nasiahat Luqman

Siapakah Luqman

8. Hai anakku! Engkau jauhilah bersifat dusta, sebab berdusta itu enak sekali mengerjakannya, seperti enaknya memakan daging burung, sedikit saja berdusta, akibatnya tetap akan memberi bahaya. 9. Hai anakku! Kalau bertemu dua kejadian, antara menjenguk orang mati dengan menghadiri pesta kahwin maka pergilah menjenguk orang mati, sebab akan mengingati diri pulang kekampung akhirat, sedang menghadiri pesta kahwin hanya mengingati diri kepada kesenangan duniawi saja. 10. Hai anakku! Janganlah engaku makan sampai kenyang yang berlebihlebihan.Sesungguhnya memberikan makanan yang engkau makan sampai kenyang berlebih-lebihan itu kepada seekor anjing adalah lebih baik daripada engkau memakannya. 11. Hai anakku! Janganlah engkau terus menerus menelan kerana manisnya sesuatu, dan jangan pula lekas engkau muntahkan kerana pahitnya.(Yang manis itu biasanya mendatangkan penyakit,sedangkan yang pahit biasa menjadi ubat) 12. Makanlah makananmu bersama-sama dengan orang-orang yang bertaqwa kepada allah,rundingkanlah urusanmu kepada alim ulama' (dengan cara minta nasihat kepadanya) 13. Bukanlah baik namanya, bila engkau selalu mempelajari segala macam ilmu yang belum engkau ketahui, sedang ilmu yang telah diperolehi belum lagi engkau amalkan. Hal seperti ini tak ubahnya dengan perbuatan seseorang yang mencari kayu api, setelah dikumpulkan,lalu dipikulnya, tapi dia tak kuat membawanya , kemudian dia tambah lagi. 14. Hai anakku! Kalau engkau ingin hendak mengambil seseorang menjadi teman, maka ujilah dia lebih dahulu dengan cara membuat dia marah, kalau dia di waktu marahnya masih memberikan keinsafan (kesedaran) kepada engkau, maka bolehlah dia dijadikan teman, kalau tidak begitu, maka hendaklah engkau berhati-hati. 15. Hendaklah selalu tutur katamu baik dan wajahmu manis, engkau akan lebih disukai orang lebih disukainya dari orang-orang yang sudah pernah memberikan pemberian yang mahal-mahal. 16. Hai anakku! Kalau engkau berteman, tempatkanlah dirimu sebagai orang yang tidak mengharapkan sesuatu daripadanya, dan pasti dia akan selalu mengharapkanmu.

9|Nasiahat Luqman

Siapakah Luqman

17. Hai anakku! Jadikanlah dirimu dalam segala tindak tandukmu, seperti orang yang tidak mengharapkan pujian seseorang dan tidak pula menimbulkan celaan orang.Dirinya bekerja kelihatan letih, tapi manusia selalu memandangnya dengan tenang. 18. Hai anakku! Usahakanlah jangan sampai keluar dan mulutnu kata-kata kasar, sesungguhnya engkau akan selamat bila engkau bersifat pendiam.Kalau akan berbicara juga, bicaralah yang akan mendatangkan manfaat kepada orang lain. 19. Hai anakku! Janganlah engkau condong ke dunia ini dan janganlah hatimu repot kerana dunia saja, kerana engkau dijadikan allah bukanlah untuk dunia. Tidak adalah makhluk yang dijadikan allah, lebih hina daripada orang yang telah terpedaya oleh dunia. Mati sebab akan mengingati diri pulang ke kampung akhirat, sedangkan menghadiri pesta kahwin hanya mengingati diri kepada kesenangan duniawi saja. 20. Hai anakku! Janganlah engkau ketawa kalau bukan kerana sesuatu yang mencengangkan (menggelikan), janganlah engkau berjalan tanpa ada tujuan yang tertentu, janganlah engkau menanyakan sesuatu yang tidak berguna bagimu, janganlah menyia-yiakan hartamu, sedangkan harta orang lain engkau pelihara, kerana sesungguhnya yang menjadi hartamu ialah yang engkau usahakan, sedang harta orang lain itu belum tentu menjadi milikmu. 21. Hai anakku! Siapa yang penyayang tentu akan disayangi orang pula, siapa yang tidak pandai menahan lidahnya berkata yang buruk tentu dia akan menyesal akhirnya. 22. Hai anakku! Bergaul rapatlah dengan alim-ulama', diam dan dengarlah baikbaik segala nasihatnya, sesungguhnya hati akan hidup dengan adanya cahaya hikmah (ilmu pengetahuan) sebagaimana tanah biar subur kerana air hujan, janganlah engkau membantah mereka, tentu mereka akan marah kepadanya. 23. Engkau ambillah harta benda dunia ini sekadar keperluan dan nafkahkanlah yang selebihnya untuk keperluan di akhirat nantinya,jangan engkau tendang kehidupan dunia ini seluruhnya, engkau akan menjadi pengemis yang akan menambah berat tanggungjawab orang lain. Janganlah engkau berteman dengan orang bodoh dan janganlah pula dengan orang yang bermuka dua (tidak berpendirian)

10 | N a s i a h a t L u q m a n

Siapakah Luqman

10 Pesanan Lukmanul Hakim Kepada Anaknya


Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar. QS. 31:13 Tiada kata seindah doa dan nasihat yang berguna, Lukmanul Hakim adalah seorang hamba pilihan Allah, yang dianugerahi banyak hikmah dan rahsia kehidupan. Pada anaknya Lukmanul Hakim memberi nasihat, yang sarat makna dan rahsia kehidupan, semuga jadi pegangan. 1. Wahai Anakku yang ku sayangi Ketahuilah sesungguhnya dunia ini bagaikan lautan yang dalam, banyak manusia yang karam di dalamnya. Bila engkau ingin selamat, layarilah lautan itu dengan sampan yang bernama taqwa, isinya iman dan layarnya adalah tawakkal kepada Allah SWT. 2. Wahai anakku yang ku sayangi Sesungguhnya orang-orang yang selalu menyediakan dirinya untuk menerima nasihat, maka dirinya akan mendapat perjuangan dari Allah. Orang yang insaf dan sedar telah menerima kemuliaaan dari Allah. 3. Wahai anakku yang ku sayangi Orang yang merasa dirinya hina dan rendah diri dalam beribadah dan taat kepada Allah, maka dia bertawadhu kepadaNya. Dia akan lebih taat kepada Allah dan selalu berusaha menghindari maksiat.

11 | N a s i a h a t L u q m a n

Siapakah Luqman

4. Wahai anakku yang ku sayangi Seandainya orang tuamu marah kepadamu (kerana kesalahanmu) maka marahnya orang tuamu itu adalah bagaikan pupuk bagi tanaman. 5. Wahai anakku yang ku sayangi Jauhkanlah dirimu dari berhutang kerana sesungguhnya berhutang itu boleh menjadikan dirimu hina di waktu siang dan gelisah di waktu malam. 6. Wahai anakku yang ku sayangi Selalu berharap kepada Allah tentang segala sesuatu yang menyebabkan dirimu tidak derhaka kepada Allah. Takutlah kepadaNya dengan sebenar takut, tentulah engkau akan terlepas sifat putus asa dari rahmat Allah SWT 7. Wahai anakku yang ku sayangi Seorang pendusta akan lekas hilang air mukanya kerana tidak dipercayai orang dan seseorang yang telah rosak akhlaknya akan senantiasa melamunkan perkara yang tidak benar, ketahuilah memindahkan batu besar dari tempatnya semula itu lebih mudah dari mengembalikan nama baik atau kehormatan. 8. Wahai anakku yang ku sayangi Engkau telah merasakan betapa berat memindahkan batu itu dan besi yang amat berat tetapi akan berat lagi dari semua itu, adalah apabila kamu mempunyai jiran tetangga yang jahat. 9. Wahai anakku yang ku sayangi Janganlah sekali-kali engkau mengirimkan seseorang yang bodoh menjadi utusan. Jika tidak ada orang yang cerdas dan pintar, sebaiknya dirimu sendiri yang menjadi utusan.

12 | N a s i a h a t L u q m a n

Siapakah Luqman

10. Wahai anakku yang ku sayangi Makanlah makanan bersama orang-orang yang bertakwa dan musyawarahkanlah urusanmu dengan para alim ulama dengan cara memohon nasihat kepadanya.

Dan sesungguhnya kami(Allah) telah mengurniakan hikmah(kebijaksanaan) kepada Luqman: Hendaklah engkau bersyukur kepada Allah! Siapa yang, sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri, dan siapa kufur sesungguhnya Allah itu kaya lagi terpuji. Surah Luqman; ayat 12 Luqman al-Hakim(Luqman yang bijaksana) adalah anak kepada Faqhur bin Nakhur bin Tarikh(Azar), oleh itu Luqman adalah anak saudara kepada Nabi Ibrahim a.s. atau dikatakan juga beliau anak saudara kepada Nabi Ayub a.s. Luqman di katakan hidup selama seribu tahun sehingga dapat menemui zaman kebangkitan Nabi Daud a.s. bahkan pernah menolong Nabi Daud a.s. memberikan hikmah atau kebijaksanaan. Dia pernah menjadi kadi yakni hakim untuk mengadili perbicaraan kaum Bani Israel. Para ulama sepakat mengatakan Luqman itu seorang ahli hikmah (bijaksana) bukan seorang nabi kecuali Ikrimah dan Assyibi sahaja mengatakannya nabi kerana lafaz hikmah dalam ayat ini dimaknakan kenabian. Dan dikatakan apabila Luqman disuruh memilih hikmah dengan Nubuwwah(Kenabian) dipilihnya hikmah. Adalah diceritakan , bahawa Luqman telah tidur di tengahari lalu kedengaran suara memanggilnya: Hai Luqman! Mahukah kalau Allah jadikan engkau khalifah di bumi yang memerintah manusia dengan hukum yang benar? Jawabnya Kalau Tuhanku menyuruh pilih, akan aku pilih Afiat(selamat) dan aku tidak mahu bala (ujian). Tetapi jika ditugaskan juga aku akan taat kerana aku tahu bahawa Allah kalau menetapkan sesuatu kepadaku Dia pasti menolong dan memeliharaku. Kemudian para malaikat pun bertanya Hai Luqman! Adakah engkau suka diberi hikmah? Luqman menjawab: sesungguhnya seorang hakim kedudukannya berat, dia akan didatangi oleh orang-orang yang teraniaya dari segenap tempat. Kalau hakim adil akan selamat, jika tersalah jalan ke neraka. Siapa yang keadaannya
13 | N a s i a h a t L u q m a n

Siapakah Luqman

hidup di dunia, itu lebih baik dari dia menjadi mulia. Dan siapa yang memilih dunia lebih dari akhirat, akan terfitnah oleh dunia dan tidak mendapat akhirat. Malaikat takjub mendengar kata-kata Luqman. Apabila Luqman tertidur, dia dikurniakan hikmah, lalu terjaga dan berbicara dengan kata-kata yang berhikmah. Ada pula diceritakan bahawa Luqman itu seorang hamba bangsa Habsyi, kerjanya sebagai tukang kayu @ gembala kambing. Apabila bertemu seorang lelaki dia bercakap penuh hikmah sehingga lelaki itu takjub lalu bertanya bukankah engkau seorang gembala kambing? Luqman menjawab benar. Lalu tanya lelaki itu bagaimana engkau mencapai kedudukan bagini? Luqman menjawab Aku mendapat dengan bercakap benar, memelihara amanah dan tidak ambil tahu apa yang bukan urusanku. Sesetengah ulama mengatakan Luqman seorang hamba hitam dari Sudan Mesir, bibirnya tebal dan tapak kakinya retak-retak. Juga dikatakan bahawa sebaik-baik orang Sudan itu 3 orang iaitu Bilal bin Robah, Mahja hamba saidina Umar dan Luqman. Orang keempat pula ialah an-Najasyi raja Habsyah yang beriman di zaman Nabi s.a.w.

14 | N a s i a h a t L u q m a n

Siapakah Luqman uqman, sebuah nama besar yang tercatat di dalam kitab suci al-Quran. Menamai sebuah surah yang terkandung di dalamnya sebanyak tiga puluh empat (34) ayat. Yang di dalam surah tersebut terkandung beberapa untaian nasihat yang begitu utama lagi agung. Siapakah Luqman? Majoriti ulama menjelaskan bahawa beliau adalah seorang hamba Allah yang soleh dan kuat beribadah. Beberapa riwayat turut menjelaskan bahawa beliau adalah seorang yang memiliki tubuh fizikal yang sasa dan kuat. Dia merupakan seorang hamba berketurunan Habsyi. Di dalam al-Quran (31: 12), Allah menjelaskan bahawa beliau adalah di antara hamba-Nya yang diberikan hikmah. Hikmah di sini membawa maksud kepada kefahaman yang mendalam dan ilmu yang begitu luas serta cara penyampaian yang begitu baik. (Rujuk Tafsir Ibnu Katsir) 1 - Syirik Sebagai Sebesar-besar Kezaliman Allah berfirman (maksudnya): Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di ketika beliau memberi pelajaran kepadanya: Wahai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (mensyirikkan) Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar. (Surah Luqman, 31: 13) Allah Subhanahu wa Taala telah menjelaskan bahawa Luqman adalah insan yang sangat terpuji dan Allah telah menganugerahkan hikmah kepadanya. Yang kemudiannyanya Allah menyatakan pula bahawa dia memberi pelajaran untuk anaknya yang merupakan manusia yang paling beliau sayangi serta paling berhak mendapat didikan darinya yang dengannya beliau memberi beberapa untaian nasihat yang sangat penting. Maka, nasihat yang paling utama yang beliau sampaikan untuk anaknya adalah berupa nasihat supaya mentauhidkan Allah dengan menjauhi segala bentuk kesyirikan. Beliau menjelaskan bahawa betapa syirik adalah suatu perbuatan yang merupakan sebesar-besar kezaliman. Ini adalah sebagaimana yang dijelaskan oleh Allah Subhanahu wa Taala di dalam firman-Nya (mkaksudnya): Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi sesiapa yang dikehendaki-Nya, dan sesiapa yang mempersekutukan Allah, maka sesungguhnya dia telah melakukan dosa yang besar. (Surah an-Nisaa, 4: 48) Di mana Allah Subhanahu wa Taala menjelaskan bahawa dosa syirik adalah sebuah dosa yang tidak terampunkan. Sekiranya manusia itu mati sebelum sempat bertaubat dari perbuatan syiriknya, maka tiada ruang baginya untuk diampuni. Berbeza dengan dosa-dosa yang selainnya, di mana Allah masih memberi ruang kepada pelakunya diampuni. 15 | N a s i a h a t L u q m a n

Siapakah Luqman

2 - Berbuat Baik Kepada Kedua Ibu Bapa Setelah menasihati kepada anaknya supaya menjauhi perbuatan syirik, beliau menasihati anaknya agar sentiasa berbuat kebaikan dan berbakti kepada kedua ibu bapa. Allah Subhanahu wa Taala berfirman (maksudnya): Dan Kami perintahkan kepada manusia berbuat kebaikan kepada dua orang ibu-bapanya; di mana ibunya telah mengandungkannya dalam keadaan lemah yang ter-amat, dan menyapihnya (mencerai susu) dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapamu, hanya kepadaKulah tempat engkau dikembalikan. (Surah Luqman, 31: 14) Di dalam ayat yang lain, Allah turut menjelaskan perkara yang sama iaitu supaya menjauhi kesyirikan sekaligus memerintahkan agar sentiasa berbuat kebaikan kepada kedua ibu bapa sebagaimana berikut: Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapa. (Surah al-Isra, 17: 23) Dan Allah juga memerintahkan supaya anak-anak sentiasa mendoakan kebaikan buat ibu bapanya di dalam ayat seterusnya (maksudnya): Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah (doakanlah): Wahai Tuhanku, kasihilah mereka berdua, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku sewaktu kecil. (Surah al-Isra, 17: 24) Berdasarkan ayat 14 dari Surah Luqman tersebut, Imam Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan di dalam tafsirnya bahawa Allah sengaja menyebutkan perjuangan dan pengorbanan seseorang ibu di dalam mengurus anaknya. Penderitaan dan pengorbanan seseorang ibu dalam melindungi anaknya adalah di antaranya seperti tidak boleh tidur dengan selesa di setiap siang dan malam (bertujuan menyusuinya dan menjaganya pen.), ini adalah semata-mata mahu memberi penjelasan betapa besarnya jasa seseorang ibu. (Rujuk Tafsir Ibnu Katsir) Walaupun begitu, persoalan tauhid tetap adalah sebuah keutamaan dan memiliki kedudukan yang sangat tinggi. Allah memerintahkan supaya kita tidak mengikuti kehendak ibu bapa kita sekiranya dia meminta kita berlaku syirik kepada Allah. Cumanya, perhubungan dengan keduanya tetap perlu dijaga dengan sebaik mungkin. Ini adalah sebagaimana yang telah Allah Subhanahu wa Taala jelaskan bahawa (maksudnya): Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan (mensyirikkan) terhadap Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan layanilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang-orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Ku-lah tempat kembalimu, maka Ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (Surah Luqman, 31: 15) 16 | N a s i a h a t L u q m a n

Siapakah Luqman

Dari sini juga, ayat ini turut menjelaskan betapa tingginya akhlak seseorang muslim itu terhadap kedua ibu bapanya biar pun mereka mengajak kepada perbuatan yang tidak baik. Dalam keadaan seperti itu, Allah tetap memerintahkan supaya setiap anak menjaga hubungan kepada kedua ibu bapanya dengan sebaik mungkin. Iaitu dengan mencerminkan akhlak seorang muslim sejati yang taat di dalam bertauhid. Di mana di antara hikmahnya adalah ia mampu melahirkan rasa tertarik sang ibu dan ayah dengan keindahan Islam itu sendiri. 3 - Kekuasaan Allah Dan Hari Perhitungan (Luqman berkata): Wahai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui. (Qs. Luqman, 31: 16) Pada ayat ke-16 dari surah Luqman, Allah menjelaskan bahawa Luqman kembali memberikan nasihat kepada anaknya berkenaan dengan persoalan tauhid, bahawa sekecil apa pun perbuatan seseorang, sama ada berupa ketaatan mahu pun kemaksiatan, pasti Allah Subhanahu wa Taala akan membalasnya. Perbuatan baik, maka balasannya juga baik. Jika perbuatan tersebut buruk, maka balasan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala juga demikian. Allah Subhanahu wa Taala telah berfirman (maksudnya): Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang sedikit pun, dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pun pasti Kami mendatangkan (pahala)-nya, dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan. (Surah al-Anbiya, 21: 47) Maka, tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi dari pandangan Allah Azza wa Jalla. Oleh kerana itu, di akhir ayat 16 surah Luqman ini, Allah Subhanahu wa Taala berfirman (mejelaskan): ... Sesungguhnya Allah Maha Halus (teliti) lagi Maha Mengetahui. 4 - Perintah Menegakkan Solat, Menegakkan Kebenaran, Dan Bersabar Dengan Musibah Allah Subhanahahu wa Taala berfirman (maksudnya): (Luqman berkata) Wahai anakku, dirikanlah solat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang diwajibkan (oleh Allah). (Surah Luqman, 31: 17) Allah menjelaskan bahawa Luqman memerintahkan anaknya supaya mengerjakan solat yang mana solat adalah merupakan ibadah yang paling utama bagi seseorang muslim. Imam Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan di dalam tafsirnya bahawa perintah Luqman supaya anaknya menegakkan solat tersebut adalah dengan melaksanakannya dengan seluruh tatacaranya (sebagaimana solat Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam pen.), rukun-rukunnya, dan waktu-waktu yang telah ditetapkannya. (Rujuk Tafsir Ibnu 17 | N a s i a h a t L u q m a n

Siapakah Luqman Katsir) Berkenaan penekanan solat dan pendidikan mengenainya, Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam telah berpesan kepada kita (maksudnya): Perintahkan anak-anak kamu untuk melakukan solat bermula ketika mereka mencapai umur tujuh tahun, dan pukullah mereka (jika tidak mahu melakukan solat) ketika berumur sepuluh tahun, dan pisahkan tempat tidur mereka. (Hadis Riwayat Abu Daud. Lihat Shahihul Jami, no. 5868) Selanjutnya, beliau memerintahkan anaknya supaya melaksanakan amar maruf nahi mungkar (menegakkan kebenaran dan menghapuskan kemungkaran). Perlaksanaan ini sebenarnya membawa seseorang agar mengetahui perkara-perkara yang maruf (baik) dan yang mungkar. Sekaligus, dalam menegakkannya akan membawa pelakunya supaya sentiasa melazimi sifat sabar. Dari sini, ia turut menzahirkan bahawa perbuatan amar maruf nahi mungkar ini agak berat untuk dilaksanakan dan menuntut kesabaran serta kefahaman yang tinggi. 5 - Tidak Sombong, Angkuh, dan Membanggakan Diri Allah Subhanahu wa Taala berfirman (maksudnya): (Luqman berkata) Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (kerana sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (Surah Luqman, 31: 18) Dari sini, maksudnya adalah supaya jangan kita memalaingkan wajah dari seseorang di ketika sedang berbicara dengannya, atau di ketika mereka sedang berbicara dengan kita, sehingga ia menampakkan kesombongan dan keangkuhan. Tetapi yang sewajarnya adalah kita diperintahkan supaya sentiasa merendahkan diri/hati, serta sentiasa menampakkan wajah yang mesra/ramah terhadap mereka. (rujuk Tafsir Ibnu Katsir) Di dalam ayat yang lain, Allah Azza wa Jalla telah berfirman: Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, kerana sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung. (Surah al-Isra, 17: 37) Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda: Tidak (akan) masuk Syurga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan walau pun sekecil zarah. (Kemudian) ada seseorang yang berkata: Sesungguhnya seseorang senang jika bajunya bagus dan kasutnya baik, (maka) Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda: Sesungguhnya Allah itu indah, dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain. (Hadis Riwayat Muslim) 18 | N a s i a h a t L u q m a n

Siapakah Luqman

Di dalam hadis yang lain, dari hadis Haritsah bin Wahb al-Khuzai radhiallahu anhu, beliau mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda: ... Mahukah aku beritahu kamu, siapakah penghuni neraka? Mereka menjawab: Tentu. Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda: Setiap orang yang kasar, tamak haloba, dan yang sombong. (Hadis Riwayat Muslim) 6 - Bersederhana Ketika Berjalan Dan Lembutkan Suara Dan bersederhanalah kamu dalam berjalan serta lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keldai. (Surah Luqman, 31: 19) Luqman menasihati anaknya supaya bersifat tawadhu (rendah hati), tenang, tidak tergesa-gesa dan tidak terlalu lambat dalam berjalan. Dia juga menasihati anaknya supaya tidak berlebih-lebihan dalam berbicara, dan tidak meninggikan suara untuk sesuatu yang tidak ada manfaatnya di dalam apa jua perbualan/bicara. Sehinggakan di sini beliau mengambil perumpamaan bagi suara yang buruk adalah seperti suara keldai. Seburuk-buruk perumpamaan bagi orang yang meninggikan suaranya di ketika berbicara adalah seperti keldai ketika bersuara. Dan adalah suara seperti ini sangat-sangat dibenci oleh Allah Subhanahu wa Taala. Penutup Nasihat-nasihat Luqman yang dibawakan di atas tadi adalah sangat bermanfaat dan berguna. Sehingga ianya dirakamkan di dalam kitab suci al-Quran al-Azim. Ada beberapa hikmah dan nasihat-nasihat lain yang baik yang cukup banyak selain apa yang telah dibawakan. Namun, cukuplah dulu dengan beberapa nasihat yang utama di atas untuk sama-sama kita renungi dan mengambil pengajaran darinya.

19 | N a s i a h a t L u q m a n

Siapakah Luqman

ANAK ITU ADALAH FITRAH, JANGAN JADIKANNYA FITNAH


Anak merupakan satu anugerah rezeki yang teramat disyukuri oleh semua, dibelai, dimanja, didukung, diulit dan lebih hebat, tiada sebarang nyamuk mampu menghinggap atau merasa darah sekecil ini! Namun, di sini diutarakan satu masalah, kenapakah Al-Quran apabila menyatakan tentang anak, mesti dikaitkan dengan fitnah, seolah-olah anak itu pembawa kepada bencana dan keburukan kepada ibu bapa? Firman Allah (Surah Al-Anfal, 28):


Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar. FirmanNYA lagi (Surah Al-Taghabun, 15):


Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allahlah pahala yang besar.

Memadai diperhatikan dua ayat ini, menjadi bukti atau petanda jelas bahawa anak dirangkaikan dengan harta, dan dikaitkan kedua-duanya dengan fitnah, dan mengikut Tafsir Jalalain, fitnah di sini dimaksudkan dengan menyibukkan/menyekat kamu semua dari perkara-perkara akhirat. Dalam satu hadis pula, Nabi SAW amat menggalakkan perkahwinan sehingga mendapat zuriat yang ramai. Rasulullah SAW bersabda:

))((
Kahwinilah wanita yang melahirkan anak ramai, dan yang memiliki kasih sayang yang tinggi, sesungguhnya aku berbangga dengan kamu (kerana umat yang ramai)
20 | N a s i a h a t L u q m a n

Siapakah Luqman

(Hadis Riwayat Abu Daud 2050, An-Nasaei 6/65, Sahih Abu Daud 1789, Sahih Ibn Hibban 9/4056, Hasan Sahih dalam Kitab Al-Irwa 1784) Seolah-olah ayat Al-Quran dan hadis ini mempunyai perselisihan, tetapi Maha Suci Allah dari segala kekurangan, dan RasulNYA tidak berkata-kata kecuali semuanya wahyu dariNYA.

Penjelasan ayat Al-Quran dan hadis ini, tidak memadai jika kita mengambil keduaduanya dengan niat melaga-lagakan atau mencari kekurangan, kerana di sana banyak lagi ayat dan petunjuk yang jelas berkenaan kelebihan dan keistimewaan zuriat atau anak. Ini dibuktikan bagaimana sejarah para Anbiya (Alaihimus Salam) yang dirakamkan di dalam ayat-ayat Al-Quran, berdoa dengan penuh pengharapan agar diberikan zuriat, sebagai penyambung keturunan. Firman Allah (Surah Al-Anbiya, 89):


Dan (ingatlah kisah) Zakaria, tatkala ia menyeru Tuhannya: "Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri (tidak mempunyai zuriat keturunan) dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik (diserahkan segala urusan kepadaMU) . Firman Allah (Surah Ali Imran, 38):


Di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa."
21 | N a s i a h a t L u q m a n

Siapakah Luqman

Nabi Ibrahim A.S memanjatkan kesyukuran yang tinggi kepada Ilahi, kerana memperkenankan doanya dan dikurniakan dua orang anak yang soleh, dilantik menjadi nabi melalui perkahwinan dengan dua isteri iaitu, Sarah dan Hajar. Firman Allah (Surah Ibrahim, 39):


Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua (ku) Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar Maha Mendengar (memperkenankan) doa. Nabi SAW turut menerangkan bagaimana pentingnya anak selepas kematian ibu bapa kelak, iaitu dalam menyalurkan pahala tanpa putus walaupun kedua-duanya telah tiada hasil daripada anak yang soleh yang sentiasa mendoakan mereka.

(( ))
Apabila wafatnya manusia, maka terputus darinya amalannya (pahala) kecuali dari tiga perkara (iaitu) dari sedakah jariah (pahala yang mengalir), ilmu yang bermanfaat (kepada manusia lain yang masih hidup), atau anak soleh yang sentiasa mendoakan kebaikan kepadanya. (HSR Muslim No. Hadis 4310) Turut diceritakan dalam hadis, bahawa Nabi SAW menitiskan air mata ketika kematian anak lelakinya yang bernama Ibrahim, sambil bersabda:

(( ))
Sesungguhnya mata itu menangis, hati pula bersedih, kami tidak mengatakan kecuali apa yang diredhakan oleh Tuhan kami, dan kami semua disebabkan perpisahan dengan kamu ini, Ya Ibrahim (anak Nabi SAW) teramatlah sedih (HSR Bukhari No. Hadis 1220)
22 | N a s i a h a t L u q m a n

Siapakah Luqman

Jika anak adalah fitnah, kenapa para Anbiya termasuk Nabi SAW amat menitikberatkan kewujudan zuriat? Ini jelas membuktikan anak sebenarnya adalah fitrah manusia, yang mana semua menginginkannya, justeru untuk memastikan anak membesar sebagai Fitrah dan bukan membesar sebagai Fitnah adalah tanggungjawab besar bagi semua ibu bapa. Pelbagai petunjuk jelas diberikan Islam dalam membentuk anak menjadi soleh dan bermanfaat kepada ibu bapa kelak. Bermula dari dilahirkan dalam keadaan suci bersih dan berfitrah Islam, sebagaimana disebut dalam satu hadis:

(( ))
Setiap kelahiran (anak kecil) dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua ibu bapanya menyahudikannya, atau menasranikannya, atau memajusikannya, sebagaimana haiwan melahirkan (mengeluarkan) haiwan, adakah kamu lihat padanya sebarang kecacatan (kekurangan/kelainan) (HSR Bukhari No. Hadis 1296, Muslim No. Hadis 6828) Beberapa nasihat Luqman dalam mendidik anak, dirakamkan dengan jelas dalam satu surah, iaitu Surah Luqman. Antaranya: Firman Allah (Surah Luqman, 13):


Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar." FirmanNYA lagi (Surah Luqman, 17-18):


23 | N a s i a h a t L u q m a n

Siapakah Luqman


Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).


Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Nabi SAW turut mengajarkan kita cara terbaik dalam mendidik anak, yang mana istilah ini digunakan oleh orentalis dan sebenar berasal dari ajaran Nabi SAW, yang berbunyi What You Give, You Get Back, sebagaimana diceritakan dalam satu hadis: Nabi SAW mencium Hasan (cucu Baginda SAW), ada bersama baginda SAW ketika itu seorang sahabat bernama Al-Aqra. Sahabat itu berkata: Sesungguhnya aku mempunyai sepuluh orang anak, tetapi tidak pernah mencium seorang pun dari mereka!. Nabi SAW bersabda:

(( ))
Sesiapa yang tidak mengasihi, tidak akan dikasihi. (Sahih Adab Al-Mufrad, Al-Bukhari, No Hadis 91)

Ciuman ibu bapa kepada anak mereka, menunjukkan kasih sayang dan anak akan dapat merasainya. Jadikanlah sunnah ini sebagai salah satu teknik dalam mendidik anak-anak kelak. Dalam kegembiraan kita, menyambut kelahiran anak, diharapkan pesanan ini dapat memberikan sedikit gambaran tentang pentingnya penjagaan zahir dan batin bermula dari buaian sehingga anak ini membesar dalam satu aliran yang baik, kerana anak inilah
24 | N a s i a h a t L u q m a n

Siapakah Luqman

yang bakal menjadi generasi pewaris dalam memastikan Islam tertegak di bumi ini pada masa hadapan. Sebagai akhirnya, dinyatakan satu doa sebagaimana Nabi SAW sentiasa mendoakan Hasan dan Husin semasa masih kecil.


Uizuka/ki bikalimatillahit taammati min kulli syaitonin wa haammatin, wa min kulli aynin laammah Aku memohon perlindungan kpd budak lelaki/budak perempuan ini, dengan kalimah Allah yang sempurna, daripada syaitan dan bisikannya, dan daripada mata yang menyihir (panahan sihir melalui pandangan mata). (Hadis Asal berbunyi ditujukan kepada dua anak lelaki, iaitu Hasan dan Husin) (HSR Bukhari 1126, Sahih Ibn Majah 3525, Sahih Ibn Hibban 1012) Sedikit nasihat kepada mereka yang masih ternanti-nanti dalam menunggu rezeki zuriat daripada Allah SWT, fahamilah satu zikir yang disunatkan dibaca setiap kali selepas solat yang berbunyi:

(( ))
Ya Allah, tiada yang menegah kepada apa yang telah Engkau berikan, dan tiada apa yang memberi kepada apa yang telah Engkau tegahkan (sekat), tiadalah manfaat orang yang mempunyai kelebihan (harta, keturunan dan kekuasaan) dengan kelebihannya itu daripada kekuasaan Allah (HSR Bukhari 1/255, Muslim 1/414) Jelas menunjukkan semuanya dariNYA, kita hanya berusaha, dan selebihnya Allah tentukan yang terbaik untuk kita. Wirid ini juga bukan sahaja sebagai motivasi untuk mereka yang belum mendapat cahaya mata, bahkan satu sangkalan ataupun peringatan kepada mereka yang sentiasa bergurau dengan nada sindiran kepada mereka yang belum mendapat cahaya mata. Ketahuilah, walau seramai mana sekalipun
25 | N a s i a h a t L u q m a n

Siapakah Luqman

zuriat, harta dan kekuasaan yang ada pada mereka, hakikatnya semua dariNYA. Hatihati dalam meluahkan kata-kata, takut-takut diniatkan sekadar gurauan, tetapi dianggap sebagai sindiran dan melukakan hati saudara kita seISLAM. Tambahan lagi, sebagai motivasi dan pemujuk hati, ingatlah ujian lambat menimang cahaya mata adalah ujian para Anbiya malah banyak diceritakan di dalam Al-Quran dengan jelas bahawa para Nabi, ramai yang diuji dengan kelewatan mendapat zuriat, antaranya Nabi Ibrahim A.S yang mana tidak mendapat anak pada perkahwinan pertamanya, sehinggalah diberi keizinan oleh isterinya yang pertama untuk berkahwin seorang lagi, dan dikurniakan Nabi Ismail A.S dari isteri kedua, tidak lama selepas itu, isteri pertamanya juga dikhabarkan kegembiraan dengan kelahiran Nabi Ishak A.S. Firman Allah (Surah Al-Hijr, 51-56):


Dan kabarkanlah kepada mereka tentang tamu-tamu Ibrahim


Ketika mereka masuk ke tempatnya, lalu mereka mengucapkan: "Salam Sejahtera" Berkata Ibrahim: "Sesungguhnya kami merasa takut kepadamu."


Mereka berkata: "Janganlah kamu merasa takut, sesungguhnya kami memberi kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran seorang) anak laki-laki (yang akan menjadi) orang yang alim (iaitu Nabi Ishak A.S).


Berkata Ibrahim: "Apakah kamu memberi kabar gembira kepadaku padahal usiaku telah lanjut, maka dengan cara bagaimanakah (terlaksananya) berita gembira yang kamu kabarkan ini?"


Mereka menjawab: "Kami menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan benar, maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang berputus asa."

26 | N a s i a h a t L u q m a n

Siapakah Luqman


Ibrahim berkata: "Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-nya, kecuali orang-orang yang sesat." Wallahualam. Semoga tanggungjawab anak dipikul sebaiknya, tahniah kepada mereka yang telah menimang cahaya mata.. Dan kepada yang belum berkesempatan, amalkanlah doa para Anbiya yang telah diterangkan sebelum ini. Semoga doa dimaqbulkan dan jangan sekali-kali berputus asa. Allah Maha Mengetahui dan akan menentukan sesuatu yang terbaik untuk hambaNYA walaupun kadang-kadang ketentuan itu di luar kemahuan dan kehendak kita.

27 | N a s i a h a t L u q m a n

Siapakah Luqman

MUQADDIMAH

Menurut Imam al-Ghazali[1] mendapatkan anak merupakan tujuan utama perkahwinan. Ianya untuk mengekalkan keturunan supaya dunia ini terus dihuni oleh manusia. Kemudian, beliau menyatakan empat faktor yang menjadi galakan kepada pasangan suami isteri supaya mempunyai ramai anak iaitu:

1. Seiring dengan kasih Allah atas usaha mengekalkan manusia (sebagai khalifah) di muka bumi. 2. Mengharapkan kesukaan Nabi saw kerana meramaikan umatnya. 3. Mengharapkan keberkatan anak yang soleh dengan doanya. 4. Mengharapkan syafaat sekiranya anak tersebut meninggal dalam usia muda.

Anak merupakan anugerah Allah dan tanggungjawab yang berat yang diamanahkan atas bahu ibu bapa. Pentarbiahan anak-anak dengan didikan yang baik wajib ditunaikan oleh ibu bapa atau sesiapa yang mengambil tugas mereka dan tanggungjawab ini tidak boleh dipandang sepi. Amanah yang wajib ini hendaklah dijaga dengan baik dan janganlah dikhianati. Pastinya tanggungjawab yang wajib dilaksanakan dengan sepenuhnya ini tidak sunyi daripada cabaran dan dugaan. Sehubungan dengan itu, hendaklah kita sentiasa prihatin untuk mengwujudkan keluarga bahagia.

28 | N a s i a h a t L u q m a n

Siapakah Luqman

Disebabkan kebelakangan ini terdapat pelbagai bentuk serangan yang dilancarkan terhadap umat Islam terutama terhadap golongan remaja yang mudah terpengaruh maka Rasulullah saw telah berpesan supaya menjaga golongan remaja ini dengan sabdanya:

: .

Yang bermaksud, Rasulullah saw bersabda: Aku berpesan supaya kamu berbuat baik kepada orang muda. Sesungguhnya mereka dikurniakan Tuhan perasaan yang sangat sensitif. Ketika aku diutuskan membawa agama yang suci murni ini, kebanyakkan pemuda zamanku mendokongku dan kebanyakkan orang tua-tua menentangku.

Tujuan serangan perosak remaja pada zaman ini ialah untuk mengasingkan generasi Islam itu sendiri daripada syariat Islam yang mana telah memprogramkan untuk penganutnya satu manhaj yang mampu menjamin kebahagian hidup di dunia dan akhirat. Lantaran menjadi tanggungjawab ibu dan bapa untuk menyelamatkan ahli keluarganya daripada kehancuran. Allah swt berfirman,

29 | N a s i a h a t L u q m a n

Siapakah Luqman

Yang bermaksud, Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah diri kamu dan keluarga kamu dari neraka yang bahan-bahan bakarnnya: manusia dan batu (berhala). [2]

DIDIKAN ANAK DENGAN IKATAN ROHANI KEPADA ALLAH[3]

Mendidik anak melalui pendekatan rohani adalah bertujuan membersihkan lagi roh atau jiwa anak-anak agar ia semakin suci dan bercahaya. Natijahnya,terpancarlah di hati mereka keimanan dan keikhlasan dalam beribadat. Terdapat beberapa manhaj yang dianjurkan oleh Islam berkaitan ikatan rohani untuk mengekal serta menjaga hati anak-anak supaya terus bersih, suci, bercahaya dan ikhlas. Antaranya:

Didikan Rohani Dengan Ibadah.

: [4].
30 | N a s i a h a t L u q m a n

Siapakah Luqman

Yang bermaksud, Daripada Amru bin Syuaib, daripada bapanya, daripada datuknya berkata, sabda Rasulullah saw: Perintahlah anak-anakmu mendirikan solat ketika mereka berumur tujuh tahun dan pukullah mereka jika meninggalkannya ketika berumur sepuluh tahun serta pisahkan tempat tidur mereka.

Dikiaskan juga solat dalam hadith ini ialah ibadah-ibadah lain seperti puasa, haji dan zakat bahkan hendaklah kita memberi kefahaman kepada anak-anak bahawa ibadat menurut Islam tidak terbatas kepada empat perkara ini sahaja tetapi merangkumi segala amal soleh seperti perkara halal haram sejak mereka kecil lagi sebagai didikan dan membentuk jiwa yang beragama yang dapat mengawal dirinya daripada kesesatan. Oleh itu, hendaklah kita sentiasa menunjuk ajar anak-anak kita perbezaan baik dan buruk, masalah halal dan haram, antara hak dan batil. Di samping itu, ibu bapa hendaklah menjadi tauladan seperti melakukan apa yang dihalalkan dan meninggalkan apa yang dilarang. Hal ini ditegas oleh Rasulullah dengan sabdanya,

[5].

31 | N a s i a h a t L u q m a n

Siapakah Luqman

Yang bermaksud, Kerjakanlah olehmu amalan ketaatan kepada Allah, takutlah kamu daripada melakukan maksiat, suruhlah anak-anak kamu melakukan apa yang diperintah dan meninggalkan apa yang dilarang. Sesungguhnya itu adalah pendinding bagi mereka (anak-anak kamu) dari dirimu daripada api neraka.

Didikan Rohani Dengan al-Quran

Diriwayatkan oleh al-Tabrani, daripada Ali Karamallahu Wajhah, Nabi saw bersabda,

: .

Yang bermaksud, Didiklah anak-anak kamu dengan tiga perkara ini: Cintakan Nabi kamu, kasihkan Ahli keluarganya, dan membaca al-Quran. Sesungguhnya penghafaz alQuran bernaung di bawah Arsy Allah pada hari tiada lagi naungan kecuali naungan Allah bersama para Anbia dan AsfiaNya.

32 | N a s i a h a t L u q m a n

Siapakah Luqman

,Sabda Nabi saw

. :

: .

Yang bermaksud, Sabda Rasulullah saw, sesungguhnya hati ini berkarat sepertimana besi yang berkarat. Sahabat bertanya: Wahai Rasulullah bagaimana untuk .mengilatkannya? Baginda menjawab: Membaca al-Quran dan mengingati mati

,Selain itu, kesan membaca al-Quran di rumah sebagaimana hadith Nabi saw

( )

( )

33 | N a s i a h a t L u q m a n

Siapakah Luqman

Yang bermaksud, Rumah yang dibaca di dalamnya al-Quran, akan dikunjungi para Malaikat dan dijauhi para syaitan dan selesa kehidupan ahli rumah tersebut dan banyak kebaikan dan kurang kejahatan dan adapun rumah yang tidak dibaca al-Quran di dalamnya dikunjungi para syaitan dan dijauhi para Malaikat, tidak selesa kehidupan ahli rumah tersebut, sedikit kebaikan dan banyak kejahatan.

Mendekatkan Anak Dengan Masjid

Masjid dalam Islam memainkan peranan yang sangat penting untuk pembentukan diri seorang muslim dan juga membina masyarakat Islam. Bagi masyarakat Islam di bawah kepimpinan Rasulullah saw ketika di Madinah, masjid adalah tempat memupuk peribadiperibadi muslim dan muslimat sehingga ia cukup kuat dan tahan untuk menjadi asas dan bahan dalam membina masyarakat Islam yang padu dan kuat. Dari aspek apa pun ditafsirkan, langkah dan tindakkan Rasulullah saw itu ternyata bahawa masjid merupakan kilang memproses, mendidik serta membentuk teras-teras dan asas-asas keperibadian muslim. Ini kerana daripada masjid inilah lahirnya graduan-graduan para sahabat yang memiliki keperibadian yang teguh dan utuh dengan ketaqwaan, keberanian, keilmuan dan amalan untuk menegakkan negara Islam selepas wafatnya Rasulullah saw.

Didikan Rohani Dengan Berzikir (mengingati) Allah.

34 | N a s i a h a t L u q m a n

Siapakah Luqman

Firman Allah swt,

Yang bermaksud, Oleh itu ingatlah kamu kepadaKu (dengan mematuhi hukum-hukum dan undang-undangKu), supaya Aku membalas kamu dengan kebaikan: dan bersyukurlah kamu kepada Aku dan janganlah kamu kufur (akan nikmatKu). [6]

FirmanNya lagi,

Yang bermaksud, Wahai orang-orang yang beriman! (untuk bersyukur kepada Allah) ingatlah serta sebutlah nama Allah dengan ingatan dan sebutan yang sebanyakbanyaknya. [7]

Zikir ialah menyebut dan mengingat Allah dalam semua keadaan sama ada melalui akal, hati, lisan dan perbuatan. Sesungguhnya kedamaian jiwa dan kesejahteraan hati serta kelapangan dada adalah merupakan sebesar-besar kebahagiaan di dunia ini. Meskipun terdapat pelbagai pendapat mengenai konsep kebahagian namun pada realitinya ia mendustai segala pengertian kebahagiaan yang diangan-angankan pada harta, pangkat dan kedudukan selagi ia tidak dibina atas ketaatan kepada Allah dan mengikut

35 | N a s i a h a t L u q m a n

Siapakah Luqman

Rasulullah. Allah swt menerangkan bahawa kedamaian itu bergantung kepada mengingatiNya Yang Maha Agung. FirmanNya,

Yang bermaksud, (Iaitu) orang-orang yang beriman dan tenang tenteram hati mereka dengan zikrullah. Ketahuilah! Dengan zikrullah itu, tenang tenteramlah hati manusia. [8]

Dengan mengingati Allah, diharap akan menjadikan iman kita bertambah serta meningkatkan ketaqwaan kita kepadaNya. FirmanNya,

Yang bermaksud, Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu (yang sempurna imannya) ialah mereka yang apabila disebut nama Allah (dan sifat-sifatNya) gementarlah hati mereka; dan apabila dibaca kepada mereka ayat-ayatNya, menjadikan mereka bertambah iman, dan kepada Tuhan mereka jua berserah. [9]

PENDIDIKAN ANAK MELALUI SOLAT

Firman Allah,

36 | N a s i a h a t L u q m a n

Siapakah Luqman

Yang bermaksud, Dan perintahkanlah keluargamu serta umatmu mengerjakan sembahyang, dan hendaklah engkau tekun bersabar menunaikannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, (bahkan) Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan (ingatlah) kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertaqwa. [10]

Firman Allah mengenai nasihat Luqman al-Hakim kepada anaknya,

Yang bermaksud, Wahai anak kesayanganku, dirikanlah sembahyang, dan suruhlah berbuat kebaikan, serta laranglah daripada melakukan perbuatan yang mungkar, dan bersabarlah atas segala bala bencana yang menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu adalah dari perkaraperkara yang dikehendaki diambil berat melakukannya. [11]

: .
37 | N a s i a h a t L u q m a n

Siapakah Luqman

Yang bermaksud, Daripada Amru bin Syuaib, daripada bapanya, daripada datuknya berkata, sabda Rasulullah saw: Perintahlah anak-anakmu mendirikan solat ketika mereka berumur tujuh tahun dan pukullah mereka jika meninggalkannya ketika berumur sepuluh tahun serta pisahkan tempat tidur mereka.

Di dalam hadith ini dinyatakan tiga perkara yang perlu dilakukan sebagai didikan awal kepada anak-anak iaitu:

i. Perintah mendirikan solat ketika berumur tujuh tahun.

Menurut al-Syeikh Izzuddin Abdul Salam, lafaz perintah di sini ditujukan kepada ibu bapa. Mereka hendaklah menyuruh anak-anak mereka supaya mendirikan solat setelah mengajarnya dengan syarat dan rukun-rukun solat, sama ada ibu bapa itu sendiri mengajarnya atau dengan mengupah orang lain untuk mengajarnya. Secara asasnya, pembentukkan sahsiah anak-anak dipengaruhi pada dua keadaan:

Pertama: Pendidikan dalaman iaitu rumah ibu bapa itu sendiri sebagai sekolah dan medan tarbiyah.

38 | N a s i a h a t L u q m a n

Siapakah Luqman

Kedua: Pendidikan luaran seperti masjid, surau dan sekolah-sekolah yang disediakan oleh kerajaan.

Justeru, Islam mewajibkan ibu bapa supaya melakukan contoh yang terpuji, berbudi pekerti dan peribadi yang terpilih di hadapan anak-anak. Perkara ini amat penting bagi mereka kerana anak akan mengikut dan bertabiat sepertimana apa yang dia lihat, sama ada mengikutinya dengan sengaja atau tanpa disedari. Begitu jugalah hal keadaannya di sekolah iaitu guru-guru. Ini kerana mengikut pandangan murid-murid, peribadi guru merupakan peribadi sejati dan mereka juga banyak menghabiskan masa bersama guru.

Oleh itu, perlulah guru bersikap mulia terutama di hadapan murid-muridnya supaya tidak berlaku sepertimana pepatah melayu Cikgu kencing berdiri, anak murid kencing berlari.

Selain itu, Islam menggalakan kita segera mendidik anak-anak di usia muda sebelum mereka disibukkan dengan pekerjaan. Sebagai contoh Imam al-Syafii telah menghafaz al-Quran ketika berumur tujuh tahun, menghafal kitab al-Muatta ( ) ketika berumur sebelas tahun dan mempu memberi fatwa apabila berumur lima belas tahun. Diceritakan Sufian bin Uyainah apabila ditanya tentang fatwa atau tafsir maka beliau menghampiri Imam al-Syafii lalu berkata: Kamu tanyalah kepada budak ini.

39 | N a s i a h a t L u q m a n

Siapakah Luqman

Di dalam hadith ini, dijelaskan agar kita menyuruh anak kita mendirikan solat. Melalui solat, kita diajar untuk menghargai nilai waktu dan masa. Kita akan menggunakannya dengan aktiviti yang berfaedah dan tidak mensia-siakannya. Allah berfirman mengenai waktu dan masa,

Yang bermaksud, Demi masa! Sesungguhnya manusia itu dalam kerugian. Kecuali orangorang yang beriman dan beramal salih, dan mereka pula berpesan-pesan dengan kebenaran serta berpesan-pesan dengan sabar. [12]

Justeru, Islam sangat mementingkan waktu kerana waktu menjadi hitungan bagi seluruh manusia. Setiap waktu yang berlalu dan pergi itu tidak akan kembali lagi. Harga satu waktu itu tidak boleh dicari ganti lagi. Ibadah-ibadah di dalam Islam juga adalah mengikut waktu yang tertentu berdasarkan kepada pusingan hari dan musim mengikut peredaran matahari dan bulan. Solat lima waktu sehari semalam adalah difardhukan mengikut waktu-waktunya yang tertentu. Firman Allah swt,

Yang bermaksud, Sesungguhnya sembahyang itu adalah satu ketetapan yang diwajibkan atas orang-orang yang beriman, yang tertentu waktunya. [13]

40 | N a s i a h a t L u q m a n

Siapakah Luqman

Ianya tidak boleh diubah sama sekali atau tukar ganti dengan waktu yang lain. Setiap waktu dan bahagiannya pula ada pelbagai kelebihan. Islam mengiktiraf keistimewaan solat di awal waktu. Di sisi Islam solat di awal waktu memang digalakkan kerana menunjukkan kesegeraan menunaikan tanggungjawab tanpa menglengah-lengahkan dan menangguh-menangguhnya.

ii. Pukul jika meninggalkan solat ketika berumur sepuluh tahun.

Konsep balasan kepada kesalahan yang dilakukan oleh anak. Sehubungan dengan itu, kita harus mendenda anak sekiranya mereka cuai atau melakukan kesalahan. Berdasarkan ini, Islam mengharuskan kita memukul atau merotan anak sekiranya mereka meninggalkan solat ketika berumur sepuluh tahun. Pada usia ini ada antara anak kita yang telah mencapai umur baligh atau hampir baligh iaitu usia taklif. Akan tetapi apa yang diharuskan itu mestilah satu perkara yang munasabah.

Selain ibu bapa, para guru juga diharuskan mendenda atau merotan anak muridnya yang cuai atau melakukan kesalahan. Walau bagaimana pun janganlah terlalu mudah untuk mengenakan denda atau rotan tanpa cuba memperbaiki atau memperbetulkannya terlebih dahulu dengan pelbagai cara yang lain seperti nasihat. Perkara ini penting dilakukan bagi tujuan menanamkan perasaan pada anak bahawa denda atau rotan itu bertujuan untuk menghentikan mereka daripada melakukan kesalahan berulang-kali untuk kepentingan diri
41 | N a s i a h a t L u q m a n

Siapakah Luqman

mereka sendiri. Lantaran, Islam lebih menggalakkan kita berlemah-lembut dalam menyampaikan ilmu kepada anak-anak agar matlamat mendidik anak-anak tersebut tercapai dan tidak menganggu perkembangan psikologi mereka. Contoh pendekatan Rasulullah saw dalam mendidik anak:

: : [14].
Yang bermaksud, Daripada Fatimah binti Muhammad saw r.a berkata: Rasulullah selalu datang menghampiriku pada waktu subuh sedang aku nyenyak tidur maka Baginda menggerakkan aku supaya bangun dengan lbu jari kakinya sambil Baginda bersabda: Wahai anakku Fatimah, hendaklah anakanda bangun segera lihat rezeki daripada Tuhan anakanda dan janganlah anakanda menjadi orang yang pemalas. Hendaklah anakanda mengetahui Tuhan telah menetap pemberian rezekiNya kepada seluruh umat manusia di antara terbit fajar sehingga terbit matahari.

Hadith yang lain,

42 | N a s i a h a t L u q m a n

Siapakah Luqman

! .
Yang bermaksud, Baginda Rasulullah saw telah mengajar sahabat-sahabat Baginda bagaimana cara melayan anak-anak dan cucu-cucu mereka dengan lemah lembut dan Baginda sendiri telah menunjukkan sebaik-baik contoh sebagaimana yang diceritakan bahawa Baginda Rasulullah solat berjemaah di masjid dan Baginda sendiri menjadi Imam. Tiba-tiba cucunya yang bernama Hassan memaut leher Baginda ketika Baginda sedang sujud menunaikan solat. Rasulullah sebagaimana yang diriwayatkan memanjangkan sujudnya ketika itu. Setelah selesai solat, seorang sahabat bertanya: Engkau memanjangkan sujud?. Jawab Rasulullah saw: Cucuku sedang menunggangku maka aku tidak sampai hati tidak menyampaikan kehendaknya.

Hadith lain pula,

43 | N a s i a h a t L u q m a n

Siapakah Luqman

[15].
Yang bermaksud, Daripada Aishah telah berkata: Belum pernah aku melihat seorang pun menyamai Rasulullah saw di dalam ketenangan dan keraiannya yang mana Siti Fatimah binti Rasulullah saw ketika dia masuk berjumpa Nabi saw maka Rasulullah saw pun bangun dan memeluknya serta mempersilakan dia duduk di majlisnya. Begitu juga apabila Baginda masuk berjumpa Fatimah r.a, kemudian dia (Fatimah r.a) bangun dan memeluk Rasulullah saw serta mempersilakan duduk di majlisnya.

iii. Memisahkan tempat tidur mereka.

Anak-anak yang berumur sepuluh tahun wajib disediakan tempat tidur yang berasingan antara adik beradik lelaki dengan perempuan. Ini bertujuan untuk memberi pendedahan awal kepada mereka tentang adab-adab pergulan dan batasan aurat.

44 | N a s i a h a t L u q m a n

Siapakah Luqman

Selain anak-anak yang mencapai umur sepuluh tahun perlu dididik dengan adab-adab meminta izin memasuki bilik ibu bapa ( ) sebagaimana firman Allah,

Yang bermaksud, Wahai orang-orang yang beriman, hendaklah hamba-hamba kamu dan orang-orang yang belum baligh dari kalangan kamu, meminta izin kepadakamu (sebelum masuk ketempat kamu) dalam tiga masa; (iaitu) sebelum sembahyang subuh, dan ketika kamu membuka pakaian kerana kepanasan tengahari, dan sesudah sembahyang isya`; itulah tiga masa bagi kamu (yang biasanya terdedah aurat kamu padanya). Kamu dan mereka tidaklah bersalah kemudian daripada tiga masa yang tersebut, (kerana mereka) orang-orang yang selalu keluar masuk kepada kamu, dan kamu masing-masing sentiasa berhubung rapat antara satu dengan yang lain. Demikianlah Allah menerangkan kepada kamu ayat-ayatnya (yang menjelaskan hukum-hukumNya); dan (ingatlah) Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dan apabila kanak-kanak dari kalangan kamu telah baligh, maka hendaklah mereka meminta izin sama seperti cara orang-orang yang tersebut dahulu, meminta izin. Demikianlah Allah menerangkan kepada kamu ayatayatNya(yang menjelaskan hukum-hukumNya); dan (ingatlah) Allah Maha Mengetahui lagi MahaBijaksana. [16]

Berdasarkan ayat di atas tadi, anak-anak atau hamba hendaklah meminta izin terlebih dahulu daripada ibu bapa untuk memasuki bilik mereka pada tiga waktu ini:
45 | N a s i a h a t L u q m a n

Siapakah Luqman

1.

Sebelum Solat Subuh.

2.

Ketika kita menanggalkan pakaian akibat kepanasan tengah hari. Iaitu ketika kita hendak tidur pada waktu Zuhur atau waktu Qailulah. Selepas waktu Isya.

3.

Ini bertujuan untuk menjaga aurat ibu bapa yang terbuka ketika mereka tidur agar tidak dilihat oleh anak-anak.

KELEBIHAN SOLAT[17].

Allah swt memberi kelebihan dan kemuliaan kepada Umat Muhammad yang menunaikan solat dan memeliharanya. Di sini disebutkan beberapa kelebihan-kelebihan tersebut:

Kelebihan Solat

1. Solat dapat menghapuskan dosa.

Firman Allah swt,

Yang bermaksud, Dan dirikanlah solat pada dua bahagian siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan malam. Sesungguhnya amal-amal kebajikan (terutama sembahyang itu) menghapus perbuatan-perbuatan yang buruk (dosa). Perintah-perintah

46 | N a s i a h a t L u q m a n

Siapakah Luqman

Allah yang demikian adalah menjadi peringatan bagi orang-orang yang mahu beringat. [18]

Hal ini bertepatan dengan sebuah hadith yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Muslim, daripada Abu Hurairah r.a katanya:

: - - . : -

Yang bermaksud, Aku telah mendengar Rasulullah saw bersabda: Sekiranya terdapat sebatang sungai di hadapan rumah salah seorang daripada kamu, lalu kamu mandi di sungai itu 5 kali setiap hari, adakah masih kekal kekotoran di badan kamu? Mereka (para sahabat) menjawab: Tidak ada kekotoran yang kekal. Sabda Rasulullah saw lagi: Begitulah juga solat lima waktu, Allah swt menghapuskan dengannya dosa-dosa iaitu dosa-dosa kecil.

47 | N a s i a h a t L u q m a n

Siapakah Luqman

2. Sesungguhnya solat itu meningkatkan darjat/kedudukan. Hadith riwayat Ibnu Majah dengan sanad yang sahih, daripada Ubadah bin Somit r.a bahawa beliau mendengar Rasulullah saw bersabda,

Yang bermaksud, Setiap sujud seseorang hamba itu akan dikurniakan oleh Allah satu kebaikan dan dihapuskan satu kesalahan serta diangkat untuknya satu darjat. Oleh itu, perbanyakkanlah sujud.

3. Solat itu adalah sebagai penawar bagi diri dan roh.

Hadith riwayat Ahmad, daripada Abu Hurairah r.a bahawa Rasulullah saw bersabda,


Yang bermaksud, Sesungguhnya di dalam solat itu ubat (penyembuhan)

48 | N a s i a h a t L u q m a n

Siapakah Luqman

4. Solat itu mencegah daripada perbuatan keji dan mungkar.

Firman Allah swt,

Yang bermaksud, Bacalah serta ikutlah (Wahai Muhammad) akan apa yang telah diwahyukan kepadamu dari al-Quran dan dirikanlah sembahyang (dengan tekun). Sesungguhnya sembahyang itu mencegah daripada perbuatan-perbuatan keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingati Allah adalah lebih besar (faedah dan kesannya) dan (ingatlah) Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. [19]

Allah swt telah memerintah supaya mendirikan solat dan juga telah menerangkan kesan solat kepada mereka yang mendirikannya. Solat itu mencegah perbuatan keji iaitu perbuatan yang haram dan kata-kata mungkar. Perbuatan yang keji dan perkataan yang mungkar, kedua-duanya menghasilkan dosa.

5. Solat itu memelihara diri daripada sifat-sifat yang tercela.

49 | N a s i a h a t L u q m a n

Siapakah Luqman

Yang bermaksud, Sesungguhnya manusia dijadikan bertabiat resah-gelisah (lagi bakhil kedekut). Apabila dia ditimpa kesusahan dia sangat resah-gelisah, dan apabila dia beroleh kesenangan ia sangat bakhil kedekut kecuali orang-orang yang mendirikan solat, iaitu mereka itu sentiasa mendirikan solat. [20]

Ini bermakna apabila manusia ditimpa kesusahan dia merasa sangat resah-gelisah dan bosan sedangkan apabila dia mendapat kebaikan daripada Allah swt dia menjadi bakhil dan kikir serta tidak melaksanakan hak Allah swt.

Seseorang itu tidak akan terlepas daripada sifat-sifat yang tercela itu melainkan mereka sentiasa mengerjakan solat pada waktunya kerana solat mampu mengubah tabiat buruk mereka kepada tabiat yang baik dan kepada keadaan yang lebih sempurna serta utama.

6. Sesungguhnya solat itu mendekatkan diri kita dengan Allah.

Firman Allah swt,

Yang bermaksud, Sujudlah dan dampingilah dirimu kepada Allah (dengan taat dan beramal saleh) [21].
50 | N a s i a h a t L u q m a n

Siapakah Luqman

Hadith Nabi saw, yang diriwayatkan oleh Muslim, daripada Abu Hurairah,

: .

Yang bermaksud, Rasulullah saw bersabda: Detik yang paling hampir seseorang hamba dengan Tuhannya adalah ketika dia sujud, maka perbanyakkanlah doa ketika itu.

7.

Antara keistimewaan solat bagi mereka yang mendirikannya ialah solat sebagai satu persediaan yang kukuh untuk melihat Rabbil Izzati Azza wa Jalla.

Jarir r.a menceritakan bahawa kami pernah bersama Rasulullah saw pada suatu malam melihat bulan dan di dalam riwayat lain menyebut bulan purnama. Rasulullah saw bersabda,

51 | N a s i a h a t L u q m a n

Siapakah Luqman

. .

Yang bermaksud, Sesungguhnya kamu akan dapat melihat Rabbil Izzati seperti mana kamu melihat bulan ini tanpa ada apa-apa halangan untuk melihatnya. Justeru berusahalah kamu supaya tidak terlalai solat sampai terbit matahari dan terbenamnya.

Al-Khattab menjelaskan bahawa hadith di atas menunjukkan orang yang menjaga dua solat iaitu solat Asar dan solat Subuh akan beroleh ganjaran melihat wajah Allah Azza wa Jalla.

Kelebihan Solat Berjemaah

Solat adalah asas akhlak yang baik. Manakala solat berjemaah pula merupakan satu cara dan disiplin yang efektif untuk ikatan kemasyarakatan, berkasih sayang sesama manusia dan bersatu tenaga untuk menyelesaikan pelbagai masalah.

52 | N a s i a h a t L u q m a n

Siapakah Luqman

Ganjaran besar yang dikurniakan oleh Allah terhadap pelaksanaan solat berjemaah adalah petanda yang nyata bahawa Umat Muhammad ialah umat yang istimewa. Di sini disebutkan antara kelebihan solat berjemaah:

1. Mendapat 27 darjat. Pahala solat berjemaah dinyatakan oleh hadith daripada Ibnu Umar r.a,

: .

Yang bermaksud, Pahala solat berjemaah mengatasi solat bersendirian dengan 27 darjat-dalam riwayat yang lain disebut-dengan 25 darjat.

Imam al-Nawawi menjelaskan bahawa perbezaan pahala solat berjemaah yang dinyatakan oleh hadith tersebut adalah bergantung kepada orang yang melakukan solat serta sifat solat itu sendiri. Oleh kerana itulah dalam keadan tertentu ia dikurniakan pahala 27 darjat sedang dalam keadaan yang lain 25 darjat. Hal ini juga bergantung atas

53 | N a s i a h a t L u q m a n

Siapakah Luqman

kesempurnaan solat itu, ketelitiannya, khusyuk, bilangan jemaahnya serta dimanakah tempatnya solat itu didirikan.

2. Orang yang memelihara solat berjemaah akan mendapat dua ganjaran. Pertama: Bebas dan selamat daripada siksa api neraka. Kedua: Terhindar daripada sifat munafiq, ragu terhadap adab-adab Islam, hati yang keji dan tidak ikhlas terhadap Allah swt serta lemah pancaran cahaya iman daripada menerangi kehidupan. Oleh itu, akan lahirlah segala bentuk kekejian, menganggap ringan dosa besar apatah lagi dosa kecil. Daripada Anas r.a berkata,

: . :

Yang bermaksud, Rasulullah saw bersabda: Sesiapa yang bersolat secara berjemaah serta sempat bersama imam pada takbir yang pertama selama 40 hari, maka Allah akan menetapkan untuknya dua keselamatan, pertama, selamat daripada api neraka, kedua, selamat daripada menjadi seorang munafiq.

54 | N a s i a h a t L u q m a n

Siapakah Luqman

3. Menghilangkan was-was dan terpelihara daripada syaitan.

Solat berjemaah boleh menghilangkan was-was dan terpelihara daripada syaitan. Golongan yang tidak solat berjemaah akan dikalahkan oleh syaitan. Hadith riwayat Ahmad, Abu Daud, dan al-NasaI, daripada Abu Darda r.a berkata,

: .

Yang bermaksud, Aku mendengar Rasulullah saw bersabda: Jika ada tiga orang dalam satu Qariah atau satu kampung, tidak mendirikan solat berjemaah, mereka akan dikalahkan oleh syaitan. Oleh itu, kamu hendaklah kamu berjemaah. Sesungguhnya serigala hanya memakan kambing yang terpencil (bersendirian).

KESIMPULAN
55 | N a s i a h a t L u q m a n

Siapakah Luqman

Solat dalam Islam merupakan salah satu cara pendidikan akhlak atau peribadi serta membaiki cara hidup seseorang. Anak-anak hari ini adalah harapan bangsa akan datang. Mendidik anakanak melakukan ibadah solat kemudian diikuti dengan ibadah-ibadah serta perkara-perkara kebaikan yang lain supaya dapat membentuk satu jiwa yang beragama untuk mengelakkan diri daripada melakukan perbuatan maksiat. Ini bertepatan dengan firman Allah swt,

Yang bermaksud, dan dirikanlah sembahyang (dengan tekun). Sesungguhnya sembahyang itu mencegah daripada perbuatan-perbuatan keji dan mungkar. [22]

Semoga pendedahan sebegini akan menyelamatkan kita daripada melahirkan generasi yang meninggalkan solat lantas menurut hawa nafsu serta melakukan kerosakan dan kejahatan sebagaimana firman Allah,

Yang bermaksud, Kemudian mereka diganti oleh keturunan-keturunan yang mencuaikan sembahyang serta menurut hawa nafsu (dengan melakukan maksiat), maka mereka akan menghadapi azab (dalam neraka). [23]

Cara didikan rasullullah

56 | N a s i a h a t L u q m a n

Siapakah Luqman

Di dalam Al-Quran diterangkan, Nisukum hartsun lakum (Isteri kamu adalah ladang buatmu). Di sini Al-Quran mengumpamakan suami sebagai petani dan isteri sebagai ladang. Kalau petani menanam tomat, apakah apel yang tumbuh? Siapa yang salah, bila si suami menghendaki anak laki-laki namun yang lahir perempuan, petani atau ladangnya? Tentu petani. Setelah ditanam, semestinya benih itu dipelihara. Bila ada hama, maka perlu dipupuk, disirami, dan dipelihara dengan baik. Setelah ada hasilnya, maka perlu dicuci dulu bila ingin dimakan. Dan bila ingin dijual, juga dibersihkan dulu dan dikemas sedemikian rupa agar dapat bermanfaat. Ini sebenarnya pelajaran dalam Al-Quran. Agar buah yang lahir dari kehidupan suami-isteri ini bisa membawa manfaat sebanyak mungkin, maka harus memperhatikan sang isteri (ibu). Dari sini, sekian banyak anjuran untuk memberikan makanan yang bergizi bagi seorang ibu. Di masa Nabi Saw, buah yang paling banyak adalah kurma. Kurma itu memiliki vitamin dan karbohidrat yang tinggi. Nabi Saw. berkata, Isteri-isteri kamu yang sedang hamil, maka berilah ia kurma agar supaya anaknya lahir sehat dan gagah. Hal di atas menunjukkan bahwa jauh sebelum anak dilahirkan, ternyata Islam telah memiliki landasan dan tempat berpijak. Lalu, apa yang perlu diperankan orang tua sekarang? Pertama, satu hal yang perlu digarisbawahi, begitu seorang anak lahir, Islam mengajarkan untuk diadzankan. Walaupun anak itu belum mendengar dan melihat, tapi ini memiliki makna psiko-keagamaan pada pertumbuhan jiwanya. Anak yang baru beberapa hari lahir, kalau ia ketawa, anda jangan menduga bahwa ia ketawa karena atau dengan ibunya, tapi karena ia merasakan kehadiran seseorang. Para pakar mengatakan demikian, karena ada orang yang lahir buta tetap tersenyum saat ibu mendekatinya. Jadi, seorang bayi memiliki rasa pada saat mendengar adzan, juga memiliki jiwa yang bisa berhubungan dengan sekelilingnya. Karena itu, adzan menjadi kalimat pertama yang diucapkan kepadanya. Dan, karena saat membacakan adzan seorang muadzin berhubungan dengan Tuhan, maka inilah yang memberikan dampak bagi perkembangan anak ke depan. Kedua, sampai umur tujuh hari, kelahiran anak perlu disyukuri (aqiqah). Kalau begitu, jangan sampai terbetik dalam pikiran ibu/bapak merasa tidak mau atau tidak membutuhkannya, karena saat itu sang anak sudah punya perasaan dan harus disambut dengan penuh syukur (aqiqah). Misal, ada orang yang mengharapkan anak laki-laki, namun kemudian lahir anak perempuan, akhirnya ia kecewa serta tidak menerima dan menyukurinya. Semestinya perlu disyukuri, baik laki-laki maupun perempuan. Ketiga, setelah aqiqah, sang anak baru diberi nama yang terbaik karena dalam hadis disebutkan, Di hari kemudian nanti orang-orang itu akan dipanggil dengan namanya. Dalam hadis lain dijelaskan, Nama itu adalah doa dan nama itu bisa membawa pada sifat anak kemudian. Jadi, pilihlah nama yang baik untuknya.

Nama itu adalah sebuah doa yang menyandangnya. Ada ilustrasi, sebelum perang Badar (2 H.). berkecamuk, ada duel perorangan antara kaum muslim dan musyrik. Ali, Hamzah, dan Ubaidah
57 | N a s i a h a t L u q m a n

Siapakah Luqman

dari pihak kaum muslim, sedangkan dari pihak kaum musyrik yaitu Utbah, Al-Walid dan Syaibah. Ali (yang tinggi) melawan Utbah (orang yang kecil). Hamzah (singa) berhadapan dengan Syaibah (orang tua). Al-Walid (anak kecil) berhadapan dengan Ubaidah (hamba yang masih kecil). Bisa dibayangkan, bagaimana kalau orang yang tinggi besar berhadapan dengan anak kecil atau orang yang dijuluki singa dengan orang tua, siapa yang menang? Yang terjadi, Ali dan Hamzah berhasil membunuh lawannya, sedangkan Ubaidah dan al-Walid tidak ada yang terbunuh hanya keduanya terluka. Nabi Saw. dipilihkan oleh Allah semua nama yang baik dan sesuai, karena ia adalah doa bagi yang menyandangnya. Misal, Nabi memiliki ibu bernama Aminah (yang memberi rasa aman) dan ayahnya Abdullah (hamba Allah). Yang membantu melahirkan Nabi namanya As-Syaffa (yang memberikan kesehatan dan kesempurnaan). Yang menyusuinya adalah Halimah (perempuan yang lapang dada), jadi Nabi dibesarkan oleh kelapangan dada. Anjuran untuk memilih nama yang mengandung doa juga dimaksudkan agar jangan sampai menimbulkan rasa rendah diri pada sang anak. Keempat, mendidik anak bagi Nabi Saw. adalah menumbuhkembangkan kepribadian sang anak dengan memberikan kehormatan kepadanya, sehingga beliau sangat menghormati anak-cucunya. Bila memang sejak kecil ia sudah memiliki perasaan, maka jangan sampai ada perlakuan yang menjadikannya merasa terhina. Allah merahmati seseorang yang membantu anaknya untuk berbakti kepada orang tuanya. Nabi Saw. pernah ditanya, Bagaimana seseorang membantu anaknya supaya ia berbakti?, Nabi berkata: Janganlah ia dibebani (hal) yang melebihi kemampuannya, memakinya, menakut-nakutinya, dan menghinanya. Ada sebuah riwayat, seorang anak lelaki digendong oleh Nabi dan anak itu pipis, lantas ibunya langsung merebut anaknya itu dengan kasar. Nabi kemudian bersabda, Hai, bajuku ini bisa dibersihkan oleh air, tetapi hati seorang anak siapa yang bisa membersihkan. Riwayat lain menyebutkan bahwa Nabi berkata, Jangan, biarkan ia kencing. Dari hal ini, muncul ketentuan, bila anak laki-laki kencing cukup dibasuh, sedangkan bila anak perempuan dicuci dengan sabun. Riwayat tadi memberi pelajaran bahwa sikap kasar terhadap seorang anak dapat mempengaruhi jiwanya sampai kelak ia dewasa. Namun sisi lain, ada satu hal di mana Nabi sangat hati-hati dalam persoalan anak. Ketika Nabi lagi di masjid, ada orang yang kirim kurma, kemudian cucunya datang dan mengambil sebuah kurma lalu dimakannya. Nabi bertanya kepada ibunya, Ini anak tadi mengambil kurma dari mana? Sampai akhirnya, dipanggilnya Saidina Hasan dan dicongkel kurma dari mulutnya. Ini maknanya apa? Nabi tidak mau anak cucunya itu memakan sesuatu yang haram, walaupun ia masih kecil dan tidak ada dosa baginya, karena itu akan memberikan pengaruh kepadanya kelak ia besar.

58 | N a s i a h a t L u q m a n

You might also like